Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH JATI DIRI UNSOED

MANUSIA DAN KEPRIBADIAN

PERILAKU SELF HARM PADA REMAJA

Disusun Oleh:

1. Nadiva Resti Istiqomah. (D1A022032)


2. Dimas Abian Pamungkas (D1A022063)
3. Ananda Yosi Saputra. (D1A022093)
4. Fachrizal Darmawan. (D1A022112)
5. Dady Raga Adji. (D1A022138)

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2022
BAB I PENDAHULUAN.
1.1.Latar Belakang

Pada masa remaja, seseorang berada di tahap dimana ia sedang


mencari jati dirinya dan sering berinteraksi dengan lingkungannya. Baik
buruknya lingkungan merupakan salah satu faktor penentu terhadap
perkembangan psikologis remaja. Lingkungan yang baik akan memberi
pengarug baik, sedangkan lingkungan buruk tentunya akan memberi
pengaruh buruk pula terhadap kondisi psikososial remaja. Bullying,
ketidakharmonisan keluarga, dan pergaulan bebas merupakan beberapa
contoh tindakan yang sangat berpengaruh dan menekan kondisi diri.
Tekanan tersebut menjadi langkah awal seseorang mengalami depresi,
keputusasaan, bahkan melakukan self harm.

Self-harm adalah sebuah perilaku dengan niat yang


menggambarkan percobaan melukai diri, merusak diri secara impulsif guna
mengalihkan emosi atau perasaan yang tak tertahankan (Skegg, 2005).
Self-harm sangat berbahaya karena dapat mengancam nyawa diri sendiri.
Maka dari itu, pemahaman mengenai kesehatan mental sangat penting,
khususnya tentang self-harm. Perlu diketahui bahaya self- harm dan cara
untuk menghindari terjadinya self-harm, sehingga seseorang lebih bisa
mengontrol emosi dan kondisi psikologisnya.
1.2. Rumusan Masalah.

1. Self harm termasuk gangguan pada?

2. Apa tanda-tanda menderita self harm?

3. Mengapa sebagian besar yang menderita self harm adalah remaja?

4. Apa saja yang menjadi alasan terjadinya self harm?

5. Apakah cara yang tepat untuk mencegah terjadinya self harm?

6. Bagaimana cara menghentikan self harm?

1.3.Tujuan Penelitian.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa penyebab
dasar dari sering terjadinya self harm pada remaja dan cara mengatasi self
harm.

1.4.Manfaat Penulisan.

a. Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya


pada bidang psikologi.

b. Diharapkan dengan adanya cara untuk menghindari self harm, banyak


remaja yang berhenti memiliki kepribadian melukai diri sendiri.

c. Diharapkan dengan adanya pengertian tentang self harm dapat


membuka wawasan tentang mengontrol emosi dan berpikir panjang dalam
bertindak.
BAB II PEMBAHASAN

Menyakiti diri sendiri atau yang sering dikenal self harm adalah Istilah
melukai diri sendiri. Self harm ini terjadi karena adanya gangguan mental
yang dialami oleh seseorang yang bisa disebabkan oleh banyak
faktor.Biasanya digunakan untuk menggambarkan berbagai perilaku dan
niat seperti percobaan gantung diri, meracuni diri sendiri secara impulsif
yang tidak dapat ditoleransi. Seperti halnya bunuh diri, tingkat melukai diri
sendiri sangat bervariasi antar negara. 5-9% remaja di negara-negara barat
melaporkan telah melukai diri sendiri dalam tahun sebelumnya.

Aspek budaya dari beberapa masyarakat dapat berefek terhadap


bunuh diri dan menyakiti diri sendiri dan menjelaskan beberapa variasi
internasional dalam tingkat peristiwa ini. Risiko pengulangan menyakiti diri
sendiri dan bunuh diri di kemudian hari termasil tinggi. Lebih dari 5% orang
yang pernah dirawat di rumah sakit setelah melukai diri sendiri akan
melakukan bunuh diri dalam waktu 9 tahun. Niat bunuh diri yang kuat,
tingkat kematian yang tinggi, dan penyakit kejiwaan merupakan indikator
risiko terjadinya bunuh diri yang tinggi.

Menyakiti diri sendiri dan bunuh diri adalah sebuah masalah


kesehatan masyarakat utama pada remaja menjadi penyebab kematian
paling umum kedua pada orang muda di seluruh dunia. Kontributor yang
berperan akan terjadinya upaya penyebab melukai diri sendiri dan bunuh
diri antara lain yaitu kerentanan genetik dan faktor kejiwaan, psikologis,
keluarga, sosial, dan budaya yang umumnya cukup memberikan efek
depresi pada remaja yang belum mengalami kematangan emosional. Efek
media dan penularan informasi juga berpengaruh, dengan internet memiliki
peran kontemporer yang cukup signifikan. Pencegahan melukai diri sendiri
dan bunuh diri membutuhkan tindakan universal yang ditujukan untuk kaum
muda pada umumnya dan inisiatif penguatan mental atau kejiwaan yang
ditargetkan dan berfokus pada kelompok yang berisiko tinggi mengalami
self harm.

Tindakan self harm tidak akan mungkin terjadi jika tidak memiliki
faktor. Beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya self harm yaitu
seperti:

1. Gangguan kesehatan mental seperti depresi dan bipolar.

2. Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.

3. Mendapatkan intimidasi dari pihak tertentu.

4. Adanya tekanan di sekolah atau tempat kerja.

5. Pertengkaran membuat masalah hubungan dengan keluarga, teman,


atau kekasih.

6. Kekhawatiran tentang uang.

Namun secara umum tindakan self harming dapat dicegah dengan


beberapa hal yaitu dengan beberapa cara yaitu yang pertama dengan
mencari tahu penyebabnya karena seseorang melakukan self harming pasti
memiliki faktor penyebab, dengan kita mengetahui penyebabnya maka
akan lebih mudah kita untuk mempelajari cara yang harus ditempuh untuk
mencegah terjadinya self harming. Kemudian bisa dilakukan dengan cara
bercerita kepada orang lain yang dipercaya agar orang tersebut dapat
membantu memberikan jalan keluar untuk mencegah terjadinya
selfharming. Dan yang terakhir kita dapat melakukan sebuah hal untuk
menghilangkan stres pada diri kita dengan beberapa hal yaitu bisa dengan
berolahraga, bersosialisasi, atau mencari kesibukan. Karena dari hal
tersebut kita dapat menghilangkan beban pikiran dalam otak kita.
BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Self-harm adalah sebuah perilaku dengan niat yang menggambarkan


percobaan melukai diri, merusak diri secara impulsif guna mengalihkan
emosi atau perasaan yang tak tertahankan (Skegg, 2005). Self-harm sangat
berbahaya karena dapat mengancam nyawa diri sendiri. Maka dari itu,
pemahaman mengenai kesehatan mental sangat penting.Self harm ini
terjadi karena adanya gangguan mental yang dialami oleh seseorang yang
bisa disebabkan oleh banyak faktor.Biasanya digunakan untuk
menggambarkan berbagai perilaku dan niat seperti percobaan gantung diri,
meracuni diri sendiri secara impulsif yang tidak dapat ditoleransi.self harm
sendiri dapat di cegah dengan cara mencari tahu penyebabnya dan
mempelajari cara mencegah perilaku self harm itu sendiri.

3.2.Saran

Self Harm terjadi ketika seseorang tidak tahu harus melakukan apa dari
rasa sedihnya. Sehingga cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyilet
dirinya sendiri.Bila penyaluran emosi sudah salah dan berujung menyakiti
diri sendiri, penyaluran emosi lain bisa terjadi pada bunuh diri. Ada baiknya
jika bertemu dengan orang yang memiliki emosi bermasalah dan menyakiti
diri sendiri,perlu ada nya empati dan mau menjadi pendengar.

Tetapi, bila seseorang tidak mau cerita tentang emosi negatifnya, Jangan
memaksakan orang tersebut untuk bercerita. Tentu ada saran lain yang
bisa dilakukan, yakni menjadi teman yang selalu ada.
Daftar Pustaka.

J McHale,2010,”A Felton “,Jurnal keperawatan psikiatri dan kesehatan


mental”,Vol.17 No. 8,Hal. 732-740.

Keith Hawton, Kate EA Saunders, Rory C O'Connor, 2012,” Melukai diri


sendiri dan bunuh diri pada remaja”,The Lancet,Vol.379,No..
9834,Hal. 2373- 2382, 2012.

Keren Skegg,2005,”Self harm”The Lancet,Vol.366,No.9495,Hal.1471-


1483.

Anda mungkin juga menyukai