Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn)


DALAM PEMBUATAN SATIRA (Salep Anti Jerawat) SEBAGAI SOLUSI
KULIT BERJERAWAT

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Gita Puspita Sari 1400338/2014 (Ketua Kelompok)

Intan Risma Yanti 1404842/2014 (Anggota 1)

Nadya Nanda Mutiara 1405514/2014 (Anggota 2)

Angg 150/2015 (Anggota 3)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2016
PENGESAHAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : pemanfaatan ekstrak bawang putih (allium sativum linn)
dalam pembuatan satira (salep anti jerawat) sebagai solusi
kulit berjerawat

2. Bidang Kegiatan : PKM-P

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Gita Puspita Sari
b. NIM : 1400338
c. Jurusan : Pendidikan Teknologi Agroindustri
d. Universitas : Universitas Pendidikan Indonesia
e. Alamat rumah dan No Telp/HP : Bojong Masjid Rt. 03/ Rw 004 Cibadak
Sukabumi 08973962377
f. Alamat e-mail : gitapuspita@student.upi.edu
4. Anggota pelaksana : 3 orang
5. Dosen pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Yatti Sugiarti, M.Pd
b. NIDN : 0007126308
c. Alamat rumah dan No Telp/HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 12.000.000
b. Sumber Lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Bandung, ..... November 2016

Menyetujui
Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Ketua Pelaksana Kegiatan
Agroindustri

Dr. Yatti Sugiarti, M.P. Gita Puspita Sari


NIDN. 0007126308 NIM. 1400338

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Dosen Pendamping


Kemitraan, Kemahasiswaan dan Usaha

Prof. Dr. H.R. Asep Kadarohman, M. Si Dr. Yatti Sugiarti, M.P.


NIP. 19630509 198703 1 002 NIDN. 0007126308
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kulit merupakan salah satu panca indera manusia yang terletak di
permukaan tubuh. Berkaitan dengan letaknya yang ada di permukaan tubuh
maka kulit merupakan organ pertama yang terkena pengaruh tidak
menguntungkan dari lingkungan (Santoso, 2001). Secara alamiah kulit telah
berusaha untuk melindungi diri dari serangan mikroorganisme dengan adanya
tabir lemak di atas kulit yang diperoleh dari kelenjar lemak dan sedikit
kelenjar keringat dari kulit serta adanya lapisan kulit luar yang berfungsi
sebagai sawar kulit (Wasitaatmadja, 2007). Namun dalam kondisi tertentu
faktor perlindungan alamiah tersebut tidak mencukupi dan seringkali akibat
bakteri yang melekat pada kulit menyebabkan terjadinya jerawat.

Jerawat atau Acne vulgaris adalah kelainan berupa peradangan pada


lapisan pilosebaseus yang disertai penyumbatan dan penimbunan bahan
keratin. Biasanya jerawat timbul di daerah muka, leher, dada dan punggung
yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodulus dan kista. Kondisi ini
dapat terjadi pada hampir semua orang (90%) yang menginjak masa pubertas
pada usia 15 19 tahun. Kulit yang berminyak menyebabkan pori-pori
tersumbat, sehingga bakteri anaerobic seperti Staphyloccocus aureus akan
berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan timbulnya jerawat
(Mumpuni dan Wulandari, 2010). Jerawat dapat dialami oleh laki-laki
maupun perempuan. Jerawat memang salah satu masalah kulit yang umum
dan kerap mengganggu. Bukan hanya membuat kulit jadi tak nyaman karena
rasa nyeri yang ditimbulkannya, tetapi juga bisa membuat penampilan wajah
jadi kurang enak dilihat. Bahkan bila jerawat yang diderita cukup parah, bisa
meninggalkan bekas berupa flek hitam atau bopeng. Oleh karena itu
dibutuhkan kosmetika untuk mengobati jerawat agar bakteri penyebab
jerawat tersebut dapat dihilangkan.

ketersediaan anti jerawat telah banyak beredar di pasaran, baik dalam


bentuk gel, salep, krim maupun losio, tetapi dari jenis ketersediaan tersebut
salep lebih cocok digunakan untuk jerawat. Salep merupakan bentuk sediaan
yang memiliki konsistensi yang cocok digunakan untuk terapi penyakit kulit
yang disebabkan oleh bakteri. Salep dengan basis PEG dapat melepaskan zat
aktif dengan baik dibandingkan dengan basis yang larut minyak, selain itu
basis ini juga cocok untuk kulit yang berjerawat karena tidak mengandung
minyak (Pasroni dkk, 2004).
Bawang putih diketahui sebagai salah satu jenis rempah yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah jerawat pada kulit. Kandungan yang
terdapat pada bawang putih adalah allicin yang mengandung sulfur. Allicin
dikenal sebagai zat bioaktif yang mudah menguap (Volatil) yang terdapat
pada bawang putih dengan kandungan sulfur (Harris et al., 2001; Johnston,
2002). Allicin ialah senyawa aktif dalam bawang putih yang bersifat tidak
stabil dan efektif membunuh mikroba, seperti kuman-kuman penyebab
infeksi (flu, gastroenteritis dan demam), dalam bentuk murni mempunyai
daya antibakteri, daya aktivitas antifungi dan daya aktivitas antiparasit.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang melatar belakangi adanya proposal ini adalah :
1. Bagaimana pemanfaatan bawang putih dalam penggunaannya sebagai
salep obat jerawat?
2. Bagaimana cara pembuatan salep dengan penambahan ekstrak bawang
putih sebagai salep obat jerawat?
3. Bagaimana efektifitas penggunaan ekstrak bawang putih sebagai bahan
baku pembuatan salep?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1) Mengetahui manfaat ekstrak bawang putih sebagai obat jerawat.
2) Membuat sediaan salep dari ekstrak bawang putih (allium sativum linn)
sebagai salep obat jerawat yang memenuhi syarat pengujian sediaan salep.
3) Mengukur efektifitas ekstrak bawang putih dalam salep obat jerawat.

D. Urgensi Penelitian
Urgensi dari penelitian ini yaitu membuat obat jerawat berbentuk salep
dengan bahan alami yang tidak berbahaya bagi kulit.

E. Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah terbentuknya
jurnal atau artikel ilmiah mengenai pemanfaatan ekstrak bawang putih dalam
pembuatan salep obat jerawat sebagai bahan antimikroba.

F. Manfaat
1. Mengaplikasikan wawasan keilmuan mengenai manfaat bawang putih
sebagai antimikroba yang dapat dijadikan obat jerawat.
2. Mengetahui cara pembuatan salep obat jerawat dengan ekstrak bawang
putih.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Jerawat
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang memegang peran
penting dalam mendukung penampilan seseorang. Jerawat merupakan
salah satu masalah yang dapat mempengaruhi penampilan bahkan
menimbulkan rasa kurang percaya diri.
Jerawat atau Acne vulgaris disebabkan oleh berbagai faktor antara
lain infeksi bakteri patogen yaitu Propinibacterium acne atau infeksi non
patogen yakni Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus.
Jerawat timbul di daerah muka, leher, dada, dan punggung. yang ditandai
adanya komedo, papul, pustul, nodulus dan kista. Kondisi ini dapat terjadi
pada hampir semua orang (90%) yang menginjak masa pubertas pada usia
15 19 tahun. Jerawat meninggalkan bekas berupa flek hitam atau
bopeng. Penyebab timbulnya jerawat antara lain:
1. Faktor genetik (keturunan).
2. Faktor ras. Orang berkulit putih lebih banyak menderita jerawat
daripada kulit berwarna.
3. Faktor hormonal. Hormon androgen yang menyebabkan timbulnya
jerawat. Jerawat akan timbul pada saat premenstruasi.
4. Faktor infeksi mikroba, terutama bakteri Propionibacterium acne.
5. Faktor makanan. Makanan tinggi karbohidrat dan banyak
mengandung lemak dapat menimbulkan jerawat.
6. Faktor kosmetik. Kosmetik yang mengandung minyak/lemak seperti
pelembab, krim pelindung, krim bedak dasar, dll akan merangsang
timbulnya jerawat.
7. Faktor lingkungan. Orang yang tinggal di daerah tropis yang panas,
aktifitas kelenjar sebasea bertambah, menyebabkan timbulnya jerawat
lebih besar.
8. Faktor kejiwaan. Stress dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
9. Faktor trauma. Adanya gangguan mekanik seperti gesekan, tekanan,
peregangan dan cubitan pada kulit akan menyebabkan jerawat
menjadi lebih parah.

B. Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum) merupakan salah satu tanaman
yang sering digunakan masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit,
terutama penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Kompoen utama
bawang putih tidak berbau, disebut komplek sativumin, yang diabsorbsi
oleh glukosa dalam bentuk aslinya untuk mencegah proses dekomposisi.
Klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari bawang putih adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Family : Alliaceae
Subfamili : Allioideae
Genus : Allium
Spesies : A.sativum
Bawang putih mengandung alisin yang mempunyai efek
antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne, yang menyebabkan
timbulnya jerawat. Feldberg et al (1988) menyatakan bahwa allicin
menunjukkan aktivitas antimikroba dengan menghambat sistesis RNA
dengan cepat dan menyeluruh. Disamping itu, sintesa DNA dan protein
juga dihambat secara partial. Hal ini menunjukkan RNA adalah target
utama dari aksi allicin. Perbedaan struktur bakteri juga berperan dalam
kerentanan bakteri terhadap unsur bawang putih. Contohnya membrane
sel Eschericha coli terdiri atas 20% lipid, dimana Staphylococcus aureus
hanya terdiri atas 2% lipid. Kandungan lipid pada membran dapat
mempengaruhi permeabilitas allicin dan unsur bawang putih yang lain.
3. Salep
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi
homogen dalam dasar salep yang cocok. Dasar salep yang cocok harus
disesuaikan dengan sifat obat dan tujuan pemakaian. Salep tidak boleh
berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung
obat keras atau obat narkotika, kadar bahan obat adalah 10%. Salep jika
dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok,
harus menunjukkan susunan yang homogen. Kecuali dinyatakan lain,
salep disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya dan
ditempat sejuk. Pada etiket juga harus tertera OBAT LUAR.

Anda mungkin juga menyukai