Anda di halaman 1dari 11

Referensi Wasteks

http://fajrinviolita.blogspot.com/2013/02/segi-tiga-ipteks.html?m=1
https://prezi.com/m/8-alquaa5mxl/integritas-dan-aspek/
https://www.slideshare.net/mobile/ssuser200d5e/integritas-ipteks
http://oneforallindo.blogspot.com/2015/11/makalah-integritas-dan-aspek-etika.html?m=1
INTEGRITAS DAN ASPEK ETIKA IPTEKS
Pendahuluan
Integritas menurut Khalid Yaakub (1982) merupakan proses menyatupadukan secara budaya
dan sosial kelompok-kelompok sosial yang berbeda-beda kepada satu unit yang mempunyai identiti
yang umum dan tersendiri. Sedangkan menurut MohdSalleh Lebar (1998), integrasi yang diterima
atau yang biasa dikehendaki ramai adalah satu proses yang coba menyatupadukan masyarakat
majmuk atau pelbagai kaum dan mewujudkan pula pembentukkan kebudayaan kebangsaan atau
nasional yang tersendiri dikalangan mereka. Dari pernyataan diatas kita dapat mengambil garis besar
tentang pengertian integritas yaitu suatu “proses menyatupadukan”.
Frase “Etika Ipteks” jika diuraikan, Ipteks merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan
Teknologi dan Seni. Sedangkan pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah
“Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat
dengan perkataan moral yang merupa¬kan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk
jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghin¬dari hal-hal tindakan yang buruk.
Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelas¬kan tentang pembahasan
Etika, sebagai berikut:
• TerminiusTechicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu
pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
• Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat)
yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik
dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:
1. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The
principles of morality, including thescience of goodandthenature of theright)
2. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan
manusia. (The rules of conduct, recognize in respectto a particularclass of human actions)
3. Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral seba¬gai individual. (The science
ofhumancharacter in its ideal state, and moral principles as of an individual)
4. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu
sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan
menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan
pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk
berdirisendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai¬-nilai atau norma-norma
yang dikaitkan dengan etika.
Dengan demikian “Integritas dan Aspek Etika Ipteks” dapat kita artikan sebagai proses
menyatupadukan secara budaya dan sosial kelompok-kelompok sosial yang berbeda-beda kepada satu
unit yang mempunyai identiti yang umum dan dalam lingkup prinsip-prinsip moral dalam penggunaan
ilmu,teknologi dan seni.
A. Integritas Ipteks Dalam Dunia Segitiga
Sebagaimana yang telah kita ketahui integritas merupakan menyatupaduakan atau
menyatukan. Sehingga Integritas Ipteks Dalam Dunia Segitiga memiliki maksud menyatukan atau
menyatupadukan Ilmu, teknologi dan seni dalam dunia segitiga. Frase “Dunia Segitiga” disini
adalah sebagai berikut:
Gambar diatas adalah gambar dunia segitiga yang terdiri dari Imam, Ihsan, Insan. Yang
termasuk imam yaitu; Moralitas, Intelektuakitas, dan sensibilitas. Yang termasuk ihsan yaitu;
Etika, Filsafat, dan Estetika. Dan, yang termasuk dalam insan yaitu; Teknologi, Sains, dan Seni.
Jika kita mencermati gambar tersebut, keberadaan insan manusia berhubungan dengan erat
dengan ihsan dan imam. Kata “ihsan” berkaitan dengan keikhlasan berbuat atau berkarya oleh
karena kita sebagai manusia merasa didalam pengawasan yang maha kuasa pencipta alam semesta
ini. Jadi hal ini merupakan kesadaran batin yang terekspresi dengan sendirinya oleh karena kita
sebagai insane sadar dan faham makna keberadaan diri kita sendiri yang diamanahkan mengelola
dan memelihara alam semesta ini. Adapun kata “iman”, ini adalah konsepsi jiwa yang abstrak dan
terpatri secara mendalam pada diri manusia namun dapat terpancar tak terhingga dan tanpa batas
kekuatan. Keberadaannya yang bahkan dapat melalui batas-batas yang kongkrit sekalipun.
Manusia yang memiliki nilai iman, maka intelektualitas, sensibilitas dan moralitasnya akan
bersinergi satu sama lain bagai satu bangunan yang tidak sempurna jika salah satu diantara
ketiganya tidak ada.

Ipteks (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni) dalam beberapa pandangan


1. Al-Fatabi sebagai cendikiawanislam pada zaman keemasan islam menyampaikan bahwa : ilmu
yang sebenarnya bagaikan batang tubuh pengetahuan yang terorganisir dengan baik.
2. Frederick ferre (1988) mengemukakan tentang pengertian teknologi. Menurutnya teknologi adalah
kecerdasan pengalaman praktis dari pengetahuan tentang ketertiban alam dan manusia yang
diwujudkan dalam bentuk dunia kebendaan dan atau dunia kecerdasan.
3. Hamka berpendapat bahwa seni yang setinggi-setingginya adalah ketika telah berkumpul
didalamnya kebenaran, keadilan dan keindahan yang direkat oleh cinta yang kudus.
Dari ketiga komponen diatas pemahaman tentang integritas dan IPTEKS yang utuh tidak lain adalah
suatu konsepsi multi dimensi yang didalamnya memiliki nilai-nilai kebenaran (Ilmu pengetahuan),
kebaikan (teknologi), dan keindahan (seni). Seni adalah muara dari perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang ketiganya saling membantu dan bersinergi satu dengan yang lain dalam
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

B. Aspek Etika Ilmu, Teknologi dan Seni


Berkaitan dengan pembatasan etika atas imu, teknologi dan seni, maka perlu jelas bagi kita
bahwa yan dibatasi secara etis ialah cara memperoleh, cara pengujian dan cara penggunaan IPTEKS
pada saat penerapannya dengan pihak lain.
Etika IPTEKS merupakan hal yang penting, karena dengan adanya etika ipteks pengaruh-
pengaruh negative dari ipteks dapat dibatasi. Yang paling penting adalah etika yang menyangkut
hidup mati orang banyak, masa depan,hak-hak manusia dan lingkungan hidup.
Seperti yang kita ketahui hasil-hasil dari pengembangan ipteks, selain memiliki sisi positif juga
memiliki sisi negative. Dan untuk meredam sisi negative tersebut dibutuhkan usaha.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meredam pengaruh negatif ipteks antara lain :
1. Rehumanisasi
Mengembalikan martabat manusia dalam perkembangan ipteks modern yang sangat cepat
dengan berbagai cara. Kecepatan perkembangan ipteks sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan
adaptasi populasi yang bersangkutan. Perkembangan nilai-nilai agama, etika, hokum, dan kebijakan
lebih lambat dari perkembangan ipteks, maka masalah in harus mendapat perhatian khusus. Artinya
lebih jauh manusia harus dipandang secara utuh baik lahi maupun batin sehingga pembangunan dan
pengembangan ipteks selalu harus selalu mengarah pada terwujudnya peningkatan kesejahteraan
manusia seutuhnya antara lahiriah dan batiniah. Apabila ini tidak diperhatikan maka laju kehancuran
peradaban manusia tidak akan dapat diimbangi oleh laju rehumanisasi oleh karenanya semua fihak
harus mengambil bagian dan berkontribusi positif didalamnya.
2. Kemampuan memilih
Dengan makin bayaknya kebolehjadian yang diakibatkan oleh ipteks, maka timbul kesukaran
dalam memilih, meskipun pilihan relatif lebih sedikit daripada kebolehjadian. Pendidikan pada
umumnyadiarahkan pada caraproduksi bukan pada cara konsumsi. Terkikisnya nilai-nilai
menyebabkan menurunnya perbedaan antara yang mungkin dengan yang terjadi, bahkan mana yang
benar dan mana yang salah sudah sangat susah dibedakan. Segala yang teknis yang akan dikerjakan,
tidak dipertentangkan dan disaring oleh nilai-nilai kemanusiaan artinya prinsip dasar yang esensi dari
suatu hal maah terabaikan. Etika yang didukung oleh aspek moal keagamaan, social dan aspek-aspek
yang terkait seharusnya menentukan apa yang mungkin dteliti dan dikembangkan, kemudian tidak
dilakukan jika tidak manusiawi, tidak adil, tidak bermoral dan lain-lain.
3. Arah perkembangan kemajuan
Anomali yang ditimbulkan oleh perkemanganipteks sekarang, akan mengakibatkan banyak
ahli yang mempertanyakan apakah tepat cara-cara yang dipakai menuju kesejahteraan kuantitatif dan
kemajuan material manusa. Beberapa ahli mengkonstalasi bahwa penyediaan kebutuhan material yang
berlebihanpun tidak akan membawa kebahagiaan dan kesejahteraan, bahkan sebaliknya akan
menimbulkan dekomposisi lingkungan, dehumanisasi dan ketegangan-ketegangan dalam interrelasi
unsur-unsur dalam ekosistem, termasuk diantarasesame manusia.
4. Revitalisasi
Perlunya upaya positif untuk mencegah distorsi biokultural yang berkelanjutan. Pembangunan
akan menuju ke suatu kebudayaan baru dimasa depan, sehingga diperlukan persiapan-persiapn yang
menyeluruh. Usaha-usaha revitalisasi akan banyak dipengaruhi baik secara positif dan secara negative
oleh factor-faktor dalam maupn luar negeri.

Dampak Perkembangan Teknologi


Dampak Positif
• Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.
• Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang
semakin memudahkan proses pendidikan.
• Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang
berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu
ruangan.
• Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena
penerapan sistem TIK.
• Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan.
• Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang
membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan
bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
• Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos,
internet dan lain-lain.
• Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan
negara berkembang dan negara maju lainnya.
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan
teknologi informasi dan komunikasi.
• TIK sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan
kompetensinya pada berbagai bidang ilmu dan profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.
• Berbagi hasil penelitian, hasil penelitian yang dimuat dalam internet akan mudah
dimanfaatkan orang lain disegala penjuru dunia dengan cepat.
• Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan
mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
• Perpustakaan online, perpusatakaanonline adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
• Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
• Kelas online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan jarak
jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka.
• Akses luar sekolah mempengaruhi kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan
komputer di rumah juga menggunakan komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya diri
daripada siswa yang tidak memiliki akses di rumah mereka.

Dampak Negatif
• Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang
bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
• Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah,
akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
• Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan
berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span ofattention).
• Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tesRaven,
DifferentialAptitudesTest dapat diakses melalui compactdisk. Implikasi dan permasalahan ini adalah
tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu
dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
• Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal.
Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang e-book berpengetahuan
tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu computer yang tinggi maka
orang akan berusaha menerobos systemperbangkan dan lain-lain.
• Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya
kita tidak hanya mendownload, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung
ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
• Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah
umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK.
Analisis untung ruginya pemakaian.
• Mahasiswa dan kadang-kadang guru, bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi pelajaran.
Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa itu diajarkan secara efektif via
TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara efektif melalui TIK, dan ada uang yang tersedia, itu
tidak selalu berarti bahwa selalu ada keuntungan untuk itu . Ada banyak studi atau kajian yang
dilakukan untuk mencari dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan pembelajaran .
• Perlu untuk tujuan yang jelas. TIK dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) ketika tujuan
untuk mereka gunakan tidak jelas. Seperti menggunakan internet untuk mencari video porno ketika
menggunakan computer di sekolah.
SEGI TIGA IPTEKS
Frase dunia segi tiga IPTEKS:

-Insan, dimana substansi didalamnya adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dimana manusia
sebagai insan mempunyai daya cipta yang mengilhami kekuatan manusia yang selalu ingin tahu (ilmu
pengetahuan), mempunyai rasa yaitu daya untuk mengindera sehingga cinta akan keindahan (seni),
serta memiliki karsa yang mendorong manusia untuk berkarya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi kehidupan (teknologi).

-Ihsan, substansinya antara lain filsafat, etika dan estetika. Ihsan berhubungan dengan kesadaran batin
yang terekspresi dengan sendirinya oleh karena kita sebagai manusia sadar dan faham makna
keberadaan diri kita yang diamanahkan untuk mengelola dan memelihara alam semesta ini, hal ini
dapat diwujudkan dengan cara selalu belajar melalui filsafat (mencintai kearifan), etika (moral
perilaku) dan estetika (keindahan).

-Iman, memiliki substansi intelektualitas, sensibilitas, dan moralitas. Iman berarti konsepsi jiwa
seseorang yang abstrak dan terpatri secara mendalam namun dapat terpancar tak terhingga. Bagi
manusia yang beriman, maka intelektualitas (kecerdasan), sensibiltas (kepekaan) dan moralitas
(perilaku) akan bersinergi satu sama lain.

Setiap substansi dari insan, ihsan dan iman memiliki kaitan dengan disiplin ilmu kesehatan
masyarakat. Dimana ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha
masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat,
pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan
perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan
mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga
kesehatannya. Jadi di dalam penerapan ilmu kesehatan terdapat ilmu pengetahuan, seni, teknologi,
yang dilandasi oleh filsafat, etika dan estetika serta adanya intelektualitas, sensibilitas dan moralitas.
INTEGRITAS DAN ETIKA IPTEKS

Arti Integritas
Pengertian integritas menurut Ippho Santosa adalah sebagai menyatunya pikiran, perkataan dan
perbuatan untuk melahirkan reputasi dan kepercayaan

Integritas yaitu konsistensi atau keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung nilai-nilai
keyakinan dan prinsip.

Seseorang di anggap berintegritas ketika ia memiliki kepribadian dan karakter berikut :


• Jujur dan dapat dipercaya
• Memiliki komitmen
• Bertanggung jawab
• Menepati ucapannya
• Setia
• Menghargai waktu
• Memiliki prinsip dan nilai-nilai hidup
Moralitas
Seperti pengertian diatas yang mana integritas merupakan menyatupadukan atau
menyatukan sehingga Integritas Ipteks dalam Dunia Segitiga memiliki maksud
menyatukan atau menyatupadukan ilmu, teknologi dan seni dalam dunia segitiga.

Intelektualitas Sensibilitas

Informasi saja tidak cukup untuk meningkatkan kualitas keputusan. informasi yang masuk terlebih
dahulu diolah melalui kemampuan sensibilita, intelektualita, dan moralita.

Informasi diserap oleh pengindra (sensibilita)


Diolah oleh logaritma dari sistem penunjang pengambilan keputusan (intelektualita)
Ditimbang oleh baik-buruknya dampak yang akan ditimbulkannya (moralita)

Integritas Ipteks dalam Dunia Segitiga

Frase “dunia bersudut segitiga” merupakan


konsepsi penyederhanaan dari keadaan yang
sebenarnya yang tentu saja sepanjang hal ini
dapat menyingkap misteri, maka
penggunaannya dapat diperluas.Berbagai dunia
segitiga lainnya dapat disingkap dan ternyata
memiliki keterkaitan dengan fungsi dari
masing-masing sudut dunia segitiga.

Menuju kanan ke bawah, yaitu intelektualitas ke arah sains,sensibilitas ke arah seni, moralitas ke
arah teknologi . Menuju kiri bawah yaitu intelektualitas ke araf filsafat,sensibilitas ke arah estetika,
moralitas ke arah etika. Secara mendatar sudut filsafat berkaitan langsung dengan sains, estetika
berkaitan langsung dengan seni, dan etika berkaitan langsung dengan teknologi.
Kualitas seni maupun ilmu akan dapat memliki kemajuan yang baik dengan bantuan teknologi.
Dalam proses invensi teknologi juga dapat terjadi dimulai dari filosofi dan seni lalu menjadi ide lalu
dikaitkan dengan science sehingga kemudian terciptalah teknologi..

 Kemampuan imajinatif berbasis pada Intelektualitas, yang menghasilkan Sains dalam koridor
Filsafat
 Kemampuan menduga berbasis pada Moralitas,yang menghasilkan Teknologi dalam koridor
Etika
 Kemampuan berkspresi berbasis pada Sensibilita, yang menghasilkan Seni dalam koridor
Estetika

Jika kita mencermati gambar tersebut, maka keberadaan insan manusia berhubungan erat dengan
ihsan dan iman.

IMAN
Konsepsi jiwa yang abstrak dan terpantri secara mendalam pada diri manusia namun dapat terpancar
tak terhingga dan tanpa batas, dimana kekuatan dan keberadaannya bahkan dapat melalui batas-batas
yang kongkrit sekalipun iman itu adalah konsepsi yang abstrak.

INSAN
Insan dapat diartikan sebagai makhluk yang mempunyai kemampuan untuk menalar, makhluk yang
berilmu serta makhluk yang beradab.

IHSAN
Ihsan secara harfiah berkaitan dengan keikhlasan berbuat atau berkarya oleh karena kita sebagai
manusia merasa di dalam pengawasan Yang Maha Kuasa pencipta alam semesta ini.

Jadi ini adalah kesadaran batin yang terekspresi dengan sendirinya oleh karena kita sebagai insan
sadar dan faham makna keberadaan diri kita sendiri yang diamanahkan mengelola dan memelihara
alam semesta ini. Pengalaman ini dapat melalui jalur filsafat, etika, maupun estetika.
Selain itu, manusia yang memiliki nilai iman, maka intelektualitas, sensibilitas dan moralitasnya akan
bersinergi satu sama lain bagai suatu bangunan yang tidak sempurna jika salah satu diantara ketiganya
tidak ada.

Ipteks
Pertama, Ilmu pengetahuan bagi Al-Futabi sebagai seorang cendekiawan islam pada zaman
keemasan islam menyampaikan bahwa : Ilmu yang sebenarnya bagaikan batang tubuh pengetahuan
yang terorganisir dengan baik dan sebagai disiplin ilmu akan memiliki tujuan, premis dasar dan obyek
kajian serta metode ilmiah tertentu
Kedua, pengertian teknologi menurut Frederick Ferre(1988) adalah kecerdasan pengamalan praktis
dari pengetahuan tentang ketertiban alam dan manusia yang diwujudkan dalam bentuk dunia
kebendaan dan atau dunia kecerdasan.

Ketiga, menurut Hamka , bahwa seni yang setinggi-tingginya adalah ketika telah berkumpul
didalamnya kebenaran, keadilan dan keindahan yang direkat oleh cinta yang kudus.

Sehingga dapat diketahui bahwa :


1.) Ilmu pengetahuan dikembangkan untuk tujuan mengetahui keberagaman dunia.
2.) Teknologi dikembangkan dengan tujuan untuk mengelola keberagaman dunia.
3.) Seni dikembangkan dengan tujuan untuk mengapresiasi keberagaman dunia.

Integritas IPTEKS
Berdasarkan ketiga komponen tersebut, maka pemahaman tentang Integritas IPTEKS yang utuh tidak
lain adalah : Suatu konsepsi multi dimensi yang didalamnya memiliki nilai-nilai kebenaran(ilmu
pengetahuan), kebaikan(teknologi), dan keindahan(seni), dimana seni akan mewarnai secara utuh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ketiganya akan bahu membahu dan saling
membantu dan bersinergi satu dengan yang lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni.

ETIKA
Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku dimasyarakat
bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk

Ciri-ciri :
1. Etika tetap berlaku meskipun tidak ada orang lain yang menyaksikan
2. Etika sifatnya absolut atau mutlak
3. Dalam etika terdapat cara pandang dari sisi batiniah manusia
4. Etika sangat berkaitan dengan perbuatan atau perilaku manusia

Teori-teori Etika
1. Etika Hak
Teori ini memandang dengan menentukan hak dan tuntutan moral yang ada didalamnya,
selanjutnya dilema-dilema ini dipecahkan dengan hirarkhi hak.
2. Deontologi
Teori ini menganut bahwa kewajiban dalam menentukan apakah tindakannya bersifat etis atau
tidak, dijawab dengan kewajiban-kewajiban moral
3. Konsekuenalisme
Teori ini menjawab “apa yang harus kita lakukan”, dengan memandang konsekuensi dari
berbagai jawaban.
4. Intuisionisme
Teori ini berusaha memecahkan dilema-dilema etis dengan berpijak pada intuisi, yaitu
kemungkinan yang dimiliki seseorang untuk mengetahui secara langsung apakah sesuatu baik
atau buruk.
Aspek Etika IPTEKS
Tanggung jawab dalam iilmu pengetahuan menyangkut problem etis karena menyangkut
ketegangan-ketegangan antara realitas yang ada dan realitas yang seharusnya ada.
Ilmu Pengetahuan secara ideal seharusnya berguna dalam dua hal yaitu membuat manusia rendah hati
karena memberi kejelasan tentang jagad raya, kedua mengingatkan bahwa masih banyak yang harus
diketahui dan dipelajari.
Teknologi dan Seni maka perlu jelas bagi kita bahwa yang dibatasi secara etis ialah cara
memperoleh, cara pengujian dan cara penggunaan ipteks pada saat penerapannya dengan pihak lain.
Pencapaian optimasi terhadap produk IPTEKS, perlu diambil ketimbang memaksimalkan hasil,
karena tidak selamanya yang “baik atau benar” itu “bermanfaat”

1. Sistem Pengawasan
Perlunya sistem pengawasan, baik yang sifatnya internal maupun eksternal dalam pemakaian
atau penerapan hasil-hasil IPTEKS.
2. Perlunya Seperangkat Norma
Para ilmuan profesional dari berbagai diiplin IPTEKS, pada dasarnya sepakat bahwa disetiap
cabang ilmu, teknologi dan seni diperlukan seperangkat norma yang akan digunakan sebagai
garis pembatas bagi pemberlakuan IPTEKS di lingkungan masyarakat
3. Tindakan yang Bijak
Manusia hanya berharap dengan tindakan yang bijak akan menghasilkan buah yang
bermanfaat. Tindakan yang bujak lahir dari intuisi dan nurani yang memproyeksikan nilai-
nilai tertentu, ketika berhadapan dengan teknologi.
4. Dibatasi secara Etis
Dibatasi secara etis, yakni cara memperoleh, cara pengujian dan cara penggunaan IPTEKS
pada saat penerapannya dengan pihak lain.

Mengapa Etika IPTEKS itu penting?


Karena Etika IPTEKS dapat membatasi Pengaruh Negatif IPTEKS

Adapun dampak negatif IPTEKS diantaranya :


1. Merusak moral.
Ini dapat merusak moral seseorang karena dapat menjadi suatu media yang mempengaruhi
seseorang karena ada konten yang berbau negative dan lainnya.
2. Membuat malas.
Ini dapat membuat seseorang bekerja menjadi mudah dan dapat membuat manusia jadi di
manjakan dan akhirnya menjadi malas.
3. Membuat polusi.
Ini dapat menimbulkan polusi karena iptek memerlukan banyak perkembangan yang pada
saat berkembang iptek akan banyak mempengaruhi pencemaran polusi.
4. Tidak menghargai karya
Ini dapat membuat orang melakukan plagiarisme atau menjiplak karya orang lain.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meredam pengaruh negatif IPTEKS adalah dengan
memperkaya nilai-nilai kearifaan lokal yang akan memperkaya nilai-nilai kearifan nasional.
Dari Bugis :
Mari siprappe
Reba sipatokkong
Malelu si pakainga
Jika terhanyut maka saling menyangkutkan atau membantu
Jika miring maka saling menegakkan
Jika terkhilaf maka saling mengingatkan

Usaha-Usaha Yang Dapat Dilakukan Untuk Meredam Pengaruh Negatif Ipteks


1. Rehumanisasi
Artinya lebih jauh manusia harus dipandang secara utuh baik lahir maupun batin sehingga
pembangunan dan pengembangan IPTEKS selalu harus mengarah kepada terwujudnya
peningkatan kesejahteraan manusia seutuhnya antara lahiriah dan batiniah.
2. Kemampuan memilih
Segala yang teknis mungkin akan dikerjakan, tidak dipertentangkan dan disaring oleh nilai-
nilai kemanusiaan,artinya prinsip dasar yang esensi dariuatu hal malah terabaikan. Etika yang
didukung oleh aspek moral keagamaan,sosial dan aspek-aspek yang terkait seharusnya
menentukan apa yang mungkin diteliti dan dikembangkan, kemudian tidak dilakukan jika
tidak manusiawi,tidak bermoral dan lain-lain.
3. Arah Perkembangan Kemajuan
Hampir seluruh dunia meniru model kemajuan negara barat, seolah-olah itulah satu-satunya
jalan yang terjamin baik padahal barat dan timur hanyalah istilah yang terpenting adalah nilai-
nilai yang baik dapat berasal dari barat dan timur
4. Revitalisasi
Perlunya upaya positif untuk mencegah distorsi biokultural yang berkelanjutan. Pembangunan
akan menuju ke suatu kebudayaan baru dimasa depan, sehingga diperlukan persiapan-
persiapan yang menyeluruh. Usaha-usaha revitalisasi akan banyak dipengaruhi oleh faktor-
faktor dalam maupun luar negeri, oleh karena itu beberapa sikap pribadi yang paripurna harus
dimiliki demi memproteksi diri dari pengaruh negatif IPTEKS.

Anda mungkin juga menyukai