Anda di halaman 1dari 36

KELAINAN

DALAM
LAMANYA
KEHAMILAN
Nama Kelompok 1
Niki Febrianti
Cici Delima
Rizka Mutiara
Desri Hasan Nuraeni
Shetya Meita Sutrisno
Eva Nurmala
Tia Nurlatifah
Gita Sri Wahyuni
Tiara Mustika
Hasna Haifa
Vira Siva Ardiyani
Herawati Lisa
Lilis Suminar
PREMATUR
Persalinan preterm atau partus premature adalah persalinan yang terjadi
pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20 – 37 minggu) atau
dengan berat janin kurang dari 2500 gram. Walaupun kecil, bayi
prematur ukurannya sesuai dengan masa kehamilan tetapi perkembangan
intrauterine yang belum sempurna dapat menimbulkan komplikasi pada
saat postnatal.

Bayi baru lahir yang mempunyai berat 2500


garmatau kurang dengan umur kehamilan dari 37
minggu disebut dengan kecil masa kehamilan, ini
berbeda dengan premature, walaupun 75% dari
neonatusyang mempunyai berat dibawah 2500
gram lahir premature.
Penyebab
Ada beberapa kondisi kehamilan yang beresiko terjadinya
persalinan prematurus,yaitu :

1. Janin dan plasenta: perdarahan 2. Ibu : penyakit berat pada ibu,


trimester awal, perdarahan antepartum diabetes mellitus, preeclampsia/
(plasenta previa, solusio plasenta dan vasa eklampsiia, infeksi intrauterine,
previa), ketuban pecah dini (KPD), IUGR, penyakit infeksi, stress psikologik,
kelainan congenital, gemeli, kelainan bentuk uterus/ serviks,
polihidramnion. riwayat abortus berulang, inkompetensi
serviks, pemakaian obat narkotik,
3. Adanya beberapa kondisi yang trauma, perokok berat, kelainan
menyebabkan kontraksi seperti kelainan imunologi.
bawaan uterus, ketuban pecah dini,
gemeli dan serviks inkompeten.
Diagnosis
1. Adanya kontraksi yang berulang, sedikitnya setiap 7-8 manit sekali.
Atau 2-3 kali dalam 10 menit.
2. Adanya nyeri pada punggung bawah (low back pain).
3. Perdarahan bercak.
4. Perasaan menekan daerah serviks.

5. Pemeriksaan serviks menunjukan telah terjadi


pembukaan sedikitnya 2 cm, dan penipisan 50-80%.
6. Presentasi janin rendah, sampai mencapai spna
ischiadika..
7. Selaput ketuban pecah dapat merupakan tanda awal
terjadinya persalinan premature.
Penatalaksanaan

1. Evaluasi cepat keadaan umum ibu.


2. Upayakan melakukan konfirmasi umur kehamilan.
3. Coba hentikan kontraksi dengan pemberian obat – obatan
tokolitik tidak lebih dari 48 jam.
4. Jangan menghentikan kontraksi bila :
a. Umur kehamilan lebih dari 35 minggu.
b. Upayakan melakukan konfirmasi umur kehamilan.
c. Serviks membuka lebih dari 3 cm.
d. Perdarahan aktif.
e. Janin mati dan kelainan congenital.
f. Adanya khorioamniotis.
g. Preeclampsia.
h. Gawat janin.
POSTMATUR
Kehamilan postterm/ postmatur disebut juga kehamilan
serotinus, kehamilan lewat bulan, prolonged pregnancy, extended
pregnancy, postdate, atau pasca maturitas. Persalinan
postmaturr adalah persalinan dengan umur kehamilan lebih dari
42 minggu.
Diagnosis

1. Bila HPHT dicatat dan diketahui hamil, diagnosis tidak sukar.

2. Kesulitan mendiagnosis bila wanita tidak ingat HPHTnya. Hanya dengan


pemeriksaan antenatal yang teratur diikuti dengan tinggi dan naiknya fundus
uteri dapat membantu penegakan diagnosis.

3. Pemeriksaan rontgenologik dapat dijumpai pusat penulangan pada bagian distal


femur, bagian proksimal tibia, tulang kuboid diameter biparietal 9,8 atau lebih.

4. USG ukuran diameter biparietal, gerakan janin dan jumlah air ketuban.

5. Pemeriksaan sistologik air ketuban, jika berwarna jingga: melebihi 10% =


kehamilan diatas 36 minggu dan jika melebihi 50% = kehamilan diatas 39 minggu.
Diagnosis
Lanjutan

6. Amnioskopi, melihat derajat kekeruhan air ketuban menurut warnanya karena


dikeruhi mekoneum.

7. Kardiotografi, mengawasi, dan membaca denyut jantung janin, karena insufisiensi


plasenta.

8. Uji oksitosin (stress test),yaitu dengan infuse tetes oksitosin dan diawasi reaksi
janin terhadap kontraksi uterus. Jika ternyata reaksi janin kurang baik, hal ini
mungkin akan bahaya dalam kandungan.

9. Pemeriksaan kadar estriol dalam urin.

10. Pemeriksaan pH darah dalam janin. 13Pemeriksaan sistologi vagina.


Pengaruh terhadap
Ibu dan Janin

Pengaruh terhadap ibu Pengaruh terhadap janin


Pengaruh postmatur dapat meneybabkan Jumlah kematian janin/ bayi pada
distosia karena: kehamilan 43 minggu tiga kali lebih besar
1. Kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi.
dari kehamilan 40 minggu karena
postmaturitas akan menambah bahaya
2. Janin besar. pada janin. Pengaruh postmaturitas pada
janin bervariasi: berat badan janin dapat
3. Moulding kepala kurang.
bertambaha besar, tetap dan ada yang
4. Maka akan sering dijumpai: partus lama, berkurang, sesudah kehamilan 42 minggu.
kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu, Ada jga yang bisa terjadi kejadian janin mati
dan perdarahan postpartum. Hal ini akan
menaikan angka morbiditas dan mortalitas
dalam kandungan.
B a y i
d a
Tan atur
o s t m 1. Berat badan bayi lahir lebih berat dibandingkan bayi yang
P matur.
2. Rambut lanugo telah hilang dan bahkan sangat sedkit.
3. Kuku bayi panjang – panjang.
4. Tulang sutura lebih keras dibandingkan bayi matur.
5. Verniks kaseosa berkurang.
6. Rambut kepala sangat tebal.
7. Kulit tampak pucat dengan deskuamasi epitel.

Penatalaksanaan
Segera lakukan terminasi kehamilan.
IUGR
(Intra Uterine Growth Retardation)

• IUGR disebut juga pertumbuhan janin terhambat (PJT).


PENGERTIAN

Definisi menurut WHO (1969), janin yang mengalami


pertumbuhan yang terhambat adalah janin yang mengalami
kegagalan dalam mencapai berat standard atau ukuran
standard yang sesuai dengan usia kehamilannya.
• Pertumbuhan janin terhambat ditentukan bila berat janin
kurang dari 10% dari berat yang harus dicapai pada usia
kehamilan tertentu. Biasanya perkembangan yang terhambat
diketahui setelah 2 minggu tidak ada pertumbuhan.
a. Hipertensi dalam kehamilan
b. Gemeli
c. Anomaly janin
d. Sindrom fosfolipid
e. Infeksi : rubella, sifilis, cytomegalovirus
f. Penyakit jantung
g. Anemia
h. Perokok dan pemakai obat – obat
terlarang
i. Kekurangan gizi, ekonomi rendah.

Penyebab
Penatalaksanaan

1. Pada kasus preterm dengan pertumbuhan janin


terhambat lakukan pematangan paru dan asupan nutrisi
tinggi kalori mudah cerna, dan banyak istirahat.
2. Pada kehamilan 35 minggu tanpa terlihat pertumbuhan
janin dapat dilakukan pengakhiran kehamilan.
3. Jika terdapat oligohidramnion berat disarankan untuk
persalinan perabdominal.
4. Pada kehamilan aterm tergantung kondisi janin jika
memungkinkan dapat dicoba melahirkan pervaginam.
 IUFD
(Intrauterine Fetal Death)

Menurut WHO dan The American College of Obstetricians


PENGERTIAN

and gynecologists yang disebut kematian janin adalah janin


yang matidalam rahim dengan berat badan 500 gram atau
lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20
minggu atau lebih. Kematian janin merupakan hasil akhir dari
gangguan pertumbuhan janin, gawat janin atau infeksi.
1. Faktor maternal: kehamilan
postterm (>42 minggu), diabetes
mellitus yang tidak terkontrol,
sistemik lupus eritema-tonus,
infeksi, hipertensi, preeklapsia, 2. Faktor fetal: gemeli, IUGR,
eklampsia, haemoglobinopati, umur kelainan congenital, kelainan
ibu tua, penyakit rhesus, rupture genetik, infeksi.
uteri, antifosfolipid sindrom, 3. Faktor plasental: plasenta previa,
hipotensi akut ibu, kematian ibu. solusio plasenta, ketuban peah dini,
vasa previa.

Penyebab
Diagnosis

Anamnesis
Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari, atau
gerakan janin sangat berkurang. Ibu merasakan perutnya tidak
bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau kehamilan tidak
seperti biasanya. Atau wanita sering merasakan belakangan ini
perutnya menjadi keras dan merasakan sakit seperti mau
melahirkan.
Diagnosis (lanjutan)

1. Inspeksi => tidak terlihat gerakan – gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat
terutama pada ibu yang kurus.
2. Palpasi => tinggi fundus lebih rendah dari seharunya tua kehamilan, tidak teraba
gerakan janin. Pada palpasi yang teliti dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulan
kepala janin.
3. Auskultasi => baik memakai stetoskop maupun dengan deptone akan terdengar djj.
4. Reaksi kehamilan => reaksi kehamilan baru negative setelah beberapa minggu janin mati
dalam kandungan.
5. Rontgen foto abdomen => adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah besar
janin.
• Tanda Nojosk: adanya angulasi yang tajam pada tulang belakang janin
• Tanda Gerhard: adanya hiperekstensi kepala tulang janin.
• Tanda Spalding: overlapping tulang – tulang kepala (sutura jani).
• Disintegrasi tulang janin bila ibu berdiri tegak.
• Kepala janin kelihatan seperti kantong berisi benda padat.
1.Periksa TTV.
Penatalaksanaan 2.Periksa radiologi.
3.USG.
4.Berrikan dukungan mental pada pasien.
5.Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam
rahim, tidak usah terburu – buru bertindak,
sebaiknya diobservasi dulu dalam 2-3 minggu untuk
mencapai kepastian diagnosis.
6. Biasanya selama masih menunggu ini, 70 – 90%
9. Jika tidak ada respon sesudah 2x25 mcg akan terjadi persalinan yang spontan.
misoprostol, naikan dosis menjadi 50 mcg 7. Jika persalinan tidak terjadi dalam 2 minggu,
setiap 6 jam.1
10. Jika setelah 3 minggu kematian janin dalam
trmbosit menurun dan serviks belum matang,
kandungan atau 1 minggu setelah matangkan serviks dengan misoprostol.
didiagnosis, partus belum mulai, maka wanita 8. Tepatkan misoprostol 25mcg dipuncak vagina, dapa
harus dirawat agar dapat dilakukan induksi diulangi sesudah 6 jam.
partus.
11. Induksi partus dapat dimuali dnegan
pemberian estrogen untuk mengurangi efek
progesterone atau langsung dengan
pemberian oksitosin drip, dengan atau tanpa
amniotomi.
PENGERTIAN
Kehamilan ganda atau kembar dapat didefiniskan sebagai
suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih embrio
atau janin sekaligus. Kehamilan ganda terjadi apabila dua
atau lebih ivum dilepaskan dan dibuahi atau apabila suatu
ovum yang dibuahi membelah secara dini sehingga
membentuk dua embrio yang sama pada stadium masa sel
dalam atau lebih awal.

KEHAMILAN
GANDA
Faktor Penyebab

1. Kehamilan monozigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal
dari satu ovum yang dibuahi dan membelah secara dini hingga
membentuk dua embrio yang sama. Kehamilan ini juga disebut
hamil kembar identik atau hamil kembar homolog atau hamil
kembar uniovuler, karena berasal dari satu ovum. 
Ciri – ciri :
1. Jenis kelamin sama
2. Wajahnya sama seperti bayangan
3. Golongan darahnya sama, cap kaki dan tangan sama
Sebagian hamil ganda dalam bentuk:
• 2 amnion, 2 korion, 2 plasenta
• 2 amnion, 2 korion, 1 plasenta
• 2 amnion, 1 korion, 1 plasenta
Faktor Penyebab
lanjutan..

2. Kehamilan dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2
atau lebih ovum yang telah dibuahi, sebagian
besar kehamilan ganda adalah dizigotik atau
kehamilan kembar franternal.
Ciri – ciri:
1. Jenis kelamin dapat sama atau berbeda.
2. Persamaan seperti adik-kaka.
3. Golongan darah tidak sama.
4. Cap tangan dan kaki tidak sama.
Sebagian hamil ganda dalam bentuk:
• 2 amnion, 2 korion, 2 plasenta
• 2 amnion, 2 korion, 1 plasenta
Pengaruh terhadap 1. Terhadap Ibu
• Kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah 10 kali
Ibu dan Janin lebih besar
• Kebutuhan akan zat – zat bertambah, sehingga dapat
menyebabkan anemia dan defisiensi zat – zat lainnya
• Karea uterus yang besar, ibu mengelug sesak nafas,
sering miksi serta terdapat edema dan varices pada
tungkai dan vulva
• Frekuensi preeklampsi dan eklampsia lebih sering
• Dimana terjadi inersia uteri, perdarahan post partum,
dan solusio plasenta sesudah anak pertama lahir.

2. Terhadap janin
• Usia kehamilan tambah singkat dengan
bertambahnya jumlah janin pada kehamilan kembar
25% pada gemeli, 50% pada triplet, dan 75% pada
quadruplet, yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup
bulan. Jadi kemungkinan terjadinya bayi premature
akan tinggi
• Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan
mempertinggi angka kematian janin
• Bila sesudah bayi pertma lahir terjadi solusio
plasenta, maka angka kematian bayi kedua tinggi.
Letak dan Presentasi Janin
Berbagai kombinasi letak, presentasi, dan posisi bisa terjadi. Yang
paling sering dijumpai adalah:

1. Kedua janin dalam bentuk membujur, presentasi


kepala (44-47%).
2. Letak membujur presentasi kepala bokong (37-
38%).
3. Keduanya presentasi bokong (8-10%).
4. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3%).
5. Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2%).
6. Dua-duanya letak lintang (0,2-0,6%).
Letak dan presentasi “69” adalah letak yang berbahaya,
karena dapat terjadi kunci – mengunci (interlocking).
Komplikasi
1. Komplikasi kehamilan :
• Hidramnion Prematuritas
• Kelainan letak
• Plasenta previa
• Solusio plasenta
• Janin besar
2. Komplikasi post partum :
• Atonia uteri
• Retensio plasenta
• Placental rest
• Perdarahan post partum
• Mudah infeksi
OLIGOHIDRAMNION

Penyebab
Pengertian
Penyebab belum jelas, tetapi
Oligohidramnion adalah suatu disangka ada kaitannya dengan
keadaan dimana air ketuban renal agenosis janin. Penyebab
kurang dari normal, yaitu lainnya oleh karena amnion
kurang dari 500 cc.> kurang baik pertumbuhannya
dan etiologi sekunder lainnya,
misalnya pada ketuban pecah
dini.
Gambaran Klinis
1. Uterus tampak kecil dari usia kehamilan dan tidak
ada balotemen.
2. Ibu merasa nyeri diperut pada setiap pergerakan
anak.
3. Sering berakhir pada partus prematurus.
4. Bunyi jantung anak sudah mulai terdengar pada
bulan kelima dan terdengar lebih jelas.

5. Persalinan lebih lama dari biasanya.


6. Sewaktu his akan sakit sekali.
7. Bila ketuban pecah, air ketuban
sedikit sekali bahkan tidak ada yang
keluar.
b at on 1. Bila terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut
i i
Ak ramn akan terjadi cacat bawaan seperti club-foot,
cacat bawaan karena tekanan atau kulit jadi
hi d tenal dan kering (leathery appereance).
ligo 2. Bila terjadi pada permulaan kehamilan maka
O janin akan menderita cacat bawaan dan
pertumbuhan janin dapat terganggu bahkan
bisa terjadi partus prematurus yaitu picak
seperti kertas kusut karena janin mengalami
Penatalaksanaan tekanan dinidng rahim.

1. Tirah baring
2. Hidrasi
3. Perbaiki nutrisi
4. Pemantauan kesejahteraan janin (hitung pergerakan
janin, NST, Bpp)
5. Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion
6. Amnion infusion
7. Induksi dan kelahiran
POLIHIDRAMNION

Polihidramnion atau disingkat hidramnion saja


Pengertian

didefinisikan sebagai suatu kadaan dimana jumlah air


ketuban melebihi 2 liter. Sedangkan secara klinik
adalah penumpukan cairan ketuban yang berlebihan
sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien.
Sedangkan secara USG jika Amniotic Fluid Index
(AFI) >20 atau lebih.
POLIHIDRAMNION
lanjutan...

Tanda dan Gejala


1. Ukuran uterus lebih besar dari yang
Penyebab seharusnya.
2. Identifikasi janin dan bagian janin melalui
1. Faktor ibu : Diabetes
pemeriksaan palpasi sulit dilakukan.
mellitus, Penyakit jantung, 3. Djj sulit di dengar.
Pereeklampsia 4. Balotemen janin jelas.
2. Faktor janin :Anensephali, 5. Sesak nafas dan rasa tak nyaman diperut.
Spina bifida, Omphalokel, 6. Gangguan pencernaan.
Atresia oesofagus, 7. Edema.
Hidrops fetalis, Kembar 8. Varices dan hemoroid.
monozigotik, Hemangioma 9. Nyeri abdomen.
POLIHIDRAMNION
lanjutan..

1. Dilakukan pemeriksaan ultrasonografi secara teliti antara lain


untuk melihat penyebab dari keadaan tersebut.
Penatalaksanaan

2. Pemeriksaan USG janin dilihat secara seksama untuk melihat


adanya kelainan ginjal janin.
3. Dilakukan pemeriksaan OGTT untuk menyingkirkan
kemungkinan diabetes gestasional.
4. Bila etiologi tidak jelas, pemberian indometachin dapat
member manfaat bagi 50% kasus.
5. Meskipun sangat jarang, kehamilan monokorionik yang
mengalami komplikasi sindroma twin transfusin, terjadi
polihidramnion pada kantung respien dan harus dilakukan
amniosentesis berulang untuk mempertahankan kehamilan.
KETUBAN PECAH DINI

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban


sebelum terdapat tanda mulai persalinan dan
Pengertian

ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu.


Ketuban pecah dini merupakan pecahnya selaput
janin sebelum proses persalinan dimulai.KPD saat
preterm (KPDP) adalah KPD pada usia < 37
minggu.KPD memanjang merupakan KPD selama >
24 jam yang berhubungan dengan peningkatan
resiko infeksi intraamnion.
Penyebab

1. Berkurang kekuatan membrane.


2. Meningkatnya tekanan intrauterine.
3. Serviks inkompeten.
4. Ketegangan rahim berlebihan: kehamilan ganda, hidramnion.
5. Kelainan letak janin dan rahim: letak sungsang, letak lintang.
6. Kemungkinan kesempitan panggul (CPD): bagian terendah belum
masuk PAP (cephalo pelvic disproporsi).
7. Infeksi yang menyebabkan terjadinya biomekanik pada selaput
ketuban dalam bentuk preteolitik sel sehingga memudahkan
ketuban pecah (amnionitis/ korioamnionitis).
8. Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah,
kelainan genetik).
Faktor Resiko

1. Ibu hamil diluar nikah.


2. Kehamilan remaja.
Komplikasi 3. Ibu perokok.
1. Infeksi intrapartum 4. Golongan sosial ekonomi
(korioamnionitis). rendah.
2. Persalinan preterm, 5. Penyakit menular
jika terjadi pada seksual.
kehamilan usia 6. Riwayat ketuban pevah
preterm. dini.
3. Prolaps tali pusat.
4. Oligohidramnion.
Penatalaksanaan
1. Pada ketuban pecah, terminasi kehamilan, batas waktu 2x24
jam.
2. Jika ada tanda infeksi intrapartum, terminasi kehamilan/
persalinan batas waktu 2 jam.
3. Jangan terlalu sering periksa dalam.
4. Bila perlu, induksi persalinan.
5. Observasi dan optimalisasi keadaan ibu: oksigen.
6. Antibiotic spectrum luas: gentamicin IV 2x80 mg, ampicillin
IV 4x1 mg, amoxilin IV 3x1 mg, penicillin IV 3x1 ,2 juta UI,
metronidazol drip.
7. Uterotonika: meterghin 3x1 ampul drip
8. Pemberian kortikosteroid: kontroversi. Disatu pihak dapat
memperburuk keadaan ibu karena menurunkan imunitas, dilain
pihak dapat menstimulasi pematangan paru janin (surfaktan).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai