Pembimbing :
Dyah Rahmasari, M. Farm., Apt.
Disusun Oleh
Kelompok 2 :
Trikxy Viori Andhani (201910410311117)
Anatasya Ainisyah (201910410311118)
Dominyda Vebrianto Saputro (201910410311119)
Faiznanda Awwaluddin (201910410311120)
Ulfa Intan Pujiana (201910410311121)
Muhammad Thoriq Asyraf (201910410311122)
Metry Imanda Putri (201910410311123)
Wahyu Bahrul Qulub (201910410311124)
Milsa HIjrati Kusuma (201910410311125)
Laila Yoga Saputri (201910410311126)
Safira Febriana (201910410311127)
Adella Infia Helga Veda (201910410311128)
FORMULASI DAN
PENGEMBANGAN PRODUK
TANGGAL MULAI :
Struktur kimia :
Kemurnian : Parasetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih
1359)
a. Farmakokinetik
Paracetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi
dalam plasma dicapai dalam waktu 1/2 jam dan masa paruh plasma antara 1 – 3 jam.
Distribusi obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh. Dalam plasma, 25% paracetamol
terikat protein plasma. Obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati. Sebagian
asetaminofen (80%) dikonjugasi dengan asam glukuronat dan sebagian kecil lainnya
dengan asam sulfat. Selain itu obat ini juga dapat mengalami hidroksilasi. Metabolit hasil
hidroksilasi ini dapat menimbulkan methemoglobinemia dan hemolisis eritrosit. Obat ini
diekskresikan melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol (3%) dan sebagian besar
dalam bentuk terkonjugasi.
a) Farmakodinamik
Efek analgesik paracetamol mempunyai kemampuan untuk menghambat siklooksigenase
(COX) dan inhibisi sintesis prostaglandin yang diakibatkannya sangat berperan untuk efek
terapeutik.
b) Indikasi
Di Indonesia penggunaan paracetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah
menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik lainnya, paracetamol sebaiknya
tidak diberikan terlalu lama karena kemungkinan menimbulkan nefropati analgesik. Jika
dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Karena
hampir tidak mengiritasi lambung, paracetamol sering dikombinasikan dengan AINS untuk
efek analgesik. .
3. ORGANOLEPTIS. (FI VI hal. 1359)
Warna : Putih
4. MIKROSKOPIS.
5. KARAKTERISTIK FISIK/FISIKOMEKANIK.
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/1983
a. Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1N; mudah larut
dalam etanol (FI VI Hal. 1359).
b. pKa : 9,5 pada suhu 25° C. (pubchem)
c. Profil kelarutan terhadap pH : 5.5-6.5
d. Laju disolusi : Dalam 30 menit harus terlarut tidak kurang dari 80% C8H9NO2
dari jumlah zat yang tertera di etiket. Media disolusi 900 ml buffer fosfat pH 5,8
Apparatus 2 pada 50 rpm. (FI IV ; 650)
e. Koefisien partisi :
7. STABILITAS. MSDS (Material Safety Data Sheet)
Paracetamol tidak terdekomposisi dengan kebanyakan baham tambahan, tetapi dengan adanya
P.aminofenol dalam paracetamol akan bereaksi dengan serbuk besi pada kadar rendah
menyebabkan warna merah muda. ( pharm dosage form tablet vol 1 Hal 443 )
b. Kemasan sekunder : kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lain
seperti karton. Kemasan sekunder mencakup informasi sebagai berikut :
-Nama obat -Efek samping
-Bobot netto/volume/isi -Aturan pakai
-Bentuk sediaan -No. Reg
-Komposisi obat -No. Batch
-Dosis -Indikasi
-Kadaluwarsa -Nama Pabrik
Jumlah
No Nama Bahan Fungsi % rentang % yang Jumlah 100
pemakaian dibuat tiap tablet Tablet (gr)
(mg)
1. Paracetamol Bahan 76,92% 500 50
Aktif
Penghancur 2%-8% 4% 26 2,6
2. Primo Gel) (Disintregant)
PVP 0,5%-5% 2% 13 1,3
3. (Polyvinylpyrrolido Pengikat
ne) (Binder)
4. Laktosa Pengisi 16,08 104,5 10,45
(Filler)
5. Magnesium stearate Pelicin 0,25%-5% 1% 6,5 0,65
(Lubricant)
Malang,
…………………………….
No NAMA TTD
.
1. 1.
2. 2.
DOKUMEN 2
PRODUKSI
BAGIAN PRODUKSI
JUMLAH JUMLAH
No. NAMA BAHAN (mg /tablet) 100 TABLET (g)
1. Paracetamol 500 50
CAMPUR
Diayak
1. PENIMBANGAN:
2. PENCAMPURAN KERING.
3. GRANULASI
III.1. PEMBUATAN LARUTAN PENGIKAT
a. Timbang 1,3 g povione / polivinil pirolidon.
b. Masukkan dalam beaker glass 50 ml.
c. Tambahkan kurang lebih 10% aquadest dari bobot total.
d. Aduk sampai povidone / polivinil pirolidon larut sempurna menggunakan
batang pengaduk.
PROSEDUR :
Granulasi Basah
- Tahap pembentukan masa granul inti yang besar akan bergabung membentuk granul-
granul menjadi massa yang besar bila diayak atau dipatahkan akan menghasilkan
granul.
Granulasi Kering
- bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk serbuk dan tanapa penambahan pelarut.
Ada dua prinsip proses granulasi kering yaitu : campuran dikempa menjadi tablet
(slugging dengan mesin tablet) atau campuran serbuk ditekan menjadi lembaran (roller
- Tablet atau lembaran yang terbentuk selanjutnya di hancurkan menjadi butiran granul
dan diayak
PROSEDUR :
- Bersihkan pengayak
- Ayak dengan menggunakan ayakan menurut diameter yang digunakan
- Tampung hasil di dalam wadah loyang
- Kemudian masukkan hasil ke dalam oven untuk proses pengeringan
4. PENGERINGAN
ALAT : oven
SUHU : 40 - 50̊ C
LAMA PENGERINGAN :
1………..
2………..
3…………
DIAMETER PENGAYAK : 14
6. EVALUASI GRANUL
Jumlah ………...
1. Tabel Distribusi Ukuran.
………….
Jumlah 100
HASIL PENGAMATAN :
6.3. W V B
N (g) ( ml ) ( g/ml )
6.4.
………… ………… ……………
6.5. …… …… ….
1 ………… ………… ……………
…… ……. ….
6.6. ………… ………… ……………
2 …… …….. ….
6.7.
3
Rata-rata
BJ mampat
HASIL PENGAMATAN :
rata-2 = g/ml
Porositas =……………………..
Kompresibilitas =……………
HASIL PENGAMATAN :
No. h r
( cm ) ( cm ) ()
ALAT :
LAMA PENCAMPURAN :
8. PENCETAKAN TABLET
ALAT :
KECEPATAN TABLETASI :
DIAMETER TABLET :
BOBOT TABLET:
RENTANG BOBOT ( 5 %) :
Surabaya, …………………………….
Bagian Produksi,
No. NAMA T . T.
1. 1.
2. 2.
3. 3.
DOKUMEN 3
PENGAWASAN MUTU
Prosedur Tetap
Halaman 1/1
UJI KESERAGAMAN BOBOT TABLET No. 12345
PARACETAMOL 650 Mg
Departemen Seksi Tanggal Berlaku :
PT. CERIA FARMA
Pengawasan Mutu
Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
1. Tujuan
Untuk menguji atau mengetahui keseragaman bobot dari tablet parasetamol 650 mg.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk tablet parasetamol 650 mg.
3. Tanggung Jawab
3.1 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas menyusun, men
gkaji ulang, dan melatihkan protap ini.
3.2 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas produk ini sebe
lum rilis.
3.3 Mahasiswa Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk menguji produk ini.
Keragaman Bobot
Lakukan penetapan kadar zat aktif pada contoh bets yang mewakili menggunakan
metode analisis yang sesuai. Nilai ini disebut hasil A, dinyatakan dalam persen dari
jumlah yang tertera pada etiket (seperti tertera pada Perhitungan nilai peneriman),
dengan asumsi kadar (bobot zat aktif per bobot satuan sediaan) homogen. Ambil tidak
kurang dari 30 satuan sediaan dan lakukan seperti berikut untuk bentuk sediaan yang
dimaksud.
Tablet tidak bersalut atau bersalut selaput Timbang saksama 10 tablet satu per
satu. Hitung jumlah zat aktif dalam tiap tablet yang dinyatakan dalam persen dari jumlah
yang tertera pada etiket darihasil Penetapan kadar masing-masing tablet. Hitung nilai
keberterimaan.
Perhitungan nilai keberterimaan Hitung nilai keberterimaan seperti pada uji
Keseragaman kandungan, kecuali kandungan masing-masing satuan diganti dengan
perkiraankandungan masing-masing sebagai berikut:
KRITERIA
Gunakan kriteria berikut kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi.
Sediaan padat, setengah padat dan cair Keseragaman sediaan memenuhi syarat jika
nilai keberterimaan 10 unit sediaan pertama tidak kurang atau sama dengan L1%.
Jika nilai keberterimaan lebih besar dari L1%, lakukan pengujian pada 20 unit sediaan
tambahan, dan hitung nilai keberterimaan. Memenuhi syarat jika nilai keberterimaan
akhir dari 30 unit sediaan lebih kecil atau sama dengan L1% dan tidak ada satu unitpun
kurang dari [1 – (0,01)(L2)]M atau tidak satu unitpun lebih dari [1 + (0,01)(L2)]M
seperti tertera pada Perhitungan nilai keberterimaan dalam Keseragaman kandungan
atau Keragaman bobot. Kecuali dinyatakan lain L1 adalah 15,0 dan L2 adalah 25,0.
6. Daftar Pustaka
Department of Health Republic of Indonesia (2020) Farmakope Indonesia edisi VI, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
1. Tujuan
Untuk menguji atau mengetahui keseragaman ukuran dari tablet parasetamol 650 mg.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk tablet parasetamol 650 mg.
3. Tanggung Jawab
3.4 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas menyusun, men
gkaji ulang, dan melatihkan protap ini.
3.5 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas produk ini sebe
lum rilis.
3.6 Mahasiswa Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk menguji produk ini.
6. Daftar Pustaka
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta. 6-7.
Rata-rata :
Persyaratan : DM tablet tidak boleh melebihi tiga kali tebal tablet dan tidak kurang dari
satu sepertiga tebal tablet.
Kesimpulan :
3. WAKTU HANCUR TABLET.
Prosedur Tetap
Halaman 2/3
UJI WAKTU HANCUR TABLET No. 12345
PARACETAMOL 650 Mg
Departemen Seksi Tanggal Berlaku :
PT. CERIA FARMA
Pengawasan Mutu
Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
1. Tujuan :
Untuk menguji waktu hancur dari tablet parasetamol 650mg
2. Ruang Lingkup :
Prosedur ini berlaku untuk tablet parasetamol 650mg
3. Tanggung Jawab :
3.1 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas menyusun, men
gkaji ulang, dan melatihkan protap ini.
3.2 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas produk ini sebel
um rilis.
3.3 Mahasiswa Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk menguji produk ini.
6. Daftar Pustaka
Farmakope Indonesia V edisi 2 hal 1613
Kusuma, D. and Apriliani, E.D., 2018. Evaluasi Fisik Tablet Parasetamol
Generik dan Tablet Parasetamol Bermerk Dagang. Jurnal Kefarmasian
Akfarindo, pp.1-7.
Rata-rata :
Persyaratan :
Kesimpulan :
4. KEKERASAN TABLET
Prosedur Tetap
UJI KEKERASAN TABLET PARACETAMOL Halaman 2/3
650 Mg No. 12345
Departemen Seksi
PT. CERIA FARMA Tanggal Berlaku :
Pengawasan Mutu
1. Tujuan :
Untuk menguji atau mengetahui daya kekerasan dari tablet parasetamol 650mg.
2. Ruang Lingkup :
Prosedur ini berlaku untuk tablet parasetamol 650mg.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas menyusun, mengkaji ul
ang, dan melatihkan protap ini.
3.2 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas produk ini sebelum rili
s.
3.3 Mahasiswa Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk menguji produk ini.
5. Prosedur
Satu tablet diletakkan ditengah dan tegak lurus pada hardness tester, mula-mula pada posisi nol,
kemudian alat diputar pelan-pelan hingga tablet pecah. Dibaca skala yang dicapai pada saat
tablet pecah atau hancur (Kurniawan, dkk., 2013)
6. Daftar Pustaka
Kusuma, D. and Apriliani, E.D., 2018. Evaluasi Fisik Tablet Parasetamol Generik dan Tablet
Parasetamol Bermerk Dagang. Jurnal Kefarmasian Akfarindo, pp.1-7.
1. ………………. 6. ……………….
2. ………………. 7. ……………….
3. ………………. 8. ……………….
4. ………………. 9. ……………….
5. ………………. 10. ………………
Rata-rata :
Persyaratan :
Kesimpulan :
5. KERAPUHAN TABLET
Prosedur Tetap
UJI KEKERASAN TABLET PARACETAMOL Halaman 2/3
650 Mg No. 12345
Departemen Seksi
PT. CERIA FARMA Tanggal Berlaku :
Pengawasan Mutu
7. Tujuan :
Untuk menguji atau mengetahui daya kekerasan dari tablet parasetamol 650mg.
8. Ruang Lingkup :
Prosedur ini berlaku untuk tablet parasetamol 650mg.
9. Tanggung Jawab :
3.1 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas menyusun, mengkaji ul
ang, dan melatihkan protap ini.
3.4 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas produk ini sebelum rili
s.
3.5 Mahasiswa Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk menguji produk ini.
Rata-rata :
Persyaratan :
Kesimpulan :
6. KESERAGAMAN KANDUNGAN
PERSYARATAN :
Untuk menjamin konsistensi satuan sediaan, masing-masing satuan dalam
bets harus mempunyai kandungan zat aktif dalam rentang sempit yang mendekati
kadar yang tertera pada etiket. Satuan sediaan didefinisi kan sebagai bentuk
sediaan yang mengandung dosis tunggal atau bagian dari suatu dosis zat aktif
pada masing-masing satuan. Persyaratan keseragaman sediaan tidak berlaku
untuk suspensi, emulsi, atau gel dalam wadah satuan dosis yang ditujukan untuk
penggunaan secara eksternal pada kulit.
Keseragaman sediaan ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu
Keragaman bobot dan Keseragaman kandungan (Tabel 1). Uji Keseragaman
kandungan berdasarkan pada penetapan kadar masing-masing kandungan zat aktif
dalam satuan sediaan untuk menentukan apakah kandungan masing-masing
terletak dalam batasan yang ditentukan. Metode keseragaman kandungan dapat
digunakan untuk semua kasus.
(Jivani et al., 2019)
7. UJI DISOLUSI
Prosedur Tetap
UJI DISOLUSI TABLET PARACETAMOL Halaman 2/3
650 Mg No. 12345
Departemen Seksi
PT. CERIA FARMA Pengawasan Mutu Tanggal Berlaku :
2. Ruang Lingkup :
Ruang lingkup pelaksanan kerja ini meliputi pengoperasian spektrofotometri UV-Vis dalam uji
Disolusi tablet
3. Tanggung Jawab :
a. kepala bagian pengawasan mutu bertanggung jawab untuk mengkaji dan
menyetujui serta memastikan bahwa protap ini dilatihkan dan dilaksanakan.
b. kepala bagian pengawasan mutu bertanggung jawab untuk :
1. Menyusun ,mengkaji ulang, melatih protap ini.
2. Melaksanakan buku log uji disolusi tablet paracetamol 650 mg
3. analis yang di tunjukan bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan terhadap proses
uji disolusi tablet paracetamol 650 mg sesuai dengan protap yang tercantum.
5. Prosedur
5.1 Penyiapan
5.2 Pengujian disolusi
a.) Wadah disolusi dicelupkan dalam suatu penangas air, lalu diisi dapar fosfat 5,8 sebanyak
900ml.
b.) Penangas air diatur, sehingga mempertahankan suhu media disolusi di bagian dalam
wadah disolusi pada 37 ± 0,5°C.
c.) Pasang pengaduk dayung pada motor pengaduk, atur posisinya sehingga sumbu tangkai
terletak di tengah wadah disolusi dan antara dayung dengan dasar wadah ± 2,5cm.
d.) Bila suhu larutan dapar telah konstan 37 ± 0,5°C tablet dimasukkan, lalu tunggu tablet
mencapai dasar, baru motor penggerak dihidupkan dengan kecepatan 50rpm.
e.) Pengambilan sampel dilakukan pada rentang waktu: 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 menit.
f.) Larutan disolusi diambil sebanyak 5,0ml dengan alat suntik yang telah dilengkapi dengan
penyangga saringan (filter holder) dengan kertas saring millipore 0,45μm pada bagian
tengah antara bagian atas pengaduk dan permukaan media dan tidak lebih dekat dari 1cm
dari dinding wadah, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
g.) Pada setiap pengambilan sampel media disolusi harus diganti dengan volume yang sama
suhunya dengan suhu media percobaan. Pada waktu pengambilan larutan disolusi harus
dijaga agar partikel sediaan tidak ikut terambil, sebab akan mengganggu uji disolusi.
h.) Penetapan kadar Paracetamol menggunakan spektrofotometri UV-Vis
Malang, …………………………….
No. NAMA T . T.
1. 1.
2. 2.
3. 3.
Spesifikasi Tabet
Nama Spesifikasi No
Tablet Paracetamol 650 mg, Kode
Perusahaan produk.... Tanggal berlaku
Departemen Seksi
Pengawasan Mutu