Anda di halaman 1dari 13

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ARTIKEL ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Angelingga Patrcia

NIM : 1810901005

Jurusan/Program Studi : Psikologi Islam

Fakultas : Psikologi

Menyatakan bahwa :

Artikel ini adalah karya penulis sendiri, bukan contekkan/plagiat, dan belum pernah
dipublikasikan di jurnal manapun

Palembang, 11 April 2021

Mengetahui,

DPL KKN Angkatan 74 Yang Membuat Pernyataan

Nurchalidin Lc., M.A Angelingga Patricia

NIP. 201803010606197711 NIM. 1810901005


UPAYA MENJAGA KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT LESUNG BATU
KECAMATAN TANJUNG AGUNG

Angelingga Patricia1, Nurchalidin Lc., M.A2, Dolla Obari.M.Ag3

1
Prodi Psikologi Islam, UIN Raden Fatah Palembang

2
Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, UIN Raden Fatah Palembang

3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang

e-mail : angelinggapatricia01@gmail.com

ABSTRAK

Kesehatan mental merupakan sesuatu hal yang penting untuk dijaga apalagi dalam masa
pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 ini pertama kali muncul dikota wuhan. Banyak
sekali orang yang merasakan stress ataupun banyaknya beban pikiran selama Covid-19
ini. Maka dari itu diharuskannya untuk menjaga kesehatan mental. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya masyarakat menjaga kesehatan mental
pada masa pandemi Covid-19 di desa Lesung Batu Kecamatan Tanjung Agung yaitu
melalui metode kualitatif dengan wawancara yang diambil 3 orang subjek masyarakat
Lesung Batu Kecamatan Tanjung Agung. Keabsahan data pada penelitian ini
menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian diperoleh bahwa banyak upaya yang
dilakukan masyarakat untuk menjaga kesehatan mental itu sendiri. Seperti olahraga,
gotong-royong, ataupun melakukan kegiatan yang produktif. Kesimpulan dari penelitian
ini bahwa masyarakat Desa Lesung Batu Kecamatan Tanjung Agung ini sendiri baru
mengerti dan paham dalam upaya menjaga kesehatan mental itu sendiri. Saran sedikit
sebaiknya masyarakat terus melakukan kegiatan yang lebih produktif agar kesehatan
mental nya juga tetap terjaga.

Kata Kunci : Covid -19, Kesehatan Mental, Masyarakat Desa Lesung Batu

ABSTRACT

Mental health is something that is important to maintain especially during the Covid-19

pandemic. The Covid-19 pandemic first appeared in the city of Wuhan. Lots of people feel
stress or a lot of burden on their thoughts during Covid-19. Therefore he is required to

maintain mental health. This study aims to determine how the community's efforts to

maintain mental health during the Covid-19 pandemic in the village of Lesung Batu,

Tanjung Agung Subdistrict, namely through qualitative methods with interviews taken by

3 subjects from the Lesung Batu community, Tanjung Agung District. The validity of the

data in this study used triangulation methods. The results showed that many efforts were

made by the community to maintain mental health itself. Like sports, mutual cooperation,

or doing productive activities. The conclusion from this research is that the people of

Lesung Batu Village, Tanjung Agung District, themselves just understand and understand

in an effort to maintain mental health itself. A little suggestion is that people should

continue to carry out more productive activities so that their mental health is also

maintained.

Keywords: Covid -19, Mental Health, Lesung Batu Village Community

PENDAHULUAN

Kesehatan mental pada masa pandemi covid-19 sangat berpengaruh. Karena banyak
manusia yang mengalami stres, cemas, depresi, dan paranoid akibat dari pandemi covid-
19 ini. Wabah Corona Virus Disease atau yang sering disebut dengan virus Corona
(Covid-19) merupakan sebuah virus dimana pada tahun 2020 virus ini telah menyebar
keberbagai penjuru dunia. Asal mula virus ini terjadi pada akhir tahun 2019 dikota
Wuhan China. Virus ini mulai menyebar sangat cepat, dan virus ini masuk ke Indonesia
pada pertengahan Maret. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk pencegahan maupun
penyebaran virus ini, seperti mengkarantina diri dirumah, melakukan Lockdown atau
Social Distancing. (Supriatna, 2020).

Untuk meminimalisir kesehatan mental ini diharuskan individu tersebut memiliki mental
dan fisik yang siap. Banyak manusia yang belum siap menerima keadaan saat ini. Hal ini
lah yang berujuk kepada penyakit mental seseorang. Manusia yang tidak berbahagia dan
juga banyak memiliki pikiran sangat mudah terserang stres. Adapun yang merasa takut
yang berlebihan akibat pandemi ini menjadi sifat sikosomatis dalam dirinya. Maka dari
itu menjaga kesehatan mental dalam masa pandemi ini sangat penting dilakukan agar
terhindar dari penyakit mental yang dapat mengganggu kehidupan. Dengan adanya
kejadian ini masyarakat banyak sekali yang merasakan stress ataupun mental yang kurang
baik mengenai pandemi covid-19.

Menurut W.W. Boehm dalam buku (Wiramihardja, 2014), seseorang pekerja sosial
menyatakan bahwa sehat mental adalah kondisi dan taraf pefungsian sosial yang diterima
secara sosial dan memberikan kebahagiaan secara pribadi. Kesehatan mental merupakan
kondisi dimana seseorang tidak mengalami seperti gejala gangguan kesehatan mental.
Seorang indivu bisa dikatan sehat secara mental dapat menjalankan hidup yang normal
dan juga penyesuaian diri yang baik serta mampu mengatasi masalah-masalah yang
terjadi didalam hidupnya (Putri, Adisty Wismani; Budhi Wibhawa; Arie Surya Gutama,
2015).

Kesehatan mental juga merupakan bentuk terwujudnya keharmonisan yang sungguh-


sungguh antara fungsi-fungsi jiwa dan juga mempunyai kesanggupan untuk menghadapi
masalah-masalah biasa yang terjadi saat merasakan kebahagiaan positif dan kemampuan
dirinya dalam buku (Darajat, 1983)

Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari kesehatan mental ini adalah seseorang yang
dapat menyesuaikan dirinya maupun tingkah lakunya dan juga yang mampu mengatur
kondisi mentalnya ketika saat ia menyelesaikan permasalahan atau gejolak yang ada pada
dirinya itu sendiri. Menurut Kilander dalam buku (Wiramihardja, 2014), pada tahun 1957
mengidentikkan orang yang mentalnya sehat dengan apa yang disebutnya sebagai
individu yang normal. Adapun ciri-ciri sehat mental menurut Killander yaitu,
a. Kematangan Emosional, Terdapat tiga dasar emosi, yaitu cinta, takut, dan
marah.
b. Kemampuan menerima realitas, adanya perbedaan antara dorongan,
keinginan, dan ambisi di satu pihak, serta peluang dan kemampuan di pihak
lainnya, adalah hal yang biasa terjadi.
c. Hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain, hal ini menyangkut
hakikat dirinya sebagai makhluk sosial (homo socius), yang tidak sekedar
mau dan bersedia serta mampu bekerja sama untuk mencapai prestasi yang
lebih tinggi daripada dikerjakan sendiri, melainkan juga karena tidak dapat
bertahan hidup sendiri.
Adapun karakteristik mental yang sehat dalam buku (Yusuf, 2018), yaitu :
• Terhindar dari gejala-gejala gangguan jiwa dan penyakit jiwa, dimana
seseorang tidak mengalami seperti stress, depresi, cemas, dan paranoid.
Apalagi dimasa sekarang masa pandemi covid-19.
• Dapat menyesuaikan diri, dalam hal ini seseorang diharuskan untuk
beradaptasi dengan lingkungannya.
• Mengembangkan potensi semaksimal mungkin, seseorang yang
mentalnya sehat mampu mengembangkan potensi yang ada didalam
dirinya walaupun dalam keadaan apapun.
• Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain, dalam hal ini seseorang
harus mampu dan bisa berbahagia dengan caranya sendiri dan juga bisa
membahagiakan orang sekitarnya.

Penelitian ini dilakukan melihat dari fakta yang ada di lapangan masyarakat Lesung Batu,
bahwa masyarakat kurang memperhatikan dan kurang paham akan pentingnya menjaga
kesehatan mental mereka. Melalui penelitian ini agar dapat melihat bagaimana upaya
mereka dalam menjaga kesehatan mental mereka itu sendiri dan melalui program pada
penelitian ini juga agar dapat membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya
menjaga kesehatan mental.

METODE

Pada hal ini saya melakukan penelitian pada masyarakat dan juga anak-anak warga desa
Lesung Batu Kecamatan Tanjung Agung. Dalam program ini saya mengajarkan
bagaimana upaya dalam menjaga kesehatan mental yaitu dengan cara mengajak warga
setempat untuk olahraga yang berupa senam sehat sehingga bisa merileksasikan pikiran
maupun membuat fisik yang sehat. Selanjutnya penerapan pola hidup sehat dengan cara
menjaga kebersihan lingkungan yang dalam artian mengajak masyarakat untuk
bergotong-royong membersihkan wilayah desa nya sendiri.

1. LOKASI DAN WAKTU KEGIATAN

Lokasi penelitian ini diadakan di Desa Lesung Batu Kec. Tanjung Agung Kabupaten
Muara Enim dengan waktu Pelaksanaan 5 – 26 Maret 2021.

2. PENDEKATAN PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Adapun yang dimaksud dari penelitian ini yaitu penelitian yang lebih mengutamakan
pada masalah proses dan makna/persepsi, dimana penelitian ini diharapkan dapat
mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi-analisis yang teliti dan penuh
makna, yang juga tidak menolak informasi kuantitatif dalam bentuk angka maupun
jumlah. Pada tiap-tiap obyek akan dilihat kecenderungannya, pola pikir, ketidakteraturan,
serta tampilan perilaku dan integrasinya (Muhadjir, 1996: 243). Penelitian kualitatif
bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci, dan melukiskan realita
yang ada (Rakhmat J. , 2000). Diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara
mendalam terhadap munculnya suatu fenomena tertentu, dengan didukung oleh
konseptualisasi yang kuat atas fenomena tersebut.

Jenis pendekatan ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
digunakan untuk mendeskrisikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau
peristiwa yang terjadi saat ini, baik fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi
atau perbandingan berbagai variabel. (Arifin, 2011: 140) dalam (Arifin Z. , 2011)

3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini, meode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah
observasi dan wawancara. Peneliti menggunakan metode tersebut karena akan
memperbanyak data yang akan diungkap.

1. Observasi

Elmira, Observasi adalah suatu aktivitas mengamati tingkah laku individu yang diikuti
dengan mencatat hal-hal yang dianggap penting sebagai penunjang informasi tentang
individu, khususnya informasi situasi sekarang (Elmira, 1986) dalam buku (Kusdiyati,
Sulisworo dan Irfan Fahmi, 2018)

Menurut Banister istilah observasi berasal dari bahasa Latin yang berarti melihat dan
memperhatikan. Secara luas Banister menjelaskan bahwa observasi diarahkan pada
kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut (Poerwandari, 2001).

Tujuan peneliti melakukan observasi ini yaitu sebagai penguat data yang telah didapat
dari hasil wawancara. Selain itu, sebagai perbandingan adakah kesesuaian antara
pengungkapan subjek dan fakta keseharian mereka.
2. Wawancara

Metode wawancara sebagai metode pengungkapan masalah dalam proses pelaksanaan


konseling didefinisikan sebagai metode pengumpulan data yang dilakukan konselor
dengan memberikan pertanyaan kepada konseli atau klien dengan maksud tujuan tertentu.
Metode wawancara dapat dikatakan sebagai metode utama dalam pengungkapan masalah
yang dialami konseli atau klien dalam buku (Reza, 2017).

Penelitian ini menggunakan jenis wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktu
adalah pertanyaan terbuka namun ada batasan tema dan alur pembicaraan, kecepatan
wawancara dapat diprediksi, fleksibel tetapi terkontrol, ada pedoman wawancara yang
dijadikan patokan dalam alur, urutan dan penggunaan kata, dan tujuan wawancara adalah
untuk memahami suatu fenomena (Herdiansyah, 2011).

Dan juga wawancara ini dilakukan untuk mencari tahu informasi apakah subjek benar
benar mengalami kebahagian atau malah sebaliknya. Selain itu, wawancara ini dilakukan
agar informasi yang didapat itu banyak dan juga sesuai dengan fakta yang terjadi
dikehidupan subjek.

4 TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun, dalam penelitian kualitatif, analisis
data lebih difokuskan selama proses lapangan bersaan dengan pengumpulan data daripada
setelah selesai pengumpulan data. Analisis data merupakan proses untuk mencari ataupun
menyusun yang dilakukan secara sistematis dari hasil wawancara, observasi maupun
dokumentasi dengan mendata secara terstruktur dan memilih bagian data mana saja yang
penting sehingga mudah untuk dipahami ketika ingin menarik kesimpulan (Sugiyono,
2007: 333-345) dalam (Sugiyono, 2009)

Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Miles dan
Huberman yang menyatakan tahapan aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction,
data display, dan conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2012-247):

1. Data Reduction (Reduksi Data)


Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci.mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)


Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan data.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian dan bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan
mendisplaykan data, akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merrencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
3. Conclusion Drawing
Langka ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dikemukakan sejak
awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang dikemukakan bahwa
masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis pelaksanaan penelitian di Desa Lesung Batu Kec. Tanjung
Agung adalah sebagai berikut :

Evaluasi Context

Hasil observasi dan wawancara menunjukkan hal yang bertolak belakang, dimana
masyarakat tidak paham akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan juga kebersihan
lingkungan itu sendiri. Dalam pelaksanaannya masyarakat Lesung Batu tidak terlalu
mengerti jika bukan hanya kesehatan fisik saja yang dijaga pada saat masa pandemi
Covid-19 ini namun juga kesehatan mental juga harus diperhatikan untuk menujang
kesehatan dari masyarakat tersebut.

Evaluasi Input
Narasumber pertama adalah seorang perempuan yang bekerja di puskesmas, ia sering
mengeluh bahwa ia terkadang merasa lelah dan juga stress akibat pandemi covid ini dan
juga badan yang tidak fit, narasumber kedua adalah seorang guru di TK, dan narasumber
ketiga adalah Ibu-Ibu yang bekerja dikantor Desa yang mendapati keluhan yang sama
seperti banyaknya pikiran dan juga kondisi badan yang kurang bugar.

Evaluasi Proses

Dalam proses pelatihan yang dilakukandi desa Lesung Batu masyarakat bahkan anak-
anak diajak untuk melatih menjaga kesehatan mental mereka melalui kegiatan senam
sehat serta gotong royong yang diadakan dalam seminggu sekali. Dalam kegiatan ini
diharapkan para warga desa Lesung Batu dapat merileksasikan pikiran mereka dan
membuat mereka menjadi lebih fresh bahkan bugar dan juga tentunya sehat apalagi dalam
masa pandemi Covid-19 ini. Selain kegiatan senam juga diadakannya kegiatan gotong
royong guna memperkuat hubungan antar masyarakat dan juga membuat mereka tidak
menjadi stress ataupun banyak pikiran. Dan juga tentunya dengan tubuh yang sehat bugar
sehingga warga bisa memulai kembali kegiatan yang mereka lakukan dengan baik.
Senam sehat ini juga bisa memberikan mereka bahagia seperti tertawa bersama sehingga
mengurangi tingkat stress.

Evaluasi Produk

Sebelumnya masyarakat belum pernah melakukan senam sehat sehingga untuk


meminimalisir tingkat stress mereka bingung harus melakukan apa. Namun dengan
adanya kegiatan senam dan pembersihan ini masyarakat menjadi lebih aktif dan produktif
serta dapat menjaga kesehatan mental mereka dengan cara berolahraga.

Dokumentasi

Berikut beberapa foto yang menunjukkan masyarakat desa Lesung Batu mengikuti senam
dan juga gotong royong:
KESIMPULAN

Dengan dilakukannya penelitian ini diketahui bahwa pentingnya dalam menjaga


kesehatan mental itu sangat dianjurkan bahkan wajib dilakukan. Pada masyarakat desa
Lesung Batu baru mengetahui bahwa bukan hanya kesehatan fisik saja yang harus dijaga
melainkan juga kesehatan mental. Maka dari itu masyarakat mulai memperhatikan
kesehatan mental mereka dan dengan program inilah mereka mampu dan bisa
merealisirkan pengurangan tingkat sress ataupun kegiatan yang dapat mengganggu
mental mereka. Diketahui bahwa sehat fisik juga belum tentu mereka sehat mental namun
apabila sehat mental sudah pasti mereka akan mengalami sehat fisik juga.

SARAN

Pentingnya dalam menjaga kesehatan mental ini juga perkara yang mudah. Apalagi dalam
keadaan covid-19 ini kita harus lebih memperhatikan kesehatan mental dan juga fisik
agar berselaras satu sama lain. Maka dari itu kita harus tetap menjaga agar kita tetap sehat
dan bugar melalui kegiatan yang disediakan. Dan juga jangan lupa untuk terus produktif
selama masa pandemi ini sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Rosda
Karya.

Darajat, Z. (1983). Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung.

Herdiansyah, H. (2011). metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Kusdiyati, Sulisworo dan Irfan Fahmi. (2018). Observasi Psikologi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Putri, Adisty Wismani; Budhi Wibhawa; Arie Surya Gutama. (2015). Kesehatan Mental
MAsyarakat Indonesia (Pengetahuan Dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan
Kesehatan Mental). Prosiding KS: Riset & PKM , 147-300.

Rakhmat, J. (2000). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Reza, I. F. (2017). Psikologi Konseling Memahami Permasalahan Manusia Secara


Holistik. Palembang: NoerFikri Offset.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Alfabeta.

Supriatna, E. (2020). Wabah Corona Virus Disease Covid 19 Dalam Pandangan Islam.
Salam; Jurnal Sosial & Budaya Syar-i , 555-564.

Wiramihardja, S. A. (2014). Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: PT Refika Aditama.

Yusuf, S. (2018). Kesehatan Mental Perspektif Psikologis dan Agama. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya Offset.

Anda mungkin juga menyukai