Anda di halaman 1dari 149

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

Oleh:

Drs. H. Edy Sudaryanto, Akt.,MM,CA


TATAP MUKA I
Materi Yang dibahas:
 Pengertian:
1. Etika
2. Etiket
• Macam2 etiket
• Persamaan dan perbedaan etika dan etiket
3. Norma
 Pendekatan Etika
 Teori Etika
 Etika Keutamaan
 Etika Profesi
Pengertian Etika

1. Arti Etika = moralitas:


• Asal kata: ethos (yunani) yg artinya adat
istiadat/kebiasaan (kebiasaan hidup yg baik, baik
pd diri sendiri/orang lain)
• Berkaitan dgn nilai2, tata cara hidup yg baik,
aturan hidup yg baik, segala kebiasaan yg dianut
dan diwariskan satu orang keorang yg lain atau
dari satu generasi kegenerasi yg lain dan dr
kebiasaan ini terungkap dlm perilaku berpola yg
terus berulang sbg sebuah kebiasaan
Lanjutan....
• Moralitas berasal dr kata “mos” (latin) yg artinya
adat istiadat (kebiasaan)
• Sistem nilai, sbg sebuah kebiasaan hidup yg baik,
aturan hidup yg baik, lalu diturunkan dan diwariskan
melalui agama dan kebudayaan dlm bentuk
aturan/norma yg diharapkan menjadi pegangan
setiap penganut agama dan kebudayaan tsb.
• Agama/kebudayaan dianggab sbg sumber utama
nilai moral atau aturan/norma moral dan etika
• Yg membedakan satu agama/kebudayaan dgn
agama/kebudayaan yg lain adalah penerapan konkrit
nilai dr agama/budaya tsb. Co: semua agama
mengutuk pemeroksaan, penindasan, pembunuhan,
penipuan, dll.
• Etika = moralitas
Lanjutan....
2. Etika = ilmu:
• Sebagai filsafat moral (ilmu yg membahas dan mengkaji nilai dan
norma yg diberikan oleh moralitas dan etika sbgmana pengertian
pertama)
• Tidak langsung memberi perintah konkrit sbg pegangan yg siap
pakai
• Sbg refleksi kritis dan rasional mengenai:
o Nilai dan norma yg menyangkut bgmana manusia hrs hidup
baik sbg manusia
o Msalah2 kehidupan manusia dgn mendasarkan diri pd nilai
dan norma2 moral yg diterima umum
• Etika= ilmu (Magnis Suseno)
• Etika sbg ilmu membutuhkan evaluasi kritis atas semua dan
seluruh situasi yg terkait
• Etika sbg ilmu interdisiplin (ilmu yg membutuhkan bantuan dan
masukan dr hampir seluruh ilmu, misal eksakta, ekonomi, sosial
dll.)
• Contoh: “Mengapa saya harus jujur dlm menawarkan
brg/jasa kpd konsumen?
Pertanyaan “mengapa” adalah pertanyaan yg paling
penting, krn disinilah dasar moral tindakan jujur/tidak
jujur dlm menawarkan brg/jasa yg bisa dilihat dan
dipakai untuk membenarkan/tidak membenarkan
tindakan bisnis ybs.
Jawaban atas pertanyaan mengapa menyangkut
pertimbangan dan pertanggungjawaban rasional
tanpa hrs jatuh pd rasionalisasi/pembenaran diri scr
moral
• Kejujuran tdk lg sebuah tuntutan dr luar diri kita
melainkan tuntutan dr dalam diri sendiri
• Etika sbg ilmu menuntut orang untuk berperilaku
moral scr kritis dan rasional
Pengertian Etiket
• Ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia
bergaul atau berkelompok dengan manusia lain.
• Peraturan atau tata krama yang harus dipenuhi
dalam pergaulan formal atau resmi.
• Kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan
manusia yang beradab.
• Rambu-rambu yang membantu mengengtahui apa
yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan
dalam situasi tertentu.
• Etiket lebih spesifik daripada etika di mana etika
adalah falsafah moral yang dilandasi agama, budaya,
serta perilaku mana yang baik atau buruk.
Persamaan Etika dan Etiket

• Menyangkut perilaku manusia


• Mengatur perilaku manusia secara normatif
Perbedaan Etika dan Etiket

Etika Etiket
• Tidak terbatas pada cara • Cara melakukan perbuatan
melakukan sebuah manusia
perbuatan, menyangkut • Berlaku pada pergaulan dan
suatu perbuatan boleh bersifat relatif
dilakukan atau tidak • Lahiriah
• Selalu berlaku walaupun
tidak ada orang lain
• Absolut , lahir batin
Macam-macam Etiket

• Etiket berkomunikasi
• Etiket sebagai pegawai baru
• Etiket Makan (table manners)
Norma
• Arti:
Pedoman bagaimana kita hrs hidup dan bertindak scr baik dan tepat sekaligus
menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita

• Macam2 norma:
o Norma umum (bersifat universal)
o Norma khusus (bersifat khusus/ berlaku utk bidang2 kegiatan tertentu saja)

• Macam2 norma umum:


1. Norma sopan santun (norma etiket) yaitu norma yg mengatur pola perilaku
dan sikap lahiriah manusia (misal bertamu, makan, minum, duduk berpakaian
dll.)
2. Norma hukum yaitu norma yg dituntut keberlakuannya scr tegas oleh
masyarakat krn dianggab perlu dan nsicaya demi keselamatan dan
kesejahteraan manusia dlm kehidupan bermasyarakat
3. Norma moral yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sbg manusia
(menyangkut aturan baik buruk, adil tidaknya tidakan dan perilaku manusia
sejauh ia dilihat sbg manusia)
Lanjutan.....
• Norma moral meletakkan dasar dan tolok ukur penilaian atas
perilaku seseorang sbg penghayatan hidupnya sbg manusia begitu
saja/ dlm kaitan dgn profesi yg diembannya
Jadi disini seseorang dinilai perilaku moralnya dlm kaitan profesinya,
bukan sikap lahiriahnya didlm menjalankan profesinya akan tetapi
yg dinilai adalah tanggungjawab dia dlm menjalankan profesinya scr
tuntas dan memperlakukan orang sbg manusia yg sama, bagaimana
sikapnya melayani klien/pasien/orang yg dilayani, sikapnya melayani
keluhan/penderitaan/kesulitan orang lain, sikap yg tidak
diskriminitip dst.
Contoh: profesi akuntan?
Lanjutan...
• Perbedaan norma moral dan norma hukum:

No. Norma moral Norma hukum


1. Kaidah moral berkaitan dgn hal2 yg Norma hukum diharapkan untuk dipatuhi
mempunyai/dianggap mempunyai oleh setiap orang untuk menghindari
konsekuensi yg serius bagi kesejahteraan, sanksi/hukuman
kebaikan dan kehidupan manusia baik
pribadi/kelompok dan norma moral tidak
mengenal sanksi/ hukuman
Tidak ditetapkan/diubah oleh keputusan
penguasa

2. Selalu menyangkut sebuah perasaan khusus Ada aturan khusus yg dibuat oleh penguasa
tertentu (moral sense)

Walaupun berupa perasaan tapi tidak


3. Semua dikaitkandgn aturan yg ada
subyektif (kalau dirinya melakukan kegiatan
yg tidak bermoral ybs scr jujur marasa
bersalah, menyesal, berdosa dll begitu juga
kalau melihat orang lain melakukan
kegiatan yg tidak bermoral pasti muncul
perasaan marah, mengutuk, bahkan ada
dorongan utk menghajarnya!)
Hakikat Alam dan Manusia

1. Hakikat alam (konsep ekosistem,tingkat-


tingkat eksistensi, isu-isu etika lingkungan),
2. Hakikat manusia (body- mind- spirit),
3. Hakikat kecerdasan dan pikiran, makna dan
nilai kehidupan).
Hakekat Alam
 Konsep ekosistem
Manusia menjadi sosok sentral di alam dunia, karena manusia mengurus
dirinya sendiri dan alam. Manusia membuat peraturan sendiri untuk
mengatur
dirinya sendiri, manusia juga membuat peraturan sendiri untuk mengatur
alam.
Hewan, tumbuhan, lautan, daratan, gunung, dan lain-lain berada di bawah
aturan
yang dibuat oleh manusia.
Bahkan manusipun tunduk pada peraturan yang dibuatnya sendiri.
Kerusakan dan kelestarian alam tergantung pada manusia sebagai sosok
sentralnya. Jadi, sudah sewajarnya jika manusia harus mengenali hakikat
manusia yang sebenarnya.
Hakekat Alam
 Tingkat-tingkat eksistensi
Kelestarian manusia dan alam harus tetap dijaga dengan sebaik-baiknya,untuk itu
manusia sebagai sosok sentral harus dibekali dengan pengetahuan tentang
hakikat manusia, sehingga manusia mengetahui cara-cara menjaga kelestarian
manusia dan alam. Pengetahuan tentang hakikat manusia tersebut hanya akan
diperoleh jika manusia memperoleh bimbingan dari orang lain melalui proses
pendidikan.
 Isu-isu etika lingkungan
Manusia juga disebut sebagai homo socius ataupun zoon politicon yaitu makhluk sosial yang
mampu bekerja sama serta mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Homo
economics yaitu makhluk yang hidup atas dasar prinsip-prinsip ekonomi. Homo religiosus yaitu
makhluk yang beragama. Manusia adalah makhluk yang serba unik . Isu-isu etika lingkungan tidak
lepas manusia sbg makluk yang unik tersebut.
Hakekat Manusia
 Body /jasmani (pisik, nafsu)

 Mind (akal/rasio)

 Spirit /rohani (psikis, roh)


Hakekat Kecerdasan dan Pikiran
 Makna dan Nilai Kehidupan
Ada beberapa konsep tentang makna manusia, antara lain:
• homo sapiens yaitu makhluk yang memiliki akal budi,
• animal rational yaitu makhluk yang memiliki kemampuan berpikir,
• homo laquen yaitu makhluk yang mempunyai kemampuan
berbahasa,
• homo faber atau homor toolmaking animal yaitu makhluk yang
mampu membuat perangkat peralatan
Dari konsep tentang makna manusia di atas beberapa di antara telah
memandang manusia sebagai makhluk yang mampu berpikir,
makhluk yang memiliki akal budi, makhluk yang mampu berbahasa,
dan makhluk yang mampu membuat perangkat peralatan untuk
memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya.
Hakekat Kecerdasan dan Pikiran
 Makna dan Nilai Kehidupan (lanjutan)
• Socrates (470-399 SM) mengungkapkan hakikat manusia ialah ia ingin tahu dan untuk itu harus
ada orang yang membantunya.
Manusia menurut Socrates adalah makhluk yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu, baik
tentang manusia itu sendiri maupun tentang hal yang ada di luar dirinya. Ada persyaratan yang
harus dipenuhi untuk memenuhi keingintahuan manusia tersebut, yaitu harus ada bantuan dari
orang lain dan harus mengetahui dirinya sendiri terlebih dahulu
• Menurut Plato (meninggal tahu 347 SM) bahwa hakikat manusia terdiridari tiga unsur, yaitu roh,
nafsu, dan rasio.
Berbeda dengan Socrates, Plato memandang bahwa ada tiga unsur dalam diri manusia, yaitu roh,
nafsu, dan rasio. Manusia menjalani kehidupannya menggunakan roh dan nafsu. Roh sebagai
simbol kebaikan dan nafsu sebagai simbol keburukan, penggunaan keduanya dikendalikan oleh
rasio sebagai pengontrol.
• Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang diberikan kesempatan untuk berusaha dan
bekerja di dunia untuk nantinya akan kembali lagi kepada Tuhan. Pertanyaan: siapa manusia, di
mana manusia, dan kemana manusia akan pergi merupakan pertanyaan yang harus dijawab
apabila ingin membahas tentang hakikat manusia.
PENDEKATAN-PENDEKATAN ETIKA
Etika Deskriptif

• Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral


dalam arti luas seperti adat kebiasaan, budaya,
anggapan-anggapan tentang baik buruk, tindakan
yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.
• Etika deskriptif hanya melukiskan tanpa memberi
penilaian atau melakukan penilaian.
• Jadi etika deskriptif hanya menjelaskan apa
adanya, tidak memberi penilaian, dan bersifat
netral.
Etika Normatif
• Pendekatan etika normatif ini tidak hanya sekedar memberi
gambaran, tetapi si peneliti atau ahli sudah melibatkan
dirinya dengan mengemukakan penilaian tentang perilaku
manusia, apakah perilaku tersebut baik atau buruk, benar
atau salah, diterima atau ditolak.
• Pendekatan ini berusaha untuk memperoleh kesimpulan
normatif yaitu kesimpulan mengenai apakah suatu hal itu
baik atau buruk, atau tindakan-tindakan apa saja yang
benar atau salah.
• Etika normatif memberikan penilaian atau tidak netral dan
bersifat preskriptif yaitu memerintahkan dan memberikan
alasan-alasan mengapa suatu tindakan itu baik atau buruk,
benar atau salah.
Etika Analitis (Metaetika)

• Etika analitis atau metaetika mempelajari


istilah-istilah penting dalam etika dan berusaha
memahami landasan sistem etis dan fungsi
etika dalam suatu sistem sosial.
• Pendekatan ini berusaha untuk memberi jarak
antara teori-teori dan prinsip-prinsip etis yang
dapat menyebabkan terjadinya benturan
tindakan, dan menilai prinsip-prinsip tersebut
berdasarkan nilai-nilai tertinggi umat manusia
dalam rangka menyelesaikan benturan
tersebut.
TEORI ETIKA
Etika Deontologi

• Dr kata yunani “deon”= kewajiban (kewajiban


manusia utk bertindak scr baik) Tindakan itu
baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan
akibat/tujuan baik dr tindakan itu, melainlan
berdasarkan tindakan itu sendiri sbg hal yg
baik bagi dirinya sendiri. Hal ini selaras dgn
pandangan Imannuel Kant “kemauan baik
adalah syarat mutlak utk bertindak scr moral”
o Co: bisnis yg beretika deantologi?
Etika Teleologi

• Kebalikan dr teori etika deontologi justru mengukur baik


buruknya tindakan berdasarkan tujuan yg mau dicapai dgn
tindakan itu sendiri/akibat yg ditimbulkan dr tindakan itu
sendiri (lebih situsional)
• Ada 2 aliran yg berbeda: egoisme etis dan utilitarianisme
• Egoisme selaras dgn pandangan Aristoteles
• Co: tindakan yg beretika teleologi?
Etika Keutamaan

• Karakter apa yang membuat seseorang sebagai orang


yang baik secara moral?
• Karakter apakah yang merupakan keutamaan moral?
• Moral utama adalah kebiasaan yang memungkinkan
seseorang untuk hidup sesuai akalnya yaitu mampu
mengelola tindakan, emosi, dan hasratnya.
• Kebijaksanaan atau kehati-hatian (prudence) adalah
keutamaan yang memungkinkan seseorang untuk
mengetahui apa yang layak pada situasi tertentu.
• Ciri keutamaan: disposisi (sifat baik dari segi moral yang
telah mengakar pada diri seseorang), kemauan atau
kehendak, dan pembiasaan diri.
Etika Profesi
Suatu profesi merupakan suatu komunitas yang
tertutup dan sulit ditembus oleh kalangan luar
profesi tersebut termasuk para klien. Karena lahan
pekerjaan yang bersifat monopoli, dikhawatirkan
adanya kecurigaan akan kesewenang-wenangan para
profesional dalam menjalankan pekerjaan mereka.
Oleh karena itu para profesional memerlukan nilai-
nilai atau prinsip-prinsip etika yang dapat digunakan
sebagai pemandu perilakunya ketika menjalankan
tugas profesional dan di luar penugasan profesional
(kehidupan pribadi). Prinsip-prinsip tersebut dapat
bersumber dari kode etik (code of conduct).
Relevansi Etika dgn Bisnis
Pertanyaan2 terkait dgn bisnis dgn profesi
1.Bisnis suatu profesi?
2.Profesi seperti apakah bisnis itu?
3.Apakah sebuah profesi yg etis?
4.Apakah sebuah profesi yg kotor?

Syarat bisnis sebuah profesi


1. Memenuhi prinsip2 etis bisnis yg baik (bermoral)
2. Harus ditunjang oleh sistem politik ekonomi yg kondusif (jelas dan fair)
3. Kepastian keberlakuan suatu aturan (adil dan tidak pandang bulu)

Bisnis sebuah profesi yg kotor?


Apabila ketiga persyaratan bisnsis sbg profesi tidak dipenuhi maka bisnis
menjadi penuh tipu daya, penuh intrik, penuh jual beli kekuasaan ekonomi
dan politik demi segelintir orang dgn mengorbankannmasyarakat
Relevansi Etika dgn Bisnis
 Etika bisnis sebagai etika profesi
1.Etika Terapan (scr umum etika dpt dibagi 2 yaitu etika umum dan khusus,
etika umum karena berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi
dasar manusia utk bertindak scr etis, bagaimana manusia mengambil
keputusan etis, atau dgn kata lain etika umum sbg ilmu/filsafat moral.
Etika khusus karena menyangkut penerapan2 prinsip2/norma2 moral dlm
bidang kehidupan khusus, dalam hal ini etika tidak lagi sekedar
meneropongi dan merefleksikan kehidupan manusia dgn mendasarkan diri
pd norma dan nilai moral yg ada pd diri manusia sbg manusia tetapi
meneropong perilaku dan kehidupan manusia sbg manusisa dlm bidang
kehidupan dan kegiatan khusus tertentu.
Etika khusus inilah yang disebut sebagai etika terapan.
Etika khusus dapat dibagi 3:
• etika individual (menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap
dirinya sendiri)
• Etika sosial (menyangkut kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku
manusia sbg mahluk sosial dlm interaksinya dgn sesama
Relevansi Etika dgn Bisnis
Etika khusus dapat dibagi 3: lanjutan
• etika lingkungan hidup (berbicara mengenai hubungan antar manusia baik sbg
individu maupun sbg kelompok dgn lingkungan alam yg luas dan juga
hubungan antara manusia dgn manusia yg lain yg berdampak langsung/tidak
langsung dgn lingkungan hidup scr keseluruhan)
2. Etika Profesi
Profesi = pekerjaan yg dilakukan untuk mencari nafkah hidup dgn mengandalkan
keahlian dan ketrampilan yg tinggi dan dgn melibatkan komitmen pribadi (moral)
yg mendalam.
Seorang yg profesional? (orang yg mempunyai komitmen pribadi yg mendalam
atas pekerjaannya dgn melibatkan seluruh dirinya dgn giat, tekun, dan serius
menjalankan pekerjaannya atau dgn kata lain seorang profesional adalah seorang
yg mempunyai integritas pribadi yg tinggi dan mendalam ia bukan orang yg tidak
tahu malu menerima suap/kolusi, melakukan pemalsuan dll.)
Relevansi Etika dgn Bisnis
 Gambaran etika
Etika
umum

Etika
Etika
Etika
Individual
Khusus
• Sikap
terhadap
sesama •Biomedis
• Etika •Bisnis
Etika sosial keluarga •Hukum
• Etika gender •Ilmu
• Etika profesi pengetahuan
• Etika politik
•Pendidikan
• Kritik
idiologi •Dll.
Etika
lingkunan
hidup
Relevansi Etika dgn Bisnis
 Ciri profesi
1. Adanya keahlian dan ketrampilan khusus (dengan pendidikan formal dan
pelatihan yang berkelanjutan serta mempunyai pengalaman)
2. Adanya komitmen moral yg tinggi (biasanya dituangkan dlm aturan/kode
etik)
3. Orang yg hidup dr profesinya
4. Pengabdian kpd masyarakat (melalui sumpah jabatan)
5. Ada izin khusus untuk menjalankan profesinya
6. Menjadi anggota suatu organisasi profesi
Relevansi Etika dgn Bisnis
 Prinsip2 etika profesi
Sangat erat hubungannya dgn kode etik masing2 profesi yg berkaitan dgn prinsip
etika tertentu yg berlaku utk suatu profesi
Prinsip tsb meliputi:
1. Prinsip tanggungjawab (terhadap pelaks pekerjaan dan hasilnya dan
tanggungjawab terhadap dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan
kepentingan orang lain (khususnya orang yg dilayani)
2. Prinsip keadilan (tidak merugikan atas hak dan kepentingan orang lain)
3. Prinsip otonomi (kebebasan dalam menjalankan profesinya)
4. Prinsip integritas moral (orang yg memiliki integritas pribadi dan moral yg
tinggi) Intinya orang ini tidak mudah kalah dan menyerah pd
godaan/bujukan utk melakukan tindakan yg melanggar nilai yg dijunjung
tinggi profesinya dan bahkan dia malu klau bertindak tidak sesuai nilai
moral yg diperjuangkan oleh profesinya Co. seorang hakim MK?
Relevansi Etika dgn Bisnis
 Menuju Bisnis sbg profesi luhur
Profesionalisme dan sikap profesional mengandung pengertian komitmen
pribadi dan moral pd profesi tsb. dan pd kepentingan pihak2 yg terkait
Dan ini yg sering dilupakan didunia bisnis dan itu sebabnya mengapa bisnis
hampir tidak pernah/belum dianggap sbg sebuah profesi yg luhur!
Dan bahkan sebaliknya seakan ada jurang yg memisahkan dunia bisnis dgn
etika hal ini disebabkan adanya pandangan dan anggapan masyarakat yg
melihat bisnis sbg sebuah pekerjaan yg kotor, penuh tipu menipu, penuh
kecurangan dan dicemoohkan dan pelaku bisnispun menganggap
pekerjaannya adalah tipu menipu, makan memakan, caplok mencaplok
hanya demi keuntungan!

Ada ungkapan seorang pembisnis bukan lagi besuk makan


apa/besuk makan dmn? Akan tetapi besuk makan siapa?
Relevansi Etika dgn Bisnis
 Pandangan pelaku bisnis atas profesi bisnis
1. Pandangan praktis- realistis (bertumpu pd kenyataan/pd umumnya yg berlaku dlm
dunia bisnis saat ini. Menurut pandangan ini didasarkan atas apa yg biasanya
dilakukan oleh orang2 bisnis yg tujuan utamanya mencari keuntungan. Lihat
pandangan Adam Smith-teori klasik dan Milton Friedman-teori neoklasik)
2. Pandangan ideal (menurut pandangan ini bisnis tidak lain adalah kegiatan utk
memproduksi, memjual, membeli brg/jasa utk kebutuhan masyarakat. Dan menurut
pandangan ini tidak menolak keuntungan sbg tujuan utama bisnis namun
keuntungan hanya sbg konsekuensi logis dr kegiatan bisnis. Dengan memenuhi
kebutuhan masyarakat scr baik maka keuntungan akan datang dgn sendirinya.
Contoh Perusahaan Matsushita Inc. yg didirikan oleh Konosuke Matshuhita
menurutnya tujuan bisnis sebenarnya bukan mencari keuntungan melainkan
melayani kebutuhan masyarakat sedang keuntungan tidak lain hanyalah simbol
kepercayaan masyarakat atas kegiatan bisnis perusahaan sbgmana dlm judul bukunya
yg terkenal:“not for bread alone”)
Relevansi Etika dgn Bisnis
 Pandangan pelaku bisnis atas profesi bisnis
Contoh-contoh perusahaan (pelaku bisnis) yang mempunyai pandangan
bisnis sbg profesi yg luhur:
• Panasonic
“Kemajuan dan perkembangan dapat diwujudkan hanya melalui usaha
bersama dan kerja sama dari setiap karyawan perusahaan kami. Dengan
menyatukan semangat, kami berjanji untuk menjalankan tugas-tugas
perusahaan dengan penuh dedikasi, ketekunan dan integritas”.
"Tujuh Prinsip“ yang menjadi pedoman kami dalam menegakkan dan
menerapkan FIlosofi Dasar Bisnis.
1.Kontribusi terhadap Masyarakat
2.Keadilan dan Kejujuran
3.Kerja sama dan Semangat Tim
4.Upaya Perbaikan Tanpa Kenal Lelah
5.Kesopanan dan Kerendahan Hati
6.Kemampuan Beradaptasi
7.Rasa Terima Kasih
Relevansi Etika dgn Bisnis
 Pandangan pelaku bisnis atas profesi bisnis (lanjutan)
• Astra international Tbk.
Diberi nama “CATUR DHARMA” adalah sebagai berikut :
1.Menjadi milik/aset yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara (To be an
asset to the nation).
2.Memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan (To provide the
best service to the customer).
3.Saling menghargai dan membina kerjasama (To respect the individual
and develop teamwork).
4. Berusaha mencapai yang terbaik (To continually strive for excellence)

• Mc Donald’s
McDonald’s harus menghindari persaingan dengan menawarkan makanan
praktis dan murah dengan pelayanan cepat, bersahabat, bersih, nyaman
dan konsisten.
Bisnis dan Etika
 Mitos bisnis amoral
Bisnis jgn dicampuradukan dgn moral, “business is business”
Argumen ini didasarkan atas mitos bisnis diibaratkan permainan “judi” yg
dapat menghalalkan sgl cara utk menang/memperoleh keuntungan pribadi
Judi pun orang dituntut berani bertaruh, berani mengambil risiko, berani
berspekulasi, berani mengambil langkah tertentu agar berhasil, Namun perlu
diingat dalam judi ataupun bisnis tidak hanya menyangkut uang/meteri dlm
bisnis yg dituntut lebih dr itu yaitu taruhan dirinya, nama baiknya, seluruh
hidupnya, keluarganya, karyawannya beserta keluarga mereka dan nasib
umat manuasia pd umumnya.

Pertanyaan “ Apakah bisnis dgn etika sesuatu yang berbeda dan terpisah
satu sama lainnya?” sehingga pelaku bisnis tidak perlu memperhatikan
imbauan2, norma2 dan nilai2 moral
Bisnis dan Etika
 Keuntungan dan Etika
Tujuan bisnis adalah mencari keuntungan
Dipandang dr sudit etika keuntungan bukan ha yg tabu/buruk, bahkan scr
moral keuntungan merupakan hal yg baik dan diterima dgn alasan:
1. Dgn keuntungan perusahaan bertahan utk tetap exis menjalankan
kegiatannya
2. Tanpa memiliki keuntungan tidak ada pemilik modal yg mau
menanamkan modalnya
3. Dgn keuntungan perusahaan dpt menghidupi para karyawannya pd taraf
hidup yg semakin baik
 Memperoleh keuntungan dgn cara yg beretika sangat relevan dan strategis
dlm bisnis saat ini karena:
1. Dlm bisnis saat modern pelaku bisnis dituntut menjadi orang yg
profesional di bidangnya
2. Persaingan bisnis yg ketat pelaku bisnis modern sangat sadar bahwa
konsumen adalah benar2 raja
Bisnis dan Etika
 Memperoleh keuntungan dgn cara yg beretika sangat relevan dan strategis
dlm bisnis saat ini karena:
3. Dlm sistem pasar terbuka dgn pemerintah yg berperan sbg regulator yg
netral tidak berpihak kpd siapapun, pelaku bisnis sebisa mungkin utk
menghindari campur tangan pemerintah krn dapat merugikan
kelangsungan bisnisnya
4. Perusshaan2 modern semakin menyadari bahwa karyawan bukanlah
tenaga yg siap utk diekploitasi demi mencari keuntungan sebesar2nya
tetapi sebaliknya karyawan dijadikan subjek yg sangat menentukan
berhasil/tidaknya perusahaan

 Mitos bisnis=amoral adalah mitos yg tidak benar


Kegiatan bisnis tidak ada sangkut pautnya dengan moralitas adalah sama
sekali tidak benar justru sebaliknya bisnis sangat berkaitan dgn etika dan
bahkan sangat mengandalkan etika
Bisnis dan Etika
 Kenapa masih ada pembisnis yg melanggar norma dan nilai2 moral
1. Pd umumnya tidak ada satupun manusia yg bersih dan bermoral dlm
seluruh tindakannya (manusiawi) tetapi tidak berarti bisnis tdk mengenal
etika
2. Adanya sistem ekonomi dan politik (di Indonesia) yg tidak baik, tidak fair
yg sering kita jumpai di dunia bisnis
3. Terpaksa dilakukan walaupun sadar bahwa itu melanggar etika

 Sasaran dan lingkup etika bisnis


1. Agar pembisnis dlm menjalankan bisnisnya scr baik dan etis
2. Menggugah masyarakat utk bertindak menuntut para pembisnis utk
berbisnis scr baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tsb.
3. Menekankan pentingnya kerangka legal-politis bagi praktik bisnis yg baik
(disini dituntut peran pemerintah yg efektif guna menjamin aturan bisnis
diberlakukan scr konsekuen dan tanpa pandang bulu)
Prinsip2 Etika Bisnis
1. Prinsip otonomi (sikap dan kemampuan manusia utk mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yg dianggap
baik utk dilakukan)
2. Prisip kejujuran (bisnis tidak akan bertajan lama dan berhasil klau tidak
didasarkan pd prinsip kejujuran krn: - relevan dgn pemenuhan persyaratan
dlm perjanjian/kontrak; - relevan dlm penawaran brg/jasa sebanding dgn
mutu dan harga; - relevan dgn hubungan kerja di internal perusahaan)
3. Prinsip keadilan (setipa manusia hrs diperlakukan sama sesuai aturan yg
adil dan sesuai dgn kriteria yg rasional-obyektif dan dpt
dipertanggungjawabkan)
4. Prinsip saling menguntungkan /mutual benefit principle (menuntut bisnis
dilakukan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak)
5. Prinsip integritas moral (tuntutan internal pribadi pembisnis/perusahaan
dlm menjalankan bisnisnya tetap menjaga nama baik pribadi/perusahaan)
Prinsip2 Etika Bisnis
 Stakehoders yg hrs diperhatikan pembisinis agar bisnis tetap bertahan

Rhenald Kasali, stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar perusahaan yang mempunyai peran dalam
menentukan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Penulis
manajemen yang lain menyebutkan bahwa stakeholders terdiri atas berbagai kelompok penekan (pressure group) yang mesti di
pertimbangkan perusahaann. (Rhenald Kasali: Manajemen Public Relations)

Pemer
intah
Asing Pemer
intah
Setem
pat
Karya
wan Pemili
k
Penya Peme
lur gang
Media saha
masa m

Mitra
Perusahaan Kredit
or
bisnis
Masy
arakat
setem
pat
Konsu
men
Kelom
Aktivi Pema pok
tas sok pendu
sosial kung
Falsafah Jawa dari Ranggowarsito (1802-1873)
Amenangi jaman edan
Ewuh aya ing pambudi
Melu edan ora tahan
Yen tan melu anglakoni
Boya kaduman melik
Kaliren wekasanipun
Dilalah kersaning Allah
Begja-begjane kang lali
Luwih begja kang eling lan waspada

(Mengalami jaman edan


Kita sulit menentukan sikap
Turut edan tidak tahan
Kalu tidak turut edan
Kita tidak kebagian
Menderita kelaparan
Tapi dengan bimbingan Tuhan
Betapa bahagia yang mereka yang lupa
Lebih bahagia yang ingat dan waspada)
Arti Nilai (values)
 Halstead & Taylor (2000:169 dalam Gilbert , Ed 2004:95)
Values: “.......principles and fundamental convictions which act as general
guides to behavior, the standards by which perticular actions are judged
good or desireable” (....prinsip2 dan keyakinan dasar yg menjadi
bimbingan/arahan utk perilaku, standar/ukuran yg dijadikan kriteria baik
atau diharapkan dilakukan utk tindakan tertentu)

 Rokeach (1973)
Values:”....an enduring belief that a perticular mode of conduct (such as
being honest, courageous, loving, obedient, etc.) or a state of existence
(peace, equality, fredom, pleasure, happiness) is personally and socially
desireable. Value judgements are statements that rate things in term of
their worth, implying or derived from more general values”. (.....keyakinan
yg lestari bahwa suatu pola perilaku tertentu seperti kejujuran, keberanian,
kasih sayang, tunduk dsb. atau suatu bentuk kehidupan/eksistensi seperti
perdamaian, kesetaraan, kemerdekaan, kesenangan, kebahagian scr pribadi
dan sosial yg diharapkan utk dianut. Penghargaan terhadap nilai adalah
pernyataan2 yg menghargai setiap bentuk nilai makna/harganya merujuk
kpd nilai2 umum yg berlaku).
Tanggungjawab sosial perusahaan (CSR)

• Tanggungjawab moral
1. Tindakan dilakukan oleh pribadi yg rasional
Yaitu pribadi yg akal budinya sudah matang dan dapat berfungsi scr normal
2. Tanggungjawab juga mengandaikan adanya kebebasan pada angka 1
Artinya tanggungjawab hanya mungkin relevan dan dituntut dr seseorang atas
tindakannya, kalau tindakannya itu dilakukan scr bebas
3. Tanggungjawab yg menyaratkan bahwa orang yg melakukan tindakan tertentu memang
mau melakukan tindakan itu

• Beberapa pandangan mengenai status perusahaan (De George)


1. Legal creator (melihat sepenuhnya perusahaan sbg ciptaan hukum dan oleh krn itu
hanya berdasarkan hukum)
2. Legal recognation (yg tidak memusatkan perhatian pd legal perusahaan akan tetapi
melihat perusahan sbg suatu usaha bebas dan produktif)

• Apakah perusahaan mempunyai tanggungjawab moral dan sosial?


Tanggungjawab sosial perusahaan (CSR)
• Tanggungjawab sosial

1. Melibatkan perusahaan pd kegiatan2 sosial yg berguna bagi kepentingan masyarakat


luas
2. Perusahaan telah diuntungkan dgn mendapat hak utk mengelola sumber daya alam yg
ada dlm masyarakat dgn mendapat keuntungan bg perusahaan tsb.
3. Perusahaan memperlihatkan komitmen moralnya utk tidak melakukan kegiatan2 bisnis
tertentu yg dapat merugikan kepentingan masyrakat luas
4. Dengan keterlibatan sosial, perusahaan menjalin hubungan sosial yg lebih baik dgn
masyarakat dan dgn demikian perusahaan lebih dapat diterima kehadirannya oleh
masyarakat tersebut

• Argumen yg menentang perlunya keterlibatan sosial perusahaan

1. Tujuan utama bisnis adalah utk mengejar keuntungan sebesar-besarnya


2. Tujuan terbagi-bagi dan harapan yg membingungkan (dilihat dr kebutuhan masyarakat)
3. Biaya keterlibatan sosial (diperhitungan dlm harga yg menjadi beban masyarakat)
4. Kurangnya tenaga terampil di bidang kegiatan sosial
Tanggungjawab sosial perusahaan (CSR)
• Argumen yg mendukung perlunya keterlibatan sosial perusahaan

1. Kebutuhan dan harapan masyarakat yg semakin berubah


2. Terbatasnya sumber daya alam
3. Lingkungan sisial yg lebih baik
4. Perimbangan tanggungjawab dan kekuasaan
5. Bisnis mempunyai sumber2 daya yg berguna
6. Keuntungan jk panjang
Keadilan dlm bisnis
Beberapa teori ttg keadilan
1. Tradisional
• Keadilan legal (menyangkut hubungan individu/kel. dgn negara. Intinya
semua orang/kel masyarakat diperlakukan scr sama oleh negara
dihadapan dan berdasarkan hukum yg belaku)
• Keadilan komutatif (mengatur hubungan yg adil/fair antara orang yg stu
dgn yg lain/ antara warga negara yg satu dgn warga negara yg lain.
Bedanya dgn keadilan legal lebih mengangkut hubungan vertikal antara
negara dgn warga negara, tetapi keadilan komutatif menyangkut
hubungan horisontal antara warga negara yg satu dgn warga negara yg
lain)
• Keadilan distributif/ ekonomi (distribusi ekonomi yg merata/yg dianggap
adil bagi semua warga negara. Dgn kata lain keadilan distributif
menyangkut pembagian kekayaan ekonomi/hasil2 pembangunan)
2. Keadilan individual dan struktural
Menyangkut penciptaan sistem dan struktur sosial politik secara
keseluruhan dan hal ini tentunya peran pemerintah yg mendukung
terciptanya keadillan.
Keadilan dlm bisnis
Beberapa teori ttg keadilan
3. Keadilan Adam Smith
Keadilan yg diakui oleh Adam Smith adalah keadilan komutatif alasannya:
• Yg disebut keadilan hanya punya satu arti yaitu keadilan komutatif yg
menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hub antara satu
orang/pihak dgn orang/pihak yg lain.
• Keadilan legal scr emplisit sdh terkandung dlm keadilan komutatif, krn
keadilan legal merupakan konsekuensi lebih lanjut dr prinsip keadilan
komitatif.
• Menolak keadilan distributif sbg salah satu jenis keadilan alasannya krn
yg disebut keadilan menyangkut hak, semua orang tidak boleh dirugikan
haknya/ setiap orang harus diperlakukan sesuai haknya
Ada 3 prinsip pokok keadilan komutatif menurut Adam Smith:
• Prinsip No Harm (prinsip tidak merugikan orang lain, khususnya tidak
merugikan hak dan kepentingan orang lain.
• Prinsip Intervention
Keadilan dlm bisnis
Beberapa teori ttg keadilan
3. Keadilan Adam Smith (lanjutan)
Ada 3 prinsip pokok keadilan komutatif menurut Adam Smith:
• Prinsip Intervention (prinsip tidak ikut campur tangan demi jaminan dan
penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang, tidak seorangpun
diperkenankan untuk ikut campur dlm kehidupan dan kegiatan orang
lain).
• Prinsip Keadilan Tukar (terutama dalam mekanisme harga dlm pasar
(pertukaran dagang yg fair)
4. Keadilan Distribusi John Rawls
Menolak prinsip sistem ekonomi pasar bebas yg dianut oleh Adam Smith.
Dia mempunyai prinsip” setiap orang harus mempunyai hak yg sama atas
sistem kebebasan dasar yg sama yg paling luas sesuai dgn sistem
kebebasan serupa bagi semua”. Dgn kata lain setiap orang harus diakui,
dihargai, dan dijamin haknya dan kebebasannya scr sama.
Sistem Ekonomi Pasar
(Liberalisme, Sosialisme, dan Campuran)
 Liberalisme
• Sejarah timbulnya liberalisme
Faham liberal/kapitalisme berasal dari Inggris pada abab 18, kemudian menyebar
ke Eropa Barat dan Amerika Utara. Sebagai akibat dari perlawanan terhadap
ajaran Gereja, tumbuh aliran pemikiran Liberalisme di negara-negara Eropa
Barat. Aliran ini kemudian merambah kesegala bidang termasuk bidang ekonomi.
Dasar filosofis pemikiran ekonomi Kapitalis bersumber dari tulisan Adam Smith
dalam bukunya “An Inquri into the Nature and Cause of the wealth of Nation
yang ditulis pada tahun 1776. Isi buku tersebut sarat dengan pemikiran-
pemikiran tingkah laku ekonomi masyarakat. Dari dasar filosofi tersebut
kemudian menjadi sistem ekonomi, dan pada akhirnya kemudian mengakar
menjadi ideologi yang mencerminkan suatu gaya hidup (way of life).
Liberalisme dan Sosialisme
 Liberalisme
• Sejarah timbulnya liberalisme Lanjutan......
Motif kepentingan individu didorong oleh filsafat liberlisme kemudian melahirkan
sistem ekonomi pasar bebas, pada akhirnya melahirkan ekonomi kapitalis.
Milton H. Spencer (1977), menulis dalam bukunya Contemporary Ecomics:
“Kapitalisme merupakan sebuah sistem oraganisasi ekonomi yang dicirikan oleh
hak milik privat (individu) atas alat-alat produksi dan distribusi (tanah, pabrik-
pabrik, jalan kereta api, dan sebagainya) dan pemanfatannya untuk mencapai
laba dalam kondisi-kondisi yang sangat kompetitif.”
Dengan demikian kapitalisme sangat erat hubungannya dengan pengejaran
kepentingan individu. Bagi Smith bila setiap individu diperbolehkan mengejar
kepentingannya sendiri tanpa adanya campur tangan pihak pemerintah, maka ia
seakan-akan dibimbing oleh tangan yang tak nampak (the imvisible hand) untuk
mencapai yang terbaik pada masyarakat.
Liberalisme dan Sosialisme
 Liberalisme
• Sejarah timbulnya liberalisme Lanjutan......
Dengan kata lain dalam sistem kapitalis berlaku , “ Free Fight Liberalism” (system persaingan
bebas). Siapa yang memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal (capital) secara efektif
dan efesien akan dapat memenangkan pertarungan bisnis.
Kini selain kita menyaksikan negara-negara komunis rontok satu demi satu, hampir tak ada
satupun negara yang saat ini bebas dari Coca Cola, Mc Donalds, KFC dan Levis, lambang
supremasi corporate capitalism yang menguasai sistem ekonomi abad 21.
Namun demikian, setelah kapitalisme memonopoli hampir seluruh sistem ekonomi, kini semakin
banyak pengamat yang menggugat apakah sistem yang didasari persaingan pasar bebas ini
mampu menjawab berbagai permasalahan nasional maupun global. Sejarah juga menunjukkan
bahwa kapitalisme bukanlah piranti paripurna yang tanpa masalah. Selain gagasan itu sering
menyesatkan, terdapat banyak agenda pembangunan yang tidak mengalir jernih dalam arus
sungai kapitalisme. Masalah seperti perusakan lingkungan, meningkatnya kemiskinan,
melebarnya kesenjangan sosial, meroketnya pengangguran, dan merebaknya pelanggaran HAM
serta berbagai masalah degradasi moral lainnya ditengarai sebagai dampak langsung maupun
tidak langsung dari beroperasinya sistem ekonomi kapitalistik.
Liberalisme dan Sosialisme
 Liberalisme
• Sejarah timbulnya liberalisme Lanjutan......
Itulah salah satu dasarnya mengapa di negara-negara kapitalis pembangunan ekonomi dan
kesejahteraan sosial tidak dipandang sebagai dua “sektor” yang berlainan dan berlawanan.
Keduanya dijalankan secara serasi dan seimbang yang dibingkai oleh formulasi historis dan
sosiologis yang bernama “negara kesejahteraan” (welfare state)
Dalam negara kesejahteraan, pemecahan masalah kesejahteraan sosial, seperti kemiskinan,
pengangguran, ketimpangan dan keterlantaran tidak dilakukan melalui proyek-proyek sosial
parsial yang berjangka pendek. Melainkan diatasi secara terpadu oleh program-program
jaminan sosial (social security), pelayanan sosial, rehabilitasi sosial, serta berbagai
tunjangan pendidikan, kesehatan, hari tua, dan pengangguran.
Liberalisme dan Sosialisme
 Liberalisme
• Sistem perikonomian liberal/kapitalis
Sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang
perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Filsafat atau ideologi yang menjadi landasan kepada sistem ekonomi liberal adalah bahwa
setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan
yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya, maka pada waktu yang sama masyarakat
akan memperoleh keuntungan juga. Dengan demikian setiap orang akan bebas bersaing
dengan orang lain dalam bidang ekonomi.
Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation (1776) juga menunjukkan
bahwa kebebasan berusaha didorong oleh kepentingan ekonomi pribadi merupakan
pendorong kuat menuju kemakmuran bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pasar
bebas ini dapat menciptakan efisiensi yang cukup tinggi dalam mengatur kegiatan
perekonomian
Liberalisme dan Sosialisme
 Liberalisme
• Sistem perikonomian liberal/kapitalis, lanjutan.....
Bagaimanakah peran pemerintah dalam sistem ekonomi liberal? Pemerintah sama sekali
tidak campur tangan dan tidak pula berusaha memengaruhi kegiatan ekonomi yang
dilakukan masyarakat. Seluruh sumber daya yang tersedia dimiliki dan dikuasai oleh anggota-
anggota masyarakat dan mereka mempunyai kebebasan penuh untuk menentukan
bagaimana sumber-sumber daya tersebut akan digunakan.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal:
1. Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi.
2. Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
3. Campur tangan pemerintah dibatasi.
4. Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksikan.
5. Harga-harga dibentuk di pasar bebas
6. Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi
didorong oleh prinsip laba.
Liberalisme dan Sosialisme
 Liberalisme
• Sistem perikonomian liberal/kapitalis, lanjutan.....

Kelebihan sistem ekonomi liberal


1) Setiap individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
2) Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
3) Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang.
4) Produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat.

Kekurangan sistem ekonomi liberal


1) Muncul kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin.
2) Mengakibatkan munculnya monopoli dalam masyarakat.
3) Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah
4) Sulit terjadi pemerataan pendapatan
Liberalisme dan Sosialisme
 Liberalisme
• Sistem perikonomian liberal/kapitalis, lanjutan.....
Runtuhnya Sistem Ekonomi Liberal/ Kapitalisme
Dengan kegagalan kapitalisme membangun kesejahteran umat manusia di muka bumi, maka
isu kematian ilmu ekonomi semakin meluas di kalangan para cendikiawan dunia. Banyak
pakar yang secara khusus menulis buku tentang The Death of Economics tersebut, antara
lain Paul Omerod, Umar Ibrahim Vadillo, Critovan Buarque, dan sebagainya.
Paul Omerod dalam buku The Death of Economics (1994). Menuliskan bahwa ahli ekonomi
terjebak pada ideologi kapitalisme yang mekanistik yang ternyata tidak memiliki kekuatan
dalam membantu dan mengatasi resesi ekonomi yang melanda dunia. Mekanisme pasar
yang merupakan bentuk dari sistem yang diterapkan kapitalis cenderung pada pemusatan
kekayaan pada kelompok orang tertentu.
Mirip dengan buku Omerod, muncul pula Umar Vadillo dari Scotlandia yang menulis buku,
”The Ends of Economics” yang mengkritik secara tajam ketidakadilan sistem moneter
kapitalisme. Kapitalisme justru telah melakukan ”perampokan” terhadap kekayaan negara-
negara berkembang melalui sistem moneter fiat money yang sesungguhnya adalah riba.
Liberalisme dan Sosialisme
 Sosialisme
Sejarah sosialisme
Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan
ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak
awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut
pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut
doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud
dalam l’Encyclopédie Nouvelle.
Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda
oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan
kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan
prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi
menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Liberalisme dan Sosialisme
 Sosialisme, lanjutan.......
Sejarah sosialisme
Menurut penganut Marxisme, terutama Friedrich Engels, model dan gagasan sosialis dapat
dirunut hingga ke awal sejarah manusia dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Pada
masa pencerahan abad ke-18, para pemikir dan penulis revolusioner seperti Marquis de
Condorcet, Voltaire, Rousseau, Diderot, Abbé de Mably, dan Morelly, mengekspresikan
ketidakpuasan mereka atas berbagai lapisan masyarakat di Perancis.
Dari bermacam doktrin sosialis, Marxisme-lah yang saat ini paling dominan di Eropa. Perjuangan
untuk mencapai masyarakat sosialis hampir sepenuhnya dipahami oleh Marxisme sebagai
perjuangan kelas buruh di bawah pimpinan partai-partai sosialis demokrat. Mendominasinya
sosialisme proletariat berdasar pada ajaran Marxisme tidak dicapai seketika, tetapi semata
setelah terjadi perjuangan panjang menentang bermacam doktrin usang, sosialisme borjuis
kecil, anarkisme dan lain-lain.
Bagi kaum Marxis, gerakan petani adalah gerakan demokratik dan bukan gerakan sosialis.
Liberalisme dan Sosialisme
 Sosialisme, lanjutan.....
Sistem ekonomi etatisme/sosialisme merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur negara. Dalam
sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat.
Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan
pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan
menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara
komunis lainnya.

Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi sosialis adalah
bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai dari kritik terhadap
kapitalisme yang pada waktu itu kam kapitalis atau kam borjuis mendapat legitimasi gereja untuk
mengeksploitasi buruh. Inilah yang menjadikan Karl Marx mengkritik sistem kapitalis sebagai ekonomi
yang tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan.
Menurut Marx, tidak ada tempat bagi kapitalisme didalam kehidupan, maka upaya revolusioner harus
dilakukan untuk menghancurkan kapitalisme, alat-alat produksi harus dikuasai oleh Negara guna
melindungi rakyat. Kritik Marx atas kapitalisme ini diimplementasikan oleh Lenin dalam bentuk
institusi Negara. (Rusia)
Liberalisme dan Sosialisme
 Sosialisme, lanjutan.....
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialisme:
1. Hak milik individu tidak diakui.
2. Seluruh sumber daya dikuasai negara.
3. Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
4. Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan :
1. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
2. Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
3. Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
4. Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan :
1. Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
2. Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.

 Sistem ekonomi campuran


Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang
mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara
peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan
di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada
sistem perpaduan/campuran tersebut.
Liberalisme dan Sosialisme
 Sistem ekonomi campuran. Lanjutan.....
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis,
yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis
tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah
disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan
lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasata. Transaksi ekonomi terjadi di
pasar, dan ada campuran tangan pemerintah. Ada persaingan serta masih ada control dari
pemerintah
Kebaikan sistem ekonomi campuran
• Kebebasan berusaha
• Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
• Lebih mementingkan umum dari pada pribadi
Liberalisme dan Sosialisme
 Sistem ekonomi campuran. Lanjutan.....
Kelemahan sistem ekonomi campuran
• Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan
kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan
makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga
ditentukan oelh pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih
disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oelh mekanisme pasar.
• Membatasi kebebasan sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri,
kewibawaan individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berfikir serta
bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system ekonomi
dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
• Mengabaikan pendidikan moral
Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara
pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan
kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan.

 Sistem ekonomi Indonesia?


Pasar bebas dan peran pemerintah
 Sistem Ekonomi Pasar Bebas
Sistem ekonomi pasar bebas sbg sistem yg paling baik dan kondusif
dibanding sistem ekonomi yg lain krn bagi bisnis ini merupakan praktek
bisnis yg baik, etis dan fair.
Scr moral dalam kaitan dgn jaminan atas keadilan sistem ekonomi pasar
bebas menjamin 2 hal:
• Adanya kesempatan berusaha yang sama dan fair bagi semua orang.
• Adanya aturan yg jelas dan fair , kata lain adalah etis. Aturan diberlakukan
scr fair, transparan, konsekuen dan obyektif

 Sistem Ekonomi Pasar bebas Bukan Sistem Tanpa Regulasi


Karena pasar merupakan sistem regulasi yaitu sistem regulasi demi menjaga
dan menjamin hak dan kepentingan bisnis setiap pelaku scr jujur dan fair.
Karena ada aturan yg jelas dan fair, sistem ekonomi pasar jg merupakan
sistem yg terbuka: terbuka bagi siapa saja utk keluar dan masuk dlm pasar,
terbuka utk digugat dan menggugat berdasarkan aturan yg fair tadi, dan
terbuka bagi masuk dan keluarnya aliran modal serta brg/jasa.
Pasar bebas dan peran pemerintah
 Peran Pemerintah

Syarat utama utk menjamin sebuah ekonomi pasar yg fair dan adil adalah
perlunya peran pemerintah yg sangat canggih yg merupakan kombinasi dr
prinsip non intervention dan prinsip campur tangan demi menegakkan
keadilan.
Peran pemerintah pd tingkat minimal dan efektif. Minimal krn pemerintah
dibatasi hanya 3 peran tugas utama yaitu: tugas melindungi masyarakat
(keamanan), melindungi masyarakat dr ketidakadilan/penindasan dr
anggota lainnya, dan tugas membangun serta mengelola pekerjaan2 umum
tertentu yg tidak bisa dijalankan oleh swasta (krn tidak menguntungkan).
Efektif khususnya dlm kaitan penegakan keadilan, pemerintah hrs tegas
tanpa kompromi menindak siapa saja yg merugikan pihak lain. Artinya
pemerintah hrs bersikap netral dan tunduk pd aturan main yg ada, berupa
aturan keadilan yg menjamin hak dan kepentingan setiap orang scr sama
dan fair.
Pasar bebas dan peran pemerintah
 Peran Pemerintah (lanjutan)
Adam Smith menulis: “Kekuasaan pemerintah
merupakan……kepercayaan yg diberikan rakyat kepadanya. Ia adalah
penguasa besar dan kepadanya rakyat berjanji utk taat sejauh ia
memimpin scr adil; tetapi kalau ia menyalahgunakan kekuasaan ini
scr kejam…..maka tak diragukan lagi ia hrs dilawan…..Kalau ia
menyalahgunakan kekuasaanya dan tidak menggunakannya demi
kepentingan rakyat……melainkan demi memperbesar kekuasaan dan
kekayaannya, maka ia hrs digulingkan dr kekuasaannya”

(Adam Smith, Lectures on Jurisprudence disunting oleh R.L.Meek, D.D


Raphael dan G.P Stein dalam Sonny Keraf,1998:231)
Prinsip Bisnis Yg Dianut oleh Beberapa
Perusahaan Multinasional

 Matshushita Inc. (Industri )


Prinsip Bisnis:
• Semangat pelayanan melalui industri
• Semangat fairness
• Semangat harmoni dan kerja sama
• Semangat kerja keras untuk maju
• Semangat hormat dan rendah hati
• Semangat mengikuti hukum alam
• Semangat bersyukur
 Perusahaan IBM
Prinsip Bisnis:
• Kami bergantung pd anda untuk melakukan hal2 yg benar, benar untuk anda dan
benar untuk perusahaan. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa reputasi
IBM ditangan anda
Prinsip Bisnis Yg Dianut oleh Beberapa
Perusahaan Multinasional
 Perusahaan IBM (lanjutan)
Prinsip Bisnis:
• Pertama-tama adalah hukum. Hukum hrs dipatuhi. Tetapi hukum merupakan
standar minimum (Lebih dari itu) Anda harus bertindak scr etis
• Persaingan sehat. Kamus bahasa menjelaskannya dgn gamblang. Bersaing
berjuang melawan orang lain untuk mendapatkan pengakuan, hadiah,
keuntungan
• Setiap orang yg melakukan bisnis dgn anda berhak mendapat perlakukan yg adil
dan sama. Hal ini berlaku tidak peduli apakah anda membeli, menjual atau
melakukan sesuatu dlm bidang lain untuk IBM... Anda harus memperlakukan
semua pemasok scr adil....
 Johnson & Johnson
Prinsip Bisnis:

 Borg-Warner
Prinsip Bisnis:
Tatakelola Perusahaan yang Baik (GCG)
 Contoh:
 Komitmen PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Tentang
Larangan Pemberian Dan Penerimaan Hadiah Kepada Insan PT Indonesia Ferry (Persero).
Sebagai Perusahaan yg memegang teguh prinsip2 GCG, pelaksanaan Etika Usaha dan Etika Kerja
Perusahaan, kami segenap jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan Seluruh Karyawan PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen utk tidak menerima, meminta ataupun memberi hadiah atau
bingkisan dalam bentuk apapun, baik scr langsung maupun tidak langsung kpd/dr dan seluruh
stakeholders dan pihak2 lain yg berhubungan dgn ASDP Indonesia Ferry (Persero) termasuk dan tdk
terbatas pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H.
Kami mohon dukungan dr seluruh mitra usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) utk tidak
memberikan dan/atau menawarkan hadiah/bingkisan apapun kpd Dewan Komisaris, Direksi dan
seluruh karyawan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Berkaitan dgn hal tsb. di atas kami
mengharapkan kerjasamanya utk menolak bila ada permintaan hadiah/bingkisan dr pihak2 yg
mengatasnamakan Dewan Komisaris, Direksi atau Karyawan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan
dimohon kesediaanya utk melaporkan hal tersebut bila terjadi melalui e-mail ke:
gcg@indonesiaferry.co.id.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen akan membangun hubungan yg adil dan sehat dgn
seluruh mitra usaha, utk itu km mengharapkan peran serta utk menjadikan iklim usaha yg sehat.
Demikian km ucapkan terima kasih.

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan dan


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437H.
Jakarta, 27 Juni 2016
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Direksi
(Sumber: Koran Kompas, Selasa, 27 Juni 2016 Halaman 36)
Tatakelola Perusahaan yang Baik (GCG)
 Contoh:
Komitmen Good Corporate Governance (GCG)
PT BRI (Persero), Tbk.
Kepada Yth. Seluruh Nasabah, Debitur dan Mitra Kerja PT BRI (Persero), Tbk.
Sesuai dgn prinsip tata perusahaan yg baik (GCG), dgn ini disampaikan bahwa Dewan
Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja PT BRI (Persero), Tbk. (selanjutnya disebut
“Perseroan”) berkomitmen utk tidak menerima dan atau meminta hadiah ataupun
bingkisan dalam bentuk apapun dari pihak nasabah, debitur dan mitra kerja Perseroan
maupun pihak ketiga lainnya.
Apabila terdapat pihak2 yg disebutkan di atas menerima dan atau meminta hadiah atau
bingkisan dgn mengatasnamakan pribadi maupun perusahaan kepada nasabah, debitur
dan mitra kerja maupun pihak ketiga lainnya, dimohon kesediaanya utk melaporkan kpd
manajemen perusahaan melalui telepon 021-5751966 atau fax 021-5700916 atau e-mail
humas@bri.co.id dgn mencantumkan sekurang-kurangnya identitas dan unit kerja yg
meminta dan atau yg menerima hadiah ataupun bingkisan.
Atas kerjasama para nasabah, debitur dan mitra kerja perseroan maupun pihak ketiga
lainnya utk mendukung komitmen Perseroan terhadap tata kelola perusahaan yg baik
(GCG), kami sampaikan terima kasih.
Jakarta, Juni 2016
PT BRI (Persero), Tbk.
Direksi

(Sumber: Koran Kompas, Selasa, 28 Juni 2016 Halaman 25)


Bisnis Dan Perlindungan Konsumen
 Masyarakat modern=masyarakat pasar=masyarakat bisnis=masyarakat
konsumen
 Bisnis bagian integral dr masyarkt modern, dan mempengaruh manusia
baik scr positif/negatif. Bisnis ikut menentukan baik buruknya dan maju
tidaknya kebudayaan manusia pd abad modern ini
 Bisnis dituntut utk menawarkan sesuatu yg berguna bagi manusia dan
tidak sekedar menawrkan sesuatu yg merugikan dan hanya demi
memperoleh keuntungan
 Kenyataan yg ada pelaku bisnis beranggapan bahwa mereka hanya
memenuhi kebutuhan hidup manusia, mereka hanya memenuhi permintaan
manusia dan mereka tdk bertanggungjawab terhadap brg/jasa yg merugikan
atau berpotensi merugikan konsumen
 Bisnis hanya dianggap sbg aktivitas netral yg hanya melayani kebutuhan dan
permintaan manusia. Dgn kata lain bisnis tidak mendekte manusia
 Contoh: Bisnis rokok , pabrik rokok hanya memnuhi kebutuhan dan
permintaan konsumen, kenyataan rokok merugikan kesehatan manusia
dan perusahaan rokok tdk bertanggungjawab krn manusia sendiri yg
membutuhkan rokok
Bisnis Dan Perlindungan Konsumen
 Dalam kasus rokok tsb apakah perusahaan rokok bersikap netral hanya
menawarkan produk rokok? Apakah betul perusahaan tidak mendekte
konsumen?
 Contoh lain: produk HP, komputer, transportasi, buah kaleng impor, ikan
kaleng, makanan kaleng/kemasan lain makanan bayi
 Dari contoh di atas apakah bisnis bersikap netral?
 Dengan kehadiran iklan yg gencar dilakukan pembisnis semula produk tadi
tdk dibutuhkan menjadi dibutuhkan. Contoh iklan2 rokok dll
 Bisnis harus dikendalikan dlm batas2 yg tidak merusak kebebasan dan hak
setiap orang yaitu hak pelaku bisnis dan hak konsumen/masyarakat scr
keseluruhan
 Peran pemerintah, YLKI, BPOM dlm pengawasan produk yg /merugikan
masyarakat?
Bisnis Dan Perlindungan Konsumen
 Kontrak yg baik dan adil antara produsen dan konsumen
1. Kedua belah pihak memahami hakikat dan kondisi persetujuan yg
disepakati
2. Tidak ada para pihak yg sengaja memberikan fakta yg salah/memasulkan
fakta tentang kondisi dan syarat2 kontrak
3. Tidak boleh dr para pihak yg dipaksa utk melakukan kontrak/persetujuan
itu
4. Kontrak tdk mengikat bila ada tindakan yg bertentangan dgn moralitas.
(bila bertentangan kontrak dianggap batal)
 Apakah hubungan produsen dan konsumen merupakan hubungan
kontraktual?
 Interaksi bisnis antara produsen dan konsumen=interaksi sosial= interaksi
manusia dgn manusia= mengenal hak dan kewajiban para pihak
Bisnis Dan Perlindungan Konsumen
 Iklan2 yg menyesatkan : “ Beli rumah dapat bonus rumah”?
 Bonus, hadiah, undian? Apakah bentuk paksaan produsen kpd konsumen?
 Gerakan konsumen?
 Konsumen sbg raja?
Iklan dan Dimensi Etisnya

 Iklan mempunyai andil besar dlm menciptakan citra bisnis baik scr
positif/negatif

 Iklan ikut menentukan penilaian masyarakat mengenai baik buruknya


kegiatan bisnisnya

 Kenyataan yang ada?


• Iklan justru menciptakan citra negatif tentang bisnis yaitu kegiatan tipu
menipu, kegiatan yg menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan
yaitu keuntungan
• Iklan sering atau lebih banyak memberi kesan dan informasi yg
berlebihan, palsu, terang-terangan menipu, mengecoh dan
mengecewakan masyarakat
Iklan dan Dimensi Etisnya (lanjutan)

 Masyarakat modern iklan berperan besar dlm menciptakan budaya


masyarakat modern
 Kebudayan masyarakat modern adalah kebudayaan massa, kebudayaan
serba instan, kebudayaan serba tiruan, akhirnya kebudayaan serba polesan
kalau bukan palsu penuh tipuan dengan tipuan mata dan kata
 Seharusnya iklan sebagai:
• Strategi pemasaran yg bermaksud utk mendekatkan brg yg hendak dijual
kpd konsumen
• Metode yg digunakan utk memungkinkan brg konsumen dpt dijual kpd
konsumen
Iklan Dan Dimensi Etisnya (lanjutan)

 Fungsi iklan
1. Pemberi informasi
Sesuai pandangan David Ogilvy (raja iklan AS):
“konsumen bukanlah orang yg tolol. Konsumen adalah istri anda. Anda
melecehkan kepintarannya kalau anda sampai beranggapan bahwa
sebuah slogan atau beberapa kata sifat hambar sudah cukup utk
membujuk konsumen membeli sesuatu. Konsumen membutuhkan
semua informasi yg dapat anda berikan kepdanya”
2. Pembentuk pendapat umum
Dala hal ini iklan mirip propaganda politik yg berusaha mempengaruhi
masaa pemilih
Iklan Dan Dimensi Etisnya (lanjutan)

 Persoalan etis yg ditimbulkan oleh iklan (iklan yg manipulatif dan persuasif


non rasional)
• Iklan merongrong otonomi dan kebebasan manusia
• Iklan yg manipulatif dan persuasif non rasional menciptakan kebutuhan manusia
dgn akibat manusia modern menjadi konsumtif
• Iklan yg manipulatif dan persuasif non rasional membentuk identitas atau citra
diri manusia modern. Manusia modern merasa belum menjadi dirinya klau
belum memiliki brg sbgmana yg ditawarkan iklan. Misal model rambut dll.
“Jadinya manusia modern hanyalah rancangan yang dikemas (difabricated) pihak
tertentu”
• Iklan merongrong rasa keadilan masyarakat
Iklan yg menampilkan serba mewah sangat ironis dgn kenyataan sosial dimana
banyak anggota masyarakat masih berjuang utk sekedar hidup
Iklan Dan Dimensi Etisnya (lanjutan)

 Prinsip-prinsip yg harus diperhatikan dlm iklan


1. Iklan tidak boleh menyampaikan informasi yg palsu dgn maksud utk
memperdaya konsumen
2. Iklan wajib menyampaikan semua informasi tentang produk khususnya
menyangkut keamanan dan keselamatan manusia
3. Iklan tidak boleh mengarah pd pemaksaan, khususnya scr kasar dan
terang-terangan
4. Iklan tidak boleh mengarah pd tindakan yg bertentangan dgn moralitas:
tindakan kekerasan, penipuan, pelecehan seksual, diskriminasi,
perendahan martabat manusia dll
Peran Pemerintah Dalam Pasar Bebas

 Agar bisnis dapat dijalankan scr baik dan etis, dibutuhkan perangkat hukum
yg baik dan adil atau aturan main yg fair, yg dijiwai oleh etika dan moralitas
 Perangat hukum yaitu hukum bisnsi sangat penting yg mengenal sanksi dan
hukuman ygmana sudah memadai utk membuat pelaku bisnis berbisnis scr
baik dan etis
 Namun perangkat hukum jg belum memecahkan masalah dlm bisnis yg
bermoral alasan krn:
• Hukum belum memdai krn hukum bisa sangat tidak etis dan tidak adil.
Co. : monopoli yg didukung perlindungan hukum dr pemerintah
• Adanya keluhan masyarakat di media baik elektronik/cetak terkait
produk dan layanan dr perusahaan, sehingga hukum saja tidak cukup
• Hukum saja tidak manusiawi
Keunggulan Sistem Ekonomi Pasar Bebas (scr moral)
1. Sistem ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan
yg sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi
2. Ada aturan yg jelas dan fair dan karena itu etis. Aturan ini diberlakukan scr
fair , transparan, konsekwen dan obyektif
3. Pasar memberi peluang yg optimal, walaupun belum tentu sempurna, bagi
persaingan bebas yg sehat dan fair (dikaitkan aturan yg sehat dan fair)
4. Dari segi pemerataan ekonomi, pd tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebih
mampu menjamin pertumbuhan ekonomi yg selanjutnya membuka
lapangan kerja yg luas, meningkatkan taraf hidupnya
5. Pasar memberi peluang yg optimal bagi perwujudan kebebasan manusia
Peran Pemerintah

 Peran pemerintah diperlukan dlm untuk menjamin sistem ekonomi pasar


berjalan scr fair dan adil
 Tugas pemerintah hanya dibatasi hanya 3 hal dlm menegakkan prinsip no
intervention :
1. Tugas melindungi masyarakt dari kekerasan dan invasi dr masyarakat
merdeka lainnya (tugas kemhan)
2. Tugas melindungi dr ketidakadilan atau penindasan dr setiap anggota
lainnya (pelaksanaan keadilan scr ketat)
3. Tugas membangun dan mengelola pekerjaan2 umum tertentu dan
lembaga2 tertentu yg tdk bisa dijalankan oleh swasta (pasar) krn tidak
menguntungkan, tapi sangat berguna bagi kehiduan bersama
Etika Profesi
Pengertian Profesi
• Arti luas:
Berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila diartikan lebih luas menjadi
kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang
dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.
• Arti sempit:
Kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu sekaligus
dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik
Etika Profesi
• Ciri Suatu Profesi
• Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan
adalah profesi
• Ciri suatu profesi:
o Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan
ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-
tahun.
o Kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
o Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana
profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan
masyarakat.
o Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi
o Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi
o Contoh: Dokter, Akuntan, Pengacara dll.
Etika Profesi
 Pengertian Etika Profesi
• Etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan
profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat
(Keiser dalam Suhrawardi Lubis, 1994: 6-7) (Profesional/seorang profesional adalah
orang yang menjalani suatu profesi, dan karenanya, mempunyai tanggung jawab
yang tinggi untuk berkarya dengan standar kualitas tinggi dilandasi dengan komitmen
moral yang tinggi pula)
• Etika profesi atau etika profesional merupakan unsur sangat penting dalam
kehidupan komunitas profesi. Etika profesi merupakan pembeda utama antara para
profesional dengan orang-orang yang sekedar ahli di bidang yang mereka pilih untuk
ditekuni ( pekerjaan).
Etika Profesi
 Perlunya Etika Profesi/Profesional
• Kebutuhan profesi tsb tentang kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa yg
diserahkan oleh profesi terlepas dr anggota profesi yg menyerahkan jasa profesi
tsb.
• Masyarakat menghargai profesi yg menerapkan standar mutu tinggi terhadap
pelaksanaan pekerjaan anggota profesinya, krn masyarakat akan terjamin utk
memperoleh jasa yg dapat diandalkan dr profesi ybs.
• Jika masyarakat pemakai jasa tidak memiliki kepercayaan terhadap suatu profesi,
maka layanan profesi tsb kpd klien dan masyarakat pd umumnya menjadi tidak
efektif.
• Kepercayaan masyarakat terhadap mutu audit akan menjadi lebih tinggi jika
profesi akuntan publik menerapkan standar mutu yg tinggi terhadap pelaksanaan
pekerjaan audit yg dilakukan oleh anggota profesi tsb.
Etika Profesi
 Fungsi Kode Etik Profesi
Ada 3 fungsi dari kode etik profesi :
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa
dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal
yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalangan sosial).
Etika Profesi
Ada 3 fungsi dari kode etik profesi : (lanjutan)
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Artinya bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Etika Profesi
 Sanksi Pelanggaran Kode Etik Profesi
Ada 3 sanksi terhadap pelanggaran kode etik profesi:
1. Sanksi moral
2. Sanksi dikeluarkan dari organisasi
3. Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai
oleh suatu dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk
khusus untuk itu
Etika Profesi
 Urgensi Etika Profesi
• Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan
pemikiran etis atas suatu profesi maka kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring
perkembangan zaman yang merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini
perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.
• Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup
dalam lingkungan profesi itu sendiri.Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang
tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik
perhatian dan menyenangkan pembacanya.Semua yang tergambar adalah perilaku yang
baik-baik
• Kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta
kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan
maupun penyalah-gunaan keahlian (Wignjosoebroto, 1999).
Etika Profesi
 Prinsip-Prinsip Etika Profesi
1. Tanggung jawab.
2. Keadilan.
3. Otonomi.
4. Integritas moral yang tinggi.
Profesi Akuntansi
 Sarbanes Oxley Act (SOX/SOA)
• Sejarah munculnya SOX/SOA
Sarbanes-Oxley atau kadang disingkat SOX atau SOA adalah hukum federal Amerika Serikat
yang ditetapkan pada 30 Juli 2002. Undang-undang ini diprakarsai oleh Senator Paul
Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio) yang disetujui oleh Dewan
dan oleh Senat serta disahkan menjadi hukum oleh Presiden George W. Bush.
Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons dari Kongres Amerika Serikat terhadap
berbagai skandal pada beberapa perusahaan besar seperti: Enron, Tyco International,
Adelphia, Peregrine Systems, WorldCom (MCI), AOL TimeWarner, Aura Systems, Citigroup,
Computer Associates International, CMS Energy, Global Crossing, HealthSouth, Quest
Communication, Safety-Kleen dan Xerox, yang juga melibatkan beberapa KAP yang
termasuk dalam “the big five” seperti: Arthur Andersen, KPMG dan PWC.
Profesi Akuntansi
 Sarbanes Oxley Act (Sox)- Lanjutan....
Skandal-skandal yang menyebabkan kerugian bilyunan dolar bagi investor karena
runtuhnya harga saham perusahaan-perusahaan yang terpengaruh ini mengguncang
kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham. Semua skandal ini merupakan contoh
tragis bagaimana kecurangan (fraud schemes) berdampak sangat buruk terhadap pasar,
stakeholders dan para pegawai.
Profesi Akuntansi
 Sarbanes Oxley Act (Sox)- Lanjutan....
• Hubungan Sox dengan GCG
Dengan diterbitkannya undang-undang ini, ditambah dengan beberapa aturan pelaksanaan dari
Securities Exchange Commision (SEC) dan beberapa self regulatory bodies lainnya, diharapkan
akan meningkatkan standar akuntabilitas perusahaan, transparansi dalam pelaporan keuangan,
memperkecil kemungkinan bagi perusahaan atau organisasi untuk melakukan dan
menyembunyikan fraud, serta membuat perhatian pada tingkat sangat tinggi terhadap corporate
governance.
Perundang-undangan ini menetapkan suatu standar baru dan lebih baik bagi semua dewan dan
manajemen perusahaan publik serta kantor akuntan publik walaupun tidak berlaku bagi
perusahaan tertutup.
Akta ini terdiri dari 11 bab atau bagian yang menetapkan hal-hal mulai dari tanggung jawab
tambahan Dewan Perusahaan hingga hukuman pidana. SOX juga menuntut Securities and
Exchange Commission (SEC) untuk menerapkan aturan persyaratan baru untuk menaati hukum ini.
Saat ini, corporate governance dan pengendalian internal bukan lagi sesuatu yang mewah lagi
karena kedua hal ini telah disyaratkan oleh undang-undang.
Profesi Akuntansi
 Sarbanes Oxley Act (Sox)- Lanjutan....
• Aturan dalam Sox dan Pengaruhnya Dengan Profesi Akuntan
o Seksi 101
Seksi 101 SOX mengatur tentang pembentukan dan ”administrative provisions” dari Public Company
Accounting Oversight Board (PCAOB). PCAOB memiliki 5 anggota yang menguasai keuangan (financially-
literate), menjabat selama 5 tahun. Dua anggota dari PCAOB harus CPA (Certified Public Accountant), dan sisa
tiga anggotanya tidak harus dan dapat bukan CPA.
o Seksi 102
Seksi 102 SOX mengatur tentang pendaftaran atau registrasi dengan PCAOB. Kantor akuntan publik (audit
firms) yang terlibat dalam audit perusahaan publik harus terdaftar dalam audit perusahaan publik harus
terdaftar pada PCAOB.
o Seksi 103
Seksi 103 SOX mengatur tentang auditing, pengendalian mutu, dan aturan, aturan dan standar
indenpendensi. PCAOB akan membuat standar auditing dan standar atestasi yang berkaitan,standar
pengendalian mutu, dan standar etik yang digunakan kantor akuntan publik dalam penyusunan dan
penerbitan laporan audit dari emiten (issuers) sebagaimana yang disyaratkan oleh Sarbones-Oxley Act (SOX)
dan peraturan SEC. PCAOB akan memasukkan standar auditing suatu persyaratan bahwakantor akuntan
publik harus menyusun dan memelihara kertas kerja untuk periode paling sedikit 7 tahun.
Profesi Akuntansi
 Sarbanes Oxley Act (Sox)- Lanjutan....
• Aturan dalam Sox dan Profesi Akuntan-Lanjutan...
o Seksi 104
SOX mengatur tentang inspeksi kantor akuntan publik. Inspeksi pengendalian mutu tahunan harus
dilakukan setiap tahun untuk kantor akuntan publik yang melakukan audit lebih dari 100 emiten.
Kantor akuntan publik yang lain harus diinspeksi paling sedikit 3 tahun sekali. Inspeksi khusus dapat
dilakukan berdasarkan permintaan SEC atau PCAOB.
o Seksi 105
Seksi 105 SOX mengatur tentang investigasi dan tindakan disipliner (disciplinary procedings). Apabila
PCAOB telah menentukan bahwa sebuah kantor akuntan publik melakukan praktik yang melanggar
Sarbanes-Oxley Act (SOX), peraturan-peraturan PCAOB, atau peraturan pasar modal yang berkaitan
dengan penerbitan laporan audit, PCAOB dapat menjatuhkan sanksi, mencakup suspensi sementara
atau pencabutan (revocation) izin permanen atau dikeluarkan dsari asosiasi akuntan publik, denda
financial, pemberian hukuman (censure), pendidikan atau pelatihan tambahan, atau sanksi lain yang
diberikan berdasarkan peraturan PCAOB.
Profesi Akuntansi
 Sarbanes Oxley Act (Sox)- Lanjutan....
• Aturan dalam Sox dan Profesi Akuntan-Lanjutan...
o Seksi 201
Seksi 201 mengatur jasa di luar ruang lingkup praktik auditor. Adalah melanggar hukum bagi
sebuah kantor akuntan publik yang memberikan jasa non audit kepada emiten, yang mencakup:
a) Bookkeeping or other services related to the accounting records or financial statement
of the audit client;
b) Financial information systems design and implementation;
c) Appraisal or valuation services, fairness opinions, or contribution-in kind reports;
d) Actuarial services;
e) Internal audit outsourcing services;
f) Management functions or human resources;
g) Broker or dealer, investment adviser, or investment banking services;
h) Any other services that PCAOB determines, by regulation, is impermissible.
Jasa non-audit dapat diberikan apabila jasa tersebut disetujui terlebih dahulu oleh komite audit.
Komite audit akan mengungkapkan kepada investor dalam laporan berkala keputusannya dalam
pemberian persetujuan pendahuluan untuk jasa non-audit.
Profesi Akuntansi
 Sarbanes Oxley Act (Sox)- Lanjutan....
• Aturan dalam Sox dan Profesi Akuntan-Lanjutan...
o Seksi 204
Seksi 204 SOX mengatur tentang laporan auditor kepala komite audit. Kantor akuntan publik harus
melaporkan kepada komite audit semua:
 Kebijakan dan praktik akuntansi kritikal yang digunakan;
 Seluruh perlakuan alternatif dari informasi keuangan dalam prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principle/GAAP) yang telah didiskusikan dengan
manajemen.
o Seksi 207
SOX mengatur tentang studi keharusan rotasi akuntan publik terdaftar. GAO melakukan studi
atas pengaruh potensial dan mensyaratkan keharusan rotasi dari kantor akuntan publik.
Profesi Akuntansi
 Sarbanes Oxley Act (Sox)- Lanjutan....
• Aturan dalam Sox dan Profesi Akuntan-Lanjutan...
o Seksi 404
SOX’s Act seksi 404 ini berisi kewajiban bagi manajemen perusahaan untuk menilai internal control
yang sudah dilaksanakan atas laporan keuangannya;
1. Perusahaan harus mengevaluasi internal kontrol atas laporan keuangannya setiap tahun.
Manajemen harus menyimpulkan efektifitas dari internal kontrol setiap akhir tahun. Pihak
yang bertanggungjawab untuk mengevaluasi internal kontrol perusahaan adalah departemen
internal control/audit
2. Akuntan publik yang disewa perusahaan harus menegaskan dan melaporkan hasil evaluasi atas
internal kontrol atas laporan keuangan perusahaan. Seksi 404 secara khusus memberikan
perhatian kepada internal kontrol perusahaan atas laporan keuangannya. Dalam mengevaluasi
internal kontrol yang dilaksanakan perusahaan, manajemen melalui departemen internal
kontrol/audit perlu menggunakan kerangka yang disusun oleh COSO (Committee of Sponsoring
Organization of the Tradeway Commission).
Profesi Akuntansi
 Sarbanes Oxley Act (Sox)- Lanjutan....
• Aturan dalam Sox dan Profesi Akuntan-Lanjutan...
o Seksi 906
Sarbanes Oxley Act section 906 berisi :
1. CEO dan CFO melakukan sertifikasi bahwa, laporan periodik ‘fully complies’ peraturan yang
dikeluarkan oleh US SEC, informasi yang terkandung pada laporan periodik tersebut disajikan
secara wajar, dalam keseluruhan hal yang material, terhadap kondisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan.
2. Hukuman atas penyimpangan dalam section 906 bagi individu yang secara sadar melakukan
penyimpangan dikenakan denda sampai dengan $1 juta dan hukuman penjara sampai
dengan 10 tahun. Dan, bagi individu yang dengan sengaja dan secara sadar melakukan
penyimpangan, akan dikenakan denda sampai dengan $5 juta dan hukuman penjara sampai
dengan 20 tahun.
Profesi Akuntansi
 Sarbanes Oxley Act (Sox)- Lanjutan....
• Pengaruh Sox bagi Perusahaan Indonesia yg sahamnya dilistingkan di NYSE
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai perusahaan yang telah tercatat di bursa saham dalam
negeri dan luar negeri berkomitmen penuh untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan
serta praktek tata kelola perusahaan dengan pembenahan internal dan pemenuhan standard
internasional. Standard internasional khususnya aturan yang ditetapkan oleh US Securities and
Exchange Commission (US SEC) yang harus diadopsi oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk,
sebagai salah satu perusahaan yang telah listing di NYSE, adalah SOX (SOA). Sistem pengendalian
internal yang tercantum dalam SOX merupakan unsur penting dalam praktek GCG.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk saat ini menerapkan tiga section SOX 302, section 404, dan
section 906. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan tiga section tersebut dapat diterapkan sebagai
langkah awal implementasi SOX. Sedangkan untuk section lainnya, kemungkinan di masa
mendatang juga akan diterapkan secara bertahap bila perusahaan telah mampu menjalankan tiga
section tersebut dengan lengkap dan benar, serta adanya pertimbangan manajemen terhadap
benefit yang diperoleh.
Profesi Akuntansi
• The Big Six KAP AS

Nama KAP AS Partner di Indonesia

1. Athur Anderson 1. Prasetio Utomo & Co


2. Cooper Lybrand International 2. Sidharta & Sidharta
3. Delloit Touch Tohmatsu 3. Hans Tuanakotta & Mustofa
4. Ernst Young International 4. Santoso Harsokusumo & Co
5. KPMG 5. Hanadi Sudjendro & Rekan
6. Price Waterhouse International 6. Hadi Sutanto & Rekan
Profesi Akuntansi
 Akuntansi sbg profesi terbaru
• Akuntan, khususnya akuntan publik, telah lama memandang dirinya sbg
profesional , sejajar dgn profesi lain misal di bidang hukum, kedokteran
dan teknologi yg lebih umum dakui.
• Salah satu tanda meningkatnya status akuntan adalah makin banyaknya
perguruan tinggi yg membuka/menyelenggarakan program studi
akuntansi, organisasi IAI yang telah membuka beberapa kompartemen
 Struktur suatu profesi

1. Asosiasi profesional
2. Kode etik
3. Standar teknis

1. Proses pendidikan
2. Proses ujian dan lisensi/sertifikasi
3. Tanggungjawab terhadap masyarakat

Bidang pengetahuan yg diakui dan sangat


penting bagi kesejahteraan/kemakmuran
masyarakat
Profesi Akuntansi
 Struktur suatu profesi
• Kerangka
o Yg berdiri di atas fondasi suatu bangunan = sebuah profesi
o Kerangka mencakup 3 unsur:
1. Proses pendidikan utk memperoleh dan memelihara pengetahuan;
2. Proses ujian/pendidikan profesi untuk menguji apakah para praktisi
memilki pemahaman yg mantap terhadap pokok maslah;
3. Rasa tanggungjawab terhadap masyarakat dlm kaitannya dgn
pemanfaatan pengetahuan.
• Atap
Harus menyatu dgn kerangka utk melengkapi sebuah bangunan, struktur jg
membutuhkan beberapa unsur kelengkapan tambahan yaitu: sosisasi
profesional, kode etik, dan standar teknis.

• Peran Pemerintah terkait Profesi Akuntan


Untuk menjaga agar profesi melaksanakan tanggungjawabnya scr tepat, pemerintah
(Kemenkeu) juga melakukan pengawasan terhadap profesi akuntan di Ind.. Dilakukan dgn
pemberian register negara akuntan dan ijin pendirian KAP serta melakukan pemantauan
terhadap operasi KAP.
Profesi Akuntansi
 Kerangka Dasar Etika Profesi
• Salah satu unsur profesi akuntansi adalah kode etik yg ditetapkan oleh
asosiasi profesi akuntansi
• Kode etik sbg self regulation sangat menentukan bagi pelaksanaan profesi
sbgmana yg diharapkan masyarakat
• Kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan (si) ditentukan para
akuntan terhadap kode etik yg telah disepakati
 Tujuan dan cakupan
Kode etik/aturan perilaku dirancang untuk menyediakan pedoman tentang
perilaku para anggota agar jasa yang diberikan dapat berguna bagi
masyarakat dan cakupannya meliputi:
• Pendahuluan dan tujuan
• Prinsip dan standar pokok
• Aturan khusus
• Disiplin
• Interpretasi aturan
Profesi Akuntansi
 Prinsip dan Standar Pokok
Berupa kewajiban bagi anggota profesi untuk:
• Mempertahankan reputasi dan kemampuan dlm memenuhi kepentingan
publik
• Melaksanakan tanggungjawab dgn integritas, obyektivitas, independensi,
kompetensi profesional, kehati-hatian, menjaga kerahasiaan
• Tidak terkait dgn informasi yg menyesatkan/salah saji

 Kode Etik AICPA (American Institute of Certified Public Accountant)


Ada 4 komponen Kode Etik AICPA
• Prinsip2
• Aturan perilaku
• Interpretasi aturan perilaku
• Pengaturan etis
Profesi Akuntansi
 Gambaran Komponen Kode Etik AICPA

Ideal standard of ethical conduct stated in


Principles
philosophical terms (they are not enforceable)

Minimum standards stated as specific rules


Rule of Conduct (they are enforceable)

Interpretations of rules of conduct by the AICPA


Interpretations of Devision of Professional Ethics (they are not
the rules of enforceable, but a practicioner must justify
conduct departure)

Published explanations and answers to questions about


Ethical rulings the rules of conduct submitted to the AICPA by
practicioners and others interested in ethical
requirements (they are not enforceable, but a practioner
must justify departure)
Etika Profesional
 Perlunya Etika Profesional
• Kebutuhan profesi tsb tentang kepercayaan masyarakat terhadap mutu
jasa yg diserahkan oleh profesi terlepas dr anggota profesi yg
menyerahkan jasa profesi tsb.
• Masyarakat menghargaia profesi yg menerapkan standar mutu tinggi
terhadap pelaksanaan pekerjaan anggota profesinya, krn masyarakat akan
terjamin utk memperoleh jasa yg dapat diandalkan dr profesi ybs.
• Jika masyarakat pemakai jasa tidak memiliki kepercayaan terhadap suatu
profesi, maka layanan profesi tsb kpd klien dan masyarakat pd umumnya
menjadi tidak efektif.
• Kepercayaan masyarakat terhadap mutu audit akan menjadi lebih tinggi
jika profesi akuntan publik menerapkan standar mutu yg tinggi terhadap
pelaks pekerjaan audit yg dilakukan oleh anggota profesi tsb.
Etika Profesional
 Kode Etik Akuntan Indonesia
• Konggres IAI th 1973, pertama kali ditetapkan kode etik profesi akuntan di
Ind. Kemudian disempurnakan dlm konggres IAI th 1981, 1986, dan
diubah lagi dlm konggres IAI th 1990 dan 1994.
• Kode etik (etika profesional) yg dikeluarkan IAI tdk hanya mengatur
anggotanya yg berpraktek sbg akuntan publik, namun juga mengatur
perilaku semua anggotanya yg berpraktek dlm berbagai tipe profesi
auditor dan profesi akuntan yg lain (akuntan pendidik, akauntan
manajemen).
• Kode etik akuntan Ind. yg berlaku sejak th 1994 memuat 6 pasal dimana
5 psl pertama mengatur etika anggota IAI pd umumnya (termasuk
anggota IAI yg berpraktek sbg akuntan publik) dan psl 6 khusu ditujukan
utk mengatur perilaku anggota IAI yg berpraktek sbg akuntan publik.
• Kewajiban utk mematuhi kode etik ini tidak terbatas pd akuntan yg
menjadi anggota IAI saja akan tetapi mencakup semua orang yg bekerja
dlm praktek profesi akuntan publik (karyawan, partner, staf)
Etika Profesional
 Akuntan Publik dan Auditor Independen
• Jasa yg dapat diberikan oleh akuntan publik:
1. Jasa audit atas lapkeu
2. Jasa atestasi atas lapkeu prospektif (asersi selain yg dcantumkan dlm
lapkeu historis)
3. Jasa akuntansi dan reviu
4. Jasa konsultansi
• Perbedaan akuntan publik dan auditor independen
o Akuntan publik akuntan yg berpraktek dlm KAP yg menyediakan
berbagai jasa yg diataur dlm SPAP (auditing, atestasi, akuntansi&reviu
dan konsultansi).
o Auditor independen akuntan publik yg melaksanakan penugasan
audit atas lapkeu yg dilaksanakan sesuai SPAP
Etika Profesional
 Akuntan Publik dan Auditor Independen
• Gambaran tipe akuntan:

Tipe Akuntan

Tipe
akuntan Auditor Praktisi
publik

Jasa pemeriksaan, jasa


Jasa Audit atas akuntansi&reviu, jasa
Tipe jasa Lapkeu Hiistoris konsultansi
Etika Profesional
 Rerangka kode etik akuntan Ind.
Dibagi menjadi 9 bagian:
1. Pembukaan
2. Bab I Kepribadian
3. Bab II Kecakapan profesional
4. Bab III Tanggungjawab
5. Bab IV Ketentuan khusus
6. Bab V Pelaksanaan kode etik
7. Bab VI Suplemen dan penyempurnaan
8. Bab VII Penutup
9. Bab VIII Pengesahan

• Pembukaan
o Berisi latar belakang diperlukannya kode etik bagi profesi akuntan Ind. dan definisi kode etik.
o Latar belakang diperlukan kode etik profesi akuntan Ind.
1. Setiap manusia yg menyediakan jasa berdasarkan pengetahuan dan keahliannya kpd
masyrakat hrs memilki rasa tanggungjawab kpd masyarakat tsb.
2. UU (No. 34/1954 direvisi No. 5/2011) tentang akuntan yg dikeuarkan pemerintah dlm
rangka utk menjamin masyarakat utk mendapatkan layanan jasa dr orang2 yg memiliki
pengetahuan dan keahlian yg memadai. Dengan demikian dlm menjalankan pekerjaannya,
akuntan hrs mengutamakan kepentingan masyarakat pemakai jasanya.
o Kode etik didefinisikan sbg pedoman bagi para anggota IAI utk bertugas scr
bertanggungjawab.
Etika Profesional
 Rerangka kode etik akuntan Ind.
• Bab I Kepribadian Akuntan Publik
o Ada 2 pasal yang mengatur kepribadian:
1. Kewajiban semua anggota IAI utk menjaga nama baik profesi dan menjunjung tinggi
etika profesional serta hukum yg berlaku di tempat anggota menjalankan profesinya.
2. Kewajiban semua anggota IAI untuk mempertahankan integritas dan obyektivitas dlm
menjalankan tugasnya.
o Integritas karakter yg menunjukkan kemampuan seseorang utk mewujudkan apa
yg telah disanggupinya dan diyakini kebenarannya kedlm kenyataan.
o Obyektivitas unsur karakter yg menunjukkan kemampuan seseorang utk menyatakan
kenyataan sebagaimana adanya, terlepas dr kepentingan pribadi maupun kepentingan pihak
lain (berarti ada unsur kejujuran).
o Beda Independensi dn obyektivitas:
Independensi lebih banyak ditentukan dr faktor diluar diri auditor;
Obyketivitas lebih banyak bersumber dlm diri auditor sendiri.
o Pertanyaan:
Auditor yg independen?
Auditor yg obyektif?
o Independensi dan obyektivitas sbg tulang punggung profesi akuntan
Etika Profesional
 Rerangka kode etik akuntan Ind.
• Bab I Kepribadian Akuntan Publik
o Pernyataan Etika Profesi No. 1 Integritas, obyektivitas, dan independensi
Independensi auditor mempunyai 3 aspek:
1. Independensi dlm diri auditor yg berupa kejujuran dlm diri auditor dlm
mempertimbangkan berbagai fakta yg ditemukan dlm auditnya (independence in
fact)
2. Independensi ditinjau dr sudut pandangan pihak lain yg mengetahui informasi ybs
dgn diri auditor/ independesi dlm penampilan (perceived
independence/independence in appearence)
3. Independesi dilihat dr sudut keahliannya
o Contoh2 penerapan integritas, obyektivitas, dan independensi seorang auditor
terhadap klien:
1.Hub keu dgn klien ( ada 4 hal yg dimaksud dgn hub keuangan dgn klien)
2.Kedudukan dl perusahaan
3.Keterlibatan dlm usaha yg tidak sesuai dan tidak konsisten (ada 2 hal larangan
auditor terhadap usaha yg tdk sesuai)
4.Pelaksanaan jasa lain utk klien/iluar jasa audit (ada 2 hal yg dimaksud dgn jasa lain
diluar audit)
5.Hubungan keluarga dan pribadi (ada 3 hal yg menyebabkan obyektivitas auditor
terganggu)
6.Imbalan atas jasa profesional (ada 6 hal terkait larangan terkait fee/jasa audit)
Etika Profesional
 Rerangka kode etik akuntan Ind.
• Bab I Kepribadian Akuntan Publik
o Contoh2 penerapan integritas, obyektivitas, dan independensi seorang auditor
terhadap klien:
7. Penerimaan brg/jasa dr klien (suami/istri, keluarga sedarah semenda sampai
dgn garis kedua tidak boleh menerima brg/jasa dr klien)
8. Pemberian brg/jasa kpd klien (suami/istri, keluarga sedarah semenda sampai
dgn garis kedua; tidak boleh memberikan brg/jasa kpd klien dgn syarat
pemberian yg tdk wajar, yg tidak lazim dlm kehidupan sosial)

• Bab I I Kecakapan Profesional


Mencakup:
1. Kewajiban bagi setiap anggota IAI utk melaksanakan pekerjaannya berdasarkan standar
profesional yg berlaku bagi pekerjaannnya tsb.
2. Kewajiban bagi setiap anggota IAI utk mengikat orang2 lain yg bekerja dlm pelaksanaan tugas
profesionalnya utk mematuhi Kode Etik Akuntan Ind.
3. Kewajiban bagi setiap anggota IAI utk senantiasa meningkatkan kecakapan profesionalnya
4. Kewajiban utk menolak setiap penugasan yg tidak sesuai dgn kecakapan profesionalnya.
Etika Profesional
 Rerangka kode etik akuntan Ind.
• Bab III Tanggungjawab Akuntan Publik
o Ada 2 tanggungjawab yg dipikul oleh akuntan publik dlm penjalankan pekerjaan
profesionalnya:
1. Menjaga kerahasiaan informasi yg diperoleh dlm pelaksanaan tugasnya (
informasi yg diperoleh akuntan publik selama ia menjalankan pekerjaannya tdk
boleh diungkapkan kpd pihak ketiga, kecuali atas izin kliennya. Namun jika
hukum/negara menghendaki akuntan publik utk mengungkapkan informasi yg
diperolehnya selama penugasan, akuntan publik berkewajiban utk
mengungkapkan informasi tsb, tanpa hrs mendapatkan persetujuan dr
kliennya)
2. Menjaga mutu pekerjaan profesionalnya (dlm rangka pengendalian mutu KAP,
IAI menyusun sistem pengendalian mutu KAP berupa pernyataan standar
pengendalian mutu)
• Bab IV Ketentuan Khusus
Mengatur:
1. Mempertahankan sikap independen
2. Melaksanakan tugasnya sesuai SPAP yg berlaku
3. Memberi penjelasan yg cukup mengenai tujuan pembubuhan tanda tangan dlm laporan yg
dibuat sbg hasil pelaksanaan penugasannya.
Etika Profesional
 Rerangka kode etik akuntan Ind.
• Bab IV Ketentuan Khusus
o Mengatur:
4. Menegaskan bahwa ia tdk menjamin terwujudnya ramalan/proyeksi, jika ia tidak
melaksanakan pekerjaan yg berhubungan dgn ramalan/proyeksi.
5. Memelihara hub baik dgn rekan seprofesi (dlm kaitan mengganti/diganti oleh rekan
seprofesi atau ada kebutuhan utk bekerja sama).

o Larangan bagi akuntan publik (Pasal 6 Kode Etik Akuntan Ind.)


1. Auditor dilarang menerima fee selain fee dlm penugasan audit atas lapkeu
2. Auditor dilarang memberi saran/pandangan mengenai masalah akuntansi/masalah audit
kpd orang/badan yg sedang diaudit oleh auditor lain tanpa terlebih dahulu berkonsultasi
dgn auditor ybs.
3. Akuntan publik dilarang mengiklankan/mengizinkan orang lain utk mengiklankan
nama/jasa yg diberikan, kecuali iklan yg sifatnya pemberitahuan.
4. Akuntan publik dilarang memberikan fee dlm bentuk apapun kpd pihak yg scr
langsung/tdk langsung turut menentukan penugasan , dlm usaha memperoleh penugasan
tsb
Etika Profesional
 Rerangka kode etik akuntan Ind.
• Bab V Pelaksanaan Kode Etik
o Pasal 7 Kode Etik Akuntan Ind mengatur mengenai pelaksanaan etika profesional:
1. Setiap anggota wajib menghayati dan mengamalkan kode etik dgn penuh tanggungjawab ,
baik scr perseorangan maupun bersama dgn rekan anggota lainnya.
2. Setiap anggota saling mengingatkan sesama anggota terhadap tindakan yg tdk etis.
3. Setiap anggota hrs meminta petunjuk komite kode etik akuntan Ind. terhadap pengaturan
yg tdk jelas.
4. Setiap anggota melaporkan setiap tindakan yg melanggar kode etik sesuai ketentuan yg
berlaku.
5. Pengawasan kepatuhan dan penilaian pelaksanaan kode etik akuntan ind dilaksanakan
oleh badan pengawas profesi dan dewan pertimbangan profesi.
6. Jika atas keputusan sanksi yg diberikan oleh badan pengawas profesi dan akuntan publik
mengajukan banding hrs ditangani oleh dewan pertimbangan profesi.
7. Dalam menjalankan tugas dewan pertimbangan profesi dpt mengenakan sanksi atas
pelanggaran kode etik berupa: pemberhentian keanggotaan sementara/pemberhentian
keanggotaan tetap.

• Bab VI Suplemen dan Penyempurnaan Kode Etik


Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
 Prinsip Etika Profesi IAI
• Keanggotaan dlm IAI bersifat sukarela. Dgn menjadi anggota seorang akuntan
mempunyai kewajiban utk menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yg disyaratkan oleh
hukum dan peraturan.
• Pengakuan profesi akan tanggungjawab kpd publik, pemakai jasa akuntan dan rekan.
Prinsip ini meminta komitmen utk berperilaku terhormat, bahkan dgn pengorbanan
keuntungan pribadi.

• Prinsip Pertama - Tanggungjawab Profesi


Dlm melaksanakan tanggungjawabnya sbg profesional, setiap anggota hrs senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional dlm semua kegiatan yg dilakukan.
o Sbg profesional, anggota mempunyai peran penting dlm masyarakat. Sejalan dgn
peran tsb, anggota mempunyai tanggungjawab kpd semua pemakai jasa profesional
mereka. Anggota juga hrs selalu bertanggungjawab utk bekerja sama dgn sesama
anggota utk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan
masyarakat, dan menjalankan tanggungjawab profesi dlm mengatur dirinya sendiri.
Usaha kolektif anggota diperlukan utk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
 Prinsip Etika Profesi IAI

• Prinsip Kedua - Kepentingan Publik


Setiap anggota berkewajiban utk senantiasa bertindak dlm kerangka pelayanan kpd
publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas
profesionalisme.
o Satu ciri utama dr suatu profesi adalah penerimaan tanggungjawab kpd publik.
Profesi akuntan memegang peranan yg penting di masyarakat, dmn publik dr profesi
akuntan yg terdiri dr: klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai,
investor, dunia bisnis & keuangan dan pihak lainnya bergantung kpd obyektivitas
dan integritas akuntan dlm memelihara berjalannya fungsi bisnis scr tertib.

o Profesi akuntan dapat tetap berada pd posisi yg penting ini hanya dgn terus-
menerus memberikan jasa yg unik ini pd tingkat yg menunjukkan bahwa
kepercayaan masyarakat dipegang teguh.
• Prinsip Kedua- Kepentingan Publik
o Dlm memenuhi tanggungjawab profesionalnya, anggota mungkin menghadapi
tekanan yg saling benturan dgn pihak2 yg berkepentingan. Dlm mengatasi benturan
ini anggota hrs bertindak dgn penuh integritas, dgn suatu keyakinan bahwa apabila
anggota memenuhi kewajiban kpd publik, mk kepentingan penerima jasa terlayani
sebaik2nya.

o Mereka yg memperoleh pelayanan dr anggota mengharapkan anggota utk


memenuhi tanggungjawabnya dgn integritas, obyektivitas, keseksamaan
profesional, dan kepentingan melayani publik. Anggota diharapkan utk memberikan
jasa berkualitas, mengenakan imbalan jasa yg pantas, serta menawarkan berbagai
jasa, semuanya dilakukan dgn tingkat profesionalisme yg konsisten dgn Prinsip Etika
Profesi ini.

o Semua anggota mengikat dirinya utk menghormati kepercayaan publik. Atas


kepercayaan yg diberikan publik kpdnya, anggota hrs scr terus-menerus
menunjukkan dedikasi mrk utk mencapai profesionalisme yg tinggi.

o Tanggungjawab sorang akuntan tdk semata-mata utk memenuhi kebutuhan klien


individual atau pemberi kerja.
• Prinsip Ketiga - Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota hrs
memenuhi tanggungjawab profesionalnya dgn integritas setinggi mungkin.
o Integritas adlh suatu elemen karakter yg mendasari timbulnya pengakuan
profesional. Integritas merupakan kualitas yg melandasi kepercayaan publik dan
merupakan patokan (benchmark) bg anggota dlm menguji semua keputusan yg
diambilnya.
o Integritas mengharuskan seorang anggota utk, antara lain, bersikap jujur dan
berterus terang tanpa hrs mengorbankan rahasia penerima jasa.
o Integritas diukur dlm bentuk apa yg benar dan adil. Dlm hal tdk terdapat aturan,
standar, panduan khusus atau dlm menghadapi pendapat yg bertentangan, anggota
hrs menguji keputusan atau perbuatannya dgn bertanya apkh anggota tlh
melakukan apa yg seorang berintegritas akan lakukan dan apkh anggota tlh menjaga
integritas dirinya.
o Integritas juga mengharuskan anggota utk mengikuti prinsip obyektivitas dan
kehati2an profesional.

• Prinsip Keempat - Obyektivitas


Setiap anggota hrs menjaga obyektivitasnya dan bebas dr benturan kepentingan dlm
pemenuhan kewajiban profesionalnya.
o Obyektivitas adlh suatu kualitas yg memberikan nilai atas jasa yg diberikan anggota.
Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tdk memihak, jujur scr
intelektual, tdk berprasangka atau bias, serta bebas dr benturan kepentingan atau
berada di bawah pengaruh pihak lain.
• Prinsip Keempat- Obyektivitas
o Anggota bekerja dlm berbagai kapasitas yg berbeda dan hrs menunjukkan
obyektivitas mrk dlm berbagai situasi.
o Dlm menghadapi situasi dan praktik yg scr spesifik berhubungan dgn aturan etika
sehubungan dgn obyektivitas, pertimbangan yg cukup hrs diberikan terhadap
faktor2 berikut:
 Adakalanya anggota dihadapkan kpd situasi yg memungkinkan mrk menerima
tekanan2 yg diberikan kpdnya. Tekanan ini dpt mengganggu obyektivitasnya.
 Adalah tdk praktis utk menyatakan dan menggambarkan semua situasi dmn
tekanan2 ini mungkin terjadi. Ukuran kewajaran (reasonablenes) hrs digunakan
dlm menentukan standar utk mengidentifikasi hubungan yg mungkin atau
kelihatan dpt merusak obyektivitas anggota.
 Hubungan2 yg memungkinkan prasangka, bias atau pengaruh lainnya utk
melanggar obyektivitas hrs dihindari.
 Anggota memiliki kewajiban utk memastikan bahwa orang2 yg terlibat dlm
pemberian jasa profesional mematuhi prinsip obyektivitas.
 Anggota tdk boleh menerima atau menawarkan hadiah atau entertainment yg
dipercaya dpt menimbulkan pengaruh yg tdk pantas terhadap pertimbangan
profesional mrk atau terhadap orang2 yg berhubungan dgn mereka. Anggota hrs
menghindari situasi2 yg dpt membuat posisi profesional mrk ternoda.
• Prinsip Kelima - Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota hrs melaksanakan jasa profesionalnya dgn kehati2an, kompetensi dan
ketekunan, serta mempunyai kewajiban utk mempertahankan pengetahuan dan
ketrampilan profesional pd tingkat yg diperlukan utk memastikan bahwa klien atau
pemberi kerja memperoleh manfaat dr jasa profesional yg kompeten berdasarkan
perkembangan praktik, legislasi dan teknik yg paling mutakhir.
o Kehati2an profesional mengharuskan anggota utk memenuhi tanggungjawab
profesionalnya dgn kompetensi dan ketekunan. Hal ini mengandung arti bahwa
anggota mempunyai kewajiban utk melaksanakan jasa profesional dgn sebaik2nya
sesuai dgn kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dgn
tanggungjawab profesi kpd publik.
o Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seyogyanya tdk
menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yg tdk mrk punyai.
Kompetensi profesional dpt dibagi menjadi 2 fase yg terpisah:
a. Pencapaian kompetensi profesional.
Pencapaian kompetensi profesional pd awalnya memerlukan standar
pendidikan umum yg tinggi, diikuti pendidikan khusus, pelatihan dan ujian
profesional dlm subyek2 yg relevan, dan pengalaman kerja.
b. Pemeliharaan kompetensii profesional.
Kompetensi hrs dipelihara dan dijaga melalui komitmen utk belajar dan
melakukan peningkatan profesional scr berkesinambungan selama kehidupan
profesional anggota.
• Prinsip Kelima - Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
o Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian pemahaman dan pengetahuan
yg memungkinkan seorang anggota utk memberikan jasa dgn kemudahan dan
kecerdikan. Dlm hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau
perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kpd pihak
lain yg lebih kompeten.
o Anggota hrs tekun dlm memenuhi tanggungjawabnya kpd penerima jasa dan publik.
Ketekunan mengandung arti pemenuhan tanggungjawab utk memberikan jasa dgn
segera dan berhati2, sempurna dan mematuhi standar teknis dan etika yg berlaku.
o Kehati2an profesional mengharuskan anggota utk merencanakan dan mengawasi
scr seksama setiap kegiatan profesional yg menjadi tanggungjawabnya.

• Prinsip Keenam - Kerahasiaan


Setiap anggota hrs menghormati kerahasiaan informasi yg diperoleh selama melakukan
jasa profesional dan tdk boleh memakai atau mengungkapkan informasi tsb tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum utk
mengungkapkannya.
o Anggota mempunyai kewajiban utk menghormati kerahasiaan informasi tentang
klien atau pemberi kerja yg diperoleh melalui jasa profesional yg diberikannnya.
Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antara anggota dan klien
atau pemberi kerja berakhir.
• Prinsip Keenam - Kerahasiaan
o Kerahasiaan hrs dijaga oleh anggota kecuali jika persetujuan khusus telah diberikan
atau terdapat kewajiban legal atau profesional utk mengungkapkan informasi.
o Anggota mempunyai kewajiban utk memastikan bahwa staf di bawah
pengawasannya dan orang2 yg diminta nasehat dan bantuannya menghormati
prinsip kerahasiaan.
o Kerahasiaan tidaklah semata-mata masalah pengungkapan informasi. Kerahasiaan jg
mengharuskan anggota yg memperoleh informasi selama melakukan jasa
profesional tdk menggunakan atau terlihat menggunakan informasi tsb utk
keuntungan pribadi atau keuntungan pihak ketiga.
o Anggota yg mempunyai akses informasi rahasia tentang penerima jasa tdk boleh
mengungkapkannya kpd publik. Karena itu anggota tdk boleh membuat
pengungkapan yg tdk disetujui (unauthorized disclosure) kpd orang lain. Hal ini tdk
berlaku utk pengungkapan informasi dgn tujuan memenuhi tanggungjawab anggota
berdasarkan standar profesional.
o Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yg berhubungan
dgn kerahasiaan didefinisikan dan bahwa terdapat panduan mengenai sifat dan luas
kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan dmn informasi yg
diperoleh selama melakukan jasa profesional dpt atau perlu diungkapkan.
• Prinsip Keenam - Kerahasiaan
o Berikut ini adalah contoh hal2 yg hrs dipertimbangkan dlm menentukan sejauh
mana informasi rahasia dpt diungkapkan:
a. Apabila pengungkapan diizinkan. Jika persetujuan utk mengungkapkan diberikan
oleh penerima jasa, kepentingan semua pihak termasuk pihak ketiga yg
kepentingannya dpt terpengaruh hrs dipertimbangkan.
b. Pengungkapan diharuskan oleh hukum.
c. Ketika ada kewajiban atau hak profesional utk mengungkapkan:
 Utk mematuhi standar teknis dan aturan etika;
 Utk melindungi kepentingan profesional anggota dlm sidang pengadilan;
 Utk menaati penelaahan mutu IAI atau badan profesional lainnya; dan
 Utk menanggapi permintaan atau investigasi oleh IAI atau badan pengatur.

• Prinsip Ketujuh - Perilaku Profesional


Setiap anggota hrs berperilaku yg konsisten dgn reputasi profesi yg baik dan menjauhi
tidakan yg dpt mendiskriditkan profesi.
• Prinsip Kedelapan - Standar Teknis

Setiap anggota hrs melaksanakan jsa profesionalnya sesuai dgn standar teknis dan
standar profesional yg relevan. Sesuai dgn keahliannya dan dgn berhati2, anggota
mempunyai kewajiban utk melaksanakan penugasan dr penerima jasa selama
penugasan tsb sejalan dgn prinsip integritas dan obyektivitas.
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
 Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
• 100 Independensi, integritas, dan Obyektivitas
101 Independensi
Dlm menjalankan tugasnya anggota KAP hrs mempertahankan sikap mental
independen di dlm memberikan jasa profesional sbgmana di atur dlm SPAP yg
ditetapkan IAI. Sikap mental independen tsb hrs meliputi indepnden dlm fakta (in
facts) maupun dlm penampilan (in appearance).
102 Integritas dan Obyektivitas
Dlm menjalankan tugasnya anggota KAP hrs mempertahankan integritas dan
obyektivitas, hrs bebas dr benturan kepentingan (conflict of interest) dan tdk
boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yg
diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kpd pihak
lain.
• 200 Standar Umum dn Prinsip Akuntansi
201 Standar Umum
Anggota KAP hrs mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yg terkait yg
dikeluarkan oleh Badan pengatur standar yg ditetapkan IAI:
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
 Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
• 200 Standar Umum dn Prinsip Akuntansi
201 Standar Umum
Anggota KAP hrs mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yg terkait yg
dikeluarkan oleh Badan pengatur standar yg ditetapkan IAI:
A. Kompetensi profesional
B. Kecermatan dan keseksamaan profesional
C. Perencanaan dan supervisi
D. Data relevan yg memadai
202 Kepatuhan Terhadap Standar
Anggota KAP yg melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, reviu, kompilasi,
konsultasi, manajemen, perpajakan, atau jasa profesional lainnya, wajib
mematuhi standar yg dikeluarkan oleh badan pengatur standar yg ditetapkan oleh
IAI.
203 Prinsip2 Akuntansi
Anggota KAP tdk diperkenankan:
1) Menyatakan pendapat/menegaskan dgn keyakinan bahwa lapkeu/data
keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai prinsip akuntansi yg berlaku
umum.
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
 Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
• 200 Standar Umum dn Prinsip Akuntansi
203 Prinsip2 Akuntansi
Anggota KAP tdk diperkenankan:
2) Menyatakan bahwa ia tdk menemukan perlunya modifikasi material yg hrs
dilakukan terhadap laporan/data tsb agar sesuai prinsip akuntansi yg berlaku.
Kecuali dlm keadaan luar biasa, laporan/data mungkin memuat
penyimpangan seperti tsb di atas. Dlm kondisi tsb anggota KAP dapat tetap
mematuhi ketentuan dlm butir ini selama anggota KAP dapat menunjukkan
bahwa laporan/data akan menyesatkan apabila tdk memuat penyimpangan
seperti itu, dgn cara mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya
(bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yg
berlaku umum akan menghasilkan laporan yg menyesatkan.
• 300 Tanggungjawab Kepada Klien
301 Informasi Klien yang Rahasia
Anggota KAP tdk diperkenankan mengungkapkan informasi klien yg rahasia,
tanpa persetujuan klien.
Ketentuan ini tdk dimaksudkan utk:
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
 Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
• 300 Tanggungjawab Kepada Klien
301 Informasi Klien yang Rahasia
Ketentuan ini tdk dimaksudkan utk: (lanjutan)
1) Membebaskan anggota KAP dr kewajiban profesionalnya sesuai aturan etika
kepatuhan terhadap standar dan prinsip2 akuntansi;
2) Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dgn cr apapun utk mematuhi
peraturan perundang-undangan yg berlaku (misalnya panggilan resmi
penyidikan);
3) Melarang reviu praktik profesional (reviu mutu) seorang anggota sesuai
kewenangan IAI; atau
4) Menghalangi anggota dr pengajuan pengaduan keluhan/pemberian
komentar atas penyelidikan yg dilakukan oleh badan yg dibentuk IAI-KAP dlm
rangka penegakan disiplin anggota.
302 Fee Profesional
302 A Besaran Fee
Besaran fee anggota KAP dpt bervariasi tergantung anata lain: risiko penugasan,-
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
 Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
• 300 Tanggungjawab Kepada Klien
302 Fee Profesional (lanjutan)
302 A Besaran Fee
Besaran fee anggota KAP dpt bervariasi tergantung anata lain: risiko penugasan,-
kompleksitas jasa yg diberikan, tingkat keahlian yg diperlukan utk melaksanakan
jasa tsb dan pertimbangan profesional lainnya.
Anggota Kap tdk diperkenankan mendapatkan klien dgn cr menawarkan fee yg
dpt merusak citra profesi.
302 B Fee Kontinjen
Fee kontinjen adalah fee yg ditetapkan utk melaksanakan suatu jasa profesional
tanpa adanya fee yg akan dibebankan, kecuali ada temuan/hasil tertentu dmn
jmlh fee tergantung pd temuan/hasil tertentu tsb. Fee dianggap tdk kontinjen
jika ditetapkan oleh pengadila/badan pengatur hal ini/dalam hal perpajakan, jika
dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum/temuan badan pengatur.
Angota KAP tdk diperkenankan utk menetapkan fee kontinjen apabila penetapan
tsb dpt mengurangi independensi.
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
•400 Tanggungjawab kpd Rekan Seprofesi
401Tanggungjawab kpd rekan seprofesi
Anggota wajib memelihara citra profesi, dgn tdk melakukan perkataan dan perbuatan yg dpt
merusak reputasi rekan seprofesi.
402 Komunikasi antar akuntan publik
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dgn akuntan publik pendahulu bila menerima penugasan
audit menggantikan akuntan publik pendahulu/utk tahun buku yg sama ditunjuk akuntan
publik lain dgn jenis dan periode serta tujuan yg berlainan.
Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi scr tertulis permintaan komuniksi dr akuntan
pengganti scr memadai.
Akun publik tdk diperkenankan menerima penugasan atestasi yg jenis atestasi dan periodenya
sama dgn penugasan akuntan yg lebih dahulu ditunjuk klien.

•500 Tanggungjawab dan Praktik Lain


501 Perbuatan dan perkataan yg mendiskriditkan
Anggota tdk diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan yg
mencemarkan profesi.
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
•500 Tanggungjawab dan Praktik Lain
502 Iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya
Anggota dlm menjalankan praktik akuntan publik tdk diperkenankan mencari klien melalui
pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainya dgn cr yg
merendahkan citra profesi.
503 Komisi dan fee referal
A.Komisi
Komisi adalah imbalan dlm bentuk uang/brg/bentuk lainnya yg diberikan/diterima kpd/dr
klien/pihak lain utk memperoleh penugasan dr klien/pihak lain.
Anggota KAP tdk diperkenankan utk memberikan/menerima komisi apabila
pemberian/penerimaan komisi tsb dpt mengurangi independensi.
B. Fee Referal
Fee Referal (rujukan) adalah imbalan yg dibayarkan/diterima kpd/dr sesama penyedia jasa
profesional akuntan publik.
Fee Referal (rujukan) hanya diperkenankan bg sesama profesi.
Prinsip dan Aturan Etika Profesi IAI
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
•500 Tanggungjawab dan Praktik Lain
504 Bentuk organisasi dan nama KAP
Anggota hanya berpraktik akuntan publik dlm bentuk organisasi yg diizinkan oleh peraturan
perundang-undangan yg berlaku. Anggota tdk boleh berpraktik akuntan publik dgn nama KAP
yg menyesatkan dan merendahkan citra profesi.
Pengambilan Keputusan Beretika
 Dilema Etis
Auditor, akuntan dan pelaku bisnis lainnya menghadapi banyak dilema etis di sepanjang
kariernya. Scr sederhana dilema etis pd dasarnya adalah suatu situasi yg mengharuskan
orang yg menghadapinya utk memutuskan atau menentukan perilaku yg patut. Sayangnya,
dlm suatu dilema etis biasanya pilihan apapun yg tersedia mengharuskan pengambil
keputusan utk memilih diantara nilai2 yg berlawanan. Dengan perkataan lain, keputusan
apapun yg diambil akan melanggar satu atau lebih nilai yg dianut.
Jika seorang akuntan profesional menghadapi suatu keputusan etis, maka pedoman
pertama yg digunakan adalah kode etik profesi dan aturan perilaku perusahaan (kantor)
tempatnya bekerja. Sayangnya, kode etik ini tdk scr khusus dpt diberlakukan utk mslh yg
dihadapi, tetapi memerlukan penafsiran agar tepat sesuai dgn keadaan ybs. Jika
penafsiran semacam itu diperlukan, maka pengambil keputusan haruslah mengacu kpd
prinsip2 yg akan mengarahkan kpd yg etis.

 Pendekatan Umum Pengambilan Keputusan Beretika


Dlm rangka membantu mengambil keputusan yg beretika atau memecahkan dilema etis,
telah banyak kerangka atau metode pengambilan keputusan dikembangkan. Kerangka tsb
dimaksudkan utk membantu mengidentifikasi dan memutuskan apa tindakan yg tepat dgn
menggunakan nilai2 yg dianut oleh orang ybs.
Pengambilan Keputusan Beretika
 Pendekatan Umum Pengambilan Keputusan Beretika
Pendekatan 6 langkah berikut merupakan salah satu pendekatan sederhana utk
menyelesaikan dilema etis atau mengambil keputusan etis (ethical decision
making) yaitu:
1. Peroleh fakta-fakta yang relevan (dengan berpedoman pada 5W dan 1H).
2. Identifikasi isu2 etis dr fakta 2 tsb.
3. Tentukan siapa yg dipengaruhi oleh akibat dr dilema tsb dan bagaimana
masing2 orang atau kelompok dipengaruhi.
4. Identifikasi alternatif2 yg tersedia bagi orang yg hrs menyelesaikan dilema.
5. Identifikasi konsekuensi masing2 alternatif.
6. Putuskan tindakan yg tepat.
Pengambilan Keputusan Beretika
 Pendekatan Umum Pengambilan Keputusan Beretika
Contoh:
Budi telah bekerja selama 6 bulan di Kantor Akuntan Publik ABC. Saat ini ia sedang ditugasi untuk
mengaudit PT XYZ di bawah pengawasan auditor senior Charles. Selain Budi dan Charles ada
seorang anggota tim audit lain yang lebih pengalaman, yaitu Martina. Di hari pertama audit, ketika
istirahat makan siang, Charles mengatakan kepada Budi bahwa agar audit dapat diselesaikan sesuai
dengan rencana, diperlukan jam ekstra, selain itu karena audit ini tidak begitu menguntungkan,
tambahan waktu tersebut diperlukan agar anggaran biaya tidak terlampaui. Waktu tambahan tersebut
dipenuhi dengan cara datang setengah jam lebih awal, memperpendek waktu istirahat makan siang,
bekerja satu jam lagi setelah akhir waktu normal. Tambahan waktu tersebut tidak akan dimasukkan
dalam laporan waktu kerja (audit). Budi ingat bahwa kebijakan perusahaan (KAP ABC) tentang jam
kerja dan bahwa tidak memperhitungkan jam kerja pada laporan waktu kerja merupakan pelanggaran
terhadap kebijakan kepegawaian KAP ABC. Budi juga mengetahui bahwa para senior memperoleh
bonus, bukan uang lembur dan sementara staf (anggota tim) menerima uang lembur dan bukan
bonus. Dari Martina, Budi mengetahui bahwa Charles selalu demikian setiap penugasan audit.
Kemungkinan sekali Charles akan menjadi manajer. Para partner KAP ABC mengira bahwa Charles
hebat karena ia selalu dapat menyelesaikan penugasan di bawah anggaran. Martina juga
mengatakan bahwa Charles memberikan penilaian yang bagus pada anggota timnya karena sikap
mereka yang kooperatif. Beberapa auditor senior lainnya mengikuti jejak Charles ini.

Diminta:
Bagaimanakah keputusan yang akan Budi ambil atas permintaan auditor seniornya (Charles) tersebut?
(Catatan: pengambilan keputusan yang akan Budi ambil harus dengan melakukan pendekatan 6 langkah
sebagai berikut:
1. Peroleh fakta2 yg relevan.
2. Identifikasi isu2 etis dr fakta 2 tsb.
3. Tentukan siapa yg dipengaruhi oleh akibat dr dilema tsb dan bagaimana masing2 orang atau kelompok
dipengaruhi.
4. Identifikasi alternatif2 yg tersedia bagi orang yg hrs menyelesaikan dilema.
5. Identifikasi konsekuensi masing2 alternatif.
6. Putuskan tindakan yg tepat. )
PEMECAHAN DILEMA ETIS
Jawab:
1. Fakta-fakta yg relevan

• Anggota tim diberitahu bahwa ia akan bekerja dgn waktu ekstra yg tdk

akan dilaporkan sbg waktu kerja

• Kebijakan perusahaan (KAP ABC) melarang praktek tsb.

• Anggota tim lainnya menyatakan bahwa hal tsb adalah praktek yg biasa

dikantor tsb

2. Isu etis

Apakah etis bagi Budi utk berja dgn waktu ekstra dan tdk melaporkannya

sbg waktu kerja pd situasi ini?


PEMECAHAN DILEMA ETIS
3. Pihak2 yg Dipengaruhi dan Bagaimana Masing2 Dipengaruhi
Siapa Bagaimana Dipengaruhi
Budi • Diminta utk melanggar kebijakan perusahaan (KAP ABC)
• Jam kerja akan dipengaruhi
• Gaji/honor akan dipengaruhi
• Penilaian kinerja akan dipengaruhi
• Sikap terhadap perusahaan dapat dipengaruhi

Martina Sama seperti Budi

Charles • Keberhasilan dlm penugasan dan perusahaan bisa dipengaruhi


• Jam kerja akan dipengaruhi
Perusahaan • Kebijakan perusahaan dilanggar
(KAP ABC) • Dapat menyebabkan tagihan kpd klien yg lebih rendah utk penugasan skrang dan yg
akan datang
• Dapat mempengaruhi kemmapuan perusahaan utk scr relaistik menganggarkan setiap
penugasan dan menetapkan biaya audit yg dibebankan pd klien
• Dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan utk memotivasi dan mempertahankan
pegawai
Staf/auditor • Dapat mengakibatkan anggaran waktu yg tdk realistik
yg ditugasi • Dapat mengakibatkan evaluasi kinerja waktu yg tdk baik/tdk menguntungkan
mengaudit • Dapat mengakibatkan tekanan utk terus melakukan praktik tdk membebankan waktu yg
PT XYZ sebenarnya digunakan
dimasa
mendatang
Staf/auditor Mengikuti praktik pd penugasan pd PT XYZ ini dan dapat mendorong auditor lain utk
lainnya mengikuti praktik yg sama utk penugasan yg lain
PEMECAHAN DILEMA ETIS
4. Alternatif yg tersedia
Bagi Budi:
• Menolak bekerja dgn waktu ekstra
• Melaksanakan tugas seperti yg diminta
• Memberitahu Charles bahwa ia tdk akan bekerja dgn waktu ekstra atau akan
membebankan tambahan waktu yg dijalani
• Membicarakan dgn manajer/partner tentang permintaan Charles
• Menolak menjadi anggota tim dalam penugasan tsb.
• Berhenti bekerja (keluar dari KAP ABC)
5. Konsekwensi masing2 alternatif
Bagi Budi
• Dapat penilaian jelek dari Charles dan mungkin penugasan berikut ia tdk diikutkan
dlm tim Charles
• Penilaian positf dari Charles dan mungkin penugasan berikut ia diikutkan dlm tim
Charles
• Charles bisa menerima atau marah dgn masukan yg ia berikan
• Dapat penghargaan dari perusahaan namun ada ancaman dari Charles
• Tidak dapat tugas audit (tdk ada kepastian utk mendapat penugasan audit)
• Tidak bekerja dan perlu waktu utk bekerja lagi diperusahaan lain
PEMECAHAN DILEMA ETIS

6. Tindakan yg tepat

Hanya Budi yg dapat memutuskan alterntif yg harus diambil setelah

mempertimbangkan nilai2 etis yg dianutnya dan konsekuensi2 masing2 alternatif.

Artinya, keputusan yg tepat adalah memilih alternatif yg konsekuensinya paling

sesuai dgn prinsip2, aturan, atau nilai2 etis yg dianut atau yg diyakini. Nilai2 etis ini,

misalnya adalah: integritas, kualitas, menghargai orang lain, keuntungan dll.


PEMECAHAN DILEMA ETIS
Anda adalah seorang staf Bagian Akuntansi pada PT ABC Tbk. yang baru bekerja selama 3 bulan di
perusahaan tersebut. PT ABC Tbk. adalah eprusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang
reputasi bisnisnya dikenal secara global. Dalam rangka penyusunan laporan keuangan PT ABC Tbk.,
Anda diminta oleh Kepala Bagian Akuntansi untuk memasukkan pos seakan-akan perusahaan
memperoleh pendapatan tertentu pada Rekening Pendapatan Lain-Lain agar Laporan Kinerja Keuangan
PT ABC Tbk. kelihatan sehat, sementara total pendapatan perusahaan tidak berubah. Informasi yang Anda
terima dari rekan kerja Anda yang bernama Badu, dia staf senior di Bagian Akuntansi, bahwa setiap
menjelang akhir tahun atasan selalu memerintahkan kebawahannya untuk membuat laporan kinerja
keuangan yang direkayasa agar laporan kinerja keuangan kelihatan baik. Tujuan atasan Anda melakukan
window dressing atas laporan kinerja keuangan tidak lain untuk memperoleh bonus selain itu ambisinya
untuk menduduki jabatan Direktur Keuangan PT ABC Tbk.
Diminta:
Bagaimanakah keputusan yang akan Anda ambil atas permintaan atasan (Kepala Bagian) Anda
tersebut?(Catatan: pengambilan keputusan yang akan Anda ambil harus dengan melakukan pendekatan 6
langkah sebagai berikut:)
1. Peroleh fakta-fakta yang relevan (dengan berpedoman pada 5W dan 1H).
2. Identifikasi isu2 etis dr fakta 2 tsb.
3. Tentukan siapa yg dipengaruhi oleh akibat dr dilema tsb dan bagaimana masing2 orang atau kelompok dipengaruhi.
4. Identifikasi alternatif2 yg tersedia bagi orang yg hrs menyelesaikan dilema.
5. Identifikasi konsekuensi masing2 alternatif.
6. Putuskan tindakan yg tepat. ).
Kasus Pengambilan Keputusan Beretika
PT XYZ merencanakan pengajuan permohonan kredit ke bank untuk memperoleh dana yang dapat digunakan untuk melunasi hutang-hutangnya.
Perusahaan bergerak di bidang pengolahan makanan dan banyak pelanggannya mengalami kesulitan dalam membayar hutang-hutang mereka. Perusahaan
mengalami kerugian selama beberapa tahun terakhir dan direktur utama(Dirut) perusahaan berusaha bertahan sedikit lebih lama hingga keadaan ekonomi
membaik. Ia percaya bahwa pinjaman bank akan dapat memenuhi kebutuhan kas perusahaan sampai segala sesuatunya menjadi lebih baik.
Saudara, akuntan yang baru saja bekerja di perusahaan XYZ, diberi tugas menyiapkan laporan keuangan untuk diserahkan ke bank sebagai bagian dari
permohonan kredit. Saudara menemukan bahwa rekening Piutang Usaha mempunyai saldo Rp 2.400 juta dan rekening Penyisihan untuk Piutang Tak
Tertagih Rp 100 juta. Saudara curiga bahwa nilai bersih yang dapat direalisasikan dari piutang lebih kecil dari pada Rp 2.300 juta. Saudara memutuskan
untuk menyusun sebuah daftar piutang yang menunjukan umur piutang dan menemukan bahwa sekitar Rp 1.000 juta yang jatuh tempo berasal dari transaksi
penjualan lebih dari setahun yang lalu. Sebagian besar lainnya berasal dari penjualan tahun berjalan. Karena syarat penjualan kepada para pelanggan
menunjukan bahwa para pelanggan seharusnya membayar dalam jangka waktu 60 hari, Saudara menyimpulkan bahwa piutang yang berumur lebih dari
satu tahun seharusnya dihapuskan.
Ketika Saudara menemui Dirut dengan membawa kabar buruk ini, Dirut meminta kepada Saudara agar tetap mencantumkan piutang yang telah lewat jatuh
tempo sebagai aktiva, paling tidak sampai permohonan kredit disetujui. Dirut mengatakan, ”Tanpa kredit bank kita akan bangkrut dalam satu bulan. Jika
Saudara menghapuskan piutang tersebut sekarang, aktiva lancar kita akan lebih kecil dari pada kewajiban lancar kita dan kerugian kita tahun ini akan
meningkat dengan Rp 900 juta . Bank tidak akan menyetujui permohonan kredit kita tanpa melakukan perubahan pada laporan keuangan seperti itu. Selain
itu, saya kira saya mampu menagih piutang-piutang tersebut”.
Saudara berusaha, namun tidak berhasil menghubungi beberapa pelanggan yang hutangnya sudah lewat jatuh tempo lebih dari satu tahun. Saudara yakin
bahwa tertagihnya piutang-piutang tersebut sangat meragukan.

Diminta:
Apa yang akan Saudara lakukan dalam pengambilan keputusan dilema etika dalam kasus di atas?
(JawabanSaudara hendaknya didasarkan kepada analisis yang menggunakan pendekatan enam langkah yang meliputi :
1. Peroleh fakta-fakta yang relevan (dengan berpedoman pada 5W dan 1H).
2. Identifikasi isu2 etis dr fakta 2 tsb.
3. Tentukan siapa yg dipengaruhi oleh akibat dr dilema tsb dan bagaimana masing2 orang atau kelompok dipengaruhi.
4. Identifikasi alternatif2 yg tersedia bagi orang yg hrs menyelesaikan dilema.
5. Identifikasi konsekuensi masing2 alternatif.
6. Putuskan tindakan yg tepat. ).
Diskusi Kelompok Yang Membahas:

“ Ethic In The Management Accounting And Control System (MACS)”

Anda mungkin juga menyukai