Anda di halaman 1dari 12

Oleh:

Firdaus fahkar (N11116062)

UJI AKTIVITAS ENZIM Sri Harpen Handayani (N11116318)


Tajriyani Rahman (N11116
Ririn Priska Winata (N11116516)
Laila Nurhaliza (N11116525)
ALASAN PENAMBAHAN BAHAN

untuk mengamati kerja enzim amilase Amilum


dalam menghidrolisis suatu zat

sebagai substrat untuk mengamati kerja


enzim urease
Aquadest Urea 1%

sebagai indikator terhadap adanya Alasan


penambahan
amilum pada kompleks dari amilum-iod bahan

inhibitor terhadap kerja enzim

mengurangi kepekatan iod-amilum


HgCl2 Iod 1%
pengenceran
FAKTOR KESALAHAN
Pada proses
pengambilan sampelnya
tidak dilakukan sesuai
Indikator PP yang
arahan. Seperti pada
digunakan tidak terlalu
pengumpulan saliva,
baik kualitasnya. Dapat
faktor yang dapat
dikatakan demikian
Kualitas merusak kualitas saliva
sebab seluruh sampel Indikator PP
sampel yaitu pada proses
yang menggunakan
pengambilan dan ;pada
indikator PP sebagai
saat pengujian waktu
penanda aktifnya enzim
rentannya terlalu lama
pada sampel tersebut
sehingga enzim yang
semuanya negatif.
terdapat didalamnya
tidak aktif
METODE LAIN ANALISIS ENZIM
1 ml filtrat enzim hasil ekstraksi ditambahkan dengan 1 ml larutan
substrat/ pati (soluble starch)

Diinkubasi selama 3 menit pada suhu optimum 300C

Ditambah dengan 2 ml DNS (3,5 dinitro salicilic acid) kemudian


dipanaskan sampai mendidih, didinginkan cepat pada air mengalir
dan ditambah 20 ml aquades

Serapan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang


550 nm.

AOAC (1995) dalam Suarni dan Rauf (2007)


Sebanyak 40 ml larutan pati 1% (Soluble starch) ditambahkan dalam 50 ml air medidih di gelas beaker sambil diaduk.
Gelatinisasi larutan Larutan kemudian didinginkan hingga mencapai suhu ruang.
pati yang digunakan Ditambah dengan aquades hingga volume tepat 100 ml.
untuk substrat.

Larutan gelatinisasi pati diambil sebanyak 1 ml.


Pembuatan larutan Ditambah aquades hingga volume tepat 100 ml kemudian dihomogenkan.
baku/ standar
(stock solution)

Larutan baku diambil sebanyak 5 ml dan dimasukkan dalam 3 tabung reaksi.


Ditambah 3 ml buffer fosfat 0,1 M pH 5,6.
Pembuatan Kurva Ditambah 1,5 ml ekstrak amilase dan campuran diinkubasi pada suhu 37C.
Standar dan Uji Setelah diinkubasi, campuran diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan pada tabung reaksi yang berisi 3 ml HCl 10% untuk menghentikan reaksi.
Amilase
Ditambah 3 ml indikator (larutan iodin kalium iodida).
Absorbansi diukur pada panjang gelombang 620 nm.
Prosedur diulang (dari proses penambahan HCl 10%) setiap 15 menit selama 60 menit.
Jumlah pati yang terhidrolisis dalam satu satuan waktu diukur dengan kurva standar pati (substrat) antara konsentrasi dengan absorbansi.

Metode Caraway-Somogyi iodin/kalium iodida (IKI) (1959) dalam Afiukwa, et. al (2009)
ANALISIS UREASE DI DALAM URIN
Kolorimetri
Urea dihidrolisis menjadi ammonia Metode Barthelot
dan karbondioksida. Kemudian
ammonia bereaksi denganalkalin Urea dipecah menjadi ammonia
hipoklorit dan sodium salisilat, dan karbondioksida. Amonia yang
dengan adanya natrium nitroprusida dibebaskan direaksikan dengan
maka akanterbentuk kompleks sodiumphenate dan hypochloric
berwarna hijau. Diukur abdorbansi dan membentuk senyawa
dengan spektrofotometer pada indofenol kemudian sampel
panjang gelombang 550 nm. dibaca absorbansinya pada 546
Intensitas warna yang terbentuk nm.
sebanding dengan kadar urea
dalam sampel
PEMBAHASAN
Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim
Pada percobaan uji aktivitas enzim terhadap pengaruh suhu dengan rentan suhu yang diuji cobakan
yaitu 4C, 30C, 60C, dan 100C. Hasil positif ditandai dengan terjadinya perubahan warna menjadi
bening.
Pada percobaan ini, 4 dari 9 kelompok mendapatkan hasil negatif pada setiap rentan suhu ujinya.
Adapun kelompok lain mendapatkan hasil yang berbeda-beda sebagai berikut, 3 kelompok hanya
mendapatkan hasil positif pada uji suhu 30C. Sedangkan 2 kelompok hanya mendapatkan hasil positif
pada uji suhu 100C.
Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim
Pada percobaan uji aktivitas enzim terhadap pengaruh pH didapatkan hasil 5 dari 9 kelompok negatif di semua
rentan pH yang diujikan. Sedangkan kelompok lainnya mendapatkan hasil positif pada pH 6 dan 9. 2 kelompok
mendapatkan hasil positif pada pH 9 dan 1 kelompok mendapatkan hasil positif pada pH 6.
Pengaruh konsentrasi terhadap aktivitas enzim
Hasil positif pada percobaan ini yaitu setelah dilakukan penambahan enzim amilase atau saliva pada larutan
pengenceran maka akan terjadi perubahan warna dari ungu karena adanya penambahan iod menjadi bening.
Terjadinya perubahan warna terjadi sebab enzim amilase memiliki kemampuan untuk mengubah polisakarida
menjadi monosakarida yang disebut dengan proses hidrolisis.
Adapun pengenceran yang diuji cobakan yaitu 10-1,10-2, dan 10-3. Pada percobaan didapatkan hasil 8 dari 9
kelompok mendapatkan hasil positif untuk semua pengencerannya.Sedangkan 1 kelompok hanya mendapatkan
hasil positif pada pengenceran 10-1 dan pada pengenceran lainnya didapatkan hasil negatif.
Uji aktivitas enzim urease
Pada percobaan uji aktivitas enzim urease dengan menggunakan urea 1%, urease dan indikator PP dengan
hasil positif berupa berubahan warna menjadi merah muda. Pada percobaan didapatkan hasil negatif pada semua
kelompok dimana pada saat dilakukan penambahan indokator PP pada campuran urease dan urea 1% tidak terjadi
perubahan warna menjadi merah muda.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Enzim amilase bekerja optimum pada suhu 30C.
2. Enzim amilase bekerja optimum pada pH 6-8.
3. Enzim amilase bekerja dengan semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi
akan semakin besar pula aktivitas enzim memecah substrat yang dikatalisnya.
4. Enzim urease pada urin berperan dalam memecah urea menjadi ammonia dan CO2.

Anda mungkin juga menyukai