Nama: Ria Ulfah Indriani

NIM: 131811123055

Kelas: AJ 2/ B21

Manfaat Ekstrak Air Perasan Jeruk Nipis Sebagai Penghilang Bau Ketiak.

1. Ontologi
Apakah kamu tahu, kalau jeruk nipis itu buah yang memiliki banyak manfaat?
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.) adalah salah satu tanaman toga yang banyak
digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu masakan dan obat-obatan (Razak,2013).
Dalam bidang medis, jeruk nipis dimanfaatkan sebagai penambah nafsu makan, diare,
antipireutik, antiinflamasi, antibakteri terutama membunuh bakteri yang
menyebabkan bau ketiak dan diet.
2. Epistemologi.
Tubuh memiliki kelenjar keringat yang disebut kelenjar apokrin di kulit ketiak, dada,
dan di area alat kelamin. Pada masa-masa pubertas, kelenjar ini menjadi lebih aktif
dari biasanya. Apabila kelenjar ini sedang mengalami proses pelepasan kimiawi dan
terkontaminasi bakteri, maka akan menghasilkan zat yang berbau busuk. Salah satu
zat tersebut adalah amonia, serupa dengan yang terkandung pada air urine. Kaum
adam memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami bau ketiak parah yang
dikenal dengan istilah bromhidrosis. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah
obesitas, diabetes, dan masalah pada kulit. Air perasan jeruk nipis memiliki aktivitas
antimikroba terbesar sehingga dapat menghilangkan ketiak yang berbau,
dibandingkan ekstrak daun beluntas dan daun sirih. Kandungan minyak atsiri dari
buah jeruk nipis mempunyai aktivitas antibakteri yang efektif terhadap bakteri gram-
positif seperti beberapa bakteri yang sering menginfeksi kulit (Zulkoni, 2010).
3. Aksiologi.
Manfaat yang kita dapat dari hasil penelitian tersebut adalah:
a. Terbukti bahwa Air perasan jeruk nipis dapat menghilangkan bau ketiak, sehingga
untuk kedepannya air perasan daun jeruk nipis dapat dimanfaatkan sebagai
penghilang bau ketiak.
b. Dapat menghemat biaya, karena buah jeruk nipis relatif murah dibandingkan
deodoran yang berada dipasaran.
c. Tidak ada efek samping dari penggunaan air perasan jeruk nipis pada tubuh, selain
baunya dapat merilekskan badan bau ketiakpun dapat hilang.
d. Penelitian tersebut dapat dijadikan bahan referensi untuk dapat melakukan
penelitian-penelitian sebelumnya.