Oleh:
Etika Etiket
• Tidak terbatas pada cara • Cara melakukan perbuatan
melakukan sebuah manusia
perbuatan, menyangkut • Berlaku pada pergaulan dan
suatu perbuatan boleh bersifat relatif
dilakukan atau tidak • Lahiriah
• Selalu berlaku walaupun
tidak ada orang lain
• Absolut , lahir batin
Macam-macam Etiket
• Etiket berkomunikasi
• Etiket sebagai pegawai baru
• Etiket Makan (table manners)
Norma
• Arti:
Pedoman bagaimana kita hrs hidup dan bertindak scr baik dan tepat sekaligus
menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita
• Macam2 norma:
o Norma umum (bersifat universal)
o Norma khusus (bersifat khusus/ berlaku utk bidang2 kegiatan tertentu saja)
2. Selalu menyangkut sebuah perasaan khusus Ada aturan khusus yg dibuat oleh penguasa
tertentu (moral sense)
Mind (akal/rasio)
Etika
Etika
Etika
Individual
Khusus
• Sikap
terhadap
sesama •Biomedis
• Etika •Bisnis
Etika sosial keluarga •Hukum
• Etika gender •Ilmu
• Etika profesi pengetahuan
• Etika politik
•Pendidikan
• Kritik
idiologi •Dll.
Etika
lingkunan
hidup
Relevansi Etika dgn Bisnis
Ciri profesi
1. Adanya keahlian dan ketrampilan khusus (dengan pendidikan formal dan
pelatihan yang berkelanjutan serta mempunyai pengalaman)
2. Adanya komitmen moral yg tinggi (biasanya dituangkan dlm aturan/kode
etik)
3. Orang yg hidup dr profesinya
4. Pengabdian kpd masyarakat (melalui sumpah jabatan)
5. Ada izin khusus untuk menjalankan profesinya
6. Menjadi anggota suatu organisasi profesi
Relevansi Etika dgn Bisnis
Prinsip2 etika profesi
Sangat erat hubungannya dgn kode etik masing2 profesi yg berkaitan dgn prinsip
etika tertentu yg berlaku utk suatu profesi
Prinsip tsb meliputi:
1. Prinsip tanggungjawab (terhadap pelaks pekerjaan dan hasilnya dan
tanggungjawab terhadap dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan
kepentingan orang lain (khususnya orang yg dilayani)
2. Prinsip keadilan (tidak merugikan atas hak dan kepentingan orang lain)
3. Prinsip otonomi (kebebasan dalam menjalankan profesinya)
4. Prinsip integritas moral (orang yg memiliki integritas pribadi dan moral yg
tinggi) Intinya orang ini tidak mudah kalah dan menyerah pd
godaan/bujukan utk melakukan tindakan yg melanggar nilai yg dijunjung
tinggi profesinya dan bahkan dia malu klau bertindak tidak sesuai nilai
moral yg diperjuangkan oleh profesinya Co. seorang hakim MK?
Relevansi Etika dgn Bisnis
Menuju Bisnis sbg profesi luhur
Profesionalisme dan sikap profesional mengandung pengertian komitmen
pribadi dan moral pd profesi tsb. dan pd kepentingan pihak2 yg terkait
Dan ini yg sering dilupakan didunia bisnis dan itu sebabnya mengapa bisnis
hampir tidak pernah/belum dianggap sbg sebuah profesi yg luhur!
Dan bahkan sebaliknya seakan ada jurang yg memisahkan dunia bisnis dgn
etika hal ini disebabkan adanya pandangan dan anggapan masyarakat yg
melihat bisnis sbg sebuah pekerjaan yg kotor, penuh tipu menipu, penuh
kecurangan dan dicemoohkan dan pelaku bisnispun menganggap
pekerjaannya adalah tipu menipu, makan memakan, caplok mencaplok
hanya demi keuntungan!
• Mc Donald’s
McDonald’s harus menghindari persaingan dengan menawarkan makanan
praktis dan murah dengan pelayanan cepat, bersahabat, bersih, nyaman
dan konsisten.
Bisnis dan Etika
Mitos bisnis amoral
Bisnis jgn dicampuradukan dgn moral, “business is business”
Argumen ini didasarkan atas mitos bisnis diibaratkan permainan “judi” yg
dapat menghalalkan sgl cara utk menang/memperoleh keuntungan pribadi
Judi pun orang dituntut berani bertaruh, berani mengambil risiko, berani
berspekulasi, berani mengambil langkah tertentu agar berhasil, Namun perlu
diingat dalam judi ataupun bisnis tidak hanya menyangkut uang/meteri dlm
bisnis yg dituntut lebih dr itu yaitu taruhan dirinya, nama baiknya, seluruh
hidupnya, keluarganya, karyawannya beserta keluarga mereka dan nasib
umat manuasia pd umumnya.
Pertanyaan “ Apakah bisnis dgn etika sesuatu yang berbeda dan terpisah
satu sama lainnya?” sehingga pelaku bisnis tidak perlu memperhatikan
imbauan2, norma2 dan nilai2 moral
Bisnis dan Etika
Keuntungan dan Etika
Tujuan bisnis adalah mencari keuntungan
Dipandang dr sudit etika keuntungan bukan ha yg tabu/buruk, bahkan scr
moral keuntungan merupakan hal yg baik dan diterima dgn alasan:
1. Dgn keuntungan perusahaan bertahan utk tetap exis menjalankan
kegiatannya
2. Tanpa memiliki keuntungan tidak ada pemilik modal yg mau
menanamkan modalnya
3. Dgn keuntungan perusahaan dpt menghidupi para karyawannya pd taraf
hidup yg semakin baik
Memperoleh keuntungan dgn cara yg beretika sangat relevan dan strategis
dlm bisnis saat ini karena:
1. Dlm bisnis saat modern pelaku bisnis dituntut menjadi orang yg
profesional di bidangnya
2. Persaingan bisnis yg ketat pelaku bisnis modern sangat sadar bahwa
konsumen adalah benar2 raja
Bisnis dan Etika
Memperoleh keuntungan dgn cara yg beretika sangat relevan dan strategis
dlm bisnis saat ini karena:
3. Dlm sistem pasar terbuka dgn pemerintah yg berperan sbg regulator yg
netral tidak berpihak kpd siapapun, pelaku bisnis sebisa mungkin utk
menghindari campur tangan pemerintah krn dapat merugikan
kelangsungan bisnisnya
4. Perusshaan2 modern semakin menyadari bahwa karyawan bukanlah
tenaga yg siap utk diekploitasi demi mencari keuntungan sebesar2nya
tetapi sebaliknya karyawan dijadikan subjek yg sangat menentukan
berhasil/tidaknya perusahaan
Rhenald Kasali, stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar perusahaan yang mempunyai peran dalam
menentukan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Penulis
manajemen yang lain menyebutkan bahwa stakeholders terdiri atas berbagai kelompok penekan (pressure group) yang mesti di
pertimbangkan perusahaann. (Rhenald Kasali: Manajemen Public Relations)
Pemer
intah
Asing Pemer
intah
Setem
pat
Karya
wan Pemili
k
Penya Peme
lur gang
Media saha
masa m
Mitra
Perusahaan Kredit
or
bisnis
Masy
arakat
setem
pat
Konsu
men
Kelom
Aktivi Pema pok
tas sok pendu
sosial kung
Falsafah Jawa dari Ranggowarsito (1802-1873)
Amenangi jaman edan
Ewuh aya ing pambudi
Melu edan ora tahan
Yen tan melu anglakoni
Boya kaduman melik
Kaliren wekasanipun
Dilalah kersaning Allah
Begja-begjane kang lali
Luwih begja kang eling lan waspada
Rokeach (1973)
Values:”....an enduring belief that a perticular mode of conduct (such as
being honest, courageous, loving, obedient, etc.) or a state of existence
(peace, equality, fredom, pleasure, happiness) is personally and socially
desireable. Value judgements are statements that rate things in term of
their worth, implying or derived from more general values”. (.....keyakinan
yg lestari bahwa suatu pola perilaku tertentu seperti kejujuran, keberanian,
kasih sayang, tunduk dsb. atau suatu bentuk kehidupan/eksistensi seperti
perdamaian, kesetaraan, kemerdekaan, kesenangan, kebahagian scr pribadi
dan sosial yg diharapkan utk dianut. Penghargaan terhadap nilai adalah
pernyataan2 yg menghargai setiap bentuk nilai makna/harganya merujuk
kpd nilai2 umum yg berlaku).
Tanggungjawab sosial perusahaan (CSR)
• Tanggungjawab moral
1. Tindakan dilakukan oleh pribadi yg rasional
Yaitu pribadi yg akal budinya sudah matang dan dapat berfungsi scr normal
2. Tanggungjawab juga mengandaikan adanya kebebasan pada angka 1
Artinya tanggungjawab hanya mungkin relevan dan dituntut dr seseorang atas
tindakannya, kalau tindakannya itu dilakukan scr bebas
3. Tanggungjawab yg menyaratkan bahwa orang yg melakukan tindakan tertentu memang
mau melakukan tindakan itu
Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi sosialis adalah
bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai dari kritik terhadap
kapitalisme yang pada waktu itu kam kapitalis atau kam borjuis mendapat legitimasi gereja untuk
mengeksploitasi buruh. Inilah yang menjadikan Karl Marx mengkritik sistem kapitalis sebagai ekonomi
yang tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan.
Menurut Marx, tidak ada tempat bagi kapitalisme didalam kehidupan, maka upaya revolusioner harus
dilakukan untuk menghancurkan kapitalisme, alat-alat produksi harus dikuasai oleh Negara guna
melindungi rakyat. Kritik Marx atas kapitalisme ini diimplementasikan oleh Lenin dalam bentuk
institusi Negara. (Rusia)
Liberalisme dan Sosialisme
Sosialisme, lanjutan.....
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialisme:
1. Hak milik individu tidak diakui.
2. Seluruh sumber daya dikuasai negara.
3. Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
4. Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan :
1. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
2. Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
3. Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
4. Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan :
1. Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
2. Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
Syarat utama utk menjamin sebuah ekonomi pasar yg fair dan adil adalah
perlunya peran pemerintah yg sangat canggih yg merupakan kombinasi dr
prinsip non intervention dan prinsip campur tangan demi menegakkan
keadilan.
Peran pemerintah pd tingkat minimal dan efektif. Minimal krn pemerintah
dibatasi hanya 3 peran tugas utama yaitu: tugas melindungi masyarakat
(keamanan), melindungi masyarakat dr ketidakadilan/penindasan dr
anggota lainnya, dan tugas membangun serta mengelola pekerjaan2 umum
tertentu yg tidak bisa dijalankan oleh swasta (krn tidak menguntungkan).
Efektif khususnya dlm kaitan penegakan keadilan, pemerintah hrs tegas
tanpa kompromi menindak siapa saja yg merugikan pihak lain. Artinya
pemerintah hrs bersikap netral dan tunduk pd aturan main yg ada, berupa
aturan keadilan yg menjamin hak dan kepentingan setiap orang scr sama
dan fair.
Pasar bebas dan peran pemerintah
Peran Pemerintah (lanjutan)
Adam Smith menulis: “Kekuasaan pemerintah
merupakan……kepercayaan yg diberikan rakyat kepadanya. Ia adalah
penguasa besar dan kepadanya rakyat berjanji utk taat sejauh ia
memimpin scr adil; tetapi kalau ia menyalahgunakan kekuasaan ini
scr kejam…..maka tak diragukan lagi ia hrs dilawan…..Kalau ia
menyalahgunakan kekuasaanya dan tidak menggunakannya demi
kepentingan rakyat……melainkan demi memperbesar kekuasaan dan
kekayaannya, maka ia hrs digulingkan dr kekuasaannya”
Borg-Warner
Prinsip Bisnis:
Tatakelola Perusahaan yang Baik (GCG)
Contoh:
Komitmen PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Tentang
Larangan Pemberian Dan Penerimaan Hadiah Kepada Insan PT Indonesia Ferry (Persero).
Sebagai Perusahaan yg memegang teguh prinsip2 GCG, pelaksanaan Etika Usaha dan Etika Kerja
Perusahaan, kami segenap jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan Seluruh Karyawan PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen utk tidak menerima, meminta ataupun memberi hadiah atau
bingkisan dalam bentuk apapun, baik scr langsung maupun tidak langsung kpd/dr dan seluruh
stakeholders dan pihak2 lain yg berhubungan dgn ASDP Indonesia Ferry (Persero) termasuk dan tdk
terbatas pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H.
Kami mohon dukungan dr seluruh mitra usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) utk tidak
memberikan dan/atau menawarkan hadiah/bingkisan apapun kpd Dewan Komisaris, Direksi dan
seluruh karyawan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Berkaitan dgn hal tsb. di atas kami
mengharapkan kerjasamanya utk menolak bila ada permintaan hadiah/bingkisan dr pihak2 yg
mengatasnamakan Dewan Komisaris, Direksi atau Karyawan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan
dimohon kesediaanya utk melaporkan hal tersebut bila terjadi melalui e-mail ke:
gcg@indonesiaferry.co.id.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen akan membangun hubungan yg adil dan sehat dgn
seluruh mitra usaha, utk itu km mengharapkan peran serta utk menjadikan iklim usaha yg sehat.
Demikian km ucapkan terima kasih.
Iklan mempunyai andil besar dlm menciptakan citra bisnis baik scr
positif/negatif
Fungsi iklan
1. Pemberi informasi
Sesuai pandangan David Ogilvy (raja iklan AS):
“konsumen bukanlah orang yg tolol. Konsumen adalah istri anda. Anda
melecehkan kepintarannya kalau anda sampai beranggapan bahwa
sebuah slogan atau beberapa kata sifat hambar sudah cukup utk
membujuk konsumen membeli sesuatu. Konsumen membutuhkan
semua informasi yg dapat anda berikan kepdanya”
2. Pembentuk pendapat umum
Dala hal ini iklan mirip propaganda politik yg berusaha mempengaruhi
masaa pemilih
Iklan Dan Dimensi Etisnya (lanjutan)
Agar bisnis dapat dijalankan scr baik dan etis, dibutuhkan perangkat hukum
yg baik dan adil atau aturan main yg fair, yg dijiwai oleh etika dan moralitas
Perangat hukum yaitu hukum bisnsi sangat penting yg mengenal sanksi dan
hukuman ygmana sudah memadai utk membuat pelaku bisnis berbisnis scr
baik dan etis
Namun perangkat hukum jg belum memecahkan masalah dlm bisnis yg
bermoral alasan krn:
• Hukum belum memdai krn hukum bisa sangat tidak etis dan tidak adil.
Co. : monopoli yg didukung perlindungan hukum dr pemerintah
• Adanya keluhan masyarakat di media baik elektronik/cetak terkait
produk dan layanan dr perusahaan, sehingga hukum saja tidak cukup
• Hukum saja tidak manusiawi
Keunggulan Sistem Ekonomi Pasar Bebas (scr moral)
1. Sistem ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan
yg sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi
2. Ada aturan yg jelas dan fair dan karena itu etis. Aturan ini diberlakukan scr
fair , transparan, konsekwen dan obyektif
3. Pasar memberi peluang yg optimal, walaupun belum tentu sempurna, bagi
persaingan bebas yg sehat dan fair (dikaitkan aturan yg sehat dan fair)
4. Dari segi pemerataan ekonomi, pd tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebih
mampu menjamin pertumbuhan ekonomi yg selanjutnya membuka
lapangan kerja yg luas, meningkatkan taraf hidupnya
5. Pasar memberi peluang yg optimal bagi perwujudan kebebasan manusia
Peran Pemerintah
1. Asosiasi profesional
2. Kode etik
3. Standar teknis
1. Proses pendidikan
2. Proses ujian dan lisensi/sertifikasi
3. Tanggungjawab terhadap masyarakat
Tipe Akuntan
Tipe
akuntan Auditor Praktisi
publik
• Pembukaan
o Berisi latar belakang diperlukannya kode etik bagi profesi akuntan Ind. dan definisi kode etik.
o Latar belakang diperlukan kode etik profesi akuntan Ind.
1. Setiap manusia yg menyediakan jasa berdasarkan pengetahuan dan keahliannya kpd
masyrakat hrs memilki rasa tanggungjawab kpd masyarakat tsb.
2. UU (No. 34/1954 direvisi No. 5/2011) tentang akuntan yg dikeuarkan pemerintah dlm
rangka utk menjamin masyarakat utk mendapatkan layanan jasa dr orang2 yg memiliki
pengetahuan dan keahlian yg memadai. Dengan demikian dlm menjalankan pekerjaannya,
akuntan hrs mengutamakan kepentingan masyarakat pemakai jasanya.
o Kode etik didefinisikan sbg pedoman bagi para anggota IAI utk bertugas scr
bertanggungjawab.
Etika Profesional
Rerangka kode etik akuntan Ind.
• Bab I Kepribadian Akuntan Publik
o Ada 2 pasal yang mengatur kepribadian:
1. Kewajiban semua anggota IAI utk menjaga nama baik profesi dan menjunjung tinggi
etika profesional serta hukum yg berlaku di tempat anggota menjalankan profesinya.
2. Kewajiban semua anggota IAI untuk mempertahankan integritas dan obyektivitas dlm
menjalankan tugasnya.
o Integritas karakter yg menunjukkan kemampuan seseorang utk mewujudkan apa
yg telah disanggupinya dan diyakini kebenarannya kedlm kenyataan.
o Obyektivitas unsur karakter yg menunjukkan kemampuan seseorang utk menyatakan
kenyataan sebagaimana adanya, terlepas dr kepentingan pribadi maupun kepentingan pihak
lain (berarti ada unsur kejujuran).
o Beda Independensi dn obyektivitas:
Independensi lebih banyak ditentukan dr faktor diluar diri auditor;
Obyketivitas lebih banyak bersumber dlm diri auditor sendiri.
o Pertanyaan:
Auditor yg independen?
Auditor yg obyektif?
o Independensi dan obyektivitas sbg tulang punggung profesi akuntan
Etika Profesional
Rerangka kode etik akuntan Ind.
• Bab I Kepribadian Akuntan Publik
o Pernyataan Etika Profesi No. 1 Integritas, obyektivitas, dan independensi
Independensi auditor mempunyai 3 aspek:
1. Independensi dlm diri auditor yg berupa kejujuran dlm diri auditor dlm
mempertimbangkan berbagai fakta yg ditemukan dlm auditnya (independence in
fact)
2. Independensi ditinjau dr sudut pandangan pihak lain yg mengetahui informasi ybs
dgn diri auditor/ independesi dlm penampilan (perceived
independence/independence in appearence)
3. Independesi dilihat dr sudut keahliannya
o Contoh2 penerapan integritas, obyektivitas, dan independensi seorang auditor
terhadap klien:
1.Hub keu dgn klien ( ada 4 hal yg dimaksud dgn hub keuangan dgn klien)
2.Kedudukan dl perusahaan
3.Keterlibatan dlm usaha yg tidak sesuai dan tidak konsisten (ada 2 hal larangan
auditor terhadap usaha yg tdk sesuai)
4.Pelaksanaan jasa lain utk klien/iluar jasa audit (ada 2 hal yg dimaksud dgn jasa lain
diluar audit)
5.Hubungan keluarga dan pribadi (ada 3 hal yg menyebabkan obyektivitas auditor
terganggu)
6.Imbalan atas jasa profesional (ada 6 hal terkait larangan terkait fee/jasa audit)
Etika Profesional
Rerangka kode etik akuntan Ind.
• Bab I Kepribadian Akuntan Publik
o Contoh2 penerapan integritas, obyektivitas, dan independensi seorang auditor
terhadap klien:
7. Penerimaan brg/jasa dr klien (suami/istri, keluarga sedarah semenda sampai
dgn garis kedua tidak boleh menerima brg/jasa dr klien)
8. Pemberian brg/jasa kpd klien (suami/istri, keluarga sedarah semenda sampai
dgn garis kedua; tidak boleh memberikan brg/jasa kpd klien dgn syarat
pemberian yg tdk wajar, yg tidak lazim dlm kehidupan sosial)
o Profesi akuntan dapat tetap berada pd posisi yg penting ini hanya dgn terus-
menerus memberikan jasa yg unik ini pd tingkat yg menunjukkan bahwa
kepercayaan masyarakat dipegang teguh.
• Prinsip Kedua- Kepentingan Publik
o Dlm memenuhi tanggungjawab profesionalnya, anggota mungkin menghadapi
tekanan yg saling benturan dgn pihak2 yg berkepentingan. Dlm mengatasi benturan
ini anggota hrs bertindak dgn penuh integritas, dgn suatu keyakinan bahwa apabila
anggota memenuhi kewajiban kpd publik, mk kepentingan penerima jasa terlayani
sebaik2nya.
Setiap anggota hrs melaksanakan jsa profesionalnya sesuai dgn standar teknis dan
standar profesional yg relevan. Sesuai dgn keahliannya dan dgn berhati2, anggota
mempunyai kewajiban utk melaksanakan penugasan dr penerima jasa selama
penugasan tsb sejalan dgn prinsip integritas dan obyektivitas.
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
• 100 Independensi, integritas, dan Obyektivitas
101 Independensi
Dlm menjalankan tugasnya anggota KAP hrs mempertahankan sikap mental
independen di dlm memberikan jasa profesional sbgmana di atur dlm SPAP yg
ditetapkan IAI. Sikap mental independen tsb hrs meliputi indepnden dlm fakta (in
facts) maupun dlm penampilan (in appearance).
102 Integritas dan Obyektivitas
Dlm menjalankan tugasnya anggota KAP hrs mempertahankan integritas dan
obyektivitas, hrs bebas dr benturan kepentingan (conflict of interest) dan tdk
boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yg
diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kpd pihak
lain.
• 200 Standar Umum dn Prinsip Akuntansi
201 Standar Umum
Anggota KAP hrs mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yg terkait yg
dikeluarkan oleh Badan pengatur standar yg ditetapkan IAI:
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
• 200 Standar Umum dn Prinsip Akuntansi
201 Standar Umum
Anggota KAP hrs mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yg terkait yg
dikeluarkan oleh Badan pengatur standar yg ditetapkan IAI:
A. Kompetensi profesional
B. Kecermatan dan keseksamaan profesional
C. Perencanaan dan supervisi
D. Data relevan yg memadai
202 Kepatuhan Terhadap Standar
Anggota KAP yg melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, reviu, kompilasi,
konsultasi, manajemen, perpajakan, atau jasa profesional lainnya, wajib
mematuhi standar yg dikeluarkan oleh badan pengatur standar yg ditetapkan oleh
IAI.
203 Prinsip2 Akuntansi
Anggota KAP tdk diperkenankan:
1) Menyatakan pendapat/menegaskan dgn keyakinan bahwa lapkeu/data
keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai prinsip akuntansi yg berlaku
umum.
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
• 200 Standar Umum dn Prinsip Akuntansi
203 Prinsip2 Akuntansi
Anggota KAP tdk diperkenankan:
2) Menyatakan bahwa ia tdk menemukan perlunya modifikasi material yg hrs
dilakukan terhadap laporan/data tsb agar sesuai prinsip akuntansi yg berlaku.
Kecuali dlm keadaan luar biasa, laporan/data mungkin memuat
penyimpangan seperti tsb di atas. Dlm kondisi tsb anggota KAP dapat tetap
mematuhi ketentuan dlm butir ini selama anggota KAP dapat menunjukkan
bahwa laporan/data akan menyesatkan apabila tdk memuat penyimpangan
seperti itu, dgn cara mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya
(bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yg
berlaku umum akan menghasilkan laporan yg menyesatkan.
• 300 Tanggungjawab Kepada Klien
301 Informasi Klien yang Rahasia
Anggota KAP tdk diperkenankan mengungkapkan informasi klien yg rahasia,
tanpa persetujuan klien.
Ketentuan ini tdk dimaksudkan utk:
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
• 300 Tanggungjawab Kepada Klien
301 Informasi Klien yang Rahasia
Ketentuan ini tdk dimaksudkan utk: (lanjutan)
1) Membebaskan anggota KAP dr kewajiban profesionalnya sesuai aturan etika
kepatuhan terhadap standar dan prinsip2 akuntansi;
2) Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dgn cr apapun utk mematuhi
peraturan perundang-undangan yg berlaku (misalnya panggilan resmi
penyidikan);
3) Melarang reviu praktik profesional (reviu mutu) seorang anggota sesuai
kewenangan IAI; atau
4) Menghalangi anggota dr pengajuan pengaduan keluhan/pemberian
komentar atas penyelidikan yg dilakukan oleh badan yg dibentuk IAI-KAP dlm
rangka penegakan disiplin anggota.
302 Fee Profesional
302 A Besaran Fee
Besaran fee anggota KAP dpt bervariasi tergantung anata lain: risiko penugasan,-
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
• 300 Tanggungjawab Kepada Klien
302 Fee Profesional (lanjutan)
302 A Besaran Fee
Besaran fee anggota KAP dpt bervariasi tergantung anata lain: risiko penugasan,-
kompleksitas jasa yg diberikan, tingkat keahlian yg diperlukan utk melaksanakan
jasa tsb dan pertimbangan profesional lainnya.
Anggota Kap tdk diperkenankan mendapatkan klien dgn cr menawarkan fee yg
dpt merusak citra profesi.
302 B Fee Kontinjen
Fee kontinjen adalah fee yg ditetapkan utk melaksanakan suatu jasa profesional
tanpa adanya fee yg akan dibebankan, kecuali ada temuan/hasil tertentu dmn
jmlh fee tergantung pd temuan/hasil tertentu tsb. Fee dianggap tdk kontinjen
jika ditetapkan oleh pengadila/badan pengatur hal ini/dalam hal perpajakan, jika
dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum/temuan badan pengatur.
Angota KAP tdk diperkenankan utk menetapkan fee kontinjen apabila penetapan
tsb dpt mengurangi independensi.
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
•400 Tanggungjawab kpd Rekan Seprofesi
401Tanggungjawab kpd rekan seprofesi
Anggota wajib memelihara citra profesi, dgn tdk melakukan perkataan dan perbuatan yg dpt
merusak reputasi rekan seprofesi.
402 Komunikasi antar akuntan publik
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dgn akuntan publik pendahulu bila menerima penugasan
audit menggantikan akuntan publik pendahulu/utk tahun buku yg sama ditunjuk akuntan
publik lain dgn jenis dan periode serta tujuan yg berlainan.
Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi scr tertulis permintaan komuniksi dr akuntan
pengganti scr memadai.
Akun publik tdk diperkenankan menerima penugasan atestasi yg jenis atestasi dan periodenya
sama dgn penugasan akuntan yg lebih dahulu ditunjuk klien.
Diminta:
Bagaimanakah keputusan yang akan Budi ambil atas permintaan auditor seniornya (Charles) tersebut?
(Catatan: pengambilan keputusan yang akan Budi ambil harus dengan melakukan pendekatan 6 langkah
sebagai berikut:
1. Peroleh fakta2 yg relevan.
2. Identifikasi isu2 etis dr fakta 2 tsb.
3. Tentukan siapa yg dipengaruhi oleh akibat dr dilema tsb dan bagaimana masing2 orang atau kelompok
dipengaruhi.
4. Identifikasi alternatif2 yg tersedia bagi orang yg hrs menyelesaikan dilema.
5. Identifikasi konsekuensi masing2 alternatif.
6. Putuskan tindakan yg tepat. )
PEMECAHAN DILEMA ETIS
Jawab:
1. Fakta-fakta yg relevan
• Anggota tim diberitahu bahwa ia akan bekerja dgn waktu ekstra yg tdk
• Anggota tim lainnya menyatakan bahwa hal tsb adalah praktek yg biasa
dikantor tsb
2. Isu etis
Apakah etis bagi Budi utk berja dgn waktu ekstra dan tdk melaporkannya
6. Tindakan yg tepat
sesuai dgn prinsip2, aturan, atau nilai2 etis yg dianut atau yg diyakini. Nilai2 etis ini,
Diminta:
Apa yang akan Saudara lakukan dalam pengambilan keputusan dilema etika dalam kasus di atas?
(JawabanSaudara hendaknya didasarkan kepada analisis yang menggunakan pendekatan enam langkah yang meliputi :
1. Peroleh fakta-fakta yang relevan (dengan berpedoman pada 5W dan 1H).
2. Identifikasi isu2 etis dr fakta 2 tsb.
3. Tentukan siapa yg dipengaruhi oleh akibat dr dilema tsb dan bagaimana masing2 orang atau kelompok dipengaruhi.
4. Identifikasi alternatif2 yg tersedia bagi orang yg hrs menyelesaikan dilema.
5. Identifikasi konsekuensi masing2 alternatif.
6. Putuskan tindakan yg tepat. ).
Diskusi Kelompok Yang Membahas: