Anda di halaman 1dari 4

Nama: Tangguh.

Nim: 144012330007

Prodi: DIII Keperawatan

MataKuliah: Bahasa Indonesia

DosenPengampu: Hani Atus Sholikhah,S.Pd.,M.Pd

Dampak Masa Pandemi Yang Berpengaruh Pada Gangguan


Kesehatan Mental Kaum Milenial Dalam Menghadapi Bonus
Demografi
Dari sekiann juta milenial di dunia ini, pasti tidak pernah terlepas dari
masalah ekonomi, sosial budaya, politik, agama, pendidikan dan kesehatan. Salah
satunya adalah gangguan kesehatan mental. Gangguan kesehatan mental sendiri
adalah gangguan serius yang dapat mempengaruhi pemikiran, mood dan perilaku
seseorang. Penasaran kan siapa saja yang dapat berpotensi terkena gangguan
kesehatan mental? Jawaban nya adalah semua orang, akan tetapi disini cendrung
akan saya bahas tentan gangguan kesehatan mental yang dialami kaum-kaum
milenial serta berkaitnya dengan bonus demografi.

Pada masa pandemi ini, dalam pelaturan pemerintah yang menerapkan


pembatasan sosial, banyak sekali kaum milenial yang merasa resah dan jenuh
karena harus #DirumahAja. Hampir sampai 98% kaum milenial mengalami
gangguan kesehatan mental.

Berikut adalah faktor – faktor yang penyebab para milenial terkena gangguan
kesehatan mental;

a. kehilangan pekerjaan, khususnya dimasa pandemi ini banyak orang di PHK.

b. mengalami diskrminasi dan bullying yang terjadi di dunia maya dan dunia
nyata.
c. stress berat dalam waktu yang lama

d. pengaruhnya narkoba dan miras yang dapat merusak otak

e. mengalami kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat

f. terisolisasi dari kehidupan sosial. Salah satu contoh,terpaparcovid-19 sehingga


harus mengasingkan diri dari orang-orang.

Ciri-ciri umum orang yangterkena gangguan kesehatan mental adalah,


suka mengonsumsi obat hanya untuk kesenangan pribadi, memiliki emosi yang
berubah-ubah, pola makan dan pola tidur tidak teratur, merasa sedih, stres, dan
depresisecaraterusmenerusdalamjangkawaktu yanglama,muncunyakeinginan
untuk mengakhiri hidup,dan menarik diri dari lingkungan sosial. Apakah kalian
termasuk dari beberapa katagori tersebut? jika kalian termasuk, silahkan hubungi
layanan konseling atau ke psikolog.

Tingkat kesehatan mental juga dapat mempengaruhi peran para Milenial


dalam menghadapi bonus demografi. Bonus demografi sendiri adalah, masa
dimana suatu negara memiliki penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) yang
lebih banyak dari pada penduduk usia non produktif (dibawah 15 dandi atas 64
tahun). Periode bonus demografi di Indonesia dimulai dari tahun 2020-2035.
Momentum ini dapat menjadi peluang bagi negara kita, dan juga dapat menjadi
boomerang bagi negara kita. Hal penting yang harus dipersiapkan adalah Sumber
Daya Manusia, khususnya mengenai kesehatan mental SDM. jika tidak disiapkan
dengan baik, kemungkinan besar bukan peluang yang akan kita dapatkan,
melainkan bencana.

Apa yang akan terjadi jika penduduk usia produktif yang berperan penting
dalam bonus demografi mengalami gangguan kesehatan mental? Marilah kita
bayangkan. Apa jadinya negara ini?Apa yang didapatkan tidak sesuai dengan
yang apa yang diinginkan. Ditambah dengan masalah pandemi yang sedang
terjadi, disamping itu era RevolusiIndustri 4.0 pun menuntut kualitas dan
kapasitas sumber daya manusia yang lebih tinggi. Inilah tantangan besar yang
sedang negara kita hadapi.

Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam
keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati
kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Seseorang yang
bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara
maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif
dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan
mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang
pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.

Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-


hari, tidak hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain,namun
juga dapat menurunkan prestasi di sekolah dan produktivitas kerja. oleh sebab itu,
sudah saatnya kita menjalankan pola hidup sehat. Terdapat beberapa jenis masalah
kesehatan mental tiga jenis kondisi yang paling umum terjadi adalah gangguan
kecemasan, stres, dan depresi.

Oleh karena itu yang harus di lakukan adalah mengatasi gangguan


kesehatan mental.Dimulai dari diri kita sendiri, dengan cara,melakukan aktivitas
fisik seperti berolahraga,memelihara pikiran yang positif,menjaga hubungan baik
dengan orang lain, menjaga kecukupan istirahat dan tidur, membantu orang lain
dengan tulus, memahami apa yang sedang dirasakan,yang terakhir hargai dan
sayangilah dirimu.Cara-cara diatas tidak bisa dipaksakan, semua tergantung dari
masing-masing kita para kaum milenial. Jika gangguan kesehetan mentalsudah
teratasi, masalah peningkatanan kualitas Sumber Daya Manusia akan lebih mudah
teratasi. Dan Bonus Demografiakan menjadi peluang besar untuk menuju
Indonesia yang sejahtera.
REFERENSI

(2020).Artikel populergangguankesehatan mentalremajapadamasa pandemi.

Silvia, S. (2022). Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Kesehatan Mental ada


Mahasiswa Secara Global.

Tuanakotta, G. L. (2020). Dampak Masa Pandemi yang Berpengaruh pada


Gangguan Kesehatan Mental Kaum Milenial dalam Menghadapi Bonus
Demografi. Artikelpopuler gangguan kesehatan mental remaja padamasaremaja.

Anda mungkin juga menyukai