Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI 1


PERCOBAAN 1 ANALISIS KUALITATIF VITAMIN

Fikri
209653
2B
Kelompok : B2

DosenPengampu :

ErwanKurnianto, M.Farm.,
AptDian Kartikasari, M.Farm., Apt

AkademiFarmasiYarsi Pontianak
2021/2022
Tujuan Pratikum :
Mahasiswa dapat memahami cara evaluasi volume besar

Dasar Teori
Sediaan steril adalah sediaan yang bebas dari pencemaran mikroba baik patogen
maupun non patogen, vegetatif , maupun non vegetatif dari suatu objek atau material
(Agoes , 2009 ) sediaan yang termasuk sediaan steril yaitu sediaan obat suntik bervolume
kecil atau besar , cairan irigasi yang dimaksudkan untuk meredam luka atau lubang
operasi, larutan dialisa dan sediaan biologis seperti vaksin, toksoid, antitoksin, produk
penambah darah dan sebagainya. Sterilitas sangat penting karena cairan tersebut langsung
berhubungan dengan cairan dan jaringan tubuh yang merupakan tempat infeksi dapat
terjadi dengan mudah (Ansel, 2005).

EVALUASI SEDIAAN PARENTERAL VOLUME BESAR

Dilakukan setelah sediaan disterilkan dan sebelum wadah dipasang etiket dan dikemas

1. Evaluasi Fisika
a. Bahan Partikulat dalam Injeksi  (Farmakope Indonesia edisi IV, hal. 981-984).
Batas bahan partikulat yang tercantum disini berlaku untuk masing-
masing bahan dalam adah dengan volume lebih dari 100 ml injeksi volume
besar dosis tunggal, untuk pemberian infus secara intravena batas ini tidak
berlaku untuk ineksi dosis ganda, untuk injeksi volume kecil, dosis tunggal
ataupun larutan injeksi yang dikonstitusi dari zat padat steril.
Ui bahan partikulat ini digunakan untuk menyatakan adanya partikel
dengan sumbu terpanjang atau dimensi linier efektif 10 µm atau lebih. Prosedur
lain atau prosedur yang lebih rinci dapat digunakan untuk menetapkan bahan
partikulat jika hasil yang diperoleh sama meyakinkan. Tetapi, jika terjadi
perbedaan atau meragukan, hanya hasil yang diperoleh dari prosedur
Farmakope yang berlaku.
b. Uji Kejernihan Larutan (Farmakope Indonesia edisi IV, hal. 998).

Lakukan penetapan menggunakan tabung reaksi alas datar diameter 15


mm hingga 25 mm, tidak berwarna, transparan dan terbuat dari kaca netral.
Masukkan kedalam dua tabung reaksi masing-masing larutan uji dan suspensi
padanan yang sesuai secukupnya, yang dibuat segar dengan cara seperti tertera
dibawah sehingga volume larutan dalam tabung reaksi terisi setinggi tepat 40
mm. Bandingkan kedua isi tabung setelah 5 menit pembuatan suspensi
padanan, dengan latar belakang hitam. Pengamatan dilakukan dibawah cahaya
yang terdifusi , tegak lurus ke arah bawah tabung. Difusi cahaya harus
sedemikian rupa sehingga suspensi padanan I dapat langsung dibedakan dari air
dan dari suspensi padanan II.
Suspensi padanan

I II III IV

Baku opalesan (ml) 5.0 10.0 30.0 50.0


Air (ml) 95.0 90.0 70.0 50.0
Preformulasi

Preformulasi Zat Aktif Paracetamol


Struktur kimia

Rumus molekul C8H9NO2


Nama Paracetamol
Nama lain Acetaminofhen
Nama kimia n-acetil-4-aminofenol
Berat molekul 151,16
Pemerian Serbuk hablur,putih,tidak berbau,rasa pahit (FI III,hal 32)
Suhu lebur 1690C-1720C
Ph Antara 5,3 dan 6,5 (codek hal 988)
Polimorfisme Tiga bentuk metastabil dari asetaminofen, yaitu
athorombik acetamol untuk pembuatan tablet dan
monoklinikas etaminofen dengan ukuran lebih kecil dan
termodinamik yang stabil.(Codex 12th page 988)
Sifat Kristal Hablur Kristal prismamonoklinikbesar, sangatelastis, sulit
dikompresikan dengan arah Kristal sama.
Ukuran partikel 2 – 6 µm
Kelarutan Larut dalam 70 bagian air,7 bagian etanol,13 bagian
aceton,40 bagian glicerol,9 bagian propilen glikol,larut
dalam larutan alkali hidroksida
Khasiat Analgetika dan antipiretika.
Dosis Oral 120 mg/5 ml (BNF 54 hal 225)
Untuk dewasa : 500 mg – 1 g setiap 4-6 jam
Untuk anak 6 – 12 thn : 250 – 500 mg setiap 4-6 jam
Untuk anak 1-5 thn : 120 – 250 mg setiap 4-6 jam
Stabilitas A. Terhidrolisis pada ph minimal 5-7
B. Stabil pada temperatur 450C (dalam bentuk serbuk)
C. Dapat terdegradasi oleh quinominim dan terbentuk
warna pink,coklat dan hitam
D. Relatif stabil terhadap oksidasi
E. Menyerap uap air dalam jumlah tidak signifikan pada
suhu 250C dan kelembaban 90%
F. Tablet yang dibuat granulasi basah menggunakan pasta
Gelatine tidak dipengaruhi oleh kelembaban tinggi
dibandingkan menggunakan povidon
(codek hal 988)
Identifikasi A. A. Spektrum serapan IR zat yang telah dikeringkan diatas
pengering yang cocok dan didipersikan di dalam Kalium
Bromida (p) menunjukkan hanya max pada λ yang sama
seperti pada Paracetamol BPFI.
B. B. Spektrum serapan UV larutan (1 dalam 200.000)
dalam campuran asam chloride 0,1 N dalam methanol
P (1 dalam 100)menunjukkan max dan min pada λ yang
sama sepertiParacetamol BPFI.
C. C. Memenuhi uji identifikasi secara kromatografi lapis
tipis, gunakan laritan 1 mg/ml dalam methanol P dalam
fase gerak Diklorometana P metanhol P.

Kompaktibilitas Jelek
Inkompatibilitas Inkompatibilitas terhadap permukaan nilon dan rayon
(codek hal 988)
Interaksi Obat Absorpsi melambat dengan obat anti kolinergis analgetik,
toksisitas meningkat bila digunakan bersamaan alkohol,
obat anti epilepsy meningkatkan respon antikoagulan
kumarin
Sifat alir Jelek, karena paracetamol memiliki kelarutan yang buruk
dan permeabilitas rendah.
Kontra indikasi Gangguan fungsi hati, hipersensitif para amina
Efek Samping Reaksi hipersensifitas, gangguan hematologi, pankreatitis
akut, dosis tinggi terapi jangka lama menyebabkan
kerusakan hati.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya (FI IV hal
650)
Penelitian A. Eksipien : p-aminofenol
bentuk padat B. Observasifisika : dalam Paracetamol akan bereaksi
dengan eksipien dengan serbuk besi pada kadar rendah, menyebabkan
warna merah muda.
C. Data KLT : memenuhi uji identifikasi secara klt,
gunakan larutan 1 mg/ml dalam menthanol P dalam
fase gerak Diklorometana P.
Formulasi

Setiap botol 100 ml larutan infus mengandung :


Parasetamol 1g

Perhitungan Tonisitas

Metode Disosiasi
Dik :
- BM parasetamol : 151,16
- f Parasetamol : parasetamol asam lemah ( Sumber : Boyke,1997 ) = 1,5

Dit : Tonisitas Parasetamol


Jawab :
Parasetamol 1 g / 100 ml = 10 g / 1000 ml / 1 Liter
( f parasetamol / M parasetamol ) x Berat Parasetamol untuk 1 liter
= ( 1,5 / 151,16 ) x 10
= 0,09 > 0,28 Hipotonis
Berat NaCl yang ditambah agar isotonis
Dik :
- BM NaCl : 58,5
- f NaCl : 1,8

( M NaCl / f NaCl ) x ( Total tonisitas )


= ( 58,5 / 1,8 ) x ( 0,09 )
= 32,5 x 0,09
= 2,925 g / L NaCl yang ditambah
Cara Kerja

Evaluasi Fisika

1) Uji bahan partikulat

Infus Parasetamol

- Diamati dengan menggunakan sensor cahaya ( sentar )


- Diamati dengan latar hitam dan putih
- Diamati adanya partikel yang tidak larut dan zat asing lain

Di latar hitam tidak adanya partikel , dilatar putih tidak adanya partikel

2) Uji Kejernihan

Infus Parasetamol

- Diamati Menggunakan sensor cahaya ( Senter )


- Diamati dengan latar hitam dan putih
- Diamati Kejernihannya

Dilatar hitam larutan jernih , dilatar putih larutan jernih


Hasil Pengamatan

NO PERLAKUAN UJI INFUS PARASETAMOL

1 Uji Bahan Partikulat Dilatar hitam tidak adanya


Diamati dengan menggunakan sensor cahaya ( Senter ) partikel,Dilatar Putih tidak
Diamati dengan latar hitam dan putih , Diamati adanya adanya Partikel
partikel yang tidak larut dan zat asing lain

2 Uji Kejernihan Dilatar hitam Larutan


Diamati menggunakan sensor cahaya (Senter), Diamati Jernih,Dilatar putih larutan
jernih
dengan latar hitam dan putih , Diamati kejernihannya

Pembahasan

Evaluasi Dilakukan setelah sediaan disterilkan dan sebelum wadah dipasang etiket
dan dikemas , Evaluasi yang dilakukan yaitu uji bahan partikulat dan uji kejernihan , Uji
bahan partikulat ini digunakan untuk menyatakan adanya partikel atau tidak di dalam infus
parasetamol , dan uji kejernihan digunakan untuk menyatakan apakah infus parasetamol
jernih , Tujuan Evaluasi sediaan untuk menguji apakah larutan tersebut layak untuk
digunakan dan memenuhi standar mutu yang telah di tentukan di dalam Farmakope.

Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
- Dari uji bahan partikulat dinyatakan tidak adanya partikel atau zat asing lain dilatar
hitam maupun putih
- Dari uji kejernihan infus parasetamol jernih dilatar hitam maupun putih menandakan
larutan homogen
- Dari kedua uji tersebut parasetamol telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
di Farmakope

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai