UntukMemenuhiSalahSatuTugasMataKuliahBahasaIndonesia
Oleh:
KRISTIN SAMADARA
(2023081014069)
Segala puji syukur penulis naikkan kehadırat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul "Panduan Pengaruh Kerusakan Pada Mata” ini
dapat selesai tepat waktu sebagai aspek penelitian untuk mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penyusun ingin menyampaikan ucapan terimakasih dari lubuk hati yang paling
mendalamkepadadosenmatakuliahyangtelahmembimbingdanmengajarkan langkah-langkah
pembuatan makalah, sehingga makalah ini dapat tersusun. Harapan penulis semoga dengan
tersusunnya makalah ini dapat menjadi manfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan mental atau jiwa menurut undang – undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
merupakan kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan
sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Hal itu juga berarti kesehatan
mental mempunyai pengaruh terhadap fisik seseorang dan juga akan mengganggu produktivitas.
Kesehatan mental sangat penting untuk menunjang produktivitas dan kualitas kesehatan fisik. Ganguan
mental atau kejiwaan bisa dialami oleh siapa saja. Data Riskesdas (riset kesehatan dasar) 2018
menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi
dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6,1% dari jumlah penduduk
Indonesia atau setara dengan 11 juta orang.
Pada usia remaja (15-24 tahun) memiliki persentase depresi sebesar 6,2%. Depresi berat akan
mengalami kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri (self harm) hingga bunuh diri. Sebesar 80 – 90%
kasus bunuh diri merupakan akibat dari depresi dan kecemasan. Kasus bunuh diri di Indonesia bisa
mencapai 10.000 atau setara dengan setiap satu jam terdapat kasus bunuh diri. Menurut ahli
suciodologist 4.2% siswa di Indonesia pernah berpikir bunuh diri. Pada kalangan mahasiswa sebesar
6,9% mempunyai niatan untuk bunuh diri sedangkan 3% lain pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Depresi pada remaja bisa diakibatkan oleh beberapa hal seperti tekanan dalam bidang akademik,
perundungan(bullying), faktor keluarga, dan permasalahan ekonomi.
Depresi terjadi dengan salah satu ciri adalah dengan stres dan kecemasan berkepanjangan yang
menyebabkan terhambatnya aktivitas dan menurunya kualitas fisik. Pencegahan depresi dapat dilakukan
dengan pengelolaan stres. Pengelolaan stres masing – masing individu berbeda, ada yang mengelola
stres dengan melakukan kegiatan yang disukai seperti hobi, melakukan kegiatan refreshing,
mendekatkan diri dalam konteks spiritual keagamaan, hingga bercerita kepada orang lain untuk
mengurangi beban stres. Terlepas dari stigma masyarakat, keberanian diri untuk terbuka terhadap orang
lain dan berobat merupakan salah satu langkah yang tepat. Di era digital seperti sekarang banyak
platfrorm yang meyediakan layanan konsultasi secara daring dengan biaya maupun gratis. Selain itu,
beberapa puskesmas telah menyediakan layanan konsultasi psikologi dengan biaya gratis maupun
berbayar dengan harga terjangkau.
Akan tetapi pemahaman akan kesehatan mental di Indonesia cenderung rendah. Hal ini dibuktikan
dengan tingkat pemasungan orang dengan gangguan jiwa sebesar 14% pernah pasung seumur hidup dan
31,5% dipasung 3 bulan terakhir. Selain itu sebesar 91% masyarakat Indonesia yang mengalami
gangguan jiwa tidak tertangani dengan baik dan hanya 9% sisanya yang dapat tertangani. Tidak
ditangani dengan baik bisa menjadi indikasi akan kurangnya fasilitas kesehatan mental ditambah
kurangnya pemahaman akan kesehatan mental. Masyarakat cenderung memberi stigma negatif terhadap
orang dengan gangguan mental atau jiwa yaitu dengan mencela dan menganggapnya sebagai aib,
anggapan akan orang gila. Selain itu masyarakat yang kurang paham akan tanda – tanda gangguan
mental seperti depresi, yang mana depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling sering
ditemukan. Hal ini menyebabkan orang dengan kesehatan mental yang terganggu cenderung susah
terbuka akan pengobatan dan malah merasa lebih tertekan akan stigma masyarakat. Hendaknya
masyarakat lebih terbuka dan peka akan gangguan kesehatan mental disekitarnya. Masyarakat bisa
menjadi pendengar bagi orang yang mengalami depresi maupun stres sebagai upaya meringankan beban
mental.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana dampak darurat kesehatan mental pada remaja, dan bagaimana upaya-upaya dapat
dilakukan untuk memberikan dukungan yang tepat kepada mereka.
1.3 Tujuan
1.3.1 TujuanUmum
meningkatkan pemahaman akses dan dukungan terhadap kesehatan mental remaja
dalam menghadapi situasi darurat.
1.3.1 TujuanKhusus
1. Meningkatkan kesadaran Menyebarkan informasi tentang tanda-tanda dan
penanganan kesakad mental ramadhan selama situasi darurat.
2. Mengurangi stigma terhadap masalah kesehatan mental di kalangan remaja
untuk memperkuat dukungan sosial dan pertolongan yang diperlukan.
3. Memberikan keterampilan dan strategi kepada remaja untuk mengatasi tekanan dan
stres yang terkait dengan situasi darurat.
Tujuan dari kesehatan mental adalah untuk mencapai dan mempertahankan kesejahteraan
mental yang optimal. Kesehatan mental yang baik melibatkan keseimbangan yang baik antara
pikiran, emosi, dan perilaku yang memungkinkan individu untuk berfungsi secara efektif dalam
kehidupan sehari-hari, mengatasi stres, berinteraksi secara positif dengan orang lain, dan
menghadapi tantangan kehidupan dengan ketahanan yang baik.
BAB II KAJIANPUSTAKA
Masa remaja adalah periode penting untuk mengembangkan kebiasaan sosial dan
emosional yang penting untuk kesejahteraan mental. Hal ini termasuk menerapkan pola tidur
yang sehat; berolahraga secara teratur; mengembangkan keterampilan mengatasi masalah,
pemecahan masalah, dan interpersonal; dan belajar mengelola emosi. Lingkungan yang
melindungi dan mendukung keluarga, di sekolah, dan masyarakat luas adalah hal yang
penting, Kesehatan jiwa atau kesehatan mental adalah keadaan individu sejahtera menyadari
potensi yang dimilikinya, mampu menanggulangi tekanan hidup normal, bekerja secara
produktif, serta mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya.[1] Dengan demikian,
kesehatan jiwa mencakup aspek-aspek fisik, psikologis, sosial.
B. Saran
Berikut adalah beberapa saran untuk menjaga kesehatan mental:
1. Jaga Keseimbangan Hidup, Usahakan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan, waktu luang,
dan waktu istirahat. Berikan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan dan relaksasi.
2. Perhatikan Pola Tidur, Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Pola tidur yang
buruk dapat mempengaruhi kesehatan mental. Usahakan untuk memiliki rutinitas tidur yang teratur.
3. Makan dengan Sehat, Nutrisi yang seimbang dapat berdampak positif pada kesehatan mental.
Konsumsi makanan sehat yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat.
4. Lakukan Aktivitas Fisik, Olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan
meningkatkan suasana hati. Coba lakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki, berlari, atau
yoga.
5. Kelola Stres, Temukan cara yang efektif untuk mengelola stres, seperti meditasi, pernapasan dalam,
atau kegiatan yang menenangkan seperti membaca atau mendengarkan musik.
6. Jaga Hubungan Sosial, Pertahankan hubungan yang positif dengan keluarga, teman, dan orang-orang
terdekat. Membicarakan perasaan dan pengalaman dengan orang lain dapat membantu mengurangi
beban emosional.
7. Cari Dukungan, Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat atau profesional
kesehatan mental jika Anda merasa membutuhkannya. Terapi atau konseling dapat membantu dalam
mengatasi masalah kesehatan mental.
8. Hindari Penggunaan Zat Adiktif, Hindari penggunaan zat adiktif seperti alkohol atau obat-obatan
terlarang. Penggunaan zat adiktif dapat memperburuk masalah kesehatan mental.
9. Lakukan Aktivitas yang Meningkatkan Kesejahteraan, Temukan kegiatan yang memberikan kepuasan
dan meningkatkan kesejahteraan Anda, seperti hobi, seni, atau sukarela.
10. Jaga Pikiran Positif, Latih pikiran positif dan hindari pemikiran negatif yang berlebihan. Fokus pada
hal-hal yang baik dalam hidup Anda dan berlatih bersyukur.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_jiwa , https://www-
who-int.translate.goog/news-room/fact-
sheets/detail/adolescent-mental-
health?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc,
https://surakarta.go.id/?p=29275, yankes.kemkes.go.id,
Linkumkm. Id