Anda di halaman 1dari 24

BAB II

SEDIAAN VOLUME KECIL DOSIS TUNGGAL

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip alur proses sterilasasi alat, bahan
baku dan pengemas.
2. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip alur kerja ruangan steril.
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan sediaan
steril volume kecil dosis tunggal (sediaan dalam ampul).
4. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip evaluasi pengujian sediaan steril
volume kecil dosis tunggal dan pengelohan data hasil percobaan.

II. DASAR TEORI


III. PRAFORMULASI
1. Tinjauan Farmakologi Zat Aktif

Farmakologi chlorpromazine adalah sebagai antipsikotik dengan


memblokade reseptor dopamin dan sebagai tranquilizer minor dengan
memblokade reseptor histamine. Chlorpromazine adalah neuroleptik yang
bertindak dengan menghambat reseptor dopamin post sinap, terutama di
area sistem dopaminergik mesolimbik. Obat ini juga mampu mencegah
pelepasan hormon-hormon hipotalamus dan hipofisis. Chlorpromazine juga
bertindak sebagai tranquilizer minor dengan cara menghambat reseptor
histamine (MIMS).

Klorpromazin dapat menyumbat saluran empedu sesudah 2-4 minggu


dan kerusakan ini tidak selalu reversible. Kelainan darah agak sering
dilaporkan. Efek samping lainnya adalah efek sedatifnya yang kuat dan GEP
yang sering kali terjadi (Obat-Obat Penting hal 456).

2. Tinjauan Sifat Fisik Kimia Bahan Obat


a. Klorpromazin HCl
- Rumus Kimia : C17H19ClN2S,HCl
- Bobot Molekul : 355,32
- Pemerian : Serbuk hablur, putih, atau agak krem putih,
tidak berbau. Warna menjadi gelap karena
pengaruh cahaya.
- Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, mudah larut
dalam etanol, dan dalam kloroform, tidak larut
dalam eter, dan dalam benzen. (FI edisi V, Hal
712).
- Stabilitas : Stabil pada suhu dibawah 40°C bahkan lebih
baik pada suhu 15-30°C (drug information 2003
hal 2262).
- Khasiat : antiemetikum dan antimual
- Efek samping :Konstipasi, hipotensi, takikardia dan
kemerahan padakulit (FI IV hal 213) dosis:25-
30 mg setiap 3-4 jam untuk i. m (DI 88 hal
1166).
- PH : 3,4 – 5,4
b. Asam Askorbat ( Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edition hal 43-46 )
- Pemerian : Asam askorbat berbentuk serbuk Kristal atau Kristal
bewarna putih sampai cahaya kuning, tidak higroskopik, tidak
berbau, dengan rasa asam.
- Kelarutan : Mudah larut dalam air ; agak sukar larut dalam etanol
(95%) P; praktis tidak larut dalam kloroform P, dan dalam eter P dan
dalam benzene P.
- Kegunaan : sebagai antioksidan dalam sediaan liquid pada
konsentrasi 0,01-0,1% w/v. Asam askorbat dapat digunakan untuk
mengatur PH larutan untuk injeksi, dan sebagai tambahan untuk
cairan oral.
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
c. Natrium Chlorida (FI edisi III hal 403-4040)
- Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur
putih, tidak berbau atau berbau.
- Kelarutan : Sukar larut dalam air dalam benzena dan dalam karbon
tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan dalam eter.
- Penyimpanan : Wadah tertutup baik.
- Kegunaan : Pengawet, antimikroba
d. Nipasol (FI edisi III hal 535)
- Pemerian :Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur
putih, tidak berbau atau berbau.
- Kelarutan : Sukar larut dalam air dalam benzena dan dalam
karbon tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan dalam eter.
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
- Kegunaan : Pengawet, antimikroba
e. Aqua Pro Injection (FI edisi III hal 97)
- Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
- Sterilisasi : Autoclave
- Kegunaan : Pembawa dan pelarut
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, jika disimpan dalam
wadah tertutup kapas berlemak harus digunakan 3 hari
3. OTT
- Klorpromazin inkompatibel terhadap senyawa aminofilin,
amfoterisin B, aztreonam, beberapa barbiturate, kloramfenikol dan
beberapa penisilin (Martindale hal 984).
- Asam Askobat inkompatibel dengan alkali, ion logam berat ,
terutama tembaga dan besi, mengokisadi bahan, methenamic,
salisilamid, natrium nitrit, natrium salisilat, dan picotamide
( Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition hal 43-46 ).
- NaCl bereaksi dengan bahan perak, timah, dan garam-garama
merkuri, oksidator kuat terhadap chlorine yang bereaksi dan larutan
natrium klorida, larutan berair korosif terhadap air (Martindale
28:287).
- Nipasol ikompatibel terhadap surfaktan nonionik (miselisasi), plastik,
magnesium aluminium silikat, magnesium trisilikat, besi oksida
kuning, basa lemah, asam kuat (Handbook of Pharmaceutical
Excipient 2003.hal. 526-527).

4. Cara Penggunaan
Chlorpromazin dan garamnya digunakan secara oral,
intramuscular, subkutan, intravena dan dubur. Rute penggunaan
tergantung dari kondisi individual pasien; pasien yang shock diberikan
secara intravena untuk memastikan absorbs dari obat. Dosis anak-anak :
intramuskular atau intravena: 0,5-1 mg / kg / dosis setiap 6 sampai 8 jam.
Dewasa : Stuntik injeksi IM: 25 mg satu waktu. Jika tidak terjadi
hipotensi, berikan 25 sampai 50 mg setiap 3 sampai 4 jam sesuai
kebutuhan, kemudian beralih ke sediaan oral.

IV. FORMULASI
1. Permasalahan dan Penyelesaian

NO. PERMASALAHAN PENYELESAIAN

1. Chlorpromazine praktis tidak Chlorpromazin diganti dengan


larut dalam air Chlorpromazin HCl atau dalam bentuk
garamnya karena dalam bentuk
garam (Chlorpromazin HCl)
kelarutannya dalam air tinggi

2. Chlorpromazin HCl harus Menggunakan ampul berwarna coklat


terlindung dari cahaya

3. Sediaan ampul harus jernih Disaring menggunakan kertas


whatman

4. Chlorpromazin HCl mudah Dibutuhkan antioksidan seperti asam


teroksidasi askorbat, natrium metabisulfit atau
natrium bisulfit. Dalam formula ini
yang digunakan sebagai antioksidan
adalah asam askorbat karena stabil
pada pH 3-5 (pH injeksi Chlorpromazin
HCl), tidak OTT terhadapa
Chlorpromazin HCl

5. Syarat sediaan injeksi (termasuk Ada penambahan NaCl sebagai zat


ampul) harus isotonis pengisotonis

6. Persyaratan sediaan ampul harus Dilakukan sterilisasi pada saat


steril pembuatan sediaan ampul

7. Klorpromazin HCl tidak tahan Dilakukan sterilisasi dengan metode


terhadap pemanasan filtrasi

8. pH klorpromazin 3,4-5,4 (FI ed IV Untuk membuat pH sediaan antara 5-


hal 213) PH sediaan ampul 5-7 7, maka dalam sediaan ditambahkan
(martindale Ed.28, 1982:908) dengan NaOH 20% tetes demi tetes
sampai pH sediaan sesuai dengan
yang diinginkan (pH 5). (FN : 177)

2. Formula yang akan dibuat (termasuk perhitungan tonisitas)

 USULAN FORMULA
Tiap 2 ml mengandung :
Chlorpromazine HCl 50 mg
Asam askorbat 4 mg
Sodium Chloride 2 mg
Nipasol 0,02 %
Aqua PI ad 2 ml

 PERHITUNGAN TONISITAS
A. Nilai Ekivalen
- Ekivalen Chlorpromazin HCl = 0,10 ( Farmakope Indonesia edisi IV )
- Ekivalen Asam Askorbat = 0,18 ( Farmakope Indonesia edisi IV )
- Ekivalen Sodium Chloride =1 ( Farmakope Indonesia edisi IV )

B. Nilai C
0,05
- Chlorpromazine HCl = x 100% = 2,5 %
2
0,004
- Asam Askorbat = x 100% = 0,2 %
2
0,002
- Sodium Chloride = x 100% = 0,1 %
2
C. Nilai W
W = 0,9 – ( ∑ C x E )
= 0,9 – (2,5 x 0,10) + (0,2 x 0,18 ) + (0,1 x 1)
= 0,9 – 0,386
= 0,514/100 ml

3. Perhitungan berat dan volume yang dipakai

 Untuk 5 Ampul @ 2 mg (10 ml)


0,514
- NaCl yang di perlukan sebanyak = x 10 ml = 0,0514 gr (51,4
100
mg)
Pembuktian dalam 1 ml ampul injeksi klorpromazin HCl mengandung
2mg NaCl. Berarti dalam sediaan 10 ml klorpromazin HCl mengandung
sebanyak : 50 mg  51,4 mg

 PERHITUNGAN BAHAN
50 mg
- Chlorpromazine HCl = x 10 ml = 250 mg
2 ml
10
Dilebihkan 10 % = x 250 mg = 25 mg
100
= 250 mg+ 25 mg = 275 mg
4 mg
- Asam Askorbat = x 10 ml = 20 mg
2 ml
10
Dilebihkan 10 % = x 20 mg = 2 mg
100
= 20 mg+ 2 mg = 22 mg
2mg
- Sodium Chloride = x 10 ml = 10 mg
2 ml
10
Dilebihkan 10 % = x 10 mg = 1 mg
100
= 10 mg + 1 mg = 11 mg
0,02
- Nipasol = x 10 ml = 0,002 mg
100
10
Dilebihkan 10 % = x 0,002 mg = 0,0002 mg
100
= 0,002 mg + 0,0002 mg = 0,0022 mg

- Jadi NaCl yang ditimbang 10,7 mg + 11 mg = 21,7 mg

- Aqua P.I = ad 10 ml
Dilebihkan 10 % = 10 ml x 10 % = 1 ml
Jadi 10 ml + 1 ml = 11 ml

 PERHITUNGAN PEMBUATAN MEDIA


5
- TSA 5% = x 30 ml = 1,5 gram
100
- Aquadest = ad 30 ml

4. Cara pembuatan dan sterilisasi sediaan yang dibuat


 METODE STERILISASI
- Filtrasi : metode sterilisasi filtrasi digunakan karena bahan
chlorpromazine HCl mudah rusak dan tidak tahan panas. Sterilisasi ini
dilakukan dengan cara menggunkan saringan yang berpori kecil (kertas
whattman).
 PEMBUATAN MEDIA TSA

Timbang TSA sebanyak 1,5 gr

Tambahkan aquadest ad 30 ml dalam erlenmeyer


Tutup erlenmeyer dengan alumunium foil

Panaskan autoclave selama 15 menit

Dinginkan selama 10 menit dalam suhu runag

Tuangkan dalam cawan petri

Tunggu hingga mengeras

 CARA KERJA

Sterilisasi alat-alat dengan cara yang sesuai

Timbang chlorpromazine dengan kaca arloji 


Erlenmeyer no.1 , larutkan dengan aqua pro injection q.s,
bilas kaca arloji dengan aqua pro injection  Erlenmeyer

Timbang Asam Askorbat dengsn kaca arloji Erlenmeyer


no.2, larutkan dengan aqua pro injection  aduk ad larut

Timbang NaCl dengan kaca arloji  Erlenmeyer no.4 


tambahkan aqua pro injection q.s aduk ad larut.

ca
Campurkan keempat larutan tersebut ke dalam beaker
glass, bilas masing-masing Erlenmeyer dengan aqua pro
injection q.s  masukan dalam beakerglass tersebut

Timbang nipasol dengan kaca arloji  masukkan dalam


beakerglass tersebut tambahkan aqua pro injection ad
tanda batas  Cek Ph dengan ndikator universal

Tambahkan NaOH 0,1 N atau HCl 0,1 N hingga PH sesuai


yang di inginkan (PH 3,0- 5,0)

Basahi kertas whattman dengan Aqua PI  Saring larutan

Tuang larutan kedalam spuit injeksi  masukkan kedalam


tiap ampul 2 mL sebanyak 5 Ampul  Tutup ampul
dengan cara pemanasan api

Sterilkan dalam posisi terbalik, beaker glass dilapisi kapas


dan diisi dengan sediaan ampul, dan ditutup dengan
aluminium foil dengan suhu 12°c selama 15’  di
dinginkan

Evaluasi sediaan dan beri etiket lalu di masukkan dalam


kemasan
V. PELAKSANAAN
1. Penyiapan Alat dan Bahan
a. Alat

No Nama Alat Jumlah Ukuran Sterilisasi waktu


1 Gelas ukur 1 50 ml Oven suhu 170º C 15 menit
2 Gelas ukur 2 10 ml Oven suhu 170º C 15 menit
3 Batang pengaduk 3 - Oven suhu 170º C 15 menit
4 Erlenmeyer 2 50 ml Oven suhu 170º C 15 menit
5 Beaker glass 2 100 ml Oven suhu 170º C 15 menit
6 Beaker glass 4 50 ml Oven suhu 170º C 15 menit
7 Wadah Ampul 5 10 ml Oven suhu 170º C 15 menit
8 Pipet tetes 4 - Oven suhu 170º C 15 menit
9 Corong kaca 1 - Oven suhu 170º C 15 menit
kecil
10 pH universal - - - -
11 Sendok tanduk 2 - Autoclave suhu 15 menit
121 º C
12 Kaca arloji 1 - Oven suhu 170º C 15 menit
12 Kertas whatman 2 - - -
13 Cawan petri 1 - Oven suhu 170º C 15 menit
14 Spuit 2 5 ml Autoclave suhu 15 menit
121 º C

b. Bahan

No Nama Alat Jumlah


1 Klorpromazin HCl 0,275 gr
2 Asam Askorbat 0,022 gr
3 NaCl 0,0217 gr
4. Nipasol 0,0022 gr
5. NaOH 0,1 N q.s
6. HCl 0,1 N q.s
7. Aqua p.i Ad 11 ml
8. TSA 1,5 gr
9. Aquadest 30 ml
10. Theepol Secukupnya
2. Pencucian dan Pembungkusan Alat
A. Alat gelas

Alat gelas direndam dalam larutan tepol 0,5 % lalu


rebus ± 15 menit

Disikat dan bilas dengan air kran 3x

Bilas dengan air bebas pirogen 3x

Keringkan dengan oven ± suhu 100°C dengan


keadaan terbalik

Lakukan pengecekan noda

Bungkus alat dengan kertas coklat rangkap 2

Sterilisasi dengan oven ± 170°C selama 15 menit


B. Alat Karet

Alat karet direbus dalam larutan tepol 1% dan Na2CO3


1% lalu rebus ± 15 menit

Bilas dengan air kran 3x

Bilas dengan air bebas pirogen 3x

Bilas dengan HCl 0,25 %, lalu bilas dengan air bebas


pirogen

Bungkus alat dengan kertas coklat rangkap 2

Sterilisasi dengan autoclave ± 121°C selama 15 menit

C. Alat aluminium

Alat aluminium direndam dalam larutan tepol lalu


rebus ± 10 menit

Disikat dan bilas dengan aquadest panas mengalir

Didihkan alat dengan aquadest/air kran ± 15 menit,


lalu Bilas dengan air bebas pirogen 3x

Keringkan dengan oven ± suhu 100°C


Bungkus alat dengan kertas coklat rangkap 2

Sterilisasi dengan oven ± 180°C selama 20 menit


3. Sterilisasi
alat/bahan/sediaan
a. Cara Penggunaan Oven

Bungkus alat dengan kertas coklat rangkap 2

Tekan tombol ON

Atur suhu 170°C dan timer ± 15 menit

Tunggu hingga suhu dalam oven 170°C

Masukkan alat yang akan disterilisasi

Setelah selesai buka oven tunggu hingga panas


berkurang

Keluarkan alat dari oven


b. Cara penggunaan autoclave

Bungkus alat dengan kertas coklat rangkap 2 atau


aluminium foil

Buka penutup autoclave

Masukkan air kedalam autoclave sampai tanda batas

Nyalakan autoclave atur suhu 121°C dan timer ±


15 menit tutup autoclave

Sterilisasi selama ± 15 menit

Setelah selesai  matikan alat dan buka klep nya


tunggu hingga tekanan menurun

Buka penutup autoclave

Keluarkan alat dari autoclave


- Autoclave
a. Waktu pemanasan : 13:19 – 13:34
b. Waktupenurunan :13:34 – 13:39
c. Waktu menaik : 13:39 – 13:44
d. Waktu kesetimbangan :
e. Waktu sterilisasi : 15 menit (121°C)
f. Waktu jaminan sterilisasi :
g. Waktu pendiginan :

- Oven
a. Waktu pemanasan : 11:54 – 12:09
b. Waktu pengeluaran udara :
c. Waktu menaik :
d. Waktu kesetimbangan :
e. Waktu sterilisasi : 12:09 – 12:24
f. Waktu jaminan sterilisasi : 12:24 – 12:32
g. Waktu pendinginan sampai ± 50°C : 12:32 – 12:42

4. Cara Kerja Evaluasi Sediaan

a. Uji kejernihan

Lihat sediaan sebelum dikemas

Background hitam

Amati kejernihan

b. Uji pH

Sediaan diukur pH

Menggunakan indikator universal


c. Uji steril sediaan

Media TSA

Hasil inkubator selama 7 hari

d. Uji kebocoran

Dibalik bobol tetes sediaan tetes mata dengan mulut


botol dibawah

Amati ada atau tidaknya cairan yang keluar dari tutup


botol

e. Uji keseragaman volume

Larutan tetes mata dituang digelas ukur

Amati volume tepat 10 ml atau tidak


VI. HASIL/ DATA EVALUASI

Pengujian Ampul 1 Ampul 2 Ampul 3 Ampul 4 Ampul 5

Uji pH pH 7 pH 7 pH 7 pH 7 pH 7
Uji kejernihan Jernih Jernih Jernih Jernih Jernih

Uji kebocoran Tidak Tidak Tidak Tidak bocor Tidak bocor


bocor bocor bocor
Uji 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml
keseragaman
Uji steril
Terdapat 71 koloni bakteri
sediaan
VII. PEMBAHASAN
VIII. WADAH
1. Etiket
2. Brosur

KLORAZIN

KLORPROMAZIN HCl

Injeksi 50mg/2ml -- i.m/i.v

KOMPOSISI:

Tiap 2 ml mengandung klorpromazin…………… 50 mg

FARMAKOLOGI :

Golongan antispikotik fenotiazina yang bekerja dengan


menstabilkan senyawa alami otak.

INDIKASI:

Antiemetikum, anti mual

KONTRAINDIKASI:

Pada penderita jantung, masalah pembuluh darah, gangguan


pernafasan, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan prostat,
diabetes, tumor pada kelenjar adrenal, serta pernah mengidap
kejang atau sakit kuning.

EFEK SAMPING:

Konstipasi, hipotensi, takikardi dan kemerahan pada kulit.

CARA PEMBERIAN:

Melalui injeksi intravena atau intramuskular.

DOSIS:

25 mg setiap 3-4 jam.

KEMASAN:

Botol ampul @ 2 ml

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Simpan pada suhu dibawah 25°C terlindung dari cahaya

No. Reg : DKL208509643A1

No. Bacth : A20009

Exp. Date : Juni 2022

HET : Rp. 24.450

Diproduksi Oleh :

PT. RA FARMA

Kudus-Indonesia
3. Kemasan
IX. DAFTAR PUSTAKA

Allen, L, V. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Excipient, 6 th Edition.


Rowe, R.C.Sheskey, P.G. Queen, M, E. (Editor), London:
Pharmaceutical Press And AmericanPharmacist Assosiation
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III , Departemen Kesehatan
RepublikIndonesia,Jakarta
.Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV , Departemen Kesehatan
RepublikIndonesia, Jakarta
Sweetman, S.C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference, Thirty
SixthEdition, Pharmaceutical Press, New York

Anda mungkin juga menyukai