Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................i


BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................3
BAB 3. METODE PENELITIAN..............................................................................4
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ....................................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping ..........................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...............................................................17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ...................18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ........................................................19

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merawat kulit wajah merupakan suatu aktivitas yang umum dilakukan
oleh setiap manusia, dikarenakan selain simbol dari identitas juga merupakan
dambaan setiap orang untuk mempunyai kulit wajah yang sehat. Kulit menjadi
salah satu organ terbesar yang menutupi hampir seluruh permukaan tubuh. Salah
satu masalah kulit yang umum terjadi adalah munculnya jerawat pada wajah dan
penuaan dini karena perilaku yang kurang sehat. Jerawat disebabkan karena
kelenjar minyak kulit yang terlalu aktif, akibatnya pori-pori akan tersumbat
dengan timbunan minyak yang berlebihan. Apabila timbunan tersebut bercampur
dengan keringat, debu dan kotoran lain, menyebabkan timbulnya timbunan
minyak yang disertai dengan bintik hitam yang kemudian disebut komedo
(Wardani, dkk., 2020). Jika komedo tersebut terinfeksi dengan bakteri, maka
menyebabkan peradangan dengan ukuran yang bervariasi yang dikenal dengan
istilah jerawat (Saraswati, 2015). Peradangan tersebut disebabkan oleh beberapa
bakteri seperti Propionibacterium acnes (Putri, Dkk., 2019), Staphylococcus
epidermis, dan Staphylococcus aureus (Ardhany, Dkk., 2019)
Propionibacterium acnes (Cutibacterium acnes) merupakan bakteri gram
positif yang membantu dalam proses pembentukan jerawat. Cutibacterium acnes
mengeluarkan enzim hidrolitik yang mampu membuat kerusakan pada saluran
pilosebasea dan menghasilkan lipase, hialuronidase, protease, lesitinase, dan
neurimidase yang berperan penting dalam peradangan (Hafsari, dkk., 2015).
Jerawat tidak mengancam untuk kehidupan, tetapi dapat menyebabkan masalah
serius terhadap kondisi psikologis dan kehidupan sosial penderita di masa depan.
Berdasarkan penelitian terhadap 317 responden yang mengalami masalah jerawat,
sebanyak 48,6% diantaranya merasa dirinya stres, 19,4% takut untuk berfoto, 22%
takut untuk bertemu seseorang pertama kalinya, dan 8,5% takut untuk bertemu
kolega (Nurjanah, dkk., 2018). Penelitian lain menyebutkan bahwa 75-80% orang
dewasa pernah mengalami masalah jerawat pada kulit wajah mereka, terutama
pada usia remaja. Lesi jerawat sering berubah menjadi kronis dan dapat
meninggalkan bekas parut di wajah yang mengakibatkan gangguan estetika dan
psikologis. Masalah psikologis dipandang cukup serius, dikarenakan hal tersebut
menyangkut penampilan seseorang sehingga dapat mengakibatkan kegelisahan
hingga depresi (Herslambang, dkk., 2015).
Salah satu cara untuk mengobati jerawat adalah dengan menghambat
jumlah bakteri Propionibacterium acnes melalui pemberian agen antibakteri alami
seperti senyawa fenolik. Senyawa fenolik dari suatu tanaman diketahui dapat
menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif dan senyawa ini
banyak ditemui di beberapa bagian tumbuhan, termasuk dalam biji mangga
(Aritonang, dkk., 2013).
Biji mangga selama ini hanya dianggap sebagai limbah, ketika sudah
musim panen mangga, banyak biji-biji mangga yang tidak dimanfaatkan.
2

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa biji mangga menjadi sumber yang
kaya akan senyawa fenolik dan antioksidan yang berbeda (Lim, dkk., 2019).
Senyawa fenolik yang terkandung dalam biji mangga meliputi katekin, kuersetin,
kaempferol, fisetin, kuersitrin, rutin, vanillin, asam galat, asam sinamat, asam
kafeat, asam ferulat, asam klorogenat, asam elagik, mangiferin, dan kumarin
(Perdana, 2018). Biji mangga memiliki manfaat sebagai pengontrol diabetes
hingga dapat mencegah kanker. Selain itu, kandungan vitamin C dan E sangat
bermanfaat bagi kesehatan kulit, kandungan tersebut merupakan antioksidan yang
berfungsi melindungi sel kulit dari kerusakan. Biji kernel merupakan limbah
agroindustri dengan lebih dari satu juta ton diolah sebagai limbah setiap tahunnya
(Awolu, dkk., 2018), sehingga pemanfaatan biji mangga bisa menjadi salah satu
cara dalam mengurangi limbah tersebut.
Saat ini identifikasi senyawa fenolik pada biji mangga dan potensinya
terhadap antijerawat melalui pendekatan virtual prediction masih belum banyak
dilakukan. Hal ini menjadi penting sebagai langkah awal dalam meminimalisir
kegagalan yang terjadi ketika tahap uji klinis. Melihat kandungan dalam biji
mangga yang mengandung banyak senyawa yang bermanfaat juga limbah yang
belum teroptimalisasi dengan baik, maka peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Senyawa Fenolik Pada Biji Mangga
(Mangifera indica. L) Terhadap Catecholamine Penyebab Jerawat Secara
Virtual Prediction.
1.2 Tujuan Khusus Penelitian
Adapun tujuan dari adanya program ini adalah menganalisis interaksi
senyawa fenolik pada biji mangga terhadap reseptor catecholamine pada bakteri
Cutibacterium acnes sebagai agen penjaga kesehatan kulit berdasarkan Virtual
prediction.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dalam program ini yaitu
1. Menambah referensi dalam pengobatan jerawat dengan menggunakan
senyawa fenolik
2. Menjadi basis penelitian sejenis dalam pemanfaatan senyawa fenolik pada
biji mangga untuk kesehatan kulit
1.4 Keutamaan Penelitian
Keutamaan dalam penelitian ini adalah mengkaji model desain senyawa
fenolik dalam biji mangga sebagai respon antibakteri pada Cutibacterium acnes
melalui metode prediksi virtual.
1.5 Temuan Yang Ditargetkan
Temuan yang ditargetkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil analisa dapat digunakan sebagai bahan studi sebagai langkah awal
uji coba senyawa fenolik dalam biji mangga untuk pengobatan herbal pada
penyakit wajah, khususnya penyakit jerawat
3

2. Hasil analisa dapat digunakan untuk bahan studi sebagai langkah


mengurangi penggunaan bahan kimia dalam produk perawatan kulit wajah
1.6 Kontribusi terhadap ilmu pengetahuan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai studi langkah awal dalam
pemanfaatan limbah biji mangga menjadi produk kecantikan juga sebagai
pengurangan bahan kimia dalam produk kesehatan dengan memanfaatkan sumber
daya alam yang belum termanfaatkan secara optimal seperti biji mangga.
1.7 Luaran penelitian
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Artikel ilmiah

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Potensi Senyawa Fenolik Sebagai Antibakteri
Senyawa fenolik merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil dan
banyak terdapat dalam tanaman (Diniyah dan Lee, 2020). Senyawa fenolik
terdapat di beberapa bagian tumbuhan baik itu akar, batang, daun, dan buah. Salah
satu tumbuhan yang banyak menyimpan kandungan senyawa fenolik adalah
tanaman mangga (Mangifera indica. L). Tanaman mangga merupakan tanaman
tropis yang banyak dijumpai di indonesia dengan produksi buah pada tahun 2017
sebanyak 2.203.791 ton, hal ini menandakan produksi mangga di indinonesia
cukup berkembang (Cornelia dan Sutisna, 2019). Biji mangga memiliki aktivitas
antioksidan yang kuat karena kandungan senyawa fenolik yang tinggi (Aritonang,
dkk., 2013). Senyawa fenolik pada biji mangga memiliki potensi sebagai
antibakteri terhadap Cutibacterium acnes. Berdasarkan penelitian, senyawa
fenolik pada rimpang jahe merah dapat menghambat bakteri Propionibacterium
acnes dibuktikan dengan adanya zona hambat terhadap bakteri tersebut (SYF,
dkk., 2014).
Salah satu golongan senyawa fenolik pada biji mangga adalah kuersetin.
Kuersetin merupakan kelompok flavonoid yang berasal dari bahan alam dan
memiliki senyawa fenol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil
penelitian menunjukan bahwa kuersetin dapat menghambat bakteri
Staphylococcus epidermidis dengan zona hambat terbesar 7,83 mm (Herslambang,
dkk., 2015).
2.2 Pengaruh Catecholamine Terhadap Cutibacterium acnes
Katekolamin adalah kumpulan hormon (terdiri atas dopamin, epinefrin, dan
norepinefrin) yang dihasilkan oleh adrenal yang terletak di atas ginjal. Hormon ini
dihasilkan sebagai respons tubuh terhadap stres fisik emosional. Berdasarkan
penelitian, pemberian efek katekolamin berpengaruh terhadap produksi biofilm
oleh bakteri tersebut. Pada strain acne RT4, ketebalan rata-rata biofilm meningkat
secara signifikan setelah bakteri terpapar oleh epinefrin dan norepinefrin.
4

Sedangkan pada strain acne RT6, norepinefrin tidak berpengaruh pada


pembentukan biofilm oleh bakteri tersebut. Selain itu, katekolamin tidak
mempengaruhi integritas membran, viabilitas, granularitas permukaan atau ukuran
Cutibacterium acnes dan tidak meningkatkan sitotoksisitas intrinsik atau potensi
peradangan Cutibacterium acnes pada Sebosit. (Borrel, dkk., 2019)
2.3 In Silico
Uji In Silico merupakan suatu percobaan atau uji yang dilakukan dengan
menggunakan simulasi komputer. Uji In Silico telah menjadi metode untuk
mengawali penemuan senyawa obat baru dan untuk meningkatkan efisiensi
optimasi aktifitas senyawa induk. Kegunaan uji in silico adalah untuk
memprediksi, memberi hipotesis, memberi penemuan baru atau pengajuan baru
dalam pengobatan (Johan, 2016).
Molecular Docking merupakan salah satu metode yang digunakan dalam
desain obat berbasis struktur, karena kemampuannya untuk memprediksi
konformasi pengikan ligan molekul kecil ke lokasi pengikat target yang sesuai.
Molecular Docking adalah metode komputasi dengan tujuan meniru peristiwa
interaksi suatu molekul ligan dengan protein yang menjadi targetnya pada uji in-
vitro. Molecular Docking digunakan untuk pencarian model interaksi, virtual
screening, persiapan konfigurasi awal untuk simulasi dinamika molekuler.

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan skrining virtual melalui analisis
moleculer docking. Analisis Molecular docking ditujukan untuk melihat energi
ikatan antara Catecholamine dengan senyawa fenolik biji mangga. Parameter
yang digunakan adalah nilai Root Mean Square Diviation (RMSD) dan binding
affinity. Strategi pelaksanaan metode penelitian (blended-method) terbagi menjadi
tiga metode, yaitu metode daring, luring dan virtual-digital (Tabel 1).
Tabel 1. Strategi pelaksanaan metode penelitian (blended-method) tentang
pengaruh senyawa fenolik pada biji mangga (Mangifera indica. L) terhadap
catecholamine penyebab jerawat secara virtual prediction
Daring Luring Virtual - digital
Konsolidasi dengan Koordinasi dengan tim PKM Ligan diunduh melalui
dosen pendambing untuk mempersiapkan webserver PubChem &
(google meet 1 penelitian dengan Protein target diunduh
minggu sekali) memperhatikan protokol melalui RCSB PDB.
kesehatan diantaranya Preparasi protein target
menggunakan masker, dan ligan uji
membawa handsanitiser dan menggunakan software
menjaga jarak (3x selama Chimera 1.4)
pelaksanaan PKM)
Konsolidasi dengan Koordinasi dengan kepala Input file protein target
5

dosen ahli (zoom laboratorium Biokomputasi & ligan pada autodock


meeting selama 6x vina menggunakan
dalam pelaksanaan software PyRx 0.8
PKM)
Instalasi aplikasi dilakukan di Pengaturan grid box
laboratorium Biokomputasi
dengan menunjukkan bukti
rapid test dan menggunakan
protokol kesehatan kepada
kepala laboratorium. Software
yang diinstall meliputi :
- autodock vina (PyRx 0.8)
- Chimera 1.4 (untuk
preparasi protein target dan
ligan
- Pymol (untuk visualisasi 3D
hasil docking)
- Ligplot / Discovery studio
(untuk struktur 2D hasil
docking)
Penambatan molekuler
dengan autodock vina
menggunakan software
PyRx 0.8
Penyimpanan (konversi)
file protein dan ligan
hasil penambatan dalam
format PDBQT
Visualisasi penambatan
molekul dan validasi
molecular docking
menggunakan software
PyMol
Interaksi hasil
penambatan dengan
menggunakan software
ligplot/Discovery studio

3.2 Tahapan Penelitian


Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap instalasi aplikasi,
tahap preparasi ligan, tahap preparasi protein reseptor, tahap moleculer docking
dan tahap validasi dan visualisasi hasil docking.
6

Discovery Studio,
Instalasi Aplikasi
Pymol, Chimera, PyRx

Pengunduhan Ligan,
Preparasi Ligan Penggantian format

Tahapan Preparasi Pengunduhan Reseptor,


Penelitian Reseptor Penghilangan molekul

Input Ligan dan


Molecular
Reseptor, Pengaturan
Docking
grid box, dan Mulai

Visualisasi dan Validasi, Visualisasi


Validasi dan Interaksi 2D & 3D

Gambar 1. Skema Tahapan Penelitian


3.3 Prosedur penelitian
Prosedur penelitian pada kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Tahap Instalasi Aplikasi
Instalasi dilakukan di laboratorium biokomputasi dengan tetap
mematuhi protokol kesehatan, menerapkan kebijakan 3M dan menunjukan
bukti rapid test. Instalasi aplikasi dilakukan dengan cara memasang
aplikasi yang dibutuhkan selama penelitian. Aplikasi tersebut diantaranya
Autodock vina (PyRx) dan beberapa aplikasi pendukung seperti Chimera
1.4 (untuk preparasi protein target dan ligan), Pymol (untuk visualisasi 3D
hasil docking), dan Ligplot/Discovery studio (untuk struktur 2D hasil
docking).
b. Tahap Preparasi Ligan
Pada tahapan ini, langkah pertama yang perlu disiapkan adalah
mengunduh senyawa aktif dalam bentuk 3D melalui web server PubChem
(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov). Ligan yang digunakan adalah
senyawa aktif pada biji manga diantaranya adalah Kuersetin (CID :
5280343), Kaempferol (CID : 5280863), Fisetin (CID : 5281614),
Kuersitrin (CID : 5280459), Vanillin (CID : 1183), Asam galat (CID :
370), Asam sinamat (CID : 444539), Asam klorogenat (CID : 1794427),
Mangiferin (CID : 5281647), dan Kumarin (CID : 323). Struktur 3D
7

diunduh dalam format sdf, kemudian dipreparasi dengan menggunakan


software Chimera 1.4 untuk mengganti format sdf ke format pdb.
c. Tahap Preparasi Protein Reseptor
Struktur molekul reseptor yang digunakan yaitu Catecholamine
dengan PDB ID:1LV4. Reseptor diunduh menggunakan web server RCSB
PDB (https://www.rcsb.org). Preparasi dilakukan dengan menghilangkan
ligan asli, chain dan molekul air yang tidak dibutuhkan kemudian
disimpan dalam format pdb.
d. Tahap Molecular Docking
Reseptor dan ligan yang telah dipreparasi dilanjutkan pada tahap
docking. Molecular docking dilakukan dengan menggunakan software
PyRx. Hal pertama yang dilakukan adalah menginput protein target
(reseptor) dan ligan yang telah di preparasi ke dalam aplikasi tersebut.
Selanjutnya, setelah protein target dan ligan diinput kemudian dilanjut
dengan pengaturan Grid box. Kemudian setelah itu dapat dilakukan
penambatan molekuler (Molecular docking). Hasil penambatan molekuler
kemudian disimpan dalam format PDBQT untuk dilanjutkan pada tahap
selanjutnya.
e. Tahap Validasi dan Visualisasi Hasil Docking
Validasi dan visualisasi hasil Molecular docking dilakukan dengan
menggunakan software Pymol. Untuk melihat interaksi yang dihasilkan
dari molecular docking secara 2D dan 3D dilakukan dengan menggunakan
software Discovery studio virtualizer. Hasil visualisasi dapat
memperlihatkan interaksi asam amino dalam bentuk 2 dimensi dan 3
dimensi. Selanjutnya interaksi tersebut dianalisis ikatan yang terbentuk
antara reseptor dengan ligan.
3.4 Luaran
Luaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pada tahap instalasi aplikasi menghasilkan luaran berupa aplikasi yang
sudah terinstall yang akan digunakan untuk penelitian
b. Pada tahap preparasi ligan menghasilkan luaran berupa senyawa ligan
yang sudah di preparasi menggunakan aplikasi Chimera 1.4 yang siap
digunakan untuk proses Molecular docking
c. Pada tahap preparasi protein reseptor menghasilkan luaran berupa reseptor
yang siap untuk dilakukan proses Molucular docking
d. Pada tahap Molecular docking menghasilkan luaran berupa hasil docking
yang kemudian hasil tersebut dapat dilakukan validasi dan visualisasi hasil
docking
e. Pada tahap Validasi dan Visualisasi hasil docking menghasilkan luaran
berupa data ikatan yang terbentuk antara reseptor dengan senyawa ligan.
8

3.5 Indikator Capaian


Tabel 2. Indikator Capaian
No Kegiatan Luaran pencapaian
1 Instalasi aplikasi Aplikasi penunjang penelitian
terinstall
2 Preparasi ligan Didapat senyawa ligan yang sudah
di preparasi dan dapat digunakan
untuk Molecular docking
3 Preparasi protein reseptor Didapat reseptor yang sudah di
preparasi dan dapat digunakan untuk
Molecular docking
4 Molecular docking Nilai Root Mean Square Diviation
(RMSD) tidak lebih dari 2 Å
5 Validasi dan visualisasi hasil Didapat data ikatan reseptor dengan
docking senyawa ligan yang terbentuk

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data


Riset yang digunakan adalah berbasis komputasi sehingga instrument
penelitian yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data adalah
beberapa web server dan software pendukung. Web server yang digunakan adalah
Pubchem untuk mendapatkan stuktur 3D ligan. Sedangkan software yang
digunakan adalah Pyrx untuk molecular docking,Chimera 1.4 untuk preparasi
ligan dan reseptor, Pymol untuk validasi dan virtualisasi hasil Moleculoar
docking, dan Discovery studio virtualizer untuk melihat interaksi 2D dan 3D yang
terbentuk ligan dan reseptor. Data yang diperoleh disusun secara sistematis
kemudian masing-masing dianalisis menggunakan analisa kuantitatif dengan cara
membaca data hasil penelitian yang berupa nilai RMSD dan binding affinity.
3.7 Cara penafsiran data
Penafsiran data dilakukan dengan menggunakan nilai Root Mean Square
Diviation (RMSD) dan binding affinity. Nilai RMSD dan Binding affinity didapat
dari hasil Molecular docking. Hasil docking dikatakan valid jika nilai RMSD
kurang dari 2Å dan nilai binding affinity nya semakin negatif. Dengan demikian
prediksi dapat digunakan untuk melihat bahwa senyawa fenolik dalam biji
mangga dapat menghambat bakteri penyebab jerawat sehingga kedepannya bisa
bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit.
3.8 Kesimpulan hasil penelitian
Kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hasil dari prediksi interaksi ligan
dengan reseptor yaitu antara senyawa fenolik pada biji mangga terhadap reseptor
cathecolamine yang dapat diketahui interaksinya melalui nilai Root Mean Square
Diviation (RMSD) dan Binding affinity. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai
langkah awal dalam pencarian agen anti jerawat.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan Yang Diperlukan 1.650.000
2 Bahan Habis Pakai 2.420.000
3 Perjalanan dalam kota 300.000
4 Lain-lain 2.550.000
Jumlah 6.920.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan Person Penanggung-
No Jenis Kegiatan
1 2 3 jawab
1 Persiapan Azis Mawardi
2 Konsultasi dosen Azis Mawardi
pembimbing
3 Instalasi aplikasi Thiya Fathiyatul
Fauziyah
4 Preparasi ligan Rossa Martha Wulandari
5 Preparasi protein Nabilah Miftachul
reseptor Khoiriyah
6 Molecular Azis Mawardi
docking
7 Validasi dan Thiya Fathiyatul
Visualisasi hasil Fauziyah
docking
8 Laporan Nabilah Miftachul
kemajuan Khoiriyah
9 Laporan akhir Azis Mawardi
10 Publikasi Thiya Fathiyatul
Fauziyah
11 Seminar Rossa Martha Wulandari

DAFTAR PUSTAKA
Ardhany, S.D., Puspitasari, Y., Meydawati, Y., dan Novaryatiin, S. 2019.
Formulasi Sediaan Krim Anti Acne dan Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Bawang
Dayak (Euleutrine bulbosa (Mill.) Urb) Terhadap Propionibacterium acnes.
Jurnal Sains dan Kesehatan. 2(2):121-126.
Aritonang, S. N., Nofita, T., 2013. Pengaruh Ekstrak Biji Mangga ( Mangifera
indica ) Sebagai Antioksidan Terhadap Cita Rasa Dan Daya Simpan Bakso (
10

The Effect of Mango Seed Extracts ( Mangifera indica ) as Antioxidant on


The Flavor and Shelf Life of Meat Balls ). Jurnal Ilmu Ternak. 13(2):22-26.
Awolu, O. O. 2018. Influence of defatted mango kernel seed flour addition on the
rheological characteristics and cookie making quality of wheat flour. Food
Science and Nutrition. 1–11.
Borrel, V., Thomas, P., Catovic, C., Racine, P.J., Ghiorghi, Y.K., Lefeuvre, L.,
Poc, C.D., Zouboulis, C.C., dan Feuilloley, M.G.J. 2019. Acne and Stress :
Impact Of Catecholamine On Cutibacterium acnes. Frontiers In Medicine.
6(165):1-13.
Cornelia, M., dan Sutisna, J.A. 2019. Pemanfaatan Daun Mangga Arum Manis
(Mangifera indica. L) Sebagai Minuman Teh Celup. Jurnal Sains dan
Teknologi. 3(1):71-81.
Diniyah, N., dan Lee, S.H. 2020. Komposisi Senyawa Fenol Dan Potensi Dari
Kacang-Kacangan:Review. Jurnal Agroteknologi. 14(1):91-102.
Hafsari, A.R., Cahyanto, T., Sujarwo, T., dan Lestari, R.I. 2015. Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Daun Beluntas ( Pluchea Indica (L.) Less. ) Terhadap
Propionibacterium Acnes Penyebab Jerawat. Jurnal Edisi Juni. 9(1):141-161.
Herslambang, R.A., Rahmawanty, D., dan Fitriana, M. 2015. Aktivitas Sediaan
Gel Kuersetin Terhadap Staphylococcus epidermis. Journal of Pharmacy.
1(1):59-64.
Johan, A.K. 2016. Uji In Silico Senyawa Genistein Sebagai Ligan Pada Reseptor
Estrogen Alfa. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Lim, K.J.A., Cabajar, A.A., Lobardio, C.F.Y., Taboada, E.B., dan Lacks, D.J.
2019. Extraction of bioactive compounds from mango (Mangifera indica
L.var. Carabao) seed kernel with ethanol–water binary solvent systems. J
Food Sci Technol. 1-9.
Nurjanah, Aprilia, B.E., Fransiskayana, A., Rahmawati, M., dan Nurhayati, T.
2018. Senyawa Bioaktif Rumput Laut Dan Ampas Teh Sebagai Antibakteri
Dalam Formula Masker Wajah. JPHPI. 21(2):304-31.
Perdana, S. 2018. Analisis In Silico Interaksi Molekuler Senyawa Fenolik Dari
Biji Mangga Pada Enzim Aldose Reduktase. Skripsi. Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Putri, A.R., Maharani, S.L., Nurrohim, S., dan Hidayah, N. 2019. Efektivitas
Pemberian Salep Bonggol Pisang Ambon Terhadap Jerawat Pada Remaja.
Journal of Borneo Holistic Health. 2(1):30-39.
Saraswati, F.N. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Limbah Kulit
Pisang Kepok Kuning (Musa balbisiana) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat
(Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, dan Propionibacterium
acnes). Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
SYF, Fissy, O.N., Sari, R., dan Pratiwi, L. 2014. Efektivitas Gel Anti Jerawat
Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinaleRosc. Var. Rubrum)
terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Jurnal
Ilmu Kefarmasian Indonesia. 12(2):193-201.
Wardani, A.K., Fitriana, Y., dan Malfadinata, S. 2020. Uji Aktivitas Antibakteri
Penyebab Jerawat Staphylococcus epidermidis Menggunakan Ekstrak Daun
Ashitaba (Angelica keiskei). Jurnal Ilmu Kefarmasian. 1(1):14-19.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping


12
13
14
15
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Jenis Pengeluaran Harga
Volume Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
1. Kebutuhan kegiatan
virtual
a. Sewa kuota internet 3 bulan 450.000 1.350.000
b. Sewa zoom premium 1 300.000 300.000
SUB TOTAL (Rp) 1.650.000
2. Bahan habis pakai Harga
Volume Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
a. ATK 1 200.000 200.000
b. Akses jurnal 1 200.000 200.000
c. Masker (pack) 4 80.000 320.000
d. Hand sanitizer 4 100.000 400.000
e. Rapid test antigen 4 275.000 1.100.000
f. Face shield 4 50.000 200.000
SUB TOTAL (Rp) 2.420.000
3. Perjalanan Harga
Volume Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
a. Transport lokal untuk 1 300.000 300.000
konsultasi
SUB TOTAL (Rp) 300.000
4. Lain-lain Harga
Volume Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
a. Biaya sewa 1 bulan 500.000 500.000
laboratorium
komputasi
b. Penggandaan laporan 2 25.000 50.000
c. Seminar 1 500.000 500.000
d. Biaya Publikasi 1 1.500.000 1.500.000
SUB TOTAL (Rp) 2.550.000
Total 1+2+3+4 (Rp) 6.920.000
Enam juta sembilan ratus dua puluh ribu rupiah
18

Lampiran 3. Susunan Oraganiasai Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM waktu(jam/ Uraian Tugas
Studi ilmu
minggu)
1 Azis Biologi Biologi 10 1. Molecular
Mawardi / docking
2200106102 2. Membuat
8 laporan
kegiatan
3. Analisis data
4. Mengkoordini
r dan
bertanggung
jawab selama
kegiatan
2 Rossa Biologi Biologi 8 1. Manajemen
Martha keuangan
Wulandari / 2. Manajemen
2200106103 waktu
4 kegiatan
3. Preparasi
ligan
4. Seminar
3 Thiya Biologi Biologi 8 1. Instalasi
Fathiyatul aplikasi
Fauziyah / 2. Analisis data
2190106104 3. Validasi dan
4 visualisasi
hasil docking
4. Publikasi
4 Nabilah Agribisnis Agribisnis 8 1. Preparasi
Miftachul protein
Khoiriyah / reseptor
2190103202 2. Analisis data
6 3. Pembuatan
laporan
kegiatan
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai