Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tanti Suryanti Aliyansah

NIM : 19.44238.1016
Kelas : IX-C Karyawan Sore
Mata Kuliah : Praktikum Farmasetika II

TUGAS PRAKTIKUM
Buatlah data preformulasi lengkap dari zat aktif berikut :

1. Parasetamol

 Pemerian
Warna : Putih
Bentuk : Hablur / serbuk hablur putih
Bau : Tidak berbau
Rasa : Pahit
 Polimorfisme
Tiga bentuk metastabil dari asetaminofen, yang athorombik acetamol untuk pembuatan
tablet dan monoklinikas etaminofen dengan ukuran lebih kecil dan termodinamik yang
stabil
 Ukuran partikel : 2-6µm
 Kelarutan (dalam berbagai pelarut)
Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam
40 bagian gliserol P, dan dalam 9 bagian propilenglikol p : larut dalam larutan alkali
hidroksida.
 Titik lebur / titik didih : Suhu lebur 169° sampai 172°
 pKa/pKb : pKa 9,5 pada 25°C
 Bobot jenis : 271,4
 pH larutan : 5,2 dan 6,5
 Stabilitas (terhadap air, udara, panas, pH, dll)
Asetaminofen merupakan senyawa yang sangat stabil dalam larutan air
Pada suhu > 40oC akan lebih mudah:
- terdegradasi, lebih mudah terurai dengan adanya udara dari
- luar dan adanya cahaya, pH jauh dari rentang pH optimum akan menyebabkan zat
terdegradasi karena terjadi hidrolisis.
 Inkompatibilitas (ketidakbercampuran)
Tidak bercampur dengan senyawa yang memiliki ikatan hydrogen dan beberapa antasida
 Penggunaan : Analgetikum , antipiretikum
 Dosis : Oral 120 mg/5 ml (BNF 54 hal 225)
a. Untuk dewasa : 500 mg – 1 g setiap 4-6 jam
b. Untuk anak 6 – 12 thn : 250 – 500 mg setiap 4-6 jam
c. Untuk anak 1-5 thn : 120 – 250 mg setiap 4-6 jam
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
 Identifikasi :
a. Spektrum serapan IR zat yang telah dikeringkan diatas pengering yang cocok dan
didipersikan di dalam Kalium Bromida (p) menunjukkan hanya max pada λ yang sama
seperti pada Paracetamol BPFI.
b. Spektrum serapan UV larutan (1 dalam 200.000) dalam campuran asam chloride 0,1 N
dalam methanol P (1 dalam 100) menunjukkan max dan min pada λ yang sama seperti
Paracetamol BPFI.
c. Memenuhi uji identifikasi secara kromatografi lapis tipis, gunakan laritan 1 mg/ml
dalam methanol P dalam fase gerak Diklorometana P metanhol P.
 Kecepatan disolusi dalam :
a. Permukaan tetap : dalam 30 menit harus terlarut tidak kurang dari C8H9NO2 dari
jumlah zat yang tertera di etiket.
b. Suspense :-
Stabilitas “bulk” obat :
a. 60° selama 30 hari
b. 600 lumen selama 30 hari
c. Kelembaban relative 80% 25°C selama 30 hari
 Penelitian bentuk padat dengan eksipien :
a. Eksipien : p-aminofenol
b. Observasifisika : dalam Paracetamol akan bereaksi dengan serbuk besi pada kadar
rendah, menyebabkan warna merah muda.
c. Data KLT : memenuhi uji identifikasi secara klt, gunakan larutan 1 mg/ml
dalam menthanol P dalam fase gerak Diklorometana P.
 Catatan tambahan yang tidak diuraikan dan dianggap perlu :
Dosis pemakaian :
a. Dibawah 1 tahun : 60 mg
b. 1-4 tahun : 60 mg - 120 mg
c. 4-8 tahun :120 mg - 240 mg
d. 8-12 tahun : 24 mg
 Sisa pemijaran : Tidak lebih dari 0,1%
 Efek Samping : Reaksi hipersensifitas, gangguan hematologi, pankreatitis akut,
dosis tinggi terapi jangka lama menyebabkan kerusakan hati.
 Interaksi Obat : Absorpsi melambat dengan obat anti kolinergis analgetik,
toksisitas meningkat bila digunakan bersamaan alkohol, obat anti epilepsy meningkatkan
respon antikoagulan kumarin
 Sifat alir : jelek, karna paracetamol memiliki kelarutan yang buruk dan
permeabilitas rendah.
 Kompaktibilitas : jelek
 Kontra indikasi : Gangguan fungsi hati, hipersensitif para amina
2. Gliseril Guaiakolat (FI III hal. 272)

3-(o-Metoksifenoksi)-1,2-propanadiol [93-14-1]
 Nama Kimia : Guaifenesin
 Sinonim : Glycerylis Guaiacolas
 Rumus molekul : C10H14O4
 Berat molekul : 198,22
 Pemerian : Serbuk hablur putih hingga agak keabuan, hampir tidak berbau atau
berbau lemah, rasa pahit
 Kelarutan : Larut dalam air, dalam etanol (95%) P, dalam kloroform P, dalam
gliserol P, dan dalam propilenglikol P
 Stabilitas : Cenderung menggumpal saat penyimpanan. Disimpan dalam wadah
tertutup rapat
 pH larutan : Antara 5 dan 7
 Penggunaan :Ekspektoran
 Susut pengeringan : Tidak lebih dari 0,5% ; lakukan pengeringan dalam hampa udara,
pada tekanan tidak kurang dari 10 mmHg, pada suhu 60 hingga bobot tetap
 Mekanisme Kerja : Gliseril guaiakolat adalah derivat guaiakol yang banyak digunakan
sebagai ekspektoran dalam berbagai jenis sediaan batuk. Gliseril guaiakolat merangsang
reseptor-reseptor di mukosa lambung yang kemudian meningkatkan kegiatan kelenjar-
sekresi dari saluran lambung-usus & sebagai refleks memperbanyak sekresi dari kelenjar
yang berada disaluran napas.
 Identifikasi : Campur lebih kurang 5 mg dengan 1 tetes formaldehid P dan
beberapa tetes asam sulfat P maka terjadi warna merah tua hingga ungu.
 Keasaman-kebasaan pH larutan 1,0% b/v, 5,0 sampai 7,0
 Jarak lebur : 78o dan 82o
 Efek Samping : kantuk, mual, dan muntah
 Syarat kadar : mengandung , tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebihdari 110,0%
dari jumlah yang tertera pada etiket.

3. Piroksikam
(Farmakope Indonesia edisi IV halaman 683, Martindale edisi 35 halaman 102)
 λ = 230 nm (British Pharmacope hal 1645)
 Rumus molekul : C15H13N3O4S.
 Berat Molekul : 331,35.
 Pemerian : Serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning terang; tidak
berbau. Bentuk monohidrat berwarna kuning.
 Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan sebagian
besar pelarut organic; sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali mengandung air.
 pKa/pKb : pKa 6,8
 pH larutan : 7,4
 Stabilitas : Kurang dari 30° C.
 Dosis : 0,5-1%.
 Khasiat : Analgetik-antipiretik, antiinflamasi.
 Indikasi : Rasa nyeri, inflamasi dan kekakuan pada rematoit arthritis,
osteoarthritis.
 Efek Samping : Gangguan kulit, sindrom nefrotik dan nefritis interstisial.
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya

4. Ibuprofen

 Nama resmi : IBUPROFEN


 Nama lain : Ibuprofen, ibuprofenas, ibuprofenox
 Rumus molekul : C13H18O2
 Berat molekul : 206,3
 Pemerian : Putih atau hampir putih, serbuk kristal atau kristal berwarna
 Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam aseton, sangat mudahlarut
dalam etanol, metil alkohol. Sedikit larut dalam etil asetat
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
 Kegunaan : Analgesik (sebagai zat aktif)
 Stabilitas : Larutan ibuprofen lisin dalam air untuk wadah injeksi di suhukamar
yang stabil ketika terlindung dari cahaya
 pH oral : antara 3,6 sampai 4,6
 Titik lebur / titik didih : 75°C sampai 78°C.
 Dosis :
- Dewasa
Untuk pengidap nyeri haid : 200-400 mg secara oral tiap 4-6 jam sehari.
Untuk pengidap Osteoarthritis : 00-800 mg secara oral tiap 6-8 jam sehari.
-Anak-Anak
anak pengidap nyeri 6-12 tahun : 4-10 mg/kg secara oral tiap 6-8 jam sehari. (dosis harian
dianjurkan 40 mg/kg).
anak pengidap demam 6-12 tahun : 10 mg/kg secara oral tiap 6-8 jam sehari.
Untuk anak di bawah 30 kg maksimum 500 mg/hari
 Kontraindikasi : Hipersensititas, wanita hamil, dan menyusui
 Farmakologi : Aktivitas anti-inflamasi, antipiretik, dan analgetik
 Farmakokinetik :Ibuprofen diabsorpsi dari saluran gastrointestinal dan plasma
konsentrasi dicapai1-2 jam. Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam

Anda mungkin juga menyukai