Anda di halaman 1dari 19

UJI DISOLUSI

AMOXICILLIN-KALIUM KLAVULANAT
Anggota Kelompok 2
1. Yosi Alviani Lestari 211FF05051
2. Zahra Firdaus 211FF05052
3. Adika Laudy Rahman 211FF05054
4. Adinda Sabarany Lado 211FF05055
5. Andi Krisnawati 211FF05057
6. Andi Supriadi 211FF05058
7. Bagus Fauzan Nuur 211FF05064
8. Dara Bella Yusrilia N S 211FF05065
9. Intan Listiyowati 211FF05083
10. Nenden Jesie Jayanti 211FF05096
11. Triyanti Setia 211FF05155
Kelas A2
Prinsip
Prinsip Uji Disolusi adalah berdasarkan
penentuan kadar suatu obat dalam tubuh pada
satuan waktu.
Persyaratan

Farmakope Indonesia Edisi V hal. 1611


Alat & Bahan
BAHAN:
1. Tablet Amoksisilin dan Kalium Klavulanat
2. Media disolusi : 900 mL air
ALAT:
1. Mikropipet 2. Vial 3. Disolution Tester
Uji Disolusi

Media Disolusi : 900 mL air.


Alat tipe : 2 (Paddle)
Kecepatan : 75 rpm.
Waktu : 30 menit atau 45 menit untuk tablet kunyah.

Farmakope Indonesia Edisi VI hal. 135


Prosedur Uji Disolusi
Masukan 1 tablet
Masukan 900 ml Amoksisilin-Kalium
media disolusi ke Jalankan pemanas klavulanat kedalam
hingga suhu media masing2 wadah,
dalam wadah disolusi mencapai pastikan gelembung
pada alat yang 37°±0.5° udara tidak menempel
sesuai pada permukaan
sediaan

Ulangi pengujian Lakukan analisis Dalam interval Operasikan alat


menggunakan sesuai dengan waktu tertentu ambil dengan
sediaan uji ketentuan, sejumlah sampel kecepatan 75
tambahan bila menggunakan pada daerah rpm selama 30
diperlukan KCKT pertengahan media menit
PENETAPAN KADAR HASIL UJI DISOLUSI
Dapar
● Larutkan 7,8 g natrium fosfat monobasa P dalam 900 mL air.
● Atur pH hingga 4,4 + 0,1 dengan penambahan asam fosfat P atau natrium hidroksida 10 N.
● Encerkan dengan air hingga 1000 mL.

Fase Gerak
● Fase gerak Campuran Dapar-metanol P (19:1)
● Saring melalui penyaring yang sesuai
Larutan Baku
● Timbang saksama sejumlah Amoksisilin BPFI dan Litium Klavulanat BPFI
● Larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar amoksisilin lebih kurang dari 0,5 mg/mL dan
kadar Kalium klavulanat lebih kurang 0,2 mg/ml
Larutan Uji
● Encerkan dengan air hingga kadar amoksisilin lebih kurang dari 0,5 mg per mL
● Aduk dengan pengaduk mekanik selama 10 menit dan saring
Kromatografi
● Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL)
Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf
● Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama Hitung persentase
amoksisilin (C16H19N3O5S) dan asam klavulanat (C8H9NO5) yang terlarut.

Lakukan penetapan persentase amoksisilin C16H19N3O5S dan asam klavulanat


C8H9NO5 yang terlarut dengan cara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
Data Penimbangan Baku

Data Penimbangan Sampel Uji


Hasil Pengukuran Baku
Hasil Pengukuran Sampel Uji
Rumus Perhitungan Kadar

𝐴𝑈𝐶 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑈𝑗𝑖


𝐴𝑈𝐶 𝐵𝑎𝑘𝑢

𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛
1077 1078
1058 1048

458,081 462,881
500 500

1075 1076
1038 1022

466,040 473,766
500 500

1079 1072
1028 1018

472,324 473,870
500 500
632 616
957 951
118,871 116,593
125 125

621 630
953 952
117,292 119,117
125 125

619 629
955 956
116,670 118,430
125 125
Kadar Uji Disolusi
Analisis Data
Kesimpulan

Uji penetapan kadar dilakukan untuk menjamin bahwa obat yang beredar
mengandung zat aktif sesuai dengan kadar yang di persyaratkan. Hal ini
penting untuk tercapainya terapi optimal suatu obat. Uji penetapan kadar dalam
sampel tablet dilakukan dengan metode KCKT.

Hasil uji disolusi dari 6 tablet Amoksisilin-kalium klavulanat memenuhi syarat uji
tahap 1 karena :
• Dari 6 tablet Amoksisilin memenuhi syarat uji tahap 1 karena Tiap unit
sediaan tidak kurang dari 85% (Q) C16H19N3O5S
• Dari 6 tablet kalium klavulanat memenuhi syarat uji tahap 1 karena Tiap unit
sediaan tidak kurang dari 80% (Q) C8H9NO5

Hal ini sesuai dengan farmakope Indonesia edisi VI (FI. Ed VI Hal.135)


Daftar Pustaka
1. Farmakope Indonesia Edisi V Hal. 1611
2. Farmakope Indonesia Edisi VI Hal.135

Anda mungkin juga menyukai