BIOFARMASI
PARU – PARU (INHALASI)
TENGGOROKAN
FARING
LARING
TRAKEA
ALVEOLUS
ANATOMI Anatomi saluran nafas secara fungsional
dibagi atas bagian yang berfungsi sebagai
SALURAN
1.Konduksi (Penghantar Udara)
PERNAFAS2.Bagian yang berfungsi sebagai reespirasi
AN (pertukaran gas)
MEKANISME
KONDUKSI DAN
RESPIRASI Bronkus ke otot polos untuk proteksi
dan mengatur kelembapan udara
Luas permukaan ↑
Kecepatan Aliran udara ↓
Dengan tujuan
ditemukan benda asing
INHALASI
udara pernapasan (mekanisme inspirasi dan ekspirasi) melalui saluran
pernapasan, kemudian menempel pada epitel selanjutnya diabsorpsi dan sampai
pada target organ bisa berupa pembuluh darah, kelenjar dan otot polos.
• Terapi inhalasi merupakan satu teknik pengobatan penting dalam proses
pengobatan penyakit respiratori (saluran pernafasan) akut dan kronik.
Penumpukan mukus di dalam saluran napas, peradangan dan pengecilan saluran
napas ketika serangan asma dapat dikurangi secara cepat dengan obat dan teknik
penggunaan inhaler yang sesuai.
• Obat yang diberikan dengan cara ini absorpsi terjadi secara cepat karena
permukaan absorpsinya luas, terhindar dari eliminasi lintas pertama di hati, dan
pada penyakit paru-paru misalnya asma bronkial, obat dapat diberikan langsung
pada bronkus.
PERJALANAN OBAT
• Bentuk sediaan INTRASANASAL
obat nasal dengan zat aktif: sediaan nasal diformulasikan atau
dirancang dengan sedemikian rupa untuk penggunaan efek lokal.
• Fase biofarmasetik → obat dihisap melalui rongga hidung masuk kedalam sirkulasi
sistemik. Waktu mulai penggunaan obat melalui hidung hingga pelepasan zat aktifnya
kedalam cairan tubuh.
• Ketersediaan farmasi → obat siap untuk diabsorbi. Obat dalam bentuk zat aktif terlarut
siap untuk diabsorpsi yang zat aktif akan didistribusikan keseluruhan tubuh (sistemik)
• Fase farmakokinetik → tidak terjadi ADME, fase ini meliputi waktu selama obat
diangkut ke organ yang ditentukan setelah obat dilepas dari bentuk sediaan.
Ketersediaan hayati → memberi efek kepada pasien dengan cara berikatan reseptor-
reseptor pada tubuh.
Fase farmakodinamik → interaksi dengan reseptor, protein membrane akan
menimbulkan respon biologic tujuan utama optimisasi efek biologik
Efek terapi → Obat memeberikan efek terapi
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
Faktor yang mempengaruhi penyerapan obat hidung:
ABSORPSI
• Sifat fisiko kimia obat: Keseimbangan Lipofilik-hidrofilik,
degradasi enzimatik dalam rongga hidung, ukuran molekul
• Karakterisitik sediaan obat intranasal: Formulasi
(osmolaritas, pH, konsentrasi) distribusi obat dan deposisi,
viskositas
• Sifat anatomi dan fisiologi dari rongga hidung: Mukosiliar,
rhinitis, permeabilitas memb ran, pH lingkungan
BIOAVAIBILITAS
• Stabilitas fisiko-kimia dan stabilitas terapetik
partakel aerosol
• Daerah depo dan perannya untuk menghasilkan efek
terapeutik yang sesuai dan terukur
• Laju penyerapan metabolisme dan pembersihan
untuk menghindari efek sekunder
• Bahan tambahan dalam sediaan terhadap partikel
• Metode pembuatan
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
01
Kelebiha
n
Memberikan efek bronkodilator yang maksimal yang lebih baik dari
. cara pemberian lain, sementara itu pengaruh sistemiknya hampir tidak
ada. OlehA karena itu cara pengobatan ini adalah merupakan cara
yang paling optimal.
KERUG
02 IAN
Cara pemberian ini diperlukan alat dan metoda
. khusus yang agak sulit dikerjakan, sukar
mengatur dosis, dan sering obatnya mengiritasi
epitel paru.
Thank You