Anda di halaman 1dari 11

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLIDA
SEMESTER IV 2016
Nama : Ririn Riyana
NMP : A 141 127
Zat Aktif

: Allopurinol

Jumlah tablet

: 50.000 Tablet

Dosis dan alasan pemilihan dosis

: 300 mg
: Karena dengan dosis 300 mg pun dapat
memberikan efek menurunkan kadar asam
urat dalam darah.

Metode pembuatan
I.

PREFORMULASI
I.1 Nama Zat Aktif
Struktur

: Granulasi basah

: Allopurinol

Berat molekul
Pemerian

: 136,11
: Serbuk halus, putih hingga hampir putih; berbau

Kelarutan

lemah.
: Sangat sukar larut dalam air dan etanol; larut
dalam

Titik leleh
pH

larutan kalium dan natrium hidroksida;

praktis tidak larut dalam kloroform dan eter.


:350C
:6,5 7,5

Pengguanaan terapi: Profilaksis gout dan batu asam urat dan kalsium
oksalat di ginjal.
OTT
: terhadap bahan pengoksidasi.
(Farmakope Indonesia ed V. 2014)
I.2 ASPEK FARMAKOLOGI
Absorbsi Oral
: Alopurinol hampir 80% diabsorpsi setelah
Biotransformasi

pemberian peroral.
: Mekanisme ( s ) tindakan tidak diketahui dengan
pasti ; muncul bronkodilatasi yang dimediasi oleh
penghambatan kompetitif dari 2 isozim dari
phosphodiesterase ( PDE III dan , pada tingkat lebih
rendah , PDE IV ) , sedangkan non - bronkodilator
tindakan profilaksis mungkin dimediasi melalui
mekanisme

molekuler

yang

tidak

melibatkan

penghambatan PDE III atau antagonisme reseptor


Waktu Paruh
Distribusi
Metabolisme

adenosin.
: 1 3 jam
: Volume distribusinya 1,6 L/Kg.
:Alupurinol dimetabolisme sendiri oleh xantin

Eliminasi

oksidase menjadi metabolit aktif oxypurinol ( 75%).


: Ekskresi alopurinol dalam urin sebesar 76% dalam

Dosis

bentuk oxypurinol dan 12% dalam bentuk utuh.


: 100 mg.

Mekanisme kerja : Alopurinol adalah obat penyakit pirai (gout) yang


dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Alopurinol bekerja dengan menghambat xantin
oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah
hipoxantin menjadi xantin, selanjutnya mengubah
xantin menjadi asam urat. Dalam tubuh Alopurinol
mengalami

metabolisme

menjadi

oksipurinol

(alozantin) yang juga bekerja sebagai penghambat


enzim xantin oksidase. Mekanisme kerja senyawa
ini berdasarkan katabolisme purin dan mengurangi
produksi asam urat, tanpa mengganggu biosintesa
purin.

Efek samping

:Ruam (hentikan terapi; jika ruam ringan, gunakan


kembali dengan hati-hati namun hentikan segera
apabila muncul kembali reaksi kulit dikaitkan
dengan pengelupasan kulit, demam, limfadenopati,
artralgia, dan eosinofilia, sindrom mirip sindrom
Stevens-Johnson

atau

Lyell,

jarang

terjadi);

gangguan saluran cerna; jarang malaise; sakit


kepala, vertigo, mengantuk, gangguan pengecapan,
hipertensi, deposit xantin di otot tanpa gejala,
alopesia,

hepatotoksisitas,

para-estasia,

dan

neuropati.
(Iso Farmakoterapi 1)
I.3 Zat Tambahan
Sorbitol
Rumus kimia
: C6H14O6
Pemerian
:serbuk; granul atau lempengan; higroskopis; putih;
manis.
Kegunaan dalam formula : Bahan pengisi
Alasan penambahan zat tambahan dalam formula
Kelarutan
: sanngat mudah larut dalam air; sukar larut dalam
etanol, dalam methanol dan dalam asam asetat.
pH
: 3,5 - 7
Densitas
: 1.49 g/cm3
Aliran
: Karakteristik aliran bervariasi tergantung pada
partikel ukuran dan kelas sorbitol digunakan . Nilai
bubuk halus cenderung buruk mengalir , sementara
Kelembaban
Stabilitas

nilai granular memiliki aliran baik tepat-ikatan .


:: Sorbitol adalah kimia relatif inert dan kompatibel
dengan sebagian besar eksipien . Hal ini stabil di
udara dengan tidak adanya katalis dan dingin, encer
asam dan basa . Sorbitol tidak gelap atau terurai di
suhu yang tinggi atau di hadapan amina . ini
nonflammable , noncorrosive , dan nonvolatile .
Meskipun sorbitol tahan terhadap fermentasi oleh
banyak

mikroorganisme

pengawet

harus

ditambahkan ke solusi sorbitol .Solusi dapat


3

disimpan dalam kaca , plastik , aluminium , dan


stainless kontainer baja . Solusi untuk injeksi dapat
disterilkan dengan autoklaf .Bahan massal adalah
higroskopis dan harus disimpan dalam wadah kedap
udara di tempat yang sejuk dan kering .
(Farmakope Indonesia ed V.2014, Handbook Of Pharmaceutical

Rumus kimia
Pemerian

Excipients ed 6.2009)
Gelatin
: C76H124O29N24
: Lembaran, kepingan atau potongan, atau serbuk
kasar sampai halus; kuning lemah atau coklat
terang; warna bervariasi tergantung ukuran partikel.
Larutannya berbau lemah seperti kaldu. Jika kering
satbil di udara, tetapi mudah terurai oleh mikroba
jika lembab atau dalam bentuk larutan. Gelatin tipe
A menunjukkan titik isoelektrik antara pH 7 dan pH
9, gelatin tipe B menunjukkan titik isoelektrik

antara pH 4,7 dan pH 5,2.


Kegunaan dalam formula : Pengikat
Alasan penambahan zat tambahan dalam formula: tidak memiliki sifat
sebagai bahan pengoksidasi.
Kelarutan
: tidak larut dalam air dingin; mengembang dan
lunak bila dicelup dalam air; menyerap air secara
bertahap sebanyak 5 10 kali beratnya; larut dalam
air panas, dalam asam asetat 6 N dan dalam
campuran panas gliserin dan dalam air; tidak larut
dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter, dalam
pH
Densitas
Aliran
Kelembaban
Stabilitas

minyak lemak dan dalam minyak menguap.


: 7-9
: 1.32 g/cm3
::: Gelatin kering stabil di udara . Solusi gelatin berair
juga stabil untuk waktu yang lama jika disimpan
dalam kondisi dingin tapi mereka tunduk degradasi
bakteri . Pada suhu di atas 508C , solusi gelatin
berair dapat mengalami depolimerisasi lambat dan
4

penurunan kekuatan gel dapat terjadi pada ulang .


Depolymeriza-tion menjadi lebih cepat pada suhu di
atas 658C , dan gel Kekuatan dapat dikurangi
setengahnya ketika solusi dipanaskan pada 808C
selama 1 jam . Tingkat dan luasnya depolimerisasi
tergantung pada berat molekul gelatin , dengan
rendah berat molekul bahan membusuk lebih cepat .
(Farmakope Indonesia ed V.2014, Handbook Of Pharmaceutical

Pemerian

Excipients ed 6.2009)
Metil Selulosa
: serbuk berserat atau granul, berwarna putih.
Suspense dalam air bereaksi netral terhadap lakmus
P; mengembang dalam air dan membentuk suspense

yang jernih hingga opalesen, kental, koloidal.


Kegunaan dalam formula : Desintegran
Alasan penambahan zat tambahan dalam formula: karena tidak
memiliki sifat sebagai bahan pengoksidasi.
Kelarutan
: tidak larut dalam etanol, dalam eter dan dalam
kloroform; larut dalam asam asetat glacial dan
dalam campuran volume sama etanol dan dalam
kloroform.
pH
: 5-8
Densitas
:1.341 g/cm3
(Farmakope Indonesia ed V.2014, Handbook Of Pharmaceutical

Rumus kimia
Pemerian

Excipients ed 6.2009)
Kalsium Stearat
: C36H70CaO4
: Putih kekuningan - putih , bubuk besar memiliki

bau yang khas sedikit .Bebas dari butiran .


Kegunaan dalam formula : Lubrikan
Alasan penambahan zat tambahan dalam formula: karena tidak
memiliki sifat sebagai bahan pengoksida.
Kelarutan
: Praktis tidak larut atau tidak larut dalam etanol
(95% ) ,eter , kloroform , aseton , dan air . Sedikit
larut dalam air panas alkohol , dan sayuran panas
pH
Densitas
Aliran

dan mineral minyak . Larut dalam air panas piridin.


::1.064 1.096 g/cm3
: 21.222.6%

Kelembaban
Stabilitas

:: Kalsium stearat stabil dan harus disimpan di


sebuah wadah tertutup di tempat yang sejuk dan

kering .
(Farmakope Indonesia ed V.2014, Handbook Of Pharmaceutical

Rumus kimia
Pemerian

Excipients ed 6.2009)
Zinc Stearate
: C36H70O4Zn
:putih, ruah, bubuk hidrofobik, bebas dari butiran

dan dengan bau yang khas.


Kegunaan dalam formula : Glidan
Alasan penambahan zat tambahan dalam formula: karena tidak
memiliki sifat sebagai bahan pengoksidasi.
Kelarutan
: praktis tidak larut dalam etanol, eter, air, dan
pelarut oksigen, larut dalam asam, benzene, dan
Densitas
Aliran
Stabilitas

pelarut aromatic lainnya.


: 1.09 g/cm3
:: zinc stearate stabil dan harus disimpan dalam
wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan

II.

kering.
(Handbook Of Pharmaceutical Excipients ed 6.2009)
FORMULASI / TEKNIK PEMBUATAN
a. Formula yang akan dibuat
R/ Allopurinol 100 mg
Sorbitol
18,6%
Gelatin
4%
Air
q.s
Metil selulosa 3%
Kalsium stearat 1%
Zinc stearat
2%
Allopurinol
: Zat aktif
Sorbitol
: Bahan pengisi
Gelatin
: Pengikat
Metil selulosa
: Desintegran
Kalsium stearat : Lubrikan
Zinc stearat
: Glidan
b. Metoda yang digunakan : Granulasi basah.
c. Alasan pemilihan metode : Karena zat aktif memiliki titik leleh yang
cukup tinggi sehingga dapat dilakukan
pemanasan.
d. Alasan pertimbangan konsentrasi yang ditimbang

Allopurinol 100mg

: Karena dengan dosis 100 mg pun dapat


memberikan efek menurunkan kadar asam

Sorbitol 18,6 %

urat dalam darah.


: Sesuai dengan rentang kadar yang

Gelatin 4%

ditentukan 10 %-90 %
: Sesuai dengan rentang kadar yang
ditentukan 2 10%

Metil selulosa 3%

: Sesuai dengan rentang kadar yan


ditentukan 0,5 5%

Kalsium stearat 1%

: Sesuai dengan rentang kadar yang

ditentukan 0,25 2%
: Sesuai dengan rentang kadar yang
ditentukan 1 - 3%
(Handbook Of Pharmaceutical Excipients ed 6.2009)
PERHITUNGAN
a. Setiap tablet mengandung : 300 mg Allopurinol
b. Bobot tablet
: 350 mg
c. Jumlah tablet
: 50.000 tablet + 10 % = 55000 tablet
III.1 Untuk Tiap Tablet
1. Fasa dalam
Allopurinol 0,3 g x 55000 g = 16.500 g
Sorbitol
18,6% x 0,350 g = 0,0651 g x 55000 = 3.580 g
Gelatin
4% x 0,350 g = 0.014 g x 55000 = 770 g
Air
q.s
Zinc stearat 2%

III.

2. Fasa luar
Metil selulosa
Kalsium stearat
Zinc stearat

3% x bobot granul
1% x bobot granul
2% x bobot granul

3.2.Bobot granul teoritis: 16.500 g + 3.580 g + 770 g = 790,08 g


III.2

IV.

Penimbangan
Allopurinol
Sorbitol
Gelatin
Air
Metil selulosa
Kalsium stearat
Zinc stearat

16.500 gram
3.580 gram
770 gram
q.s

gram

gram

gram

ALUR PROSEDUR PEMBUATAN

Ditimbang zat-zat yang akan dipakai pada fase dalam, sesuai


dengan bobot penimbangan masing-masing zat. Kemudian dicampurkan
satu per satu secara homogen, kecuali gelatin, di larutkan terlebih dahulu
dengan menggunakan air sampai larut. Kemudian disemprotkan pada
sampuran zat, sambil sesekali di aduk. Setelah massa serbuk basah hingga
dapat di kepal, kemudian diayak dengan menggunakan mesh 12.
Kemudian dikeringkan. Setelah kering, di cek kadar air. Kemudian diayak
kembali dengan menggunakan mesh 24/32, lalu menggunakan mesh 40.
Granul yang dipakai adalah granul yang tertahan pada mesh 40. Jika
banyaknya yang lolos pada saat pengayakan dengan mesh 40, maka yang
lolos tersebut dibasahi kembali, dikeringkan dan diayak sampai didapatkan
granul yang sama tertahan pada mesh 40. kemudian granul dievaluasi dan
dicampurkan dengan fase luar. Lalu dicetak. Setelah jadi tablet, dilakukan
V.

VI.

evaluasi tablet.
EVALUASI YANG DILAKUKAN
V.1 Granul
1. Penetapan kadar air
2. Penetapan bobot jenis nyata, bobot jenis mampat, kadar
kemampatan, dan porositas.
3. Kecepatan alir.
4. Sudut istirahat.
V.2 Tablet
1. Penampilan
2. Keseragaman ukuran
3. Keseragaman bobot
4. Kekerasan tablet
5. Friabilitas
6. Friksibilitas
7. Uji waktu hancur
Tiap tablet
KEMASAN / LABEL
mengandung
Kemasan

Allopurinol 300 mg

ALLUNOL
Tablet

Dosis : Lihat
dibrosue

PT : Aranianda
Farma

Indikasi : Lihat
dibrosur

Bandung Indonesia
Isi : 300 tablet

ALLUNOL
Tablet
PT : Aranianda
Farma
Bandung
Indonesia
Isi : 300 tablet

Penyimpanan :
disimpan
ditempat yang
sejuk dan kering
serta terhindar
dari sinar
matahari.
Untuk keterangan
lebih lanjut lihat
dibrosur
No Reg :
DKL5500011A1
NO.Bath:
051D101
8 : Mei
Tg.produksi
2016
S.p.date : Mei

Logo

Label
Komposisi :
Tiap tablet mengandung
Allopurinoal......100mg
Dosis :
lihat di brosur.
Indikasi :
Lihat di brosur

ALUNOL

TABLET

Alunol 100mg

PT.ANIM PHARMA
Bandung-Indonesia
973186191321

Penyimpanan:
Simpanditempatyangsejukdan
kering,terlindungdaricahaya.
No.Reg:DKL1500100110A1
No.Batch:05150101
Tgl.Produksi:Mei2015
Exp.date:Mei2017
Diproduksioleh:

Isi 100tablet

Penjelasan yang terdapat pada kemasan dan brosur produk


Nama dagang : ALUNOL
No.Registrasi : DKL 1500100110A1
No.batch
: 051D101
Tanggal produksi : Mei 2015
Exp:
: Mei 2017

ALUNOL

Brosur
Komposisi :
Tiap tablet mengandung :
Allupurinol 300 mg
Mekanisme Kerja :
Alopurinol adalah obat penyakit pirai (gout) yang dapat
menurunkan kadar asam urat dalam darah. Alopurinol bekerja
dengan menghambat xantin oksidase yaitu enzim yang dapat
mengubah hipoxantin menjadi xantin, selanjutnya mengubah xantin
menjadi asam urat.
Dosis :
Dewasa:
Dosis awal 300 mg sehari.
Dosis maksimal yang dianjurkan 800 mg sehari.
Pasien dengan gangguan ginjal 100 - 200 mg sehari.
Anak 6 - 10 tahun:
Bila disertai penyakit kanker, dosis maksimal 300 mg sehari.
Anak di bawah 6 tahun:
Dosis maksimal 150 mg sehari.
Indikasi :
Gout dan hiperurisemia.
Kontra Indikasi :
Alergi terhadap Alupurinol. Penderita dengan penyakit hati dan
"bone marrow suppression.
Efek Samping :
Reaksi hipersensitivitas, ruam makulopapular didahului pruritus,
urtikaria, eksfoliatif dan lesi purpura, dermatitis, nefritis, faskulitis
dan sindrome poliartritis. Demam, eosinofilia, kegagalan hati dan
ginjal, mual, muntah, diare, rasa mengantuk, sakit kepala dan rasa
logam.
Interaksi Obat :
Pemberian Alopurinol bersama dengan azatioprin, merkaptopurin
atau siklotosfamid, dapat meningkatkan efek toksik dari obat
tersebut. Jangan diberikan bersama-sama dengan garam besi dan
obat diuretik golongan tiazida. Dengan warfarin dapat menghambat
metabolisme obat di hati.
Perhatian :
Hati-hati pada penderita hipersensitif dan wanita hamil.
Hindari pada penderita gagal ginjal atau penderita hiperurisemia
asimptomatik.
Hentikan pengobatan dengan Alopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam.
Allupurinol dapat meningkatkan frekuensi serangan artritis gout
akut, sebaiknya obat anti inflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi. Hati-hati bila diberikan bersama dengan
vidarabin.
Simpan di tempat sejuk dan kering.

No. Reg. DKL1500100110A1


HARUS DENGAN RESEP DOKTER
PT. Anim Pharma
Bandung-Indonesia

10

VII.

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat kesehatan.2015. Farmakope
Indonesia Edisi V. Kementrian Kesehatan Indonesia.Jakarta
Sukandar, E.Y dkk.(2008). Iso Farmakoterapi. Jakarta:

PT.ISFI

Penerbitan.
Niazi, Sarfaraz K., 2009, Handbook of Pharmaceutical Manufacturing
Formulations, Second Edition Volume One : Compressed Solid Products,
Informa healthcare, New York
Rowe, R.C., Sheckey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of
Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Pharmaceutical Press and
American Pharmacists Association, London

11

Anda mungkin juga menyukai