1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Disusun oleh :
Putu Argianti Meyta Sari
Trias Alfiliatiningsih
Khurmatul Walida T.A
Wahyu Wahidatur R.
Dessy Dwi Risky A.
Kinanthi Putri Rizki
Arjun Nurfawaidi
Kelompok
Tanggal
Dosen
(122210101001)
(122210101003)
(122210101009)
(122210101011)
(122210101013)
(122210101015)
(122210101017)
: A1
: Rabu, 17 September 2014
: Lidya Ameliana S.Si., Apt., .Farm
LABORATORIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui cara membuat sediaan larutan dengan
bahan aktif parasetamol
2. DASAR TEORI
Larutan merupakan suatu campuran homogen antara dua zat dari molekul,
atom ataupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak larut
dalam air. Dalam istilah farmasi, larutan didefinisikan sebagai sediaan cair yang
mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam
air, yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya tidak
dimasukkan kedalam golongan produk lainnya. Dalam bidang farmasi kelarutan
sangat penting, karena dapat mengetahui dapat membantu dalam memilih medium
pelarut yang paling baik untuk obat atau kombinasi obat, membantu mengatasi
kesulitan kesulitan tertentu yang paling baik untuk obat atau kombinasi,
membantu mengatasi kesulitan kesulitan tertentu yang timbul pada waktu
pembuatan larutan farmasetis dan lebih jauh lagi dapat bertindak sebagai standart
atau uji kelarutan.
Menurut Farmakope Indonesia III, sirup adalah sidiaan cair berupa larutan
yang mengandung sakarosa, kadar sakarosa (C12H22O11) tidak kurang dari 64%
dan tidak lebih dari 66%. Sebagian besar sirup sirup mengandung komponen
komponen berikut didampingi air murni dan semua zat zat obat yang ada:
a. Pemanis
Pemanis berfungsi untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Dilihat dari kalori
yang dihasilkan, dibagi menjadi pemanis berkalori tinggi dan pemanis berkalori
rendah seperti laktosa.
b. Pengawet antimikroba
Digunakan untuk menjaga kestabilan obat dalam penyimpanan agar dapat
bertahan lebih lama dan tidak ditumbuhi oleh mikroba dan jamur.
c. Perasa dan pengaroma
Hampir semua sirup di sedapkan dengan pemberi rasa buatan atau bahan
bahan yang berasal dari alam untuk membuat sirup mepunyai rasa yang enak.
Pengaroma ditambahkan kedalam sirup untuk memberikan aroma yang enak dan
wangi.
d. Pewarna
Pewarna yang digunakan umumnya larut dalam air dan tidak bereaksi
dengan komponen lain dalam sirup dan warnanya stabil dalam kisaran pH selama
penyimpanan.
Parasetamol (acetaminophen) merupakan turunan senyawa sintetis dari paminofenol yang memberikan efek analgesi dan antipiretik. Senyawa ini
mempunyai nama kimia N-asetil-p-aminofenol atau p-asetamidofenol atau 4hidroksiasetanilid, bobot molekul 151,16 dengan rumus kimia C8H9NO2 dan
mempunyai struktur molekul sebagai berikut:
Parasetamol memiliki waktu paruh eliminasi antara 1-3 jam. (Taufik,
Rusdina) acetaminofen mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
101,0% C8H9NO2 dihitung terhadap zat telah dikeringkan. Pemeriannya adalah
hablur atau serbuk, hablur putih, tidak berbau, rasa pahit. Suhu lebur 169 0C
sampai 1720 (Anonim, 1995).
Parasetamol diabsorbsi dengan cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
Obat ini tersebar keseluruh cairan tubuh dan 25% terikat dengan protein plasma.
Sebagian besar perasetamol (80%) dikonjugasi dengan asam glukoronat dan
sisanya dengan asam sulfat. Metabolit hasil hidroksilasi obat ini dapat
menimbulkan
methemoglobinemia
dan
hemolisis
eritrosis.
Obat
ini
dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati dan diekskresikan sebagian besar dalam
bentuk terkonjugasi melalui ginjal. Akibat dosis toksis yang yang serius adalah
nekrosis hati.
Merk : Tempra
Kemasan
: sirup 60 ml
2. Produk referen 2
-
Kemasan
: sirup 60 ml
3. Produk referen 3
-
Merk
: Parasetamol generik
Pabrik
: Novapharin
Kemasan : sirup 60 ml
Efek
Efek samping
Indikasi
aktif
utama
parasetam
Analgeti
Menifestasinya Menurunkan
ol
k,
eritema,
panas
antipireti
urtikaria
menghilangk
demam,
Kontra
Spesifikasi
indikasi
lain
Pasien
Kelarutan
dan yang
lesi an
ganggua
dalam
air
1:70, dalam
panas
reaksi
ginjal
sampai
alkohol 1:7-
hipersensitivita sedang,
10,
s,
propilenglik
kelainan menurunkan
darah,
suhu
hepatotoksik
dengan
sedikit larut
(untuk
mekanisme
dalam
penggunaan
yang diduga
kloroform
dosis
tubuh
10 15 mg)
sentral
ol
dalam
1:9,
dan praktis
tidak
larut
dalam
eter
(FI IV:650)
Alasan pemilihan bahan aktif
Alasan pemilihan parasetamol karena peracetamol cepat di
absorbsi dalam saluran cerna dengan kadar maksimum dalam plasma
dicapai (T1/2) 30 menit 1 jam. Merupaka biosintesis prostaglandin yang
lemah, dapat diminum sebelum makan karena tidak menyebabkan iritasi,
namun absorbsi diganggu oleh karbohidrat.
Untuk 1 hari
: 2,5 ml x 4 = 10 ml
Untuk 3 hari
: 10 ml x 3 = 30 ml
: 5 ml x 4 = 20 ml
Untuk 3 hari
: 20 ml x 3 = 60 ml
: 10 ml x 4 = 40 ml
Untuk 3 hari
: 40 ml x 3 = 120 ml
Pemerian
Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit
Kelarutan
Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)P, dalam 13
bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan daam 9 bagian
propilenglikol P, larut dalam larutan alkali hidroksida.
USP 25
Serbuk kristal putih, tidak berasa, larut dalam 20 bagian air panas, dalam
10 bagian alkohol dan dalam 15 NaOH 1 N
b. Karakteristik Kimia
Massa molekular
: 272,4 g/mol
Suhu lebur
: 1690-1720 C
pH Larutan
: 3,8-6,1
Stabilitas
Pada suhu >400C akan lebih mudah terdegrdasi, lebih muda terurai
dengan adanya udara dari luar dan adanya cahaya, pH jauh dari
rentang pH optimum akan menyebabkan zat terdegradasi karena
terjadihidrolisis
: analgetikum, antipiretikum
2. Co-solven
Propilenglikol
alasan dipilih propilenglikol karena propilenglikol dapat meningkatkan
kelarutan dari parasetamol, dimana parastamol tidak larut dalam air.
Pemerian
Kelarutan
dan dengan kloroform P. Larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat bercampur
dengan eter,minyaktanah P dan minyak lemak
Titik didih
: 1850-1890 C
Indeks bias
: 1,431-1,433
Penyimpanan
Stabilitas
pada tempat tertutup dalam wadah tertutup rapat, terlindungi dari cahaya
dan kering. Halini karena sifatnya yang higroskopis
3. Grape Falvour
Keamanan
Stabilitas
lain, sangat larut air dan tidak terurai jika terjadi kenaian temperture
4. Aquadest
Pemerian
berwarna
5. Bahan pengental, penstabil, pelarut
Gliserol
Nama esmi
: glycerolum
Nama lain
: gliserol, glicerin
Pemerian
Kelarutan
praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak
lemak
6. Bahan pengawet
Nipagin (FI III, Halama 378)
Warna : putih
Rasa
Bau
Pemerian
Kelarutan
Titik lebur
: 1250-1280C
pKa/pKb
: 8,4
Bobot jenis
pH larutan
: 3-6
Stabilitas
7. Bahan pendapar
Asam sitrat (FI III, Halaman 50)
Nama resmi
: Acidum citrium
Pemerian
sangat asam, agak higroskopik, merapuh dalam udara kering dan panas
Kelarutan
: larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian
pH
: 4,5
Nama resmi
: Sodium sitrat
Pemerian
Kelarutan
Warna
Rasa
: manis
Bau
: Tidak berbau
Pemerian
Kelarutan
air mendidih, sukar larut dalam metanol, tidak larut dalam kloroform dan
eter
Titik didih
: 1860C
Bobot jenis
: 1,537 g/mL
Stabilitas
Khasiat
Fungsi
: Sweetening agent
Warna
Bau
: Tidak berbau
Bobot jenis
: 1,70 g/cm3
Stabilitas
9. Erythrosine
Digunakan sebagai pewarna sintetik yang tidak boleh digunakan dengan
sembarangan untuk bahan tambahan
Kelarutan
Titik didih
: 1420-1440C
Fungsi
Konsentrasi
Jumlah skala
Jumlah skala
kecil
besar
Parasetamol
Bahan aktif
2.4%
1.44 g
12 g
Gliserol
Pengental
20%
22.68 g (20
189 g (166.7
ml)
ml)
9.342 g (9
77.86 g (75
ml)
ml)
Propilenglikol
Co-solven
1.8%
Nipagin
Pengawet
0.13%
78 mg
650 mg
Nipasol
Pengawet
0.083%
50 mg
416.7 mg
Sukrosa
Pemanis
1%
600 mg
5g
Asam sitrat
Dapar
0.75%
0.45 g
3.75 g
Natrium sitrat
Dapar
0.77%
0.46 g
3.83 g
Grape flavor
Perasa
q.s
q.s
q.s
Natrium
Pemanis
0.025%
15 mg
125 mg
sakarin
buatan
Aquadest
Pelarut
Ad 60 ml
Ad 60.
Ad 500
Perhitungan dapar
Diketahui
: pH 6
pKa1 = 3.15 ; pKa2 = 4.77 ; pKa3 = 6.40
= 0.1
pKa = 6.40
6 = 6.4 + log
Ka = 3.981 10-7
= 6 6.4
log
= 0.3981
[G] = 0.3981 [A]
=
pH = 6
H+ = 10-6
0.1 =
C = 0.2132
C = [A] + [G]
0.2132 = [A] + 0.3981 [A]
[A]
= 0.1525
[G]
= 0.3981 [A]
[G]
Persamaan reaksi
0.2135
0.2135
0.2135
0.2135
0.2135
0.061
0.061
0.1525
0.2135
Penimbangan bahan
1. [Asam sitrat] =
0.2135
m
=
= 0.45 gram
2. [Na sitrat ] =
0.2135
m
=
= 0.46 gram
0.2135
0.2135
0.061
0.061
2. Gliserol
60 ml = 18 ml
=V
= 1.260 g/ml
18 ml
= 22.68 gram
Perhitungan melebihi ADI atau tidak
1 5 th (1/2 takar 1 takar) = 4
ml
22.68 gram
=4
ml
22.68 gram
=4
ml
22.68 gram
3. Propilenglikol
ADI = 25 mg/kg BB
60 ml = 9 ml
m = V = 1.0381 g/ml
= 9.3429 gram
9 ml
ml
9.3429 gram
ml
9.3429 gram
=4
ml
9.3429 gram
4. Nipagin
ADI = 10 mg/kg BB
10 mg/kg BB = 81 mg 144 mg
10 mg/kg BB = 158 mg 239 mg
10 mg/kg BB = 269 mg 291 mg
60 ml
= 78 mg
Perhitungan melebihi ADI atau tidak
1 5 th (1/2 takar 1 takar) = 4
ml
78 mg
ml
78 mg
=4
ml
78 mg
5. Nipasol
ADI = 10 mg/kg BB
10 mg/kg BB = 81 mg 144 mg
10 mg/kg BB = 158 mg 239 mg
10 mg/kg BB = 269 mg 291 mg
60 ml
ml
50 mg
=4
ml
22.68
=4
ml
22.68
6. Sukrosa
ADI = 11 mg/kg BB
60 ml
= 600 mg
Perhitungan melebihi ADI atau tidak
1 5 th (1/2 takar 1 takar) = 4
ml
600 mg
=4
ml
600 mg
=4
ml
600 mg
7. Na sakarin
60 ml
= 0.015 g
ml
0.015 g
ml
0.015 g
=4
ml
0.015 g
Gliserol = 1 : 40
= x : 18
X = 0.45
Sisa parasetamol yang belum larut = 1.44 gram 0.45 gram = 0.99 gram
Propilenglikol= 1 : 9
= x : 9.3429
X
= 1.0381
2. Nipagin
Air panas = 1 : 20
0.078 : x
X = 1.56 ml air panas
Perhitungan kadaluwarsa
pH stabil Parasetamol = 6
reaksi orde 1
t=
21.8 tahun=
K = 0.693 / 21.8
K = 0.03179
Berat Parasetamol = 1.44 g
BM Parasetamol = 151.16 g/ml
Jumlah Parasetamol =
=
0.0047
3 bulan
7. METODE
Alat
Timbangan
Batang Pengetahuan
Kertas Perkamen
Gelas Ukur
Erlenmeyer
Pipet Tetes
Beaker Glass
Dinginkan ad 40C
Larutkan semua bahan dalam aquadest. Aduk hingga larut dan seluruhnya
homogen
Evaluasi Sediaan
1. Uji Organoleptis
- Keadaan yang diamati :
Bau
Warna
Rasa
Sediaan dikatakan baik apabila rasa dan aroma anggur tidak hilang.
Piknometer ditutup lalu pipa kapiler dibuka biarkan suhu naik hingga suhu
percobaan kemudian piknometer ditutup.
Biarkan suhu air dan piknometer mencapai suhu kamar, usap dinding luas
piknometer hingga bersih
Massa jenis sirup dibagi dengan massa jenis air diperoleh berat sirup
3. Pengukuran pH
- Alat yang digunakan :
Beaker glass
pH meter
-
Mekanisme kerja
Menggunakan kertas indikator pH
4. Pemeriksaan Viskositas
-
5. Penetapan Kadar
a. Standart Parasetamol
Menimbang dan melarutkan 340 mg parasetamol standart dalam 10 ml
NaOH 0,1 N. Menambahkan aquadest ad 100 ml (Larutan 1). kocok ad
homogen.
b. Sampel parasetamol
Memipet sirup parasetamol 10 ml. Menambahkan 10 ml NaOH 0,1 N.
Menambahkan aquadest ad 100 ml. (Larutan a) Kocok ad homogen.
Etiket
Kemasan luar
Brosur
1
2
3
4
Komposisi obat
Nama industri farmasi
Nomor pendaftaran
7
8
Nomor batch
Tanggal kadaluarsa
9
10
11
12
13
14
15
16
Dosis
Cara penggunaan
Cara kerja/
farmakologi
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Interaksi obat
Peringatan/perhatian
17
Cara penyimpanan
18
19.
Desain brosur
FAMOL
Dosis :
1-5 tahun : 1/2 sendok takar (2,5 ml)
3-4 kali sehari.
6-10 tahun : 1 sendok takar (5 ml)
3-4 kali sehari.
>10 tahun : 2 sendok takar (10 ml)
3-4 kali sehari.
PARACETAMOL
S IR U P
Kandungan :
Perhatian :
Indikasi :
Untuk menurunkan demam,
menurunkan panas, dan
meringankan rasa nyeri.
Efek Samping :
- Reaksi hipersensitivitas
- Manifestasinya eritema,
urtikaria demam, lesi pada
mukosa.
- Hepatotoksik (untuk
penggunaan dosis tunggal
10-15 g)
Netto : 60 ml
Kontra Indikasi :
Pasien dengan gangguan fungsi
hati dan ginjal.
PT. ANUFARMA
JEMBER-INDONESIA
Desain etiket
Netto : 60 ml
Kandungan :
Kontra Indikasi :
Indikasi :
Untuk menurunkan demam,
menurunkan panas, dan
meringankan rasa nyeri.
FAMOL
PARACETAMOL
S IR U P
Efek Samping :
Dosis :
1-5 tahun : 1/2 sendok takar (2,5 ml)
3-4 kali sehari.
6-10 tahun : 1 sendok takar (5 ml)
3-4 kali sehari.
>10 tahun : 2 sendok takar (10 ml)
3-4 kali sehari.
Perhatian :
- Reaksi hipersensitivitas
- Manifestasinya eritema,
urtikaria demam, lesi pada
mukosa.
- Hepatotoksik (untuk
penggunaan dosis tunggal
10-15 g)
Desain kemasan
Netto : 60 ml
Netto : 60 ml
Kandungan :
Kontra Indikasi :
FAMOL
PARACETAMOL
S IR U P
PT. ANUFARMA
JEMBER-INDONESIA
Indikasi :
Untuk menurunkan demam,
menurunkan panas, dan
meringankan rasa nyeri.
FAMOL
PARACETAMOL
S IR U P
Dosis :
1-5 tahun : 1/2 sendok takar (2,5 ml)
3-4 kali sehari.
6-10 tahun : 1 sendok takar (5 ml)
3-4 kali sehari.
>10 tahun : 2 sendok takar (10 ml)
3-4 kali sehari.
Efek Samping :
Perhatian :
- Reaksi hipersensitivitas
- Manifestasinya eritema,
urtikaria demam, lesi pada
mukosa.
- Hepatotoksik (untuk
penggunaan dosis tunggal
10-15 g)
PT. ANUFARMA
JEMBER-INDONESIA
9. HASIL PERCOBAAN
9.1 Rekapitulasi Data Evaluasi
No
Evaluasi
Spesifikasi
Hasil
Kriteria
Bentuk
Larutan
Larutan
Warna
Ungu
Ungu
Bau
Anggur
Anggur
Rasa
Manis
pH
4-6
propilenglikol
Sakarin
Menurut ADI yang ada dosis sakarin yang digunakan pada anak anak
umur 1-5 tahun adalah 2430 ppm 4320 ppm, sedangkan pada sediaan
yang kita buat pemakaian sakarin adalah 2.5 5 gram. Jadi, sakarin yang
digunakan bersifat toksik dan membahayakan pada pemakainya.
10.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini bahan aktif yang kita gunakan adalah parasetamol
yang akan dibuat sediaan sirup untuk anak-anak yaitu sirup parasetamol non
alkoholik. Masalah yang dihadapi dalam pembuatan larutan adalah kelarutan
parasetamol terhadap cairan pembawanya karena sediaan parasetamol nonalkoholik jadi pelarut atau cairan pembawa pengganti alkohol dapat menggunakan
propilen glikol, gliserin dan air panas walaupun memiliki kelarutan yang lebih
rendah dibandingkan alkohol.
11.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA