Anda di halaman 1dari 2

PG

1. Sediaan injeksi memenuhi syarat isohidris jika memiliki pH:


a. 6,8 c. 5,5
b. 7,0 d. 7,4
2. Route pemberian parenteral volume besar yang bersifat hipertonis adalah :
a. Sub cutan c. Intra vena perifer
b. Intra peritonial d. Intra vena sentral
3. Sel dapat mengalami lisis jika berada dalam cairan:
a. NaCl 0,9 % c. dekstrosa 5000 ppm
b. NaCl 900 ppm d. dekstrosa 5%
4. Laminar air flow dengan aliran udara vertical, biasanya digunakan untuk pembuatan
sediaan
a. Analgesik c. Kemoterapi
b. Antipiretik d. Antibiotik
5. Larutan yang bersifat isotonis dengan cairan tubuh, memiliki tekanan osmosis
(osmolaritas) yang berada pada rentang nilai :
a. 329 – 350 mOsmol/liter c. Lebih dari 350 mOsmol/liter
b. 250 – 269 mOsmol/liter d. 270 – 328 mOsmol/liter
6. Nilai osmolaritas sediaan dapat diukur dengan alat
a. Osmoglass c. Osmofield
b. Osmometer d. Dialisator
7. Dalam fasilitas produksi sediaan parenteral, laminar air flow dilengkapi dengan :
a. Oven c. Otoklaf
b. HEPA Filter d. Hood
8. Swab test / apus merupakan metode untuk menghitung jumlah :
a. partikel dalam ruangan c. jasad renik pada permukaan
b. Jasad renik dalam ruangan d. Integritas bakteri filter
9. Sediaan infuse intra vena yang bersifat hipertonis jika diberikan dapat menyebabkan :
a. Sel mengkerut c. hidrasi
b. Sel pecah / lisis d. Deionisasi cairan tubuh
10. Nilai osmolaritas dalam 500 ml sediaan dekstrosa monohidrat 5,5 % (BM 198,2) adalah :
a. 55,5 mOsmol/liter c. 277,5 mOsmol/liter
b. 554,5 mOsmol/liter d. 307,5 mOsmol/liter
11. Pernyataan yang benar untuk injeksi sodium ampicillin dalam bentuk serbuk adalah :
a. Injeksi sodium ampicillin
b. Sodium ampicillin steril untuk suspensi
c Sodium ampicillin steril
d Suspensi steril Sodium ampicillin
12. HEPA filter ………..
a. High Efficiency Performance Air
b. High Effectivity Performance Air
c High Efficiency Particulate Air
d High Effectivity Particulate Air
13. Ruangan kelas II atau ruang steril dalam per meter kubik udaranya tidak boleh
mengandung partikel berukuran 0,5  atau lebih dan jasad renik sebanyak
a. 350.000 & 500 c. 3500.000 & 10
b. 350.000 & 100 d. 3500 & 5
14. Ruangan dengan spesifikasi per meter kubik udaranya tidak boleh mengandung partikel
berukuran 0,5  atau lebih sebanyak 3.500.000 dan jasad renik sebanyak 500 termasuk
dalam klasifikasi ruang
a. bersih c. aseptik
b. steril d. Penyangga
15. Bentuk injeksi kering biasanya digunakan pada sediaan
a. Mudah teroksidasi c. Mudah terkontaminasi bakteri
b. Mudah terhidrolisis d. Fotolabil
16. Volume isotonis dapat dihitung dengan persamaan:
a. V= ( w.E)11,11 c. V= ( w - E)111,1
b. V= ( w + E)111,1 d. V= ( w . E)111,1

17. Volume isotonis untuk sediaan yang fenasetin HCl 0,06 g (E = 0,2) dan asam borat 0,3g
(E=0,5) adalah :
a. 18 ml c. 118 ml
b. 180 ml d. 1,8 ml

18. Berapa gram NaCl yang harus ditambahkan pada sediaan yang mengandung fenasetin
HCl 0,06 g (E = 0,2) dan asam borat 0,3g (E=0,5) jika ingin dibuat dalam volume isotonis
100 ml. :

a. 6,5 g c. 9,0 g
b. 0,9 g d. 5,5 g
19. Adanya pirogen pada LVPS dapat menyebabkan:
(Demam)
20. Filter untuk menyaring bakteri berukuran:
(0,22 mikrometer)
21. Pirogen merupakan bahan yang tidak boleh terdapat dalam injeksi intravena volume
besar, karena dapat menyebabkan :
a. keracunan c. infeksi
b. Degradasi zat aktif d. demam

Anda mungkin juga menyukai