Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tesya Nurhasanahtullah Syahfiddin

NIM :11191020000015

Kelas : A

Judul Praktikum : Titrasi Pengendapan

Tujuan Percobaan :

1, Dapat membuat dan membakukan larutan perak nitrat 0,05 N

2. Dapat menentukan kadar suatu zat dalam larutan dengan cara titrasi argentometri

3. Dapat merancang prosedur penentuan suatu zat berdasarkan titrasi pengendapan argentometri

Dasar Teori :

Titrasi pengendapan adalah golongan titrasi di mana hasil reaksi titrasinya merupakan
endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip dasarnya adalah reaksi pengandapan yang cepat
mencapai kesetimbangan pada setiap penelaahan sitrun, tidak ada penyotor yang mengganggu
dan diperlukan indikator untuk melihat titik akhir titrasi. Titrasi pengendapan merupakan titrasi
yang melibatkan pembentukan endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan
analit.
Hal yang diperlukan dari titrasi  jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan
yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit. Salah satu jenis titrasi pengendapan yang
sudah lama dikenal adalah reaksi pengendapan antara ion halida ( Cl -, I-, Br- ) dengan ion perak
Ag+. Titrasi ini biasanya disebut sebagai argentometri, yaitu titrasi penentuan analit yang berupa
ion halida dengan menggunakan larutan standar perak nitrat AgNO3. Dasar titrasi argentometri
adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut antara titrant dan analit.

Bahan :

 Larutan AgNO3
 NaCl padat
 Larutan sampel KBr
 Larutan K2CrO4 0,1 M
 Indikator eosin
 Aqudest
Cara kerja :

A. Penyiapan Larutan

1. Pembuatan larutan baku NaCl 0,05 N


Timbang 1,4610 gram kristal NaCl yang kering (telah dipanaskan dalam oven
pada suhu 250℃ selama 1 jam) pada sebuah botol timbang yang bersih. Larutkan
dalam labu ukur 500 ml dengan air secukupnya, jika telah larut tambahkan air
sampai tanda batas
2. Pembuatan larutan AgNO3 kira-kira 0,05 N
a. Panaskan kristal AgNO3 dalam oven temperatur 120℃ selama 1 jam,
kemudian dinginkan di dalam desikator
b. Timbang kristal AgNO3 yang telah dikeringkan kira-kira 4,25 gram dan
larutkan dalam labu ukur 500 ml dengan air sampai tepat tanda batas
c. Larutan ini tidak stabil bila terkena cahaya, sebaiknya labu ukur dibalut dengan
kertas karbon atau disimpan di dalam lemari gelap
3. Pembakuan larutan AgNO3 dengan larutan NaCl 0,05 N
a. Buret yang bersih dibilas dengan larutan yang akan digunakan
b. Isi buret yang telah ditutup dengan kertas karbon (buret coklat) dengan
AgNO3 yang akan diukur kadarnya
c. Pipet dengan tepat 10 ml larutan NaCl 0,05 N dan masukkan ke dalam
erlenmeyer yang bersih kemudian tambahkan 10 tetes K2CrO4 0,1 M
d. Titrasi NaCl dengan AgNO3 dari buret sampai terbentuk warna merah yang
tidak hilang lagi jika dilakukan pengocokan
e. Ulangi titrasi sekali lagi dan tentukan normalitas larutan AgNO3

B. Aplikasi

1. Penentuan kadar Br- dengan larutan baku AgNO3


a. Bilas buret, erlenmeyer, dan pipet yang digunakan dengan larutan yang akan
digunakan
b. Tambahkan akuadest pada labu ukur 100 ml yang berisi larutan KBr yang anda
peroleh sampai tepat tanda batas
c. Pipet 10 ml larutan KBr inidan pindahkan ke dalam erlenmeyer yang bersih.
Tambahkan 25 ml akuadest, 1 ml asam asetat 6 N, dan 6 tetes indikator eosin
d. Titrasi larutan ini dengan larutan AgNO3 standar dari buret sambil kocok
e. Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya gumpaaln endapan AgBr yang
berwarna merah muda
2. Penentuan kadar Cl- dalam air ledeng
a. Bilas buret, erlenmeyer, dan pipet yang digunakan dengan larutan yang akan
digunakan
b. Pipet dengan benar 50 ml air ledeng dan masukkan ke dalam erlenmeyer
bersih, kemudian tambahkan 10 tetes larutan indikator K2CrO4 0,1 M
c. Titrasi air ledeng dengan AgNO3 sampai terbentuk warna merah yang tidak
hilang jika dilakukan pengocokan
d. Ulangi titrasi sekali lagi dan tentukan kadar Cl- di dalam air ledeng
3. Perhitungan
berat NaCl(g) 1000
Normalitas NaCl = x
BE NaCl ml larutan
10 x N NaCl
Normalitas larutan AgNO3 =
V AgNO 3
gram
V AgNO 3 x N AgNO 3 x BE KBr( )
Kadar KBr = L
V KBr
gram
V AgNO 3 x N AgNO 3 x BE Cl−( )
Kadar Cl -
= L
V air ledeng

Pertanyaan

Hitung normalitas AgNO3 dan kadar KBr dalam larutan sampel (%b/v) dengan menggunakan
data dari panduan. Pada titrasi pembakuan AgNO3, larutan AgNO3 yang dibutuhkan sebanyak
9,50 ml. Pada titrasi sampel larutan AgNO3 dibutuhkan 12,0 ml

Pembahasan :

1. Normalitas NaCl
Diketahui :
V NaCl = 500ml
Berat NaCl = 1,4610 gram
Valensi NaCl = 1
Mr NaCl = 58,5

Jawab:
berat NaCl ( g ) 1000
N NaCl = x
BE NaCl ml larutan
1,4610 g 1000
¿ x
58,5 /1 500 ml
= 0,049
= 0,05

2. Normalitas AgNO3
Diketahui :
V NaCl = 10 ml
N NaCl = 0,05
V AgNO3 = 9,50 ml

Jawab:
V NaCl x N NaCl
N AgNO3 =
V AgNO 3
10 ml x 0,05
=
9,50 ml
= 0,0526
3. Kadar KBr
Diketahui:
V AgNO3 = 12,0 ml
N AgNO3 = 0,0526
Mr KBr = 119
Valensi KBr =1
V KBr = 10 ml

Jawab:

Kadar KBr =
V AgNO 3 x N AgNO 3 x BE KBr ( gram
L )
V KBr
119
12,0 ml x 0,0526 grek /L x gram/ grek
= 1
10 ml
= 7,511 g/L

N AgNO 3 x V AgNO 3 x BE KBr


(%b/v) Kadar KBr = x 100 %
V KBr x 1000
119
12,0 ml x 0,0526 grek /L x gram/ grek
= 1
x 100 %
1000 x 10 ml
= 0,7511%

Kesimpulan :

Titrasi pengendapan adalah golongan titrasi di mana hasil reaksi titrasinya merupakan
endapan atau garam yang sukar larut. Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang melibatkan
pembentukan endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit. Salah satu jenis
titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal adalah melibatkan reaksi pengendapan antara ion
halida ( Cl-, I-, Br- ) dengan ion perak Ag+. Kesimpulan dari perhitungan percobaan ini adalah
kadar bromida dalam sampel dengan sebesar 0,7511 %.

DAFTAR PUSTAKA

Qomariah, N. “Titrasi Pengendapan”


https://www.academia.edu/12638213/titrasi_pengendapan. Diakses pada 30 Mei
2020 pukul 19.21 WIB

Kritalini, W., 2014. Laporan Titrasi Pengendapan - Argentometri. [Online]


Available at: http://wangikristalini.blogspot.com/2014/01/laporan-titrasi-pengendapan-
argentometri.html
[Accessed 29 mei 2020].

Anda mungkin juga menyukai