Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Morfologi kapang dan khamir

Asteria Seli ,godwin Pargaulan Siahaan, Indah puspita,


Wiwik Hendarini

Jurusan Fakultas Farmasi – Sains dan Teknologi Nasional


Juni 2020

ABSTRAK

Fungi (jamur) adalah salah satu kelompok mikroba yang sering mengkontaminasi makanan
jamur mikroskopis dibagi dua, yakni kapang dan khamir. Kapang mempunyai bentuk
pertumbuhan seperti massa benang bercabang-cabang yang disebut miselium (tunggal disebut
hifa). Hifa ada yang bersepta dan ada yang tidak. Dan mengandung satu, dua atau
banyak inti tergantung atas jenis dan stadia pertumbuhan kapang. Hifa yang tidak bersepta
merupakan sel yang sangat panjang, bercabang-cabang berisi sitoplasma dengan inti yang
benyak, disebut soenosistik. Hifa dibedakan atas dua yaitu hifa fertile, membentuk sel
reproduktif dan pertumbuhan ke atas sebagai hifa udara serta hifa vegetated, adalah hifa
yang mencari makanan ke dalam substrat (Nawir, dkk, 2012).
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik mereka memerlukansenyawa organik
untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut
saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisatumbuhan dan hewan yang kompleks,
menguraikannya menjadi zat-zat kimiayang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan
ke dalam tanah, danselanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat
sangatmenguntungkan bagi manusia. Sebaliknya, mereka juga dapat merugikan
kitabilamana membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lain

PENDAHULUAN
Fungi (jamur) merupakan kelompok dan reproduksinya. Fungi terdiridari
organisme eukariotik yang membentuk kapang dan khamir. Kapang bersifat
dunia jamur atau regnum fungi. Jamur filamentus, sedangkan khamir bersifat
pada umumnya multiseluler (bersel uniselular. Istilah cendawan, kapang,
banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan khamir maupun ragi seringkali
organisme lainnya dalam hal,struktur dicampur-baurkan, padahal masing-
tubuh, sifat hidup, habitat, pertumbuhan, masing istilah tersebut memiliki

1
pengertian yangberbeda-beda. Untuk mempunyai potensi untuk tumbuh,
memudahkan istilah-istilah tersebut, para karena tidak mempunyai klorofil yang
pakar biologi kemudian menyatukannya berarti tidak dapat memasak
ke dalam satu golongan yaitu jamur atau makanannya sendiri (Medhy, 2013).
fungi. Kita mengenal jamur dalam Pada ekosistem pangan, khamir dapat
kehidupan sehari-hari meskipun tidak tumbuh bersama-sama degan
sebaik tumbuhanlainnya. Hal itu mikroorganisme .
disebabkan karena jamur hanya tumbuh
pada waktu tertentu, pada kondisi METODOLOGI
tertentu yang mendukung, dan lama
hidupnya terbatas.
Pembahasan
Kapang merupakan fungi berbentuk
Jamur (fungi) banyak kita temukan
filamen yang bersifat saprofit atau
disekitar kita. Jamur tumbuh subur
parasit dan dapat bereproduksi dengan
terutama di musim hujan karena jamur
spora aseksual maupun seksual. Dinding
menyukai habitat yang lembap.
sel kapang tersusun atas suatu substansi
Beberapa ahli mikologi membagi jamur
yaitu selulosa. Dinding sel kapang juga
menjadi dua kelompok berdasarkan
tersusun oleh polimerisasi asetil
bentuk tubuhnya, yaitu kapang (mold)
glukosamin yang dikenal dengan zat
dan khamir (yeast). Kebanyakan jamur
kitin Jaringan tubuh (thallus) kapang
masuk dalam kelompok kapang. Tubuh
memanjang, bercabang-cabang dan
vegetatif kapang berbentuk filamen
dapat membentuk filamen seperti benang
panjang bercabang yang seperti benang
yang disebut hifa. Setiap hifa memiliki
disebut hifa. Hifa akan memanjang dan
lebar 5--10 m. Kumpulan dari hifa
menyerap makanan dari permukaan
tersebut membentuk suatu struktur yang
substrat (tempat hidup jamur).
disebut miselium. Keberadaan struktur
Sedangkan jamur dalam kelompok
miselium membuat kapang lebih mudah
khamir bersifat uniseluler (berinti satu),
untuk dikenali (Volk & Wheeler
bentuknya bulat atau oval
1993:185).
Pengamatan morfologi sangat penting
Hifa terdiri atas dinding tubular yang
untuk identifikasi dan determinasi.
tipis, umumnya transparan dan berisi
Bahkan pengamatan morfologi ini lebih
lapisan protoplasma dengan ketebalan
penting daripada pengamatan fisiologis.
yang bervariasi. Berdasarkan
Terdapat beberapa cara atau metode
morfologinya hifa terdiri atas 3 tipe yaitu
pengamatan yaitu dengan pembuatan
septate atau coenocytic, septate dengan
slide cultur atau hanging drop. Untuk
sel-sel uninukleat, septate dengan sel-
pengamatan morfologi dapat dilakukan
sel multinukleat. Aseptate atau
pengamatan secara makroskopis dan
coenocytic merupakan hifa yang tidak
mikroskopis. Jamur tidak mempunyai
mempunyai septa, hanya tampak seperti
batang, daun, dan akar serta tidak
sel panjang yang berisi sitoplasma dan
mempunyai sistem pembulu seperti pada
mengandung banyak inti. Septate dengan
tumbuhan tingkat tinggi. Jamur
sel-sel uninukleat merupakan hifa yang
umumnya berbentuk seperti benang,
mempunyai septa sehingga membagi
bersel banyak, dan semua dari jamur

2
hifa menjadi sel- sel berinti banyak. tempat dihasilkannya rangkaian konidia.
Septate dengan sel- sel multinukleat Konidia ditunjang oleh fialid yang
merupakan hifa yang mempunyai sekat
tumbuh pada ujung konidiofor, terdapat
sehingga membagi hifa menjadi sel -sel
yang berisi lebih dari satu inti pula metula yang menunjang fialid.
(Alexopoulos dkk. 1996: 30--31). Percabangan konidiofor dapat berupa
Berdasarkan fungsinya, hifa dapat dibagi
simetri atau tidak beraturan. Penicillium
menjadi dua tipe yaitu hifa steril dan hifa
vegetatif. Hifa steril merupakan hifa sangat umum terdapat pada aneka
yang dapat membentuk sel-sel produk pangan. Penicillium seringkali
reproduksi atau tubuh buah.
diisolasi dari lingkungan seperti di dalam
Biasanya pertumbuhannya ke atas
rumah, tanah gurun, tanah hutan,
sebagai hifa udara atau hifa aerial. Hifa
tambang uranium, sungai yang terpolusi,
vegetatif merupakan hifa yang berfungsi
rhizosfer kacang tanah dan
untuk mencari makanan ke dalam
tomatAspergillus berasal dari bahasa
substrat sehingga disebut juga hifa
Latin yaitu aspergillum, yang menunjuk
substrat Kapang bereproduksi secara
pada adanya konidiospora yang
seksual dan aseksual. Spora aseksual
berfungsi sebagai alat sporulasi aseksual.
terbentuk dengan cara tunas, pembelahan
Konidia tumbuh dari hifa substrat dan di
biner ataupun pembentukan spora dari
ujungnya terjadi pembengkakan
badan spora. Spora seksual terbentuk
membentuk suatu vesikel. Sejumlah hifa
melalui proses plasmogami, kariogami
tumbuh dari vesikel. Hifa-hifa tersebut
dan tahap meiosis. Macam spora seksual
dapat berisi konidia yang disebut fialid
antara lain Askospora, Basidiospora,
atau bercabang-cabang lagi
Zigospora, dan Oospora. Macam spora
menghasilkan suatu struktur yang
aseksual antara lain Konidiospora,
menunjang fialid yang disebut metula
Sporangiospora, Artrospora,
Rhizopus oryzae mempunyai miselium
Klamidiospora, dan Blastospora
seperti kapas yang tidak bersepta
Kapang yang digunakan dalam
(coenositik) dengan sporangiofor muncul
pengamatan yaitu Penicillium
pada nodus tempat rhizoid berada.
chrysogenum, Aspergillus oryzae, dan
Kolumela berbentuk hemispherical,
Rhizopus oryzae. Genus Penicillium
tidak bulat, silindris atau berbentuk pir.
berasal dari bahasa Latin yaitu
Dasar sporangium atau apofise
Penicillus yang berarti kuas seniman.
berbentuk cangkir yang merupakan
Hal tersebut menunjuk pada
perluasan sporangiofor. Spora dapat
percabangan konidiofor yang merupakan
berbentuk bulat telur, polygonal, atau

3
melintang. Mikrobiologi.Jakarta: Djambatan.
Ririn Andriani,Pengenalan Alat-alat
Anggota genus Rhizopus biasanya
Laboratorium Mikrobiologi Untuk
berwarna abu-abu, sporangia besar dan mengatasi Keselamatan Kerja dan
Keberhasilan Praktikum.Universitas
berwarna hitam. Genus Rhizopus
Halu Oleo.Maret 2016
menghasilkan kumpulan mirip akar yang Ika
melekat dengan kuat disebut dengan Yudianti,Suprapti,Hapitoyo,Perbandinga
n Efektifitas Sterilisasi Panas Kering dan
rhizoid Desinfeksi Tingkat Tinggi Teknik Rebus
Kesimpulan terhadap Pertumbuhan Bakteri
Hal-hal yang diperhatikan dalam Ecoli,Malang.2015
pengamatan makroskopik kapang ialah
warna koloni, tekstur koloni, zonasi,
radial furrow, exudate drop, reverse
colony, dan growing zone. Hal- hal yang
diperhatikan dalam pengamatan
mikroskopik kapang ialah hifa, spora
seksual, spora aseksual, badan buah,
dasar badan buah, tangkai badan buah,
struktur khusus. Hal-hal yang
diperhatikan pada pengamatan
makroskopik khamir ialah warna,
tekstur, permukaan koloni, profil dan
tepi koloni.
Penicillium chrysogenum dan
Aspergillus oryzae termasuk kapang
tingkat tinggi (higher fungi) karena
reproduksi aseksual menggunakan
konidiospora. Rhizopus oryzae termasuk
kapang tingkat rendah (lower fungi)
karena reproduksi aseksual
menggunakan sporangiospora.
Pengamatan mikroskopik kapang
menggunakan reagen laktofenol,
sedangkan pengamatan mikroskopik
khamir menggunakan reagen methylen
blue.

DAFTAR PUSTAKA
Buku penuntun praktek mikrobiologi
Fakutas Farmasi ISTN
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar

Anda mungkin juga menyukai