Anda di halaman 1dari 3

Prof. Dr.

Zakiah Daradjat (1985) 3 , mendefinisikan kesehatan mental dengan beberapa pengertian:

1. Terhindarnya orang dari gejalagejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala gejala penyakit
jiwa (psychose).
2. Kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan
masyarakat serta lingkungan di mana ia hidup.
3. Pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala
potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada
kebahagiaan diri dan orang lain; serta terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa.

Terwujudnya keharmonisan yang sungguh sungguh antara fungsi fungsi jiwa, serta mempunyai
kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi, dan merasakan secara positif
kebahagiaan dan kemampuan dirinya.
Dihubungkan dengan pengertian Islam bahwa kesehatan mental dari sisi perspektif Islam merupakan
suatu kemampuan diri individu dalam mengelola terwujudnya keserasian antara fungsi-fungsi kejiwaan
dan terciptanya penyesuaian dengan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitarnya secara
dinamis berdasarkan Al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai pedoman hidup menuju ke kebahagiaan dunia
dan akhirat.(Ariadi, 2019)

Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang,
sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di
sekitar.

Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal
dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.

Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati,
kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.

Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat merusak
interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan prestasi di sekolah dan
produktivitas kerja. oleh sebab itu, sudah saatnya kita menjalankan pola hidup sehat

Mempromosikan Kesehatan Mental bagi Remaja

Cinta dan dukungan serta hubungan yang kuat dengan keluarga dan orang-orang terdekat dapat
memiliki pengaruh langsung dan positif pada kesehatan mental bagi remaja. Bahkan, hubungan
emosional yang baik dapat mengurangi kemungkinan remaja mengalami masalah kesehatan mental

Promosi kesehatan mental bertujuan untuk mempromosikan kesehatan mental yang positif. Cara yang
dapat dilakukan adalah dengan meningkatan kesejahteraan psikologis, kompetensi, ketahanan manusia,
serta menciptakan kondisi dan lingkungan hidup yang mendukung (WHO, 2002). Promosi kesehatan
mental dapat dilakukan dengan mengumpulkan data terkait insidensi gangguan tersebut supaya
masyarakat meningkat kesadarannya dan mendapat pengetahuan terkait permasalahan.(Kemenkes RI,
2018)
Kesehatan mental lebih dari sekedar tidak adanya gangguan mental. Penyakit ini berada dalam sebuah
kontinum yang kompleks, yang dialami secara berbeda dari satu orang ke orang lain, dengan tingkat
kesulitan dan tekanan yang berbeda-beda, serta potensi hasil sosial dan klinis yang sangat berbeda.

Kondisi kesehatan mental mencakup gangguan mental dan disabilitas psikososial serta kondisi mental
lainnya yang terkait dengan tekanan signifikan, gangguan fungsi, atau risiko melukai diri sendiri. Orang
dengan kondisi kesehatan mental lebih cenderung mengalami tingkat kesejahteraan mental yang lebih
rendah, namun hal ini tidak selalu atau selalu terjadi.

Paparan kondisi sosial, ekonomi, geopolitik, dan lingkungan yang tidak menguntungkan – termasuk
kemiskinan, kekerasan, kesenjangan, dan kerusakan lingkungan – juga meningkatkan risiko masyarakat
mengalami kondisi kesehatan mental.

Risiko dapat terjadi pada semua tahap kehidupan, namun risiko yang terjadi pada periode sensitif
perkembangan, terutama pada masa kanak-kanak, sangatlah merugikan. Misalnya, pola asuh yang kasar
dan hukuman fisik diketahui berdampak buruk pada kesehatan anak, dan penindasan merupakan faktor
risiko utama terhadap kondisi kesehatan mental.

Risiko kesehatan mental dan faktor pelindung dapat ditemukan di masyarakat pada skala yang berbeda-
beda. Ancaman lokal meningkatkan risiko bagi individu, keluarga, dan komunitas. Ancaman global
meningkatkan risiko bagi seluruh populasi dan mencakup kemerosotan ekonomi, wabah penyakit,
keadaan darurat kemanusiaan dan pengungsian paksa serta meningkatnya krisis iklim.

Setiap risiko dan faktor pelindung hanya memiliki kekuatan prediksi yang terbatas. Kebanyakan orang
tidak mengalami kondisi kesehatan mental meskipun telah terpapar suatu faktor risiko dan banyak
orang yang tidak diketahui faktor risikonya masih mengalami kondisi kesehatan mental. Meskipun
demikian, faktor-faktor penentu kesehatan mental yang saling berinteraksi berfungsi untuk
meningkatkan atau melemahkan kesehatan mental.(WHO, 2020)

gejala atau tanda penyakit mental yang mungkin terjadi:

1. Perubahan perilaku

Ini merupakan tanda munculnya penyakit mental yang tergolong mudah disadari melalui aktivitas
sehari-hari baik di rumah maupun di kantor. Ketika menjadi lebih sering bertengkar, cenderung kasar,
hingga berkata kasar yang menyakitkan orang lain padahal sebelumnya tidak, ini perlu dicurigai. Tak
hanya itu saja, terlihat perubahan perilaku seperti menjadi lebih mudah marah dan merasa frustasi.

2. Perubahan mood

Tanda penyakit mental lainnya adalah mood atau suasana hati yang berubah secara tiba-tiba. Kondisi ini
bisa berlangsung sebentar hingga dalam jangka waktu yang tidak menentu.Tentunya, hal ini bisa
mengakibatkan masalah pada hubungan dengan keluarga serta teman kerja. Ini merupakan gejala
umum dari depresi, ADHD, hingga kelainan bipolar.

3. Kesulitan berkonsentrasi
Penderita gangguan mental cenderung sulit fokus atau memperhatikan dalam waktu yang lama. Selain
itu, mereka juga memiliki kesulitan untuk duduk diam dan membaca. Tanda penyakit mental yang satu
ini dapat menyebabkan menurunnya performa kinerja juga perkembangan otak.

4. Penurunan berat badan

Tahukah Anda bahwa gangguan mental juga dapat memengaruhi kondisi fisik? Tak hanya karena
penyakit fisik, berat badan yang menurun drastis juga bisa menjadi tanda penyakit mental. Gangguan
makan, stres, hingga depresi dapat menjadi penyebab kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah yang
berkelanjutan.

5. Menyakiti diri sendiri

Saat sering mengalami kekhawatiran serta rasa takut berlebih, perasaan ini dapat berujung pada
keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Biasanya, ini menjadi akumulasi dari perasaan stres serta
menyalahkan diri sendiri, karena gangguan mental juga mengakibatkan sulit untuk mengelola emosi. Ini
juga menjadi tanda gangguan mental yang perlu dicermati karena tidak menutup kemungkinan berujung
pada percobaan bunuh diri.

6. Muncul berbagai masalah kesehatan

Penyakit atau gangguan mental juga dapat ditandai dengan masalah pada kesehatan, misal mengalami
sakit kepala dan sakit perut yang berkelanjutan.

7. Perasaan yang intens

Kadang dihadapi perasaan takut yang berlebihan tanpa alasan. Tanda gangguan mental ini seperti
menangis, berteriak atau mual disertai dengan perasaan sangat intens. Perasaan ini pun dapat
menyebabkan efek seperti kesulitan bernapas, jantung berdebar atau bernapas dengan cepat, yang
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.(Purwanti, 2023)

Anda mungkin juga menyukai