Anda di halaman 1dari 5

ALMAMATER DAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

PERAN MAHASISWA DALAM MEMBANGUN BANGSA


SERTA MENGAMALKAN TRI DHARMA

Disusun oleh:
Tesya Nurhasanahtullah Syahfiddin
Etmoid(6)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
AGUSTUS/2019
Sebagai institusi pendidikan tinggi, pendirian UIN Jakarta tidak terlepas dari
perkembangan sejarah universitas Islam di Indonesia. UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta berasal dari Akademi Layanan Akademi Ilmu Agama (ADIA) yang
didirikan pada 1 Juni 1957. ADIA sendiri adalah akademi resmi di bawah
manajemen Kementerian Agama. ADIA didirikan berdasarkan Keputusan Menteri
Agama, No. 1 tahun 1957. Lembaga ini dimaksudkan untuk mendidik dan
mempersiapkan pegawai negeri untuk menjadi ahli dalam pengajaran kursus Islam
di Sekolah Menengah, Sekolah Kejuruan dan Sekolah Agama.
Pada awal berdirinya, ADIA menempati lokasi Universitas Islam Jakarta (UIJ) di
Jalan Madura, sebelum pindah ke Jalan Limo (UHAMKA sekarang) pada tahun
berikutnya. Pada tahun ketiga, ADIA pindah ke Culture Centrum (KS) Campus di
Ciputat (UIN sekarang). Saat itu, ADIA hanya memiliki 43 siswa yang dibagi
menjadi dua departemen, yaitu: Departemen Syariah (Pendidikan Agama) dan
Departemen Lughat al Arabiyah (Departemen Bahasa Arab) dan Departemen
Khusus untuk Pemimpin Agama Angkatan Darat sebagai Bahasa Arab adalah
bahasa instruksional.
Pada 24 Agustus1960 ADIA bergabung dengan PTAIN (Perguruan Tinggi Islam
Negeri), dalam perkembangannya, di Yogyakarta dan menjadi Lembaga Agama
Islam Negeri (IAIN) al jamiyah al Hukumiyah . ADIA menjadi cabang IAIN di
Jakarta dengan dua fakultas: Fakultas Tarbiyah (Pendidikan) dan
Fakultas Adab (Sastra). H. Mahmud Yunus dipromosikan sebagai Dekan Fakultas
Pendidikan dan Prof. H. Bustami A.Gani sebagai Dekan Fakultas Adab
Setelah menjadi cabang IAIN di Jakarta, pendaftaran siswa tidak hanya dibuat
dari siswa wajib itu, tetapi dibuka juga untuk umum. Oleh karena itu, jumlah
siswa meningkat secara signifikan menjadi 282.Dengan meningkatkan standar
pendidikan di bidang agama dan sains berarti juga meningkatkan spiritualitas dan
intelektualisme orang Indonesia. IAIN kemudian diharapkan menjadi keahlian
akademis dan juga lembaga sosial.
Mengingat perkembangannya yang cepat, IAIN dianggap berdiri sendiri. Dengan
Keputusan Menteri Agama Nomor 49 tahun 1963, IAIN cabang Jakarta menjadi
IAIN al jamiah al Hukumiyyah Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengukuhan Prof.
Drs. H. Sunardjo sebagai Rektor IAIN Jakarta pada tahun 1963 telah

1
mengkonfirmasi universitas untuk menjadi Koordinator Fakultas di Jabodetabek,
Jawa Barat dan Sumatra. IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara resmi menjadi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Keputusan Presiden No. 031 pada 20 Mei
2002. Keputusan tersebut menjadi dasar legalitas IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta menjadi Syarif Hidayatullah Universitas Islam Negeri Jakarta
Saat ini pimpinan Uin Syarif Hidayatullah Prof.Dr.Amany Lubis,MA.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan terhadap pendidikan tinggi yang sesuai
dengan tuntutan masyarakat, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta membuka jurusan dan program studi baru untuk mendukung
pengembangan UIN dalam mengintegrasikan aspek ke-ilmuan, ke-Islaman, dan
ke-Indonesiaan. Untuk mempercepat pengintegrasian tersebut, sidang Senat UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 30 Desember 2002 mempertimbangkan
pentingnya pembukaan program studi baru dalam bidang Kedokteran dan
Kesehatan. Forum tersebut merekomendasikan pendirian Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan (FKIK).
Pendirian FKIK ini juga dimaksudkan untuk menjawab tantangan dalam
mewujudkan konsep Indonesia Sehat 2010 yang dicanangkan pemerintah yang
membutuhkan lebih banyak tenaga dokter, apoteker, perawat dan tenaga
kesehatan masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi UIN “menjadikan UIN Syarif
Hidayatullah sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka dalam
mengintegrasikan aspek keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan”.
Pada tahun akademik 2004/2005 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta mulai menerima mahasiswa baru Program Studi
Kesehatan Masyarakat dan Farmasi dengan jumlah mahasiswa 74 dan 35
orang.Sedangkan Program Studi Pendidikan Dokter dan Ilmu Keperawatan mulai
tahun akademik 2005/2006 menerima mahasiswa baru dengan jumlah mahasiswa
55 dan 50 orang.Pada tahun akademik 2008/2009 Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lulusan pertama program studi
kesehatan masyarakat dan ilmu farmasi. Pada tahun akademik 2010/2011 Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mulai membuka
program profesi.

2
Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah
kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah
secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang
berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Penelitian dan Pengembangan. Berbagai macam ilmu yang
mahasiswa dapatkan perguruan tinggi, itu semua harus bisa diterapkan dalam
kehidupannya sehari-hari. Seperti ilmu yang didapatkan dari ilmiah dan akademis.
Maksudnya dari ilmiah yaitu dari penelitian yang biasa dilakukan oleh para
mahasiswa.
Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.Seperti yang kita ketahui bahwa
mahasiswa merupakan penyambung lidah rakyat. Maksudnya adalah mahasiswa
merupakan penghubung antara rakyat dengan pemerintah, karena mereka adalah
yang paling dekat dengan rakyat dan memahami bagaimana keadaan atau kondisi
yang dialami oleh rakyat. Sehingga kewajiban mahasiswa adalah mengkritisi
kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat,itulah bentuk
pengabdian mahasiswa terhadap rakyat. Namun, sekarang ini mahasiswa seolah
lupa akan fungsi atau perannya sebagai pembangun perubahan bangsa. Mereka
seolah menutup mata, telinga dan mulut mereka ketika disuruh membela rakyat.
Mereka berpikir bahwa tujuan mereka kuliah hanya untuk belajar saja. Mereka
mengabaikan peran mereka lainnya seperti pengabdian pada rakyat. Seringkali sebagian
dari mereka yang bersikap apatis tersebut mencibir mahasiswa lain yang sedang
melaksanakan peran mereka sebagai penyambung lidah rakyat.
Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.Nah,peran mendidik pun tetap menjadi tanggung
jawab dosen tidak hanya sekedar mentransfer ilmunya saja tetapi menurut saya
dosen juga harus mendahulukan kepentingan mahasiswanya dan tidak
mengutamakan kepentingannya sendiri.

3
DAFTAR PUSTAKA

https://fikes.uinjkt.ac.id/sejarah/

https://www.uinjkt.ac.id/history/

https://soekarnotiga.wordpress.com/2015/06/06/esai-pkmfe-2015-tridharma-
perguruan-tinggi-dan-mahasiswa-indonesia-widyawati/

http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-12-tahun-
2012-ttg-pendidikan-tinggi.pdf

Widyawati.2018.Tri Dharma Perguruan Tinggi danMahasiswa Indonesia.Diakses pada


tanggal 20 Agustus 2019 17.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai