Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PENGHANTARAN OBAT SECARA NASAL

Nama Kelompok 2
1. Putri Indah Astuti (F420185051)
2. Eva Pratiwi (F420185052)
3. Nila Afifatul Milla (F420185059)
4. Nurisma Amarilis Minarizma
(F420185066)
Drug Delivery System (DDS) Intranasal
• Drug Delivery System Intranasal (DDS Intranasal)
merupakan sistem penghantaran obat melalui hidung.
Mukosa hidung telah dianggap sebagai rute pemberian
obat untuk mencapai absorpsi yang lebih cepat dan
lebih tinggi karena dapat mengurangi aktivitas dari
saluran pencernaan, mengurangi aktivitas pankreas dan
aktivitas enzimatik lambung, pH netral pada mukus
hidung akan mengurangi aktivitas gastrointestinal
(Krishnamoorthy R et al, 1998; Kisan R et al, 2007 dalam
Alagusundaram: 2010).
Konsep Dasar Penghantaran Obat
• Ketika obat digunakan oleh pasien, obat akan
menghasilkan efek tertentu yang disebut efek
biologis. Efek biologis ini merupakan hasil
interaksi obat dengan reseptor tertentu dari
obat, dimana obat yang dihantarkan ke tempat
kerja di atas pada kecepatan dan konsentrasi
tertentu diharapkan dapat memberikan efek
terapeutik yang maksimal dan dengan efek
samping yang seminimal mungkin
Mekanisme Penyerapan Nasal
Mekanisme Pertama Mekanisme Kedua
Melibatkan rute transportasi Melibatkan transportasi melalui
air, yang juga dikenal sebagai rute lipoidal dan juga dikenal
rute paraseluler tetapi lambat sebagai proses transeluler. Ini
dan pasif. Ada korelasi log-log bertanggung jawab untuk
terbalik antara absorpsi pengangkutan obat lipofilik
intranasal dan berat molekul yang menunjukkan tingkat
senyawa yang larut dalam air. ketergantungan pada
(Aurora 2002). lipofilisitasnya. Obat juga
melintasi membran sel melalui
jalur transpor aktif
Faktor- faktor yang mempengaruhi Absorpsi
Intranasal

Sifat Fisiko
Kimia Obat

Efek Faktor Pada


Hidung

Faktor yang
Memberikan
Efek Penghantar
Perjalanan Obat Intranasal di Dalam Tubuh

Bentuk
sediaan
obat
dengan
zat aktif Fase Fase
farmakokinetik Farmakodinamik

Fase Ketersediaan Efek


Biofarmasetik farmasi Terapi
Alat dan Cara Pemberian Sediaan Intranasal
Sistem penghantar sediaan untuk obat
pemberian intranasal

Semprot Hidung Tetes Hidung Nasal Gel

Intranasal
Nasal Bubuk
Mikroemulsi
Formulasi
R/ Natrium Diklofenak 31,5 mg
Natrium Klorida 0,3 mg
Metil Selulosa 315 mg
Benzalkonium Klorida 63 mg
Aquades add 60 ml
Metode Pembuatan
Timbang semua bahan pada kaca arloji dan dilarutkan dalam aquadest secukupnya

Masukkan semua bahan dalam beaker glass dan tambahkan aquadest ad larut

Tuang larutan yang sudah jadi dalam gelas ukur sesuai volume yang diinginkan

Lakukan sterilisasi filtrasi dengan penyaring bakteri (kertas saring)

Larutan diisikan kedalam botol tetes yang telah dikalibrasi secara aseptis

Kemas botol dan beri etiket


Keuntungan dari Sediaan Intranasal Kekurangan dari Sediaan Intranasal
1. Obat dengan stabilitas yang rendah di 1. Ada resiko efek samping setempat dan
dalam cairan gastrointestinal bisa menyebabkan kerusakan pada cilia dari
diberikan dengan rute nasal. mukosa hidung, keduanya dari bahan aktif dan
bahan tambahan yang ditambahkan ke
2. Area permukaan untuk absorpsi luas formulasi obat.
(160 cm3 ) 2. Volume yang dapat dihantarkan ke rongga
3. Senyawa polar yang menunjukan hidung terbatas dari 25-200µl, tidak layak
absorpsi oral yang rendah mungkin untuk bobot molekul yang tingginya lebih dari
bisa ditukar untuk rute ini. 1 k Da.
3. Permeabilitas obat dapat terbatas, karena
4. Penyerapan obat sangatkah cepat
penghambatan enzim, dan bila terdapat iritasi
melalui mucosa vaskular, onset of pada hidung, obat tidak dapat diberikan.
action yang cepat serta aktivitas 4. Surfaktan tertentu digunakan senyawa kimia
metabolisme yang rendah yang bisa menggangu dan kadang melarutkan
dibandingkan dengan peroral, membrane dalam konsentrasi yang tinggi.
menghindari reaksi saluran cerna dan 5. Keadaan dingin atau kondisi patologik lain
metabolisme hati. termasuk disfungsi cilia mukosa, bisa sangat
mempengaruhi kecepatan absorpsi di hidung.
5. Kenyamanan dan kepatuhan
meningkat, penggunaan yang mudah
• TERIMAKASIHHHHHH
REFERENSI
• Alagusundaram, M. Dkk. 2010. Nasal Drug Delivery System-an
Overview. India: Pharmascope Foundation
(www.pharmascope.org) Int. Journal Res. Pharmaceutical
Science. Vol-1
• Kushwara, Swatantra K.S dkk. 2011. Advances in Nasal Trans-
Mucosal Drug Delivery. India: Journal of Applied Pharmaceutical
Science 01 (07).
• Medidata. 2012. MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 12 2012/2013.
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer
• Putheti, Rames R, Patih, Mahesh C, Obire,O. 2009. Nasal Drug
Delivery in Pharmaceutical and Biotechnology : Present and
Future. e-Journal of Science & Technology (e-JST)

Anda mungkin juga menyukai