Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

PERILAKU PELAYANAN KEFARMASIAN

Oleh :
Athsila Nugroho 16334069

Dosen :
Ainun Wulandari S.Farm., M.Sc., Apt

FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2020
Pada tugas pertama ini, teori yang akan saya amati ialah Teori Dukungan Sosial
(Social Support Theory). Menurut saya teori ini sangat bisa di adaptasikan atau di
sosialisasikan kepada tenaga farmasi untuk melakukan pelayanan kefarmasian kepada
masyarakat.

Dukungan sosial ini sangat diperlukan bagi individu mana pun yang
membutuhkannya. Sebagaimana definisi dari dukungan sosial itu sendiri merupakan
dukungan pertemanan, bantuan nyata, nasehat maupun informasi baik verbal ataupun non
verbal yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan
mempunyai manfaat emosional bagi individu yang menerimanya.

Maka dari itu, alasan saya mengambil teori ini untuk mengamati seberapa besar
faktor dukungan sosial ini dalam menjalankan pekerjaan sebagai seorang farmasis pada
pelayanan kesehatan di masyarakat dan juga dalam berinteraksi dengan lingkungan
disekitarnya.

Kuesioner yang akan digunakan dalam pengambilan sampel yang mengacu pada
teori ini yaitu berupa dukungan emosional, informasi dan instrumental. Responden yang
mengisi kuesioner ini biasanya akan dipengaruhi oleh keadaan psikologisnya saat ini dan
tergantung suasana hatinya.
LANDASAN TEORI

A. Dukungan Sosial

a. Pengertian Dukungan Sosial

Dukungan sosial adalah informasi atau umpan balik dari orang lain yang
menunjukkan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai, dan dihormati, dan
dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban yang timbal balik (King, 2012:226).
Sedangkan menurut Ganster, dkk., (Apollo & Cahyadi, 2012: 261) dukungan sosial
adalah tersedianya hubungan yang bersifat menolong dan mempunyai nilai khusus bagi
individu yang menerimanya.

Dukungan sosial menurut Cohen & Syme (Apollo & Cahyadi, 2012: 261)adalah
sumber-sumber yang disediakan orang lain terhadap individu yang dapat mempengaruhi
kesejahteraan individu bersangkutan. Lebih lanjut dukungan sosial menurut House &
Khan (Apollo & Cahyadi, 2012: 261)adalah tindakan yang bersifat membantu yang
melibatkan emosi, pemberian informasi, bantuan istrumen, dan penilaian positif pada
individu dalam menghadapi permasalahannya.Menurut Cohen& Hoberman (Isnawati
&Suhariadi, 2013:3) dukungan sosial mengacu pada berbagai sumber daya yang
disediakan oleh hubungan antarpribadi seseorang.

Sedikit berbeda dengan penjelasan di atas Sarason dkk (Rohman, Prihartanti dan
Rosyid, 1997) mendefenisikan dukungan sosial sebagai suatu keadaan yang bermanfaat
bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya. Sedangkan Ganster
(Rohman, Prihartanti dan Rosyid, 1997) menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan
hubungan yang membantu dan berkualitas. Pengertian dukungan sosial yang diajukan
oleh tokoh-tokoh ini lebih menekankan pada manfaat dukungan sosial bagi kehidupan
seseorang.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial


adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang 26 lain yang dapat berbentuk
perhatian emosional, bantuan instrumental, pemberian informasi dan adanya penilaian
pada saat seseorang mengalami kesulitan atau sedang dalam masalah yang didapatkan
melalui hubungan interpersonal dengan orang lain.

b. Bentuk Dukungan Sosial


Beberapa bentuk dukungan sosial menurut Cohen & Hoberman (Isnawati &
Suhariadi, 2013:3) yaitu :
 Apprasial Support
Yaitu adanya bentuan yang berupa nasehat yang berkaitan dengan pemecahan
suatu masalah untuk membantu mengurangi stressor.
 Tangiable Support
Yaitu bantuan yang nyata yang berupa tindakan atau bantuan fisik dalam
menyelesaikan tugas.
 Self Esteem Support
Dukungan yang diberikan oleh orang lain terhadap perasaan kompeten atau harga
diri individu atau perasaan seseorang sebagai bagian dari sebuah kelompok
diamana para anggotanya memiliki dukungan yang berkaitan dengan self-esteem
seseorang.
 Belonging Support
Menunjukkan perasaan diterima menjadi bagian dari suatu kelompok dan rasa
kebersamaan.

Dukungan sosial memiliki tiga jenis manfaat, yaitu bantuan yang nyata,
informasi, dan dukungan emosional menurut Taylor (King, 2012: 226-227).

1. Bantuan Nyata
Keluarga dan teman dapat memberikan berbagai barang dan jasa dalam situasi yang
penuh stres. Misalnya, hadiah makanan seringkali diberikan setelah kematian
keluarga muncul, sehingga anggota keluarga yang berduka tidak akan memasak
saat itu ketika energi dan motivasi mereka sedang rendah.Bantuan instrumental itu
bisa berupa penyediaan jasa atau barang selama masa stres. Sedangkan menurut
Apollo & Cahyadi (2012:261) bantuan yang nyata disebut dengan bentuk bantuan
instrumental, yaitu berupa bantuan uang dan kesempatan.
2. Informasi
Bantuan informasi ini bisa berupa memberikan informasi tentang situasi yang
menekan, seperti pemberitahuan tentang informasi mengenai pelaksanaan tes, dan
hal tersebut akan sangat membantu. Informasi mungkin sportif jika ia relevan
dengan penilaian diri, seperti pemberian nasehat tentang apa yang harus dilakukan.
(Taylor, dkk., 2009:555). Sedangkan menurut Apollo & Cahyadi (2012:261)
dukungan informatif yang dimaksudkan adalah berupa nasehat, sugesti, arahan
langsung, dan informasi.
3. Dukungan Emosional
Dukungan emosional berupa penghargaan, cinta, kepercayaan, perhatian, dan
kesediaan untuk mendengarkan. (Apollo & Cahyadi, 2012: 261). Perhatian
emosional yang diekspresikan melalui rasa suka, cinta atau empati, misalnya ketika
dalam pertengkaran dengan seorang yang dicintai, maka ekspresi perhatian darai
kawan sangatlah membantu. (Taylor, dkk., 2009: 555).

Sheridan dan Radmacher (1992) membedakan aspek dukungan sosial ke dalam tiga
aspek yaitu :

1. Dukungan Instrumental
Dukungan instrumental mencakup menyediakan pertolongan secara langsung dalam
bentuk pinjaman, hadiah ataupun pelayanan. Jenis dukungan ini dapat mengurangi
stress dengan cara menyelesaikan masalah secara langsung atau meningkatkan
waktu untuk relaksasi dan hiburan (Cohen dan Wilis dalam Sheridan dan
Radmacher, 1992).

2. Dukungan Informasial
Dukungan informasional mencakup pemberian informasi, nasihat atau feedback
tentang bagaimana seseorang melakukan pekerjaannya. Iformasi dapat membantu
seseorang mengenal dan menanggulangi masalah-masalahnya dengan lebih mudah.
3. Dukungan Penghargaan
Dukungan Penghargaan menyediakan kita perasaan dihargai dan mempunyai harga
diri (Cobb dalam Sheridan dan Radmacher, 1992).

c. Manfaat Dukungan Sosial

Seseorang mencari dukungan sosial tentu saja karena terdapat manfaat dari

adanya dukungan sosial tersebut. Johnson dan Johnson (Toifur dan Prawitasari, 2003)

menyebutkan terdapat beberapa manfaat yaitu :

1. Meningkatkan produktivitas bila dihubungkan dengan pekerjaan.Dukungan sosial


dapat mengurangi stres. Stres yang berkurang secara tidak langsung akan
meningkatkan produktivitas kerja, karena stres yang berlangsung terus menerus
walaupun dalam tingkat yang rendah akan menurunkan produktivitas kerja
(Robbins, 1996).

2. Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri dengan menumbuhkan


rasa memiliki, memperjelas identitas diri, meningkatkan harga diri dan mengurangi
stres.Adanya empati menyebabkan seseorang merasa dirinya diterima secara positif
oleh lingkungannya. Rogers (dalam Rohman, Prihartanti dan Rosyid, 1997)
mengatakan bahwa ketika seseorang merasakan dirinya dapat diterima secara
positif oleh lingkungannya maka ia akan cenderung untuk mengembangkan sikap
positif terhadap dirinya sendiri dan lebih menerima dan menghargai dirinya sendiri.
Keadaan ini tentu saja membantu seorang karyawan untuk dapat mereduksi stres

yang dialaminya.

3. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik.Jika dukungan sosial yang


dirasakantinggi maka dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang dalam ini
berkaitan dengan tereduksinya stres kerja, sebaliknya jika dukungan sosial yang
dirasakanrendah maka akan menurunkan kesejahteraan seseorang bahkan
diasosiasikan dengan peningakatan ketidaksehatan jantung dan kematian pada
pasien penyakit jantung koroner.

4. Pengelolaan konstruktif terhadap stres dengan menyediakan pelayanan, perawatan,


sumber-sumber informasi dan umpan balik yang diperlukan untuk menghadapi
stres dan tekanan. Dukungan sosial ini yang kemudian membantu seseorang untuk
mengurangi stres dan menghadapi stresor dalam lingkungan kerjanya (Smet,1994).

d. Sumber-sumber Dukungan Sosial

Sumber-sumber dukungan sosial menurut Goldberger & Breznitz (dalam Apollo


& Cahyadi, 2012: 261)adalah orang tua, saudara kandung, anak-anak, kerabat, pesangan
hidup, sahabat rekan sekerja, dan juga tetangga. Hal yang sama juga diungkapkan oleh
Wentzel dalam (Apollo & Cahyadi, 2012: 261)bahwa sumber-sumber dukungan sosial
adalah oarang-orang yang memiliki hubungan yang berarti bagi individu, seperti
keluarga, teman dekat, pasangan hidup, rekan sekerja, saudara, dan tetangga, teman-
teman dan guru disekolah.

Dukungan sosial dapat berasal dari pasangan atau patner, anggota keluarga,
kawan, kontak sosial dan masyarakat, teman sekelompk, jamaah gereja atau masjid, dan
teman kerja atau atasan anda di tempat kerja. (Taylor, dkk., 2009:555).Sedangkan
menurut Tarmidi & Kambe (2010: 217-218) dukungan sosial dapat diaplikasikan ke
dalam lingkungan keluarga, yaitu orang tua.

e. Pentingnya Dukungan Sosial

Dukungan sosial bisa efektif dalam mengatasi tekanan psikologis pada masa sulit
dan menekan. Misalnya, dukungan sosial membantu mahasiswa mengatasi stresor dalam
kehidupan kampus. Dukungan sosial juga membantu memperkuat fungsi kekebalan
tubuh, mengurangi respons fisiologis terhadap stres, dan memperkuat fungsi untuk
merespons penyakit kronis. (Taylor, dkk., 2009:555-556).
Menurut Kumalasari & Ahyani (2012: 25) dukungan sosial selalu mencakup dua
hal yaitu sebagai berikut:1.Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia, merupakan
persepsi individu terhadap sejumlah orang yang dapat diandalkan saat individu
membutuhkan bantuan (pendekatan berdasarkan kuantitas).2.Tingkat kepuasan akan
dukungan sosial yang diterima yaitu berkaitan dengan persepsi individu bahwa
kebutuhannya akan terpenuhi (pendekatan berdasarkan kualitas).

Dukungan sosial bukan sekedar pemberianbantuan, tetapi yang penting


adalahbagaimana persepsi si penerima terhadapmakna dari bantuan tersebut. Hal itu
erathubungannya dengan ketepatan dukungansosial yang diberikan, dalam arti bahwa
orangyang menerima sangat merasakan manfaatbantuan bagi dirinya karena sesuatu
yangaktual dan memberikan kepuasan.

DAFTAR PUSTAKA

1. King, A. Laura. 2012. Psikologi Umum (Sebuah Pandangan Apresiatif). Jakarta:


Salemba Humanika.
2. Apollo dan Cahyadi. 2012. Konflik Peran Ganda Perempuan Menikah yang Bekerja
Ditinjau dari Dukungan Sosial Keluarga dan Penyesuaian Diri. Jurnal Widya Warta
No.02 Vol.0854-1981.
3. Isnawati, Dian dan Suhariadi Rendi. 2013. Hubungan antara Dukungan Sosial
dengan Penyesuaian Diri Masa Persiapan Pensiun pada Karyawan PT. Pupuk
Kaltim. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol.1 Februari 2013. Surabaya:
Universitas Airlangga.
4. Rohman, T. N., Prihartanti, N., & Rosyid, H. F. (1997). Hubungan antara dukungan
sosial dengan burnout pada perawat putri di rumah sakit swasta. Jurnal Psikologika,
4, 51-59.
5. Taylor, S. E. (2009). Health psychology. New York: Mc Graw Hill Companies.
6. Sheridan, C. L., & Radmacher, S. A. 1992. Health psychology: Challenging the
biomedical model. Singapore: John Wiley and Sons, Inc.
7. Toifur, Johana Endang Prawitasari, 2003. Hubungan antara Status Ekonomi,
Orientasi Religius, dan Dukungan Sosial dengan Burnoutpada Guru Sekolah Dasar di
Kabupaten Cilacap. Jurnal Sosiohumanika, Vol.16/A, XVI (3).
8. Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi Edisi ke 7 (Jilid II). Jakarta :
Prehallindo.
9. Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Ahli bahasa: Bagus Wismanto. Jakarta: PT.
Grasindo Persada.
10. Tarmidi, dan Rambe A.R.R. 2010. Korelasi Antara Dukungan Sosial Orang Tua dan
Self-Directed Learning pada Siswa SMA. Jurnal Psikologi Vol. 37 No. 1.
11. Kumalasari & Ahyani (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan
Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur Volume 1 No.1,
Juni 2012.21-31. Naskah Publikasi.

Anda mungkin juga menyukai