Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGAM

Sabun Mengkudu Antiseptik

BIDANG KEGIATAN

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :

Rendy Kastanto ( NIM : 21090116120039 ) / 2016

Akbar Trihantoro ( NIM : 21090117120027 ) / 2017

M. Iman Khoirullah ( NIM : 21090117120019 ) / 2017

Anik Supriyatin ( NIM : 21090117120020 ) / 2017

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2017
PENGESAHAN USULAN PKM KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : Sabun Mengkudu Antiseptik


2. Bidang Kegiatan : PKM K – Produk
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama lengkap :
b. NIM :
c. Progam Studi :
d. Perguruan Tinggi :
e. Alamat Rumah dan No. Telp / Hp :
f. Alamat Email :
4. Anggota pelaksana kegiatan/penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI :
b. Sumber Lain (sebutkan..) :
7. Jangka waktu pelaksanaan :

Semarang, ... September 2017

Menyutujui
Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan,
Fakultas Teknik UNDIP,

Nama Rendy Kastanto


NIK NIM

Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan


Universitas Diponegoro, Dosen Pendamping,

Nama Nama
NIK NIK
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

RINGKASAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Luaran
1.5 Manfaat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Lingkungan


2.2 Sabun Mengkudu Antiseptik
2.3 Gambaran Produk
2.4 Kapasitas Produksi
2.5 Perencanaan Tempat Produksi
2.6 Perencanaan Tempat Pemasaran
2.7 Analisis Usaha

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

3.1 Peralatan Yang Diperlukan


3.2 Teknik Pembuatan
3.3 Tahap Pelaksanaan Kegiatan
3.4 Pengembangan Produk

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran biaya


4.2 Jadwal Kegiatan

BAB 5 DAFTAR PUSTAKA

BAB 6 LAMPIRAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini kita di anjurkan untuk melakukan pola hidup yang sehat. Salah satu
bentuknya yaitu dengan mencuci tangan. Dengan mencuci tangan kita diharapkan
dapat meminimalisir jatuhnya penyakit akibat bakteri dan virus. Mencuci tangan
hanya membasuhnya dengan air itu tidak cukup. Kita harus menggunakan sabun
untuk mencegah bakteri dan virus lebih intensif. Kita bisa menggunakan sabun
yang lebih alami namun terlihat jelas kandungaanya. Yaitu dengan memperhatikan
komposisinya, salah satu bahan pokoknya yaitu mengkudu dan daun kemangi.

Gambar 1.1 Mengkudu

Buah Mengkudu telah lulus semua tahap pengujian. Sebenarnya sejak dulu
masyarakat Indonesia sudah menggunakan buah mengkudu sebagai bahan
pengobatan dan menjaga stamina tubuh. Tetapi karena tuntutan zaman yang serba
praktis dan cepat, maka orang menjadi lupa pada peninggalan nenek moyang
tersebut. Masyarakat tidak lagi mengkonsumsi mengkudu mungkin karena baunya
yang tidak sedap dan rasaya yang tidak enak dan getir. Buah mengkudu atau buah
pace ini banyak manfaat salah satunya antiseptik dan antibakteria pathogen yaitu
Eschericia colli.

Gambar 1.2 Daun kemangi


Tidak berbeda dengan mengkudu, daun kemangi banyak digunakan oleh
masyarakat untuk pelengkap menu lalapan. Ternyata, daun kemangi pun
mempunyai kandungan luar biasa yang dapat menghalau bakteri dan virus,
pencegah infeksi kulit karena mengandung Orientin, vinecin, Polyphenol, Eugenol,
linalool, citral dan masih banyak lagi.

Dengan zat yang amat banyak terkandung dalam buah mengukudu peneliti
tertarik untuk melakukan percobaan pembuatan sabun antiseptik dari bahan pokok
buah mengkudu. Dengan adanya produk ini diharapkan untuk bisa menjadi solusi
bijak kita semua dalam meminimalisir adanya bakteri dan virus.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengolah buah mengkudu menjadi sabun antiseptik?
2. Bahan apa saja yang digunakan untuk pembuatan sabun antiseptik?
3. Siapa sasaran yang akan menggunakan sabun antiseptik?
4. Bagaimana strategi untuk menjadikan sabun antiseptik dari mengkudu
menjadi pilihan kita semua?

1.3 Tujuan
1. Untuk menjadikan mengkudu menjadi buah yang mempunyai manfaat
lebih
2. Untuk mengetahui cara pembuatan sabun antiseptik
3. Untuk mengetahui sasaran pengguna yang dituju
4. Untuk ikut andil dalam pengembangan produk dalam masyarakat

1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari kewirausahaan ini adalah berdiri usaha
pembuatan sabun antiseptik dari mengkudu yang diakui produknya oleh masyarakat
luas dan dapat menjadi pilihan dalam penggunaan.

1.5 Manfaat
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, dan
dapat menjadi pilihan masayarakat serta dapat memanfaatkan lebih dari buah
mengkudu. Kegiatan ini dapat melatih jiwa entrepreneurship.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Lingkungan

Tak dapat dipungkiri lagi, orang mengetahui tentang buah mengkudu.


Bukan suatu rahasia lagi bahwa buah mengkudu mempunyai banyak kandungan
dan juga manfaat. Untuk itu dalam praktiknya dibutuhkan komitmen dalam
mengolah bahan menjadi barang yang lebih bermanfaat.

No. Kandungan Manfaat


1. Terpenoid Pemulihan sel-sel tubuh
2. Selenium Antioksidan
3. Protens Morganii Pembunuh bakteri
4. Antrakuinon Mencegah gejala kanker
5. Protein, Vitamin, Mineral Nutrisi
6. Scolopetin Mengusir peradangan dan alergi
7. Xeronin dan Proxeronin Kekebalan tubuh
8. Iridoid Penyembuh kanker
9. Asam Kaprilat Anti mikroba
10. Metil Menghilangkan pegal-pegal

Tidak berbeda dengan buah mengkudu, daun kemangi pun mempunyai


beberapa kandungan dan manfaatnya bagi tubuh manusia. Tidak hanya digunakan
untuk pelengkap menu lalapan saja melainkan ada fungsi lain yaitu sebagai
antiseptik. Adapun beberapa kandungan yang terdapat pada daun kemangi,
diantaranya :

No. Kandungan Manfaat


1. Orientin dan vinecin Anti oksiden
2. Eugenol, linalool, citral Anti inflamasi dan anti bakteria
3. Betakaroten Melindungi radikal bebas
4. Polyphenol Mencegah jerawat dan komedo
5. Asam lemak Mencegah infeksi kulit

Dalam usaha kecil menengah, gagasan untuk membuat inovatif sabun


antiseptik berbahan dasar herbal bermula dari kurangnya pemanfaatan yang kurang
maksimal, sebagai contoh bahan dasarnya ialah mengkudu. Saat ini buah mengkudu
hanya sekedar digunakan untuk penenang ikan lele. Tetapi jika di kembangkan lagi,
buah mengkudu sebenarnya bisa dikreasikan dan diolah menjadi suatu produk yang
memiliki nilai kegunaan tinggi, seperti sabun antiseptik ini jika dipadukan dengan
daun kemangi. Dilihat dari minimnya pemanfaatan mengkudu dan banyaknya
manfaat daun kemangi, maka peneliti mencoba untuk berinovasi untuk membuat
suatu produk yang bisa bermanfaat dan memiliki nilai kegunaan.

2.2 Sabun mengkudu antiseptik

Sabun mengkudu antiseptik merupakan suatu produk herbal yang dapat


digunakan oleh masyarakat untuk mandi bahkan hanya sekedar untuk cuci tangan.
Sabun mengkudu antiseptik ini sangat cocok untuk konsumen yang menginginkan
suatu produk yang baik namun dengan harga yang terjangkau.

Produk ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu :

1. Sabun mengkudu antiseptik ini terbuat dari bahan alami dan organik
2. Sabun mengkudu antiseptik ini mempunyai aroma wangi natural
3. Mengandung kandungan yang lebih baik dibandingkan dengan produk sabun
sejenisnya
4. Dibuat dengan cara tradisional

2.3 Gambaran Produk

Sabun mengkudu antiseptik akan diolah secara rumahan dan higienis. Produk
ini dicetak berbentuk balok dengan berat 100 gram. Sabun mengkudu antiseptik
dikemas menggunakan plastik yang diberi label khusus.

Sabun mengkudu antiseptik dibuat dengan bahan dasar alami dan mempunyai
kandungan yang luar biasa. Sehingga menjadikan mutu produk yang berkualitas.

Biaya produksi 110 sabun mengkudu antiseptik yaitu Rp. 605.000. maka,
biaya produksi per satu bungkus adalah Rp. 5.500. satu kemasan produk sabun
mengkudu antiseptik akan dijual dengan harga Rp. 10.000 sehingga di dapat hasil
penjualan Rp. 4.500 per bungkus. Jadi keuntungan kotor yang di dapat yaitu Rp.
495.000 (82%) dari biaya produksi.

2.4 Kapasitas Produksi

Produksi sabun mengkudu antiseptik akan di tingkatkan seiring dengan


berjalannya waktu dan dijelaskan beberapa rincian berikut :

1. Bulan III dengan skala kecil, target penjualan sebanyak 110 bungkus. Paada
bulan II akan dipasarkan kepada mahasiswa Universitas Diponegoro melalui
promosi langsung maupun media online.
2. Bulan IV menjual sebanyak 220 bungkus. Penjualan dilakukan kepada
mahasiswa Universitas Diponegoro melalui promosi langsung, media online,
dan Kantin Universitas Diponegoro
3. Bulan V menjual sebanyak 330 bungkus. Penjualan dilakukan kepada
mahasiswa Universitas Diponegoro melalui promosi langsung, media online,
kantin Universitas Diponegoro, dan warung daerah tembalang
4. Bulan VI menjual sebanyak 440. Penjualan dilakukan kepada mahasiswa
Universitas Diponegoro melalui promosi langsung, media online, kantin
Universitas Diponegoro, warung daerah tembalang, serta pasar

2.5 Tempat perencanaan Produksi

Tempat produksi dilakukan di rumah produksi yang berlokasi di Jl. Iwanasari,


Tembalang, Semarang. Tempat ini cocok digunakan sebagai tempat produksi
karena tempatnya yang bersih, luas dan strategis.

2.6 Perencanaan pemasaran

Semakin banyak jaringan penjualan semakin banyak juga luas pemasaran


yang bisa dilakukan. Prinsip ini dilakukan untuk produksi sabun mengkudu
antiseptik. Rencana awal adalah dari mulut ke mulut, broadcasting media online,
dan berpartisipasi dalam event-event tertentu. Jika kita telah mendapatkan
kepercayaan dari konsumen maka kita akan menggunakan brosur dan media sosial
dalam penjualan.

2.7 Analisis Usaha

Target penjualan sabun mengkudu antiseptik selama berjalanya progam ini


adalah menjual sebanyak 1100 produk denga rincian 110 pada bulan III, 220 pada
bulan IV, 330 pada bulan V dan 440 pada bulan VI.

Biaya produksi adalah Rp. 5.500 per bungkus dan akan dijual dengan harga
Rp. 10.000 per bungkus sehingga akan mendapatkan keuntungan sebesar 82% dari
harga produksi.

Proyeksi pendapatan progam akan dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 1. Analisi total biaya produksi dan profit ayng di dapat

Biaya Harga jual Biaya Hasil


Jumlah Profit yang
Produksi ( Rupiah produksi Penjualan
( bungkus di dapat
( rupiah per per total total
) ( Rupiah )
bungkus ) bungkus ) ( Rupiah ) ( Rupiah )
1100 5.500 10.000 6.050.000 11.000.000 4.950.000

Apabila di asumsikan dalam jangka waktu panjang produksi sabun mengkudu


antiseptik akan konstan seperti bulan ke-VI. Maka kelanjutan usaha sebagai berikut
Tabel 2. Peluang keberlanjutan usaha

Biaya Harga jual Biaya Hasil Profit yang


Jumlah Produksi ( Rupiah produksi / Penjualan / di dapat /
( bungkus ) ( rupiah per per Bulan Bulan Bulan
bungkus ) bungkus ) ( Rupiah ) ( Rupiah ) ( Rupiah )
440 5.500 10.000 2.420.000 4.400.000 1.980.000

Maka dari analisis yang telah dilakukan maka usaha ini meraup omset
bulanan sebesar Rp. 4.400.000 dan layak untuk dijalankan.

2.8 Proyeksi keuangan jangka menengah

1. Neraca Bulanan

a. Pengeluaran sebesar Rp. 3.570.000 Dengan rincian :


1) Produksi = Rp. 2.420.000
2) Distribusi dan komunikasi = Rp. 200.000
3) Promo, listrik, dan sewa tempat = Rp. 400.000
4) Tenaga = Rp. 550.000

b. Profit bersih
1) pemasukan – pengeluaran = Rp.4.400.000 -
Rp.3.570.000
= Rp. 830.000

2. Neraca Tahunan Yang Dapat Dicapai

a. Hasil penjualan tahunan = Rp. 52.800.000

b. Profit bersih tahunan = Rp. 9.960.000

2.9 Analisa BEP

1. BEP ( unit ) = (Biaya tetap)/(harga unit-biaya variabel per unit)


= (1.150.000)/(10.000-5.500)
= (1.150.000)/(4.500)
= 255 unit
2. BEP ( rupiah ) = (Biaya tetap)/(kontribusi margin per unit
Per unit = (1.150.000)/(5.500/10.000)
= (1.150.000)/(0.55)
= 2.090.000,-
Jadi, supaya usaha tetep berlangsung secara kontinu, usaha produk sabun
mengkudu harus memproduksi 255 unit produk dan dijual dengan harga Rp. 10.000
untuk mencapai titik impas (BEP) pada titik Rp. 2.090.000. Dengan penjualan per
bulan sebanyak 440 unit produk sabun mengkudu dan menghasilkan Rp. 4.400.000
per bulan, maka usaha ini telah mencapai BEP tiap bulannya. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa usaha produk sabun mengkudu sangat layak dan sangat
prospektif untuk dijalankan sebagai usaha jangka panjang.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Peralatan Yang Diperlukan
a. Alat
- Mangkuk
- Baskom
- Gelas Ukur
- Neraca
- Blender
- Spatula
- Kain Serbet
- Masker
- Kacamata
- Sarung Tangan Karet
- Sendok Stainless Steel
- Alat Cetak Sabun
- Plastik Tipis/Kertas Minyak
- Panci Stainless Steel
- Kompor Gas
b. Bahan
- Buah Mengkudu
- Minyak Kelapa
- Minyak Sawit
- Minyak Zaitun
- Bahan Parfum
- NaOH
- Air

3.2 Teknik Pembuatan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Memakai alat pelindung berupa kacamata, masker, dan sarung tangan.
3. Mengupas buah mengkudu dan mencucinya hingga bersih.
4. Memotong buah mengkudu menjadi bagian kecil-kecil seperti dadu.
5. Menyiapkan alat blender dan memblender buah mengkudu yang telah
dipotong kecil-kecil sampai halus.
6. Menyiapkan wadah mangkuk dan memeras mengkudu yang telah diblender.
Gunakan kain serbet untuk membersihkan hasil perasan mengkudu yang
menetes di meja kerja.
7. Menyiapkan bahan NaOH dan semua minyak. Menimbang semua bahan
tersebut sesuai kebutuhan.
8. Menyiapkan panci stainless steel di atas kompor. Jangan menggunakan
wadah berbahan aluminum karena dapat menimbulkan reaksi kimia lain.
9. Memanaskan air sampai hangat. Setelah hangat, matikan kompor.
Menuangkan larutan NaOH ke dalam air hangat sedikit demi sedikit. Jangan
dibalik prosesnya (jangan menuangkan air hangat ke larutan NaOH karena
dapat menimbulkan reaksi letupan, jika terkena mata mengakibatkan
kebutaan dan jika kena kulit mengakibatkan iritasi bakar). Jadi prosesnya
adalah menuangkan larutan NaOH ke dalam air hangat sedikit demi sedikit.
10. Mengaduk menggunakan sendok stainless steel secara perlahan hingga
merata. Biasanya larutan akan menghasilkan reaksi panas mengepul dan
berwarna keputihan. Hindari menghirup asapnya karena berbahaya. Setelah
kedua bahan tersebut menyatu, simpan sementara waktu di tempat yang
aman.
11. Kemudian menyiapkan blender. Menuangkan minyak lalu secara perlahan-
lahan campur dengan larutan NaOH, blender dengan putaran terendah. Hati-
hati jangan sampai muncrat terkenal kulit atau mata anda. Setelah 15 menit,
menghentikan proses pemblenderan, kemudian memeriksa apakah telah
memasuki tahap “trace” apa belum. ( Trace adalah kondisi dimana sabun
telah terbentuk dan merupakan proses akhir dari pengadukan. Tandanya
adalah larutan tersebut telah mengental. )
12. Pada kondisi trace tersebut, menuangkan air perasan mengkudu dan bahan
parfum. Memblender beberapa detik kemudian hentikan. Menunggu sekitar
30 menit sembari sesekali mengaduk secara manual dengan sendok.
13. Menyiapkan cetakan sabun. Jangan lupa untuk melapisi bagian dalam
cetakan dengan plastik/kertas minyak supaya memudahkan dalam
pengambilan sabun jika sudah jadi.
14. Menuangkan adonan sabun ke dalam cetakan.
15. Setelah menuangkan adonan sabun ke media cetak, tutup dengan kain untuk
proses insulasi. ( Insulasi adalah proses penetralan suhu area. )
16. Menyimpan sabun dalam cetakan tersebut selama dua hari, kemudian
mengeluarkannya dari cetakan dan memotong atau menghaluskan
permukaan sabun sesuai selera anda. Menyimpan selama 40 hari untuk masa
curing (lebih awet) sebelum mengemasnya.
17. Langkah terakhir adalah pengemasan, khususnya memberikan lapisan
plastik tipis atau kertas agar sabun awet dan terlindung.
3.3 Tahap Pelaksanaan Kegiatan

a) Kegiatan Tahap I : Pra-Produksi

Tahap pra-produksi ini meliputi penyiapan tempat produksi, penentuan


pemasok bahan baku, pembelian peralatan, perencangan kemasan dan label, serta
mengurus perijinan usaha.

Tahap selanjutnya merupakan tahap penyediaan lokasi produksi yaitu


tempat yang strategis, mudah diakses dan higenis. Proses produksi akan dilakukan
di Jl. Iwenisari, Tembalang, Semarang. Tahap pra-produksi ini juga memuat
survei pasar dan kontrak kerjasama dengan mitra yang akan disupply produk
sabun mengkudu.
b) Kegiatan Tahap II : Tahap Penentuan Harga dan Promosi

Proses penentuan besarnya perolehan keuntungan telah dianalisis, sehingga


terciptanya harga sesuai yang telah dijelaskan pada Bab II. Proses promosi yang
akan dilakukan meliputi pemanfaatan teknologi informasi dengan internet dan
melalui media cetak utamanya brosur di tempat penjualan serta secara tradisional
yaitu dari mulut ke mulut.

c) Kegiatan Tahap III : Produksi dalam Skala Kecil

Setelah alat produksi telah siap, tahap selanjutnya meliputi pemilihan mitra
pembeli produk sabun mengkudu. Tes produk secara berkala dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui permintaan pasar. Pemilihan bahan baku dilakukan
melalui proses penyortiran guna menjaga mutu dan kualitas bahan baku yang akan
diolah.

d) Kegiatan Tahap IV : Produksi, Pemasaran dan Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap utama berjalannya program ini. Target kapasitas
produksi program ini adalah 440 unit produk sabun mengkudu setiap bulan dan
menghasilkan profit bersih sebesar Rp. 830.000.

Pemasaran dilakukan melalui kerjasama kemitraan dengan warung, kantin,


rumah makan, toko, dan ritel sehingga program ini dapat memenuhi supply
produk sabun mengkudu sampai pada mitra. Evaluasi juga dilakukan untuk
membuat perencanaan pengembangan usaha pada waktu yang akan datang.

3.4 Pengembangan Produk

Pengembangan produk usaha dilakukan dengan tujuan untuk menjaga


eksistensi dari produk sabun mengkudu yang akan dirintis pengembangan usaha
jangka pendek berupa standar halal oleh MUI, hak paten produk sabun mengkudu
dan juga PIRT. Sedangkan untuk pengembangan usaha jangka panjang,
mendirikan pabrik sabun mengkudu milik sendiri, serta mendistribusikannya ke
seluruh wilayah Indonesia.

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan
2 Biaya Habis Pakai
3 Biaya Perjalanan
4 Lain-lain
Jumlah

4.2 Jadwal Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai