FORMULASI DAN
PENGEMBANGAN PRODUK
Struktur kimia :
B. M. : 151,16
dibutuhkan.
sitoplasmik : peroksida enting untuk mengaktifasi enzim hem menjadi bentuk ferri.
Pada daerah inflamasi akut, parasetamol tidak begitu efektif karena neutrofil dan
monosit menghasilkan kadar H2O2 dan peroksida lipid yang tinggi, yang
mengalahkan kerja obat. Akan tetapi parasetamol merupakan analgesic efektif pada
3. ORGANOLEPTIS.
Warna : Putih
Rasa : Pahit
4. MIKROSKOPIS.
5. KARAKTERISTIK FISIK/FISIKOMEKANIK.
6. KARATERISTIK FISIKOKIMIA.
1. Kelaruan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 1:20 dalam air panas,
dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton
P, dalam 40 bagian gliserol P,dan dalam 9 bagian
propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida.
2. pKa : 9,5 (25C)
3. Profil kelarutan terhadap pH : 5,3 6,5
4. Laju disolusi : Tidak kurang dari 80% C8H9NO2 yang tertera pada
etiket terdisolusi dalam 30 menit. Media disolusi 900 ml
buffer fosfat pH 5,8. Tipe 2 pada kecepatan 50 rpm.
5. Koefisien partisi : 0,5
6. Kelas BCS : Kelas 1 (Permeabilitas tinggi dan kelarutan tinggi)
7. STABILITAS.
2. Stabilitas larutan.
- terhadap pelarut : Degradasi tergantung pada pelarut parasetamol
tetapi tidak tergantung kakuatan ion.
- terhadap pH : Hidrolisis minimu pada pH 5 8.
- terhadap cahaya : Parasetamol butuh perlindungan dari cahaya.
- terhadap oksigen : Parasetamol stabil terhadap oksigen.
adanya p-aminophenol didalam parasetamol akan bereaksi dengan besi dalam kadar
Larutan baku timbang seksama sejumlah paracetamol BPFI, larutkan dalam air
hingga kadar lebih kurang 12 g/ml. larutan uji timbang seksama 120 mg
masukkan labu tentukur 500 ml, larutkan dalam 10 ml methanol P, encerkan dengan
air sampai tanda. Masukkan 5,0 ml larutan kedalam labu tentukur 100 ml, encerkan
dengan air sampai tanda dan campur. Ukur serapan larutan baku dan larutan uji pada
panjang gelombang serapan maksimum 244 nm, terhadap air sebagai blanko.
Hitung jumlah dalam mg, C8H9NO2 dengan rumus = 40 C (Au/As), C adalah kadar
Paracetamol BPFI (g/ml). Au dan As adalah serapan larutan uji dan baku.
b. Netto f. Kontraindikasi
k. No. reg
h. Exp. Date
12. PENENTUAN WAKTU KADALUARSA :
1.
log =
2,303
c. Menentukan self life t90 dengan metode uji stabilitas dipercepat (accelerated
stability testing)
2,303
90 = .
1 0,9
0,105
90 =
1
R/Acetaminophen 300,00 mg
Polyvinylpirrolidine 22,50 mg
Lactose 61,75 mg
Talc 13,50 mg
Cara pembuatan :
7. Campur asam stearat dan amylum maydis dan talk kemudian ayak dengan ayakan
60 mesh
9. (8) dikompres dengan 7/16 in standard concave punch (10 tab. dengan bobot 4,5
g)
Cara pembuatan :
4. (3) dikompres dengan 7/16 in standard concave atau flat beveled tooling
No. Nama bahan Fungsi % rentang % yang Jumlah tiap Jumlah 500 tablet
pemakaian dibuat tablet (mg) (g)
1 Parasetamol Bahan aktif - - 500 250
No. NAMA T . T.
2. Sri Wulandari 2.
DARTAR PUSTAKA
1. Departeman Kesehatan RI, 1979, Farmakope Indonesia, edisi III, halaman 37.
2. Departeman Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV,halaman 150 dan 649.
3. Handbook of Pharmaceutical Exipients, p. 363.
4. BNF 44 halaman 212.
5. Medical Pharmacology of a Glance, 5th edition p. 71.
6. The Merck Index, 8th edition, p. 5.
7. Codex, p. 987, 989.
8. Pharmaceutical Dosage Form Tablet Volume 1 p. 362.
9. Remington Pharmaceutical Science p. 1592.
10. The theory and practice of industrial pharmacy, Lachman, 3rd edition, p. 344.
11. Moffat,et all 2005.
12. Etd.eprints.ums.ac.id.