Anda di halaman 1dari 26

PERUBAHAN2 FISIOLOGI

DALAM PERSALINAN dan


POSISI PERSALINAN

BY
(C) DR. AI YEYEH S.SI.T. MKM
Tekanan darah
 Tdmeningkat slm terjadinya
kontraksi (Sistole rata2 naik
15(10-20)mmhg diastolik 5-10
mmhg) antara kontraksi. Tekanan
darah kembali normal pada level
sebelum persalinan. Rasa sakit,
takut dan cemas juga akan
meningkatkan tekanan darah
Metabolisme

 Metabolisme karbohidrat aerob


dan anaerob akan meningkat
secara berangsur disebabkan krn
kecemasan dan aktifitas otot
skeletal. Peningkatan ini ditandai
dgn adanya peningkatan suhu
tubuh, denyut nadi, kardiak output,
pernapasan dan cairan yang hilang
Suhu tubuh dan detak jantung
 Krn terjadi metabolisme, maka suhu tubuh
sedikit meningkat selama persalinan
terutama selama dan segera setelah
persalinan. Peningatan ini jadn melebihi
0,5oC - 1oC
 Berhubungan dgn peningkatan
metabolisme, detak jantung scr dramatis
naik selama kontraksi, antara kontraksi,
detak jantung sedikit meningkat
dibandingkan sebelum persalinan
Pernapasan dan perubahan pada ginjal
 Krn terjadi peningkatan metabolisme,
maka terjd sdkt peningkatan laju
pernapasan yg dianggap normal.
Hypertensi yg lama dianggap tdk
normal dan bisa menyebabkan alkalosisi
 Poliuria sering terjadi slm persalinan
disebabkan o/peningkatan
kardiakoutput peningkatan glomerurus
dan peningkatan aliran plasma ginjal.
Proteinuria sedikit dianggap biasa dlm
persalinan
Perubahan Gastrointestinal

 Motilitas lambing dan absorpsi makanan padat


secara substansial berkurang banyak sekali
selama persalinan, selain itu pengeluaran getah
lambung berkurang menyebabkan aktivitas
pencernaan hampir berhenti, dan pengosongan
lambung menjadi sangat lamban. Cairan tidak
berpengaruh dan meninggalkan perut dalam
tempo yg biasa, mual dan muntah bisa terjadi
sampai ibu mencapai akhir kalai I
Perubahan Hematologi

 Hemoglobin meningkat sampai 1,2


gram/100 ml selama persalinan dan akan
kembali pada tingkat seperti sebelum
persalinan sehari setelah pasca salin
kecuali ada perdarahan Postpartum
Kontaksi
 Lamanya kontraksi berlangsung 60 – 90
detik
 Kekuatan kontraksi, kekuatan kontraksi
secara klinis ditentukan dengan mencoba
apakah jari kita dapat menekan dinding
rahim kedalam.
 Interval antara kedua kontraksi, pada kala
pengeluaran sekali dalam 2 menit.
. Keadaan SAR dan SBR
 SAR dan SBR akan tampak lebih jelas
 SAR dibentuk oleh korpus uteri dan bersifat
memegang peranan aktif ( berkontraksi )
 dindingnya bertambah tebal dengan majunya
persalinan
 SBR dibentuk oleh isthimus uteri yang sifatnya
memegang peranan pasif
 makin tipis dengan majunya persalinan (disebabkan
karena regangan )
. Perubahan pada servik
 pembukaan lengkap
 dalam tidak teraba lagi bibir portio, SBR, dan
servik.
Perubahan pada vagina dan
dasar panggul
 menjadi saluran yang dinding – dindingnya
tipis karena suatu regangan
 kepala sampai di vulva
 lubang vulva menghadap kedepan atas
 anus ,menjadi terbuka
 perineum menonjol
 tidak lama kemudian kepala janin tampak
pada vulva
Perubahan fiisiologis pada
janin
 Setelah kepala janin berada didasar panggul dan
Ubun – ubun kecil berada dibawah sympisis, maka
sub oksiput sebagai hipomoklion, kepala
mengadakan defleksi untuk dapat dilahirkan.
Dengan adanya his dan kekuatan meneran
maksimal, kepala janin dilahirkan dengan sub
oksipito dibawah simpisis diikuti dahi, muka dan
dagu, melewati perineum sehingga kepala janin
lahir seluruhnya. Setelah kepala lahir segera
mengadakan putar paksi luar menyesuaikan dengan
punggung janin.
Lanjutan
 Setelah terjadi putaran paksi luar maka terjadi
ekspulsi, dimana bahu depan sampai di bawah
simpisis dan menjadi hipomoklion untuk kelahiran
bahu belakang, kemudian punggung depan
menyusul dan selanjutnya seluruh badan janin lahir
searah dengan paksi jalan lahir. Setelah tali pusat
dipotong akan terjadi perubahan pada sistem
kardiovaskuler janin, perubahan sistem pernafasan
dan paru – paru janin akan berfungsi sebagai organ
pernafasan.
Lanjutan
 Secara fisiologis dengan adanya rangsangan
mekanik (melewati jalan lahir) dan
rangsangan secara fisika (perubahan suhu
lingkungan intrauteri ke ekstra uteri akan
membuat bayi menangis.
Posisi persalinan
 Posisi ibu saat persalinan u/membantu ibu agar
tetap tenang dan rileks selama persalinan,
pemilihan posisi yg diinginkan o/ibu dalam
persalinannya, bidann nebdukung dan
menyarankan alternatif-alternatif hanya apabila
tindakan ibu tidak efektif atau membahayakna
bagi dirinya atau bgi bayinya
posisi Alasan rasional

Duduk atau Lbh mdh bagi bidan u/membimbing


setengah kelahiran kepala bayi dan
duduk mengamati/mensuport
Posisi Baik u/persalinan dgn punggung yg sakit
merangkak Membantu bayi melakukan rotasi
Peregangan minimal pd perineum
Berjongkok membantu penurunan kpl bayi,
atau berdiri memperbesar ukuran panggul,
menambah 25% ruang outlet,
memperbesar dorongan u/meneran
Berbaring Memberi rasa santai bagi ibu yg letih,
miring memberi oksigenisasi yg baik pada bayi,
membantu mencegah terjadinya laserasi
Mengapa tidak boleh bersalin dalam
posisi terlentang/lithotomi
 Dpt menyebabkan hypotensi yg mengakibatkan ibu
pingsan & hilangnya suplai oksigen bayi
 Dpt menambah rasa sakit
 Bisa memperlama proses persalinan
 Lebih sulit bagi ibu u/melakukan pernapasan
 Membuat buang air lebih sulit
 Membatasi pergerakan ibu
 Bisa membuat ibu tdk berdaya
 Membuat proses meneran lebih sulit
 Menambah kemungkinan terjadinya laserasi pd
perineum
 Menimbulkan kerusakan syaraf pd kaki dan punggung
Penurunan
Masuknya kepala dalam PAP
Majunya kepala
Yang menyebabkan majunya kepala adalah:
 Tekanan cairan amnion
 Tekanan langsung fundus pada bokong
 Kontraksi otot-otot abdomen
 Ekstensi dan pelurusan badan janin.
Fleksi
Rotasi Dalam/ Putar Paksi Dalam
Sebab–sebab terjadinya rotasi
dalam:
Pada letak fleksi, bagian belakang
kepala atau oksiput merupakan bagian
terendah dari kepala.
Bagian terendah dari kepala ini mencari

tahanan yang paling sedikit.


Ukuran terbesar dari bidang tengah

panggul adalah diameter antero


posterior.
Ekstensi
 Hal ini disebabkan karena :
 Sumbu jalan lahir pada pintu bawah
panggul mengarah kedepan dan atas,
sehingga kepala harus mengadakan
ekstensi untuk melaluinya.
 Adanya dua kekuatan, yang satu
mendesaknya ke bawah
 Satunya tahanan dasar panggul yang
menolaknya ke atas. Resultantenya adalah
kekuatan ke arah depan atas.
Gambar
Rotasi Luar/ Putaran Paksi Luar
Ekspulsi
 Setelah putaran paksi luar bahu depan
sampai di bawah simpisis dan menjadi
hipomoklion untuk melahirkan bahu
belakang. Kemudian bahu depan
menyusul dan selanjutnya badan anak
lahir searah dengan jalan lahir.
Thank you
Wassalam
Disampaikan pada perkuliahan
Mahasiswa POLTEK BAP Prodi D
III Kebidanan
Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai