KELOMPOK 4
KELAS XI-4 SUNTER
SMA NEGERI 75 JAKARTA
TAHUN AJARAN 2023/2024
Latar Belakang
Kesehatan mental menurut seorang ahli kesehatan Merriam Webster, merupakan suatu
keadaan emosional dan psikologis yang baik, di mana individu dapat memanfaatkan
kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih pada keberadaan dan
pemeliharaan mental yang sehat. Kesehatan Mental merupakan kemampuan seseorang untuk
menyesuaikan diri sendiri dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan dimana ia
tinggal atau hidup.
Gangguan kesehatan mental yang dapat dialami oleh seseorang sangat beragam yaitu,
gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, gangguan psikotik, gangguan suasana hati,
gangguan makan, gangguan pengendalian impils dan kecanduan, gangguan obesif kompulsif
(OCD), gangguan stress pascatrauma (PTSD). Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
resiko seseorang mengalami gangguan mental diantaranya : faktor genetik, riwayat keluarga
yang memiliki gangguan serupa, stress berat, kejadian traumatis, penggunaan obat-obatan
terlarang, dan juga kondisi medis. Prinsip-prinsip dalam memahami kesehatan mental telah
diungkap Schneiders sejak tahun 1964, yang mencakup 3 hal :
Dari penjelasan prinsip-prinsip diatas, kita mengetahui bahwa masalah tentang kesehatan
mental ini menarik untuk dikaji dan diteliti lebih dalam. Untuk itu kami ingin mengetahui
sejauh mana pengaruh kesehatan mental terhadap remaja di Indonesia, khususnya pelajar atau
siswa. Apakah remaja di Indonesia jika menghadapi suatu permasalahan akan melepas
tanggung jawab mereka dari permasalahan tersebut, akan menghadapinya sendiri tetapi
belum tentu mampu menyelesaikannya, meminta pertolongan orang lain yang lebih
berpengalaman untuk membantu menyelesaikannya masalahnya, dan menghadapi dengan
acuh tak acuh terhadap masalah yang terjadi pada dirinya.
Dengan prinsip-prinsip di atas, diharapkan para remaja di Indonesia bisa lebih memahami
dan mengerti tentang kesehatan mental dirinya sendiri agar tidak terjadinya gangguan
kesehatan mental. Dalam lingkungan masyarakat, hal ini masih tabu mereka tidak menyadari
akan pentingnya kesehatan mental bagi para remaja. Disebabkan karena sebagian masyarakat
menganggap orang yang mengalami gangguan kesehatan mental sudah pasti mengalami
gangguan kejiwaan. Kurangnya kepedulian dari lingkungan sekitar dan masyarakat inilah
yang membuat para penderita gangguan kesehatan mental menjadi takut untuk bercerita
sehingga dapat membuat gangguan semakin parah.
Alhasil, penderita gangguan kesehatan mental di Indonesia menjadi tinggi khususnya para
remaja. Jika dibiarkan, para generasi penerus bangsa atau para remaja di Indonesia akan
menjadi generasi yang rentan melakukan hal-hal berbahaya seperti bunuh diri. Maka, efek
yang ditimbulkan dari gangguan kesehatan mental tidak main-main dan tidak dapat
disepelekan. Maka dari itu, diperlukan pencegahan dalam mengatasi gangguan kesehatan
mental. Dari pencegahan-pencegahan yang telah dilakukan, maka penderita gangguan
kesehatan mental di Indonesia diharapkan dapat menurun.
Rumusan Masalah
Analisis Data
Setiap orang pasti ingin menjaga kesehatan mentalnya agar tetap sehat dan baik. Kita
harus mengetahui bagaimana cara mencegah apabila kita atau orang disekitar kita mengalami
stress atau terdapat beban pikiran terhadap masalah yang mereka hadapi. Biasanya gangguan
kesehatan mental ini sering terjadi dikalangan remaja/pelajar. Gangguan mental yang sering
dialami adalah stress yang berujung depresi. Stress yang biasa dialami remaja disebabkan
oleh faktor internal dan faktor eksternal..
Faktor internal dapat berupa tekanan dari orang tua dan faktor eksternal biasanya
terjadi di lingkungan sekolah dan pergaulan. Menurut Indonesia-National Adolescent Mental
Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022, 15,5 juta (34,9 %) remaja mengalami masalah mental
dan 2,45 juta (5,5 %) remaja mengalami gangguan mental. Dari jumlah itu, baru 2,6 % yang
mengakses layanan konseling, baik emosi maupun perilaku.
Sumber : databoks
Berikut jenis gangguan kesehatan mental yang dialami remaja usia 10-17 tahun.
Gangguan cemas atau fobia sosial dan gangguan cemas menyeluruh (3,7%)
Gangguan depresi mayor (1,0%)
Gangguan perilaku (0,9%)
Gangguan stres pasca-trauma disingkat PTSD (0,5%)
Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas disingkat ADHD (0,5%)
Peringkat kedua terdapat gangguan depresi mayor, menurut WHO pada tahun 2030
gangguan depresi mayor akan menjadi penyebab utama penyebab penyakit terbanyak pada
orang-orang di seluruh dunia. Gangguan ini berpengaruh terhadap suasana hati serta perilaku
penderita. Sebesar 5-17% penderita penyakit ini akan memiliki gangguan seumur hidupnya.
Pada remaja, mereka akan lebih mudah tersinggung dibandingkan remaja normal lainnya.
Penyebabnya dapat dari kimia otak yaitu Neurotransmitter yang berperan dalam depresi,
hormon dapat mempengaruhi keseimbangan hormon tubuh, dan genetik keluarga.
Di peringkat ketiga terdapat gangguan perilaku, mengacu pada sekelompok perilaku dan
emosional ditandai dengan pengabaian terhadap orang lain. Remaja dengan gangguan
perilaku mengalami kesulitan dalam mengikuti aturan dan berperilaku yang dapat diterima
secara sosial. Ada empat tipe dasar perilaku yang menjadi ciri gangguan yaitu perilaku agresi
fisik seperti kekejaman terhadap hewan atau penyerangan, melanggar hak orang lain,
manipulatif, dan perilaku nakal. Penelitian menemukan bahwa remaja dengan gangguan
perilaku memiliki gangguan pada lobus frontal otak. Hal ini mengganggu kemampuan
mereka untuk membuat rencana, menghindari bahaya, dan belajar dari pengalaman negatif.
Faktor-faktornya adalah pernah mengalami pelecehan, penolakan atau penelantaran orang
tua, orang tua kandung didiagnosis menderita ADHD, gangguan penggunaan alkohol,
depresi, gangguan bipolar, atau skizofrenia, nutrisi buruk, kemiskinan, pola asuh buruk,
kenakalan teman sebaya dan terakhir kurangnya pengawasan orang tua atau orang dewasa
lainnya yang memadai.
Cara menjaga kesehatan mental ini sering kali terlewatkan, hal itu dikarenakan
seseorang yang kondisi mentalnya terganggu. Biasanya, seseorang yang mengalami
gangguan kesehatan mental berawal dari stress. Stress dapat muncul akibat adanya tekanan.
Tekanan tersebut bisa disebabkan dari banyak hal contohnya tekanan belajar/sekolah,
keluarga, Lingkungan, dll. Tekanan belajar/sekolah dapat timbul akibat adanya penumpukan
tugas dan persaingan akademik.
Penanggulan yang dapat dilakukan adalah melakukan kegiatan yang positif atau hobi
seperti melakukan kegiatan seni, me time, travelling, istirahat yang cukup, rajin berolahraga,
dan pergi ke psikolog. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan mental yang optimal.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, kesehatan mental sangat penting untuk dijaga karena kesehatan
mental mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan aktivitas sebagai makhluk hidup. Kesehatan
mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mental yang sehat akan membuat pikiran
menjadi positif sehingga tubuh akan berfungsi dengan baik secara emosional, psikologis,
sosial dan akan mempengaruhi cara berfikir, merasakan, dan berperilaku. Penting untuk
diingat bahwa kesehatan mental merupakan hal yang tidak boleh diabaikan dan harus
dipelihara sebaik mungkin. Maka dari itu, lakukan cara menjaga kesehatan mental yang telah
dipaparkan di atas agar fisik, psikis, emosi, dan kehidupan sosialmu selalu dalam kondisi
yang baik.
Daftar Pustaka
https://herminahospitals.com/id/articles/pentingnya-menjaga-kesehatan-mental.html
https://jurnal.stiks-tarakanita.ac.id/index.php/forum/article/download/534/317
Laman Universitas Gajah Mada (UGM)
https://databoks.katadata.co.id/
https://repository.uir.ac.id/
https://eprints.undip.ac.id/38840/1/KESEHATAN_MENTAL.pdf
https://www.unicef.org
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/cara-mengatasi-mental-health/
https://repository.radenintan.ac.id
https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-kecemasan-umum
https://ciputrahospital.com/kenali-gangguan-depresi-mayor/
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/symptoms-causes/syc-
20356007
https://www.nationwidechildrens.org/conditions/conduct-disorders
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/post-traumatic-stress-
disorder
https://primayahospital.com/kejiwaan/penyakit-adhd/