DISUSUN OLEH:
ERSI
1062111026
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2023
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting untuk dijadikan gaya
hidup. Dengan menjaga kebersihan maka kesehatan tubuh juga akan ikut terjaga,
apalagi kebersihan tangan penting untuk selalu dijaga mengingat segala aktivitas
kegiatan masyarakat pastilah menggunakan tangan. Namun, kesadaran
masyarakat dalam menjaga kebersihan tangan masih kurang sehingga
terkontaminasi oleh bakteri yang akibatnya menganggu kesehatan tubuh yang
disebabkan oleh bakteri tersebut seperti infeksi dan diare. Diare dan infeksi
merupakan penyakit yang sering terjadi ketika tidak menjaga kebersihan tangan.
Salah satu bakteri penyebab penyakit diare yaitu Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri usus. Bakteri Staphylococcus
aureus merupakan salah satu bakteri yang melekat di tangan manusia. Oleh karena
itu, perlu dilakukan pencegahan agar mengurangi terjadinya diare maupun infeksi.
Sabun adalah suatu sediaan yang dipergunakan oleh masyarakat sebagai
pencuci pakaian dan pembersih kulit. Berbagai jenis sabun yang beredar di
pasaran dalam bentuk yang bervariasi,mulai dari sabun cuci, sabun cuci
tangan,sabun pembersih peralatan rumah tangga dalam bentuk krim,padatan dan
batangan,bubuk dan bentuk cair (Aridan Budiyono, 2004).
Kulit nanas merupakan produk hasil olahan industri yang terdiri dari sisa
daging buah, kulit, dan kulit terluar. serat kulit nanas termasuk dalam golongan
senyawa polifenol, yaitu antioksidan yang memiliki beberapa gugus fungsi fenol.
Antioksidan tipe ini mencegah proses oksidasi melalui mekanisme penangkapan
radikal bebas. Jika kulit nenas tidak dimanfaatkan bisa menyebabkan pencemaran
lingkungan. Kulit nanas merupakan sumber potensial untuk pemanfaatan dari
senyawa bioaktif yang terkandung didalamnya, terutama enzim Bromelin
(Ketnawa dkk, 2009).
Pada penelitian Ermalyanti Fiskia dan Cindhany D.F.U. Mala pada tahun
2021 membuktikan bahwa tidak terdapat gejala alergi ataupun efek samping
negatif dalam penggunaan paper soap anti bakteri berbahan dasar dari alam. Hal
ini telah diuji terhadap 20 sukarelawan dan tidak satupun dari mereka yang
mengalami efek samping negatif atau alergi.Pelatihan pembuatan sabun secara
mandiri diharapkan dapat membantu masyarakat meminimalkan pengeluaran dan
waktu kontak dengan lingkungan luar.
Pelatihan pembuatan sabun secara mandiri diharapkan dapat membantu
masyarakat meminimalkan pengeluaran dan waktu kontak dengan lingkungan
luar. Pemilihan limbah kulit nanas sebagai bahan herbal dalam pembuatan sabun
kertas adalah karena kandungan senyawa polifenol dalam limbah kulit nanas
dapat digunakan sebagai antioksidan. Sedangkan pemilihan bentuk paper soap
adalah sebagai solusi praktis membawa sabun jika harus beraktivitas diluar
rumah. Penggunaan limbah kulit nanas diharapkan dapat membantu masyarakat
(Pakpahan, 2020).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Latar Belakang rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Bagaimana kandungan antioksidan dari limbah kulit nanas (Ananas comosus)?
2. Bagaimana Aktifitas antioksidan dari limbah kulit nanas (Ananas comosus)
sebagai bahan baku hand paper soap?