Anda di halaman 1dari 17

MATERI ETIKA BISNIS DAN PROFESI

1) ETIKA

1. Arti Etika = moralitas:

• Asal kata: ethos (yunani) yg artinya adat istiadat/kebiasaan (kebiasaan hidup yg baik, baik pd diri
sendiri/orang lain)

• Berkaitan dgn nilai2, tata cara hidup yg baik, aturan hidup yg baik, segala kebiasaan yg dianut
dan diwariskan satu orang keorang yg lain atau dari satu generasi kegenerasi yg lain dan dr
kebiasaan ini terungkap dlm perilaku berpola yg terus berulang sbg sebuah kebiasaan

• Moralitas berasal dr kata “mos” (latin) yg artinya adat istiadat (kebiasaan)

• Sistem nilai, sbg sebuah kebiasaan hidup yg baik, aturan hidup yg baik, lalu diturunkan dan
diwariskan melalui agama dan kebudayaan dlm bentuk aturan/norma yg diharapkan menjadi
pegangan setiap penganut agama dan kebudayaan tsb.

• Agama/kebudayaan dianggab sbg sumber utama nilai moral atau aturan/norma moral dan etika

• Yg membedakan satu agama/kebudayaan dgn agama/kebudayaan yg lain adalah penerapan


konkrit nilai dr agama/budaya tsb. Co: semua agama mengutuk pemeroksaan, penindasan,
pembunuhan, penipuan, dll.

2. Etika = ilmu:

• Sbg refleksi kritis dan rasional mengenai:

Nilai dan norma yg menyangkut bgmana manusia hrs hidup baik sbg manusia

Msalah2 kehidupan manusia dgn mendasarkan diri pd nilai dan norma2 moral yg diterima umum

• Menurut Magnis Suseno, Etika sbg ilmu membutuhkan evaluasi kritis atas semua dan seluruh
situasi yg terkait

• Etika sbg ilmu interdisiplin (ilmu yg membutuhkan bantuan dan masukan dr issal seluruh ilmu,
issal eksakta, ekonomi, sosial dll.)

Pertanyaan “mengapa” adalah pertanyaan yg paling penting, krn disinilah dasar moral tindakan
jujur/tidak jujur dlm menawarkan brg/jasa yg bisa dilihat dan dipakai untuk membenarkan/tidak
membenarkan tindakan bisnis ybs.

Jawaban atas pertanyaan mengapa menyangkut pertimbangan dan pertanggungjawaban rasional


tanpa hrs jatuh pd rasionalisasi/pembenaran diri scr moral

• Kejujuran tdk lg sebuah tuntutan dr luar diri kita melainkan tuntutan dr dalam diri sendiri

• Etika sbg ilmu menuntut orang untuk berperilaku moral scr kritis dan rasional
2) ETIKET
 Ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia lain.
 Peraturan atau tata issa yang harus dipenuhi dalam pergaulan formal atau resmi.
 Kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan manusia yang beradab.
 Rambu-rambu yang membantu mengetahui apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan dalam situasi tertentu.
 Etiket lebih spesifik daripada etika di mana etika adalah falsafah moral yang dilandasi agama,
budaya, serta perilaku mana yang baik atau buruk.

Persamaan Etika dan Etiket


• Menyangkut perilaku manusia
• Mengatur perilaku manusia secara normatif

Perbedaan Etika dan Etiket


ETIKA TIKET
• Tidak terbatas pada cara melakukan • Cara melakukan perbuatan manusia
sebuah perbuatan, menyangkut suatu • Berlaku pada pergaulan dan bersifat
perbuatan boleh dilakukan atau tidak relative
• Selalu berlaku walaupun tidak ada • Lahiriah
orang lain
• Absolut , lahir batin

Macam-macam Etiket
• Etiket berkomunikasi
• Etiket sebagai pegawai baru
• Etiket Makan (table manners)

3) NILAI
 Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia.
Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
 Pengertian Nilai Para Ahli
1. Kimball Young (nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa
yang dianggap penting dalam masyarakat)
2. A.W.Green (nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap
objek)
3. Woods (nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta mengarahkan
tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari)
4. M.Z.Lawang (nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas,berharga,dan
dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tsb.)
5. Hendropuspito (nilai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai
daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia)
Pengertian nilai para ahli tsb. Terdapat kesamaan yaitu:
• suatu keyakinan, berhubungan dengan cara bertingkah laku dan tujuan akhir tertentu.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan
tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam
hidupnya

4) NORMA

• Pedoman bagaimana kita hrs hidup dan bertindak scr baik dan tepat sekaligus menjadi dasar bagi
penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita

• Macam2 norma:

o Norma umum (bersifat universal)

o Norma khusus (bersifat khusus/ berlaku utk bidang2 kegiatan tertentu saja)

• Macam2 norma umum:

1. Norma sopan santun (norma etiket) yaitu norma yg mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah
manusia (issal bertamu, makan, minum, duduk berpakaian dll.)

2. Norma hukum yaitu norma yg dituntut keberlakuannya scr tegas oleh masyarakat krn dianggab
perlu dan nsicaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dlm kehidupan bermasyarakat

3. Norma moral yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sbg manusia (menyangkut aturan
baik buruk, adil tidaknya tidakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sbg manusia)

4. Norma moral meletakkan dasar dan tolok ukur penilaian atas perilaku seseorang sbg
penghayatan hidupnya sbg manusia begitu saja/ dlm kaitan dgn profesi yg diembannya

Jadi disini seseorang dinilai perilaku moralnya dlm kaitan profesinya, bukan sikap lahiriahnya didlm
menjalankan profesinya akan tetapi yg dinilai adalah tanggungjawab dia dlm menjalankan
profesinya scr tuntas dan memperlakukan orang sbg manusia yg sama, bagaimana sikapnya melayani
klien/pasien/orang yg dilayani, sikapnya melayani keluhan/penderitaan/kesulitan orang lain, sikap yg
tidak diskriminitip dst.

Contoh: profesi akuntan?

• Perbedaan norma moral dan norma hukum:

No. Norma Moral Norma Hukum


1. Kaidah moral berkaitan dgn hal2 yg Norma hukum diharapkan untuk dipatuhi
mempunyai/dianggap mempunyai oleh setiap orang untuk menghindari
konsekuensi yg serius bagi kesejahteraan, sanksi/hukuman
kebaikan dan kehidupan manusia baik
pribadi/kelompok dan norma moral tidak
mengenal sanksi/ hukuman
Tidak ditetapkan/diubah oleh keputusan
penguasa
2. Selalu menyangkut sebuah perasaan khusus Ada aturan khusus yg dibuat oleh penguasa
tertentu (moral sense)
3. Walaupun berupa perasaan tapi tidak Semua dikaitkandgn aturan yg ada
subyektif (kalau dirinya melakukan kegiatan
yg tidak bermoral ybs scr jujur marasa
bersalah, menyesal, berdosa dll begitu juga
kalau melihat orang lain melakukan kegiatan
yg tidak bermoral pasti muncul perasaan
marah, mengutuk, bahkan ada dorongan utk
menghajarnya!)

PENDEKATAN-PENDEKATAN ETIKA

1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas seperti adat kebiasaan,
budaya, anggapan-anggapan tentang baik buruk, tindakan yang diperbolehkan atau tidak
diperbolehkan. Dan hanya melukiskan tanpa memberi penilaian atau melakukan penilaian.
Jadi etika deskriptif hanya menjelaskan apa adanya, tidak memberi penilaian, dan bersifat
netral.
2. Etika Normatif
Pendekatan etika normatif ini tidak hanya sekedar memberi gambaran, tetapi si peneliti atau
ahli sudah melibatkan dirinya dengan mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia,
apakah perilaku tersebut baik atau buruk, benar atau salah, diterima atau ditolak. Pendekatan
ini berusaha untuk memperoleh kesimpulan normatif yaitu kesimpulan mengenai apakah
suatu hal itu baik atau buruk, atau tindakan-tindakan apa saja yang benar atau salah. Etika
normatif memberikan penilaian atau tidak netral dan bersifat preskriptif yaitu memerintahkan
dan memberikan alasan-alasan mengapa suatu tindakan itu baik atau buruk, benar atau salah.

3. Etika Analitis (Metaetika)


Etika analitis atau metaetika mempelajari istilah-istilah penting dalam etika dan berusaha
memahami landasan sistem etis dan fungsi etika dalam suatu sistem sosial. Pendekatan ini
berusaha untuk memberi jarak antara teori-teori dan prinsip-prinsip etis yang dapat
menyebabkan terjadinya benturan tindakan, dan menilai prinsip-prinsip tersebut berdasarkan
nilai-nilai tertinggi umat manusia dalam rangka menyelesaikan benturan tersebut.

TEORI ETIKA

1. Etika Deontologi
Dr kata yunani “deon”= kewajiban (kewajiban manusia utk bertindak scr baik) Tindakan itu
baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat/tujuan baik dr tindakan itu, melainkan
berdasarkan tindakan itu sendiri sbg hal yg baik bagi dirinya sendiri. Hal ini selaras dgn
pandangan Imannuel Kant “kemauan baik adalah syarat mutlak utk bertindak scr moral”
Co: bisnis yg beretika deantologi?
2. Etika Teleologi
Kebalikan dr teori etika deontologi justru mengukur baik buruknya tindakan berdasarkan
tujuan yg mau dicapai dgn tindakan itu sendiri/akibat yg ditimbulkan dr tindakan itu sendiri
(lebih situsional) Ada 2 aliran yg berbeda: egoisme etis dan utilitarianisme
Egoisme selaras dgn pandangan Aristoteles .Co: tindakan yg beretika teleologi?
3. Etika Keutamaan
Moral utama adalah kebiasaan yang memungkinkan seseorang untuk hidup sesuai akalnya
yaitu mampu mengelola tindakan, emosi, dan hasratnya.
Kebijaksanaan atau kehati-hatian (prudence) adalah keutamaan yang memungkinkan
seseorang untuk mengetahui apa yang layak pada situasi tertentu.
Ciri keutamaan: disposisi (sifat baik dari segi moral yang telah mengakar pada diri
seseorang), kemauan atau kehendak, dan pembiasaan diri.
4. Etika Profesi
Suatu profesi merupakan suatu komunitas yang tertutup dan sulit ditembus oleh kalangan luar
profesi tersebut termasuk para klien. Karena lahan pekerjaan yang bersifat monopoli,
dikhawatirkan adanya kecurigaan akan kesewenang-wenangan para profesional dalam
menjalankan pekerjaan mereka. Oleh karena itu para profesional memerlukan nilai-nilai atau
prinsip-prinsip etika yang dapat digunakan sebagai pemandu perilakunya ketika menjalankan
tugas profesional dan di luar penugasan profesional (kehidupan pribadi). Prinsip-prinsip
tersebut dapat bersumber dari kode etik (code of conduct).

Hakikat Alam dan Manusia

1. Hakikat alam (konsep ekosistem,tingkat-tingkat eksistensi, isu-isu etika lingkungan),

2. Hakikat manusia (body- mind- spirit),

3. Hakikat kecerdasan dan pikiran, makna dan nilai kehidupan).

Hakekat Alam

 Konsep ekosistem

Manusia menjadi sosok sentral di alam dunia, karena manusia mengurus dirinya sendiri dan
alam. Manusia membuat peraturan sendiri untuk mengatur dirinya sendiri, manusia juga
membuat peraturan sendiri untuk mengatur alam. Hewan, tumbuhan, lautan, daratan, gunung,
dan lain-lain berada di bawah aturan yang dibuat oleh manusia. Bahkan manusiapun tunduk
pada peraturan yang dibuatnya sendiri. Kerusakan dan kelestarian alam tergantung pada manusia
sebagai sosok sentralnya. Jadi, sudah sewajarnya jika manusia harus mengenali hakikat manusia
yang sebenarnya.

 Tingkat-tingkat eksistensi

Kelestarian manusia dan alam harus tetap dijaga dengan sebaik-baiknya,untuk itu manusia
sebagai sosok sentral harus dibekali dengan pengetahuan tentang hakikat manusia, sehingga
manusia mengetahui cara-cara menjaga kelestarian manusia dan alam. Pengetahuan tentang
hakikat manusia tersebut hanya akan diperoleh jika manusia memperoleh bimbingan dari orang
lain melalui proses pendidikan.

 Isu-isu etika lingkungan

Manusia juga disebut sebagai homo socius ataupun zoon politicon yaitu makhluk sosial yang
mampu bekerja sama serta mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Homo
economics yaitu makhluk yang hidup atas dasar prinsip-prinsip ekonomi. Homo religiosus yaitu
makhluk yang beragama. Manusia adalah makhluk yang serba unik . Isu-isu etika lingkungan
tidak lepas manusia sbg makluk yang unik tersebut.

Hakekat Manusia

 Body /jasmani (pisik, nafsu)

 Mind (akal/rasio)

 Spirit /rohani (psikis, roh)

Hakekat Kecerdasan dan Pikiran

 Makna dan Nilai Kehidupan

Ada beberapa konsep tentang makna manusia, antara lain:

• homo sapiens yaitu makhluk yang memiliki akal budi,

• animal rational yaitu makhluk yang memiliki kemampuan berpikir,

• homo laquen yaitu makhluk yang mempunyai kemampuan berbahasa,

• homo faber atau homor toolmaking animal yaitu makhluk yang mampu membuat perangkat
peralatan

Dari konsep tentang makna manusia di atas beberapa di antara telah memandang manusia
sebagai makhluk yang mampu berpikir, makhluk yang memiliki akal budi, makhluk yang
mampu berbahasa, dan makhluk yang mampu membuat perangkat peralatan untuk memenuhi
kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya.

• Menurut Plato (meninggal tahu 347 SM) bahwa hakikat manusia terdiridari tiga unsur, yaitu roh,
nafsu, dan rasio. Plato memandang bahwa ada tiga unsur dalam diri manusia, yaitu roh, nafsu,
dan rasio. Manusia menjalani kehidupannya menggunakan roh dan nafsu. Roh sebagai simbol
kebaikan dan nafsu sebagai simbol keburukan, penggunaan keduanya dikendalikan oleh rasio
sebagai pengontrol.
• Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang diberikan kesempatan untuk berusaha dan
bekerja di dunia untuk nantinya akan kembali lagi kepada Tuhan. Pertanyaan: siapa manusia, di
mana manusia, dan kemana manusia akan pergi merupakan pertanyaan yang harus dijawab
apabila ingin membahas tentang hakikat manusia.

Relevansi Etika dgn Bisnis

 Pandangan pelaku bisnis atas profesi bisnis

1. Pandangan praktis- realistis (bertumpu pd kenyataan/pd umumnya yg berlaku dlm dunia


bisnis saat ini. Menurut pandangan ini didasarkan atas apa yg biasanya dilakukan oleh orang2
bisnis yg tujuan utamanya mencari keuntungan. Lihat pandangan Adam Smith-teori klasik dan
Milton Friedman-teori neoklasik)

2. Pandangan ideal (menurut pandangan ini bisnis tidak lain adalah kegiatan utk memproduksi,
memjual, membeli brg/jasa utk kebutuhan masyarakat. Dan menurut pandangan ini tidak menolak
keuntungan sbg tujuan utama bisnis namun keuntungan hanya sbg konsekuensi logis dr kegiatan
bisnis. Dengan memenuhi kebutuhan masyarakat scr baik maka keuntungan akan datang dgn
sendirinya.

Contoh Perusahaan Matsushita Inc. yg didirikan oleh Konosuke Matshuhita menurutnya tujuan
bisnis sebenarnya bukan mencari keuntungan melainkan melayani kebutuhan masyarakat sedang
keuntungan tidak lain hanyalah simbol kepercayaan masyarakat atas kegiatan bisnis perusahaan
sbgmana dlm judul bukunya yg terkenal:“not for bread alone”)

CONTOH:

• Astra international Tbk.

Diberi nama “CATUR DHARMA” adalah sebagai berikut :

1. Menjadi milik/aset yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara (To be an asset to the nation).

2. Memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan (To provide the best service to the
customer).

3. Saling menghargai dan membina kerjasama (To respect the individual and develop teamwork).

4. Berusaha mencapai yang terbaik (To continually strive for excellence)

Bisnis dan Etika

 Mitos bisnis amoral

Bisnis jgn dicampuradukan dgn moral, “business is business”. Argumen ini didasarkan atas mitos
bisnis diibaratkan permainan “judi” yg dapat menghalalkan sgl cara utk menang/memperoleh
keuntungan pribadi. Judi pun orang dituntut berani bertaruh, berani mengambil risiko, berani
berspekulasi, berani mengambil langkah tertentu agar berhasil, Namun perlu diingat dalam judi
ataupun bisnis tidak hanya menyangkut uang/meteri dlm bisnis yg dituntut lebih dr itu yaitu
taruhan dirinya, nama baiknya, seluruh hidupnya, keluarganya, karyawannya beserta keluarga
mereka dan nasib umat manuasia pd umumnya.

Pertanyaan “ Apakah bisnis dgn etika sesuatu yang berbeda dan terpisah satu sama
lainnya?” sehingga pelaku bisnis tidak perlu memperhatikan imbauan2, norma2 dan nilai2
moral

 Keuntungan dan Etika

Tujuan bisnis adalah mencari keuntungan

Dipandang dr sudit etika keuntungan bukan ha yg tabu/buruk, bahkan scr moral keuntungan
merupakan hal yg baik dan diterima dgn alasan:

1. Dgn keuntungan perusahaan bertahan utk tetap exis menjalankan kegiatannya

2. Tanpa memiliki keuntungan tidak ada pemilik modal yg mau menanamkan modalnya

3. Dgn keuntungan perusahaan dpt menghidupi para karyawannya pd taraf hidup yg semakin baik

 Memperoleh keuntungan dgn cara yg beretika sangat relevan dan strategis dlm bisnis saat
ini karena:

1. Dlm bisnis saat modern pelaku bisnis dituntut menjadi orang yg profesional di bidangnya

2. Persaingan bisnis yg ketat pelaku bisnis modern sangat sadar bahwa konsumen adalah benar2 raja

3. Dlm sistem pasar terbuka dgn pemerintah yg berperan sbg regulator yg netral tidak berpihak kpd
siapapun, pelaku bisnis sebisa mungkin utk menghindari campur tangan pemerintah krn dapat
merugikan kelangsungan bisnisnya

4. Perusshaan2 modern semakin menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yg siap utk
diekploitasi demi mencari keuntungan sebesar2nya tetapi sebaliknya karyawan dijadikan subjek
yg sangat menentukan berhasil/tidaknya perusahaan

 Mitos bisnis=amoral adalah mitos yg tidak benar

Kegiatan bisnis tidak ada sangkut pautnya dengan moralitas adalah sama sekali tidak benar justru
sebaliknya bisnis sangat berkaitan dgn etika dan bahkan sangat mengandalkan etika

 Kenapa masih ada pembisnis yg melanggar norma dan nilai2 moral

1. Pd umumnya tidak ada satupun manusia yg bersih dan bermoral dlm seluruh tindakannya
(manusiawi) tetapi tidak berarti bisnis tdk mengenal etika

2. Adanya sistem ekonomi dan politik (di Indonesia) yg tidak baik, tidak fair yg sering kita jumpai
di dunia bisnis
3. Terpaksa dilakukan walaupun sadar bahwa itu melanggar etika

 Sasaran dan lingkup etika bisnis

1. Agar pembisnis dlm menjalankan bisnisnya scr baik dan etis

2. Menggugah masyarakat utk bertindak menuntut para pembisnis utk berbisnis scr baik demi
terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tsb.

3. Menekankan pentingnya kerangka legal-politis bagi praktik bisnis yg baik

(disini dituntut peran pemerintah yg efektif guna menjamin aturan bisnis diberlakukan scr
konsekuen dan tanpa pandang bulu)

Prinsip2 Etika Bisnis

1. Prinsip otonomi (sikap dan kemampuan manusia utk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yg dianggap baik utk dilakukan)

2. Prisip kejujuran (bisnis tidak akan bertajan lama dan berhasil klau tidak didasarkan pd prinsip
kejujuran krn: - relevan dgn pemenuhan persyaratan dlm perjanjian/kontrak; - relevan dlm
penawaran brg/jasa sebanding dgn mutu dan harga; - relevan dgn hubungan kerja di internal
perusahaan)

3. Prinsip keadilan (setipa manusia hrs diperlakukan sama sesuai aturan yg adil dan sesuai dgn
kriteria yg rasional-obyektif dan dpt dipertanggungjawabkan)

4. Prinsip saling menguntungkan /mutual benefit principle (menuntut bisnis dilakukan sedemikian
rupa sehingga menguntungkan semua pihak)

5. Prinsip integritas moral (tuntutan internal pribadi pembisnis/perusahaan dlm menjalankan


bisnisnya tetap menjaga nama baik pribadi/perusahaan)

Tanggungjawab sosial perusahaan (CSR)

Tanggungjawab moral

1. Tindakan dilakukan oleh pribadi yg rasional Yaitu pribadi yg akal budinya sudah matang dan
dapat berfungsi scr normal

2. Tanggungjawab juga mengandaikan adanya kebebasan pada angka 1 Artinya tanggungjawab


hanya mungkin relevan dan dituntut dr seseorang atas tindakannya, kalau tindakannya itu
dilakukan scr bebas

3. Tanggungjawab yg menyaratkan bahwa orang yg melakukan tindakan tertentu memang mau


melakukan tindakan itu

• Beberapa pandangan mengenai status perusahaan (De George)


1. Legal creator (melihat sepenuhnya perusahaan sbg ciptaan hukum dan oleh krn itu hanya
berdasarkan hukum)

2. Legal recognation (yg tidak memusatkan perhatian pd legal perusahaan akan tetapi melihat
perusahan sbg suatu usaha bebas dan produktif)

Tanggungjawab sosial

1. Melibatkan perusahaan pd kegiatan2 sosial yg berguna bagi kepentingan masyarakat luas

2. Perusahaan telah diuntungkan dgn mendapat hak utk mengelola sumber daya alam yg ada dlm
masyarakat dgn mendapat keuntungan bg perusahaan tsb.

3. Perusahaan memperlihatkan komitmen moralnya utk tidak melakukan kegiatan2 bisnis tertentu
yg dapat merugikan kepentingan masyrakat luas

4. Dengan keterlibatan sosial, perusahaan menjalin hubungan sosial yg lebih baik dgn masyarakat
dan dgn demikian perusahaan lebih dapat diterima kehadirannya oleh masyarakat tersebut

• Argumen yg menentang perlunya keterlibatan sosial perusahaan

1. Tujuan utama bisnis adalah utk mengejar keuntungan sebesar-besarnya

2. Tujuan terbagi-bagi dan harapan yg membingungkan (dilihat dr kebutuhan masyarakat)

3. Biaya keterlibatan sosial (diperhitungan dlm harga yg menjadi beban masyarakat)

4. Kurangnya tenaga terampil di bidang kegiatan sosial

• Argumen yg mendukung perlunya keterlibatan sosial perusahaan

1. Kebutuhan dan harapan masyarakat yg semakin berubah

2. Terbatasnya sumber daya alam

3. Lingkungan sisial yg lebih baik

4. Perimbangan tanggungjawab dan kekuasaan

5. Bisnis mempunyai sumber2 daya yg berguna

6. Keuntungan jk panjang

• Contoh Perusahaan Yg Peduli danTidak Peduli Dengan CSR

Perusahaan Danone Aqua cab. Cianjur telah melakukan program pertanian berkelanjutan,
konservasi berbasis masyarakat di desa Gekbrong, Cianjur ( desa Gekbrong berada tepat di kaki
gunung gede pangrango).
Disatu sisi ada perusahaan sepatu ternama yg letaknya sangat dekat dengan desa ini, hanya
terhalang jembatan. Pabrik ini memang ada program CSR, tapi mereka paling hanya memberi
semen.

Kasus di atas sebagaimana diutarakan kepala desa gekbrong Dadang Hikmat.

Sistem Ekonomi Pasar (Liberalisme, Sosialisme, dan Campuran)

 Liberalisme

• Sistem perikonomian liberal/kapitalis Pemerintah sama sekali tidak campur tangan dan tidak
pula berusaha memengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Seluruh sumber daya
yang tersedia dimiliki dan dikuasai oleh anggota-anggota masyarakat dan mereka mempunyai
kebebasan penuh untuk menentukan bagaimana sumber-sumber daya tersebut akan digunakan.

Ciri-ciri sistem ekonomi liberal:

1. Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi.

2. Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.

3. Campur tangan pemerintah dibatasi.

4. Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksikan.

5. Harga-harga dibentuk di pasar bebas

6. Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi didorong
oleh prinsip laba.

Kelebihan sistem ekonomi liberal

1) Setiap individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
2) Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
3) Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang.
4) Produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat.

Kekurangan sistem ekonomi liberal

1) Muncul kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin.

2) Mengakibatkan munculnya monopoli dalam masyarakat.

3) Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah

4) Sulit terjadi pemerataan pendapatan


 Sosialisme

Ciri-ciri sistem ekonomi sosialisme:

1. Hak milik individu tidak diakui.

2. Seluruh sumber daya dikuasai negara.

3. Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.

4. Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.

Kelebihan :

1. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.

2. Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.

3. Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.

4. Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.

Kekurangan :

1. Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha

2. Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.

3. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.

 Sistem ekonomi campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang
mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara
peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan
keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi
warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.

Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang
mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara
peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan
keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi
warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.

Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :

Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasata. Transaksi ekonomi terjadi di
pasar, dan ada campuran tangan pemerintah. Ada persaingan serta masih ada control dari
pemerintah
Kebaikan sistem ekonomi campuran

• Kebebasan berusaha

• Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas

• Lebih mementingkan umum dari pada pribadi

• sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan oelh
pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat
harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oelh mekanisme pasar.

• Membatasi kebebasan sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri,
kewibawaan individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berfikir serta
bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system ekonomi
dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.

• Mengabaikan pendidikan moral

Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara
pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan
menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan.

Pasar bebas dan peran pemerintah

 Sistem Ekonomi Pasar Bebas

Sistem ekonomi pasar bebas sbg sistem yg paling baik dan kondusif dibanding sistem ekonomi yg
lain krn bagi bisnis ini merupakan praktek bisnis yg baik, etis dan fair.

Scr moral dalam kaitan dgn jaminan atas keadilan sistem ekonomi pasar bebas menjamin 2 hal:

• Adanya kesempatan berusaha yang sama dan fair bagi semua orang.

• Adanya aturan yg jelas dan fair , kata lain adalah etis. Aturan diberlakukan scr fair, transparan,
konsekuen dan obyektif

 Sistem Ekonomi Pasar bebas Bukan Sistem Tanpa Regulasi

Karena pasar merupakan sistem regulasi yaitu sistem regulasi demi menjaga dan menjamin hak
dan kepentingan bisnis setiap pelaku scr jujur dan fair.

Karena ada aturan yg jelas dan fair, sistem ekonomi pasar jg merupakan sistem yg terbuka: terbuka
bagi siapa saja utk keluar dan masuk dlm pasar, terbuka utk digugat dan menggugat berdasarkan
aturan yg fair tadi, dan terbuka bagi masuk dan keluarnya aliran modal serta brg/jasa.
 Peran Pemerintah

Syarat utama utk menjamin sebuah ekonomi pasar yg fair dan adil adalah perlunya peran
pemerintah yg sangat canggih yg merupakan kombinasi dr prinsip non intervention dan prinsip
campur tangan demi menegakkan keadilan.

Peran pemerintah pd tingkat minimal dan efektif. Minimal krn pemerintah dibatasi hanya 3 peran
tugas utama yaitu: tugas melindungi masyarakat (keamanan), melindungi masyarakat dr
ketidakadilan/penindasan dr anggota lainnya, dan tugas membangun serta mengelola pekerjaan2
umum tertentu yg tidak bisa dijalankan oleh swasta (krn tidak menguntungkan). Efektif
khususnya dlm kaitan penegakan keadilan, pemerintah hrs tegas tanpa kompromi menindak siapa
saja yg merugikan pihak lain. Artinya pemerintah hrs bersikap netral dan tunduk pd aturan main
yg ada, berupa aturan keadilan yg menjamin hak dan kepentingan setiap orang scr sama dan fair.

Prinsip Bisnis Yg Dianut oleh Beberapa Perusahaan Multinasional

 Standard Chartered Bank

Prinsip Bisnis:

• Berani

• Responsif

• Internasional

• Kreatif

• Dipercaya

 BCA

Prinsip Bisnis: SMART

• Sigap

• Menarik

• Antusias

• Ramah

• Teliti

Peran Pemerintah Dalam Pasar Bebas

 Agar bisnis dapat dijalankan scr baik dan etis, dibutuhkan perangkat hukum yg baik dan adil atau
aturan main yg fair, yg dijiwai oleh etika dan moralitas
 Perangat hukum yaitu hukum bisnsi sangat penting yg mengenal sanksi dan hukuman ygmana
sudah memadai utk membuat pelaku bisnis berbisnis scr baik dan etis

 Namun perangkat hukum jg belum memecahkan masalah dlm bisnis yg bermoral alasan krn:

• Hukum belum memdai krn hukum bisa sangat tidak etis dan tidak adil.

Co. : monopoli yg didukung perlindungan hukum dr pemerintah

• Adanya keluhan masyarakat di media baik elektronik/cetak terkait produk dan layanan dr
perusahaan, sehingga hukum saja tidak cukup

• Hukum saja tidak manusiawi

Keunggulan Sistem Ekonomi Pasar Bebas (scr moral)

1. Sistem ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan yg sama dan fair bagi
semua pelaku ekonomi

2. Ada aturan yg jelas dan fair dan karena itu etis. Aturan ini diberlakukan scr fair , transparan,
konsekwen dan obyektif

3. Pasar memberi peluang yg optimal, walaupun belum tentu sempurna, bagi persaingan bebas yg
sehat dan fair (dikaitkan aturan yg sehat dan fair)

4. Dari segi pemerataan ekonomi, pd tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebih mampu menjamin
pertumbuhan ekonomi yg selanjutnya membuka lapangan kerja yg luas, meningkatkan taraf
hidupnya

5. Pasar memberi peluang yg optimal bagi perwujudan kebebasan manusia

TATA KELOLA KORPORAT/ GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pada intinya prinsip dasar GCG terdiri dari lima aspek yaitu:

1. Transparancy, dapat diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam proses pengambilan
keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.
2. Accountability, adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organ
perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
3. Pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang
berlaku.
4. Independency, atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran) yaitu pelakuan adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak
stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

ETIKA BISNIS DAN KONSEP GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1. Code of Corporate and Business Conduct


Kode Etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan (Code of Corporate and Business
Conduct)” merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kode
etik tersebut menuntut karyawan & pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek etik
bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan. Apabila prinsip
tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan (corporate culture), maka seluruh karyawan
& pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha mematuhi peraturan yang ada.
Pelanggaran atas Kode Etik dapat termasuk kategori pelanggaran hukum.

2. Nilai Etika Perusahaan


Beberapa nilai-nilai etika perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu kejujuran,
tanggung jawab, saling percaya, keterbukaan dan kerjasama. Kode Etik yang efektif seharusnya
bukan sekedar buku atau dokumen yang tersimpan saja. Namun Kode Etik tersebut hendaknya
dapat dimengerti oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan dan akhirnya dapat dilaksanakan
dalam bentuk tindakan (action). Beberapa contoh pelaksanaan kode etik yang harus dipatuhi oleh
seluruh karyawan & pimpinan perusahaan, antara lain masalah :
a. Informasi rahasia
Dalam informasi rahasia, seluruh karyawan harus dapat menjaga informasi rahasia mengenai
perusahaan dan dilarang untuk menyebarkan informasi rahasia kepada pihak lain yang tidak
berhak. Adanya kode etik tersebut diharapkan dapat terjaga hubungan yang baik dengan
pemegang saham (share holder), atas dasar integritas (kejujuran) dan transparansi (keterbukaan),
dan menjauhkan diri dari memaparkan informasi rahasia.
b. Benturan Kepentingan (Conflict of interest)
Seluruh karyawan & pimpinan perusahaan harus dapat menjaga kondisi yang bebas dari suatu
benturan kepentingan (conflict of interest) dengan perusahaan. Suatu benturan kepentingan dapat
timbul bila karyawan & pimpinan perusahaan memiliki, secara langsung maupun tidak langsung
kepentingan pribadi didalam mengambil suatu keputusan, dimana keputusan tersebut seharusnya
diambil secara obyektif, bebas dari keragu-raguan dan demi kepentingan terbaik dari perusahaan.
Untuk melakukan pengujian atas Kepatuhan terhadap Kode Etik tersebut perlu dilakukan
semacam audit kepatuhan (compliance audit) oleh pihak yang independent, misalnya Internal
Auditor, sehingga dapat diketahui adanya pelanggaran berikut sanksi yang akan dikenakan
terhadap karyawan & pimpinan perusahaan yang melanggar kode etik. Akhirnya diharpkan para
karyawan maupun pimpinan perusahaan mematuhi Code of Corporate & Business Conduct yang
telah ditetapkan oleh perusahaan sebagai penerapan GCG.

Hubungan Etika Bisnis dan Good Corporate Governance

Disadari atau tidak, penerapan Good Corporate Governancedalam implementasi etika dalam
bisnis memiliki peran yang sangat besar. Pada intinya etika bisnis bukan lagi merupakan suatu
kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis tetapi menjadi suatu kebutuhan yang harus
terpenuhi. Salah satu contohnya pada prinsip-prinsip GCG mencerminkan etika bisnis yang dapat
memenuhi keinginan seluruh stakeholdernya. Etika bisnis yang baik dan sehat menjadi kunci bagi
suatu perusahaan untuk membuatnya tetap berdiri kokoh dan tahan terhadap segala macam
serangan ketidakstabilan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai