KELOMPOK 14 :
1.INA HERAWATI
2. MAREZA OCTAVIA
3.SUVIOLA KHAIRU NISSA
Pendahuluan
• Terapi inhalasi merupakan pilihan terapi
pemberian obat dengan tujuan untuk mengontrol
atau terapi kondisi akut pada penderita penyakit
paru obstruksi
• Berbagaimacam cara dan peralatan inhalasi telah
dikembangkan dengan berbagai kelebihan dan
kekurangannya
• Pemberian obat-obatan dengan cara inhalasi
harus memperhatikan beberapa hal seperti
efektifitas obat dan teknik inhalasi
• Pemilihan peralatan inhalasi tergantung
pada ketersediaan, harga, pertimbangan
klinisi, dan keterampilan dan kemampuan
penderita
Terapi Inhalasi
Tujuan Inhalasi
a. Mengembalikan dalam kondisi normal pernapasan yang
terganggu akibat adanya lendir atau sedang mengalami sesak napas
b. Terapi inhalasi diberikan pada gangguan atau alergi saluran
pernapasan dan secret /lendir berlebihan pada bayi
c. Relaksasi pada pernapasan
d. Menekan proses peradangan serta mengencerkan dan
memudahkan pengeluaran dahak
Indikasi dan Kontra
Indikasi Inhalasi
IIndikasi inhalasi :
a. Penyakit saluran napas atau akut dan kronis
b. Penyakit saluran napas bawah akut dan kronis
c. Penyakit jaringan paru untuk memperbaiki ventilasi
d. Gangguan saluran pernapasan karena alergi
e. Bayi dengan sekret yang berlebihan
Kontra indikasi :
a. Penyakit yang tidak sadar/confusion tidak kooperatif dengan prosedur
ini,membutuhkan mask /sungkup ,tetapi mask efektifnya berkurang secara spesifik.
b. Medikasi nebulizer kontra indikasi pada keadaan dimana suara napas tidak ada
/berkurang,kecuali jika medikasi nebulizer diberikan melalui endotracheal tube yang
menggunakan tekanan positif.
Jenis Terapi Inhalasi
• Partikel MDI yang langsung ke mulut memiliki kecepatan yang tinggi dan
ukuran droplet yang besar yang berakibat tingginya deposisi obat di orofaring.
• Cara pakai dan kondisi optimal hanya sekitar 20% dosis yang mencapai paru.
Obat inhalasi yang mengendap di tenggorokan dan tertelan, tidak banyak
manfaatnya karena akan dimetabolisme oleh hati menjadi metabolit yang
inaktif.
• Kelembaban yang tinggi menjadi problem karena obat dapat menggumpal dan
MDI tidak efektif pada temperature di bawah 5 derajat.
Kesalahan yang umum terjadi pada penggunaan
MDI
• Kurang koordinasi
• Terlalu cepat inspirasi
• Tidak menahan nafas selama 10 detik
• Tidak mengocok kanister sebelum digunakan
• Tidak berkumur setelah menggunakan MDI
• Posisi MDI terbalik
Penggunaan MDI
• Buka penutup
• Kanister dikocok agar obat tetap homogen
• Posisi tegak
• Lakukan ekspirasi
•Mulut inhaler diletakkan diantara bibir, kemudian bibir
dirapatkan dan lakukan inspirasi perlahan hingga maksimal
• Tekan inhaler ketika inspirasi dalam dan pelan
• Teruskan inspirasi sampai maksimal
•Tahan napas hingga hitungan sepuluh pada inspirasi
maksimal
• Keluarkan napas
Keuntungan Spacer
• Prinsip
mengubah obat : larutan aerosol, sehingga dapat
dihirup penderita dengan menggunakan mouthpiece atau
masker.
Dengan nebulizer dapat dihasilkan partikel aerosol
berukuran antara 2-5 µ.
Jet nebulizer
Penggunaan Nebulizer
Penggunaan Nebulizer
Cara Penggunaan Alat :
• Buka tutup tabung obat, masukkan cairan obat kedalam alat penguap sesuai
dosis yang telah ditentukan.
•Gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien) tekan tombol on pada
nebulizer. Jika memakai masker, maka uap keluar dihirup perlahan-lahan dan dalam
inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habis.
•Jika memakai mouth piece, maka tombol pengeluaran aerosol di tekan sewaktu
inspirasi, hirup uap yang keluar, perlahan-lahan dan dalam. Hal ini dilakukan sampai
obat habis (+ 10 – 15 menit).
– Memerlukan listrik
– Memerlukan waktu persiapan
– Peralatan relatif besar, tidak selalu portable
– Relatif mahal
– Isi dapat terkontaminasi
• Anastesi lokal
• Diuretik
• Surfaktan
• Human DNAse penderita fibrosis kistik