P E RT E M U A N 1 3
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
a. Kekerasan psikis.
Misalnya: mencemooh, mencerca, menghina,memaki, mengancam, melarang
berhubungandengan keluarga atau kawan dekat /masyarakat, intimidasi,
isolasi, melarang istribekerja.
b.Kekerasan fisik.
Misalnya memukul, membakar, menendang,melempar sesuatu, menarik
rambut,mencekik, dll.
c.Kekerasan ekonomi.
Misalnya: Tidak memberi nafkah, memaksapasangan untuk prostitusi,
memaksa anakuntuk mengemis,mengetatkan istri dalamkeuangan rumah
tangga, dan lain-lain.
d.Kekerasan seksual.
Misalnya: perkosaan, pencabulan, pemaksaankehendak atau
melakukan penyeranganseksual, berhubungan seksual dengan
istritetapi istri tidak menginginkannya.
PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN
a) Perselisihan tentang ekonomi.
b) Cemburu pada pasangan.
c) Pasangan mempunyai selingkuhan.
d) Adanya problema seksual (misalnya: impotensi,frigid,
hiperseks).
e) Pengaruh kebiasaan minum alkohol, drugs abused
f) Permasalahan dengan anak.
g) Kehilanganpekerjaan/PHK/menganggur/belum mempunyai
pekerjaan.
h) Istri ingin melanjutkan studi/ingin bekerja.i
i) Kehamilantidak diinginkan atau infertilitas.
AKIBAT TINDAKAN KEKERASAN
4. Rendah diri Orang yang cenderung rendah diri, menilai dirinya serba
kurang, membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan terlalu sering
menyalahkan diri sendiri akan mudah stres dan depresi. Lebih baik fokus
pada apa yang kita punya, maksimalkan potensi yang kita miliki, buktikan
pada diri sendiri kalau kita punya segudang kemampuan, dan jangan
terlalu memikirkan komentar orang lain tentang diri kita.
5. Kurang tidur Tidur adalah cara tubuh melakukan regenerasi.
Karena itu, kurang tidur tidak hanya membuat kita mudah
mengantuk, tetapi juga dapat mengacaukan kinerja sistem tubuh.
Ini tentu akan mengganggu kesehatan mental. Sejumlah
penelitian telah membuktikan kaitan kurang tidur dengan
berbagai jenis gangguan mental seperti depresi, bipolar disorder,
dan ADHD.
• 6. Malas gerak Studi yang dilakukan oleh para ahli dari University
College London menemukan adanya hubungan antara aktivitas fisik dan
depresi. Studi tersebut menyebutkan bahwa orang yang aktif cenderung
tidak mengalami depresi, karena aktivitas fisik akan menurunkan risiko
depresi. Mulailah dengan aktivitas fisik sederhana. Misalnya berjalan
keluar rumah, naik-turun tangga, bersepeda, atau aktivitas apa pun yang
dapat membuat tubuh dan pikiran senantiasa aktif.
• 7. Memendam amarah Jangan salah, memendam amarah juga bisa
mengganggu kesehatan mental seseorang. Dalam jurnal Advances tahun
2017, para ahli di Inggris menemukan bahwa orang-orang yang tidak
bisa meluapkan amarahnya secara sehat lebih rentan mengalami
berbagai gejala depresi.