BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
BANDUNG
2016
PENGESAHAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : pemanfaatan ekstrak bawang putih (allium sativum linn)
dalam pembuatan satira (salep anti jerawat) sebagai solusi
kulit berjerawat
Menyetujui
Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Ketua Pelaksana Kegiatan
Agroindustri
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit merupakan salah satu panca indera manusia yang terletak di
permukaan tubuh. Berkaitan dengan letaknya yang ada di permukaan tubuh
maka kulit merupakan organ pertama yang terkena pengaruh tidak
menguntungkan dari lingkungan (Santoso, 2001). Secara alamiah kulit telah
berusaha untuk melindungi diri dari serangan mikroorganisme dengan adanya
tabir lemak di atas kulit yang diperoleh dari kelenjar lemak dan sedikit
kelenjar keringat dari kulit serta adanya lapisan kulit luar yang berfungsi
sebagai sawar kulit (Wasitaatmadja, 2007). Namun dalam kondisi tertentu
faktor perlindungan alamiah tersebut tidak mencukupi dan seringkali akibat
bakteri yang melekat pada kulit menyebabkan terjadinya jerawat.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang melatar belakangi adanya proposal ini adalah :
1. Bagaimana pemanfaatan bawang putih dalam penggunaannya sebagai
salep obat jerawat?
2. Bagaimana cara pembuatan salep dengan penambahan ekstrak bawang
putih sebagai salep obat jerawat?
3. Bagaimana efektifitas penggunaan ekstrak bawang putih sebagai bahan
baku pembuatan salep?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1) Mengetahui manfaat ekstrak bawang putih sebagai obat jerawat.
2) Membuat sediaan salep dari ekstrak bawang putih (allium sativum linn)
sebagai salep obat jerawat yang memenuhi syarat pengujian sediaan salep.
3) Mengukur efektifitas ekstrak bawang putih dalam salep obat jerawat.
D. Urgensi Penelitian
Urgensi dari penelitian ini yaitu membuat obat jerawat berbentuk salep
dengan bahan alami yang tidak berbahaya bagi kulit.
F. Manfaat
1. Mengaplikasikan wawasan keilmuan mengenai manfaat bawang putih
sebagai antimikroba yang dapat dijadikan obat jerawat.
2. Mengetahui cara pembuatan salep obat jerawat dengan ekstrak bawang
putih.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jerawat
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang memegang peran
penting dalam mendukung penampilan seseorang. Jerawat merupakan
salah satu masalah yang dapat mempengaruhi penampilan bahkan
menimbulkan rasa kurang percaya diri.
Jerawat atau Acne vulgaris disebabkan oleh berbagai faktor antara
lain infeksi bakteri patogen yaitu Propinibacterium acne atau infeksi non
patogen yakni Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus.
Jerawat timbul di daerah muka, leher, dada, dan punggung. yang ditandai
adanya komedo, papul, pustul, nodulus dan kista. Kondisi ini dapat terjadi
pada hampir semua orang (90%) yang menginjak masa pubertas pada usia
15 19 tahun. Jerawat meninggalkan bekas berupa flek hitam atau
bopeng. Penyebab timbulnya jerawat antara lain:
1. Faktor genetik (keturunan).
2. Faktor ras. Orang berkulit putih lebih banyak menderita jerawat
daripada kulit berwarna.
3. Faktor hormonal. Hormon androgen yang menyebabkan timbulnya
jerawat. Jerawat akan timbul pada saat premenstruasi.
4. Faktor infeksi mikroba, terutama bakteri Propionibacterium acne.
5. Faktor makanan. Makanan tinggi karbohidrat dan banyak
mengandung lemak dapat menimbulkan jerawat.
6. Faktor kosmetik. Kosmetik yang mengandung minyak/lemak seperti
pelembab, krim pelindung, krim bedak dasar, dll akan merangsang
timbulnya jerawat.
7. Faktor lingkungan. Orang yang tinggal di daerah tropis yang panas,
aktifitas kelenjar sebasea bertambah, menyebabkan timbulnya jerawat
lebih besar.
8. Faktor kejiwaan. Stress dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
9. Faktor trauma. Adanya gangguan mekanik seperti gesekan, tekanan,
peregangan dan cubitan pada kulit akan menyebabkan jerawat
menjadi lebih parah.
B. Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum) merupakan salah satu tanaman
yang sering digunakan masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit,
terutama penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Kompoen utama
bawang putih tidak berbau, disebut komplek sativumin, yang diabsorbsi
oleh glukosa dalam bentuk aslinya untuk mencegah proses dekomposisi.
Klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari bawang putih adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Family : Alliaceae
Subfamili : Allioideae
Genus : Allium
Spesies : A.sativum
Bawang putih mengandung alisin yang mempunyai efek
antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne, yang menyebabkan
timbulnya jerawat. Feldberg et al (1988) menyatakan bahwa allicin
menunjukkan aktivitas antimikroba dengan menghambat sistesis RNA
dengan cepat dan menyeluruh. Disamping itu, sintesa DNA dan protein
juga dihambat secara partial. Hal ini menunjukkan RNA adalah target
utama dari aksi allicin. Perbedaan struktur bakteri juga berperan dalam
kerentanan bakteri terhadap unsur bawang putih. Contohnya membrane
sel Eschericha coli terdiri atas 20% lipid, dimana Staphylococcus aureus
hanya terdiri atas 2% lipid. Kandungan lipid pada membran dapat
mempengaruhi permeabilitas allicin dan unsur bawang putih yang lain.
3. Salep
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi
homogen dalam dasar salep yang cocok. Dasar salep yang cocok harus
disesuaikan dengan sifat obat dan tujuan pemakaian. Salep tidak boleh
berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung
obat keras atau obat narkotika, kadar bahan obat adalah 10%. Salep jika
dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok,
harus menunjukkan susunan yang homogen. Kecuali dinyatakan lain,
salep disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya dan
ditempat sejuk. Pada etiket juga harus tertera OBAT LUAR.