Anda di halaman 1dari 14

Identifikasi Tablet

Amoksisilin Dan Kalium


Klavulanat
Kelompok 1 A3
Anggota Kelompok
1. Achmad Egie Krisna N 211FF05129
2. Karno Muhammad R 211FF05135
3. Puput Novriana 211FF05101
4. Rauzatul Azwa 211FF05106
5. Siti Aisyah A 211FF05106
6. Tia Nathania F 211FF05116
7. Via Novianti 211FF05121
8. Yuyun Asri Wahyuni 211FF05128
9. Anggita Fauziah 211FF05138
10. Nova Pagaswati 211FF05144
11. Nenden Rahayu 211FF05158
Tablet Amoksisilin Dan Kalium Klavulanat
Amoksisilin dan kalium klavulanat merupakan antibiotik kombinasi. Amoksisilin merupakan antibiotik
penisilin yang melawan bakteri dalam tubuh. Sedangkan Kalium klavulanat sendiri merupakan
penghambat beta-laktamase yang membantu mencegah bakteri tertentu menjadi resisten terhadap
amoksisilin.

Tablet Amoksisilin dan Kalium Klavulanat ini biasanya digunakan untuk mengobati berbagai infeksi
yang disebabkan oleh bakteri, seperti pneumonia, infeksi telinga, bronkitis, infeksi saluran kemih, dan
infeksi kulit.

Tablet Amoksisilin dan Kalium Klavulanat mengandung amoksisilin, C16H19N3O5S dan asam
klavulanat, C8H9NO5, setara dengan tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 120,0% dari jumlah
yang tertera pada etiket.
Farmakope Indonesia Ed VI (2020) hlm
IDENTIFIKASI
1. Identifikasi yang digunakan yaitu menggunakan Kromatografi Cair

Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik (FI VI, 2020).

2. Prinsip kerja KCKT fase terbalik : fase diam non polar, fase gerak

polar, dimana senyawa non polar akan terikat pada fase diam,

sementara senyawa polar akan terelusi dengan fase gerak. Fase gerak

yang digunakan seperti silika oktadesil atau C18 (Expert Pharmacist

Edisi 7, 2021).

3. Ketika komponen sampel memiliki sifat yang kurang polar maka

pemisahan yang terjadi akan melewati kolom lebih lama

dibandingkan sampel yang memiliki sifat lebih polar.


ALAT DAN BAHAN
Alat :
• Instrumen KCKT tipe waters 1525
• Injektor syringe ± 20 µL
Bahan :
• Larutan baku campuran amoksisilin
BPFI dan litium klavulanat BPFI
• Analit/larutan uji (larutan kombinasi
amoksisilin+klavulanat)
• Dapar-metanol p (19:1)
• Air
• Asam phospat P
Pembuatan Larutan dapar
Atur pH hingga 4,4
Larutkan 7,8 gram natrium ± 0,1 dengan
fospat monobosa P dalam penambahan asam Encerkan dengan air
900ml air fosfat P atau natrium hingga 1000 mL
hidroksida 10 N

Farmakope Indonesia ED VI hal : 136

Fase Gerak
Jika perlu lakukan penyesuaian
Campuran Dapar-Metanol P menurut Kesesuaian sistem seperti
(19:1) tertera pada Kromatografi

Saring melalui penyaring


yang sesuai dan
awaudarakan.
Farmakope Indonesia ED VI hal : 136
Larutan Baku
Timbang saksama sejumlah
Amoksisilin BPFI dan Litium Klavulanat BPFI

Larutkan Amoksisilin BPFI dan Litium Klavulanat BPFI dengan air,

Kemudian encerkan dengan air hingga kadar berturut-turut ±0,5 dan 0,2 mg per mL

Farmakope Indonesia ED VI hal : 137


Larutan Uji Persediaan

Pindahkan Encerkan
Larutkan Saring
ke labu dengan air Buang 10
tidak <10 sejumlah
ukur yang sampai ml filtrat
tablet tertentu
sesuai tanda pertama
dalam air larutan
batas

Larutan Uji Farmakope Indonesia ED VI hal : 135

Pipet sejumlah Vol Uji Gunakan larutan uji


persediaan dalam waktu 1 jam

Encerkan hingga kadar


± 0,5 mg/ml amoxicillin

Farmakope Indonesia ED VI hal : 135


Sistem Kromatografi
• Detektor : 220 nm
• Ukuran Kolom : 4 mm x 30 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran
partikel 3 sampai 10 µm
• Laju alir : lebih kurang 2 mL per menit

Syarat Uji Kesesuaian Sistem (UKS) :


• resolusi, R, antara puncak amoksisilin dan asam klavulanat tidak kurang dari 3,5;
• faktor ikutan masing-masing puncak analit tidak lebih dari 1,5; dan
• simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
[Catatan Waktu retensi relatif asam klavulanat dan amoksisilin berturut-turut 0,5 dan 1,0.]

Farmakope Indonesia ED VI hal : 136


Prosedur KCKT
Suntikkan sejumlah volume sama (lebih kurang 20
µL) Larutan baku ke kromatografi

Suntikkan sejumlah volume sama (lebih kurang 20


µL) Larutan Uji ke kromatografi

Rekam kromatogram dan ukur respon puncak utama

Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji


sesuai dengan Larutan baku
Sumber FI 6 hal 136
KCKT Amoksisilin dan asam
klavulanat
Kromatogram Amoksisilin dan asam
klavulanat BPFI
Analisis Data
Analisis KCKT Amoksisilin dan asam klavulanat
Kromatogram Amoksisilin dan asam klavulanat
BPFI
Hasil kromatogram KCKT pada sampel
amoksisilin dan asam klavulanat memberikan hasil
Hasil analisis kromatogram amoksisilin dan
yang sama terhadap baku pembanding dengan
kalium klavulanat baku menunjukan waktu
waktu retensi 3,9 menit untuk amoksisilin dan 2,6
retensi 3,9 menit untuk amoksisilin dan 2,5 menit
menit untuk kalium klavulanat
untuk kalium klavulanat.

Kesimpulan
Dari kromatogram hasil identifikasi amoksisilin dan asam klavulanat diperoleh waktu retensi
dengan perbedaan tidak lebih dari 5% terhadap amoksisilin dan kalium klavulanat baku yaitu 3,9
menit untuk amoksisilin dan 2,6 menit untuk kalium klavulanat. Hal ini berarti bahwa sampel yang
digunakan mengandung amoksisilin dan kalium klavulanat.
Daftar Pustaka
• Departemen Kesehatan RI, 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI Halaman 135-137, Jakarta : Departemen
Kesehatan RI
• Belajar Obat, 2021. Expert Pharmacist edisi 7 Halaman 276, Jakarta : Belajar Obat
• (Martina, 2010)Martina, A. (2010). Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Ph 4 , 4 – Metanol Pada Penetapan
Kadar Campuran Amoksisilin Dan Kalium Klavulanat Dalam Tablet Secara Simultan Dengan Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi ( Kckt ) Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Dalam Tablet Secara Simultan.

Anda mungkin juga menyukai