Anda di halaman 1dari 91

Etika profesi dan Pengembangan diri

Ir. Retni Mardu Hartati, SU


Tri Endar Suswatiningsih, SP.,MP
Materi Kuliah
Ir. Retni Mardu Hartati, SU
I. Pengertian Etika, lingkup dan pembagian
Etika
II. Pengertian Profesi dan Komitmen Profesi
III. Kode Etik Profesi
IV. Kompetensi dan Tanggung Jawab Profesi
V. Organisasi / kompetensi Perkebunan
VI. Etika Perkebunan
• Tri Endar Suswatiningsih. SP.,MP
I. Potensi diri
II. Teori-teori Pengembangan diri (kepribadian),
teori kebutuhan Maslow.
III. Teori kecerdasan (teori Gadner dll)
IV. Metode pengembangan diri: self learning,
Cara pengembangan diri, Managemen waktu,
skill communication, skill presentation
Pustaka
Bertens,K. 2013. Etika . Kanisius Yogyakarta
Koehn Daryl. 2000 . Landasan Etika Profesi.
Kanisius. Yogyakarta
SK Mentri Ketenagakerjaan .no 413,2015 .
SKKNI.
Tugiman Hiro. 2012 . Etika : rambu-rambu
kehidupan. Kanisius . Yogyakarta.
• Untuk ke perilaku menuju ke Energi Positif ada
kaidah2 sebagai pedoman dalam kehidupan.
Beberapa Definisi secara umum
• Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya:
kebiasaan atau watak
• Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores),
artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat.
• Norma, dalam bahasa Inggris, norm, berarti
aturan atau kaidah.
• Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti konsep
tentang baik dan buruk , baik yang berkenaan
dengan proses atau hasil akhir.
Pengertian Etika
• Kata Etik = Etika dari kata Yunani Ethos
karakter, watak kesusilaan, adat
Etika: norma-norma moral atau nilai-nilai, kaidah-kaidah
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah laku manusia.
Etika dalam arti sebenarnya berarti “filsafat bidang
moral”
Etika adalah bidang kajian (ilmu) yang membahas tentang
baik buruk atau salah benar
Etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki individu
atau kelompok untuk menilai apakah tidakan-
tindakanatau tingkah laku yang telah dikerjakan buruk
atau baik.
Pengertian Etika mengutip dari Bertens 2000,
mempunyai arti :
• 1. Ilmu tentang apa yang BAIK dan apa yang
BURUK dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak);
• 2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak;
• 3. Nilai mengenai benar / baik dan salah/
buruk yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
• Menurut Martin (1993)
Etika = The discpline which can act as the
performance index or reference for our control
system
(disiplin yang dapat bertindak sebagai indeks
kinerja atau referensi sebagai sistem kontrol )
dengan demikian
Etika akan memberikan semacam batasan maupun
standar yang akan mengatur pergaulan manusia
didalam kelompok sosialnya,
Pengertian secara khusus dikaitkan dengan
“seni pergaulan manusia”
• Etika kemudian diwujudkan dalam bentuk aturan
(code ) tertulis yang secara sistematis sengaja
dibuat atas dasar prinsip-prinsip moral

• Etika dapat digunakan : pada saat diperlukan ,


dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi
segala macam tindakan yang secara logika ,rasional
umum dinilai menyimpang “code etik”

• Dengan semikian etika sebagai “self control”,


segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan
untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri
• Menurut para ahli :
Etika : Aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam
pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana
yang baik dan buruk
Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berperilaku menurut ukuran bagi tingkah laku
manusia yang baik
Sidi Gajalba : dalam sistematika filsafat
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh
yang dapat ditentukan oleh akal
Burharudin Salam:Etika adalah cabang filsafat yang
berbicara ttg nilai dan norma moral yg menentukan
perilaku manusia dlm hidupnya
Ada 4 aliran pemikiran etika
• Teori Empiris: etika diambil dari pengalaman
dan dirumuskan sebagai kesepakatan
• Teori Rasional: manusia menentukan apa
yang baik dan buruk berdasar penalaran atau
logika.
• Teori Intuitif: Manusia secara naluriah atau
otomatis mampu membedakan hal yang baik
dan buruk.
• Teori Wahyu: Ketentuan baik dan buruk
datang dari Yang Maha Kuasa.
• Robert Prihargo (2008): menjelaskan Etika
dan Moral, falsafah ke dua istilah ini tidak
memiliki perbedaan, perbedaannya hanya
terletak pada dasar linguistiknya saja.
Etika dari bhs Yunani : adat istiadat atau
kebiasaan
Moralitas dari bhs Latin: juga berati adat
istiadat atau kebiasaan
Pengertian Moral dan Etika
Moral = Etika (adat istiadat atau kebiasaan)
Moral adalah hal yang mendorong manusia untuk
melakukan tidakan-Tindakan yang baik sebagai
“kuwajiban” atau “norma”
Sumber lain menyatakan Moral : mempunyai tuntutan
perilaku dan keharusan masyarakat, sedangkan etika :
prinsip-prinsip dibelakang keharusan tersebut.
Moralitas: adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang
berkaitan dengan baik dan buruk.
• Selain ada istilah “etika”dan “moral” juga ada istilah
“etiket”
• Etiket dari kata lain “ sopan santun”
Etiket atau sopan santun mempunyai pengertian :
sepaket perilaku yang diciptakan oleh masyarakat
setempat
Sehingga tujuannya sama dengan etika, lalu apa
perbedaan antara etika dan etiket?
Etika cakupannya lebih luas , sifatnya lebih universal:
tidak boleh: penipu ,mencuri, membunuh
,memperkosa, merusak dll
Etiket : lebih khusus dalam kelompok masyarakat:
kebudayaan, pergaulan, cara bebicara, cara makan,
bagaimana menghormati yang lebih tua (saudara,
orang tua) , antar teman dll
Manusia sebagai makluk sosial dalam kehidupannya
dibatasi oleh rambu-rambu
:Etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalam menjalani hidup
Masing-masing kelompok masyarakat atau daerah akan
berbeda
Etika Etika
=moral praktis

Etika dilihat
Perilaku sbg ilmu
manusia

Kumpulan
Etiket =
etika
sopan

Ismantoro Dwi
Yuwono ,2011
Model pengembangan teori etika

Paradigma Acuan Acuan


hakekat nilai/tujuan moral/ Tindakan
manusia hidup etika

Realisasi nilai kebiasaan


karakter
hidup

Sukrisno Agus dkk.


,2011
• KONTEKS ETIKA
AGAMA
Sumber Etika
TRADISI
FILSAFAT

ETIKA
Penerapan Etika
HUKUM POLITIK

EKONOMI PROFESI ADMINISTRASI SENI SOSIAL


KLASIFIKASI ETIKA
• Etika secara umum dibagi 2:
1. Etika umum :, kondisi dasar manusia bertindak secara
etis, bagaimana mengambil keputusan, teori-teori
etika,prinsip moral dasar manusia bertindak, tolok ukur
penilaian baik dan buruknya tindakan manusia
2. Etika khusus:
a. etika individu, menyangkut kewajiban dan sikap
diri sendiri
b. etika sosial, mengenai kewajiban, sikap dan pola
perilaku manusia sebagai anggota umat manusia/
sebagai anggota masyarakat
c. Etika Lingkungan
→Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika
sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain →
karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan
sebagai anggota umat manusia saling berkaitan.
→Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan
manusia baik secara langsung maupun secara
kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap
kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan
idiologi-idiologi
→Etika Lingkungan tanggung jawab umat manusia
terhadap lingkungan hidup
• Etika Sosial dibagi dalam :
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi ETIKA PROFESI:
Etika Bisnis
4. Etika politik Etika Hukum
5. Etika idiologi Etika Biomedis
Etika Pendidikan
Etika Media
SISTEM PENILAIAN ETIKA
• Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah
pada perbuatan baik atau jahat, susila atau tidak
susila.
• Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah
menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging,
itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti →
• Budi : tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan
dalam bentuk perbuatan namanya pekerti
→ Jadi suatu budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah
dari dalam jiwa : dari semasih berupa angan-angan,
cita-cita, niat hati, sampai lahir keluar berupa
perbuatan nyata (perilaku)
• Pengertian Nilai
Nilai: adalah sesuatu yang meningkatkan eksistensi
dan kebermaknaan hidup, sehingga diupayakan
untuk dicapai, dikuasai atau dipertahankan
(Hollis&Hollis, 1976)
Nilai: merupakan standar atau patokan yang
membimbing Tindakan, sikap, perbandingan ,
penilaian, dan penetapan diri ( Rokeah,1980)
Nilai : sesuatu yang oleh seseorang dianggap baik
atau penting dalam hidupnya, sehingga
dikehendaki, diinginkan, disukai dan harus
dilakukan
Suatu Perbuatan
Di Nilai Pada 3Tingkat
• a. Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi
perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam
hati, niat.
• b. Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan
nyata, yaitu pekerti.
• c. Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan
tersebut, yaitu baik atau buruk.
• Keterkaitan Nilai, Sikap, dan Tingkahlaku
dalam diri manusia:
Tingkah laku dilandasi oleh sikap
Sikap dilandasi oleh Nilai
Jadi Nilai menjadi landasan sikap dan
tingkahlaku

Nilai Moral: Yaitu nilai yang berkenaan dengan


baik buruk atau benar salah suatu perilaku
dalam rangka untuk melindungi kebebasan dan
kah orang lain.
II. PROFESI DAN KOMITMEN PROFESI
( KODE ETIK PROFESI)
• KUNCI SUKSES
1. Kejujuran
2. Daya tahan
3. Ketrampilan sosial
4. Ketrampilan kerja
5. Peduli
C. Kluchohn mengemukakan, bahwa yang
menentukan orientasi nilai budaya manusia di
dunia adalah: 5 dasar yang sifatnya universal
yaitu:
a).hakikat hidup manusia
b). hakikat karya manusia
c).hakikat waktu manusia
d). hakikat alam manusia
e).hakikat hubungan antar manusia
• KERJA adalah hakekat dari keberadaan manusia
• PEKERJAAN : aktivitas yang bertujuan untuk
memperoleh penghasilan
• Pekerjaan dapat diartikan juga perbuatan atau
kegiatan yang dilakukan terus menerus, terbuka,
dengan kualitas tertentu dan berorientasi pada
penghasilan
• Kegiatan tersebut pada berbagai bidang :
Pertanian ( pangan , hortikultura,perkebunan,
peternakan , perikanan, kehutanan) Sosial ,
Politik. Ekonomi. Hukum. Pendidikan ,
Pemerintahan, Perusahaan Jasa dll.
• Semua kegiatan tersebut harus terbuka, legal
( sesuai hukum) atau “ direstui oleh
masyarakat dan pemerintah”
• Kerja dapat : fisik, pikiran dan bentuknya
beraneka ragam
• Abdulkadir Muhamad mengklasifikasikan
perkerjaan:
a. Pekerjaan dalam arti umum: pekerjaan apa
saja yang mengutamakan kemampuan fisik ,
baik sementara ataupun tetap dengan tujuan
memperoleh hasil atau upah
• b. Pekerjaan dalam arti tertentu: yaitu
pekerjaan yang mengutamakan kemampuan
fisik atau intelektual, baik sementara maupun
tetap dengan tujuan pengabdian
• c. Pekerjaan dalam arti khusus. Yaitu
pekerjaan dibidang tertentu, mengutamakan
kemampuan fisik dan intelektual dengan
tujuan memperoleh penghasilan dan
pendapatan
Pengertian Profesi dan Profesional
De George:
Timbul kebingungan mengenai pengertian
Profesi dan Profesional, karena seseorang
yang bekerja sebagaimana profesinya, tetapi
belum profesional
demikian juga banyak orang yang profesional:
tidak atau belum tentu termasuk dalam
pengertian Profesi

Bagaimana pengertian dari masing-masing ?


• Sukrisno Agoes dan I Cenik Ardana (2011)
Istilah yang sering dipakai adalah : “Profesi”,
“Profesional” dan “ Profesionalisme:”
1. Kamus besar Bhs Indonesia
“ Profesi”: bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian (ketrampilan, kejujuran,dll) tertentu
“ Profesional “:
a. bersangkutan dengan profesi.
b. Memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya
c. Mengharuskan adanya pembayaran untuk
melakukannya
“Profesionalisme”: merupakan ciri/sifat suatu profesi
atau orang yang profesional
• Hidayat Nur Wahid dalam Econom,Busines
,Acconting Reviev (2006)
Profesi adalah sebuah pilihan yang sadar dilakukan
oleh seseorang,
“pekerjaan”: yang secara khusus dipilih
dilakukan secara konsisten
kontinu ditekuni.
Profesionalisme ( ciri profesi) yang memayungi
perofesi tersebut adalah: semangat,
paradigma,spirit, tingkah laku, ideologi, pemikiran,
gairah yang terus menerus secara dewasa (mature),
secara intelek meningkatkan kualitas profesi.
• Sonny Keraf (1998)
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai
nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan
ketrampilan yang tinggi dan dengan melibatkan
komitmen pribadi (moral) yang mendalam.
• Kanter ( 2001)
Profesi adalah pekerjaan dari kel terbatas orang
memiliki keahlian khusus yang diperolehnya melalui
training atau pengalaman lain atau diperoleh dari
dua2nya.
Sehingga penyandang profesi dapat membimbing
atau memberi nasehat atau saran atau juga
melayani orang lain dalam bidangnya sendiri.
• Brooks (2004)
….”It is a combination of features, duties, and
right all framed within a set of common
profesional values-values that determine how
decision are made and actions are taken”
“ profesi adalah suatu kombinasi fitur
( karakteristik) kewajiban dan hak yang
semuanya dibingkai dalam seperangkat nilai-
nilai profesional umum, nilai-nilai yang
menentukan bagaimana keputusan dibuat dan
bagaimana tindakan dilaksanakan.
Menurut Prof. Dr Widjojo Nitisastro:
: seorang profesional akan selalu
mempersoalkan (concern) apakah karyanya
sesuai dengan kaidah yang berlaku.
1. Karyanya berarti hasil karya (hasil pekerjaan)
dari seorang profesional
2. Kaidah berarti pedoman ,aturan,norma, asas.
Dalam kaitannya dengan profesi, minimal
ada 3 unsur kaidah : pengetahuan (keilmuan)
ketrampilan (teknis)
tingkah laku (kode etik)
Jadi PROFESI :
- Suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang
sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian
- Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan nafkah yang mengandalkan
suatu keahlian
- Dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu
yang menurut keahliannya
• Profesi perlu penguasaan teori sistematis
yang mendasari praktek pelaksanaan dan
hubungan antara teori dan penerapan

contoh: Kedokteran, Guru/Dosen, Pengacara,


Militer, Wartawan, Manager

Perkembangannya : Artis, Penyanyi juga sebagai


profesi
• Profesional :
adalah orang yang mempunyai profesi atau
pekerjaan purna waktu dan hidup dari
pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian
yang tinggi
atau : seseorang yang hidup dengan
mempraktekkan suatu keahlian tertentu
Kelompok PROFESIONAL
• Kelompok yang keahlian dan kemahiran
diperoleh melalui proses pendidikan dan
pelatihan yang berkualitas dan berstandar
tinggi
Perbedaan pengertian profesi dan
profesional
• Profesi • Pofesional
1.Mengandalkan suatu 1.Orang yang tahu akan
ketrampilan/ keahlian keahlian dan
ketrampilannya
khusus
2. Meluangkan seluruh
2. Dilaksanakan sebagai waktunya untuk
sumber utama nafkah pekerjaan atau kegiatan
hidup itu
3. Dilaksanakan dengan 3. Hidup dari situ dan
keterlibatan pribadi bangga akan
pekerjaannya
yang mendalam
Ciri-ciri atau sifat yang melekat pada profesi
1. Profesi adalah suatu pekerjaan mulia
2 .Adanya pengetahuan khusus, biasanya keahlian dan
ketrampilan berkat pendidikan,pengalaman dan
pelatihan yg bertahun-tahun
3 . Profesi mampu memberikan penghasilan atau nafkah
untuk hidup layak
4. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi
5. Mengabdi pada kepentingan masyarakat
6. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi
7. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu
profesi
Syarat-syarat suatu profesi
1. Melibatkan kegiatan intelektual
2. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
3. Memerlukan persiapan profesional yang alami bukan
sekedar latihan
4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang
berkesinambungan
5. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang
permanen
6. Mementingkan layanan dari pada keuntungan pribadi
7. Mempunyai organisasi yang profesional yang kuat dan
terjalin erat
8. Menentukan buku standartnya sendiri ( kode etik )
Beberapa ciri profesionalisme
1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar
kesempurnaan hasil, sehingga dituntut
meningkatkan mutu
2. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan
ketelitian kerja
3. Profesionalisme menuntut ketekunan dan
ketabahan
4. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi
yang tidak tergoyahkan
5. Profesionalisme adanya kebulatan fikiran dan
perbuatan
7 Syarat Pekerjaan Profesional
1. Pekerjaan tersebut adalah untuk melayani
orang banyak
2. Melalui pelatihan yang intensif dan
berkelanjutan
3. Adanya kode etik dan standart yang ditaati
bersama dalam organisasi tersebut
4. Menjadi anggota dalam golongan organisasi
profesi tersebut dan mengembangkan diri
melalui pertemuan ilmiah yang
diselenggarakan oleh organisasi tersebut
5. Mempunyai media / publikasi yang bertujuan
untuk meningkatkan keahlian dan keahlian
anggotanya
6. Kewajiban menempuh ujian untuk menguji
pengetahuan bagi yang ingin menjadi anggota
suatu profesi
7. Adanya suatu badan sertifikasi yang diberi
wewenang oleh pemerintah
PROFESIONALISME KERJA
Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu
tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai atau
melukiskan coraknya suatu “profesi”.
Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan,
yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai
hasil tercapai, adanya kebulatan pikiran dan
perbuatan, sehingga efektifitas kerja yang tinggi.
•Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang
tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau
godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
Ciri tersebut diatas menunjukkan bahwa tidaklah
mudah menjadi seorang pelaksana profesi yang
professional.
KODE ETIK PROFESI
EMPAT HERARKI ETIKA

Etika Sosial MAKRO

Etika Organisasi

Etika ProfesI

Moralitas
MIKRO
Pribadi
Prinsip-prinsip Etika Profesi
1. Tanggung jawab :
- terhadap pelaksanaan pekerjaan / karya dan
hasilnya
- terhadap dampak profesi untuk kehidupan orang
lain atau masyarakat
2. Keadilan: memberikan kepada siapa saja yang
menjadi haknya
3. Otonomi: menuntut agar setiap kaum profesional
memiliki dan diberi kebebasan dalam
menjalankan profesinya
PERANAN ETIKA DALAM PROFESI
• Dengan nilai-nilai etika suatu kelompok diharapkan
akan mempunyai tata nilai untuk mengatur
kehidupan bersama.
• Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai
nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan
baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya
maupun dengan sesama anggotanya, yaitu
masyarakat profesional
• → Golongan ini sering menjadi pusat perhatian
karena adanya tata nilai yang mengatur dan
tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan
diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
• Sorotan masyarakat menjadi semakin
tajam manakala perilaku-perilaku
sebagian para anggota profesi yang
tidak didasarkan pada nilai-nilai
pergaulan yang telah disepakati
bersama (tertuang dalam kode etik
profesi), sehingga terjadi
kemerosotan etik
CONTOH KEMEROSOTAN DALAM
PROFESI
• Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum
dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga
pada profesi dokter dengan pendirian klinik
super spesialis di daerah mewah, sehingga
masyarakat miskin tidak mungkin
menjamahnya.
Kode Etik Profesi
• Kode etik sebetulnya tidak merupakan sesuatu
yang baru, sudah lama diusahakan untuk
mengatur tingkah laku moral suatau kelompok
khusus dalam masyarakat. Melalui ketentuan-
ketentuan tertulis, yang diharapkan dipegang
teguh oleh seluruh kelompok tersebut.

• “ Sumpah Hippokrates “ : dipandang sebagai


kode etik pertama untuk
profesi dokter
Profesi adalah suatu “ moral Community”
( masyarakat moral ) yang memiliki cita-cita dan
nilai-nilai bersama.
- Kita ketahui bahwa mereka yang membentuk
suatau profesi: disatukan karena latarbelakang
yang sama dari pendidikan dan bersama-sama
memiliki keahlian yang tertutup bagi orang lain.

- Dengan demikian profesi menjadi suatu


kelompok yang mempunyai kekuasaan sendiri
dan mempunyai tanggung jawab khusus
• Karena memiliki monopoli atas suatu keahlian
tertentu., selalu ada bahaya profesi menutup
diri bagi orang luar dan menjadi satu
kalangan/kelompok yang sukar ditembus;
• “ bagi klien yang mempergunakan jasa profesi
tertentu keadaan tersebut dapat
mengakibatkan kerugian, jangan –jangan klien
dipermainkan.
• Oleh karena itu perlu kode etik
• Kode etik diperlukan untuk mengimbangi segi
negatip profesi
• Kode etik ibarat kompas yang menunjukkan
arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus
menjamin.
• Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis,
tetapi sebaliknya selalu didampingi oleh
refleksi etis.
• Kode etik yang sudah ada sewaktu-waktu
dapat dievaluasi kembali, sehingga
memungkinkan adanya perubahan-
perubahan, yang disesuaikan dengan
perkembangan.
• Kode: tanda-tanda atau simbol-simbol yang
berupa kata-kata, tulisan atau benda yang
disepakati untuk maksud-maksud tertentu,
misalnya untuk menjamin suatu berita,
keputusan atau suatu kesepakatan suatu
organisasi.
• Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan
yang sistematis
• Kode etik ; yaitu norma yang diterima oleh suatu
kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku
sehari-hari di masyarakat maupun di tempat
kerja.
IV. TANGGUNG JAWAB DAN
KOMPETENSI PROFESI
Prinsip – prinsip Etika Profesi
Tanggung Jawab
a. Terhadap pelaksanaan
pekerjaan itu dan terhadap
hasilnya
b. Terhadap dampak dari profesi
itu untuk kehidupan orang lain
atau masyarakat pada
umumnya
• Keadilan
• Otonomi
Tanggungjawab Profesi
1. PEKERJAAN : Dapat menyelesaikan
pekerjaan
2. HASIL : Kualitas /Mutu pekerjaan
3. DAMPAK : Akibat pekerjaan
terhadap orang lain
Tanggung Jawab
• KBBI ; tanggung jawab/tang·gung
ja·wab/ n 1 keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh
dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan
sebagainya); 2 secara hukum fungsi menerima
pembebanan, sebagai akibat sikap pihak
sendiri atau pihak lain;
• Pengertian umum : sadar atas apa yang
dilakukan
• Tanggung jawab dalam bahasa Inggris
diterjemahkan dari kata “responsibility” atau
“liability”, sedangkan dalam bahasa Belanda,
yaitu “vereentwoodelijk” atau
“aansparrkelijkeid”
• Abdulkadir Muhammad, 2000 Tanggung
jawab adalah: wajib menanggung, wajib
memikul beban, wajib memenuhi segala
akibat yang timbul dari perbuatan, rela
mengabdi, dan rela berkorban untuk
kepentingan pihak lain
TANGGUNG JAWAB MORAL

Tanggung jawab merupakan beban moral


karena dibebankan pada kehendak manusia
yang bebas untuk melaksanakan kebaikan.
Tanggung jawab tidak dimiliki oleh makhluk
hidup lain selain manusia, karena hanya
manusia yang mengerti dan menyadari
perbuatannya sesuai dengan tuntutan
kodrat manusia.

23
• Tanggung jawab merupakan sikap dan pendirian
yang harus dimiliki manusia karena dengan rasa
tanggung jawab ini manusia itu berkembang,
menghargai sesamanya dan lingkungannya.
• Sikap ini merupakan beban moral, karena
seyogyanya diwujudkan dalam perilaku yang
nyata, yaitu bertindak dengan semestinya,
bertindak sesuai norma dengan norma-norma
yang berlaku di masyarakat dan tidak dipengaruhi
oleh faktor-faktor di luar dirinya.
• Dengan demikian, tanggung jawab moral me-
rupakan landasan dan kebijaksanaan manusia
dalam memandang kehidupan ini.
Keharusan seorang profesi
• Setap pemegang profesi
dituntut dua jenis keharusan
yaitu :
1. Keharusan untuk
menjalankan profesinya
secara bertanggungjawab;
2. Keharusan untuk tidak
melanggar hak-hak orang
lain.
• Dalam melakukan tugas, ataupun pekerjaan
dituntut memiliki kemampuan profesional
atau potensi profesional.
• Kemampuan tersebut sebagai sarana
penunjang lancarnya sebuah tugas atau
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
• Profesional seseorang yang mampu
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik
berdasarkan kemampuan yang dimiliki/ sesuai
kompetensi untuk mata pencahariannya.
• Kompetensi yang ada dan dapat dinilai
profesional ketika ia mampu memenuhi tanggung
jawabnya dengan baik.
• Misalnya saja pada seorang guru yang memiliki
tenaga profesional untuk mendidik anak didiknya.

• Kompetensi yang ada pada seseorang belum


tentu menunjukkan orang tersebut profesional
dalam melakukan pekerjaan.
• Karena kompetensi profesional tidak hanya
menunjukkan mampu dalam melakukan
pekerjaan, akan tetapi juga menguasai secara
rasional tanggung jawab yang sedang ia lakukan
dengan konsep serta teori tertentu.
Seorang dikatakan profesionalisme adalah mereka
yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi-
kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya.

→Kompetensi adalah karakteristik pokok seseorang


yang berhubungan dengan unjuk kerja yang efektif
atau superior pada jabatan tertentu.

Seorang profesional harus mempunyai standar


Kompetensi yang merupakan karakteristik pokok ,
mempunyai arti kompetensi yang sangat mendalam
dan merupakan bagian melekat pada berbagai kondisi
atau berbagai tugas pada jabatan tertentu.
• Ada lima karakteristik kompetensi yaitu :
• 1. motiv,
• 2. sikap,
• 3. konsep diri (attitude, nilai-nilai atau
imaginasi diri),
• 4. pengetahuan dan keterampilan.
• Berdasar SKKNI kategori Pertanian,
Kehutanan, Perikanan, Peternakan, Perburuan
dan Kegiatan YBDI pada Jabatan Kerja Manajer
Kebun Kelapa Sawit:
• Standar Kompetensi adalah
perumusan tentang kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk melakukan suatu
tugas atau pekerjaan yang didasari atas
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja
dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan
• Kompetensi terinci atas:
1. Kompetensi personal: kemampuan pribadi
untuk melaksanakan tugas yang meliputi,
memahami diri, menerima diri, mengarahkan
diri, mewujudkan diri.
2. Kompetensi professional: kemampuan yang
diperlukan untuk mewujudkan diri agar
dapat menjalankan tugas secara professional
yang meliputi: penguasaan materi yang
mendukung profesinya, rasa tanggungjawab
terhadap tugas, dan rasa kebersamaan
dengan teman sejawat.
• Isi kompetensi profesional:
a. Keinginan untuk menampilkan tingkah laku
yang sebaik-baiknya
b. Senantiasa memelihara dan meningkatkan
citra profesi
c. Senantiasa berusaha mengembangkan diri
d. Mengejar kualitas profesi
e. Memiliki kebanggaan atas profesinya
3. Kompetensi Sosial: kemapuan yang
diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam
berhubungan dengan orang lain , meliputi:
ketrampilan berinteraksi social, melaksanakan
tanggungjawab social
4. Kompetensi intelektual: penguasaan berbagai
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
tugasnya
5. Kompetensi spiritual: kualitas keimanan dan
ketaqwaan sebagai orang yang beragama
• Konpetensi adalah suatau kemampuan
menguasai dan menerapkan pengetahuan,
ketrampilan/ keahlian dan sikap kerja tertentu di
tempat kerja sesuai dengan kinerja yang
dipersyaratkan.
• Peta kompetensi adalah Gambaran komprehensif
tentang kompetensi dari setiap fungsi dalam
suatu lapangan usaha yang akan dipergunakan
sebagai acuan dalam menyusun standar
kompetensi
• Elemen kompetensi merupakan bagian kecil dari
unit kompetensi yang mengidentifikasikan tugas-
tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit
kompetensi tersebut.
→Kompetensi meliputi :
•1. Keterampilan melaksanakan tugas individu dengan
efisien (Task skill).

2. Keterampilan mengelola beberapa tugas yang berbeda


dalam pekerjaannya (Task management skill).

3.Keterampilan merespon dengan efektif hal-hal yang


bukan merupakan pekerjaan rutin dan kerusakan
(Contingency management skill).

4. Keterampilan menghadapi tanggung jawab dan


tuntutan lingkungan termasuk bekerja dengan orang
lain dan bekerja dalam kelompok
(Job environment skil).
→Kompetensi lebih menitikberatkan pada apa yang
dikerjakan oleh pekerja, dengan perkataan lain kompeten
menjalankan apa yang seharusnya dikerjakan.

→Kompetensi juga harus dapat menggambarkan cara


melakukan sesuatu dengan efektif bukan hanya
mendata tugas. Melakukan sesuatu dengan efektif
dapat dicapai dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja. Sikap kerja (attitude) sangat mempengaruhi
produktivitas.
→Misal kompetensi
Manager Kebun: Jabatan seseorang yang memiliki tugas
mengelola kebun kelapa sawit secara efektif, efisien dan
berkelanjutan.
Administrasi kebun : serangkaian pengumpulan,
pencatatan dan pelaporan seluruh aktifitas fisik dan
keuangan kebun.
Komponen-komponen yang diperlukan dalam
Kompetensi Profesionalisme :
•Kompetensi Spesialis,
kemampuan untuk keterampilan dan pengetahuan,
menggunakan perkakas dan peralatan dengan sempurna,
mengorganisasikan dan menangani masalah.
•Kompetensi Metodik,
kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisa
informasi, mengevaluasi informasi, orientasi pada tujuan
dan bekerja secara sistematis.
•Kompetensi Individu,
kemampuan untuk inisiatif, dipercaya, motivasi dan
kreatif.
•Kompetensi Sosial,
kemampuan untuk berkomunikasi, kerja kelompok dan
kerjasama.
ETIKA PERKEBUNAN
Etika Perkebunan
• Dalam pengembangan karyawan , selain
ditingkatkan pada aspek peningkatan
ketrampilan teknikal ,manajerial dan
konseptual, pengenalan budaya perkebunan
perlu diberikan secara dini oleh seluruh
karyawan, untuk mencegah timbulnya nilai2
kurang bagi perusahaan dikemudian hari,
salah satu implementasi dari budaya
perkebunan adalan Etika Perkebunan
• Etika Perkebunan dapat diklasifikasikan dalam
tiga kategori umum yaitu:
1. Etika dalam konteks tugas sehari –hari
Staf kebun. Staf pabrik, staf administrasi, staf
traksi ( pengambil produk dan sarana
produksi)
2. Etika dalam kehidupan sehari-hari
3. Etika dalam rangka pengembangan atau
penguasaan diri
Etika dalam konteks tugas sehari-hari
1. Staf kebun
Memulai pekerjaan sepagi mungkin: karena disadari
bahwa produktivitas kerja pada pagi hari lebih tinggi
dari pada siang hari,( para asisten kebun perlu
meresapi tugas-tugas dalam mengelola afdeling),
Etika dalam tugas sehari-hari meliputi:
- Mencermati dan melaksanakan tugas sesuai dengan
jam kerja ,
- Memperagakan cara kerja kepada karyawan baru,
- Mengontrol kinerja karyawan yang menjadi
tanggungjawabnya
- Melakukan evaluasi kerja, dengan rapat koordinasi
- Membuat laporan
• 2. Staf pabrik
Mengontrol kualitas hasil yang disinergikan dengan hasil
bahan baku dari kebun, bahan baku harus segera
diproses untuk pengolahan
Etika tugas sehari hari meliputi:
- Meminimumkan losses selama dan setelah pengolahan
- Mengontrol kondisi bangunan dan peralatan sesuai
dengan fungsinya, pengaturan shift tenaga kerja
dengan disiplin kerja yang tinggi
- Mengendalikan ke-up to date –an administrasi
- Rapat koordinasi
- Pengawasan dan evaluasi secara menyeluruh
• 3. Staf administrasi
Proses produksi di perkebunan tipe proses batch (kelompok)
sederhana dengan pengelompokan kerja berdasarkan aktifitas
karyawan antara lain mulai dari karyawan tanam sampai
panen dan transportasi, oleh karena itu peranan perencanaan
menjadi sangat penting dan dominan
Etika kerja tugas sehari hari selaku karyawan administrasi adalah
mengolah informasi yang ada menjadi informasi yang
tertruktur yang mengacu pada ketepatan waktu, keakuratan,
dan dapat dipercaya
Implementasinya antara lain: keakuratan dan dapat dipercaya
karena digunakan untuk ketepatan dalam mengambil
keputusan, mempunyai motivasi untuk mengembangkan
bawahan, besikap tegas demi tegaknya prosedur administrasi
• 4. staf traksi
Tugas staf traksi yaitu menghasilkan produksi bagi alat,
kendaraan dan mesin2 yang dikelolanya sehingga
mampu memenuhi dan memuaskan para pelanggannya
Etika kerja dalam tugas sehari2 adalah mengoptimalkan
penggunaan alat, kendaraan,dan mesin selama
berproduksi
Hal2 yang harus dilakukan adalah: ketelitian dalam
melaksakan kerja termasuk “maintenance” karena
berhubungan dengan “cost”, asisten harus menjadi
teladan dalam mentaati disiplin kerja dan keselamatan
kerja (K3) “ utamakan keselamatan kerja” adalah motto
dalam kerja tetapi jangan dijadikan referensi dalam
mengambil keputusan
Etika dalam kehidupan sehari-hari
• Sikap terhadap atasan dan bawahan
Tidak ada hubungan yang bebas dalam kehidupan sehari-
hari, sesuatu yang kelihatan tak berarti dapat berperan
dalam kesuksesan seseorang, oleh karena itu sikap
sehari –hari harus dijaga (termasuk istri)
Cara behadapan dengan atasan harus memperhatikan
aspek2 tertentu : sikap duduk, berdiri, berbicara dll.
Cara berbicara: tunggu atasan selesai bicara sehingga
tidak memotong pembicaraan, jangan asal bunyi,
jangan cepat mengiyakan padahal belum mengerti
benar permasalahannya , istri tidak boleh mencampuri
(secara langsung) urusan kerja suami
• Cara berhadapan dengan bawahan
Walaupun bukan mendiskriminasikan , tetapi harus berbeda
bersikap antara berhadapan dengan teman sejawat dengan
bawahan
Dengan bawahan: jaga jarak dan wibawa ( jangan berlama-lama
di pondoknya dan bicaralah seperlunya), tidak dibenarkan
meminjam uang anak buahnya, jangan biasakan menerima
pemberian dari karyawan, jangan biasakan menerima tamu
karyawan tentang pekerjaan dirumah, sekali2
mengontrol/berkunjung kerumah/pondok karyawan (urusan
dinas: kontrol kesehatan, kebersihan pondok, karyawan yang
mendapat halangan)
*Mengelola keuangan rumah tangga: jangan biasakan
meminjam uang untuk kehidupan konsumerisme yang tidak
perlu, jangan membiasakan diri seperti “ sinterklas” tetapi
harus tetap bersosial untuk membantu kepada yang
memerlukan tanpa mengganggu keuangan keluarga
• Suasana kerja
Untuk menciptakan suasana kerja:
- jangan membeda2kan karyawan karena SARA,
- usahakan hubungan kerja dengan semua komponen
tetap baik,
- Pupuk dan jaga kekompakan antar staf
- Tidak menjadi provokator agar menjaga hubungan
dengan atasan tetap baik
* Kehidupan pribadi : kesuksesan berkarier dimulai dari
rumah, oleh karena itu harus menjaga kualitas hidup
pribadi , kedamaian dan kesejahteraan keluarga adalah
sangat penting untuk mendukung keberhasilan kerja
dengan mencapai jenjang karier yang diharapkan
Etika dalam rangka pengembangan
dan pengisian diri
• Niat : adalah jalan khusus yang kita pilih dan kita lalui,
anda harus tahu kemana arah tujuan dan bagaimana
sampai kesana sebelum perjalanan dimulai
Niat berbeda dengan sasaran , sasaran adalah sesuatu
yang berwujud dapat dicapai mempunyai awal dan
akhir
• Kebanggaan: orang yang mempunyai harga diri yang
sehat cenderung mempunyai kekuatan untuk
melakukan apa yang menurut pengetahuan mereka
baik, ini merupakan faktor penting untuk mengarah
kekehidupan yang etis.
Merasa enak diri dan prestasi kita adalah sehat dan
dibenarkan itulah arti kebanggaan
• Kesabaran: orang yang baik( sabar) mungkin kelihatan
mencapai garis akhir paling lambat, tetapi mereka
biasanya berlari dalam perlombaan yang berbeda.
Orang sabar pada umumnya tidak emosional, setiap
pekerjaan dipikir dengan matang
• Ketabahan hati
Ketabahan hati identik dengan keuletan, hal ini
menggambarkan kemampuan tak terbatas untuk
menahan yang tak tertahan selama perjalanan.
Kesabaran itu perlu dan tidak ada yang mungkin berhasil
tanpa kesabaran, namun tanpa ketabahan hati, tidak
cukup bagi kita utuk tetap berada dalam jalur yang
benar, sehingga kita dapat membedakan mana yang
benar dan yang salah, sehingga kita akan bertindak
secara konsisten.
• Sudut pandang
Sudat pandang merupakan kapasitas untuk
melihat apa yang benar-benar penting dalam
situasi tertentu.
Sudut pandang merupakan pusat untuk
mengatur empat prisip yang lain : niat,
kebanggaan, kesabaran dan ketabahan hati
Seseorang dapat menemukan keseimbangan
dan merasa puas dengan membangun hati
kecil setiap hari untuk refleksi diri sehingga
menjadi bijaksana

Anda mungkin juga menyukai