Anda di halaman 1dari 15

WANITA DI TEMPAT

KERJA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
BETY INDRIASTUTI
CICI DELIMA
NADYA SURYA P
SALSA BELLINDA AZ ZAHRA
PENGERTIAN

Menurut Kardamo adalah wanita yang kerja mengandalkan


kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan uang agar dpt
memenuhi kebutuhan hidup.
Ketika wanita masuk ke dunia kerja, sering mendapat pekerjaan
yang paling susah di kantor atau pabrik, dengan upah yang paling
rendah, sekaligus dibebani dengan kebanyakan tugas rumah
tangga, seperti memasak, mencuci, dan mengasuh anak-anak.
PERAN WANITA DI TEMPAT KERJA

Peran wanita sebagai tenaga kerja di sektor pertanian dalam arti luas memberikan
kontibusi yang cukup signifikan. Peran wanita dimulai semenjak mengenal alam dan
bercocok tanam. Sejak itu, mulai berkembang pembagian kerja yang nyata antara laki-laki
dan wanita pada beragam pekerjaan baik di dalam rumah tangga maupun di masyarakat luas.
Wanita mempunyai peran ganda, yaitu : sebagai pembina rumah tangga dan pencari nafkah.
Keterlibatan wanita di bidang pekerjaaan sering tidak diperhitungkan. Besar upah yang
diterima wanita lebih rendah daripada laki-laki. Dengan tingkat pendidikan yang sama.
Pekerja wanita hanya menerima sekitar 50 % sampai 80% upah yang diterima laki-laki.
Selain itu, banyak wanita yang bekerja sebagai buruh lepas atau pekerja keluarga tanpa
memperoleh upah atau dengan upah rendah. Mereka tidak memperoleh perlibdungan hukum
dan kesejahteraan.
JENIS-JENIS PEKERJAAN WANITA

a. Full time worker : jenis pekerjaan yang biasa dilakukan


oleh para wanita secara penuh seharian. Misal bekerja
dikantor, pabrik, pekerja lapangan.
b. Half time worker : jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
para wanita secara part time( setengah hari) jenis
pekerjaan inicontohnya:pelayan restoran, SPG, dll.
c. Freelance : jenis pekerjaan yang fleksibel dalam hal
waktu bekerja, pekerjaan ini tidak menentukan waktu
bekerja yang spesifik
KONSEP & NILAI KERJA BAGI
WANITA
a. Tugas domestic biasanya tidak dianggap
sebagai kerja
b. Kerja bagi wanita menjadi symbol status &
sekaligus alat untuk mengekspresikan
kemampuan bagi dirinya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KERJA WANITA
a. Teknologi :mempengaruhi kondisi kesehatan pekerja
b. Kebijakan produksi :menyebabkan rendahnya kualitas kesehatan
pekerja wanita, missal: diberlakukannya jam kerja yang panjang,
penetapan kuota serta ditetapkan shift kerja.
c. Lingkungan kerja, misalnya:buruknya ventilasi, jumlah tempat
duduk yang tidak memadai, kadar suara dan debu yang berlebihan,
penerangan yang buruk, fasilitas sanitasi yang tidak memadai.
1. Ada 45,63% Buruh perempuan yang berdiri terus menerus 8-14
jam.
2. Ada 36,9% Buruh perempuan yang duduk terus menerus 8-14 jam.
BEBAN KERJA WANITA

Wanita bekerja jauh lebih lama dari pada pria, berbagai penelitian yang telah dilakukan di
seluruh dunia rata-rata wanita bekerja 3 jam lebih lama. Akibatnya wanita mempunyai sedikit
waktu istirahat, lebih lanjut terjadinya kelelahan kronis, stress, dan sebagainya. Kesehatan
wanita tidak hanya dipengaruhi oleh waktu kerja, tetapi juga jenis pekerjaan yang berat, kotor
dan monoton bahkan membahayakan. Di India banyak kasus keguguran atau kelahiran
sebelum waktunya pada musim panen karena wanita terus-terusan bekerja keras. Dibidang
pertanian baik pria maupun wanita dapat terserang efek dari zat kimia (peptisida), tetapi akan
lebih berbahaya jika wanita dalam keadaan hamil, karena akan berpengaruh terhadap janin
dalam kandungannya. Resiko-resiko yang harus dialami bila wanita bekerja di industri-
industri misalnya panas yang berlebihlebihan, berisik, dan cahaya yang menyilaukan, bahan
kimia, atau radiasi. Peran jender yang menganggap status wanita yang rendah berakumulasi
dengan indikator-indikator lain seperti kemiskinan, pendidikan, kawin muda dan beban kerja
yang berat mengakibatkan wanita juga kekurangan waktu, informasi, untuk memperhatikan
kesehatan reproduksinya.
MASALAH PADA WANITA DI
TEMPAT KERJA
Berbagai masalah banyak terjadi pada wanita di tempat
kerja antara lain adalah kekerasan. Kekerasan yang dilakukan
diperoleh dari atasan, atau satu rekan. Kekerasan pada wanita
di tempat kerja menimbulkan dampak negatif bagi wanita.
Namun, kasus kekerasan yang terjadi belum semua dapat
diatasi. Berbagai layanan untuk mengatasi kekerasan telah
dibuat agar tindak kekerasan bisa diminimkan atau
dihapuskan.
Masalah yang terjadi berupa kekerasan. NIOSH (national
Institude Of Occupational Safety and Health) = lembaga
nasional kesehatan dan keselamatan kerja Amerika Serikat
mendefenisikan kekerasan di tempat kerja sebagai tindak
kekerasan (termasuk ancaman, kekerasan fisik, kekerasan
seksual, kekerasan psikologi dan kekerasan ekonomi) yang
ditujukan kepada seseorang yang sedang bekerja atau sedang
bertugas.
BENTUK - BENTUK KEKERASAN
1. Kekerasan FisikBerupa memukul, menjambak, menampar, membunuh, serangan fisik,
menendang, menggigit, meludahi, mencakar, meremas, mencubit, menimbulkan stress,
luka pada tubuh, infeksi dsb.
2. Kekerasan SeksualBerupa pelecehan seksual dan pemerkosaan. Akibat yang
ditimbulkan adalah stress/ trauma, gila, infeksi alat kelamin, bunuh diri, menjadi PSK,
perkawinan tidak harmonis dsb.
3. Kekerasan PsikologisBerupa dibentak, dimarahi, diancam, merendahkan suku /bangsa,
pengasingan dari pergaulan, menyinggung, mengganggu dengan alat kerja, sumpah
serapah, sikap bermusuhan, teriakan. Akibat yang ditimbulkan stress, sulit tidur, tertekan
batin, hancur percaya diri dan cenderung curiga.
4. Kekerasan EkonomiBerupa PHK, tidak diberi gaji, dirampok. Dampak yang
ditimbulkan dapat meyebabkan pemberontakan yang berujung melakukan demonstrasi,
stress, gila dsb.
KASUS & KECELAKAAN KERJA
PEREMPUAN
a. Kelelahan kerja
b. Keracunan
c. Gangguan pernafasaan, pendengaran, dan
penglihatan
d. Kesehatan reproduksie. Kesehatan psikis
UPAYA MENGATASI MASALAH
WANITA DI TEMPAT KERJA
Layanan Yang Disediakan Oleh MasyarakatLayanan shelter atau rumah aman yaitu suatu tempat yang
dirahasiakan untuk menampung sementara waktu para korban dan anak-anaknya selama kasusnya
ditangani.Layanan botlines adalah menyediakan kemudahan bagi korban yang meski sudah ingin
memaparkan persoalan kekerasan yang dihadapi, tetapi belum mampu untuk bertatap muka untuk
membicarakan persoalannya dengan orang lain.
Layanan Bebasis Komunitas Adalah layanan yang dilakukan oleh individu atau organisasi secara
langsung di dalam komunitas. Kekuatan dari layanan berbasis komunitas ini berupaya untuk memperkuat
posisi korbanjuga untuk mencoba membangun kekuatan komunitas untuk dapat menangani perkara
kekerasan terhadap wanita karena layanan bersifat proaktif sehingga lebih fleksibel.
Layanan Berbasis Rumah Sakit Ruang pelayanan khusus merupakan suatu
tempat pelayanan bagi wanita korban kekerasan yang berada dalam organisasi
kepolisian berupa ruangan tetutup dan nyaman di kesatuan polri diaman wanita dan
anak korban kekerasan dapat melaporkan kasusnya dengan aman kepada polisi.

Undang-undang yang mengatur kekerasan terhadap wanita disebut


DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP
WANITA yang diproklamasikan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 20
Desember 1993 terdiri dari 6 pasal.
KESIMPULAN

Kekerasan merupakan salah satu masalah yang terjadi pada wanita


di tempat kerja, kekerasan seksual, kekerasan psikologi, dan kekerasan
ekonomi. Wanita di tempat kerja mempunyai peran ganda yaitu :
sebagai pembina rumah tangga dan pencari nafkah. Keterlibatan wanita
di bidang pekerjaan sering tidak diperhitungkan. Besar upah wanita
telah rendah dari laki-laki meskipun tingkat pendidikannya sama.

Anda mungkin juga menyukai