KELOMPOK 2
(Matrikulasi FA-1)
Atim Inayah 191FF04006
Baiq Rimala 191FF04008
Bayu Anjasmara 191FF04009
Denis Munandar 191FF04012
Desi Nopita Sari 191FF04013
Devy Riana 191FF04014
Khairunnisa 191FF04039
Yunisa 191FF04007
SISTEM PENGHANTARAN OBAT
Penghantaran obat melalui paru-paru merupakan rute yang potensial untuk
menghantarkan obat secara lokal ke paru-paru dan juga secara sistemik.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SALURAN PERNAFASAN
Bronkus pulmonaris
Percabangan trakea, memiliki lapisan mukosa yg mirip dgn trakea.
Tetapi cincin tulang rawannya tidak beraturan.
Bronkiolus
Percabangan dari bronkus, memiliki lapisan mukosa yg mirip dgn
trakea. Tetapi cincin tulang rawannya tidak beraturan.
Alveoli
Ujung akhir bronkiolus, berupa kantong kecill. Banyak bermuara
kapiler darah, tempat terjadinya difusi gas pernapasan.
Efek yang di harapkan
Adapun faktor yang mempengaruhi penghirupan dan perpindahan aerosol dalam tubuh:
1. Ukuran Partikel Partikel dgn ukuran rendah (< 5μm) dapat menembus bagian paru lebih dalam
Impaksi
Terjadi karena perubahan aliran udara. Jenis
perpindahan partikel ini terjadi di seluruh paru-paru
Impaksi meningkat dengan ukuran partikel dan laju
aliran. (terjadi pada partikel ukuran besar)
Impaksi kebanyakan terjadi karena kecepatan tinggi
PENAHANAN DAN PEMBERSIHAN
BOOK
NOTE
Partikel zat aktif akan tertahan Pergerakan atau aktivitas Pada mekanisme pembersihan Proses pembersihan tergantung
di permukaan tempat depo. partikel aerosol ditentukan oleh paru (makrofag alveolar), sistem aerosol :
kecepatan pelarutan dan difusi Pembersihan dilakukan oleh Larut dlm cairan biologis
yang melintasi selaput mukosa mukosilia (100 jam) (penyerapan oleh mukosa
sal nafas)
Tidak larut cairan biologis
(partikel tersimpan dalam
sal nafas bag bawah)
PENYERAPAN
Sebagian besar partikel aerosol yang dihirup akan terikat dalam saluran napas dan selanjutnya diserap oleh
mukosa saluran.
Penyerapan ini dapat terjadi pada berbagai tempat yang berbeda dan kadang-kadang selektif untuk
beberapa zat aktif tertentu ((seperti di hidung, mulut, trakea, bronkus, alveolar, dan di saluran cerna))
Penyerapan di Saluran cerna biasanya karena adanya partikerl yang tertahan di permukaan
hidung/mulut/saluran napas bag atas.
Rute Pemberian Obat Intrapulmonari
Skema rute obat pulmonari
Partikel berada Partikel Partikel tersuspensi
Obat di
Partikel di dalam mulut tersuspensi dalam aliran gas di
aplikasikan
terhirup dalam aliran
dan hidung bronkiolus
gas di bronkus
1
Berinteraksi dengan permukaan mukus.
3
Aksesnya dibatasi oleh lapisan epitel.
2
Kotoran dihilangkan oleh makrofag
4
Biotransformasi atau terkompleks oleh epihi
thelium-associated..
UKURAN PARTIKEL DAN TEMPAT
TERDEPOSISINYA
0,5 - 2 Alveoli
Ukuran Partikel
Ukuran partikel yang besar (>20µm)
akan tertahan mulut sehingga Laju Aliran Inspirasi
memperlama proses penyerapan obat. Laju aliran meningkat dan
meningkatkan deposisi (proses
turunnya partikel obat ke paru-paru
bawah) oleh karenanya partikel obat
dapat cepat diserap
Kecepatan Aerosol
Bentuk sediaan MDI memiliki kecepatan
aerosol lebih besar untuk mencapai
paru-paru bagian dalam, sehingga
proses penyerapan berlangsung cepat
Fisiologis Paru-Paru
Adanya mekanisme pertahanan pada
Formulasi paru-paru terdapat benda asing,
Berpengaruh adalah ukuran, bentuk, kerapatan sehingga mempengaruhi deposisi dan
dan stabilitas fisik partikel. Partikel dengan absorpsi. Beberapa barrier tersebut
ukuran lebih dari 10 µm akan bertubrukan pada adalah epitel paru-paru, sel-sel
saluran pernafasan bagian atas dan mudah Berselia, alveolar macrophage, lapisan
dikeluarkan oleh kejadian batuk, menelan, dan cairan epitel, dam mucociliary
proses bersihan oleh mukosiliari. clearance.
Kondisi penyakit tertentu yang mempengaruhi biofarmasetik intrapulmonal
HIPERTENSI
ASMA Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
Asma adalah penyakit pada saluran udara yang kondisi saat tekanan darah berada pada nilai
membuat sulit bernafas dimana ada peradangan 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat
saluran udara yang menghasilkan penyempitan menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa
sementara saluran udara yang membawa oksigen ke memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh,
paru-paru. Penyempitan saluran ini menghasilkan hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai
gejala asma seperti: sesak napas, batuk, dan sesak penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal
dada. Jika dalam kondisi yang parah, asma dapat jantung. Hipertensi dapat disebabkan oleh usia,
mengakibatkan penurunan aktivitas dan keturunan, obesitas, terlalu banyak makan garam
ketidakmampuan untuk berbicara. atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang
mengandung kalium, kurang aktivitas fisik dan
olahraga, merokok
BATUK
Batuk adalah respon alami dari tubuh sebagai
sistem pertahanan untuk mengeluarkan zat dan
partikel dari dalam saluran pernapasan, serta
mencegah benda asing masuk ke saluran napas
bawah
Keuntungan obat rute intrapulmonary:
1. Paru-paru mempunyai area permukaan yang luas untuk absorbsi obat
2. Memiliki efek samping yang sangat kecil karena seluruh tubuh tidak terkena obat
3. Memberi onset sangat cepat, sebanding dengan i.v. bahkan lebih cepat daripada yang
bisa dicapai dengan oral atau subkutan.
4. Menargetkan obat yang efisien untuk paru-paru dan relatif umum penyakit saluran
pernafasan seperti asma, emfisema, dan kronis bronchitis
5. Menghindari reaksi saluran cerna dan metabolism di hati.
Pengobatan atau pencegahan menggunakan rute Aerosol didefinisikan sebagai sistem yang dibentuk
1 3
intra-pulmonary untuk penyakit saluran oleh partikel-partikel padat atau tetesan cairan yang
pernafasan (asma, penyakit paru obstruktif kronik terdispersi dalam udara atau gas lainnya, yang
(PPOK), dll) memiliki ukuran yang cukup kecil untuk
menunjukkan stabilitas yang cukup sebagai suspensi.
2
Pada rute ini, partikel obat (bentuk: aerosol)
dihantarkan langsung ke saluran pernapasan Hal yang paling diperhatikan adalah ukuran partikel
(pemberian obat langsung di tempat kerjanya) aerosol.
menghasilkan: 4
• Untuk menembus ke daerah perifer (pernapasan)
• Dosis total lebih rendah, sehingga mengurangi aerosol membutuhkan ukuran kurang dari sekitar 5
potensi timbulnya efek sistemik yang atau 6 μm
merugikan • Ukuran kurang dari 2 μm untuk pengendapan di
• Aktivitas obat yang cepat bagian alveoli
• Menghindari first-pass metabolisme di hati • Partikel yang lebih besar diendapkan di saluran
• Absorpsi dan distribusi sistemik lebih rendah pernapasan bagian atas dan dengan cepat
• Efek samping minimal dikeluarkan dari paru-paru oleh proses pembersihan
(Aulton dkk., 2014; Bowman dkk., 2015) mukosiliar atau bahkan menyebabkan efek
samping. Misal kandidiasis
Bentuk Sediaan
Secara individual mengandung satu Mengandung 4 atau 8 dosis serbuk Pengukuran dosis dari Reservoir
dosis pengobatan. dalam satu disk. serbuk
Setiap kali digunakan pasien
Pendispersian dosis individu yang Contoh yang paling umum adalah
memasukkan kapsul dalam drug
sudah terukur di dalam blister, disk, Twisthaler, Flexhaler dan Diskus
holder. Kemudian pasien menghirup
dimple, tube, dan strip dari pabriknya
obat dari alat ini.
Twisthaler mengandung mometason
Penghantaran obatnya terkait dengan Salah satu contoh multiple unit-dose furoat, sedangkan Flexhaler
ukuran partikel dan deaglomerasi obat DPI adalah Diskhaler. mengandung budesonid, keduanya
dengan pembawa (carrier) yang anti inflamasi, digunakan sebagai
dihantarkan oleh aliran inspirasi. Ketika menggunakan Diskhaler, alur preventer pada penderita asma.
pernapasan puncak pasien harus lebih Diskus menghantarkan salmeterol,
Kekurangan tipe ini termasuk dosis besar dari 30liter/menit agar obat flutikason atau kombinasi keduanya.
tunggal, sehingga pemakaiannya dapat mencapai paru-paru Diskus mengandung 60 dosis dalam
membutuhkan waktu yang lama pengemas berupa strip
(4) (5)
Penggunaan Diskus