Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

A.latar belakang
Kesehatan mental merupakan suatu keadaan di mana seorang individu bebas
dari segala bentuk gejala-gejala gangguan mental. Individu yang sehat secara
mental dapat menjalani hidupnya secara normal terutama saat menyesuaikan diri
untuk menghadapi masalah-masalah yang tidak akan pernah terlepas dari
kehidupan manusia sepanjang ia masih hidup dengan menggunakan kemampuan
mengelola pikirannya agar tidak mengalami stress. Definisi lain tentang kesehatan mental
juga dalam buku Kesehatan Mental, Konsep, dan Penerapan Notosoedirjo dan Latipun
(2005), mengatakan bahwa terdapat banyak cara dalam mendefinisikan kesehatan mental
(mental hygene) yaitu: (1) karena tidak mengalami gangguan mental, (2) tidak jatuh sakit
akibat stressor, (3) sesuai dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannya,
dan (4) tumbuh dan berkembang secara positif.

Dilansir dari sebuah artikel berita online kompas yang terbit pada 9 Desember
2019, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan
Kementrian Kesehatan RI, dr Fidianstah, Sp. KJ Menyebutkan bahwa,
"Tercatat 5 kasus bunuh diri setiap harinya pada tahun 2019 yang terjadi pada
generasi milenial usia produktif yaitu 15-29 tahun."

Indonesia sendiri termasuk ke dalam salah satu negara dengan kesehatan


mental yang buruk baik dalam pencegahan maupun penanganan tertinggi di Asia
Tenggara karena 1 dari 10 orangnya mengalami gangguan mental. Gangguan mental
sendiri merupakan gangguan yang dialami oleh seseorang yang dapat disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya : faktor biologis seperti cedera, kelainan pada
sistem otak, atau kerusakan sel saraf otak yang berhubungan dengan tubuh maupun
faktor psikologis seperti kekerasan, pelecehan seksual, tuntutan yang berlebih, dan
perundungan atau bullying.
Secara tidak langsung gangguan mental bisa mempengaruhi aktivitas
seseorang dalam beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Secara psikologis
gangguan mental juga dapat mempengaruhi kondisi fisik bahkan mengganggu kesehatan
fisik seseorang, seperti ketika seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan maka
biasanya akan mengakibatkan orang tersebut mengalami gangguan sulit tidur yang bisa
mengakibatkan kurang bugarnya kondisi fisik orang tersebut. Kasus gangguan mental
ringan yang sering terjadi salah satunya yaitu
stres, Stres dapat mengakibatkan gangguan kecemasan berlebihan bahkan hingga
membuat penderitanya depresi. Apabila stres tersebut tidak mendapat penanganan yang
tepat menimbulkan masalah yang lebih besar seperti berujung pada kasus menjadi orang
dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau bahkan memilih jalan pintas dengan melakukan aksi
bunuh diri.

Ada mengatakan bahwa penderita gangguan kesehatan mental di Indonesia tidaklah sedikit
sehingga sudah seharusnya hal tersebut menjadi sebuah perhatian dengan tersedianya
penanganan atau pengobatan yang tepat.
Di berbagai pelosok Indonesia masih ditemui cara penanganan yang tidak tepat bagi para
penderita gangguan kesehatan mental. Penderita dianggap sebagai makhluk aneh yang
dapat mengancam keselamatan seseorang untuk itu penderita layak diasingkan oleh
masyarakat. Hal ini sangat mengecawakan karena dapat mengurangi kemungkinan untuk
seorang penderita pulih. Untuk itu pemberian informasi, mengedukasi masyarakat sangatlah
penting terkait kesehatan mental agar stigma yang ada di masyarakat dapat dihilangkan dan
penderita mendapatkan penanganan yang tepat. Kondisi ini semakin diperburuk
dengan sikap masyarakat yang lebih memilih untuk menjauhi para penderita atau bahkan
melakukan pemasungan daripada mencari psikolog ataupun mental health care. Berbagai
kondisi tersebut membuat para penderita semakin terpuruk dan terisolasi. Sebagian bahkan
memberi label dan membentuk citra diri negatif
sehingga para penderita merasa tidak layak untuk hidup dan memilih untuk melukai diri
sendiri bahkan bunuh diri.

Salah satu kasus kesehatan mental yang terjadi dilansir dari sebuah artikel berita online
kompas.com yang terbit pada 30 Agustus 2022, remaja yang berada di Kecamatan
Pelindung, Lampung Timur nekat bunuh diri membakar tubuhnya dengan menggunakan
Pertalite. Hal tersebut disebabkan karna korban di bully oleh teman sebaya nya yang
mengakibatkan depresi sehingga korban memilih mengakhiri hidupnya dengan cara yang
mengenaskan. Sangat disayangkan, cara itu dianggap menjadi jalan keluar dari sebuah
permasalahan karna kesehatan mental yang sudah tidak stabil. Maka berdasarkan latar
belakang dari masalah diatas peneliti tertarik untuk mengangkat ke dalam karya tulis yang
berjudul "Permasalahan kesehatan mental di kelas 12 Sma Yp Unila Bandar Lampung"

B. Rumusan Masalah
"Bagaimana gambaran kesehatan mental siswa kelas 12 di Sma Yp Unila"

C.Tujuan
1.Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan mental pada siswa kelas
12 Sma Yp Unila Bandar Lampung.
2.Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran di Sma Yp Unila pada kesehatan
mental.
b. Mengetahui pandangan siswa SMA Yp unila tentang penyebab terjadinya gangguan
kesehatan mental.
c. Mengetahui penanganan kasus kesehatan mental yang dilakukan oleh siswa SMA
yp unila.
d. Mengetahui pandangan siswa yp unila tentang kesehatan mental.
e. Mengetahui pemahaman siswa yp unila terhadap kesehatan mental.

D. Manfaat Penelitian
1.Bagi peneliti
Hasil penelitian untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang kesehatan mental
yang terjadi di siswa SMA Yp Unila Bandar Lampung kedan menjadi bahan informasi
tentang pentingnya kesehatan mental untuk dapat menerapkan informasi tersebut pada
kehidupan sehari-hari.
2.Bagi siswa Sma Yp unila bandar lampung.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kesadaran para siswa tentang pentingnya
kesehatan mental terhadap kehidupan sebagai pelajar.

Anda mungkin juga menyukai