Anda di halaman 1dari 25

Sistem Penghantaran Obat

Nasal & Pulmonary

Kekkelo
Kelompok 2
Nandan Gilang Cempaka 122210101001

Maulida Agustinawati 132210101036

Rofiko Nuning 132210101039

Khairinna Prihandini 162210101001

Amelia Windi Astutik 162210101003

Finola Calysta Yakain 162210101007

Ihza Adjie P 162210101063

Dwi Ayu Samsuri 162210101083


Pokok Diskusi

1 Pengertian dan macam-macam sediaan

2 Kekurangan dan kelebihan sediaan

3 Fisiologi tempat pemberian dan barier transport

4 Upaya untuk meningkatkan bioavaibilitas obat

5 Bentuk sediaan baru (novel) yang diteliti


Pengertian
Serta macam-macam sediaan
Pengertian

NASAL
air yang isotonik  tujuan
Nasal drug delivery system adalah sistem penghantaran ob
untuk menyesuaikan pH
at melalui rongga hidung merupakan pemberian sediaan berup
yang diharapkan,
a cairan, semisolid, atau sediaan padat mengandung satu atau
lebih bahan aktif untuk memperoleh suatu efek sistemik ataup
un lokal.

PULMONARY

Pulmonary drug delivery system atau sistem penghantaran


obat pulmonar memiliki keunggulan yaitu bekerja cepat dan la
ngsung pada saluran pernapasan.
Macam-macam Sediaan Nasal

Xylomethazoline Fenilefrin
Reseptor alfa-adrenergik Vasokontraktor kuat yg
untuk mengaktifkan sistem berikatan dengan reseptor
adrenal  vasokontriksi α1-adrenergik di anteriol m
sistemik  sumbatan reda ukosa hidung  penuruna
Tetes atau Drop Salep n edema

Mometasone Furoate Allergyl Rhinitis


Kortikosteroid sintetik dgn Campuran selolusa dan
afinitas thdp glukokortikoid peppermint  membentuk
22x lebih tinggi daripada penghalan alami terhadap
dexametason  hambat alergen diudara
Spray sel mast Powder
Macam-macam Sediaan Nasal

Collunarium
Dibilaskan ke rongga
hidung  perhatikan pH
dan isotonisitas agar tidak
iritasi mukosa
Washes

Menthol atau Champor


Inhaler dihirup perlahan
untuk melegakan hidung
tersumbat

Stick
Sediaan Nasal
Kelebihan Kekurangan

• Dosis yg diperlukan dapat dikurangi • Difusi obat terhalang oleh sel mukus

• Konsentrasi rendah dlm disirkulasi dan ikatan mukus

sistemik  minimalisir efek samping • Mukosa nasal dan sekresinya dapat

• Area permukaan untuk absorpsi luas mendegradasi obat

yaitu 160 cm2 • Iritasi lokal dan sensitivisasi obat

• Onset cepat harus diperhatikan

• Aktivitas metabolisme yang rendah • Mucocialiary clearance mengurangi

dibanding peroral, menghindari first waktu retensiobat dalam rongga

pass metabolisme hidung

• Mudah diakses dan digunakan • Hanya untuk obat poten (dosis kecil)
dg ukuran partikel 5-10 mikrometer
Macam-macam Sediaan
Pulmonary
Terdapat 3 macam yaitu:
a. Metered Dose Inhaler (MDI)
b. Dry Powder Inhaler (DPI)
c. Nebulizer
Metered Dose Inhaler

Pengertian
Alat terapi inhalasi dengan dosis yang
terukur yg disemprotkan dalam bentuk
gas kedalam mulut kemudian dihirup
Mekanisme kerja
Dalam penyemprotan didorong
menggunakan propelan yang bertekanan
tinggi jd penggerak menggunakan
canister  partikel <5 mikrometer
Macam MDI
MDI biasa dan MDI beserta spacer
Dry Powder Inhaler
Berdasarkan pembagian dosisnya dibagi menjadi 3

Dry Powder Inhaler tdk mengandung


propelan, sehingga mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan MDI. Inhaler tipe ini Spinhaler Turbuhaler Diskus
berisi serbuk kering. Generasi pertama Generasi kedua Generasi ketiga
Pasien cukup melakukan hirupan yg adalah single dose adalah multi- adalah alat DPI
aktif menggunakan
cepat dan dalam untuk menarik obat dari unit dose
gas bertekanan
dalam alat ini. Zat aktifnya dalam bentuk se
rbuk kering yang akan tertarik masuk ke
paru-paru saat menarik napas.
Spinhaler

Turbuhaler Diskus
Nebulizer

Pengertian
Alat inhalasi pengubah sediaan liquid
menjadi aerosol  mudah dihirup ke
paru-paru
Mekanisme kerja
Alat mengubah obat berbentuk laruan
menjadi aerosol secara terus-menerus
dengan tenaga dari udara dipadatkan
atau gelombang ultrasonik

Macam Nebulizer
Nebulizer; jet dan ultrasonik
Kelebihan & Kekurangan
Sediaan pulmonary
Fisiologi & Barrier
Tempat pemberian
Fisiologi
Nasal dan Pulmonary

Hidung  teori revolisioner Paru-paru


1. Fungsi respirasi Udara bergerak masuk dan keluar paru-paru karena
2. Fungsi penghidu adanya selisih tekanan yang terdapat antara atmosfir
3. Fungsi fonetik dan alveolus akibat kerja mekanik otot-otot  difusi
4. Fungsi statistik gas-gas melintasi membran alveolus kapiler yang
5. Reflek nasal tipis  selisih tekanan parsial antara darah dan fase
gas
Transport Barrier

Nasal danPulmonary
Pemberian obat secara intranasal dianggap seperti rute lukratif dari sistem pemberian
obat karena sangat mudah dan praktis. Banyak faktor yang mempengaruhi efikasi
terapetik seperti toksisitas produk obat yang diadministrasikan secara nasal. Ada
beberapa barrier yang dapat mempengaruhi sistem bioavaibilitas yaitu:
a. Mukus nasal
b. Epitelium nasal
c. Cleareance nucociliary
d. Patofisiologi nasal
e. Metabolisme nasal
Selain barrier fisik, terdapat juga barrier sebagai berikut:
Transport Barrier
Upaya Peningkatan
Biovaibilitas
Nasal
Berbagai upaya:
• menggabungkan penambah permeasi sedia
an nasal untuk meningkatkan penyerapan.
• penggunaan inhibitor enzim untuk menghila
ngkan metabolisme nasal.
• formulasi bentuk sediaan mukoadhesif untuk
meningkatkan waktu tinggal sediaan nasal
• pendekatan prodrug untuk mengoptimalkan
sifat fisikokimia yang menguntungkan.
• Salah satu dari pendekatan atau kombinasi
dari dua strategi atau lebih banyak digunaka
n untuk meningkatkan bioavailabilitas formul
asi sediaan nasal.
Pulmonary

Berbagai upaya:
• Pengecilan ukuran partikel  Geometric sta
ndard deviation (GSD) didefinisikan sebagai
rasio ukuran di 84,2% pada frekuensi kurva
kumulatif dengan diameter median
• Kecepatan aerosol  afinitas yang lebih bes
ar pada daerah oropharyngeal
• Bentuk partikel  bulat dan seragam
• Massa jenis  lebih dari 1 gcm-3
• Pemilihan alat yang tepat  MDI? DPI? Neb
ulizer?
Pengembangan
Sediaan
Pengembangan Sediaan

Liposom Nanopartikel Microsphere Mucoadhesive


Beberapa kali diteliti Sistem pelepasan berkelanjut Melindungi obat dari SPO untuk lendir yang
sbg vehicle untuk an dari terapi aerosol metabolisme enzimatik melibatkan interaksi
terapi extended- + durasi dalam sistemik, dan mempertahankan antara musin sintesis
- efek samping, pelepasan obat   sangat penting
release dalam
+ kepatuhan pasien,
pengobatan penyakit durasi +++ untuk sediaan nasal.
- frekuensi dosis  vaksin hi
paru, terapi gen, dll dung
Thank you
Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai