Anda di halaman 1dari 10

DOKUMEN I

FORMULASI DAN
PENGEMBANGAN PRODUK

PEMBUATAN TABLET : PARASETAMOL

TANGGAL MULAI : 17 September 2012

TANGGAL SELESAI : 8 Oktober 2012

BAGIAN FORMULASI DAN PENGEMBANGAN PRODUK

No. NAMA NIM TT


1. Anisa Rizki Amalia 051011001
2. Sri Wulandari 051011003
3.
TINJAUAN TENTANG BAHAN OBAT.

1. LATAR BELAKANG BAHAN OBAT.

Nama bahan obat : Parasetamol

Nama kimia : 4-Hidroksiasetanilida ; N-Acetyl-p-aminophenol

Struktur kimia :

B. M. : 151,16

Kemurnian : Parasetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan

tidak lebih dari 101,0%, dihitung terhadap zat anhidrat.

Efek terapeutik : Analgesik, antipiretik dan antiinflamasi yang lemah.

Dosis pemakaian : DL = 500 mg / 500-2 g.

Peroral 0,5-1 g tiap 4-6 jam, maksimal 4 g sehari. Anak 2

bulan 60 mg. Untuk demam pasca imunisasi. Dibawah 3

bulan dengan anjura dokter 10 mg/kg (5 mg/kg) jika

menderita penyakit kuning. Bayi 3 bulan-1 tahun 60 mg-

120 mg ; 1-5 tahun 120-250 mg, 6-12 tahun 250-500 mg,

dosis tersebut bias diulang setiap 4-6 jam sewaktu

dibutuhkan.

2. TINJAUAN FARMAKOLOGI BAHAN OBAT.

Parasetamol bekerja paling tidak sebagian dengan mengurangi tonus peroksida

sitoplasmik : peroksida enting untuk mengaktifasi enzim hem menjadi bentuk ferri.
Pada daerah inflamasi akut, parasetamol tidak begitu efektif karena neutrofil dan

monosit menghasilkan kadar H2O2 dan peroksida lipid yang tinggi, yang

mengalahkan kerja obat. Akan tetapi parasetamol merupakan analgesic efektif pada

kondisi dimana infiltrasi leukosit rendah atau tidak ada.

3. ORGANOLEPTIS.

Warna : Putih

Bau : Tidak berbau

Rasa : Pahit

4. MIKROSKOPIS.

Bentuk kristal : Prisma besar monoklinik dari air.

5. KARAKTERISTIK FISIK/FISIKOMEKANIK.

1. Titik lebur : 169-172


2. Bobot jenis : d214 1,293
3. Ukuran/distribusi ukuran partikel : Jelek
4. Sifat alir : Jelek
5. Kompaktibilitas : Jelek

SAMPEL KEKERASAN KESIMPULAN


A
B
C
6. Higroskopisitas : Parasetamol menyerap uap air sejumlah tidak signifikan
pada suhu 25C dengan kelembapan relative mencapai
90%.
7. Polimorfisme :-

6. KARATERISTIK FISIKOKIMIA.

1. Kelaruan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 1:20 dalam air panas,
dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton
P, dalam 40 bagian gliserol P,dan dalam 9 bagian
propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida.
2. pKa : 9,5 (25C)
3. Profil kelarutan terhadap pH : 5,3 6,5
4. Laju disolusi : Tidak kurang dari 80% C8H9NO2 yang tertera pada
etiket terdisolusi dalam 30 menit. Media disolusi 900 ml
buffer fosfat pH 5,8. Tipe 2 pada kecepatan 50 rpm.
5. Koefisien partisi : 0,5
6. Kelas BCS : Kelas 1 (Permeabilitas tinggi dan kelarutan tinggi)

7. STABILITAS.

1. Stabilitas bahan padat.


- terhadap suhu : Stabil sampai suhu 45C
- tarhadap cahaya : Tidak stabil.
-` terhadap kelembaban : Menyerap air dalam jumlah tidak signifikan pada
suhu 25C dengan kelembapan relative 90%.

2. Stabilitas larutan.
- terhadap pelarut : Degradasi tergantung pada pelarut parasetamol
tetapi tidak tergantung kakuatan ion.
- terhadap pH : Hidrolisis minimu pada pH 5 8.
- terhadap cahaya : Parasetamol butuh perlindungan dari cahaya.
- terhadap oksigen : Parasetamol stabil terhadap oksigen.

8. INKOMPATIBILITAS DENGAN EKSIPIEN.

Parasetamol tidak terdekomposisi dengan kebanyakan bahan tambahan tetapi dengan

adanya p-aminophenol didalam parasetamol akan bereaksi dengan besi dalam kadar

rendah mengakibatkan warna merah muda.

9. PROSEDUR PENETAPAN KADAR.

Larutan baku timbang seksama sejumlah paracetamol BPFI, larutkan dalam air

hingga kadar lebih kurang 12 g/ml. larutan uji timbang seksama 120 mg

masukkan labu tentukur 500 ml, larutkan dalam 10 ml methanol P, encerkan dengan

air sampai tanda. Masukkan 5,0 ml larutan kedalam labu tentukur 100 ml, encerkan

dengan air sampai tanda dan campur. Ukur serapan larutan baku dan larutan uji pada

panjang gelombang serapan maksimum 244 nm, terhadap air sebagai blanko.

Hitung jumlah dalam mg, C8H9NO2 dengan rumus = 40 C (Au/As), C adalah kadar

Paracetamol BPFI (g/ml). Au dan As adalah serapan larutan uji dan baku.

10. RANCANGAN KEMASAN PRIMER & SEKUNDER

Wadah : botol plastik tidak tembus cahaya.

Kemasan primer (etiket) berisi :

a. Nama obat jadi e. Indikasi

b. Netto f. Kontraindikasi

c. Komposisi obat g. Dosis

d. Nama pabrik h. Aturan pakai


i. Peringatan l. Cara penyimpanan

j. No. batch m. Logo golongan obat

k. No. reg

`Kemasan sekunder berisi :

a. Nama obat jadi h. Exp. Date

b. Komposisi obat i. Peringatan

c. Netto j. Logo golongan obat

d. Nama pabrik k. No. batch

e. Indikasi l. No. reg

f. Kontraindikasi m. Cara penyimpanan

g. Efek samping n. Aturan pakai

11. RANCANGAN BROSUR

a. Nama obat jadi i. Interaksi obat

b. Cara kerja obat j. Peringatan

c. Netto k. Logo golongan obat

d. Nama pabrik l. Cara penyimpanan

e. Indikasi m. No. batch

f. Kontraindikasi n. No. reg

g. Efek samping o. Aturan pakai

h. Exp. Date
12. PENENTUAN WAKTU KADALUARSA :

a. Menentukan orde reaksi paracetamol

Paracetamol mengikuti orde 1

b. Mencari harga konstanta kecepatan reaksi

1.
log =
2,303

c. Menentukan self life t90 dengan metode uji stabilitas dipercepat (accelerated

stability testing)

2,303
90 = .
1 0,9

0,105
90 =
1

II. ALTERNATIF-ALTERNATIF METODE PEMBUATAN.


1. Permasalahan Bahan Obat
a. Bahan obat terasa pahit
b. Dalam bentuk murni hanya stabil sampai suhu 45C. Stabil terhadap air.
c. Tidak stabil terhadap cahaya
d. Parasetamol memiliki sifat alir dan kompaktibilitas yang jelek dan serbuk bersifat
higroskopis
2. Cara Pengatasan Permasalahan
a. Ditambah pemanis
b. Dalam produksi termasuk pengeringan digunakan suhu dibawah 45C
c. Digunakan wadah botol tidak tembus cahaya
d. Metode pembuatan dengan granulasi basah
3. Contoh-contoh Formula yang ada di Literatur
Remington Pharmaceutical Science P.1592

R/Acetaminophen 300,00 mg

Polyvinylpirrolidine 22,50 mg

Lactose 61,75 mg

Alcohol 3A-200 proof 4,50 mg

Stearic acid 9,00 mg

Talc 13,50 mg

Corn starch 43,25 mg

Cara pembuatan :

1. Campur Acetaminophen, polyvinylpirrolidone, dan lactose bersama-sama

2. Ayak (1) dengan ayakan 40 mesh

3. Tambahkan alkohol perlahan dan aduk menjadi campuran yang baik

4. Ayak (3) dengan ayakan 40 mesh

5. Granulasi kering pada 50C semalam

6. Ayak (5) dengan ayakan 20 mesh

7. Campur asam stearat dan amylum maydis dan talk kemudian ayak dengan ayakan

60 mesh

8. (6)+(7) dicampur dengan tumbling

9. (8) dikompres dengan 7/16 in standard concave punch (10 tab. dengan bobot 4,5

g)

The theory and practice of Industrial Pharmacy, Lachman, 3rd ed p. 344

R/ Acetaminophen USP (granular or large crystal) 325,0 mg

Avicel pH 101 138,35 mg


Stearic acid (fine powder) 1,65 mg

Cara pembuatan :

1. Campurkan Acetaminophen dan Avicel pH 101 selama 25 menit

2. Ayak stearic acid

3. (1)+(2) aduk selama 5 menit

4. (3) dikompres dengan 7/16 in standard concave atau flat beveled tooling

FORMULA YANG DIBUAT :

No. Nama bahan Fungsi % rentang % yang Jumlah tiap Jumlah 500 tablet
pemakaian dibuat tablet (mg) (g)
1 Parasetamol Bahan aktif - - 500 250

2 PVP Pengikat 0,5-5% 1% 6,5 3,25

3 Primogel Desintegran 2-10% 2,5% 16,25 8,125

4 SL Pengisi 65-85% % 107,75 53,875

5 Talk Glidan 1-4% 2% 13 6,5

6 Mg stearat Lubrikan 0,25-5% 1% 6,5 3,25

7 Zat warna Pewarna - - 0,014 tetes 7 tetes

8 Air - - 0,06158 ml 30,79 ml

Surabaya, 22 Oktober 2012


Bagian Formulasi dan Pengembangan Produk,

No. NAMA T . T.

1. Anisa Rizki Amalia 1.

2. Sri Wulandari 2.
DARTAR PUSTAKA
1. Departeman Kesehatan RI, 1979, Farmakope Indonesia, edisi III, halaman 37.
2. Departeman Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV,halaman 150 dan 649.
3. Handbook of Pharmaceutical Exipients, p. 363.
4. BNF 44 halaman 212.
5. Medical Pharmacology of a Glance, 5th edition p. 71.
6. The Merck Index, 8th edition, p. 5.
7. Codex, p. 987, 989.
8. Pharmaceutical Dosage Form Tablet Volume 1 p. 362.
9. Remington Pharmaceutical Science p. 1592.
10. The theory and practice of industrial pharmacy, Lachman, 3rd edition, p. 344.
11. Moffat,et all 2005.
12. Etd.eprints.ums.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai