Kekkelo
Kelompok 2
Nandan Gilang Cempaka 122210101001
NASAL
air yang isotonik tujuan
Nasal drug delivery system adalah sistem penghantaran ob
untuk menyesuaikan pH
at melalui rongga hidung merupakan pemberian sediaan berup
yang diharapkan,
a cairan, semisolid, atau sediaan padat mengandung satu atau
lebih bahan aktif untuk memperoleh suatu efek sistemik ataup
un lokal.
PULMONARY
Xylomethazoline Fenilefrin
Reseptor alfa-adrenergik Vasokontraktor kuat yg
untuk mengaktifkan sistem berikatan dengan reseptor
adrenal vasokontriksi α1-adrenergik di anteriol m
sistemik sumbatan reda ukosa hidung penuruna
Tetes atau Drop Salep n edema
Collunarium
Dibilaskan ke rongga
hidung perhatikan pH
dan isotonisitas agar tidak
iritasi mukosa
Washes
Stick
Sediaan Nasal
Kelebihan Kekurangan
• Dosis yg diperlukan dapat dikurangi • Difusi obat terhalang oleh sel mukus
• Mudah diakses dan digunakan • Hanya untuk obat poten (dosis kecil)
dg ukuran partikel 5-10 mikrometer
Macam-macam Sediaan
Pulmonary
Terdapat 3 macam yaitu:
a. Metered Dose Inhaler (MDI)
b. Dry Powder Inhaler (DPI)
c. Nebulizer
Metered Dose Inhaler
Pengertian
Alat terapi inhalasi dengan dosis yang
terukur yg disemprotkan dalam bentuk
gas kedalam mulut kemudian dihirup
Mekanisme kerja
Dalam penyemprotan didorong
menggunakan propelan yang bertekanan
tinggi jd penggerak menggunakan
canister partikel <5 mikrometer
Macam MDI
MDI biasa dan MDI beserta spacer
Dry Powder Inhaler
Berdasarkan pembagian dosisnya dibagi menjadi 3
Turbuhaler Diskus
Nebulizer
Pengertian
Alat inhalasi pengubah sediaan liquid
menjadi aerosol mudah dihirup ke
paru-paru
Mekanisme kerja
Alat mengubah obat berbentuk laruan
menjadi aerosol secara terus-menerus
dengan tenaga dari udara dipadatkan
atau gelombang ultrasonik
Macam Nebulizer
Nebulizer; jet dan ultrasonik
Kelebihan & Kekurangan
Sediaan pulmonary
Fisiologi & Barrier
Tempat pemberian
Fisiologi
Nasal dan Pulmonary
Nasal danPulmonary
Pemberian obat secara intranasal dianggap seperti rute lukratif dari sistem pemberian
obat karena sangat mudah dan praktis. Banyak faktor yang mempengaruhi efikasi
terapetik seperti toksisitas produk obat yang diadministrasikan secara nasal. Ada
beberapa barrier yang dapat mempengaruhi sistem bioavaibilitas yaitu:
a. Mukus nasal
b. Epitelium nasal
c. Cleareance nucociliary
d. Patofisiologi nasal
e. Metabolisme nasal
Selain barrier fisik, terdapat juga barrier sebagai berikut:
Transport Barrier
Upaya Peningkatan
Biovaibilitas
Nasal
Berbagai upaya:
• menggabungkan penambah permeasi sedia
an nasal untuk meningkatkan penyerapan.
• penggunaan inhibitor enzim untuk menghila
ngkan metabolisme nasal.
• formulasi bentuk sediaan mukoadhesif untuk
meningkatkan waktu tinggal sediaan nasal
• pendekatan prodrug untuk mengoptimalkan
sifat fisikokimia yang menguntungkan.
• Salah satu dari pendekatan atau kombinasi
dari dua strategi atau lebih banyak digunaka
n untuk meningkatkan bioavailabilitas formul
asi sediaan nasal.
Pulmonary
Berbagai upaya:
• Pengecilan ukuran partikel Geometric sta
ndard deviation (GSD) didefinisikan sebagai
rasio ukuran di 84,2% pada frekuensi kurva
kumulatif dengan diameter median
• Kecepatan aerosol afinitas yang lebih bes
ar pada daerah oropharyngeal
• Bentuk partikel bulat dan seragam
• Massa jenis lebih dari 1 gcm-3
• Pemilihan alat yang tepat MDI? DPI? Neb
ulizer?
Pengembangan
Sediaan
Pengembangan Sediaan