Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA

Di Susun Oleh :

Amila Rosanah
Elsya Aulia Damayanti
Fhanesa Amiliya
Gilang Rahmat Putra
Intan Fitriana
Nurul Permatasari

SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2023-2024


PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Mental

Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak
dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk
mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja
secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada
komunitasnya.

B. Faktor-Faktor Yang Menjadi Penyebab Timbulnya Gangguan Pada Kesehatan


Mental pada remaja

Berikut ini faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya gangguan pada kesehatan mental,
antara lain:

1. Ke-trigger dengan suatu hal, faktor yang menyebabkan kesehatan mental terganggu
dapat terjadi karena terdapat pemicu. Pemicu ini dapat berbagai macam mulai dari
pengalaman traumatis bahkan fobia
2. Faktor Agama, agama dan suku juga dapat menjadi hal yang memicu timbulnya
gangguan mental. Hal ini biasanya terjadi di lingkungan yang mayoritas, sehingga bagi
seseorang yang minoritas sering sekali dikucilkan dan dijauhi. Tentunya hal ini pun
dapat terjadinya gangguan kesehatan mental.
3. Orientasi seksual, orientasi secara seksual juga dapat menjadi pemicu munculnya
gangguan kesehatan mental. Hal ini terjadi apabila seseorang memiliki orientasi seksual
yang dianggap aneh dan tidak biasa.
4. Traumatis/Kehilangan seseorang, pengalaman traumatis merupakan salah satu pemicu
yang paling besar terhadap kesehatan mental. Pengalaman yang menyedihkan bahkan
kehilangan seseorang dapat membuat jiwa menjadi kehilangan dan akhirnya menjadi
pemicu timbulnya stres dan depresi.
5. Fobia, fobia juga dapat menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang mengalami
gangguan kesehatan mental. Fobia yang terdapat di setiap orang sangat berbeda. Mulai
dari takut ketinggian, air, hewan bahkan juga terdapat orang yang fobia terhadap buah.

C. Ciri- Ciri Gangguan Mental

Berikut adalah beberapa gejala atau tanda penyakit mental yang mungkin terjadi pada anak :

1. Perubahan perilaku

Ini merupakan tanda munculnya penyakit mental pada anak yang tergolong mudah Anda
sadari melalui aktivitas sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah. Ketika anak
menjadi lebih sering bertengkar, cenderung kasar, hingga berkata kasar yang
menyakitkan orang lain padahal sebelumnya tidak, Anda perlu curiga. Tak hanya itu
saja, Anda juga mungkin melihat perubahan perilaku anak seperti menjadi lebih mudah
marah dan merasa frustasi.

2. Perubahan mood

Tanda penyakit mental lainnya adalah mood atau suasana hati anak yang berubah secara
tiba-tiba. Kondisi ini bisa berlangsung sebentar hingga dalam jangka waktu yang tidak
menentu.

Tentunya, hal ini bisa mengakibatkan masalah pada hubungan dengan keluarga serta
teman sebaya. Ini merupakan gejala umum dari depresi, ADHD, hingga kelainan bipolar.

3. Kesulitan berkonsentrasi

Anak-anak yang menderita gangguan mental cenderung sulit fokus atau memperhatikan
dalam waktu yang lama. Selain itu, mereka juga memiliki kesulitan untuk duduk diam
dan membaca. Tanda penyakit mental yang satu ini dapat menyebabkan menurunnya
performa di sekolah juga perkembangan otaknya.

4. Penurunan berat badan

Tahukah Anda bahwa gangguan mental juga dapat memengaruhi kondisi fisik anak? Tak
hanya karena penyakit fisik, berat badan yang menurun drastis juga bisa menjadi tanda
penyakit mental anak. Gangguan makan, stres, hingga depresi dapat menjadi penyebab
anak kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah yang berkelanjutan.

5. Menyakiti diri sendiri

Perhatikan saat anak sering mengalami kekhawatiran serta rasa takut berlebih. Perasaan
ini dapat berujung pada keinginannya untuk menyakiti diri sendiri.

Biasanya, ini menjadi akumulasi dari perasaan stres serta menyalahkan diri sendiri
karena gangguan mental juga mengakibatkan anak sulit mengelola emosi. Ini juga
menjadi tanda gangguan mental pada anak yang perlu Anda cermati karena tidak
menutup kemungkinan berujung pada percobaan bunuh diri.

6. Muncul berbagai masalah kesehatan

Penyakit atau gangguan mental juga dapat ditandai dengan masalah pada kesehatannya,
misal anak mengalami sakit kepala dan sakit perut yang berkelanjutan.

7. Perasaan yang intens

Anak-anak kadang menghadapi perasaan takut yang berlebihan tanpa alasan. Tanda
gangguan mental pada anak ini seperti menangis, berteriak atau mual disertai dengan
perasaan sangat intens. Perasaan ini pun dapat menyebabkan efek seperti kesulitan
bernapas, jantung berdebar atau bernapas dengan cepat, yang dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari.
D. Dampak Gangguan Mental Pada Anak

1. Susah Menjalin Hubungan yang Harmonis

Pertemanan usia remaja mungkin sering dipandang sebelah mata. Tapi nyatanya,masa remaja
adalah fase-fase dimana mereka mulai mencari jati diri dan pencarian teman sejati untuk
kehidupan dalam lingkup sosial yang lebih luas. Umumnya, seseorang akan mengalami titik
kejenuhan menjalin pertemanan secara murni (tanpa urgensi tertentu) ketika mereka
memasuki usia dewasa. Sehingga gangguan mental pada remaja yang tidak segera ditangani
akan membuat mereka kesulitan untuk punya hubungan pertemanan yang baik. Nggak cuma
hubungan pertemanan, tapi hubungan keluarga atau percintaannya pun juga bisa ikut
terganggu. Tentunya hal ini punya dampak besar bagi kehidupan remaja yang berpotensi
mempengaruhinya saat usia dewasa. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih sensitif
yang nantinya akan jadi kendala mereka dalam menjalin hubungan harmonis.

2. Sering Ada Keluhan Fisik

Pada dasarnya, kesehatan mental dan fisik saling berkaitan seperti yang disampaikan Charles
Goodstein, seorang profesor klinis psikiatri di Langone School of Medicine New York
University, bahwa perasaan dan pikiran kita akan memicu pelepasan sistem endokrin
yang mengatur pelepasan hormon dan mempengaruhi sistem kerja organ tubuh
seseorang. Itu kenapa ketika kondisi kesehatan mental remaja itu buruk, otomatis
berpengaruh ke kesehatan fisiknya juga. Terlebih lagi kalau gangguan mental sudah dialami
sejak lama dan bikin frekuensi keluhan fisik jadi lebih sering muncul. Misalnya keluhan
seperti nyeri otot, sakit kepala, masalah pencernaan, dan masih banyak lagi.

3. Kompleksitas Gangguan Kesehatan Mental Berujung Bunuh diri

Ketika remaja mengalami gangguan kesehatan mental, ada beberapa tanda yang dirasakan.
Mulai dari merasa nggak berharga, nggak berguna, nggak dicintai & disayangi, dan masih
banyak lagi. Hal ini bisa memicu munculnya perasaan-perasaan negatif yang kuat dan
mendorong remaja buat ambil tindakan ekstrim seperti bunuh diri. Dilansir dari salah satu
artikel Perpustakaan Geografi UGM berjudul ‘Darurat Kesehatan Mental bagi Remaja’
tingkat gejala depresi bisa mencapai 6,2% pada remaja berusia 15-24 tahun. Bila depresi ini
teru sdibiarkan dan berkembang menjadi depresi berat, bisa mengalami kecenderungan buat
menyakiti diri sendiri (self harm). Ada sekita 80-90% kasus bunuh diri akibat kecemasan dan
depresi. Menurut ahli suciodologist ada 4,2% siswa di Indonesia yang pernah berpikir buat
bunuh diri. Selain itu, kasus bunuh diri di Indonesia mencapai 10.000 atau setara dengan
setiap satu jam terdapat kasus. Depresi pada remaja bisa diakibatkan oleh beberapa hal seperti
tekanan dalam bidang akademik, perundungan(bullying), faktor keluarga, dan permasalahan
ekonomi.Dampak buruk lainnya yang bisa aja terjadi yaitu bunuh diri.

E. Cara/ Upaya Mengatasi


Berbicara dari hati ke hati dengan anak remaja Anda tentang kondisi dan kesehatan
mentalnya adalah langkah awal yang perlu Anda lakukan sebagai orangtua. Jika Anda
mengkhawatirkan kesehatan mental anak, mulailah dengan mengajaknya berbicara. Berbicara
dengan anak tentang bagaimana perasaan mereka menunjukkan bahwa mereka tidak
sendirian dan bahwa Anda, sebagai orangtua, peduli. Selain itu, anak juga mungkin
memerlukan bantuan Anda untuk mendapatkan dukungan profesional.

Berikut adalah beberapa ide untuk mendorong anak remaja berbicara dengan Anda tentang
perasaan mereka:

 Katakan bahwa bahkan orang dewasa pun memiliki masalah yang tidak dapat mereka
selesaikan sendiri. Tunjukkan bahwa lebih mudah untuk mendapatkan bantuan jika Anda
memiliki dukungan orang lain.
 Beri tahu anak Anda bahwa bukan hal yang aneh jika anak muda merasa khawatir, stres,
atau sedih. Juga beri tahu mereka bahwa membuka pikiran dan perasaan pribadi bisa
menakutkan.
 Beri tahu anak Anda bahwa membicarakan suatu masalah sering kali dapat membantu
meletakkan segala sesuatunya ke dalam perspektif dan membuat perasaan menjadi lebih
jelas. Seseorang dengan pengalaman yang lebih banyak atau berbeda – seperti orang
dewasa – mungkin dapat menyarankan opsi yang belum terpikirkan oleh mereka.
 Sarankan beberapa orang lain yang dapat diajak bicara oleh anak Anda jika mereka tidak
ingin berbicara dengan Anda – misalnya, bibi atau paman, teman keluarga dekat, pelatih
olahraga atau pemuka agama terpercaya, orang yang lebih tua atau dokter umum.
 Beri tahu anak Anda bahwa berbicara dengan dokter umum atau profesional kesehatan
lainnya bersifat rahasia. Para profesional ini tidak dapat memberi tahu orang lain, kecuali
mereka mengkhawatirkan keselamatan anak Anda atau keselamatan orang lain.
 Tekankan bahwa anak Anda tidak sendirian. Anda akan berada di sana kapan pun
mereka siap untuk berbicara.
 Jika Anda menyampaikan kekhawatiran kepada anak Anda, mereka mungkin menolak
bantuan apa pun atau mengatakan tidak ada yang salah. Banyak anak muda tidak mau
mencari bantuan sendiri. Jadi, Anda mungkin perlu mengatakan bahwa Anda khawatir
tentang mereka dan akan mencoba untuk mendapatkan nasihat profesional. Sebaiknya
dorong anak untuk ikut bersama.

Anda mungkin juga menyukai