PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada luka biasanya berupa abses yaitu kumpulan nanah atau cairan
adalah jerawat, bisul, impetigo dan infeksi pada luka. Infeksi yang lebih
1
2
patogen dari lingkungan ialah kulit. Dengan kehilangan atau kerusakan kulit
yang memiliki fungsi barrier akan terjadi invasi bakterial dan mempermudah
apabila kulit tidak lagi utuh, maka menjadi sangat rentan terhadap infeksi. Bila
kulit terluka sedikit saja maka sudah cukup untuk menjadi pintu bagi
kesehatan kulit salah satu diantaranya ialah sabun. Sabun adalah produk
yang dihasilkan dari reaksi antara asam lemah dengan basa kuat yang
dibuat dalam bentuk padat atau batangan, namun pada tahun 1987 sabun
cair mulai dikenal walaupun hanya digunakan sebagai sabun cuci tangan.
berpergian dan lebih higienis karena biasanya disimpan dalam wadah yang
inilah yang berfungsi mengurangi jumlah bakteri berbahaya pada kulit, karena
kulit yang sehat adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh. (Dimpudus dkk.,
2017).
daun mengkudu. Mengkudu banyak mengandung protein, zat kapur, zat besi,
atau antibakteri adalah senyawa antraquinon, alkaloid, dan scolopetin. Zat ini
B. Perumusan Masalah
2. Apakah ekstrak etanol daun mengkudu (M. citrifolia L.) dapat di formulasi
3. Apakah sediaan sabun cair antiseptik ekstrak etanol daun mengkudu (M.
C. Tujuan Penelitian
3. Untuk mengetahui daya hambat sediaan sabun cair ekstrak etanol daun
D. Hipotesis Penelitian
3. sediaan sabun cair antiseptik ekstrak etanol daun mengkudu (M. citrifolia
E. Manfaat Penelitian
3. Dapat digunakan sebagai dasar bagi penelitian lain untuk menguji lebih
lanjut efek sediaan sabun cair antiseptik ekstrak etanol daun mengkudu
(M. cirifolia L.) baik sebagai antimikroba terhadap bakteri lain selain S.