: Allopurinol
Jumlah tablet
: 50.000 Tablet
: 300 mg
: Karena dengan dosis 300 mg pun dapat
memberikan efek menurunkan kadar asam
urat dalam darah.
Metode pembuatan
I.
PREFORMULASI
I.1 Nama Zat Aktif
Struktur
: Granulasi basah
: Allopurinol
Berat molekul
Pemerian
: 136,11
: Serbuk halus, putih hingga hampir putih; berbau
Kelarutan
lemah.
: Sangat sukar larut dalam air dan etanol; larut
dalam
Titik leleh
pH
Pengguanaan terapi: Profilaksis gout dan batu asam urat dan kalsium
oksalat di ginjal.
OTT
: terhadap bahan pengoksidasi.
(Farmakope Indonesia ed V. 2014)
I.2 ASPEK FARMAKOLOGI
Absorbsi Oral
: Alopurinol hampir 80% diabsorpsi setelah
Biotransformasi
pemberian peroral.
: Mekanisme ( s ) tindakan tidak diketahui dengan
pasti ; muncul bronkodilatasi yang dimediasi oleh
penghambatan kompetitif dari 2 isozim dari
phosphodiesterase ( PDE III dan , pada tingkat lebih
rendah , PDE IV ) , sedangkan non - bronkodilator
tindakan profilaksis mungkin dimediasi melalui
mekanisme
molekuler
yang
tidak
melibatkan
adenosin.
: 1 3 jam
: Volume distribusinya 1,6 L/Kg.
:Alupurinol dimetabolisme sendiri oleh xantin
Eliminasi
Dosis
metabolisme
menjadi
oksipurinol
Efek samping
atau
Lyell,
jarang
terjadi);
hepatotoksisitas,
para-estasia,
dan
neuropati.
(Iso Farmakoterapi 1)
I.3 Zat Tambahan
Sorbitol
Rumus kimia
: C6H14O6
Pemerian
:serbuk; granul atau lempengan; higroskopis; putih;
manis.
Kegunaan dalam formula : Bahan pengisi
Alasan penambahan zat tambahan dalam formula
Kelarutan
: sanngat mudah larut dalam air; sukar larut dalam
etanol, dalam methanol dan dalam asam asetat.
pH
: 3,5 - 7
Densitas
: 1.49 g/cm3
Aliran
: Karakteristik aliran bervariasi tergantung pada
partikel ukuran dan kelas sorbitol digunakan . Nilai
bubuk halus cenderung buruk mengalir , sementara
Kelembaban
Stabilitas
mikroorganisme
pengawet
harus
Rumus kimia
Pemerian
Excipients ed 6.2009)
Gelatin
: C76H124O29N24
: Lembaran, kepingan atau potongan, atau serbuk
kasar sampai halus; kuning lemah atau coklat
terang; warna bervariasi tergantung ukuran partikel.
Larutannya berbau lemah seperti kaldu. Jika kering
satbil di udara, tetapi mudah terurai oleh mikroba
jika lembab atau dalam bentuk larutan. Gelatin tipe
A menunjukkan titik isoelektrik antara pH 7 dan pH
9, gelatin tipe B menunjukkan titik isoelektrik
Pemerian
Excipients ed 6.2009)
Metil Selulosa
: serbuk berserat atau granul, berwarna putih.
Suspense dalam air bereaksi netral terhadap lakmus
P; mengembang dalam air dan membentuk suspense
Rumus kimia
Pemerian
Excipients ed 6.2009)
Kalsium Stearat
: C36H70CaO4
: Putih kekuningan - putih , bubuk besar memiliki
Kelembaban
Stabilitas
kering .
(Farmakope Indonesia ed V.2014, Handbook Of Pharmaceutical
Rumus kimia
Pemerian
Excipients ed 6.2009)
Zinc Stearate
: C36H70O4Zn
:putih, ruah, bubuk hidrofobik, bebas dari butiran
II.
kering.
(Handbook Of Pharmaceutical Excipients ed 6.2009)
FORMULASI / TEKNIK PEMBUATAN
a. Formula yang akan dibuat
R/ Allopurinol 100 mg
Sorbitol
18,6%
Gelatin
4%
Air
q.s
Metil selulosa 3%
Kalsium stearat 1%
Zinc stearat
2%
Allopurinol
: Zat aktif
Sorbitol
: Bahan pengisi
Gelatin
: Pengikat
Metil selulosa
: Desintegran
Kalsium stearat : Lubrikan
Zinc stearat
: Glidan
b. Metoda yang digunakan : Granulasi basah.
c. Alasan pemilihan metode : Karena zat aktif memiliki titik leleh yang
cukup tinggi sehingga dapat dilakukan
pemanasan.
d. Alasan pertimbangan konsentrasi yang ditimbang
Allopurinol 100mg
Sorbitol 18,6 %
Gelatin 4%
ditentukan 10 %-90 %
: Sesuai dengan rentang kadar yang
ditentukan 2 10%
Metil selulosa 3%
Kalsium stearat 1%
ditentukan 0,25 2%
: Sesuai dengan rentang kadar yang
ditentukan 1 - 3%
(Handbook Of Pharmaceutical Excipients ed 6.2009)
PERHITUNGAN
a. Setiap tablet mengandung : 300 mg Allopurinol
b. Bobot tablet
: 350 mg
c. Jumlah tablet
: 50.000 tablet + 10 % = 55000 tablet
III.1 Untuk Tiap Tablet
1. Fasa dalam
Allopurinol 0,3 g x 55000 g = 16.500 g
Sorbitol
18,6% x 0,350 g = 0,0651 g x 55000 = 3.580 g
Gelatin
4% x 0,350 g = 0.014 g x 55000 = 770 g
Air
q.s
Zinc stearat 2%
III.
2. Fasa luar
Metil selulosa
Kalsium stearat
Zinc stearat
3% x bobot granul
1% x bobot granul
2% x bobot granul
IV.
Penimbangan
Allopurinol
Sorbitol
Gelatin
Air
Metil selulosa
Kalsium stearat
Zinc stearat
16.500 gram
3.580 gram
770 gram
q.s
gram
gram
gram
VI.
evaluasi tablet.
EVALUASI YANG DILAKUKAN
V.1 Granul
1. Penetapan kadar air
2. Penetapan bobot jenis nyata, bobot jenis mampat, kadar
kemampatan, dan porositas.
3. Kecepatan alir.
4. Sudut istirahat.
V.2 Tablet
1. Penampilan
2. Keseragaman ukuran
3. Keseragaman bobot
4. Kekerasan tablet
5. Friabilitas
6. Friksibilitas
7. Uji waktu hancur
Tiap tablet
KEMASAN / LABEL
mengandung
Kemasan
Allopurinol 300 mg
ALLUNOL
Tablet
Dosis : Lihat
dibrosue
PT : Aranianda
Farma
Indikasi : Lihat
dibrosur
Bandung Indonesia
Isi : 300 tablet
ALLUNOL
Tablet
PT : Aranianda
Farma
Bandung
Indonesia
Isi : 300 tablet
Penyimpanan :
disimpan
ditempat yang
sejuk dan kering
serta terhindar
dari sinar
matahari.
Untuk keterangan
lebih lanjut lihat
dibrosur
No Reg :
DKL5500011A1
NO.Bath:
051D101
8 : Mei
Tg.produksi
2016
S.p.date : Mei
Logo
Label
Komposisi :
Tiap tablet mengandung
Allopurinoal......100mg
Dosis :
lihat di brosur.
Indikasi :
Lihat di brosur
ALUNOL
TABLET
Alunol 100mg
PT.ANIM PHARMA
Bandung-Indonesia
973186191321
Penyimpanan:
Simpanditempatyangsejukdan
kering,terlindungdaricahaya.
No.Reg:DKL1500100110A1
No.Batch:05150101
Tgl.Produksi:Mei2015
Exp.date:Mei2017
Diproduksioleh:
Isi 100tablet
ALUNOL
Brosur
Komposisi :
Tiap tablet mengandung :
Allupurinol 300 mg
Mekanisme Kerja :
Alopurinol adalah obat penyakit pirai (gout) yang dapat
menurunkan kadar asam urat dalam darah. Alopurinol bekerja
dengan menghambat xantin oksidase yaitu enzim yang dapat
mengubah hipoxantin menjadi xantin, selanjutnya mengubah xantin
menjadi asam urat.
Dosis :
Dewasa:
Dosis awal 300 mg sehari.
Dosis maksimal yang dianjurkan 800 mg sehari.
Pasien dengan gangguan ginjal 100 - 200 mg sehari.
Anak 6 - 10 tahun:
Bila disertai penyakit kanker, dosis maksimal 300 mg sehari.
Anak di bawah 6 tahun:
Dosis maksimal 150 mg sehari.
Indikasi :
Gout dan hiperurisemia.
Kontra Indikasi :
Alergi terhadap Alupurinol. Penderita dengan penyakit hati dan
"bone marrow suppression.
Efek Samping :
Reaksi hipersensitivitas, ruam makulopapular didahului pruritus,
urtikaria, eksfoliatif dan lesi purpura, dermatitis, nefritis, faskulitis
dan sindrome poliartritis. Demam, eosinofilia, kegagalan hati dan
ginjal, mual, muntah, diare, rasa mengantuk, sakit kepala dan rasa
logam.
Interaksi Obat :
Pemberian Alopurinol bersama dengan azatioprin, merkaptopurin
atau siklotosfamid, dapat meningkatkan efek toksik dari obat
tersebut. Jangan diberikan bersama-sama dengan garam besi dan
obat diuretik golongan tiazida. Dengan warfarin dapat menghambat
metabolisme obat di hati.
Perhatian :
Hati-hati pada penderita hipersensitif dan wanita hamil.
Hindari pada penderita gagal ginjal atau penderita hiperurisemia
asimptomatik.
Hentikan pengobatan dengan Alopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam.
Allupurinol dapat meningkatkan frekuensi serangan artritis gout
akut, sebaiknya obat anti inflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi. Hati-hati bila diberikan bersama dengan
vidarabin.
Simpan di tempat sejuk dan kering.
10
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat kesehatan.2015. Farmakope
Indonesia Edisi V. Kementrian Kesehatan Indonesia.Jakarta
Sukandar, E.Y dkk.(2008). Iso Farmakoterapi. Jakarta:
PT.ISFI
Penerbitan.
Niazi, Sarfaraz K., 2009, Handbook of Pharmaceutical Manufacturing
Formulations, Second Edition Volume One : Compressed Solid Products,
Informa healthcare, New York
Rowe, R.C., Sheckey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of
Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Pharmaceutical Press and
American Pharmacists Association, London
11