Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI I

Sediaan Larutan

Dosen Pengampu :

Yuni Anggraeni, M.Farm.,Apt


Sabrina, Ph.D.,Apt
Andi Sri Surianti Amal, M.Sc.,Apt

Disusun Oleh :

Kelompok 2 A

Henny Mayang Sari 11191020000002

Farhan Rassya Fadhilah 11191020000006

Tasya Almaida 11191020000010

Tesya Nurhasanahtullah .S 11191020000015

Intan Permatasari 11191020000019

Qonita Azzahra 11191020000024

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

MARET / 2021
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan formulasi sediaan larutan oral
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pembuatan sediaan larutan oral

II. FORMULA

A. Formula Parasetamol Sirup untuk Anak-Anak


No. Bahan Jumlah (mg/ml)
F1 F2
1. Parasetamol 25 25
2. Propilen glikol 200 200
3. Gliserol 200 200
4. Larutan Sorbitol 70% 200
5. Syrupus simplex 200
6. Na Sakarin 1
7. Pasta anggur 10% 0,025 ml 0,025 ml
8. Aquades qs ad 1 ml qs ad 1 ml

B. Formula Difenhidramin HCl Sirup


No. Bahan Jumlah (mg/5 ml)
1. Difenhidramin HCl 12,5
2. Syrupus simplex 1000
3. Natrium Benzoat 12
4. Asam sitrat monohidrat 4,4
5. Natrium sitrat 7,6
6. Natrium Sakarin 5
7. Propilen glikol 250
8. Mentol 1,25
9. Pasta anggur 5
10. Aquades qs ad 5 ml
III. SIFAT FISIKOKIMIA

A. Formula Parasetamol Sirup untuk Anak-Anak


a. Paracetamol
Nama Zat Aktif Paracetamol
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(FI V)
Bobot molekul 151, 16 (FI V)
Kelarutan Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N,
mudah larut dalam etanol. (FI V)
Sifat keasaman asam lemah (FI V)
Bentuk kimia Base (FI V)
pH larutan Antara 5,4 – 6,5 (Pubchem)
PKa 9,5 pada suhu 25 (FI V)
pH stabilitas Antara 3,8 – 6,5 (FI V)
pH sediaan Antara 3,8 – 6,1 (FI V)
Kp / log P 0,5 (drugbank)
Stabilitas Sedikit peka terhadap cahaya , Parasetamol tidak stabil terhadap
sinar UV dan peningkatan suhu dapat mempercepat degradasi obat
(Savides, M.C., Oehme, EW, Nash, S.L & Leipold, H.W (1984)
The toxicity and biotrasformation of single doses of
acetaminophen in dog~ and cats. Toxicol. appl. Phaol., 74, 2634)
METODE ANALITIK
Identifikasi
a. Spektrum serapan inframerah zat yang telahdikeringkan di
atas pengering yang cocok dandidispersikan dalam kalium
brornida P menunjukkanmaksimum hanya pada bilangan
gelombang yang samaseperti pada Parasetamol BPFI
b. Spektrum serapan ultraviolet larutan (1 dalam 200.000)
dalam campuran asam klorida 0,1 N dalam metanol P (1
dalam 100), menunjukkan maksimum dan minimum pada
panjang gelombang yang sama dengan
Parasetamol BPFI.
c. Waktu retens puncak utama larutan uji sesuai dengan
larutan baku seperti tertera pada penetapan kadar.
d. Encerkan sejumlah zat uji dengan methanol P hingga
diperoleh larutan yang mengandung lebih kurang 1 mg
parasetamol per ml. Larutan memenuhi uji identifikasi
secara kromatografi lapis tipis <281>, gunakan fase gerak
campuran diklorometan klorida P- methanol P (4 : 1)
(FI V)
Penetapan Kadar Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (FI V)

SIFAT FISIKA
Pemerian Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit. (FI V)
Sifat kristal/ Penampilan kristal berwarna atau bubuk kristal putih. (FI V)
polimorfisme
Ukuran partikel 25-150 µm (https://echa.europa.eu/registration-dossier/-
/registered-dossier/12532/4/6)
Titik leleh 169 °C
(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Acetaminophen)
Kekuatan Sediaan 500 mg/5ml (EMC)
SIFAT TERAPEUTIK

Indikasi Nyeri ringan sampai sedang, nyeri sesudah operasi cabut gigi,
pireksia. (Pionas)
Kontraindikasi gangguan fungsi hati berat, hipersensitivitas. (Pionas)
Efek Samping jarang terjadi efek samping, tetapi dilaporkan terjadi reaksi
hipersensitivitas, ruam kulit, kelainan darah (termasuk
trombositopenia, leukopenia, neutropenia), hipotensi juga
dilaporkan pada infus, PENTING: Penggunaan jangka panjang
dan dosis berlebihan atau overdosis dapat menyebabkan kerusakan
hati, lihat pengobatan pada keadaan darurat karena keracunan.
(Pionas)
Dosis dan aturan oral 0,5–1 gram setiap 4–6 jam hingga maksimum 4 gram per hari;
pakai anak–anak umur 2 bulan 60 mg untuk pasca imunisasi pireksia,
sebaliknya di bawah umur 3 bulan (hanya dengan saran dokter) 10
mg/kg bb (5 mg/kg bb jika jaundice), 3 bulan–1 tahun 60 mg–120
mg, 1-5 tahun 120–250 mg, 6–12 tahun 250– 500 mg, dosis ini
dapat diulangi setiap 4–6 jam jika diperlukan (maksimum 4 kali
dosisdalam 24 jam; infus intravena lebih dari 15 menit, dewasa
dan anak–anak dengan berat badan lebih dari 50 kg, 1 gram setiap
4–6 jam, maksimum 4 gram per hari, dewasa dan anak–anak
dengan berat badan 10 -50 kg, 15 mg/kg bb setiap 4–6 jam,
maksimum 60 mg/kg bb per hari. (Pionas)
Target pasien Anak-anak

b. Propilen Gikol
Nama Zat Propilen glikol
SIFAT KIMIA

Struktur Molekul

(HOPE ed 6th)

Sinonim 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl


ethylene glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol;
propylenglycolum.
(HOPE ed 6th)
Rumus molekul C3H8O2
CH3CH(OH)CH20H (FI V)
Berat molekul 76,09
(FI V)
Konsentrasi Humektan : setara dengan 15%
Pengawet : 15 – 30%
Solvent atau cosolvent:
- Sediaan aerosol : 10 – 30 %
- Sediaan oral : 10 – 25%
- Sediaan parenteral : 10 – 60%
- Topikal : 5 - 80%
(HOPE, 592)
Kelarutan Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan klorofonm;
larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial; tidak dapat
bercampur dengan minyak lemak.

(FI V)
Massa jenis Antara 1,035 dan 1,037.
(FI V)
Aktivitas Humektan, Preservative, Solvent or Cosolvent
(HOPE ed 6th)
Stabilitas Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam wadah tertutup
dengan baik, tetapi pada tempat terbuka dan suhu yang tinggi,
cenderung teroksidasi seingga menimbulkan produk seperti
propionaldehida, asam laktat, asam piruvat dan asam asetat.
Propilen glikol stabil secara kimiawi jika dicampurkan dengan
etanol 95%, gliserin atau air; larutan mengandung air dapat
disterilkan dengan autoklaf.
(HOPE ed 6th)
SIFAT FISIKA
Pemerian Cairan kental, jemih, tidak berwarna; rasa khas;
praktis tidak berbau; menyerap air pada udara lembab.

(FI V)
Titik didih 188°C
(HOPE ed 6th)
Titik leleh -59°C
(HOPE ed 6th)
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
(FI V)
Inkompabilitas Terhadap reagen pengoksidasi seperti KMnO4
(HOPE ed 6th)
Fungsi pada sediaan Preservative (pengawet) dan stabilizer untuk gliserol

c. Gliserol
NAMA ZAT GLISEROL
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE ed 6th)
Nama lain Croderol; E422; glicerol; glycerine; glycerolum; Glycon G-100;
Kemstrene; Optim; Pricerine; 1,2,3-propanetriol; trihydroxypropane
glycerol. Propane-1,2,3-triol [56-81-5]
(HOPE ed 6th)
Rumus molekul C3H8O3
(HOPE ed 6th)
Berat molekul 92,09
(HOPE ed 6th)
Pemerian Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, kental, larutan higroskopis; rasa
manis, kira-kira 0,6 kali semanis sukrosa
(HOPE ed 6th)
Kelarutan Sukar larut dalam aseton dan eter; praktis tidak larut dalam benzen,
kloroform, dan minyak; larut dalam etanol (95%), etil asetat, metanol,
dan air
(HOPE ed 6th)
Titik didih 290°C
(HOPE ed 6th)
Titik leleh 17,8°C
(HOPE ed 6th)
Massa jenis 1,2636 g/cm3
(HOPE ed 6th)
Konsentrasi Sebagai pengawet : <20%
Emollient : ≤ 30 %
Gel vehicle, aqueous : 5.0 – 15.0 %
Gel vehicle, nonaqueous : 50.0 – 80.0%
Humektan : ≤ 30%
Sediaan optalmik : 0.5 – 3.0%
Solvent untuk sediaan parenteral : ≤ 50%
Sweetening agent untuk sediaan eliksir : ≤ 20%
(HOPE, 283)
Aktivitas Solvent, sweetening agent, antimicrobial preservative, and viscosity-
increasing agent.
(HOPE ed 6th)
Stabilitas Campuran gliserin dengan air, etanol (95%) dan propilen glikol stabil
secara kimia. Gliserin dapat mengkristal jika disimpan pada suhu
rendah; kristal tidak meleleh sampai dipanaskan hingga 20°C
(pubchem)
Inkompabilitas Dapat meledak jika dicampurkan dengan pengoksidasi seperti kromium
trioksida, kalium klorat atau kalium permanganat. Dalam larutan encer
reaksi lebih lambat dengan pembentukan produk oksidasi. Perubahan
warna hitam pada gliserin terjadi dengan adanya kontak dengan seng
oksida atau bismuth nitrat.
(HOPE ed 6th)
Fungsi pada sediaan Antibacterial preservative dan stabilizer untuk propilen glikol
ini

d. Na Sakarin
Nama Zat Sakarin Natrium
SIFAT KIMIA

Struktur

(FI V)
Nama lain Natrium 1,2-benzisotiazolin-3-on 1,1-dioksida dihidrat [6155-57-
3]
(FI V)
Rumus molekul C7H4NNaO3S (Anhidrat [128-44-9])
C7H4NNaO3S. ½H2O (84%)
C7H4NNaO3S. 2H2O (76%)
(FI V, HOPE ed 6th)
Berat molekul 205,16
217,24
241,19
(FI V, HOPE ed 6th)
Kelarutan Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol
(FI V)
Massa jenis 1,70 g/cm3
(HOPE ed 6th)
Aktivitas Sweetening agent (Pemanis)
(HOPE ed 6th)
Konsentrasi Dental paste/gel (0,12%-0,3%);
IM/IV injections (0,9%);
Oral solution (0,075% - 0,6%)
Oral syrup (0,04% - 0,25%)
(HOPE ed 6th)
Stabilitas Stabil dalam kondisi normal. Hanya ketika terpapar suhu tinggi
(125°C) pada pH rendah (pH 2) selama lebih dari 1 jam terjadi
dekomposisi yang signifikan. Na sakarin 84% adalah bentuk paling
stabil, karena Na sakarin 76% akan mengering dibawah kondisi
sekitar. Sediaan injeksi dapat disterilkan dengan autoklaf
(HOPE ed 6th)
Pemerian Hablur atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau agak aromatik;
rasa sangat manis walau dalam larutan encer. Larutan encernya
lebih kurang 300 kali semanis sukrosa. Bentuk serbuk biasanya
mengandung sepertiga jumlah teoritis air hidrat akibat perekahan.
(FI V)
Penyimpanan Wadah tertutup baik
(FI V)
Inkompabilitas Tidak mengalami perubahan coklat Maillard
(HOPE ed 6th)
Fungsi pada sediaan Sweetening agent

e. Pasta Anggur
NAMA ZAT Pasta Anggur 10%
Pemerian Pasta berwarna ungu, memiliki bau khas anggur
Kelarutan Mudah larut dalam air
Fungsi pada sediaan Flavoring Agent
ini

f. Sorbitol
Nama Zat Sorbitol
SIFAT KIMIA
Struktur Molekul

FI V
Sinonim C*PharmSorbidex; E420; 1,2,3,4,5,6-hexanehexol; Liponic 70-NC;
Liponic 76-NC; Meritol; Neosorb; Sorbitab; sorbite; Dsorbitol;
Sorbitol Instant; sorbitolum; Sorbogem. D-Glucitol [50-70-4]
(HOPE ed 6th)
Rumus Molekul C6H14O6
FI V
Berat Molekul 182,17
(FI V)
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol, dalam metanol
dan dalam asam asetat.
(FI V)
3
Massa jenis 1,507 g/cm
(HOPE ed 6th)
Aktivitas Humectant (pembasah, penjaga kelembapan, dan pencegah terjadinya
caps-locking)
(HOPE ed 6th)
Konsentrasi Humektan : 3 – 15 %
IM injeksi : 10 – 25 %
Moisture control agent pada tablet : 3 – 10 %
Larutan oral : 20 – 35%
Suspensi oral : 70 %
Plasticizer untuk gelatin dan selulosa : 5 – 20%
Pencegah caps locking pada sirup dan eliksir : 15 – 30 %
Substitute untuk gliserin dan propilen glikol : 25 – 90%
Tablet binder dan filler : 25 – 90%
Pasta gigi : 20 – 60 %
Topikal emulsi : 2 – 18%
(HOPE, 679)
Stabilitas Bersifat inert dan kompatibel dengan hampir semua eksipien. Stabil
diudara karena tidak ada katalis. Pada kondisi dingin, asam encer dan
basa tidak mengalami penggelapan atau dekomposisi pada saat suhu
dinaikkan atau saat ada amina. Tidak mudah terbakar non korosif dan
tidak mudah menguap. Tahan terhadap fermentasi ole banyak
mikroorganisme, sebanyak pengawet ditambahkan pada larutan
sorbitol.
(HOPE ed 6th)
SIFAT FISIKA
Pemerian Serbuk, granul atau lempengan; higroskopis; warna putih; rasa manis
(FI V)
Titik lebur 110-112°C
(ILO-ICSC)
Penyimpanan Wadah tertutup rapat
(FI V)
Inkompabilitas Sorbitol akan membentuk kelat yang larut air dan banyak ion logam
divalent dan trivalent pada kondisi basa dan asam kuat. Penambahan
cairan polietilen glikol pada larutan sorbitol dengan agitasi yang kuat
menghasilkan sebuah lilin. Gel larut air dengan titik didih 35-40°C.
Larutan sorbitol akan bereaksi dengan besi oksida sehingga menjadi
tidak berwarna. Sorbitol mempercepat degradasi penisilin pada larutan
yang netral
(HOPE ed 6th)
Fungsi pada sediaan Humektan
B. Formula Difenhidramin HCl Sirup

a. Difenhidramin HCl
Nama Zat Difenhidramin HCl
Sinonim 2-(Difenilmetoksi)-N,N-dimetiletilamina hidroklorida
[147-24-0]
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(FI VI, 2020)


Bobot molekul 291,82 (FI VI, 2020)
Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam
kloroform; agak sukar larut dalam aseton; sangat
sukar larut dalam benzen dan dalam eter (FI VI, 2020)
Sifat keasaman Basa lemah (FI VI, 2020)
Bentuk kimia Garam
pH larutan 4,0 - 6,0 (Martindle 36th)
Pka 8.87 (drugbank.ca)
pH Stabilitas 4,0 - 6,0 (Martindle 36th)
pH Sediaan 6,5 (USP 31)
Kp / Log P 3,44 (drugbank.ca)

SIFAT FISIKA
Pemerian Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Jika kena cahaya,
perlahan-lahan warna zat menjadi gelap, Larutan zat
praktis netral terhadap kertas lakmus P (FI VI, 2020)
Sifat kristal/ Bubuk kristal (martindle 36th)
polimorfisme
Ukuran partikel Dapat diukur dengan mikroskop dan pengayakan
Titik leleh 167 - 172℃ (USP 31)

SIFAT TERAUPETIK
Indikasi Alergi, mabuk perjalanan, Batuk kering, flu (MIMS,
2021)
Dosis Aturan Pakai Mabuk Perjalanan
Dewasa: 25-50 mg 3 atau 4 kali sehari. Maks: 300 mg
setiap hari. Untuk pencegahan mabuk perjalanan,
berikan 30 menit sebelum terkena gerakan.

Anak: 2-6 tahun 6,25 mg 4-6 jam; 6-12 tahun 12,5-25


mg 4-6 jam; > 12 tahun Sama dengan dosis dewasa.
Untuk pencegahan mabuk perjalanan, berikan 30
menit sebelum terkena gerakan.

Batuk Kering dan Flu


Dewasa : 1 – 2 sendok takar setiap 4 – 6 jam
Anak 4 – 12 tahun : 1 – 2 sendok takar setiap 6 jam
Anak 2 – 4 tahun : ½ sendok takar setiap 6 jam

(MIMS, 2021)
Target Pasien Dewasa dan anak-anak (MIMS, 2021)

Fungsi Secara luas untuk pengobatan alergi musiman, gigitan


serangga dan sengatan, batuk pilek, dan ruam
(Drugbank.ca)
Stabilitas Tidak stabil pada cahaya dan udara (Martindle 36th)
Simpan di wadah kedap udara, tidak tembus cahaya,
dan pada suhu ruang (FI VI,2020)
Inkompatibilitas Diphenhydramine hydrochloride telah dilaporkan
tidak sesuai dengan amfoterisin B, natrium
cefmetazole, natrium cefalotin, hidrokortison natrium
suksinat, beberapa
barbiturat terlarut, beberapa media kontras, dan
larutan alkali atau asam kuat (Martindle 36th)
b. Sirupus Simpleks
Nama Zat Syrupus simplex
Sinonim Sukrosa, Gula bit; gula tebu; a-D-glukopiranosil-b-D-
fruktofuranosida; gula halus; sakarosa; sakarum; Gula
(HOPE Hal. 703).
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE Hal. 703)


Bobot molekul 342.30 (HOPE Hal. 703)
Kelarutan Tidak larut dalam chloroform, larut dalam etanl 1 in
400, ethanol 95% 1 in 170, propan 2-ol 1 in 400,
water 1 in 0,5, 1 in 0,2 at 100℃ (HOPE Hal. 703)
Pka 12.62 (HOPE Hal. 703)

SIFAT FISIKA
Pemerian Sukrosa adalah gula yang diperoleh dari tebu
(Saccharum officinarum Linne´ (Fam. Gramineae)),
bit gula (Beta vulgaris Linne´ (Fam.
Chenopodiaceae)), dan sumber lainnya. Ini tidak
mengandung zat tambahan. Sukrosa terjadi sebagai
kristal tidak berwarna, seperti kristal massa atau
balok, atau sebagai bubuk kristal putih; itu tidak
berbau dan memiliki rasa yang manis (HOPE hal.
703).
Sifat kristal/ Bubuk kristal (HOPE hal. 703)
polimorfisme
Ukuran partikel Bubuk butiran putih berukuran tidak beraturan.
Median sizenya 64 μm (HOPE hal. 703)
Titik leleh 160–186℃ (HOPE hal. 703)

Fungsi Basis kembang gula; agen pelapis; bantuan granulasi;


menangguhkan agen; agen pemanis; pengikat tablet;
pengencer tablet dan kapsul; pengisi tablet; agen
terapeutik; zat peningkat viskositas (HOPE hal. 703).
Stabilitas Sukrosa memiliki stabilitas yang baik pada suhu
kamar dan sedang kelembaban relatif. Ini menyerap
hingga 1% kelembaban, yang dilepaskan setelah
dipanaskan pada suhu 90℃. Sukrosa menjadi karamel
saat dipanaskan suhu di atas 160℃. (HOPE Hal. 703)
Inkompatibilitas Sukrosa bubuk mungkin terkontaminasi dengan jejak
yang berat logam, yang dapat menyebabkan
ketidakcocokan dengan bahan aktif, misalnya asam
askorbat. Sukrosa juga dapat terkontaminasi sulfit dari
proses pemurnian. Dengan kandungan sulfit tinggi,
warna berubah dapat terjadi pada tablet berlapis gula.
Di hadapan asam encer atau pekat, sukrosa adalah
dihidrolisis atau dibalik menjadi dekstrosa dan
fruktosa (gula invert). Sukrosa dapat menyerang
penutup aluminium (HOPE Hal. 703).
Aktivitas Pemanis

c. Natrium Benzoat
Nama Zat Natrium Benzoat
Sinonim Garam natrium asam benzoat; benzoat soda; natrii
benzoas; natrium benzoikum; menenangkan diri; sodii
benzoas; asam natrium benzoat (HOPE Hal. 627).
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE Hal. 627)


Bobot molekul 144.11 (HOPE Hal. 627)
Kelarutan Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
dan lebih mudah larut dalam etanol 90% (FI VI, 2020)
Sifat keasaman Basa lemah
Bentuk kimia Garam
pH larutan 8,0 (HOPE Hal. 627)
pH Stabilitas 8,0 (HOPE Hal. 627)
pH Sediaan 8,0 (HOPE Hal. 627)
Log p -2.27 (pubchem.ncbi.nlm.nih.gov)

SIFAT FISIKA
Pemerian Natrium benzoat terjadi sebagai butiran putih atau
kristal, sedikit bubuk higroskopis. Tidak berbau, atau
dengan bau kemenyan yang samar dan memiliki rasa
manis dan asin yang tidak menyenangkan. (HOPE hal.
627).
Sifat kristal/ Bubuk kristal (HOPE hal. 627)
polimorfisme
Titik leleh 121,5 – 123,5 ℃ (pubchem.ncbi.nlm.nih.gov)
Massa Jenis 1,497 – 1,527 g/cm3 (HOPE Hal.627)

Fungsi Pengawet antimikroba; pelumas tablet dan kapsul


(HOPE hal. 627).
Stabilitas Stabil pada pH basa (HOPE hal. 627).
Inkompatibilitas Tidak cocok dengan senyawa kuaterner, gelatin,
garam besi, garam kalsium, dan garam logam berat,
termasuk perak, timbal, dan air raksa. Aktivitas
pengawet dapat dikurangi dengan interaksi dengan
kaolin atau surfaktan nonionik (HOPE hal. 627).

d. Asam Sitrat Monohidrat


Nama Zat Asam sitrat monohidrat
Sinonim Acidum citricum monohydricum; 2-hidroksipropana-
1,2,3- asam trikarboksilat monohidrat. (HOPE Hal.
181)
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE Hal. 181)


Bobot molekul 210.14 (HOPE Hal. 181)
Kelarutan Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
dan lebih mudah larut dalam etanol 90% (FI VI, 2020)
Sifat keasaman Asam
Bentuk kimia Garam
pH larutan 2,2 (HOPE Hal. 181)
Pka pKa 1: 3.128 at 25℃;
pKa 2: 4.761 at 25℃;
pKa 3: 6.396 at 25℃.
(HOPE Hal. 181)

SIFAT FISIKA
Pemerian Asam sitrat monohidrat terjadi sebagai kristal tidak
berwarna atau tembus cahaya, atau sebagai kristal
putih, bubuk berkilau. Tidak berbau dan memiliki rasa
asam yang kuat (HOPE Hal. 181).
Sifat kristal/ Struktur kristal ortorombik (HOPE Hal. 181).
polimorfisme
Ukuran partikel Ukuran partikel yang berbeda tersedia secara
komersial (HOPE Hal. 181)
Titik leleh 100℃ (𝑚𝑒𝑙𝑒𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎 75℃) (HOPE Hal. 183).
Massa Jenis 1,542 g/cm3 (HOPE Hal. 183)

Fungsi Agen pengasaman; antioksidan; agen penyangga; agen


pengkelat; penambah rasa; pengawet (HOPE Hal.
181).
Stabilitas Asam sitrat monohidrat kehilangan air kristalisasi di
udara kering atau saat dipanaskan sampai sekitar
408C. Ini sedikit berair di udara lembab. Larutan
encer asam sitrat dapat berfermentasi saat berdiri
(HOPE Hal. 181).
Inkompatibilitas Asam sitrat tidak sesuai dengan kalium tartrat, alkali
dan karbonat alkali tanah dan bikarbonat, asetat, dan
sulfida. Inkompatibilitas juga termasuk zat
pengoksidasi, basa, pereduksi agen, dan nitrat. Ini
berpotensi meledak jika dikombinasikan dengan nitrat
logam. Pada penyimpanan, sukrosa dapat mengkristal
dari sirup adanya asam sitrat (HOPE Hal. 181).

e. Natrium Sitrat
Nama Zat Natrium Sitrat
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(USP 32)
Bobot molekul C6H5Na3O7 258.07 (USP 32)
Kelarutan Dalam bentuk hidrat mudah larut dalam air; sangat
mudah larut dalam air mendidih; tidak larut dalam
etanol. (FI VI, 2020)
Sifat keasaman Basa lemah
Bentuk kimia Base
pH larutan 7.0–9.0 (HOPE Hal. 641)

SIFAT FISIKA
Pemerian Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih (FI
VI, 2020)
Titik leleh 300℃ (HOPE Hal. 641).
Massa Jenis 1,19 g/cm3 (HOPE Hal. 641).

Fungsi Agen alkali; agen penyangga; agen pengemulsi;


penyitaan agen. (HOPE Hal. 641).
Stabilitas Natrium sitrat sangat stabil, bisa disterilkan dengan
autoklaf (HOPE Hal. 641)
Inkompatibilitas Larutan berair sedikit basa dan akan bereaksi dengan
asam zat. Garam alkaloid dapat diendapkan dari
airnya atau larutan hidro-alkohol. Kalsium dan garam
strontium akan menyebabkannya presipitasi dari sitrat
yang sesuai. Ketidakcocokan lainnya termasuk basa,
zat pereduksi, dan zat pengoksidasi (HOPE Hal. 641).

f. Natrium Sakarin
Nama Zat Aktif Natrium sakarin
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE, 608)
Bobot molekul 205, 16 g/mol
217, 24 g/mol
241,19 g/mol
(HOPE, 608)
Kelarutan Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
(FI V, 1119)
Sifat keasaman Asam lemah
Bentuk kimia Garam
Pka 1,3
(Diah A, 2019)
pH stabilitas 3,3-8,0
(Diah A, 2019)
pH sediaan 6,6 (10% b / v larutan berair)
(HOPE, 608)
Stabilitas Stabil dalam kisaran kondisi normal yang digunakan dalam
formulasi. Akan tetapi ketika terkena suhu tinggi (125°𝐶) pada
ph rendah (ph 2) selama lebih dari 1 jam maka akan terjadi
dekomposisi yang signifikan. Tingkat 84% yaitu bentuk yang
paling stabil dari natrium sakaring dibandingkan dengan 76%
(HOPE, 609)
SIFAT FISIKA
Pemerian Hablur atau serbuk hablur, berwarna putih, tidak berbau atau
akromatik, rasa sangat manis walau dalam larutan encer. Larutan
encer lebih kurang 300 kali semanis sukrosa. Bentuk serbuk
biasanya mengandung sepertiga jumlah teoritis air hidrat akibat
perekahan.
(FI V, 1119)
Sifat kristal / Kristal putih tidak berbau atau bubuk kristal
polimorfisme (PUBCHEM)
Ukuran partikel 5μm
(Gp Rahardjo, 2010)
Titik leleh Terurai saat dipanaskan
(HOPE, 608)
Inkompatibilitas
Natrium sakarin tidak mengalami pencoklatan Maillard.

(HOPE, 609)

Fungsi Agen pemanis


(HOPE, 608)

g. Propilen glikol
Nama Zat Aktif Propilen glikol
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE, 592)
Bobot molekul 76,09 g/mol
(HOPE, 592)
Kelarutan Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan
klorofonm; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial;
tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
(FI V, 1070)
Sifat keasaman Asam lemah
Bentuk kimia Base
pH stabilitas 4-5
(Martindalle, ed 8)
pH sediaan 3-6
(Diwastuti, 2010)
Stabilitas Pada suhu dingin, propilen glikol stabil di dalam tertutup dengan
baik
wadah, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka, cenderung
teroksidasi,
menimbulkan produk seperti propionaldehyde, asam laktat,
piruvat
asam, dan asam asetat. Propilen glikol stabil secara kimiawi
dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air; larutan air dapat
disterilkan dengan autoklaf. Propylene glycol bersifat higroskopis
dan harus disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
(HOPE, 592)
SIFAT FISIKA
Pemerian Cairan kental, jemih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak
berbau; menyerap air pada udara lembab.
(FI V, 1070)
Titik leleh 59°𝐶
(HOPE, 592)
Inkompatibilitas
Tidak sesuai dengan pereaksi pengoksidasi seperti kalium
permanganate.

(HOPE, 593)

Fungsi Pengawet antimikroba, desinfektan, humektan, pemlastis,


Pelarut, zat penstabil, cosolvent yang larut dalam air.
(HOPE, 592)

h. Menthol
Nama Zat Aktif Menthol
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(FI V, 832)
Bobot molekul 156, 27 g/mol
(FI V, 832)
Kelarutan Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam eter, dan dalam heksan, mudah larut dalam
asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dalam minyak lemak
dan dalam minyak atsiri.
(FI V, 832)
Sifat keasaman Basa lemah
Bentuk kimia Base
Pka 19,55
(TMIC)
pH sediaan 5-9
PUBCHEM
Kp / Log P
3,4

(PUBCHEM)

Stabilitas Formulasi yang mengandung mentol 1% b/b dalam krim, dapat


stabil hingga 18 bulan saat disimpan disuhu ruang.
(HOPE, 433)
SIFAT FISIKA
Pemerian Hablur heksagonal atau serbuk hablur; tidak berwarna; biasanya
berbentuk jarum, atau massa yang melebur; bau enak seperti
minyak permen.
(FI V, 832)
Sifat kristal / Bubuk kristal, atau kristal mengkilap tak berwarna, prismatik,
polimorfisme atau acicular
(HOPE, 434)
Titik leleh Antara 41°𝐶 𝑑𝑎𝑛 44°𝐶
(FI V, 832)
Inkompatibilitas
Tidak cocok dengan butylchloral hydrate, camphor,
chloralhydrate, chromium=m trioxide, b-naphtol, phenol,
potassium permanganate, pyrogallol, resorcinol, dan thymol.

(HOPE, 434)

Fungsi Flavouring agent, terapeutik agent


(HOPE, 434)

i. Pasta Anggur
Nama bahan Pasta anggur 10%

Pemerian Pasta berwarna ungu, memiliki bau khas anggur


Kelarutan Mudah larut dalam air
Fungsi pada sediaan Flavoring Agent
ini

j. Aquadest
Nama Bahan Aquadest
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(FI V, 63)
Bobot molekul 18,02 g/mol
(FI V, 63)
Bentuk kimia Base
pH larutan 5–7
(FI V, 64)
pH stabilitas 6,5
(L, Suhendra)
pH sediaan 5–7
(FI V, 64)
Stabilitas Stabil dalam bentuk fisik (es, air, uap).
(HOPE)
SIFAT FISIKA
Pemerian Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau.
(FI V, 64)
Titik leleh Antara 41°𝐶 𝑑𝑎𝑛 44°𝐶
(FI V, 832)
inkompatibilitas Air dapat bereaksi dengan obat atau eksipien lain yang dapat
terhidrolisis, dapat bereaksi dengan logam-logam alkali dan
oksidasinya. Air juga dapat bereaksi dengan garaam-garam
anhidrat untuk membentuk hidrat dengan berbagai komposisi
dengan material organik tertentu
Fungsi Pelarut

IV. PERHITUNGAN BAHAN

a. Paracetamol

Nama bahan Perhitungan F1 Perhitungan F2 Kegunaan

Paracetamol 25 mg x 500 ml = 12500 mg 25 mg x 500 ml = 12500 mg Zat aktif


= 12,5 g = 12,5 g

Propilen glikol 200 mg x 500 ml = 100000 200 mg x 500 ml = 100000 Pengawet antimikroba;
mg = 100 g mg = 100 g desinfektan; humektan ( HOPE
hal:592)

Gliserol 200 mg x 500 ml = 100000 200 mg x 500 ml = 100000 Pengawet antimikroba;


mg = 100 g mg = 100 g cosolvent; melunakkan;
humektan; pemlastis; pelarut;
agen pemanis; agen tonisitas.
(HOPE hal: 295)

Lar sorbitol 200 mg x 500 ml = 100000 - Humektan; pemlastis; zat


70% mg = 100 g penstabil; agen pemanis; (HOPE
hal : 679)

Sirupus - 200 mg x 500 ml = 100000 Sweetening agent (HOPE hal:


simpleks mg = 100 g 703)

Na sakarin 1 mg x 500 ml = 500 mg = - Sweetening agent (HOPE


0,5 g hal:608)

Pasta anggur 0,025 ml x 500 ml = 12,5 0,025 ml x 500 ml = 12,5 Flavoring agent
10% ml ml
Aquadest 500 – (12,5 + 100 +100 + 500 – ( 12,5 + 100 + 100 Pelarut. (HOPE hal: 766)
100 +0,5 +12,5 ) +100 +12,5 )

= 500 – 325,5 = 174,5 ml = = 500 – 175 ml


175 ml

b. Diphenhidramine

Nama bahan Perhitungan Kegunaan

Difenhidramin 12,5 mg /5 ml x 500 ml = 250 mg = 0,25 g Zat aktif


HCl

Syrupus simplex 1000 mg / 5 ml x 500 ml = 100000 mg = 100 g Sweetening agent (HOPE hal: 703)

Na benzoat 12 mg / 5 ml x 500 ml = 1200 mg = 1,2 g Pengawet antimikroba (HOPE hal :


627)

Asam sitrat 4.4 mg / 5 ml x 500 ml = 440 mg = 0,44 g Agen pengasaman; antioksidan; agen
monohidrat penyangga; agen pengkelat;
penambah rasa; pengawet. (HOPE
hal:181)

Na sitrat 7,6 mg / 5 ml x 500 ml = 760 mg = 0,76 g Agen penyangga (HOPE hal:640)

Na sakarin 5 mg / 5 ml x 500 ml = 500 mg = 0,5 g Sweetening agent (HOPE hal:608)

Propilen glikol 250 mg / 5 ml x 500 ml = 25000 mg = 25 g Pengawet antimikroba; desinfektan;


humektan ( HOPE hal:592)

Mentol 1,25 mg / 5 ml x 500 ml = 125 mg = 0,125 g Flavoring agent, pemberi aroma


(HOPE hal: 433-434)

Pasta anggur 5 mg / 5 ml x 500 ml = 500 mg = 0,5 g Flavoring agent

Aquadest 5 ml / 5 ml x 500 ml = ad 500 ml Pelarut. (HOPE hal: 766)


V. PENIMBANGAN BAHAN
a. Penimbangan Bahan Paracetamol F1

Nama Bahan Jumlah

Paracetamol 12,5 gram

Aquadest mendidih untuk melarutkan paracetamol 125 ml

Propilen Glikol 100 grm

Gliserol 100 gram

Larutan Sorbitol 70% 100 gram

Na sakarin 0,5 gram

Aquadest untuk melarutkan Na Sakarin 5 ml

Pasta Anggur 10% 12,5 ml

Aquadest Ad to 500 ml

b. Penimbangan Bahan Paracetamol F2


Nama Bahan Jumlah

Paracetamol 12,5 gram

Propilen Glikol 100 grm

Gliserol 100 gram

Larutan Sorbitol 70% 100 gram

Pasta Anggur 10% 12,5 ml

Aquadest Ad to 500 ml
c. Penimbangan bahan Difenhidramin Hcl
Nama Bahan Jumlah

Difenhidramin Hcl 0,5 gram

Syrupus Simplex 100 gram

Natrium Benzoat 1,2 gram

Asam Sitrat Monohidrat 0,44 gram

Natrium Sitrat 0,76 gram


Natrium Sakarin 0,5 gram

Propilen Glikol 25 gram

Menthol 0,125 gram

Pasta Anggur 0,5 gram

Aquadest qs ad 5 ml Ad 500 ml

VI. ALAT DAN BAHAN

Nama alat peracikan Spesifikasi alat Jumlah

Gelas beker ukuran 250 ml dan 500 ml 2 unit

Gelas ukur Ukuran 250 ml Masing-masing 1 unit


Erlenmayer Ukuran 500 ml Masing masing 1 unit

Spatula Spatula silikon 1 unit

Batang Pengaduk Kaca 1 unit

Timbangan Timbangan analitik 1 unit


Tutup Botol Kaleng 2 unit

Alat Perlindungan Diri Jas lab, handscoon, headcover, Masing-masing 1 unit


masker, sendal lab

Kemasan primer Resep 1: Botol kaca ember coklat Masing-masing 1 unit


60 ml

Resep 2 : Botol kaca ember coklat


60 ml
Kemasan sekunder Kardus 2 unit

Etiket Etiket kertas putih Masing-masing 1 pcs


VII. PROSEDUR

Formula 1 Paracetamol

Menyetarakan Siapkan bahan- Masukkan propilen


Timbangan dan bahan untuk glikol ke dalam
Kalibrasi Botol sirup gelas beaker

Panaskan dalam
Tambahkan penangas air suhu
Aduk hingga parasetamol
homogen 40C sambil diaduk
kedalam propilen dengan pengaduk
glikol magnetik

Tambahkan gliserol, Aduk hingga Tambahkan sakarin


dan sebagian parasetamol larut dan sorbitol ke
aquades sempurna dalam larutan

Tambahkan pasta
Pindahkan ke dalam anggur. Aduk Aduk hingga larut
erlenmeyer hingga larut.

Genapkan dengan Masukkan ke


Evaluasi
aquadest hingga dalam botol
organoleptis dan
volume yang sebanyak 60 ml
kejernihan sediaan
diinginkan.
Formula 2 Paracetamol

Menyetarakan Siapkan bahan- Masukkan propilen


Timbangan dan bahan untuk glikol ke dalam
Kalibrasi Botol sirup gelas beaker

Panaskan dalam
Aduk hingga penangas air suhu
Tambahkan gliserol
parasetamol larut 40C sambil diaduk
dan sebagian
sempurna dengan pengaduk
aquadest
magnetik

Tambahkan syrupus
Aduk hingga Tambahkan pasta
simplex ke dalam
homogen anggur. Aduk
step 1
hingga larut

Genapkan dengan
Evaluasi Pindahkan ke dalam
aquadest hingga
organoleptis dan erlenmeyer
volume yang
kejernihan sediaan diinginkan.

Masukkan ke dalam
botol sebanyak 60 ml
Pembuatan Diphenhydramin

Menyetarakan Siapkan bahan- Masukkan 200 ml


Timbangan dan bahan untuk aquadest ke dalam
Kalibrasi Botol sirup gelas beker

Larutkan Natrium benzoate, Asam sitrat


Aduk hingga larut
monohidrat, dan Natrium sitrat dalam
gelas beaker berisi 200 ml aquadest

Dalam gelas beaker terpisah


Larutan Natrium benzoate, Asam
Larutkan Natrium sitrat monohidrat, dan Natrium
sakarin ke dalam 50 sitrat
ml aquadest

Aduk hingga larut Campurkan syrupus simplex,


Aduk homogen

Dalam gelas beaker terpisah

Larutkan Pindahkan ke dalam erlenmeyer


Difenhidramin HCl
ke dalam 50 ml
aquadest
Genapkan volume larutan hingga
500 ml
Aduk hingga larut

Cek pH larutan, organoleptis, dan


kejernihan sediaan

Masukkan ke dalam botol


sebanyak 60 ml
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
2020. ISBN 978-623-301-017-7

Wishart DS, Feunang YD, Guo AC, Lo EJ, Marcu A, Grant JR, Sajed T, Johnson D, Li C, Sayeeda Z,
Assempour N, Iynkkaran I, Liu Y, Maciejewski A, Gale N, Wilson A, Chin L, Cummings R, Le D,
Pon A, Knox C, Wilson M. DrugBank 5.0: a major update to the DrugBank database for 2018.
Nucleic Acids Res. 2017 Nov 8. doi: 10.1093/nar/gkx1037.

Pharmacopiea online. Sodium Citrate.


http://www.uspbpep.com/usp32/pub/data/v32270/xref_usp32nf27s0_m76330.html

Pharmacopiea online. Diphenhydramine Hydrochloride.


http://www.uspbpep.com/usp31/v31261/usp31nf26s1_m27130.asp

Raymond, etc. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients SIXTH EDITION. Sixth edition published
2009. ISBN 978 0 85369 792 3 (UK) ISBN 978 1 58212 135 2 (USA)

Phubchem. Sodium Benzoate. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Sodium-benzoate

TMIC. 2021. MENTHOL. Diakses pada tanggal 24 Maret 2021 17.12 WIB pada website
https://foodb.ca/compounds/FDB014499

Diah, Arni. 2017. ANALISIS KADAR PEMANIS SAKARIN PADA MINUMAN SARI APEL PRODUKSI
USAHA MIKRO KECIL DAN MENENNGAH (UMKM) DIKOTA. Diakses pada tanggal 24 Maret
2021 17.36 WIB pada website
http://repository.ub.ac.id/4175/1/Diah%20Arni%20Kusuma%20Wardani.pdf

L, suhendra dkk. 2014. STABILITAS MIKROEMULSI FUCOXANTHIN DAN EFEKTIFITASNYA


DALAM MENGHAMBAT FOTO OKSIDASI VITAMIN C PADA MODEL MINUMAN.
AGRITECH, Vol. 34, No. 2. Universitas Gajah Mada

PubChem. Menthol. Diakses pada tanggal 24 Maret 2021 17.57 WIB pada website
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Menthol

PubChem. Natrium Sakarin. Diakses pada tanggal 24 Maret 2021 17.58 WIB pada website
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Saccharin-sodium

GINANJAR PRABU RAHARDJO, 2010. OPTIMASI PEMISAHAN NATRIUM BENZOAT DAN


NATRIUM SAKARIN DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI MENGGUNAKAN
PARTICULATE COLUMN RP 18 DAN MONOLITHIC COLUMN RP 18.

Sweetman, S et al. 2009. Martindale 36th. The Pharmaceutical, Press, London.


TUGAS PENDAHULUAN
1. Cari informasi mengenai sifat fisiko kimia, fungsi, stabilitas, dan kompatibilitas dari bahan-bahan
yang akan digunakan dalam formula yang akan dibuat pada praktikum ini.

Jawab:

A. Formula Paracetamol
a. Paracetamol
Nama Zat Aktif Paracetamol
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(FI V)
Bobot molekul 151, 16 (FI V)
Kelarutan Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N,
mudah larut dalam etanol. (FI V)
Sifat keasaman asam lemah (FI V)
Bentuk kimia Base (FI V)
pH larutan Antara 5,4 – 6,5 (Pubchem)
PKa 9,5 pada suhu 25 (FI V)
pH stabilitas Antara 3,8 – 6,5 (FI V)
pH sediaan Antara 3,8 – 6,1 (FI V)
Kp / log P 0,5 (drugbank)
Stabilitas Sedikit peka terhadap cahaya , Parasetamol tidak stabil terhadap
sinar UV dan peningkatan suhu dapat mempercepat degradasi obat
(Savides, M.C., Oehme, EW, Nash, S.L & Leipold, H.W (1984)
The toxicity and biotrasformation of single doses of
acetaminophen in dog~ and cats. Toxicol. appl. Phaol., 74, 2634)
METODE ANALITIK
Identifikasi
e. Spektrum serapan inframerah zat yang telahdikeringkan di
atas pengering yang cocok dandidispersikan dalam kalium
brornida P menunjukkanmaksimum hanya pada bilangan
gelombang yang samaseperti pada Parasetamol BPFI
f. Spektrum serapan ultraviolet larutan (1 dalam 200.000)
dalam campuran asam klorida 0,1 N dalam metanol P (1
dalam 100), menunjukkan maksimum dan minimum pada
panjang gelombang yang sama dengan
Parasetamol BPFI.
g. Waktu retens puncak utama larutan uji sesuai dengan
larutan baku seperti tertera pada penetapan kadar.
h. Encerkan sejumlah zat uji dengan methanol P hingga
diperoleh larutan yang mengandung lebih kurang 1 mg
parasetamol per ml. Larutan memenuhi uji identifikasi
secara kromatografi lapis tipis <281>, gunakan fase gerak
campuran diklorometan klorida P- methanol P (4 : 1)
(FI V)
Penetapan Kadar Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (FI V)

SIFAT FISIKA
Pemerian Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit. (FI V)
Sifat kristal/ Penampilan kristal berwarna atau bubuk kristal putih. (FI V)
polimorfisme
Ukuran partikel 25-150 µm (https://echa.europa.eu/registration-dossier/-
/registered-dossier/12532/4/6)
Titik leleh 169 °C
(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Acetaminophen)
Kekuatan Sediaan 500 mg/5ml (EMC)
SIFAT TERAPEUTIK

Indikasi Nyeri ringan sampai sedang, nyeri sesudah operasi cabut gigi,
pireksia. (Pionas)
Kontraindikasi gangguan fungsi hati berat, hipersensitivitas. (Pionas)
Efek Samping jarang terjadi efek samping, tetapi dilaporkan terjadi reaksi
hipersensitivitas, ruam kulit, kelainan darah (termasuk
trombositopenia, leukopenia, neutropenia), hipotensi juga
dilaporkan pada infus, PENTING: Penggunaan jangka panjang
dan dosis berlebihan atau overdosis dapat menyebabkan kerusakan
hati, lihat pengobatan pada keadaan darurat karena keracunan.
(Pionas)
Dosis dan aturan oral 0,5–1 gram setiap 4–6 jam hingga maksimum 4 gram per hari;
pakai anak–anak umur 2 bulan 60 mg untuk pasca imunisasi pireksia,
sebaliknya di bawah umur 3 bulan (hanya dengan saran dokter) 10
mg/kg bb (5 mg/kg bb jika jaundice), 3 bulan–1 tahun 60 mg–120
mg, 1-5 tahun 120–250 mg, 6–12 tahun 250– 500 mg, dosis ini
dapat diulangi setiap 4–6 jam jika diperlukan (maksimum 4 kali
dosisdalam 24 jam; infus intravena lebih dari 15 menit, dewasa
dan anak–anak dengan berat badan lebih dari 50 kg, 1 gram setiap
4–6 jam, maksimum 4 gram per hari, dewasa dan anak–anak
dengan berat badan 10 -50 kg, 15 mg/kg bb setiap 4–6 jam,
maksimum 60 mg/kg bb per hari. (Pionas)
Target pasien Anak-anak

b. Propilen Gikol
Nama Zat Propilen glikol
SIFAT KIMIA

Struktur Molekul

(HOPE ed 6th)

Sinonim 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl


ethylene glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol;
propylenglycolum.
(HOPE ed 6th)
Rumus molekul C3H8O2
CH3CH(OH)CH20H (FI V)
Berat molekul 76,09
(FI V)
Konsentrasi Humektan : setara dengan 15%
Pengawet : 15 – 30%
Solvent atau cosolvent:
- Sediaan aerosol : 10 – 30 %
- Sediaan oral : 10 – 25%
- Sediaan parenteral : 10 – 60%
- Topikal : 5 - 80%
(HOPE, 592)
Kelarutan Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan klorofonm;
larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial; tidak dapat
bercampur dengan minyak lemak.

(FI V)
Massa jenis Antara 1,035 dan 1,037.
(FI V)
Aktivitas Humektan, Preservative, Solvent or Cosolvent
(HOPE ed 6th)
Stabilitas Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam wadah tertutup
dengan baik, tetapi pada tempat terbuka dan suhu yang tinggi,
cenderung teroksidasi seingga menimbulkan produk seperti
propionaldehida, asam laktat, asam piruvat dan asam asetat.
Propilen glikol stabil secara kimiawi jika dicampurkan dengan
etanol 95%, gliserin atau air; larutan mengandung air dapat
disterilkan dengan autoklaf.
(HOPE ed 6th)
SIFAT FISIKA
Pemerian Cairan kental, jemih, tidak berwarna; rasa khas;
praktis tidak berbau; menyerap air pada udara lembab.

(FI V)
Titik didih 188°C
(HOPE ed 6th)
Titik leleh -59°C
(HOPE ed 6th)
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
(FI V)
Inkompabilitas Terhadap reagen pengoksidasi seperti KMnO4
(HOPE ed 6th)
Fungsi pada sediaan Preservative (pengawet) dan stabilizer untuk gliserol

c. Gliserol
NAMA ZAT GLISEROL
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE ed 6th)
Nama lain Croderol; E422; glicerol; glycerine; glycerolum; Glycon G-100;
Kemstrene; Optim; Pricerine; 1,2,3-propanetriol; trihydroxypropane
glycerol. Propane-1,2,3-triol [56-81-5]
(HOPE ed 6th)
Rumus molekul C3H8O3
(HOPE ed 6th)
Berat molekul 92,09
(HOPE ed 6th)
Pemerian Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, kental, larutan higroskopis; rasa
manis, kira-kira 0,6 kali semanis sukrosa
(HOPE ed 6th)
Kelarutan Sukar larut dalam aseton dan eter; praktis tidak larut dalam benzen,
kloroform, dan minyak; larut dalam etanol (95%), etil asetat, metanol,
dan air
(HOPE ed 6th)
Titik didih 290°C
(HOPE ed 6th)
Titik leleh 17,8°C
(HOPE ed 6th)
Massa jenis 1,2636 g/cm3
(HOPE ed 6th)
Konsentrasi Sebagai pengawet : <20%
Emollient : ≤ 30 %
Gel vehicle, aqueous : 5.0 – 15.0 %
Gel vehicle, nonaqueous : 50.0 – 80.0%
Humektan : ≤ 30%
Sediaan optalmik : 0.5 – 3.0%
Solvent untuk sediaan parenteral : ≤ 50%
Sweetening agent untuk sediaan eliksir : ≤ 20%
(HOPE, 283)
Aktivitas Solvent, sweetening agent, antimicrobial preservative, and viscosity-
increasing agent.
(HOPE ed 6th)
Stabilitas Campuran gliserin dengan air, etanol (95%) dan propilen glikol stabil
secara kimia. Gliserin dapat mengkristal jika disimpan pada suhu
rendah; kristal tidak meleleh sampai dipanaskan hingga 20°C
(pubchem)
Inkompabilitas Dapat meledak jika dicampurkan dengan pengoksidasi seperti kromium
trioksida, kalium klorat atau kalium permanganat. Dalam larutan encer
reaksi lebih lambat dengan pembentukan produk oksidasi. Perubahan
warna hitam pada gliserin terjadi dengan adanya kontak dengan seng
oksida atau bismuth nitrat.
(HOPE ed 6th)
Fungsi pada sediaan Antibacterial preservative dan stabilizer untuk propilen glikol
Ini

d. Na Sakarin
Nama Zat Sakarin Natrium
SIFAT KIMIA

Struktur

(FI V)
Nama lain Natrium 1,2-benzisotiazolin-3-on 1,1-dioksida dihidrat [6155-57-
3]
(FI V)
Rumus molekul C7H4NNaO3S (Anhidrat [128-44-9])
C7H4NNaO3S. ½H2O (84%)
C7H4NNaO3S. 2H2O (76%)
(FI V, HOPE ed 6th)
Berat molekul 205,16
217,24
241,19
(FI V, HOPE ed 6th)
Kelarutan Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol
(FI V)
Massa jenis 1,70 g/cm3
(HOPE ed 6th)
Aktivitas Sweetening agent (Pemanis)
(HOPE ed 6th)
Konsentrasi Dental paste/gel (0,12%-0,3%);
IM/IV injections (0,9%);
Oral solution (0,075% - 0,6%)
Oral syrup (0,04% - 0,25%)
(HOPE ed 6th)
Stabilitas Stabil dalam kondisi normal. Hanya ketika terpapar suhu tinggi
(125°C) pada pH rendah (pH 2) selama lebih dari 1 jam terjadi
dekomposisi yang signifikan. Na sakarin 84% adalah bentuk paling
stabil, karena Na sakarin 76% akan mengering dibawah kondisi
sekitar. Sediaan injeksi dapat disterilkan dengan autoklaf
(HOPE ed 6th)
Pemerian Hablur atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau agak aromatik;
rasa sangat manis walau dalam larutan encer. Larutan encernya
lebih kurang 300 kali semanis sukrosa. Bentuk serbuk biasanya
mengandung sepertiga jumlah teoritis air hidrat akibat perekahan.
(FI V)
Penyimpanan Wadah tertutup baik
(FI V)
Inkompabilitas Tidak mengalami perubahan coklat Maillard
(HOPE ed 6th)
Fungsi pada sediaan Sweetening agent

e. Pasta Anggur
NAMA ZAT Pasta Anggur 10%
Pemerian Pasta berwarna ungu, memiliki bau khas anggur
Kelarutan Mudah larut dalam air
Fungsi pada sediaan Flavoring Agent
ini

f. Sorbitol
Nama Zat Sorbitol
SIFAT KIMIA
Struktur Molekul

FI V
Sinonim C*PharmSorbidex; E420; 1,2,3,4,5,6-hexanehexol; Liponic 70-NC;
Liponic 76-NC; Meritol; Neosorb; Sorbitab; sorbite; Dsorbitol;
Sorbitol Instant; sorbitolum; Sorbogem. D-Glucitol [50-70-4]
(HOPE ed 6th)
Rumus Molekul C6H14O6
FI V
Berat Molekul 182,17
(FI V)
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol, dalam metanol
dan dalam asam asetat.
(FI V)
Massa jenis 1,507 g/cm3
(HOPE ed 6th)
Aktivitas Humectant (pembasah, penjaga kelembapan, dan pencegah terjadinya
caps-locking)
(HOPE ed 6th)
Konsentrasi Humektan : 3 – 15 %
IM injeksi : 10 – 25 %
Moisture control agent pada tablet : 3 – 10 %
Larutan oral : 20 – 35%
Suspensi oral : 70 %
Plasticizer untuk gelatin dan selulosa : 5 – 20%
Pencegah caps locking pada sirup dan eliksir : 15 – 30 %
Substitute untuk gliserin dan propilen glikol : 25 – 90%
Tablet binder dan filler : 25 – 90%
Pasta gigi : 20 – 60 %
Topikal emulsi : 2 – 18%
(HOPE, 679)
Stabilitas Bersifat inert dan kompatibel dengan hampir semua eksipien. Stabil
diudara karena tidak ada katalis. Pada kondisi dingin, asam encer dan
basa tidak mengalami penggelapan atau dekomposisi pada saat suhu
dinaikkan atau saat ada amina. Tidak mudah terbakar non korosif dan
tidak mudah menguap. Tahan terhadap fermentasi ole banyak
mikroorganisme, sebanyak pengawet ditambahkan pada larutan
sorbitol.
(HOPE ed 6th)
SIFAT FISIKA
Pemerian Serbuk, granul atau lempengan; higroskopis; warna putih; rasa manis
(FI V)
Titik lebur 110-112°C
(ILO-ICSC)
Penyimpanan Wadah tertutup rapat
(FI V)
Inkompabilitas Sorbitol akan membentuk kelat yang larut air dan banyak ion logam
divalent dan trivalent pada kondisi basa dan asam kuat. Penambahan
cairan polietilen glikol pada larutan sorbitol dengan agitasi yang kuat
menghasilkan sebuah lilin. Gel larut air dengan titik didih 35-40°C.
Larutan sorbitol akan bereaksi dengan besi oksida sehingga menjadi
tidak berwarna. Sorbitol mempercepat degradasi penisilin pada larutan
yang netral
(HOPE ed 6th)
Fungsi pada sediaan Humektan
B. Formula Difenhidramin HCl Sirup

a. Difenhidramin HCl
Nama Zat Difenhidramin HCl
Sinonim 2-(Difenilmetoksi)-N,N-dimetiletilamina hidroklorida
[147-24-0]
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(FI VI, 2020)


Bobot molekul 291,82 (FI VI, 2020)
Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam
kloroform; agak sukar larut dalam aseton; sangat
sukar larut dalam benzen dan dalam eter (FI VI, 2020)
Sifat keasaman Basa lemah (FI VI, 2020)
Bentuk kimia Garam
pH larutan 4,0 - 6,0 (Martindle 36th)
Pka 8.87 (drugbank.ca)
pH Stabilitas 4,0 - 6,0 (Martindle 36th)
pH Sediaan 6,5 (USP 31)
Kp / Log P 3,44 (drugbank.ca)

SIFAT FISIKA
Pemerian Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Jika kena cahaya,
perlahan-lahan warna zat menjadi gelap, Larutan zat
praktis netral terhadap kertas lakmus P (FI VI, 2020)
Sifat kristal/ Bubuk kristal (martindle 36th)
polimorfisme
Ukuran partikel Dapat diukur dengan mikroskop dan pengayakan
Titik leleh 167 - 172℃ (USP 31)

SIFAT TERAUPETIK
Indikasi Alergi, mabuk perjalanan, Batuk kering, flu (MIMS,
2021)
Dosis Aturan Pakai Mabuk Perjalanan
Dewasa: 25-50 mg 3 atau 4 kali sehari. Maks: 300 mg
setiap hari. Untuk pencegahan mabuk perjalanan,
berikan 30 menit sebelum terkena gerakan.

Anak: 2-6 tahun 6,25 mg 4-6 jam; 6-12 tahun 12,5-25


mg 4-6 jam; > 12 tahun Sama dengan dosis dewasa.
Untuk pencegahan mabuk perjalanan, berikan 30
menit sebelum terkena gerakan.

Batuk Kering dan Flu


Dewasa : 1 – 2 sendok takar setiap 4 – 6 jam
Anak 4 – 12 tahun : 1 – 2 sendok takar setiap 6 jam
Anak 2 – 4 tahun : ½ sendok takar setiap 6 jam

(MIMS, 2021)
Target Pasien Dewasa dan anak-anak (MIMS, 2021)

Fungsi Secara luas untuk pengobatan alergi musiman, gigitan


serangga dan sengatan, batuk pilek, dan ruam
(Drugbank.ca)
Stabilitas Tidak stabil pada cahaya dan udara (Martindle 36th)
Simpan di wadah kedap udara, tidak tembus cahaya,
dan pada suhu ruang (FI VI,2020)
Inkompatibilitas Diphenhydramine hydrochloride telah dilaporkan
tidak sesuai dengan amfoterisin B, natrium
cefmetazole, natrium cefalotin, hidrokortison natrium
suksinat, beberapa
barbiturat terlarut, beberapa media kontras, dan
larutan alkali atau asam kuat (Martindle 36th)
b. Sirupus Simpleks
Nama Zat Syrupus simplex
Sinonim Sukrosa, Gula bit; gula tebu; a-D-glukopiranosil-b-D-
fruktofuranosida; gula halus; sakarosa; sakarum; Gula
(HOPE Hal. 703).
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE Hal. 703)


Bobot molekul 342.30 (HOPE Hal. 703)
Kelarutan Tidak larut dalam chloroform, larut dalam etanl 1 in
400, ethanol 95% 1 in 170, propan 2-ol 1 in 400,
water 1 in 0,5, 1 in 0,2 at 100℃ (HOPE Hal. 703)
Pka 12.62 (HOPE Hal. 703)

SIFAT FISIKA
Pemerian Sukrosa adalah gula yang diperoleh dari tebu
(Saccharum officinarum Linne´ (Fam. Gramineae)),
bit gula (Beta vulgaris Linne´ (Fam.
Chenopodiaceae)), dan sumber lainnya. Ini tidak
mengandung zat tambahan. Sukrosa terjadi sebagai
kristal tidak berwarna, seperti kristal massa atau
balok, atau sebagai bubuk kristal putih; itu tidak
berbau dan memiliki rasa yang manis (HOPE hal.
703).
Sifat kristal/ Bubuk kristal (HOPE hal. 703)
polimorfisme
Ukuran partikel Bubuk butiran putih berukuran tidak beraturan.
Median sizenya 64 μm (HOPE hal. 703)
Titik leleh 160–186℃ (HOPE hal. 703)

Fungsi Basis kembang gula; agen pelapis; bantuan granulasi;


menangguhkan agen; agen pemanis; pengikat tablet;
pengencer tablet dan kapsul; pengisi tablet; agen
terapeutik; zat peningkat viskositas (HOPE hal. 703).
Stabilitas Sukrosa memiliki stabilitas yang baik pada suhu
kamar dan sedang kelembaban relatif. Ini menyerap
hingga 1% kelembaban, yang dilepaskan setelah
dipanaskan pada suhu 90℃. Sukrosa menjadi karamel
saat dipanaskan suhu di atas 160℃. (HOPE Hal. 703)
Inkompatibilitas Sukrosa bubuk mungkin terkontaminasi dengan jejak
yang berat logam, yang dapat menyebabkan
ketidakcocokan dengan bahan aktif, misalnya asam
askorbat. Sukrosa juga dapat terkontaminasi sulfit dari
proses pemurnian. Dengan kandungan sulfit tinggi,
warna berubah dapat terjadi pada tablet berlapis gula.
Di hadapan asam encer atau pekat, sukrosa adalah
dihidrolisis atau dibalik menjadi dekstrosa dan
fruktosa (gula invert). Sukrosa dapat menyerang
penutup aluminium (HOPE Hal. 703).
Aktivitas Pemanis

c. Natrium Benzoat
Nama Zat Natrium Benzoat
Sinonim Garam natrium asam benzoat; benzoat soda; natrii
benzoas; natrium benzoikum; menenangkan diri; sodii
benzoas; asam natrium benzoat (HOPE Hal. 627).
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE Hal. 627)


Bobot molekul 144.11 (HOPE Hal. 627)
Kelarutan Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
dan lebih mudah larut dalam etanol 90% (FI VI, 2020)
Sifat keasaman Basa lemah
Bentuk kimia Garam
pH larutan 8,0 (HOPE Hal. 627)
pH Stabilitas 8,0 (HOPE Hal. 627)
pH Sediaan 8,0 (HOPE Hal. 627)
Log p -2.27 (pubchem.ncbi.nlm.nih.gov)

SIFAT FISIKA
Pemerian Natrium benzoat terjadi sebagai butiran putih atau
kristal, sedikit bubuk higroskopis. Tidak berbau, atau
dengan bau kemenyan yang samar dan memiliki rasa
manis dan asin yang tidak menyenangkan. (HOPE hal.
627).
Sifat kristal/ Bubuk kristal (HOPE hal. 627)
polimorfisme
Titik leleh 121,5 – 123,5 ℃ (pubchem.ncbi.nlm.nih.gov)
Massa Jenis 1,497 – 1,527 g/cm3 (HOPE Hal.627)

Fungsi Pengawet antimikroba; pelumas tablet dan kapsul


(HOPE hal. 627).
Stabilitas Stabil pada pH basa (HOPE hal. 627).
Inkompatibilitas Tidak cocok dengan senyawa kuaterner, gelatin,
garam besi, garam kalsium, dan garam logam berat,
termasuk perak, timbal, dan air raksa. Aktivitas
pengawet dapat dikurangi dengan interaksi dengan
kaolin atau surfaktan nonionik (HOPE hal. 627).

d. Asam Sitrat Monohidrat


Nama Zat Asam sitrat monohidrat
Sinonim Acidum citricum monohydricum; 2-hidroksipropana-
1,2,3- asam trikarboksilat monohidrat. (HOPE Hal.
181)
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE Hal. 181)


Bobot molekul 210.14 (HOPE Hal. 181)
Kelarutan Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
dan lebih mudah larut dalam etanol 90% (FI VI, 2020)
Sifat keasaman Asam
Bentuk kimia Garam
pH larutan 2,2 (HOPE Hal. 181)
Pka pKa 1: 3.128 at 25℃;
pKa 2: 4.761 at 25℃;
pKa 3: 6.396 at 25℃.
(HOPE Hal. 181)

SIFAT FISIKA
Pemerian Asam sitrat monohidrat terjadi sebagai kristal tidak
berwarna atau tembus cahaya, atau sebagai kristal
putih, bubuk berkilau. Tidak berbau dan memiliki rasa
asam yang kuat (HOPE Hal. 181).
Sifat kristal/ Struktur kristal ortorombik (HOPE Hal. 181).
polimorfisme
Ukuran partikel Ukuran partikel yang berbeda tersedia secara
komersial (HOPE Hal. 181)
Titik leleh 100℃ (𝑚𝑒𝑙𝑒𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎 75℃) (HOPE Hal. 183).
Massa Jenis 1,542 g/cm3 (HOPE Hal. 183)

Fungsi Agen pengasaman; antioksidan; agen penyangga; agen


pengkelat; penambah rasa; pengawet (HOPE Hal.
181).
Stabilitas Asam sitrat monohidrat kehilangan air kristalisasi di
udara kering atau saat dipanaskan sampai sekitar
408C. Ini sedikit berair di udara lembab. Larutan
encer asam sitrat dapat berfermentasi saat berdiri
(HOPE Hal. 181).
Inkompatibilitas Asam sitrat tidak sesuai dengan kalium tartrat, alkali
dan karbonat alkali tanah dan bikarbonat, asetat, dan
sulfida. Inkompatibilitas juga termasuk zat
pengoksidasi, basa, pereduksi agen, dan nitrat. Ini
berpotensi meledak jika dikombinasikan dengan nitrat
logam. Pada penyimpanan, sukrosa dapat mengkristal
dari sirup adanya asam sitrat (HOPE Hal. 181).

e. Natrium Sitrat
Nama Zat Natrium Sitrat
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(USP 32)
Bobot molekul C6H5Na3O7 258.07 (USP 32)
Kelarutan Dalam bentuk hidrat mudah larut dalam air; sangat
mudah larut dalam air mendidih; tidak larut dalam
etanol. (FI VI, 2020)
Sifat keasaman Basa lemah
Bentuk kimia Base
pH larutan 7.0–9.0 (HOPE Hal. 641)

SIFAT FISIKA
Pemerian Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih (FI
VI, 2020)
Titik leleh 300℃ (HOPE Hal. 641).
Massa Jenis 1,19 g/cm3 (HOPE Hal. 641).

Fungsi Agen alkali; agen penyangga; agen pengemulsi;


penyitaan agen. (HOPE Hal. 641).
Stabilitas Natrium sitrat sangat stabil, bisa disterilkan dengan
autoklaf (HOPE Hal. 641)
Inkompatibilitas Larutan berair sedikit basa dan akan bereaksi dengan
asam zat. Garam alkaloid dapat diendapkan dari
airnya atau larutan hidro-alkohol. Kalsium dan garam
strontium akan menyebabkannya presipitasi dari sitrat
yang sesuai. Ketidakcocokan lainnya termasuk basa,
zat pereduksi, dan zat pengoksidasi (HOPE Hal. 641).

f. Natrium Sakarin
Nama Zat Aktif Natrium sakarin
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE, 608)
Bobot molekul 205, 16 g/mol
217, 24 g/mol
241,19 g/mol
(HOPE, 608)
Kelarutan Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
(FI V, 1119)
Sifat keasaman Asam lemah
Bentuk kimia Garam
Pka 1,3
(Diah A, 2019)
pH stabilitas 3,3-8,0
(Diah A, 2019)
pH sediaan 6,6 (10% b / v larutan berair)
(HOPE, 608)
Stabilitas Stabil dalam kisaran kondisi normal yang digunakan dalam
formulasi. Akan tetapi ketika terkena suhu tinggi (125°𝐶) pada
ph rendah (ph 2) selama lebih dari 1 jam maka akan terjadi
dekomposisi yang signifikan. Tingkat 84% yaitu bentuk yang
paling stabil dari natrium sakaring dibandingkan dengan 76%
(HOPE, 609)
SIFAT FISIKA
Pemerian Hablur atau serbuk hablur, berwarna putih, tidak berbau atau
akromatik, rasa sangat manis walau dalam larutan encer. Larutan
encer lebih kurang 300 kali semanis sukrosa. Bentuk serbuk
biasanya mengandung sepertiga jumlah teoritis air hidrat akibat
perekahan.
(FI V, 1119)
Sifat kristal / Kristal putih tidak berbau atau bubuk kristal
polimorfisme (PUBCHEM)
Ukuran partikel 5μm
(Gp Rahardjo, 2010)
Titik leleh Terurai saat dipanaskan
(HOPE, 608)
Inkompatibilitas
Natrium sakarin tidak mengalami pencoklatan Maillard.

(HOPE, 609)

Fungsi Agen pemanis


(HOPE, 608)

g. Propilen glikol
Nama Zat Aktif Propilen glikol
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(HOPE, 592)
Bobot molekul 76,09 g/mol
(HOPE, 592)
Kelarutan Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan
klorofonm; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial;
tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
(FI V, 1070)
Sifat keasaman Asam lemah
Bentuk kimia Base
pH stabilitas 4-5
(Martindalle, ed 8)
pH sediaan 3-6
(Diwastuti, 2010)
Stabilitas Pada suhu dingin, propilen glikol stabil di dalam tertutup dengan
baik
wadah, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka, cenderung
teroksidasi,
menimbulkan produk seperti propionaldehyde, asam laktat,
piruvat
asam, dan asam asetat. Propilen glikol stabil secara kimiawi
dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air; larutan air dapat
disterilkan dengan autoklaf. Propylene glycol bersifat higroskopis
dan harus disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
(HOPE, 592)
SIFAT FISIKA
Pemerian Cairan kental, jemih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak
berbau; menyerap air pada udara lembab.
(FI V, 1070)
Titik leleh 59°𝐶
(HOPE, 592)
Inkompatibilitas
Tidak sesuai dengan pereaksi pengoksidasi seperti kalium
permanganate.

(HOPE, 593)

Fungsi Pengawet antimikroba, desinfektan, humektan, pemlastis,


Pelarut, zat penstabil, cosolvent yang larut dalam air.
(HOPE, 592)

h. Menthol
Nama Zat Aktif Menthol
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(FI V, 832)
Bobot molekul 156, 27 g/mol
(FI V, 832)
Kelarutan Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam eter, dan dalam heksan, mudah larut dalam
asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dalam minyak lemak
dan dalam minyak atsiri.
(FI V, 832)
Sifat keasaman Basa lemah
Bentuk kimia Base
Pka 19,55
(TMIC)
pH sediaan 5-9
PUBCHEM
Kp / Log P
3,4

(PUBCHEM)

Stabilitas Formulasi yang mengandung mentol 1% b/b dalam krim, dapat


stabil hingga 18 bulan saat disimpan disuhu ruang.
(HOPE, 433)
SIFAT FISIKA
Pemerian Hablur heksagonal atau serbuk hablur; tidak berwarna; biasanya
berbentuk jarum, atau massa yang melebur; bau enak seperti
minyak permen.
(FI V, 832)
Sifat kristal / Bubuk kristal, atau kristal mengkilap tak berwarna, prismatik,
polimorfisme atau acicular
(HOPE, 434)
Titik leleh Antara 41°𝐶 𝑑𝑎𝑛 44°𝐶
(FI V, 832)
Inkompatibilitas
Tidak cocok dengan butylchloral hydrate, camphor,
chloralhydrate, chromium=m trioxide, b-naphtol, phenol,
potassium permanganate, pyrogallol, resorcinol, dan thymol.

(HOPE, 434)

Fungsi Flavouring agent, terapeutik agent


(HOPE, 434)

i. Pasta Anggur
Nama bahan Pasta anggur 10%

Pemerian Pasta berwarna ungu, memiliki bau khas anggur


Kelarutan Mudah larut dalam air
Fungsi pada sediaan Flavoring Agent
ini

j. Aquadest
Nama Bahan Aquadest
SIFAT KIMIA
Struktur molekul

(FI V, 63)
Bobot molekul 18,02 g/mol
(FI V, 63)
Bentuk kimia Base
pH larutan 5–7
(FI V, 64)
pH stabilitas 6,5
(L, Suhendra)
pH sediaan 5–7
(FI V, 64)
Stabilitas Stabil dalam bentuk fisik (es, air, uap).
(HOPE)
SIFAT FISIKA
Pemerian Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau.
(FI V, 64)
Titik leleh Antara 41°𝐶 𝑑𝑎𝑛 44°𝐶
(FI V, 832)
inkompatibilitas Air dapat bereaksi dengan obat atau eksipien lain yang dapat
terhidrolisis, dapat bereaksi dengan logam-logam alkali dan
oksidasinya. Air juga dapat bereaksi dengan garaam-garam
anhidrat untuk membentuk hidrat dengan berbagai komposisi
dengan material organik tertentu
Fungsi Pelarut

2. Hitung aturan pakai sediaan di atas.

Jawab :

Perhitungan aturan pakai sirup Paracetamol

Kekuatan sediaan: 25mg/5ml

Menggunakan sendok takar 5ml

Aturan dosis menurut (Martindale, hal 110)

Umur 3-12 bulan : 60-120 mg

Umur 1-5 tahun : 120-250 mg

Umur 6-12 tahun : 250-500 mg

Maka, aturan pakai obat paracetamol sirup adalah

Umur 3-12 bulan : ½ sendok takar (5 ml) 3-4x sehari

Umur 1-5 tahun : 1 ½ sendok takar (5 ml) 3-4x sehari

Umur 6-12 tahun : 3 sendok takar (5 ml) 3-4x sehari

Perhitungan aturan pakai sirup Difenhidramin HCl

Kekuatan sediaan: 12.5mg/5ml

Menggunakan sendok takar 5ml


Aturan dosis menurut Martindale, hal 578 :

Anak-anak dibawah 12 tahun : 6.25-25 mg

Dewasa : 25-50 mg

Maka, aturan pakai obat sirup difenhidramin Hcl adalah :

Anak-anak dibawah umur 12 tahun : ½ - 2 sendok takar

Dewasa : 2-4 sendok takar

Dosis : 3-4 kali sehari atau sesuai dengan resep dokter

3. Buat etiket dan kemasan sekunder untuk sediaan di atas


Jawab:

1. ETIKET
a. Paracetamol F1
b. Paracetamol F2

c. Difenhidramin HCl
2. KEMASAN
a. Paracetamol F1
b. Paracetamol F2

c. Difenhidramin HCl

Anda mungkin juga menyukai