Sulfonamid adalah kemoterapeutik yang pertama digunakan secara sistemik untuk pengobatan
dan pencegahan penyakit infeksi pada manusia.
Sulfonilamid digunakan secara luas untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Gram positif dan Gram negatif tertentu, beberapa jamur dan protozoa
PENGGOLONGAN SULFONAMID
Berdasarkan penggunaan terapetik sulfonamida dibagi menjadi 5 kelompok yaitu :
Bersifat amfoter, karena itu sukar di pindahkan dengan acara pengocokan yang
digunakan dalam analisa organik.
Mudah larut dalam aseton, kecuali Sulfasuksidin, Ftalazol dan Elkosin.
Umumnya tidak melarut dalam air, tapi adakalanya akan larut dalam air anas. Elkosin
biasanya larut dalam air panas dan dingin.
Tidak larut dalam eter, kloroform, petroleum eter.
Larut baik dalam aseton.
Sulfa – sulfa yang mempunyai gugus amin aromatik tidak bebas akan mudah larut dalam
HCl encer. Irgamid dan Irgafon tidak lariut dalam HCl encer.
Sulfa – sulfa dengan gugusan aromatik sekunder sukar larut dalam HCl, misalnya
septazin, soluseptazin, sulfasuksidin larut dalam HCl, akan tetapi larut dalam NaOH.
Sulfa dengan gugusan –SO2NHR akan terhidrolisis bila dimasak dengan asam kuat HCl
atau HNO3.
METODE PERCOBAAN
Alat Bahan
• Botol gelap - Filler
- Alkohol 70%
• Gelas kimia 100 mL - Gelas ukur 100 mL
- Aluminium foil
• Kuvet - Labu Erlenmeyer
• Labu takar 500 dan 100 mL - Lumpang dan alu - Aquades
Dipipet sebanyak 40 ml larutan standar dengan Nilai absorbansi masing-masing 0.533, 0.761,
Data Standar
Sample Data (Trisulfa)
No. Conc(ppm) WL1[239.0nm] ABS
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakuan pada sulfadiazina, dapat diketahui bahwa
hubungan antara konsentrasi (ppm) dengan nilai absorben (a) tegak lurus, sehingga dapat di
simpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi sulfadiazina, maka nilai absorbennya atau daya tembus
cahaya yang di lewati sampel semakin besar, maka di dapatkan kadar sulfadiazin dalam sampel obat
Trisulfa yaitu 0.6134 ppm sedang pada etiket 167 mg.
KESIMPULAN
Sulfonamida merupakan salah satu kemoterapeutika yang pertama kali digunakan secara
sistemik untuk melakukan pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit infeksi pada manusia
Kadar sulfadiazin dalam sampel obat Trisulfa yaitu 0.6134 ppm sedang pada etiket 167 mg