Anda di halaman 1dari 5

URGENSI MENTAL HEALTH DI INDONESIA

PENDAHULUAN
Kesehatan mental memiliki arti penting dalam kehidupan seseorang, dengan
mental yang sehat maka seseorang dapat melakukan aktifitas sebagai mahluk
hidup. Kondisi mental yang sehat akan membantu perkembangan seseorang
kearah yang lebih baik dimasa mendatang.Kesehatan mental adalah keadaan
dimana seseorang mampu
menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal,
dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap
lingkungannya. Sedangkan masalah kesehatan mental diartikan sebagai
ketidakmampuan seseorang menyesuaikan diri terhadap tuntutan dan kondisi
lingkungan yang mengakibatkan ketidakmampuan tertentu. Masalah kesehatan
mental yang dialami remaja cukup tinggi. Mental health tiap orang berbeda dan
mengalami dinamisasi dalam perkembangannya. Karena pada hakikatnya manusia
dihadapkan pada kondisi dimana ia harus menyelesaikannya dengan beragam
alternatif pemecahannya, adakalanya tidak sedikit orang yang pada waktu tertentu
mengalamai masalah-masalah kesehatan mental dalam kehidupannya.
Data survey yang dilakukan National Adoles Health Information Center NAHIC
(2005) menunjukkan bahwa remaja dan dewasa muda pada usia 10-24 tahun baik
pria maupun wanita pernah melakukan rawat jalan gangguan kesehatan mental,
sebesar 1,9 juta pria melakukan rawat jalan kesehatan mental sedangkan wanita
sebesar 1,6 juta jiwa. Survei Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa 11,6%
penduduk Indonesia dengan usia diatas 15 tahun mengalami gangguan kesehatan
mental dan emosional, sekitar 19 juta anak mengalami kesehatan mental dan
social.
PEMBAHASAN
Sadar nggak, sih, kalau isu kesehatan mental masih menjadi hal yang tabu
untuk masyarakat Indonesia? Stigma terhadap pengidap gangguan kesehatan
mental di Indonesia masih sangat kuat. Padahal, berdasarkan data dari Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia,
setidaknya ada 450.000 keluarga di Indonesia yang menderita skizofrenia
(gangguan mental jangka panjang).
Sayangnya, isu kesehatan mental di Indonesia masih menjadi stigma yang
dapat berdampak buruk pada penderita. Misalnya seperti diskriminasi dan
dikucilkan dari masyarakat. Stigma ini dapat menghambat kesembuhan dan
pemulihan penderita kesehatan mental. Tak hanya stigma saja, ternyata ada
beberapa tantangan mengenai isu kesehatan mental di Indonesia.
Ruang Lingkup Mental Health
Mental health dapat diterapkan didalam kehidupan social misalnya didalam
lingkungan keluarga, sekolah, serta lingkungan social pada umumnya. Itu berati
bahwa perkembangan Kesehatan mental seseorang dapat ditentukan oleh kondisi
psikologis dimana seseorang itu berada.

 Mental Health dalam Keluarga


Penerapan mental health di dalam keluarga sangat penting untuk
tercapainya suasana yang harmonis antar anggota keluarga. Apabila hubungan
interpersonal antar keluarga kurang harmonis maka dalam keluarga tersebut akan
tercipta psikologis yang tidak kondusif dan tidak nyaman. Contohnya ialah sikap
permusuhan antar sodara yang menyebkan kecemburuan, pertengkaran, perceraian
orang tua yang menyebkan anak merasa kurang kasing sayang hal hal tersebut
dapat memicu atau menyebabkan seseorang khususnya anak mengalami kesulitan
atau bahkan kegagalan dalam perkembangan untuk mencapai mental yang sehat.
Lima tantangan kesehatan mental di Indonesia:
1.Stigma terhadap pengidap gangguan kesehatan mental
Stigma atau nilai buruk yang diberikan kepada pengidap kesehatan mental
di Indonesia didapatkan melalui pengaruh lingkungan yang buruk. Labelling,
pengucilan, dan stereotip terhadap pengidap gangguan kesehatan mental membuat
orang yang menderita gangguan mental memilih bungkam atau tidak
berkonsultasi kepada ahli. Akibatnya, berdasarkan data dari Riskesdas pada tahun
2018, 12 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami depresi dan 19 juta
penduduk di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
2.Rendahnya pemahaman mengenai kesehatan mental
Di Indonesia, informasi mengenai kesehatan mental masih belum banyak
dipahami oleh masyarakat. Minimnya pengetahuan tentang kesehatan mental
membuat penilaian masyarakat terhadap pengidap gangguan kesehatan menta
menjadi negatif. Akibatnya, terjadi salah penanganan terhadap penderita
kesehatan mental.
3.Kesehatan mental di Indonesia masih jadi hal tabu
Keterbatasan pemahaman dan pengetahuan mengenai kesehatan mental di
Indonesia tidak dapat lepas dari nilai-nilai tradisi budaya atau kepercayaan
masyarakat. Sebagian masyarakat masih mempercayai penyebab kesehatan mental
berasal dari hal-hal supernatural atau takhayul sehingga pengidap gangguan
kesehatan mental menganggap gangguan yang terjadi dalam dirinya adalah aib.
Pemahaman ini membuat orang yang membutuhkan bantuan tenaga ahli enggan
untuk ditangani. Tak jarang, pengidap gangguan kesehatan mental merasa malu
untuk berada di masyarakat.
4.Diskriminasi terhadap pengidap gangguan kesehatan mental
Kesadaran masyarakat yang rendah tidak jarang mengakibatkan
munculnya diskriminasi terhadap pengidap gangguan kesehatan mental. Bentuk
diskriminasi tersebut dapat berupa perlakuan kasar, penghinaan, maupun
perundungan. Tak jarang pula masyarakat menjauhi pengidap gangguan kesehatan
mental serta keluarganya.
5.Akses terhadap kesehatan mental belum merata
Akses terhadap kesehatan mental di Indonesia masih sulit. Anggaran
pemerintah untuk kesehatan mental, kapasitas rumah sakit jiwa, serta bangsal
psikiatri di rumah sakit umum masih belum dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat Indonesia. Di Indonesia, ada delapan provinsi yang tidak memiliki
rumah sakit jiwa dan tiga provinsi tidak memiliki seorang pun psikiater.
Kementerian Kesehatan Indonesia memprediksi setidaknya 90% orang dengan
gangguan kesehatan mental tidak mendapatkan akses terhadap perawatan yang
memadai.
Salah memahami isu kesehatan mental merupakan masalah serius bagi
masyarakat. Meningkatkan kesadaran masyarakat, menghapuskan stigma, serta
meluruskan prasangka terhadap pengidap gangguan kesehatan mental menjadi
tanggung jawab kita bersama.

KESIMPULAN DAN SARAN


 KESIMPULAN
masalah mental health diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang
menyesuaikan diri terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang mengakibatkan
ketidakmampuan tertentu. Mental health tiap orang berbeda dan
mengalami dinamisasi dalam perkembangannya. Karena pada hakikatnya manusia
dihadapkan pada kondisi dimana ia harus menyelesaikannya dengan beragam
alternatif pemecahannya. Mental health dapat diterapkan didalam kehidupan
social misalnya didalam lingkungan keluarga, sekolah, serta lingkungan social
pada umumnya. Itu berati bahwa perkembangan Kesehatan mental seseorang
dapat ditentukan oleh kondisi psikologis dimana seseorang itu berada.

 SARAN
Saran saya untuk mental health di Indonesia harus lebih diperhatikan lagi karena
banyaknya masyarakat Indonesia mengalami beberapa gejala gangguan mental
yang disebabkan beberapa factor seperti ekonomi, broken home, bulliying, social,
dan beberapa factor lainnya. Dan kita harus lebih peka terhadap orang-orang yang
ada disekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, K. S. (2012). Buku ajar kesehatan mental.

Erfianto, D. Kesehatan Mental Anak dan Remaja.

Fakhriyani, D. V. (2019). Kesehatan Mental (Vol. 124). Duta


Media Publishing.

Anda mungkin juga menyukai