Anda di halaman 1dari 36

TERAPI INHALASI

KELOMPOK 3
Aura Amelia
Hasna Haifa
Nita
Sindi Amelia
Vira Siva Ardiyani
TERAPI INHALASI:
CARA PEMBERIAN OBAT DALAM
BENTUK AEROSOL → LANGSUNG KE
TARGET ORGAN DI SALURAN NAPAS

A)Pemberian obat inhalasi : obat yang


cara pemberianya dengan cara
diseompratkan ke dalam mulut.
B)Pemberian obat inhalasi : pemberian
inhalasi uap dengan obat / tanpa obat
menggunakan nebulizer
Cara kerja obat inhalasi
 IMPAKSI : karena pergerakan dan
benturan pada permukaan saluran napas
→ partikel akan menempel pada mukosa
bronkus.

 SEDIMENTASI : partikel pada mukosa


bronkus karena efek gravitasi.
 DIFUSI: partikel yg sangat kecil, di alveoli
A

Mechanisms of deposition within the respiratory tract.


A, Impaction. B, Sedimentation. C, Diffusion
Everard ML, et al. Pediatr Respir Med 1999; 286
Terapi inhalasi (pilihan saat ini)

 Bekerja cepat
 Mudah dibawa
 Tidak mahal
 Berdaya hantar baik
 Dapat digunakan pada anak dan dewasa
 Bioaviabiliti tinggi ok pemberian topikal langsung pada tempat
kerjanya
 Dosis relatif rendah
 Efek samping minimal
 Disukai oleh karena keunggulannya:
- langsung pd saluran napas
- efek cepat
- dosis rendah
- efek samping minimum
Kerugian

- Penggunaan agak sulit


- Perlu penjelasan dan latihan
- Kerja obat relatif singkat
- Pada serangan akut/asma berat kadang

kurang berhasil, perlu terapi sistemik


Penggunaan obat-obat inhalasi

 Berupa : bronkodilator, mukolitik, anti inflamasi,


antibiotik
JENIS ALAT INHALASI :
1. MDI - METERED-DOZE INHALER
 GAS TO AEROSOL (gasuap)
2. DPI- DRY-POWDER INHALER
 POWDER TO AEROSOL(tepunguap)
3. NEBULIZER
 LIQUID TO AEROSOL(cairanuap)
1. MDI/ IDT

Berisi obat, zat propelant/CFC/freon,


surfaktan & sakarin
 Efektivitas : - 80% ke orofaring
- 10%-20% ke paru
Cara menggunakan MDI
Cara Penggunaan Alat

IDT aerosol
 IDT dikocok, tutup dibuka
 Inhaler dipegang tegak, ekspirasi
pelan-pelan
 Inhaler diantara bibir yang rapat,
inspirasi pelan-pelan, kanester
ditekan tarik napas dalam-dalam
 Tahan napas sampai 10 detik atau
hitung 10x sesuai dosis dokter
Alat bantu (spacer/nebuhaler)
 Beberapa bentuk spacer/nebuhaler:
tabung, kerucut & buah pir
 Dipakai untuk orang tua dan anak-anak
 FS spacer : obat tertampung di spacer 
pasien menghisap lambat dan lebih
banyak
 Efektifitas :

- 20-30% ke paru
Gambar spacer/nebuhaler
IDT dengan spacer/nebuhaler
 IDT dikocok lebih dahulu, buka tutup inhaler, kemudian mulut
inhaler dimasukkan dalam lubang ruang antara (nebuhaler)
 “mouth piece” diletakkan di antara kedua bibir, lalu kedua bibir
dirapatkan
 tangan kiri memegang nebuhaler dan tangan kanan memegang
kanister inhaler
 Tekan kanister sehingga obat masuk ke spacer
 Kemudian tarik napas perlahan dan dalam, tahan, dan keluarkan
lagi
 Hal ini bisa diulang sampai merasa yakin obat sudah terhirup
2.DPI

 Jenis bentuk bubuk : - Turbuhaler


- Diskus
- Handyhaler
- Swinghaler
 Bentuk bubuk partikel obat yang halus
- Tidak mengandung freon
- Tidak iritasi ke orofaring
- Lebih mudah dipakai anak- anak
& orang tua
- Harga lebih mahal
2.DPI
 Obat dihirup waktu menarik napas
 Tidak diperlukan koordinasi tangan dan
tarikan napas
 Tidak menggunakan propelan sehingga
pasien harus dapat menarik napas dengan
kuat
 Praktis dan mudah dibawa
 Tidak perlu spacer
Tiotropium Therapeutic Indications

 Tiotropium is a bronchodilator for the


maintenance treatment of chronic obstructive
pulmonary disease (COPD)*

*SPC, Europe (2002)


3.NEBULISER
 Mengubah larutan obat  menjadi uap
 partikel obat yang lebih halus  lebih mudah
dan banyak ke paru
 Ada 3 macam :
- Micromist : menggunakan tenaga
kompresor O2
- Jet : tenaga dari udara yang dipadatkan
- Ultrasonik : tenaga dari gelombang suara
frekuensi tinggi
Nebuliser jet
 Mampu membentuk aerosol semua cairan:
 Solutio
 Suspensi
 Minyak

 Mudah dibawa
 Bising
Nebuliser ultrasonik
 Hanya dapat menebulisasi larutan solutio
 Tidak bising, ukuran “besar”

 Kelebihan alat ini:


Suara mesin lebih rendah
Partikel aerosol lebih kecil
 Nebuliser menggunakan alat bantu :
- Mouthpiece
- Masker (sungkup)
 Efektivitas : - 20-30% di paru
Tipe Nebuliser
(cara kerja)

Jet Ultrasound
Nebuliser Nebuliser

http://www.aanma.org/childcare/cc_usingnebulizer.htm
Cara menggunakan nebuliser
1. Udara dalam ruangan harus segar, mempunyai
ventilasi yang baik
2. Pasien duduk tegak dan relaks, atau tidur miring
setengah duduk
3. Bernapas dengan tenang, pelan-pelan. Setelah
menarik napas, tahan napas selama beberapa detik
4. Pergunakan mouth piece atau masker
(Anak-anak usia < 6 thn harus memakai masker)
5. Waktu yang digunakan berkisar 5-15 menit. Jika
diperlukan dapat dilakukan beberapa kali dalam
sehari.
Cara menggunakan nebuliser
6. Jika ada bronkokonstriksi, berikan pertama-tama
bronkodilator terlebih dahulu (atau bisa digabung dengan
steroid, tetapi jangan steroid tunggal)
7. Jangan memberikan mukolitik pada saat pasien masih sesak,
terutama pada serangan akut berat
8. Sekret yang dikeluarkan jangan sampai tertelan oleh pasien,
pergunakan tempat tissue atau sputum
9. Perhatikan tanda-tanda yang tidak biasa pada pasien seperti
cyanosis, sesak yang makin parah, dll
10. Sebaiknya pergunakan alat-alat yang disposable dan
pisahkan terhadap pasien-pasien tertentu
11. Jika terapi selesai, bersihkan peralatan yang dipakai.
MACAM-MACAM OBAT
INHALASI
1. Bronkodilator :
- 2 agonis : terbutalin, salbutamol, fenoterol
- Anti kolinergik : ipratropium bromide,
tiotropium
2. Mukolitik: bromhexin HCl, N-acetyl cystein
3. Anti inflamasi : budesonide, flutikason,
beklometason
4. antibiotik
INDIKASI PEMBERIAN TERAPI INHALASI
1. Peny. Obstruksi : - asma bronkial
- PPOK (bronkitis, emfisema)
- SOPT
- Bronkiektasis

2. Peny. Restriksi : - ARDS

3. Infeksi : - bronkopneumonia/pneumonia

4. Pasien dengan ventilasi mekanik dengan


bronkospasme dan retensi sputum
KESIMPULAN

 Pemberian terapi inhalasi harus dipilih :


cara, efektivitas, indikasi dan
kemampuan pasien

Anda mungkin juga menyukai