Anda di halaman 1dari 5

NAMA : PERMATASARI

NPM : 191FF04053
KELAS : FA 2 MATRIKULASI

TEORI TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN STERIL


TUGAS
Pelajari 1 obat yang termasuk sediaan steril menggunakan pencarian online/ internet, dan berikan
ulasan terkait:
Injeksi ceftriaxone adalah larutan steril natrium
seftriakson. Larutan standar: 0,2 mg/mL natrium seftriakson
dilarutkan dalam pengencer yang mengandung satu atau lebih
zat pengatur tonisitas dalam pelarut air untuk injeksi. Berisi
setara 90,0% - 115,0% dari jumlah yang tertera pada label.

Ceftriaxone adalah antibiotik beta laktam dari golongan


sefalosporin generasi ketiga yang memiliki efek bakterisidal.
Obat ini digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri
seperti infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, infeksi
saluran cerna, infeksi kulit, infeksi tulang serta sendi, otitis
media, gonorrhea, profilaksis sebelum operasi, dan meningitis.

Farmakologi
Ceftriaxone adalah sebagai antibiotik dengan mekanisme
aksi menghambat dinding sel bakteri. Ceftriaxone berperan
dalam melawan berbagai mikroorganisme, terutama bakteri
gram negatif. Ceftriaxone didistribusikan dengan baik ke dalam
cairan dan jaringan tubuh, dan sebagian besar diekskresikan
melalui urin.
Farmakodinamik
Ceftriaxone bekerja membunuh bakteri dengan
menginhibisi sintesis dinding sel bakteri. Ceftriaxone memiliki
cincin beta laktam yang menyerupai struktur asam amino D-
alanyl-D-alanine yang digunakan untuk membuat peptidoglikan.
Tautan silang peptidoglikan dikatalisasi oleh enzim
transpeptidase yang merupakan Penicillin-Binding Proteins
(PBP).
Nama/ Merk dagang Actaxon, Betrix, Biotriax, Broadced, Ceftrimax Ceftriaxone
Sodium, Cefaxon, Cefixon, Cefriex, Cefsix, Ceftigra, Caftricor,
Ceftrimax, Ceftrimet, Ceftrox, Cefxon, Cephaflox, Cifriex,
Cocefin, Criax, Ecotrixon, Erphacef, Elpicef, Foricef, Futaxon,
Gracef, Intrix, Ikaxone, Incephin, Infibiotic, Intricef, Intrix,
Lancef, Liaxon, Locekin, Quacefon, Rixone, Racef, Renxon,
Socef, Selafexone, Starxon, Terfacef, Termicef, Triasco,
Triaxone, Tricefin, Trijec, Trixon, Tyason, Zencef Dan Zeftrix.
Indikasi Indikasi ceftriaxone adalah untuk mengatasi infeksi bakteri
gram negatif maupun gram positif.
Kandungan zat aktif & Kandungan zat aktif : Ceftriaxone
dosis Dosis :
Dosis ceftriaxone yang diberikan biasanya berkisar antara
1–2 gram per 12 atau 24 jam, tergantung pada penyakit dan
tingkat keparahan infeksi. Dosis maksimal yang dapat diberikan
adalah 4 gram/hari.
Cefriaxone diberikan dalam bentuk suntikan. Suntikan
ceftriaxone bisa diberikan secara IM (intramuskular/melalui
otot) atau IV (intravena/melalui pembuluh darah) oleh dokter
atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Dewasa :
Pada dewasa, ceftriaxone dapat diberikan untuk infeksi
intraabdomen, pyelonephritis akut nonkomplikata, prostatitis,
infeksi kulit dan jaringan lunak, pneumonia, profilaksis pada
tindakan bedah, sifilis, otitis media akut, gonorrhea, penyakit
radang panggul, meningitis, dan endokarditis.

 Infeksi intraabdomen: 1-2 g/ hari intravena selama 4-7 hari


 Pyelonephritis akut nonkomplikata: 1-2 g/hari intravena
selama 5-14 hari
 Infeksi kulit dan jaringan lunak: 1-2 g/hari intravena
dilanjutkan hingga klinis membaik dan pasien bebas demam
48-72 jam
 Pneumonia: 1-2 g/hari intravena minimal selama 5 hari
 Profilaksis tindakan bedah: 1-2 g/hari intravena 30-60 menit
sebelum prosedur bedah
 Sifilis: 1-2 g/hari intravena atau intramuskular selama 10-14
hari
 Otitis media akut: 1-2 g/hari intramuskular selama 3 hari
 Gonorrhea: 250 mg intramuskular dosis tunggal. Bisa
ditambahkan azithromycin 1 g per oral dosis tunggal atau
doxycycline 100 mg/12 jam per oral selama 7 hari
 Penyakit radang panggul: 250 mg intramuskular dosis
tunggal. Ditambah doxycycline per oral dengan atau tanpa
metronidazole selama 14 hari
 Meningitis: 2 g/12 jam intravena selama 7-14 hari
 Endokarditis: 2 g/12 jam intravena selama 6 minggu

Anak :
Pada anak, ceftriaxone dapat dibedakan untuk infeksi
intraabdomen, infeksi saluran kemih komplikata, infeksi tulang
dan sendi, infeksi kulit dan jaringan lunak, meningitis,
endokarditis, otitis media, dan infeksi gonokokus.

 Infeksi intraabdomen: 50-80 mg/kg/24 jam secara


intramuskular atau intravena. Durasi disesuaikan dengan
klinis pasien.
 Infeksi saluran kemih komplikata: 50-80 mg/kg/24 jam
secara intramuskular atau intravena. Durasi disesuaikan
dengan klinis pasien.
 Infeksi tulang dan sendi: 50-100 mg/kg/24 jam secara
intramuskular atau intravena. Durasi disesuaikan dengan
klinis pasien.
 Infeksi kulit dan jaringan lunak: 50-100 mg/kg/24 jam secara
intramuskular atau intravena. Durasi disesuaikan dengan
klinis pasien.
 Meningitis: 80-100 mg/kg/24 jam secara intravena,
diberikan 7-21 hari
 Endokarditis: 100 mg/kg/24 jam secara intravena, diberikan
minimal 4 minggu
 Otitis media akut: 50mg/kg secara intramuskular, dosis
tunggal, maksimal 1 gram
 Infeksi gonokokus: 25-50 mg/kg/24 jam secara
intramuskular atau intravena, diberikan selama 7 hari
Bentuk sediaan 1 gram/vial
Formulasi umum Serbuk injeksi
Cara penggunaan Injeksi Intramuskular
Untuk injeksi intramuskular, larutkan ceftriaxone 0,5 g
dalam 2 ml dan ceftriaxone 1 g dalam 3,5 ml pelarut seperti
Dextrose 5%, Nacl 0,9%, atau air steril untuk injeksi. Injeksi
intramuskular diberikan pada otot besar seperti regio gluteus.
Tidak direkomendasikan untuk memberikan injeksi lebih dari 1
g pada satu area.

Injeksi Intravena
Ceftriaxone dalam sediaan serbuk injeksi harus dilarutkan
terlebih dahulu. Cairan yang dapat dipakai untuk melarutkan
ceftriaxone adalah air steril untuk injeksi, NaCl 0,9%, Dextrose
5%, dan Dextrose 10%. Direkomendasikan untuk melarutkan
ceftriaxone dalam konsentrasi 100 mg/ml. Injeksi intravena
harus dilakukan dalam 2-4 menit.

Infus Intravena
Setelah ceftriaxone dilarutkan dalam konsentrasi 100
mg/ml, ceftriaxone dapat diencerkan dalam larutan 50 ml, atau
100 ml jika dosis ceftriaxone > 1 gram. Larutan yang dianjurkan
adalah Dextrose 5% atau NaCl 0,9%. Jangan menggunakan
pelarut yang mengandung kalsium seperti Ringer Laktat karena
akan menimbulkan presipitasi. Infus intravena ceftriaxone
dianjurkan habis setidaknya dalam 30 menit.
Simpan ceftriaxone dalam suhu 20-25℃.
Cara penyimpanan
Lindungi dari paparan sinar matahari secara langsung.
Kombinasi penggunaan ceftriaxone 250 mg intramuskular
dan 1 gram azithromycin oral dapat digunakan sebagai dual
Kombinasi dengan obat
terapi dalam tatalaksana gonorrhea yang dapat meningkatkan
lain
efikasi dan menurunkan risiko resistensi bakteri terhadap
sefalosporin.
Ceftriaxone dikontraindikasikan pada individu yang
memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini atau obat
golongan sefalosporin lainnya.
Kontraindikasi
Ceftriaxone juga dikontraindikasi pada bayi prematur
berusia koreksi < 41 minggu, atau > 41 minggu dengan ikterus,
hipoalbuminemia, atau asidosis.
Kategori B : penelitian pada system reproduksi hewan
Kategori kehamilan dan percobaan tidak menunjukan adanya resiko pada janin, namun
Menyusui tidak ada penelitian terkontrol yang telah dilakukan pada wanita
hamil.
Efek samping Efek samping ceftriaxone yang sering terjadi meliputi
reaksi lokal pada area injeksi, eosinofilia, trombositosis, diare,
dan leukopenia. Ceftriaxone memiliki interaksi dengan larutan
atau obat lain. Sebagai contohnya ceftriaxone bereaksi dengan
larutan yang mengandung kalsium yang akan membentuk
presipitat.
Penandaan pada Penandaan pada kemasan primer : Ceftriaxone Injeksi
kemasan Logo golongan obat :
Golongan Obat Keras
Obat golongan keras dengan lambing lingkaran merah dengan
tepi hitam serta huruf K didalamnya.
Obat keras hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Referensi :
BPOM. http://pionas.pom.go.id/monografi/seftriakson
Alomedika. https://www.alomedika.com/obat/antiinfeksi/antibakteri/ceftriaxone
Alodokter. https://www.alodokter.com/ceftriaxone
Diakses pada 09 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai