Anda di halaman 1dari 11

Latar Belakang

Penyakit Saluran Nafas

Asma Bronkitis PPOK Bronkiektasis Sistik Fibrosis

Pengobatan

Keuntungan: Nebulizer
langsung ke organ sasaran, awalan
kerja lebih singkat, dosis obat lebih INHALASI
MDI (Metered Dose
kecil, dan efek samping juga lebih Inhaler)
kecil.
DPI (Dry Powder
Inhaler)
DPI (Dry Powder Inhaler)
Inhaler jenis ini tidak mengandung propelan, sehingga mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan MDI. Menurut NACA (2008), inhaler
tipe ini berisi serbuk kering. Pasien cukup melakukan hirupan yang
cepat dan dalam untuk menarik obat dari dalam alat ini. Zat aktifnya
dalam bentuk serbuk kering yang akan tertarik masuk ke paru-paru
saat menarik napas (inspirasi).
Penggunaan inhaler jenis DPI (Dry Powder Inhaler) ini tidak
memerlukan spacer sebagai alat bantu, sehingga lebih praktis untuk
pasien. Beberapa jenis inhaler bubuk kering yang umumnya
digunakan di Indonesia yaitu diskus, turbuhaler, dan handihaler.
Terapi inhalasi Obat-obatan inhalasi adalah suatu obat yang kerjanya
langsung ke jalan nafas, memberikan konsentrasi lokal yang tinggi dan
menurunkan resiko untuk terjadinya efek sistemik (GOLD, 2008).
Berdasarkan tipe alat inhalasi yang diresepkan, pasien pada umumnya
tidak menggunakan alat terapi dengan benar kecuali mereka mendapatkan
instruksi yang jelas termasuk demonstrasi cara pemakaian alat terapi
inhalasi tersebut.
Resiko terjadinya kesalahan menggunakan alat terapi inhalasi pada
umumnya tinggi pada pasien usia lanjut dan pasien cacat.
Instruksi verbal yang jelas mengenai cara penggunaan alat terapi inhalasi
yang benar dan dengan demonstrasi, sangat efektif apabila selalu diulangi
setiap waktu dan hal ini dapat meningkatkan hasil klinis pasien.
PENYIMPANAN TURBUHALER
Turbuhaler sebaiknya disimpan ditempat yang kering dan sejuk dimana
suhu tetap dibawah 30 , dengan keadaan tertutup rapat. Jangan
simpan obat di kamar mandi atau dekat wastafel. Jangan meninggalkan
turbuhaler di mobil pada hari yang panas atau dekat jendela dan
simpanlah dimana anak-anak tidak dapat menjangkaunya. Turbuhaler
harus tetap kering dan bersihkan bagian mulut turbuhaler seminggu
sekali denagan tisu kering. Jangan menggunakan air atau cairan lainnya,
sebab cairan yang masuk tersebut akan menyebabkan turbuhaler tidak
bisa bekerja dengan baik
Kesalahan Penggunaan Turbuhaler
Kesalahan umum yang mungkin saja terjadi saat memakai turbuhaler:
Tidak membuka tutup
Tidak memutar searah jarum jam/berlawanan dengan arah jarum jam
Cara menghirup pelan dan lemah
Tidak menahan nafas
Pasien meniup menghirup turbuhaler terlalu banyak
Contoh Kasus
ANISSA, seorang ibu muda dengan 2 orang anak berkerja pada sebuah toko
swalayan datang ke apotek. Beliau mengeluhkan bahwa sang ibu berusia 65
tahun memiliki riwayat asma dari beberapa tahun yang lalu. Beliau mengatakan
bahwa Ibunya selalu menggunakan inhaler secara teratur namun beberapa
minggu yang lalu saat ibunya mengeluhkan sesak nafas yang hebat bebebrapa
hari, akhirnya dokter melakukukan penggantian terapi. Dokter memberikan
Pulmicort turbuhaler 400 mcg 2 kali sehari. Namun sang Ibu mengeluhkan bahwa
tidak ada perubahan pasca penggantian tersbut. Beliau menjelaskan Ibunya tidak
memiliki riwayat penyakit yang lain dan sedang tidak mengkonsumsi obat lainnya.
Anissa meminta saran dari Apoteker untuk kembali memberikan Ibunya terapi
sebelumnya.

kemungkinan cara penggunaan turbuhaler yang tidak tepat (sebaiknya


dijelaskan cara penggunaan turbuhaler yang benar ). Jika memang tidak ada
perubahan dikonsultasikan dengan dokter kembali.
KESIMPULAN
Turbuhaler digunakan dengan cara menghisap, kemudian dieruskan ke
paru-paru. Pasien tidak akan mendapatkan kesulitan dengan
menggunakan turbuhaler karena tidak perlu menyemprotkan obat
terlebih dahulu. Satu produk turbuhaler mengandung 60-200 dosis.
Ada indikator dosis yang akan memberitahu kita jika obat hampir habis.

Anda mungkin juga menyukai