Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.
Menjelaskan dengan benar pengertian dasar, azas etika dan sistematika etika.
2.
Deskripsi Singkat : Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari pengertian dasar,
azas dan sistematika etika dalam kehidupan bermasyarakat, serta bagaimana etika
profesi
menjiwai
seseorang
dalam
menjalankan
tugasnya
sehingga
Bahan Bacaan
1. Bertenz, K., 1997. Etika, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
2. Susanto, A.B., 1997. Profesionalisme Image, Grasindo, Jakarta.
3. Zubair, A. Charris, 1990, Kuliah Etika, CV. Rajawali, Jakarta.
II.
Bacaan Tambahan :
1. Susatyo Herlambang, 2011. Etika Profesi Tenaga Kesehatan, Gosyen
Publishing, Yogyakarta.
III.
Pertanyaan Kunci/Tugas :
1. Bagaimana manusia harus hidup secara baik agar ia benar-benar
menjadi manusia yang baik?
2. Banyak orang bekerja tidak sesuai dengan disiplin ilmunya, bagaimana
menurut pendapat anda apakah dapat dikatakan profesi?
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
1.1.1.
Etika
Etika disebut dengan istilah etik/ethics (Inggris). Asal kata Etika dari bahasa
Latin Ethicus, Bahasa Yunani Ethicos : Ethikas berarti kebiasaan. Arti asli
adalah Baik apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Arti sekarang adalah
Ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia,
mana yang dinilai baik dan mana yang dinilai tidak baik. Etika sebagai ilmu
normatif berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etika tidak membahas keadaan
manusia, melainkan membahas bagaimana manusia itu seharusnya bertingkah
laku dengan benar. Adapun Macam-macam etika yakni:
a. Etika Pribadi yaitu perbuatan dinilai baik/buruk oleh diri-nya sendiri.
Contoh: Seseorang yang disibukkan oleh kesuksesan usahanya tetapi ia lupa
akan diri pribadinya dengan Tuhan ia melupakan kewajibannya.
b. Etika Sosial yaitu perbuatan dinilai baik atau buruk oleh masyarakat/orangorang di sekitarnya. Misalnya: Seorang pejabat negara, ia melakukan
penggelapan (korupsi) berarti perbuatannya merusak etika sosial.
1.1.2.
Etiket
Dari kata Perancis Etiquette : kata undangan yang lazim dipakai oleh rajaraja Perancis untuk pesta. Arti sekarang adalah cara berbicara, cara berpakaian,
cara duduk, cara menerima tamu, sopan santun lainnya. Nilai yang harus
dijunjung tinggi dalam etiket adalah :
a. Kepentingan umum; b. Kejujuran, keterbukaan, komunikan; c. Nilai-nilai
kesejahteraan; d. Nilai-nilai kesopanan, harga-menghargai; e.Nilai diskresi
adalah mampu membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh
dikatakan/tidak dikatakan.
Perbedaan Etiket dan Etika
Etiket menitikberatkan sikap jasmaniah/lahiriah saja, misal: lewat di
depan orang tua/orang yang dihormati membungkukan badan. Sedangkan Etika
menitikberatkan sikap jasmaniah dan rohaniah. Contoh Lewat di depan orang
tua membungkukkan badan adalah tata krama pergaulan (etiket) dan oleh orang
lain dinilai baik karena telah menghormati orang tua (etika).
1.1.3.
Moral
Dari bahasa Latin Mores: aturan kesusilaan yang meliputi semua norma
untuk kelakuan, perbuatan, tingkah laku yang baik. Ada dua macam moral:
a.
Moral Murni: ada pada setiap manusia sebagai suatu pengejawantahan dari
pancaran Ilahi (hati nurani)
b.
Moral Terapan: didapat dari ajaran berbagai filosofis agama, adat yang
menguasai pemikiran manusia.
Moral adalah kepahaman/pengertian mengenai hal yang baik dan tidak baik
sedangkan Etika adalah tingkah laku manusia mental dan fisik mengenai halhal yang sesuai dengan moral itu. Obyek etika adalah pernyataan-pernyataan
moral. Dr. Cony Semiawan mengatakan bahwa manusia ada 2 tipe yaitu:
a.
b.
1.1.4.
Kode Etik
menerangkan
berbagai
norma,
peraturan,
pernyataan
Etika Keluarga
Biomedis
Etika Profesi
Bisnis
Etika Politik
Hukum
Etika Ling.Hidup
Ilmu Pengetahuan
Norma sopan santun, hanya berlaku berdasarkan suatu kebiasaan yang dapat
berkembang dan berubah sesuai dengan situasi. Sedangkan norma sopan
santun berdasarkan kesepakatan disebut konvensi.
b.
Norma hukum, adalah norma yang mengatur tata nilai dan bila dilanggar
pelakunya dapat dituntut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Etika khusus adalah penerapan etika umum dalam kegiatan profesi, misalnya
Etika Guru, Etika Sekretaris, Etika Dokter, Etika Bisnis, Etika Wartawan,
Etika khusus berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan masing-masing profesi.
Etika Individual (pribadi) Etika ini menyangkut kewajiban dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri. Sedangkan Etika Sosial adalah membicarakan
mengenai kewajiban, individual dan etika sosial saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain. Etika ini menyangkut hubungan manusia
dengan manusia, baik secara perorangan dan langsung maupun secara
bersama dan dalam bentuk kelembagaan (keluarga, masyarakat dan negara).
Tujuan etika sosial adalah untuk menggugah kesadaran kita akan tanggung
jawab kita sebagai manusia dalam kehidupan bersama dalam segala
dimensinya.
1.4.
Etika Profesi
Etika ini memberi arah dan petunjuk untuk membentuk kepribadian
hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam
suatu kegiatan tertentu yang menuntut keahlian, sementara orang lain melakukan
hal yang sama sebagai sekedar hobi, senang-senang, untuk mengisi waktu luang.
Dengan demikian orang yg profesional adalah orang yg tahu akan keahlian dan
keterampilannya, meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya
itu, hidup dari profesinya, dan bangga akan pekerjaanya itu.
kepada
kepentingan
masyarakat.
Artinya
lebih
1.6.
kepadanya harus bertanggung jawab terhadap hasil atau dampak dari pada
pekerjaannya. Adapun syarat-syarat suatu profesi adalah :
1.6.1. Melibatkan kegiatan intelektual
1.6.2. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
1.6.3. Memerlukan persiapan profesional dan bukan sekedar latihan.
1.6.4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
1.6.5. Menjanjikan karir hidupdan keanggotaan yang permanen.
1.6.6. Mementingkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.
1.6.7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin kuat
1.6.8. Menentukan baku standar sendiri, dalam hal kode etik.
1.7.
Penutup
Kesimpulan
1. Etika adalah Ilmu
yang
membicarakan
tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana yang dinilai
tidak baik.
Apa perbedaan antara etika, moral dan etiket serta kode etik?
2.
3.
4.
5.
PERKULIAHAN KE 3 - 4
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan dengan benar sejarah teknik kimia, visi misi teknik kimia.
2. Menjelaskan dengan benar kompetensi dan lapangan kerja lulusan teknik
kimia serta sertifikasi profesi teknik kimia.
Pokok Bahasan : Etika Profesi Teknik Kimia
Deskripsi Singkat : Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari sejarah, visi misi
dan tujuan profesi teknik kimia, kompetensi dan lapangan kerja lulusan teknik
kimia dan sertifikasi profesi teknik kimia serta bagaimana lulusan teknik kimia
mampu untuk mengolah data yang diperoleh dari berbagai sumber sesuai dengan
kebutuhan
I.
Bahan Bacaan
1. Susanto, A.B. 1997. Profesionalisme Image. Grasindo. Jakarta
2. Surhim, Abdul Wahid. Etika Profesional
Menurut Guru besar teknik kimia UGM Yogyakarta, Prof. Ir. I Made
Bendiyasa,Msc.PhD, mengemukakan bahwa profesi teknik kimia sudah
dimulai sejak tahun 1888. Jelaskan asal mula terbentuknya teknik kimia.
2.
10
BAB II
ETIKA PROFESI TEKNIK KIMIA
2.1.
Msc. PhD, mengemukakan bahwa profesi teknik kimia sudah dimulai sejak tahun
1888, dan istilah chemical engineer telah dikenal melalui technical circles sekitar
tahun 1880. pada waktu itu, chemichal engineer adalah mechanical engineer
yang mempunyai pengetahuan peralatan proses kimia atau forman pabrik kimia
dengan pengalamannya di pabrik kimia, tetapi dari segi pendidikannya dalam
bidang terkait sangat kurang, atau applied chemist, yang mempunyai pengetahuan
reaksi skala besar.
Hal itu dikatakan oleh staf pengajar jurusan teknik kimia fakultas teknik
UGM, ketika menyampaikan pidato pengukuhannya sebagai guru besar pada
fakultas teknik UGM dalam siding Majelis Guru Besar (MGB) dibalai senat
Bulaksumur Yogyakarta, Rabu (21/12). Menurut Prof Bendiyasa, profesi teknik
kimia pada awalnya dapat dikatakan sebagai penghubung antara kimia murni dan
teknik mesin. Teknik kimia pada waktu itu, ditujukan untuk membuat produk
suatu hasil reaksi kimia di laboratorium menjadi produk yang bernilai komersial
pada skala industri.
Dari beberapa definisi, teknik kimia tidak dapat dipisahkan dari proses dan
peralatan. Oleh karena itu, teknik kimia umumnya menganalisis bermacammacam proses yang terjadi di industri kimia melalui beberapa satuan operasi yang
terkait. Maka, disamping aspek keselamatan, bidang kesehatan dan lingkungan
juga harus dipertimbangkan, yang biasanya digabung menjadi satu dan sering
disingkat dengan safety, healt and chemical engineer (SHE).
Dikemukakan oleh prof Bendiyasa, perkembangan industri, teknologi,
maupun masyarakat, beberapa tahun ini sangat cepat. Maka untuk menghadapi
masalah-masalah tersebut, pendidikan teknik kimia harus memperhatikan basic
sciences, chemical engineer sciences, integrated system design dan holistic
11
thinking. Karena itulah, lulusan pendidikan teknik kimia yang penekanannya pada
basic principles diharapkan dapat berperan pada berbagai bidang. Seperti industri
kimia, minyak dan gas, makanan dan minuman, farmasi, medical technology,
environmental technology, automotive technology, micro-electronics, electronics
and anvanced materials, biotechnology, industri baja, perusahaan konsultan, serta
institusi pendidikan penelitian.
2.2.
Berpikir
secara
sistematis
berdasarkan
logika
ilmu
pengetahuan
2)
3)
b.
2.
b.
Mampu
merancang
dan
melakukan
percobaan
serta
mampu
d.
12
e.
f.
g.
h.
i.
Sadar akan pentingnya desain dan operasi yang aman, sadar akan
tanggung jawabnya sebagai sarjana terhadap lingkungan yang
meliputi prinsip-prinsip pengembangan keberlanjutan dan pengertian
tentang pengaruh solusi rekayasa dalam konteks budaya, masyarakat
dan global.
j.
k.
l.
o.
2.3.
13
produk,
studi
kelayakan
proses
dan
ekonomi,
Pengembangan proses dan operasi pabrik uji coba (pilot plant operation).
b. Mampu mengoperasikan industri proses dan mengorganisir sumber
daya manusia yang meliputi: Manajemen produksi dan pemeliharaan,
pengendalian proses (process control), Perlindungan lingkungan dan
produksi bersih, keamanan Proses, dan penanganan bahan-bahan dan
limbah berbahaya;
c. Mampu berinovasi dan berfikir kreatif dalam rangka mengembangkan
industri proses secara integrasi yang meliputi : Pelayanan penjualan dan
pelayanan teknis, penelitian pasar (Market Research), Bantuan teknis
(Technical Assistance) dan penelitian.
2. Kompetensi skill kimia analisis
a. Mampu membuat berbagai macam larutan (reagen); b. Mampu
menangani (menyimpan) bahan kimia; c. Mampu merawat peralatan
analisis; d. Mampu melakukan analisis kualitatif secara konvensional e.
Mampu melakukan analisis kuantitatif secara konvensional; f. Mampu
merawat dan mengoperasikan berbagai alat instrument analisis; g.
Mampu menyusun dan mengarsipkan laporan hasil pengujian; h. Mampu
melakukan sampling untuk analisis; i. Mampu melakukan penelitian j.Dll
2.4.
14
utama dari pendidikan Teknik Kimia adalah mencetak sarjana yang mampu
merancang dan mengoperasikan peralatan proses secara handal, efisien dan
produktif. Karena itu, tidaklah terlalu mengherankan bahwa pemakai terbesar
sarjana teknik kimia adalah industri proses, khususnya industri kimia Indonesia
berusaha meningkatkan peran industri di dalam menopang perekonomian nasional
yang sebelumnya didominasi oleh bidang pertanian, industri, khususnya industri
kimia yang dikembangkan di Indonesia ini diarahkan antara lain untuk:
1.
2.
Mengolah bahan baku menjadi produk jadi atau setengah jadi untuk bahan
baku industri yang lain, baik untuk konsumen dalam negeri maupun ekspor.
Adapun bahan bakunya, yaitu:
a. Hasil hutan/perkebunan; pulp,kertas,karet Ban; b. Hasil minyak bumi
(Gas), LNG, LPG, Methanol, PTA, Serat sintesis. Berbagai macam bahan
baku plastik dan polimer, benzene dan lain-lain hasil produk industri
petrokimia, ammonia, carbon black, dll, c. Hasil tambang, Semen, Tawas.
15
16
17
4)
Analisa ekonomi
Perusahaan didirikan dengan tujuan utama mencari keuntungan,
18
19
dibandingkan dengan yang lama yang telah diketahui kelemahankelemahannya, sehingga bisa diperbaiki pada pabrik yang baru. Dengan
melihat tugas yang berat tersebut, seorang mahasiswa calon insinyur Teknik
Kimia haruslah menyadari bahwa masa kuliah dalah masa pembekalan
dirinya sendiri dengan ilmu keteknikan dan pengalaman dalam bidang yang
lain, pengalaman ini sering menjadi bekal utama untuk sukses berkarya
setelah lulus. Oleh karena itu, pengalaman yang dapat membentuk pribadi
perlu dikembangkan. Misalnya, kepemimpinan dan hubungan antara manusia.
2.6.
Sertifikasi profesi
Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dimulai oleh Pengurus Pusat
masa bakti 1994-1999, menyelenggarakan apa yang disebut sebagai program
Insinyur Profesional. Dalam program ini, akan diperkenalkan kedalam
masyarakat; sebutan (Gelar) profesi yang baru,yaitu Insinyur dan sertifikat
keprofesionalan yang baru,yaitu Insinyur Profesional.
Seperti diketahui ada perbedaan,: Gelar Akademis yaitu gelar yang
diperoleh setelah menamatkan pendidikan akademis,seperti sarjana hukum
(SH),atau Sarjana Farmasi (SF),serta gelar akademis Lanjutan seperti S-2
(Magister) dan S-3 (Doktor) yang menunjukkan tingkat kemampuan
akademis
Pengacara/Notaris/Jaksa/Hakim,atau
penyandang
gelar
akademis
Apoteker,Yaitu
yang
sebutan
mempraktekan
hasil
bagi
para
pendidikan
20
Sertifikat Keprofesionalan
Selajutnya PPI akan pula meluncurkan sertifikat keprofesionalan
21
a)
b)
c)
b.
Tertransformasikan
PII
menjadi
organisasi
profesi
yang
22
a.
Manfaat Nasional:
Berkembangnya sistem pembinaan anggota PII sebagai bagian
sumber daya profesionalisme nasional yang selalu dimutakhirkan
sesuai perkembangan IPTEK; a. Terwujudnya perlindungan bagi
masyarakat
atas
keselamatan
kerja
dan
mutu
pekerjaan
keinsinyuran;
pertanggungjawaban
b.
Terbentuknya
jalur
Manfaat Perorangan:
1) Adanya pengakuan yang resmi dan berlaku secara nasional
terhadap kompetensi, keahlian dan kemampuan keinsinyuran dari
seseorang yang menyandang sertifikasi IP; 2). Tersedianya
kesempatan peningkatan kompetensi, keahlian ,dan kemampuan itu
melalui pembinaan keprofesian yang berkelanjutan; 3). Tersedianya
jalur profesi sebagai jalur jenjang karier,disamping jalur struktual
dan manajemen, sehingga lebih meningkatkan kesetiaan seseorang
pada profesi, yang kembali akan meningkatkan keprofesionalan
orang tersebut; 4). Terdapatnya kemudahan untuk turut serta dalam
proyek-proyek
pembangunan
keinsinyuran
bila
persyaratan
23
rekrutmen
insinyur,
2).
Terciptanya
iklim
mendorong
insinyur
untuk
makin
menekuni
dan
keabsahan
sebutan
profesi
insinyur
24
b. Sasaran kelembagaan :
1) Tergalangnya kemampuan organisasi PII untuk mengelola
program
Insinyur
profesional
secara
mapan
dan
berkelanjutan;
2) Terbentuknya kemampuan organisasi PII untuk menjadi
sumber data informasi keinsinyuran Indonesia yang selalu
mutakhir dan bahkan selalu online;
3) Tersedianya sarana pendukung bagi anggota dalam upaya
mereka untuk senantiasa mengikuti perkembangan IPTEK,
terutama sarana pelatihan;
4) Terdukungnya Badan Akreditasi Nasional Depdikbud
dalam mengakreditasi pendidikan tinggi teknik dan
pertanian sehingga menghasilkan lulusan yang mempunyai
dasar pengetahuan profesi, terutama dalam memberikan
masukan berupa hasil tinjauan dari sudut pandang pemakai
(user) produk dan jasa keinsinyuran.
2.8.
Persyaratan Sertifikasi
Calon IP dapat disertifikasi menjadi IP setelah memenuhi persyaratan:
1. Mempunyai dasar pengetahuan (Knowledge based) Profesi keinsinyuran.
Pada dasarnya secara universal, dasar pengetahuan (Knowledge based)
profesi keinsinyuran adalah apa yang diperoleh seseorang ketika
mengikuti dan menamatkan pendidikan kesarjanaan ilmu teknik atau
pertanian. Namun, dalam konteks situasi dan kondisi dunia pendidikan
tinggi di Indonesia, maka untuk pelaksanaan program IP perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
Cakupan kurikulum
Kurikulum pendidikan tinggi teknik dan pertanian harus dapat
mencakup semua dasar pengetahuan yang diperlukan seseorang
untuk memungkinkannya terjun berprofesi di dunia keinsinyuran.
Berdasarkan kurikulumnya itu, sarjana teknik dan pertanian harus:
1) Mempunyai kualifikasi kesarjanaan
25
dapat
melaksanakan
penelitian
dan
(3).
Dapat
menggunakan
nalar
dalam
dasar
profesi
adalah
organisasi
profesi
26
pertanian
harus
terjamin
mutunya.
Disamping
hubungan
dengan
para
pemakai
insinyur
dan
bahwa
perguruan
tinggi
itu
27
dasar
keprofesian
ataupun
yang
mutu
f) Jalur artikulasi
Di Negara-negara lain, seseorang yang bukan sarjana
dimungkinkan untuk menjadi IP, yaitu setelah ia menempuh
suatu jalur peningkatan pengetahuan dasar yang rigorous
untuk hal itu, yang disebut jalur artikulasi. Di Indonesia pun
sampai akhir dasawarsa 50-an dikenal gelar insinyur
praktek bagi mereka yang articulated ini. Karena anggaran
dasar PII menyatakan bahwa keanggotaan PII hanya terbuka
bagi para sarjana, maka pada saat ini jalur artikulasi untuk IP
belum
atau
tidak
dimungkinkan.
Namun
melihat
28
Harus tercatat
Agar dapat menarik pelajaran yang optimum dari pengalamannya,
seseorang
harus
melakukan
dokumentasi
yang
baik
atas
Harus terstruktur
Agar dapat mencapai
pengalaman
seseorang
tingkat
dalam
kompetisi
yang
melaksanakan
diperlukan,
tugas-tugas
29
yang
cukup
memenuhi
persyaratan
Bakuan
Syarat
Bakuan
Kompetensi
(competency
menilai
tata
keseimbangan
yang
menyeluruh
dari
yang
menunjukkan
bidang-bidang
kegiatan
30
Tiap Unit Kompetensi dirinci terlebih lanjut atas elemenelemen Kompetensi, yang menjelaskan kegiatan-kegiatan apa
saja
yang
dilakukan
dalam
Unit
Kompetensi
yang
bersangkutan.
(b) Uraian Kegiatan
Selanjutnya setiap Elemen Kegiatan dirinci atas berbagai
uraian kegiatan, yang menjelaskan untuk kerja yang dapat
dinilai secara obyektif dalam Elemen Kompetensi yang
bersangkutan, untuk mendapat nilai kompetensi seorang calon
Insinyur Profesional.
(c)
Kompetensi,
penguasaannya
atas
yaitu
dengan
Unit-unit
menunjukkan
Kompetensi.
Telah
semuanya;
b.
(tujuh)
Unit
Kompetensi
31
Prinsip-Prinsip Dasar
Prinsip-Prinsip Dasar kode etik Insinyur, yaitu :
1) Mengutamakan keluhuran budi;
2)
3)
4)
b.
Tuntutan sikap
Terdapat tujuh tuntutan sikap dalam kode etik Insinyur, yaitu:
1) Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan,
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat;
2) Insinyur
Indonesia
senantiasa
bekerja
sesuai
dengan
kompetensinya;
3) Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat
dipertanggung jawabkan;
32
4)
Insinyur
Indonesia
senantiasa
menghindari
terjadinya
Penutup
Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
33
PERKULIAHAN KE 5 6
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.
I. Bahan Bacaan :
1. Anonim. 1999. Pengembangan Kepribadian. Semarang.
2. Grinder, A, 1978, Adolescence. New York: John Willey & Sons
3. Steven J.Stein, Ph.D, Howard E.book, M.D. 2000, Ledakan EQ 15
Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Bandung: Penerbit
Kaifa.
4. Santoso, R. 1998. Pengembangan Kepribadia. Jakarta: LPK Jakarta.
5. John Robert Power, Sekolah Pengembangan Pribadi, 1985. Jakarta:
Yayasan Multi Ayu.
6. Susanto, A.B. 1997. Profesionalisme Image. Jakarta: Grasindo.
7. Winarti, Euis. 1999. Pengembangan Kepribadian, Jakarta.
34
BAB III
TEKNIK PENGENALAN DIRI DAN UMPAN BALIK
kemampuan
seseorang
untuk
mengenali
dirinya
sendiri
(self
35
Sehingga pada bab ini mempelajari siapa Anda, artinya mengenal diri
sendiri baik secara fisik maupun psikis. Mengenal diri sendiri secara fisik artinya
mengenal diri sendiri seperti: nama, alamat, tempat tinggal, hobby, pekerjaan dan
lain sebagainya. Sedangkan mengenal diri sendiri secara psikis artinya seseorang
mengenal diri sendiri seperti: tingkah laku baik yang jelek maupun yang baik.
Dengan mengenal diri kita merupakan langkah awal untuk menjelajahi dan
memahami diri kita dan untuk berubah. Tanpa mengenal diri sendiri, kita tidak
mungkin bisa mengendalikan sesuatu yang tidak kita kenal.
Secara umum tujuan pengenalan diri adalah mengembangkan kesadaran
mengenai diri sendiri dan sekaligus mengembangkan kemampuan untuk
menampilkan diri tanpa mengganggu keberadaan orang lain. Secara khusus
Tujuan pengenalan diri adalah agar seseorang (individu) dapat mengenali aspekaspek positif dan aspek negatif. Dapat pula mengenali kelebihan dan potensi
positif yang ada pada dirinya, sekaligus mengetahui hal-hal negatif pada dirinya.
Dengan demikian seseorang dapat mengoptimalkan potensi dirinya secara penuh
dalam mencapai tujuan hidupnya. Secara khusus pula pengenalan diri juga
bertujuan agar seseorang mampu dan bisa mengakui adanya kelebihan dan
kekurangan pada diri setiap orang, mengakui adanya persamaan hak, kewajiban
dan derajat dirinya dengan orang lain.
Manfaat mengenal diri sendiri adalah sebagai dasar dijadikan umpan balik
untuk melakukan perubahan terhadap tingkah laku secara perlahan-lahan. Untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan pada diri sendiri, maka digunakan teknik
Jendela Jouhary. Manfaat mengenali diri sendiri :
1. Dapat Mengetahui apa yang dibutuhkan dalam hidup ini
2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pribadi
3. Dapat memanfaatkan pengetahuan diri untuk menunjang cita-cita
4. Dapat mengetahui mengapa menjadi sukses dan gagal dalam suatu hal
5. Dapat merencanakan masa depan secara lebih terarah
Untuk mendapatkan hal tersebut di atas maka perlu melakukan pengenalan diri:
a.
36
Tingkah
laku
kita;
2).
Cara
berfikir
kita;
3).
Cara
Analisa siapa saya dan siapa saya menurut pikiran saya penting karena : 1).
Melalui analisa ini seseorang dapat mengetahui mengenal dirinya sendiri;
2). Melalui analisa ini seseorang dapat mengetahui apa yang ia kehendaki;
3). Melalui analisa ini seseorang dapat mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dan bagaimana ia mengembangkan aspek-aspek diri itu; 4).
Menampilkan gaya hidup yang sesuai dengan konsep dirinya. 5).
Menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berarti penyesuaian yang
khusus.
Metode pengenalan diri merupakan suatu cara yang membantu kita dalam
melihat diri kita, APA, SIAPA, MENGAPA, dan BAGAIMANA kita. Socrates
seorang filsuf Yunani mengemukakan Gnothi Seauton yang artinya Kenalilah
Diri Sendiri. Pengenalan diri maksunya adalah memperoleh pengetahuan
tentang totalitas diri yang tepat dengan menyadari kekuatan (strengths) yang
dimiliki maupun kelemahan-(Weaknesses).
Dengan pengenalan diri kita akan mengetahui apakah kita sudah mencapai
perkembangan pribadi secara optimal, atau mencapai kematangan pribadi, serta
sikap-sikap yang dibutuhkan untuk menjalankan peran. Kondisi seperti ini akan
membantu mengadakan penyesuaian dengan lingkungan sosial, bila lingkungan
sosial menerima diri kita, akan membantu pengembangan kepribadian menjadi
pribadi yang matang.
III.2. Manfaat Pengenalan Diri
Manfaat
teknik
pengenalan
diri
akan
membantu
perkembangan
37
mengarahkan
seseorang
untuk
mengerti
kekuatan
dan
38
kesulitan
dalam
penyesuaian
diri
atau
berinteraksi
dengan
lingkungannya.
III.3. Teknik Pengenalan Diri
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pengenalan diri
yaitu :
introspeksi, melihat perilaku orang lain dan meminta umpan balik atau masukan
dari orang lain. Namun sebelum menetapkan dari tiga cara tersebut, pertama tama
yang harus dilakukan untuk peneganalan diri adalah menanamkan kesadaran
kedalam diri bahwa setiap orang mempunyai sejumlah ide, anggapan, keyakinan
dan nilai-nilai tertentu, yang disebut Sistem Nilai dan Asumsi atau disingkat
SINA. Sistem Nilai dan asumsi yang dimiliki setiap orang tersebut ada yang logis
dan ada yang tidak logis, berbeda-beda pada setiap orang dan bahkan ada sina
yang saling bertentangan antara satu orang dengan lainnya.
Sistem nilai dan asumsi pada seseorang terbentuk melalui proses belajar
pengalaman yang diperoleh dalam kehidupan seseorang, dan juga dari
kesimpulan-kesimpulan
terhadap
pengalaman-pengalaman
yang
dipernah
39
Unk
nown
Self
Unknown
I. Public Area
(daerah buta)
(daerah tersembunyi)
Bidang I disebut public area yaitu daerah aktivitas bebas adalah daerah yang
kita ketahui bersama (diri sendiri dan orang lain); contoh: nama,
alamat dan pekerjaan.
Pengetahuan yang direpresentasikan oleh jendela ini, bisa tidak hanya
mencakup informasi faktual, tapi juga perasaan saya, motif-motif
saya, perilaku-perilaku saya, keinginan, kebutuhan dan keinginan
saya. Setiap informasi yang menjelaskan tentang siapa saya
sebenarnya. Ketika saya pertama kali bertemu dengan seseorang yang
baru, ukuran pintu dari kuadran pertama ini tidak begitu besar, karena
hanya sedikit waktu untuk saling bertukar informasi. Pada saat proses
saling kenal berlanjut, tirai jendela ini semakin terbuka ke bawah atau
ke kanan, sehingga memberikan lebih banyak informasi ke dalam
jendela yang terbuka, seperti yang akan dijelaskan berikut.
Bidang II disebut blind spot yaitu daerah buta yaitu daerah di mana kita tidak
mengetahui tetapi orang lain mengetahui, contoh: hal-hal/perbuatan
yang tidak kita sadari, tetapi orang lain justru mengetahui.
40
Sebagai contoh, ketika kita makan di restaurant, saya bisa saja tidak
mengetahui bahwa ada sisa makanan yang menempel di wajah saya.
Informasi ini terletak pada kuadran samar saya karena anda bisa
melihatnya, tapi saya tidak bisa. Jika anda kemudian menceritakan
kepada saya bahwa ada sesuatu di wajah saya, maka tirai jendela akan
terbuka ke kanan, sehingga memperluas daerah kuadran terbuka.
Sekarang, saya mungkin memiliki banyak hal samar lainnya yang
lebih kompleks. Sebagai contoh, mungkin dalam percakapan kita
yang sedang berlangsung, anda merasakan kurangnya kontak mata.
Anda mungkin tidak mengatakan sesuatu, karena anda tidak ingin
membuat saya malu, atau anda mungkin berkesimpulan sendiri
bahwa saya sedang tidak jujur. Maka masalahnya adalah, bagaimana
saya bisa mengetahui informasi ini, karena ini akan mempengaruhi
tingkat kepercayaan yang sedang berkembang di antara kita?
Bagaimana saya bisa belajar lebih banyak tentang diri saya?
Sayangnya, belum ada jawaban yang tersedia. Saya mungkin
merasakan sedikit kebimbangan pada diri anda, dan mungkin bisa
menimbulkan sebuah pertanyaan. Tapi siapa yang tahu jika saya
benar-benar menanyakan sesuatu dan jawaban anda terhadap
pertanyaan itu sudah cukup jelas.
Bidang III disebut hidden area atau daerah tersembunyi adalah daeah di mana
kita mengetahui tetapi orang lain tidak mengetahuinya, contoh : halhal rahasia/pribadi/privacy.
Sebagai contoh, saya belum menceritakan kepada anda tentang rasa
es krim favorit saya. Informasi ini terdapat dalam kuadran
tersembunyi saya. Kemudian saya mengatakan kepada anda bahwa
saya menyukai es krim rasa Ben and Jerrys Cherry Garcia, maka
dengan demikian saya menarik tirai jendela tersebut ke bawah,
memindahkan
informasi
dalam
kuadran
tersembunyi
dan
41
untuk anda. Jika kita sudah saling kenal dan saling mempercayai satu
sama
lain,
maka
saya
akan merasa
lebih
nyaman
dalam
mengungkapkan rincian yang lebih dekat tentang diri saya. Proses ini
disebut pembukaan diri.
Bidang IV disebut unknown area merupakan daerah yang kita (diri sendiri dan
orang lain) sama-sama tidak mengetahui, contoh: mimpi-mimpi kita,
trauma-trauma, hal-hal yang kita repress (tekan) di bawah kesadaran.
Luas (besarnya) masing-masing bidang tidak bisa ditentukan, tergantung
kepentingan dan pribadi masing-masing. Kita bisa mempersempit atau
mengurangi daerah yang tidak kita ketahui dengan menggunakan teknik
introspeksi dan feedback (umpan balik), atau menggunakan psikotes untuk
mengungkap ketidaksadaran (biasa dilakukan psikolog).
How I view myself
(Bagaimana Saya memandang diri sendiri)
Positive Aspects
Negative Aspects
__________________
__________________
__________________
__________________
__________________
__________________
__________________
__________________
__________________
__________________
Sifat yang sering muncul ketika hendak melakukan pekerjaan adalah sifat
pesimisme, maka dalam hal ini ada sepuluh petunjuk untuk mengatasi pesimisme:
1. Kalau anda semakin mengharapkan kegagalan maka semakin besar
kemungkinannya anda ditimpa kegagalan sebagai akibat pengharapan anda
yang negatif. Oleh karena itu setiap saat selalulah berpikir positif.
Pengharapan dan optimisme mengundang keberhasilan.
2. Cobalah mencari sesuatu yang positif walaupun dalam kegiatan yang tak
menyenangkan. Dengan berbuat demikian anda akan meningkatkan apa yang
42
43
III.4. Penutup
Kesimpulan
1. Pengenalan diri adalah salah satu cara untuk membentuk konsep diri.
2. Manfaat mengenal diri sendiri adalah Dapat Mengetahui apa yang
dibutuhkan dalam hidup ini, dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
pribadvitas bebas), dapat memanfaatkan pengetahuan diri untuk
menunjang cita-cita, dapat mengetahui mengapa menjadi sukses dan
gagal dalam suatu hal, dapat merencanakan masa depan secara lebih
terarah
3. Joe Luft dan Harry Ingham (konsep Johari Window) ada empat ranah
(domain) dari daerah kesadaran dalam diri seseorang yakni 1. publik area
(daerah aktifitas bebas); 2. Blind spot (daerah buta); 3. Hidden area
(daerah tersembunyi); 4. Unknown area (area tidak diketahui)
Tes/Umpan Balik (Soal-Soal Latihan)
1. Jelaskan menurut anda, apa pentingnya mengenal diri sendiri?
2. Jelaskan gambaran teknik pengenalan diri sendiri menurut jendela
Jouhary?
3. Dengan teknik pengenalan diri sendiri akan membantu perkembangan
kepribadian seseorang yaitu membantu terciptanya citra diri berupa Self
Acceptance dan Self Concept, Jelaskan?
4. Tulislah aspek-aspek positif dan negatif pandangan Anda terhadap diri
anda sendiri?
5. Tulislah aspek-aspek positif-negatif teman-teman Anda di dalam secarik
kertas yang diberikan kepada Anda?
6. Bandingkan penilaian Anda dengan penilaian kelompok?
44
PERKULIAHAN KE 7
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.
2.
Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini Anda akan mempelajari bagaimana tips
melamar pekerjaan, dan menghadapi wawancara
I.
Bahan Bacaan :
1.
2.
3.
http://baguspemudaindonesia.blogdetik.com/2011/04/20/manusia-dantanggung-jawab/
4.
http://www.loker.web.id/tips/tips-melamar-pekerjaan.html
45
BAB IV
MELAMAR PEKERJAAN DAN TES WAWANCARA
4.1.
Melamar Pekerjaan
Menurut Ir. Baharuddin, Direktur HRD Multi Niaga Group (Tribun Timur,
Selasa 12 Mei 2009) bahwa; Pencari kerja cenderung mengabaikan persiapan dan
pembentukan mental menjadi karyawan, mereka sibuk dengan menyusun surat
lamaran dengan bahasa yang sempurna, model CV yang bagus, dll. Persiapan
mental justru menjadi sangat penting mengingat perekrutan karyawan oleh
perusahaan saat ini mengalami perubahan paradigma.
Perusahaan dalam merekrut karyawan tidak hanya melihat CV yang bagus,
pendidikan yang tinggi, sekedar penampilan yang baik, komunikatif, dll. Hal-hal
tersebut belum menunjukkan ciri bahwa mereka benar-benar mempersiapkan diri
dalam mencari pekerjaan. Ini sesungguhnya hanya menjadi nilai tambahan bagi
seorang pencari kerja. Yang dibutuhkan saat ini adalah seseorang yang memiliki
karakter sebagai karyawan terbaik. Oleh karena itu, untuk sukses melamar
pekerjaan hal-hal yang patut ditampilkan adalah:
1. Tunjukkan bahwa anda adalah orang yang cerdas. Orang cerdas tidak diukur
dari pendidikannya yang tinggi atau prestasi akademiknya, tetapi diukur dari
seberapa besar memanfaatkan peluang untuk mengembangkan dirinya.
2. Tunjukkan bahwa anda bersedia bekerja melebihi kebutuhan.
3. Tunjukkan bahwa anda bisa mengantisipasi masalah dan mengambil
keputusan.
4. Tunjukkan bahwa anda bisa belajar dengan cepat.
5. Tunjukkan bahwa anda adalah orang yang memiliki komitmen.
6. Tunjukkan bahwa anda bisa fokus dalam bekerja.
7. Tunjukkan bahwa anda bisa bekerja dalam tim, anda bukan orang yang
individualis.
Bagian rekruitmen dalam perusahaan tentu punya banyak metode untuk
dapat memotret hal-hal tersebut. Oleh karena itu persiapan dengan melatih diri
46
Connectivitas
Seorang yang ingin bekerja dalam suatu perusahaan harus memperhatikan
secara seksama pekerjaan yang dibutuhkan dengan minatnya.
b.
Curriculum vitae
Salah satu syarat administrasi yang mutlak harus ada dalam melamar
pekerjaan adalah membuat CV yang baik dan jelas, tetapi resume yang
dilampirkan sebaiknya pernah bekerja minimal 3 tahun dalam perusahaan
sehingga tidak seperti kutu loncat.
c.
Product Knowledge
Posisi suatu perusahaan bagi pelamar sesungguhnya harus diketahui secara
menyeluruh apa yang menjadi jualan (product knowledge) bagi customer.
Terkhusus profil perusahaan.
d.
Times
Seseorang yang akan melakukan wawancara harus tepat waktu. Ketepatan
waktu itu sebaiknya 30 menit sebelum wawancara dimulai agar dapat
mengadaptasi keadaan dan suasana.
e.
Pshyco test
Pshycotest wajib bagi seorang pelamar bukan sesuatu yang baru, karena pada
umumnya setiap perusahaan melakukan pshycotest untuk dapat mengukur
kepribadian diri (personality) si Pelamar kerja tersebut.
f.
Simple Mind
Terkhusus dalam wawancara harus simple dalam menjawab dan mudah
dipahami. Hindari kalimat yang menjelek-jelekkan suatu perusahaan atau
tempat sebelumnya kita bekerja. Jangan over confidence pada saat
47
Mental
Pertama-tama kita harus menyiapkan mental, karena biasanya pada saat
menghadapi interview, kita akan merasa gugup. Jadi apa yang sudah kita
persiapkan menjadi lupa karena kegugupan tersebut.
2)
3)
References
Apa yang membuat kita dapat datang ke tempat/perusahaan itu, siapa yang
menyarankan atau memback up kita untuk menyakinkan bahwa kita
mempunyai kemampuan di tempat/perusahaan itu.
4)
Penampilan diri/performance
Penampilan kita akan sangat menentukan, baik dari kesehatan maupun dari
cara berpakaian yang kita kenakan pada saat interview.
5)
Body language
Gerak tubuh dan kata-kata yang diucapkan akan sangat membantu pada saat
interview, karena dari gerak tubuh akan terbaca bagaimana sifat dan sikap
kita.
6)
48
7)
49
Bagian putih ini membuat resume anda menarik, bersih dan mudah
dibaca sekaligus memberi tempat bagi pembaca untuk membubuhkan
catatan langsung pada resumemu. Gunakan kertas dan tinta yang sama
dengan surat lamarannya.
f)
Proof read ulang surat lamaran dan resume/C.V anda Pastikan bahwa
tidak ada kesalahan Tipografis, tatabahasa/ grammar, bahasa yang
diulang-ulang/repetitif, layout yang kurang rapi (miring atau tidak lurus)
ataupun kesalahan lain. Suatu kesalahan dalam ejaan saja bisa
menyebabkan anda kehilangan kesempatan yang penting untuk
memperoleh pekerjaan.
Wawancara
Di Indonesia tidaklah mudah untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.
2.
3.
50
51
dalam
berkomunikasi
menjawab
pertanyaan-pertanyaan,
daripada kebenaran atau isi dari jawaban yang diberikan. Selain itu
52
pertanyaan-pertanyaan
yang
diajukan
lebih
banyak
bersifat
masalah-masalah
kepribadian.
Wawancara
kerja
53
Penutup
Kesimpulan
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melamar pekerjaan menurut
Hikma Ola yakni connectivitas, curriculum vitae, product knowledge,
times, pshyco test, simple mind.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara yakni penampilan,
body language, sikap berdiri dan sikap duduk
Tes/Umpan Balik (Soal-Soal Latihan)
1. Uraikan secara singkat teknik melamar kerja?
2. Jelaskan 2 (dua) teknik wawancara yang biasa dipergunakan
perusahaan?
54
PERKULIAHAN KE 8
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.
Bahan Bacaan :
1.
2.
3.
http://baguspemudaindonesia.blogdetik.com/2011/04/20/manusiadan-tanggung-jawab
4.
http://rudybinary.blogspot.com/2012/10/tanggung-jawab-sosialperusahaan.html
5.
http://putama.blogspot.com/2012/11/etika-dan-tanggung-jawabsosial.html
6.
http://buggzilla.wordpress.com/2012/10/14/tanggung-jawab-sosialperusahaan
7.
https://www.academia.edu/7018653/Tanggung_Jawab_Sosial_Peru
sahaan
55
56
BAB V
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
5.1.
individu, tanggung jawab adalah suatu kewajiban yang tidak dapat diabaikan
begitu saja, karena sejak lahir kita telah mendapat tanggung jawab untuk menjadi
sosok makhluk yang baik dihadapan Sang Maha Pencipta, beranjak remaja kita
mempunyai tanggung jawab sebagai anak untuk menjaga nama baik keluarga,
dan beranjak dewasa kita memiliki tanggung jawab untuk membawa diri kita
menjadi pribadi yang utuh yang lebih baik, sekaligus sebagai pembuktian
terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil dari tanggung jawab yang telah kita
jalani.
Tanggung jawab menurut kamus bahasa Indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus
umum
bahasa
Indonesia
adalah
berkewajiban
menanggung,
memikul,
57
dari tanggung jawab. Padahal, semakin besar tanggung jawab yang kita pikul,
semakin cepat proses kematangan diri kita. Kalau ada orang yang tidak mau
mengemban tanggung jawab dan menghindari kesulitan, takut menghadapi
resiko, orang itu tidak akan mencapai kematangan dan kedewasaan. Semakin
tempaan, tantangan, dan tanggung jawab yang kita pikul. Tuhan tidak akan
pernah menyia-nyiakan orang seperti itu. Kita hidup dengan tanggung jawab.
Tanggung jawab menjadi ciri orang yang hidup. Orang yang tidak mau
mengemban tanggung jawab sama dengan mayat hidup yang berjalan.
5.2. Jenis-Jenis Tanggung Jawab
Tanggung jawab itu dapat dibedakan sebagai berikut, yaitu :
a.
ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga.
Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung
jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga
merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
c.
58
d.
Suatu kenyataan lagi, bahwa setiap manusia, tiap individu adalah warga
negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia
terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia
tidak dapat berbuat semaunya sendiri.
e.
perusahaan
atau Corporate
Social
dalam
59
3.
4.
masyarakat.
Tanggung jawab kebebasan memilih yakni tanggung jawab yang
diasumsikan bersifat sukarela.
Dari keempat tanggung jawab tersebut, tanggung jawab ekonomi dan
hukum dinilai sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki perusahaan.
Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi maka perusahaan dapat memenuhi
tanggung jawab sosialnya yakni dalam hal etika dan kebebasan memilih.
Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa organisasi bertanggung
jawab sosial, yaitu sebagai berikut :
a. Model Pemegang saham (Shareholder)
Pandangan tentang tanggung jawab social yang menyebutkan bahwa sasaran
organisasi yang utama adalah memaksimalkan keuntungan bagi manfaat para
pemegang saham. Lebih spesifik lagi, apabila keuntungan meningkat, maka
nilai saham perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham akan meningkat
juga.
b. Model Pihak yang berkepentingan (Stakeholder)
Teori tentang tanggung jawab sosial perusahaan yang mengatakan bahwa
tanggung jawab manajemen yang terpenting, kelangsungan hidup jangka
panjang (bukan hanya memaksimalkan laba), dicapai dengan memuaskan
keinginan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (bukan
hanya pemegang saham).
60
memenuhi
kewajibannya,
maka
perusahaan
tersebut
harus
61
62
a.
Manfaat bagi Perusahaan
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah. Kegiatan
perusahaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai kontribusi positif di
masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan
dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan lebih baik
di masa yang akan datang. Akibatnya, perusahaan justru akan memperoleh
tanggapan yang positif setiap kali menawarkan sesuatu kepada masyarakat.
Perusahaan tidak saja dianggap sekedar menawarkan produk untuk dibeli
masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang membawa perbaikan
masyarakat.
b.
63
persekutuan
modal,
didirikan
berdasarkan
perjanjian,
64
sebagai
biaya
perseroan
yang
pelaksanaannya
modal
bertanggung
jawab
untuk
menjaga
kelestarian
65
b.
c.
4. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER05/MBU/2007 Tahun 2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha
Milik
Negara
Dengan
Usaha
Kecil
Dan
Program
Bina
66
Program
Terbuka
dapat
kondisi
sosial
masyarakat
oleh
BUMN
melalui
Penutup
Kesimpulan
1. Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.
2. Jenis-jenis tanggung jawab: tanggung jawab terhadap diri sendiri,
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara juga terhadap Alloh swt.
3. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebagai bentuk kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai
67
68
PERKULIAHAN KE 8-9
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.
2.
I.
Bahan Bacaan :
1.
2.
3.
4.
5.
69
BAB VI
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF
6.1.
Pengertian Komunikasi
Prof Wilbur Schramm(1982) menyebutkan komunikasi dan masyarakat
adalah dua kata kembar yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab tanpa
komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat
maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi.
Harold D. Lasswell (Peletak dasar Komunikasi lewat Ilmu Politik)
mengatakan:
1.
2.
3.
( Book, 1980).
Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka ( Everett M. Rogers). Komunikasi adalah suatu proses di mana dua atau
70
lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya,
yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam ( D.
Lawrence Kincaid;1981)
Rogers mencoba mengspesifikasi hakikat suatu hubungan dengan adanya
suatu pertukaran informasi (pesan), di mana ia menginginkan adanya perubahan
sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian
dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi.
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas
pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal
ekspresi muka, lukisan, seni dan tekhnologi. (Shannon dan Weaver ; 1949)
6.2. Manfaat dan Tujuan serta fungsi Komunikasi
1. Manfaat Komunikasi
Kenapa komunikasi itu penting karena:
a.
b.
c.
d.
e.
Komunikasi dapat :
1) Mencerdaskan bangsa
2) Menjalin persahabatan
3) Sebagai integrasi nasional
4) Sebagai komiditi informasi
Komunikasi perlu dipelajari karena:
f.
Kita dapat memahami diri kita, dunia kita dan aspek-aspek dari
perilaku umat manusia.
g.
71
2. Tujuan Komunikasi
Berdasarkan Tujuan komunikasi dapat dipandang sebagai seni, ilmu
dan lapangan kerja:
a. Sebagai Seni:
- Bernilai estetika; karena dapt diterapkan dlm praktek komunikasi
mis; penulisan berita dan penyiaran dll.
- Fungsi hiburan (enjoy) mengisi waktu luang seseorang; mis nonton
televisi.
b.
c.
3. Fungsi Komunikasi
Adapun fungsi dasar komunikasi
a. Memberi informasi; b. Menghibur; c. Mendidik; d. Membentuk
pendapat umum
Sedangkan Fungsi Komunikasi (Goran Hedebro, 1982) adalah:
a.
animal comunication. Namun bukan komunikasi itu yang akan di bahas tetapi
Komunikasi Insani (human Comunication) atau biasa disebut komunikasi antar
manusia. Suatu komunikasi yang dilakukan oleh manusia yang satu dengan
manusia lainnya yang menjadi kajian Ilmu Sosial atau ilmu kemasyarakatan.
72
6.4.
Prinsip-Prinsip Komunikasi
Ada 3 prinsip ;
1.
2.
3.
Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menjauhi
sentuhan kedua lingkaran, atau cenderung mengisolasi lingkaran
masing-masing, maka komunikasi yang terjadi sangat terbatas, atau
bahkan gagal.
6.5.
Unsur-unsur Komunikasi
1.
message/content/informasi
3.
Media;
4.
Penerima/komunikan
Tipe Komunikasi
Antar
pribadi
(intepersonal
communication);
b.
73
(Mass Communication); e.
Komunikasi
Publik (Public
Communication)
Joseph A. DeVito; Prof Kom di City University Of New York Dalam
bukunya; Communicology (1982) membagi komunikasi atas 4:
a. Komunikasi Antar pribadi ; b. Komunikasi Kelompok Kecil; c.
Komunikasi Publik ; d. Komunikasi Massa
R. Wayne Pace dkk dari Brigham Young University dalam
buku
74
75
2.
Adegan (the Scene) Adegan dalam berkomunikasi adalah suatu faktor yang
menekankan hubungannya dengan lingkungan komunikasi, lewat simbol-
3.
simbol dan sering dibuat dengan berita, pesan, keterangan dan lain-lain.
Pelaku (the Agent) Pelaku adalah individu-individunya yang mengambil
bagian di dalam berkomunikasi. Penerima dan pengirim berita yang terlibat
4.
5.
76
b. Komunikasi horizontal
(1) Hubungan komunikasi antara pimpinan yang setingkat.
(2) Hubungan komunikasi antar pegawai.
6.8.2 Komunikasi ke Luar
Komunikasi ke luar bertujuan menjamin hubungan yang baik antara
karyawan maupun atasan dari suatu organisasi / perusahaan dengan pihak
luar, diwujudkan dengan telepon, berbicara langsung, atau dengan
pengiriman surat.
6.8.3 Komunikasi Verbal
Komunikasi telah menjadi, dan akan menjadi masalah nomor satu
dalam organisasi. Sebagai seorang pemimpin, Anda harus jelas dalam
menyampaikan pandangan Anda mengenai masa depan, harapan akan
prestasi kerja dan hasilnya.
1) Perhatikan respon orang terhadap pesan Anda. Sebagian besar yang
dipikirkan orang tidak akan diutarakan dengan nyata. Belajarlah untuk
membaca pikiran orang lewat ekspresi, mukanya, sikap tangan dan
kakinya. Paling penting dari semuanya itu adalah lihat matanya yang
akan memancarkan tanda kebingungan, ketidaksetujuan, tidak percaya,
menolak, atau pemahaman (tentang bahasa tubuh).
2) Bila merasa tidak yakin bahwa orang yang berbicara dengan Anda telah
memahami Anda, mintalah mereka untuk mengulangi pesan dengan
kata-kata mereka sendiri.
3) Harus jelas dan spesifik mengenai apa yang Anda katakan dan inginkan.
4) Kalau ada gangguan (noise), berbicara agak keras atau pindah ke
tempat yang lebih tenang. Gunakan gerakan tubuh untuk memperkuat
komunikasi verbal, terutama di tempat yang ribut.
5) Agar orang tetap memperhatikan Anda, atur irama suara Anda. Tibatiba berbicara keras atau lembut, cepat atau lambat menaikkan minat
pada apa saja yang Anda katakan; demikian juga dengan istirahat
sejenak sebelum atau sesudah pokok pembicaraan.
6) Pertahankan kontak mata dengan orang yang Anda ajak berbicara.
Ingat-ingat latar belakang budayanya. Dalam beberapa kebudayaan,
kontak mata yang berlebihan merupakan tanda tidak menghargai.
77
78
gunakan kata saya, bukan Anda. Misalnya, menurut saya hal itu tidak
benar jauh lebih baik daripada Anda keliru.
d) Bila atasan melontarkan kritik, belajarlah dari umpan balik. Bila
umpan balik itu tidak spesifik, tanyakan apa yang akan beliau lakukan
kalau masalah situasi yang sama.
e) Bila tidak pasti sejauh mana atasan mau menerima gagasan baru yang
penting, pertama lakukan hal ini secara tertulis. Dengan demikian
Anda dapat: (1) Menangani isu tadi dengan lengkap; (2) Memberi
f)
mempengaruhi.
Kemukakan gagasan Anda dengan ringkas dan jelas.
Anda harus percaya pada fakta dan opini Anda. Berbicaralah dengan
suara yang tegas. Bahasa tubuh Anda harus memperkuat keyakinan
Anda; condongkan tubuh ke depan dan pertahankan kontak mata
79
j)
masukan.
Bila tidak merasa pasti mengenai gagasan yang sedang didengarkan,
ulangi dengan kata-kata Anda sendiri. Hal ini akan memperkuat
80
kritik
pada
atasan
Anda.
Anda
tidak
dapat
mengajukan pertanyaan.
Katakan ya, mmm, atau saya mengerti, dan mengangguk sekali
7.
8.
waktu.
Jangan mengalihkan perhatian.
Bersabarlah, luangkan banyak waktu.
81
9.
Komunikasi yang efektif (Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss). Paling
tidak menimbulkan lima hal:
1) Pengertian; 2) Kesenangan; 3) Pengaruh pada Sikap; 4) Hubungan yang
disebut
kegagalan
komunikasi
primer
(primery
breakdown
in
communication). Untuk menghindari hal ini kita perlu memahami paling tidak
psikologi pesan dan psikologi komunikator.
Ad. 2) Kesenangan
Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan
membentuk pengertian. Ketika kita mengucapkan Selamat pagi, apa kabar?, kita
tidak bermaksud mencari keterangan. Komunikasi itu hanya dilakukan untuk
mengupayakan agar orang lain merasa apa yamg disebut Analisis Transaksional
sebagai Saya Oke Kamu oke, dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan.
Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab dan
menyenangkan. Ini memerlukan pengetahuan tentang komunikasi interpersonal.
Ad. 3) Mempengaruhi Sikap
Paling sering kita melakukan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain.
Khatib ingin membangkitkan sikap beragama dan mendorong jemaah beribadah
82
lebih baik. Politisi ingin mencipatakan citra yang baik pada pemilihnya untuk
masuk DPR. Guru ingin mengajak muridnya lebih mencintai ilmu pengetahuan.
Pemasang iklan ingin merangsang selera konsumen dan mendesaknya untuk
membeli. Sering jejaka ingin meyakinkan pacarnya bahwa ia cukup bonafit
untuk mencintai dan dicintai. Semua ini adalah komunikasi persuasif. Komunikasi
persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator,
dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikan. Persuasi didefenisikan
sebagai proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan
menggunakan manipulasi dengan psikologis sehingga orang tersebut bertindak
seperti atas kehendaknya sendiri.
Ad. 4) Hubungan Sosial yang Baik
Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang
baik. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin
berhubungan dengan orang lain secara positif. William Schutz (1996) merinci
kebutuhan sosial ini ke dalam 3 hal : inclusion, control, affection. Kebutuhan
sosial adalah kebutuhan menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion),
pengendalian dan kekuasaan (control), dan cinta serta kasih sayang (affection).
Secara singkat, kita ingin bergabung dan berhubungan dengan orang lain,kita
ingin mengendalikan dan dikendalikan, dan kita ingin mencintai dan dicintai.
Kebutuhan sosial ini hanya dapat dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang
efektif.
Bila orang gagal menghubungkan interpersonal, apa yang terjadi? Kata
Vance Packard (1974) ia akan menjadi agresif, senang berkhayal, dingin, sakit
fisik dan mental, dan menderita fight syndrome (ingin melarikan diri dari
lingkungan). Bila kegagalan menimbulkan pengertian disebut kegagalan
komunikasi primer, gangguan hubungan manusiawi yang timbul dari salah satu
pengertian adalah kegagalan komunikasi sekunder (secondary breakdown).
Supaya manusia tetap hidup secara sosial, ia harus terampil dalam memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi interpersonal seperti
presepsi interpersonal dan hubungan interpersonal.
83
Ad 5) Tindakan
Persuasi sebagai komunikasi untuk mempengaruhi sikap. Persuasi juga
ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki. Komunikasi untuk
menimbulkan pengertian yang memang sukar, tetapi lebih sukar lagi
mempengaruhi sikap. Jauh lebih sukar lagi mendorong orang untuk bertindak.
Tetapi efektivitas komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan
komunikan.
Menimbulkan tindakan nyata memang indikator efektivitas yang paling
penting. Karena untuk menimbulkan tindakan, kita harus berhasil lebih dulu
menanamkan pengertian, membentuk dan mengubah sikap atau menumbuhkan
hubungan yang baik. Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi.
Ini bukan saja memerlukan pemahaman tentang seluruh mekanisme psikologi
yang terlibat dalam proses komunikasi, tetapi juga faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku manusia.
Adapun cara mengirim pesan yang efektif:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
6.10.
84
perasaan seseorang yang dijelaskan melalui gerak dan sikap badan. Apa yang
orang katakan kepada anda seringkali sangat berbeda dengan apa yang mereka
pikirkan atau rasakan. Bahasa tubuh dapat dengan tepat menafsirkan jalan
pikiran orang lain melalui gerak isyarat mereka. Bahasa tubuh yaitu
komunikasi tanpa kata-kata yang akan mengajarkan:
1) Bagaimana mengetahui apakah seseorang tengah berbohong
2) Bagaimana membuat diri anda lebih disukai
3) Bagaimana mendapatkan kerjasama dari orang lain
4) Bagaimana membawakan wawancara dan merampungkan perundingan
bisnis secara berhasil (Allan Pease : Ahli International dalam hal
Bahasa Tubuh)
Riset menunjukkan bahwa ketika kita berkomunikasi dengan tatap muka, kurang
dari 10% dampak berasal dari kata yang kita ucapkan. Lebih dari 90% dampak
ditentukan oleh komunikasi non verbal, yang mencakup ekspresi wajah, kontak
mata, mimik gerak kaki, postur tubuh, jarak tubuh, pakaian, penampilan, nada
85
suara, duduk dan berdiri tegak juga tercermin pada saat tepuk tangan, pelukan,
usapan, menunduk, menggigit bibir, membungkuk, kecepatan suara , berjalan
pincang, tatapan muka, gerakan tangan, dll.
Jika anda ingin menjadi komunikator yang efektif , anda harus selaras.
Artinya bahasa tubuh dan nada suara harus sesuai dengan apa yang anda katakan.
Misal, jika ingin percaya diri, anda harus kelihatan dan terdengar demikian. Anda
harus mengucapkan kata yang tepat, jika menginginkan orang percaya pada anda.
Dale G. Leathers menyebutkan enam alasan mengapa pesan nonverbal sangat
penting:
Pertama,
Kedua,
Ketiga,
Keempat,
Kelima,
Keenam,
6.11.
Penutup
Kesimpulan
1.
2.
Manfaat
komunikasi
adalah
mencerdaskan
bangsa,menjalin
86
4.
2.
3.
4.
5.
87
PERKULIAHAN KE 10
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.
2.
Bahan Bacaan :
1.
2.
3.
4.
5.
com/2009/01/11/mengelola-konflik-dalam-upaya- tim.htm)
http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1943506pengertian-kerja-sama/#ixzz2ddfhL9CA
88
BAB VII
MENGELOLA KONFLIK DALAM UPAYA MEMBANGUN KERJASAMA
TIM
7.1.
Pengertian Konflik
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku
maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu
pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk
komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan
bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interest) dan interpretasi. Bagi
pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya
adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi
efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.
Menurut Ross bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah
yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan
perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin
menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif.
Apa yang dimaksud dengan konflik? Konflik bisa berarti macam-macam.
Menurut Webster, konflik adalah fight, battle atau struggle. Konflik bisa juga
berarti ketidaksepakatan. Selain itu konflik juga bermakna perbedaan kepentingan
atau ketidaksesuaian antara pihak yang terlibat. Konflik terdiri dari 4 jenis, yaitu:
1. Intrapersonal conflict, yaitu konflik yang terjadi dalam diri sendiri. Konflik
dapat berupa emosi maupun nilai-nilai dalam kehidupan. Misalnya ketika Anda
bimbang dalam memiih antara berkata jujur atau berbohong.
2. Interpersonal conflict, yaitu konflik yang terjadi dengan orang lain. Misalnya
dalam hubungan antara suami dan istri.
3. Intragroup conflict, yaitu konflik yang terjadi dalam suatu kelompok. Misalnya
perbedaan pendapat yang terjadi dalam suatu grup /organisasi
4. Intergroup conflict, yaitu konflik yang terjadi antar kelompok. Misalnya antara
manajemen dan serikat pekerja.
89
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara
dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar
anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
7.2.
Jenis Konflik
Terdapat berbagai macam jenis konflik, tergantung pada dasar yang
digunakan untuk membuat klasifikasi. Ada yang membagi konflik atas dasar
fungsinya, ada pembagian atas dasar pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, dan
sebagainya.
1. Konflik Dilihat dari Fungsi
Berdasarkan fungsinya, Robbins (1996:430) membagi konflik menjadi dua
macam, yaitu: konflik fungsional (Functional Conflict) dan konflik disfungsional
(Dysfunctional Conflict). Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung
pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki kinerja kelompok, sedangkan
konflik disfungsional adalah konflik yang merintangi pencapaian tujuan
kelompok.
Menurut Robbins, batas yang menentukan apakah suatu konflik fungsional
atau disfungsional sering tidak tegas (kabur). Suatu konflik mungkin fungsional
bagi suatu kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang lain. Begitu
pula, konflik dapat fungsional pada waktu tertentu, tetapi tidak fungsional di
waktu yang lain. Kriteria yang membedakan apakah suatu konflik fungsional atau
disfungsional adalah dampak konflik tersebut terhadap kinerja kelompok, bukan
pada kinerja individu. Jika konflik tersebut dapat meningkatkan kinerja kelompok,
walaupun kurang memuaskan bagi individu, maka konflik tersebut dikatakan
fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut hanya memuaskan individu
saja, tetapi menurunkan kinerja kelompok maka konflik tersebut disfungsional.
90
tujuan
yang
berbeda
dan
masing-masing
berupaya
untuk
mencapainya.
e. Konflik antar organisasi (conflict among organizations). Konflik ini terjadi jika
tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif bagi
organisasi lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya yang sama.
f. Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda (conflict among
individuals in different organizations). Konflik ini terjadi sebagai akibat sikap
atau perilaku dari anggota suatu organisasi yang berdampak negatif bagi
anggota organisasi yang lain. Misalnya, seorang manajer public relations yang
menyatakan keberatan atas pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis.
3. Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur Organisasi
Winardi (1992:174) membagi konflik menjadi empat macam, dilihat dari
posisi seseorang dalam struktur organisasi. Keempat jenis konflik tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki
kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan
bawahan.
91
b. Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjandi antara mereka yang memiliki
kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi. Misalnya, konflik antar
karyawan, atau antar departemen yang setingkat.
c. Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang biasanya
memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi
sebagai penasehat dalam organisasi.
d. Konflik peran, yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih
dari satu peran yang saling bertentangan. Di samping klasifikasi tersebut di
atas, ada juga klasifikasi lain, misalnya yang dikemukakan oleh Schermerhorn,
et al. (1982), yang membagi konflik atas: substantive conflict, emotional
conflict, constructive conflict, dan destructive conflict.
7.3.
Penyebab Konflik
Menurut Robbins (1996), konflik muncul karena ada kondisi yang
b.
dan
derajat
ketergantungan
antara
kelompok.
Penelitian
92
(subsistem) yang saling berkaitan atau saling tergantung (inter dependence) satu
sama lain dan dalam proses kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu (Kast dan
Rosenzweigh, 1974). Sub-subsistem yang saling tergantung itu adalah tujuan dan
nilai-nilai (goals and values subsystem), teknikal (technical subsystem),
manajerial (managerialsubsystem), psikososial (psychosocial subsystem), dan
subsistem struktur (structural subsystem).
Dalam proses interaksi antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya
tidak ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara individu
pelaksananya. Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik antar individu
maupun antar kelompok dalam organisasi. Banyak faktor yang melatar belakangi
93
kita
harus
menghindari
konflik,
apalagi
menguburnya,
karena
94
95
tidak berbuat apa pun semata demi menghindari konflik yang membahayakan
karena sudah cenderung destruktif.
Menurut Kreitner dan Kinicki (1995) dalam mengelola konflik ada 5 gaya antara
lain:
a.
Integrating
(Problem
Solving).
Dalam
gaya
ini
pihak-pihak
yang
(forcing)
karena
menggunakan
legalitas
formal
dalam
menyelesaikan masalah. Gaya ini cocok digunakan jika cara-cara yang tidak
populer hendak diterapkan dalam penyelesaian masalah, masalah yang
dipecahkan tidak terlalu penting, dan waktu untuk mengambil keputusan
sudah mepet. Tetapi tidak cocok untuk menangani masalah yang menghendaki
partisipasi dari mereka yang terlibat. Kekuatan utama gaya ini terletak pada
minimalnya waktu yang diperlukan. Kelemahannya, sering menimbulkan
kejengkelan atau rasa berat hati untuk menerima keputusan oleh mereka yang
terlibat.
96
97
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Merencanakan pelaksanaannya
Agar dalam mengelola konflik mendapatkan hasil positif, maka ada 5 prinsip
memelihara hubungan posistif selama konflik :
(a)
(b)
(c)
98
(d)
tidak ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara individu
pelaksananya. Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik antar individu
maupun antar kelompok dalam organisasi. Banyak faktor yang melatarbelakangi
munculnya ketidakcocokan atau ketegangan, antara lain: sifat-sifat pribadi yang
berbeda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang buruk, perbedaan nilai, dan
sebagainya. Perbedaan-perbedaan inilah yang akhirnya membawa organisasi ke
dalam suasana konflik. Agar organisasi dapat tampil efektif, maka individu dan
kelompok yang saling tergantung itu harus menciptakan hubungan kerja yang
saling mendukung satu sama lain, menuju pencapaian tujuan organisasi.
Namun, sebagaimana dikatakan oleh Gibson, et.al. (1997:437), selain
dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan
konflik. Hal ini terjadi jika masing-masing komponen organisasi memiliki
kepentingan atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak saling bekerjasama satu sama
lain. Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa
peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut. Konflik
tersebut mungkin tidak membawa kamatian bagi organisasi, tetapi pasti dapat
menurunkan kinerja organisasi yang bersangkutan, jika konflik tersebut dibiarkan
berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu keahlian untuk mengelola konflik
sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi.
Konflik merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Secara
personal kita mengalami konflik dalam rumah tangga. Dalam hubungan yang luas,
konflik terjadi dalam hubungan sosial, ekonomi, dan politik, seperti tawuran
pelajar, konflik industri dan agraria, konflik etnis dan sektarian, hingga konflik
antar negara.
Jika dikelola, konflik sebenarnya memiliki nilai positif bagi interaksi
manusia. Masalahnya pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk
mengelola konflik sering tidak dimiliki oleh mereka yang terlibat konflik ataupun
yang menangani konflik. Akibatnya konflik tidak hanya tidak berhasil dikelola,
dalam banyak kasus bahkan memperparah konflik yang terjadi.
99
dan setiap orang di dunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri melakukan
segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. Secara
alamiah, manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, baik sesama
manusia maupun dengan makhluk hidup lainnya.
Begitupun Anda,
dalam
aktivitas
usahanya
setiap
orang
selalu
membutuhkan kehadiran dan peran orang lain. Tidak seorang pengusaha atau
wirausaha yang sukses karena hasil kerja atau usahanya sendiri.
Karena dalam kesuksesan usahanya, pasti ada peran orang atau pihak lain.
Oleh karena itu, salah satu kunci sukses usaha adalah sukses dalam kerja sama
usaha. Kerja sama pada intinya menunjukkan adanya kesepakatan antara dua
orang atau lebih yang saling menguntungkan, sebagaimana dua pengertian kerja
sama di bawah ini:
1.
Moh. Jafar Hafsah menyebut kerja sama ini dengan istilah kemitraan, yang
artinya adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih
dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prisip
saling membutuhkan dan saling membesarkan.
100
2.
H. Kusnadi mengartikan kerja sama sebagai dua orang atau lebih untuk
melakukan aktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang diarahkan
kepada suatu target atau tujuan tertentu. Dari pengertian kerjasama di atas,
maka ada beberapa aspek yang terkandung dalam kerja sama, yaitu:
a.
Dua orang atau lebih, artinya kerja sama akan ada kalau ada minimal
dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan. Oleh karena itu, sukses
tidaknya kerjasama tersebut ditentukan oleh peran dari kedua orang atau
kedua pihak yang bekerja sama tersebut.
b.
Aktivitas, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut terjadi karena
adanya aktivitas yang dikehendaki bersama, sebagai alat untuk mencapai
tujuan dan ini membutuhkan strategi (bisnis/usaha).
c. Tujuan/target, merupakan aspek yang menjadi sasaran dari kerjasama
usaha tersebut, biasanya adalah keuntungan baik secara financial maupun
nonfinansial yang dirasakan atau diterima oleh kedua pihak.
d. Jangka waktu tertentu, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut dibatasi
oleh waktu, artinya ada kesepakan kedua pihak kapan kerjasama itu
berakhir. Dalam hal ini, tentu saja setelah tujuan atau target yang
dikehendaki telah tercapai.
Sebuah tim adalah gabungan dari berbagai karakter manusia. Sebuah tim
101
Penutup
Kesimpulan
1.
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan
pihak
lain
dengan
menghancurkannya
atau
Jenis konflik dilihat dari fungsi, fihak yang terlibat didalamnya, dilihat
dari posisi dalam struktur organisasi
3.
4.
(smoothing),
Dominating
(forcing),
avoding(taktik
menghindar), compromising.
5.
6.
102
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.
2.
Ciri-ciri
berprestasi,
Bahan Bacaan :
1. Abu Ahmadi, cet 2, 1998, Psikologi Umum, PT Rineka Cipta, Jakarta
2. Agus Suyanto, cet II, 1981, Psikologi Umum, Penerbit Aksara Baru,
Jakarta
3. Bimo Walgito, cet I, 1981, Pengantar Psikologi Umum, Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta
4. Winardi, J, 2001, Motivasi dan Permotivasian dalam Manajemen, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
103
8.1.
dahulu memaparkan tentang makna motif dan motovasi itu sendiri. Motif sering
diartikan dengan dorongan. Sedangkan dorongan akan berbentuk tenaga yang
merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sesuatu. Dalam hal ini motif
merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah
laku, dan dalam perbuatannya mempunyai tujuan tertentu.
Crow A. (1983) mengartikan bahwa motif adalah suatu keadaan yang
menyebabkan seseorang mampu melakukan dan mengarahkan sesuatu perbuatan
atau aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu.
As'ad (1986) berpendapat bahwa motif didefinisikan sebagai need atau
kebutuhan, want atau keinginan. Drivers atau dorongan atau impuls dalam diri
manusia. Motif diarahkan pada tujuan yang mungkin disadari atau mungkin tidak
disadari.
Gerungan (1983) menyatakan bahwa motif itu mempunyai pengertian
yang mencakup semua penggerak, alasan-alasan, dorongan-dorongan dalam diri
manusia untuk melakukan suatu perbuatan.
Ruch (dalam Ancok dan Raismin, 1989) menyatakan bahwa motif, sebagai
kondisi internal yang komplek yang mendorong dan mengarahkan individu
kepada tujuan tertentu.
Atkinson (diambil dari Mulyadi, 1989) mengungkap motif, merupakan
suatu disposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk mencapai tujuan tertentu :
tujuan ini dapat berupa prestasi, afiliasi ataupun kekuasaan.
Teevan dan Smith (1967), motivasi adalah konstruksi yang mengaktifkan
perilaku, sedangkan komponen yang lebih spesifik dari motivasi yang
berhubungan dengan tipe perilaku tertentu disebut motiv.
Menurut Klien dan Maher mengatakan makin tinggi tingkat pendidikan
akan mempengaruhi tingkat kebutuhan individu tersebut. Individu yang
pendidikannya rendah dalam hal ini menuntut pemenuhan kebutuhan pokok atau
dasar
dalam
memperjuangkan
kehidupannya.
Sedangkan
individu
yang
104
105
fisik, mengatasi rintangan atau memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing
melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain.
Lebih lanjut Atkinson (1984) mengatakan bahwa individu yang tinggi
motivasi berprestasi, namun tinggi dalam kecemasannya ada kecenderungannya
untuk realistis. Faktor kecemasan dalam diri individu akan mempengaruhi
perilakunya dalam manifestasi motivasi berprestasi yang diaktualisasikan.
McClelland dalam bukunya Memacu Masyarakat Berprestasi (1983)
membedakan tiga kebutuhan yang ada pada manusia, yaitu : kebutuhan berprestasi
atau n-Ach, kebutuhan untuk berkuasa n-Afiliation, dan kebutuhan untuk
berafiliasi atau n-Afiliation. Ia mengatakan bahwa motivasi berprestasi di dalam
menyeleksi suatu aktivitas atau pekerjaan yaitu dengan usaha aktif, sehingga
memberikan hasil yang terbaik. n-Ach, ini akan mencerminkan dalam perilaku
individu yang selalu mengarah pada suatu keunggulan. Seseorang yang memiliki
motivasi berprestasi yang tinggi akan menyukai tugas-tugas yang menantang,
bertanggung jawab, dan terbuka untuk umpan balik yang memperbaiki prestasi
inovatif-kreatif.
McClelland
(Myron
Weiner, 1984)
menyatakan
bahwa
motivasi
berprestasi diberi nama Virus mental yaitu n-Ach ("Need for Achievement"). Virus
mental terjadi pada diri seseorang, cenderung orang itu akan bertingkah laku
secara giat. Dengan menambah n-Ach seseorang akan menjadi bertambah giat dan
tekun dalam berupaya, tidak hanya sekedar mencari keuntungan, namun berupaya
lebih keras agar mencintai pekerjaan, untuk mendapat kepuasan dalam hidup.
McClelland and Heckhausen menyatakan bahwa motivasi berprestasi
adalah motif yang mendorong individu dalam mencapai sukses dan bertujuan
untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu
dengan membandingkan prestasinya sendiri sebelumnya maupun dengan prestasi
orang lain.
Menurut Atkinson (1959), adalah kecenderungan seseorang mengadakan
reaksi untuk mencapai tujuan dalam suasana kompetisi, demi mencapai tujuan
yaitu apabila prestasi yang dicapai melebihi aturan yang lebih baik dari
sebelumnya. Khususnya yang menantang dan mempunyai reward yang bersifat
106
arah dan tujuan untuk sukses sebagai ukuran terbaik. Sebagai proses psikologis,
motivasi berprestasi dipengaruhi oleh dua faktor (Martianah 1984 : 26).
a. Faktor Individu (intern)
Individu sebagai pribadi mencakup sejumlah aspek yang saling berkaitan.
Motivasi berprestasi sebagai salah satu aspek psikis, dalam prosesnya dipengaruhi
oleh faktor individu, seperti :
1. Kemampuan
Kemampuan adalah kekuatan penggerak untuk bertindak yang dicapai oleh
manusia melalui latihan belajar. Dalam proses motivasi, kemampuan tidak
mempengaruhi secara langsung tetapi lebih mendasari fungsi dan proses
motivasi. Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi biasannya juga
mempunyai kemampuan tinggi pula.
2. Kebutuhan
Kebutuhan adalah kekurangan, artinya ada sesuatu yang kurang dan oleh
karena itu timbul kehendak untuk memenuhi atau mencukupinya. Kehendak itu
sendiri adalah tenaga pendorong untuk berbuat sesuatu atau bertingkah laku.
3. Minat
Minat adalah suatu kecenderungan yang agak menetap dalam diri subjek untuk
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung
dalam bidang itu (Winkel 1984: 30). Minat juga menjadi penyebab dari suatu
keaktifan dan berhasil daripada keikutsertaannya dalam keaktifan tersebut.
4. Harapan/Keyakinan
Harapan merupakan kemungkinan yang dilihat untuk memenuhi suatu
kebutuhan tertentu dari seseorang/individu yang didasarkan atas pengalaman
yang telah lampau; harapan tersebut cenderung untuk mempengaruhi motif
pada seseorang (Moekijat 1984 : 32). Seseorang anak yang merasa yakin akan
107
sukses dalam ulangan akan lebih terdorong untuk belajar giat, tekun agar dapat
mendapatkan nilai setinggi-tingginya.
b. Faktor Lingkungan (ekstern)
Menurut Mc. Clelland (1987 : 89-90; 128-133) beberapa faktor lingkungan
yang dapat membangkitkan motivasi berprestasi adalah:
1. Adanya norma standar yang harus dicapai
Lingkungan secara tegas menetapkan standar kesuksesan yang harus dicapai
dalam setiap penyelesaian tugas, baik yang berkaitan dengan kemampuan
tugas,
perbandingan
dengan
hasil
yang
pernah
dicapai
maupun
108
3.
4.
sendiri yaitu dorongan untuk bertindak efisien dan kebutuhan untuk berprestasi
secara baik. Ciri-cirinya adalah siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
akan berusaha mencoba setiap tugas yang diberikan meskipun sulit untuk
dikerjakan. Sebaliknya yang bermotivasi rendah, akan enggan melakukan tugas
yang diberikan apabila ia tahu bahwa dirinya tidak mampu melakukannya, tanpa
ada usaha.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi diungkapkan
oleh Mc. Clelland dikutip dalam Wahidin (2001) adalah :
1). Mempunyai keinginan untuk bersaing secara sehat dengan dirinya sendiri
maupun dengan orang lain.
2). Mempunyai keinginan bekerja dengan baik.
3). Berfikir realistis, tahu kemampuan serta kelemahan dirinya.
4). Memiliki tanggung jawab pribadi
5). Mampu membuat terobosan dalam berfikir
6). Berfikir strategis dalam jangka panjang
7). Selalu memanfaatkan umpan balik untuk perbaikan.
Motivasi berprestasi dibandingkan dengan menggunakan standar keunggulan
motivasi berprestasi. Menurut Heckhausen (dalam Haditono 1979 : 8). Ada tiga
standar keunggulan motivasi berprestasi, yaitu standar keunggulan dalam :
a)
109
b)
c)
motivasi berprestasi tinggi maka pada waktu lain pun akan memiliki motivasi
berprestasi tinggi pula, walaupun tidak dalam semua hal. Motivasi untuk
berprestasi bersifat tetap, tidak disadari, dan tidak mudah melemah oleh faktorfaktor situasional, seperti kesukaran pekerjaan/tugas atau berfungsinya insentif.
Motivasi berprestasi ini dapat dimiliki dalam gradasi yang tinggi, namun dapat
juga dalam gradasi yang rendah (Stipek, dalam Wolfoolk, 1994:342). Mussen et
al. (1994:289) menjelaskan bahwa motivasi dan perilaku berprestasi tidak konstan
dalam semua tugas dan situasi. Variasi tersebut dapat terjadi pada satu bidang
subjek ke bidang lain atau dari satu periode waktu ke periode berikutnya. Dalam
mengerjakan suatu projek misalnya, mungkin saja seseorang nampak sangat tekun
110
3.
4.
8.6.
untuk dapat mencapai tujuan dan bertahan ketika menghadapi rintangan. Weiner
(1972) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi terdiri atas empat komponen.
Pertama, Menyukai aktivitas yang prestatif dan mengaitkan keberhasilan
dengan kemampuan dan usaha keras. Individu akan merasa puas dan bangga atas
keberhasilannya sehingga akan berusaha keras untuk meiningkatkan segala
kemungkinan untuk berprestasi. Ketika mengerjakan tugas ia lebih didorong oleh
harapan untuk sukses daripada untuk menghindari gagal (Heckhausen, 1967).
Kedua. Beranggapan bahwa kegagalan disebabkan oleh kurangnya usaha.
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan merasa marah pada diri sendiri
dan merasa menyesal apabila prestasi yang dicapai tidak sebaik apa yang
diharapkan, karena ia seharusnya dapat mencapai prestasi yang tinggi kalau ia
berusaha lebih keras lagi (Madina, 1998).
Ketiga. Selalu menampilkan perasaan suka bekerja keras dibanding
individu lain yang mempunyai motivasi berprestasi rendah. Hal ini menjadikan
ketangguhan individu dalam menjalankan tugas. Ia akan memelihara kualitas
kerja yang tinggi untuk menyelesaikan tugas dengan sukses, untuk dapat
mencapai prestasi terbaik yang dapat diraihnya dan mengungguli orang lain
(Heckhausen, 1967).
111
Penutup
Kesimpulan
1. Motivasi berprestasi dirumuskan pertama kali oleh Henry Alexander
Murray motivasi berprestasi adalah daya penggerak untuk mencapai
taraf prestasi belajar yang setinggi mungkin demi pengharapan kepada
dirinya sendiri.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi adalah faktor
individu
(intern)
yakni:
kemampuan,
kebutuhan,
minat,
PERKULIAHAN KE 12
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
112
1.
Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari bermacammacam pandangan untuk memperoleh pengertian dasar tentang stress, penyebab
timbulnya stress. Dengan timbulnya berbagai macam stress, bagaimana cara
mengatasi sehingga tidak terjadi stress baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam lingkungan kerja.
I. Bahan Bacaan:
1.
Anoraga, Panji & Sri Suyati. 1995. Psikologi Industri & Sosial.
Jakarta: Pustaka Jaya.
2.
3.
4.
5.
113
Ketika Anda membaca bahan bacaan berikut, gunakanlah pertanyaanpertanyaan berikut ini untuk memandu Anda:
1. Menjelaskan pengertian stress ?
2. Menjelaskan sumber dan penyebab timbulnya stress?
3. Menjelaskan cara mengatasi stress?
BAB IX
114
peristiwa atau keadaan yang sulit diatasi oleh individu bersangkutan. Stress adalah
bagian integral dari hidup, kita tidak bisa lepas dari padanya, sebagaimana yang
dinyatakan oleh Selye (1973) dalam Sahlan Asnawi mengatakan bahwa
Kebebasan mutlak dari stress adalah kematian.
115
116
9.2.
sumber penyebab stress. Tetapi, tidak semua jenis stressor memang dapat dijauhi.
Menurut Pandji Anoraga dan Sri Suyati (1995:150) untuk menghindari terkena
stress, seseorang harus menghindari munculnya stressor :
1. Tidak merasa dihargai
Kurangkan tuntutan-tuntutan untuk menerima penghargaan dari pihak lain atas
apa yang telah dilakukan. Upayakan untuk secara pribadi menikmati hasil
kerja atau daya upaya dengan kebanggaan sewajarnya. Kalaupun orang lain
mengesankan sikap tidak peduli dengan hasil yang dicapai, yakinlah bahwa
orang itu hanya pura-pura cuek.
2. Tidak memiliki tujuan
Sesuatu kegiatan yang dilakukan tidak memiliki tujuan merupakan sangat
potensial timbulnya stress. Yakinkan diri Anda bahwa tidak melakukan sesuatu
dengan sia-sia.
3. Persoalan keluarga
Kunci untuk mengurangkan kemungkinan munculnya persoalan keluarga yang
utama adalah keterbukaan dan kesediaan untuk selalu mewujudkan itikad
berdialog dalam mengatasi persoalan yang muncul.
4. Berbagai kebutuhan yang tidak terpenuhi
Kebutuhan yang tidak terpenuhi adalah stressor yang ganas. Perlukanlah dan
butuhkanlah sesuatu hanya hal-hal yang sanggup dipenuhi.
Dengan
memahami kemampuan diri adalah hal yang mutlak diperlukan agar tidak
selalu kecewa.
5. Kurang waktu
117
Agar tidak sampai kekurangan waktu, kita dituntut untuk mengatur waktu dan
merencanakan segala sesuatu dengan cermat.
6. Kebosanan
Rasa bosan lantaran situasi yang monoton dan bagai tidak mengalami tahap
perbaikan bisa menimbulkan stress berlarut-larut. Situasi kebosanan dapat
dikurangkan dengan cara mengeluhkesahkannya pada orang terdekat tanpa
harus terlalu membebani lawan atau kawan bicara atau dengan mendekatkan
diri kepada Tuhan sang pencipta.
7. Perubahan yang terlalu sering terjadi
Perubahan yang muncul bisa disebabkan oleh faktor dari luar ataupun dari
dalam diri sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut anggap saja suatu perubahan
identik dengan membaiknya keadaan walau mungkin sering malah sebaliknya.
8. Rasa tidak aman
Stressor ini dapat diatasi jika seseorang mempunyai partner atau teman tetap
dalam hidup, kawan dekat, atau sahabat.
9. Pertentangan dengan orang lain
Pergaulan memang membuka peluang munculnya pertentangan dengan orang
lain.
bergaul. Perkembangan taraf toleransi dan kepedulian seseorang terhadap halhal di luar diri, maka pertentangan dengan orang lain punya kemungkinan
untuk dihindarkan.
9.3.
Gejala Stress
1. Nervous mannerism (nervous); b. Anxiety (gelisah); c. Irritability and
excitabilith (mudah marah); d. Excessive talking (berbicara berlebihan); e.
Constant fatigue (kelelahan); f. Boredom (rasa bosan); g. Poor
concertration (konsentrasi rendah); h. Frekuent headaches, stomach upsets,
muscle tremors,. (sakit kepala, sakit perut, otot bergetar); i.Feeling of
isolation (merasa terisolasi); j.Increased smoking and drinking (banyak
merokok dan minum); k. Change in eating habits (merupakan kebiasaan
makan);
l.
Sudden
gain
or
loss
of
weight
(berat
badan
118
Sumber Stress
Sumber stress menurut Northeraft dalam Sahlan (2002:79) menemukan
119
suatu keadaan di mana kita harus mengambil keputusan. Pada umumnya kita
cenderung menghindarkan diri. Untuk itu sebenarnya kita bisa mempersiapkan
diri menghadapi stress. Berikut ini beberapa hal yang dapat mencegah stress:
1. Kenalilah hal-hal yang ada pada kita yang memungkinkan menjadi
sumber stress.
2. Mengatur waktu dengan baik. Untuk mengurangi stress akibat tekanan
waktu, maka tetapkan tujuan berdasarkan skala prioritas, bedakan antara
apa yang harus kita lakukan dan apa yang ingin kita lakukan.
3. Menjaga kesehatan tubuh. Kesehatan tubuh yang prima akan menghindarkan penyakit fisik maupun mental. Dengan keadaan badan yang
sehat kita mampu mengeluarkan energi dengan baik dan cukup dalam
menghadapi masalah.
4. Miliki sikap dan gaya hidup yang sehat. Makan teratur dengan makanan
yang sehat dan seimbang, hindarkan dan kurangi merokok, olah raga
teratur, tidur teratur.
5. Bersikap tegas berusaha berkata TIDAK untuk hal-hal yang tidak kita
inginkan.
6. Kemampuan berfikir rasional objektif.
7. Kembangkan harga diri yang sehat. Kenali kelemahan dan kelebihan
yang kita miliki.
8. Mempunyai teman dekat atau orang yang kita percaya. Teman yang
mampu mendengan keluh kesan dan membantu mencarikan jalan keluar.
9.6.
120
tersebut:
1. Perkuat harapan
Mempunyai harapan berarti mempercayai dan bertindak seakan-akan apa yang
diinginkan sebenarnya dapat dicapai. Harapan adalah melihat, mempersepsi,
dan menginterpretasikan kondisi hidup sedemikian rupa sehingga anda
percaya bahwa yang ingin dimiliki anda miliki adalah mungkin untuk anda
pegang, miliki atau capai.
Sebaliknya ketiadaan harapan berarti mempercayai dan bertindak seakan-akan
apa yang anda inginkan tidaklah mungkin untuk diperoleh. Ketiadaan harapan
mendasari semua kegagalan, kekecewaan, keputusasaan, dan kehilangan. Dari
ketiadaan harapan muncullah kekesalan, depresi, dan kelambanan.
Untuk
memiliki harapan de Vries dalam Face terdapat empat syarat dasar yaitu :
a. Kita harus mempunyai pikiran yang jelas mengenai apa sesungguhnya
yang kita inginkan.
b. Kita harus merasa bahwa kita memiliki energi memadai untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
c. Kita harus merasa bahwa kita memiliki bakat, keterampilan dan
kemampun untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
d. Kita harus merasa bahwa kita akan mampu mendapatkan apa yang kita
inginkan bila kita menggunakan energi dan menerapkan kemampuan kita
terhadap tugas.
2. Keterhubungan
Keterhubungan adalah pengaruh yang memelihara dan secara sosial
mendukung
keluarga,
kawan-kawan,
tetangga,
organisasi
komunitas,
dukungan sosial adalah salah satu sumber terbesar untuk melepaskan stress.
Keluarga yang akrab dan ikatan sosial yang tercipta oleh komunikasi
121
kehidupan ketika kehidupan itu datang dan menikmatinya dari saat ke saat.
Kehati-hatian mendorong kita untuk hidup seolah-olah setiap saat itu penting,
yang berarti bahwa setiap saat harus diperhatikan, dijaga, diterima dan
dihargai.
sesuatu sebagaimana segala sesuatu itu eksis tanpa usaha untuk menyangkal,
mengubah, atau menyimpangkannya. Kehati-hatian diartikulasikan melalui
lima prinsip dasar, yaitu :
a
b. Tanpa penilaian,
tersebut baik atau buruk, membantu atau menghambat, atau dapat diterima
atau tidak dapat diterima.
c
122
Penutup
Kesimpulan
1. Stress dapat diartikan sebagai ketegangan fisik maupun psikis yang
biasanya berlangsung jangka waktu tertentu yang ditimbulkan oleh
suatu peristiwa atau keadaan yang sulit diatasi oleh individu
bersangkutan.
2. Penyebab timbulnya stress: tidak merasa dihargai, tidak memiliki
tujuan, persoalan keluarga, berbagai kebutuhan yang tidak terpenuhi,
kurang waktu, kebosanan, perbuatan yang terlalu sering terjadi, rasa
tidak aman, dan pertentangan dengan orang lain.
123
perkembangan
karir,
hubungan
dalam
organisasi,
124