Obat Sistem
Pulmonari
Kelompok 4
Anggota :
1. Ambar Kholifatun Hasanah 1904116
2. Fevi Wahyuni 1904117
3. Putri Diana Akbar 1904120
4. Adia Muhammad Fikli 1904140
Pendahuluan
Pengobatan secara inhalasi sudah ada sejak
zaman pengobatan kuno, lebih dari 4000 tahun yang
lalu. Daun tumbuhan Atropa belladonna , yang
mengandung atropine, dibuat menjadi rokok,
asapnya digunakan untuk mengobati sakit
tenggorokan dan dada. Rokok dari daun
Stramonium juga digunakan untuk
pengobatan asma.
2
Pendahuluan
Sejak 15 tahun yang lalu penelitian yang intensif
sudah dilakukan terhadap penghantaran obat
melalui paru-paru tidak hanya digunakan
untuk tujuan pengobatan lokal tapi juga untuk
tujuan sistemik dan diagnosa.
3
Sistem penghantaran
obat
1. Paru-paru merupakan rute yang potensial
untuk penghantaran bahan berkhasiat
terutama peptida dan protein karena paru-paru
memiliki permukaan absorpsi yang luas (sampai
100 m2 ) dan membran mukosanya sangat tipis
(0.1 μm – 0.2 μm) serta memiliki sirkulasi
darah yang bagus.
2. Sistem pernapasan atau sistem respirasi
adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas.
3.. Sistem pernafasan manusia merupakan
suatu sistem organ yang rumit dari hubungan
4
fungsi dan struktur yang sangat tertutup.
○ Sistem pernafasan terdiri dari dua
bagian :
“ Saluran
Pernafasan
• Nasal
• Faring
Bagian Atas • Laring
Saluran • Trakea
Pernafasan • Bronkus
Bagian • Bronkiolus
Bawah • Alveoli
5
Saluran pernapasan bagian
atas
8
Terapi Inhalasi
🞇 Cara pemberian obat dalam bentuk aerosol ⇨ langsung ke
target organ di saluran napas
🞇 Dosis 1 semprot obat inhalasi (metered aerosol),
○🞇 Lebih efektif ⇨ konsentrasi tinggi di jalan napas
○🞇 Onset kerja cepat
○🞇 Efek sistemik minimal
○ 🞇 Beberapa obat hanya dapat diberikan melalui inhalasi
karena tidak terabsorpsi pada pemberian oral (antikolinergik
dan kromolin )
9
Keuntungan Terapi Inhalasi Versus Oral
Inhalasi Oral
Dosis Kecil Besar
Efek Samping Sedikit Banyak
Mula Kerja Obat Cepat Lambat
Tempat Kerja Obat Langsung Tidak
Lama Kerja Obat Sama Sama
Mencegah EIA Baik Tidak
Cara Pakai Perlu Tidak perlu
(koordinasi)
10
Pengaruh Ukuran Partikel Dalam Terapi Inhalasi
• Terlalu Kecil (< 1
mikron) OPTIMUM (1-5
mikron) TERLALU BESAR
• Keluar saat
• Mencapai saluran (>5 mikron)
ekspirasi
• Berpotensi akan napas kecil dan • Terdeposisi di
terdeteksi sebagai besar orofaring dan
• Aksi bronkodilatasi tertelan
benda asing dan • Meningkatkan efek
dapat difagositosis melalui reseptor β2
otot polos bronkus samping sepertI
• Terabsorpsi lewat kandidiasis
• Efek anti inflamasi
alveolus dan masuk diorofaring
lokal melalui
ke sirkulasi darah reseptor • Meningkatkan
• Mempunyai efek kortikosteroid absorpsi sistemik
klinis lokal yang melalui usus
• Memberikan efek
kecil dalam klinis • Tidak ada efek klinis
11
pengobatan asma
Inhaler Dosis Inhaler bubuk
Terukur Kering Nebuliser
(IDT/MDI) (DPI)
Ultrasound
Nebuliser
12
MDI (Metered–dose inhaler )
our office
14
Dry-powder inhaler (DPI)
🞇 pada DPI diperlukan energi untuk menggerakkan serbuk
mengikuti aliran udara pernapasan dan memecah formula
serbuk menjadi partikel kecil.
🞇 Pada penggunaan DPI diperlukan hirupan yang cukup kuat
agar obat masuk ke saluran pernapasan.
🞇 Kinerja DPI tergantung dari teknik dan kemampuan pasien
dalam menghirup udara dan kecepatannnya.
🞇 DPI digolongkan berdasarkan desain dosis dan disain alat.
Berdasarkan disain dosis dibagi menjadi tiga kategori. Yang
pertama single-dose DPI, secara individual berisi kapsul yang
mengandung satu dosis pengobatan. Kedua, multiple unit-dose DPI
mendispersikan dosis tunggal yang telah diukur dosisnya dalam
blister obat yang sudah diatur dari pabriknya. ketiga, multiple-
dose DPI, dengan pengukuran dosis dari blister atau strip dari 15
pabrik obat untuk menghantarkan dosis ulangan.
Jenis-Jenis DPI
16
Nebulizer
🞇 Nebulizer berupa obat yang dilarutkan atau disuspensikan ke
dalam pelarut yang polar, umumnya air dan diubah menjadi bentuk gas
🞇 Alat yang digunakan dapat berupa jet nebulizer atau ultrasonic nebulizer.
🞇 Nebulizer bukanlah produk yang portable, dan pemberian
obatnya membutuhkan waktu yang lama, minimal 15 menit.
🞇 Nebulisasi terutama ditujukan untuk anak-anak dan lansia penderita
asma yang kesulitan menggunakan MDI atau DPI.
17
Jet Nebulizer Ultrasound Nebuliser
18
Transit atau penghirupan
Penyerapan
19
Rute Pemberian Obat Pulmonary
(Aerosol)
20
Faktor Formulasi Yang Mempengaruhi
Efektifitas Terapi Aerosol
• Viskositas
Ketika viskositas meningkat dari pada aliran udara
inspirasi dapat meningkatkan afinitas didaerah
orofaringeal
🞇 Ukuran Partikel Aerosol
Partikel aerosol yg berukuran kecil akan
terdistribusi ke saluran peripheral namun obat
kurang terdeposit dibandingkan dgn partikel
berukuran besar. Sehingga kebanyakan sediaan
aerosol mengandung partikel dgn ukuran yang
beragam disebut heterodispersi 21
Obat-obat yang diberikan Secara Inhalasi
1. Adrenergik bronkhodilator
🞇 Salbutamol (Ventolin) 2,5 mg / nebules
🞇Fenoterol
🞇 Terbutaline
🞇 Orciprenaline
2. Kortikosteroid
🞇 Fluticasone Propionate (Flixotide)
🞇 Budesonide
3. Antiholinergik
🞇 Ipratropium bromide
4. Mukolitik
🞇Acetyl cysteine
22
🞇 Bromhexine Hcl
Formulasi :
1. MPN Murni
2. Laktosa
3. L-leusin
4. MgS
5. Tetrafluoroetana (HFC) : propelan aerosol
23
DAFTAR PUSTAKA
“ Munir, dkk. (2020). Pengembangan dan Karakterisasi
Bubuk Kering Meropenem Untuk Mulasi
Paru. Queensland
Inhaler
Untuk Pengiriman Obat
University of Technology. Hal. 21.
Rashid, Md Abdur, dkk. (2019). Excipient Interactions in Glucagon Dry
Powder Inhaler Formulation for Pulmonary Delivery. Pharmaceutis.
Hal. 10.
Rohmatillah, Lela Laelatu. 2015. “Pembuatan dan Karakterisasi
Mikropartikel Kitosan-Tripolifosfat yang Mengandung Diltiazem
Hidroklorida Untuk Penghantaran Obat Melalui Paru-Paru” . Skripsi.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
24
Thanks!
25